Selain dibuatkan telaga dan taman yang indah, para bidadari juga menyiapkan
beberapa pakaian indah untuk Purbasari. Pakaian itu sangat indah dan lembut.
Terbuat dari awan yang lembut dengan hiasan batu-batu permata dari dalam lautan.
Tak ada pakaian di dunia ini yang mampu menandingi keindahan pakaian
Purbasari. Pada saat Purbasari melihat telaga dengan pancuran yang indah, ia segera
mandi untuk membersihkan diri. Pada saat itulah boreh kutukan yang menempel di
wajah dan tubuhnya perlahan sirna. Kecantikannya yang duluh telah kembali, Lutung
Kasarung yang melihatnya menjadi terperangah tidak menyangka orang yang selama ini
didekatnya adalah perempuan yang sangat cantik hingga dapat mengalahkan kecantikan
dari Sunan Ambu. Lutung Kasarung dan Purbasari sangat bahagia dengan keadaannya.
Walaupun Purbasari telah kembali kewujudnya yang cantik rupawan, kasih sayang
Purbasari terhadap Lutung Kasarung tidak berkurang, namun semakin bertambah.
Dalam kondisi seperti itu, Purbararang tidak dapat menyangkal dan mau tidak mau
mengakui kekalahannya. Namun, tidak ada lagi yang dapat ia lakukan selain
menyerakan takhta kerajaan pasir batang kepada adiknya Purbasari. Karena merasa
kalah, Purbararang pun memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama
Indrajaya. Karena memiliki hati yang baik, Purbasari memaafkan kesalahan kakak
sulungnya tersebut. Sejak saat itu Purbasari kembali bertakhta sebagai Ratu. Semua
rakyat sangat bergembira menyambut ratu yang baru, dan sekaligus terlepas dari
belenggu pemerintahan Purbararang yang jahat. Mereka kemudian semakin berbahagia
mengetahui bahwa Ratu Mereka Purbasari menikah dengan Pangeran Guruminda. Purbasari
dan Pangeran Guruminda pun hidup bahagia selamanya.