SURAT EDARAN
NOMOR : 000.8.3/31/10
TENTANG
PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG TATA NASKAH DINAS DI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
A. DASAR
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 5 Tahun 2023 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap;
e. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-6163 Tahun 2023 tanggal 17
November 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Bupati
Cilacap;
f. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 821/406 tanggal 4 Desember 2023
tentang Pesetujuan Penetapan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap;
g. Keputusan Bupati Cilacap Nomor: 821.2/110/Tahun 2023 tanggal 5 Desember
2023 tentang Penunjukan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap.
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 32 Cilacap Jawa Tengah Telepon (0282) 534771-534775, 534634
Faksimile (0282) 535222, Website : www.cilacapkab.go.id, Email : pemkab@cilacapkab.go.id. Kode Pos 53223
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
B. KEBIJAKAN
Dalam rangka peningkatan fungsi koordinasi sebagai wujud pelaksanaan reformasi
birokrasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap, maka dipandang perlu
dilakukan perubahan tata naskah dinas pada Perangkat Daerah / Unit Kerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah,
khususnya ketentuan Pasal 44 dengan ditetapkannya Penjabat Bupati Cilacap dan
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap.
C. PELAKSANAAN
1. Perubahan ketentuan pada Peraturan Bupati Cilacap Nomor 67 Tahun 2017
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Cilacap yang perlu disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah, diatur
sebagai berikut :
1) Jenis Naskah Dinas
a. Naskah Dinas arahan, terdiri dari :
a) Naskah Dinas pengaturan, terdiri dari :
1. Peraturan Daerah
2. Peraturan Bupati
3. Peraturan DPRD
b) Naskah Dinas penetapan, terdiri dari :
1. Keputusan Bupati
2. Keputusan DPRD
3. Keputusan Pimpinan DPRD
4. Keputusan Badan Kehormatan DPRD
5. Keputusan Kepala Perangkat Daerah
c) Naskah Dinas penugasan
1. Surat Perintah, berisi perintah dari atasan kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu di luar tugas dan fungsi
2. Surat Tugas, berisi tugas dari atasan kepada bawahan untuk
melaksanakan perintah pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya
3. Surat Perjalanan Dinas, merupakan dokumen yang diterbitkan oleh
pejabat pembuat komitmen dalam rangka pelaksanaan perjalanan
dinas pejabat negara, pegawai negeri, pegawai tidak tetap, dan pihak
lain.
b. Naskah Dinas korespondensi, terdiri atas :
a) Korespondensi internal, terdiri atas :
1. Nota Dinas, merupakan sarana komunikasi kedinasan antar pejabat
atau dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan kepada atasan di
lingkungan internal Perangkat Daerah
2. Memo, berisi informasi kedinasan yang bersifat mengingatkan suatu
masalah, menyampaikan arahan, peringatan, atau pendapat yang
dibuat oleh atasan kepada bawahannya.
3. Disposisi, petunjuk tertulis singkat dari atasan kepada bawahan
mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap Naskah Dinas masuk
b) Korespondensi eksternal, berbentuk surat dinas.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. Naskah Dinas Khusus.
a) Instruksi, petunjuk tertulis singkat dari atasan kepada bawahan
mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap Naskah Dinas masuk
b) Surat Edaran, berisi pemberitahuan, penjelasan, dan/atau petunjuk cara
melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak
c) Surat Kuasa, berisi pemberian kuasa kepada pihak lain dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka
kedinasan sesuai peraturan perundang- undangan
d) Berita Acara, berisi pernyataan pelaksanaan kegiatan pada waktu dan
tempat tertentu yang ditandatangani oleh para pihak
e) Surat Keterangan, berisi penjelasan subjek dan objek untuk kepentingan
kedinasan/tertentu
f) Surat Pengantar, berisi informasi yang digunakan untuk menyampaikan
barang atau naskah.
g) Pengumuman, berisi pemberitahuan yang bersifat umum dari pejabat
yang berwenang
h) Laporan, berisi pemberitahuan tentang pelaksanaan kegiatan atau
kejadian tertentu.
i) Telaahan Staf, berisi analisis pertimbangan, pendapat, dan saran secara
sistematis terhadap sesuatu permasalahan yang perlu penjelasan dari
bawahan kepada atasan
j) Notula, merupakan catatan yang berisi proses sidang atau rapat
k) Surat Undangan, berisi undangan kepada pejabat/pegawai baik di
lingkup internal Pemerintah Daerah, maupun pihak eksternal yang tertera
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
l) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, berisi pernyataan dari pejabat
yang berwenang bahwa seorang pegawai telah melaksanakan tugas
m) Surat Panggilan, berisi pemanggilan dari pejabat yang berwenang
kepada pegawai untuk menghadap.
n) Surat Izin, berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang
dikeluarkan oleh pejabat berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
o) Lembaran Daerah, berisi penerbitan resmi Pemerintah Daerah untuk
mengundangkan Perda
p) Berita Daerah, berisi penerbitan resmi Pemerintah Daerah untuk
mengundangkan Perkada dan Peraturan DPRD
q) Rekomendasi, merupakan naskah dinas berisi keterangan atau catatan
dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal yang untuk dapat
dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
r) Radiogram, merupakan pesan tertulis resmi yang dikirim melalui radio
naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi informasi hal tertentu
yang dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
s) Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, merupakan naskah dinas
sebagai tanda bukti berisi keterangan seseorang telah lulus/mengikuti
pendidikan dan pelatihan tertentu
t) Sertifikat, merupakan naskah dinas sebagai berisi keterangan tanda
bukti seseorang telah mengikuti program/kegiatan tertentu, antara lain:
penataran, kursus, orientasi, bimbingan teknis, workshop, seminar, dan
yang sejenis
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
u) Piagam, merupakan naskah dinas berisi keterangan penghargaan atas
prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan oleh
perorangan atau instansi/lembaga dari pejabat berwenang.
v) Surat Perjanjian, berisi kesepakatan bersama tentang objek yang
mengikat antar kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan
tindakan atau perbuatan hukum yang disepakati bersama
2) Pembuatan Naskah Dinas dapat menggunakan media rekam kertas
(menggunakan kertas dan dibubuhi tanda tangan basah) maupun media rekam
elektronik (melalui aplikasi umum bidang kearsipan dinamis yaitu SRIKANDI
maupun pengolah kata atau data lainnya).
3) Kop Naskah Dinas terdiri dari :
a. Kop Naskah Dinas Jabatan Bupati, untuk Naskah Dinas yang ditandatangani
oleh Bupati, yang dapat digunakan oleh penjabat, penjabat sementara,
pelaksana tugas dan pelaksana harian Bupati.
b. Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah, untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani oleh pejabat berwenang selain Bupati.
4) Penggunaan kertas dalam penyusunan naskah dinas pengaturan dan
penetapan sesuai dengan ketentuan pada Lampiran Undang-Undang Nomor 12
tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan angka 284,
disebutkan bahwa Naskah Peraturan Perundang-undangan diketik dengan jenis
huruf Bookman Old Style, dengan huruf 12, di atas kertas F4, sedangkan untuk
naskah dinas korespondensi dan khusus menggunakan kertas jenis Houtvrij
Schrijfpapier (HVS), ukuran A4 dengan gramatur paling sedikit 70 gram/m2.
5) Warna tinta dalam penyusunan naskah dinas, diatur sebagai berikut :
a. tinta yang digunakan untuk pengetikan berwarna hitam
b. tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf berwarna biru tua
c. tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas, berwarna ungu
d. tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas bersifat rahasia, berwarna
merah
Jenis tinta yang digunakan pada Naskah Dinas merupakan tinta yang tidak larut
oleh air/tidak luntur atau pigment durabrite.
6) Jenis huruf penyusunan naskah dinas pengaturan dan penetapan, yaitu
bookman old style dengan ukuran 12 (dua belas), sedangkan untuk naskah
dinas korespondensi dan khusus menggunakan huruf Arial dengan ukuran 12
(dua belas).
7) Penentuan batas atau ruang tepi, yang bertujuan untuk keserasian dan
kerapian dalam penyusunan naskah dinas, untuk naskah dinas korespondensi
dan khusus, diatur sebagai berikut :
a. Ruang tepi atas:
a) apabila menggunakan kop Naskah Dinas, 2 (dua) spasi dibawah kop; dan
b) apabila tanpa kop Naskah Dinas, paling sedikit 2 (dua) cm dari tepi atas
kertas
b. ruang tepi bawah paling sedikit 2,5 (dua koma lima) cm dari tepi bawah
kertas
c. ruang tepi kiri paling sedikit 3 (tiga) cm dari tepi kiri kertas
d. ruang tepi kanan paling sedikit 2 (dua) cm dari tepi kanan kertas
8) Nomor halaman pada naskah dinas menggunakan angka arab/biasa, untuk
naskah dinas korespondensi dan khusus ditempatkan pada bagian tengah atas
secara simetris.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
9) Tembusan, diatur sebagai berikut :
a. disampaikan kepada pihak yang bersangkutan dan pihak yang dianggap
perlu mengetahui isi surat tersebut
b. naskah dinas yang ditandatangani oleh jabatan pimpinan tinggi atas nama
Kepala Daerah, tembusan disampaikan kepada Bupati dan Sekretaris
Daerah.
c. naskah dinas yang ditandatangani oleh jabatan pimpinan tinggi atas nama
Bupati berupa surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, sertifikat, dan
piagam tidak memerlukan tembusan
d. berada pada posisi bagian kiri bawah pada Naskah Dinas dan diikuti tanda
baca titik dua (:), tidak diberi garis bawah, serta tidak perlu menambahkan
kata sebagai laporan, arsip, atau istilah sejenis.
2. Pengaturan pembubuhan paraf, tanda tangan dan stempel yang merupakan
bentuk pengabsahan naskah dinas, diatur sebagai berikut:
1) Paraf, merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas muatan materi, substansi, redaksi dan pengetikan, terdiri dari :
a. Paraf hierarki, merupakan paraf pejabat sesuai jenjang jabatan yang
dibubuhkan dalam bentuk matriks, digunakan untuk naskah dinas yang
ditandatangani oleh Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Perangkat
Daerah dan Direktur Rumah Sakit Umum, harus diparaf terlebih dahulu oleh
maksimal 3 (tiga) orang pejabat secara berjenjang.
Paraf hierarki pada naskah dinas penugasan, korespondensi dan khusus
ditempatkan pada lembar terakhir.
b. Paraf Koordinasi, merupakan paraf pejabat sesuai substansi tugasnya atau
pejabat lain yang terlibat pada masing-masing unit kerja yang berbentuk
matriks. Naskah Dinas yang materinya saling berkaitan antar unit kerja,
diparaf oleh unit pengolah dan unit lain yang terkait sebelum ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang pada lembar terakhir.
Pembubuhan Paraf secara Hierarkhis, diatur sebagai berikut :
1). Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal 3 (tiga) orang pejabat
secara berjenjang untuk bertanggung jawab terhadap substansi, redaksi
dan penulisan naskah dinas tersebut sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, penempatan paraf tersebut pada lembar terakhir naskah
dinas sesuai arah jarum jam dimulai dari sebelah kanan nama pejabat
yang akan menandatangani.
2). Naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf.
3). Paraf untuk surat perintah perjalanan dinas (SPPD), dibubuhkan pada
lembar pertama.
4). Untuk keamanan isi naskah dinas yang jumlahnya lebih dari satu
halaman, sebelum naskah dinas tersebut ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang maka harus dibubuhkan paraf pejabat pengolah pada
sudut kanan bawah setiap halaman.
5). Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum atau surat yang
lebih dari satu lembar, setiap lembarnya diparaf pada pojok kiri kertas
bagian bawah.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6). Naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran dipojok sebelah kanan atas ditulis
lampiran : surat, nomor dan tanggal serta pada bagian akhir sebelah
kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Contoh Letak Pembubuhan Paraf
1) Penandatanganan Naskah Dinas Oleh Bupati
a. Pengajuan Konsep Naskah Dinas dari intern Sekretariat Daerah
(b) PENJABAT BUPATI CILACAP (a)
NAMA JELAS
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Keterangan :
(a) Paraf Asisten Sekretaris Daerah terkait (pejabat satu tingkat di
bawah penandatangan).
(b) Paraf Kepala Bagian di Setda (pejabat dua tingkat di bawah
penandatangan).
3) Penandatanganan Naskah Dinas oleh Asisten Sekretaris Daerah
a. Pengajuan Konsep Naskah Dinas dari Perangkat Daerah di Luar
SETDA
a.n. BUPATI CILACAP
SEKRETARIS DAERAH
u.b.
(b) ASISTEN ………………. (a)
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Keterangan :
(a) Paraf Kepala Perangkat Daerah terkait (pejabat satu tingkat
di bawah penandatangan).
(b) Paraf Sekretaris / Kepala Sekretariat (pejabat dua tingkat di
bawah penandatangan).
b. Pengajuan Konsep Naskah Dinas dari SETDA
a.n. BUPATI CILACAP
SEKRETARIS DAERAH
u.b.
ASISTEN ………………. (a)
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Keterangan :
(a) Paraf Kepala Bagian terkait (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
4) Penandatanganan Naskah Dinas Oleh Kepala Perangkat Daerah
a. Di Luar Setda
(b) KEPALA DINAS/BADAN … (a)
Keterangan :
(a) Paraf Sekretaris / Kepala Sekretariat (pejabat satu tingkat di
bawah penandatangan).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
(b) Paraf Kepala Bidang (pejabat dua tingkat di bawah
penandatangan).
(c) Paraf Kasi / Kasubag / Kasubid (pejabat tiga tingkat di bawah
penandatangan).
b. Di Lingkungan Setda
- Ditandatangani oleh Sekretaris Daerah
(b) Pj. SEKRETARIS DAERAH (a)
Keterangan :
(a) Paraf Asisten Sekretaris Daerah terkait (pejabat satu
tingkat di bawah penandatangan).
(b) Paraf Kepala Bagian terkait (pejabat dua tingkat di bawah
penandatangan).
(c) Paraf Kepala Sub Bagian terkait (pejabat tiga tingkat di
bawah penandatangan).
- Ditandatangani oleh Asisten Sekretaris Daerah
a.n. SEKRETARIS DAERAH
(b) ASISTEN ………………. (a)
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Keterangan :
(a) Paraf Kepala Bagian terkait (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
(b) Paraf Kepala Sub Bagian terkait (pejabat dua tingkat di
bawah penandatangan).
- Penandatanganan Naskah Dinas Oleh Kepala Bagian
berdasarkan kewenangannya.
KEPALA BAGIAN………. (a)
SETDA KABUPATEN CILACAP
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Keterangan :
a. Paraf Kepala Sub Bagian (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
c. Penandatanganan Naskah Dinas Oleh Camat
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Keterangan :
(a) Paraf Sekretaris Kecamatan (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
(b) Paraf Kepala Seksi (pejabat dua tingkat di bawah
penandatangan).
d. Penandatanganan Naskah Dinas Oleh Lurah
a.n. CAMAT .................
(b) LURAH………… (a)
NAMA JELAS
Pangkat
NIP……….
Keterangan :
(a) Paraf Sekretaris Kelurahan (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
(b) Paraf Kepala Seksi (pejabat satu tingkat di bawah
penandatangan).
Contoh Bentuk Stempel Paraf Koordinasi.
1) Stempel koordinasi pengajuan naskah dinas yang ditandatangani
Bupati :
- Dari lingkungan Sekretariat Daerah
Jabatan Paraf Tgl
Sekda
Ass ......
Kabag.....
Sekda
Ass ......
Kepala OPD....
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Ass ......
Kabag....
Ass ......
Kepala OPD....
Sekretaris
Kabid/ Kabag /
Irban / Ka. UPT
Kasi/ Kasubag/
Kasubid
2) Tanda tangan, berfungsi sebagai alat autentikasi dan verifikasi atas identitas
penandatangan serta keautentikan, keterpercayaan dan keutuhan informasi,
yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang. Pemberian tanda tangan diatur
sebagai berikut :
a. Tandatangan berupa tanda tangan basah ataupun tanda tangan elektronik.
Pengaturan terkait dengan tanda tangan elektronik menyesuaikan Peraturan
Bupati Cilacap mengenai Tanda Tangan Elektronik, yaitu :
1) Tanda Tangan Elektronik harus ditandai dalam susunan dan bentuk kode
quick response yang disertai nama pejabat penandatangan dan nama
jabatan;
2) Naskah Dinas dengan Tanda Tangan Elektronik didistribusikan kepada
pihak yang berhak tanpa harus dicetak;
3) pendistribusian dapat melalui aplikasi umum bidang kearsipan dinamis,
media daring atau media luring; dan
4) menggunakan sertifikat elektronik yang dibuat oleh penyelenggara
sertifikasi elektronik Indonesia
b. Penulisan nama pejabat yang menandatangani naskah dinas pengaturan
dan penetapan tidak menggunakan gelar.
c. Penulisan nama pejabat yang menandatangani Naskah Dinas penugasan,
Naskah Dinas korespondensi, dan Naskah Dinas khusus menggunakan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
gelar, kecuali piagam, sertifikat, dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan
d. Penulisan nama penanda tangan untuk pejabat selain Bupati dan Sekretaris
Daerah menggunakan gelar, nomor induk pegawai dan pangkat/golongan
e. Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat, penjabat sementara,
pelaksana tugas, dan pelaksana harian Bupati tidak menggunakan gelar,
nomor induk pegawai, dan pangkat/golongan
f. Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat dan pelaksana harian
Sekretaris Daerah tidak menggunakan gelar, nomor induk pegawai, dan
pangkat/golongan
3) Stempel digunakan pada naskah dinas pada media rekam kertas, tidak
digunakan pada media rekam elektronik. Stempel terdiri dari :
a. Stempel Jabatan Bupati
b. Stempel Perangkat Daerah
c. Stempel Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) / Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
d. Stempel Pengamanan Naskah Dinas
Stempel pada huruf a, b dan c ditetapkan dengan Keputusan Bupati Cilacap,
sehingga proses pembuatannya akan difasilitasi oleh Bagian Organisasi Setda
Kabupaten Cilacap.
3. Kategori dan kode derajat klasifikasi keamanan untuk naskah dinas, terdiri dari :
1) Naskah dinas Sangat rahasia, diberikan kode SR dengan menggunakan warna
tinta merah.
2) Naskah dinas Rahasia, diberikan kode R dengan menggunakan warna tinta
merah.
3) Naskah dinas Terbatas, diberikan kode T dengan menggunakan warna tinta
hitam.
4) Naskah dinas Biasa, diberikan kode B dengan menggunakan warna tinta hitam.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. unit tata usaha mengarsipkan Naskah Dinas masuk
2) Pengendalian Naskah Dinas keluar, dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Naskah Dinas keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang diberi nomor, tanggal, dan stempel oleh unit tata usaha pada
masing-masing unit kerja; dan
b. Naskah Dinas keluar yang telah selesai diproses diarsipkan pada unit tata
usaha dan unit pengelola
c. Pengendalian Naskah Dinas keluar lintas instansi pemerintah atau pihak
luar dilakukan satu pintu melalui Sekretariat Daerah
d. Untuk mempercepat penyampaian tujuan surat, dapat menambahkan tanda
untuk perhatian yang disingkat u.p. diikuti nama jabatan yang
menindaklanjuti dibawah nama jabatan yang dituju.
6. Surat Edaran ini mulai berlaku setelah terlantiknya Kepala Perangkat Daerah
sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 5 Tahun 2023.
AWALUDDIN MUURI
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN