Anda di halaman 1dari 2

Kelembutan hati, kebaikan dan sifat baik Purbasari membuat Lutung Kasarung mulai

menyayangi Purbasari. Sedangkan sikap tanggung jawab, kepemimpinan dan kecerdasan


dari Lutung Kasarung membuat Purbasari juga menyayanginya. Semakin lama keduanya
tidak mau dipisahkan lagi. Tanpa diketahui Purbasari, Lutung Kasarung memohon
kepada sang Mama, Sunan Ambu untuk dibuatkan taman yang indah dengan tempat
pemandian untuk Purbasari. Sunan Ambu lantas meminta para dewa dan para bidadari
turun ke bumi untuk mewujudkan keinginan dari putranya. Para Dewa dan Bidadari
membuatkan taman dan tempat mandi yang sangat indah untuk Purbasari. Pancurannya
terbuat dari emas murni. Dinding dan lantainya terbuat dari batu pualam. Air telaga
yang mengalir berasal dari telaga kecil yang murni bersih dan dengan doa-doa dari
para dewa. Para Dewa dan Bidadari menyebut taman yang indah itu Jamban Salaka.

Selain dibuatkan telaga dan taman yang indah, para bidadari juga menyiapkan
beberapa pakaian indah untuk Purbasari. Pakaian itu sangat indah dan lembut.
Terbuat dari awan yang lembut dengan hiasan batu-batu permata dari dalam lautan.
Tak ada pakaian di dunia ini yang mampu menandingi keindahan pakaian
Purbasari. Pada saat Purbasari melihat telaga dengan pancuran yang indah, ia segera
mandi untuk membersihkan diri. Pada saat itulah boreh kutukan yang menempel di
wajah dan tubuhnya perlahan sirna. Kecantikannya yang duluh telah kembali, Lutung
Kasarung yang melihatnya menjadi terperangah tidak menyangka orang yang selama ini
didekatnya adalah perempuan yang sangat cantik hingga dapat mengalahkan kecantikan
dari Sunan Ambu. Lutung Kasarung dan Purbasari sangat bahagia dengan keadaannya.
Walaupun Purbasari telah kembali kewujudnya yang cantik rupawan, kasih sayang
Purbasari terhadap Lutung Kasarung tidak berkurang, namun semakin bertambah.

Kabar mengenai kembalinya kecantikan Purbasari didengar oleh Purbararang.


Purbararang tidak percaya dengan berita ini, dia masih percaya diri karena tahu
bahwa boreh yang disemburkan kepada Purbasari mengandung kutukan yang sangat jahat
dan kuat. Purbararang lantas mengajak Indrajaya untuk melihat kebenaran berita
tersebut. Dan betapa terkejutnya ia melihat Purbasari telah kembali kesosoknya yang
cantik rupawan. Purbasari terlihat semakin mempesona dengan balutan pakaian dari
para bidadari. Purbararang pun khawatir karena telah kembalinya Purbasari akan
mengancam takhta yang saat ini dikuasainya. Sehingga ia mencari cara untuk kembali
menyingkirkan adiknya tersebut, bahkan kali ini ia berniat menyingkirkan Purbasari
untuk selama-lamanya. Purbararang lantas menantang Purbasari untuk beradu panjang
rambut.“Jika rambutku lebih panjang dibandingkan rambut Purbasari, maka leher
Purbasari harus dipenggal oleh algojo kerajaan,” tantang Purbararang.

Sayangnya, Purbararang kembali menelan kekecewaan yang besar setelah terbukti


rambutnya yang sebetis kalah panjang dengan rambut Purbasari yang sepanjang tumit.
Purbararang sangat malu mendapati kekalahannya. Untuk menutupi kekalahannya,
Purbararang memberikan tantangan baru untuk Purbasari. Tak tanggung-tanggaung, kini
tantangannya diucapkan didepan seluruh masyarakat Kerajaan Pasir Batang. Dengan
suara lantang agar didengar warga masyarakat. “Jika wajah tunanganmu lebih tampan
dibandingkan wajah tunanganku, takhta Pasir Batang akan kuserahkan kepadamu. Namun
jika sebaliknya, maka engkau hendaklah merelakan lehermu dipenggal algojo
kerajaan,” sebut Purbararang. Purbasari paham ia tak akan mampu menang pada
tantangannya kali ini. Namun rasa sayangnya pada Lutung Kasarung membuatnya tegar.
Kemudian Purbasari menggenggam tangan Lutung Kasarung. “Aku mencintaimu dan ingin
engkau menjadi suamiku.” ucapnya kepada Lutung Kasarung. Air mata kemudian
berlinang mengalir dikedua pipinya. Lutung Kasarung kemudian balas menggenggam
tangan Purbasari kemudian mengusap air mata Purbasari. Purbasari yang melihat
terbawa terbahak-bahak dan merendahkan Lutung Kasarung.

“Monyet hitam itu tunanganmu?”


“Iya.” jawab Purbasari dengan lantang

Namun sebelum Purbararang memerintahkan algojo untuk memenggal Purbasari. Lutung


Kasarung kemudian duduk bersila dengan mata terpejam. Mulutnya terlihat menyebutkan
mantra-mantra ajaib. Tiba-tiba asap tebal menyelimuti tubuh Lutung Kasarung. Tak
dalam waktu yang lama, asap tebal tersebut menghilang, sosok Lutung Kasarung dengan
wajahnya yang seperti sejenis monyet kini menghilang seiring perginya asap pekat.
Dan muncul sosok Pangeran Guruminda yang tampan dan gagah. Terkejutlah semua warga
yang hadir ditempat itu mendapati keajaiban yang luar biasa tersebut. Betapa
tampannya Pangeran Guruminda, bahkan sangat jauh melebihi ketampanan Indrajaya
tunangan dari Purbararang. Pangeran Guruminda lantas mengumumkan bahwa ratu
kerajaan Pasir Batang yang sebenarnya adalah Purbasari. Purbararang telah mengalami
kekalahan dari tantangan yang dibuatnya sendiri.

Dalam kondisi seperti itu, Purbararang tidak dapat menyangkal dan mau tidak mau
mengakui kekalahannya. Namun, tidak ada lagi yang dapat ia lakukan selain
menyerakan takhta kerajaan pasir batang kepada adiknya Purbasari. Karena merasa
kalah, Purbararang pun memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama
Indrajaya. Karena memiliki hati yang baik, Purbasari memaafkan kesalahan kakak
sulungnya tersebut. Sejak saat itu Purbasari kembali bertakhta sebagai Ratu. Semua
rakyat sangat bergembira menyambut ratu yang baru, dan sekaligus terlepas dari
belenggu pemerintahan Purbararang yang jahat. Mereka kemudian semakin berbahagia
mengetahui bahwa Ratu Mereka Purbasari menikah dengan Pangeran Guruminda. Purbasari
dan Pangeran Guruminda pun hidup bahagia selamanya.

Anda mungkin juga menyukai