Anda di halaman 1dari 2

SURAT OVER KONTRAK RUKO

Pada hari ini Rabu tanggal satu bulan April tahun dua ribu dua puluh tiga di Kwanji, Kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Desak Kade Puspita Dewi
Pekerjaan : Pengusaha
Alamat : Br. Dinas Penarukan Tengah Kaja, Kerambitan
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA (Penyewa Pertama)
Nama : Gede Merta Nuada
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Mekar Sari, Desa Panji, Singaraja
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KETIGA (Penyewa Kedua)
PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut :
Bahwa, PIHAK PERTAMA adalah pemilik yang sah atas sebuah ruko yang berdiri di atas tanah
hak atas tanah milik atas nama Wira Bumi Laksana Bahtera, yang setempat dikenal sebagai
Bapak Wira , Jl Raya Panji, Kwanji, Kabupaten Badung, Provinsi Bali (selanjutnya disebut
“Pemilik Ruko”).
Bahwa, PIHAK KEDUA bermaksud untuk meng over kontrak Ruko beserta isinya seperti (pintu
kaca, sekat dan AC Daikin), tersebut
kepada PIHAK KETIGA sebagaimana PIHAK KETIGA bermaksud untuk menyewa
Ruko PIHAK PERTAMA tersebut dari PIHAK KEDUA.
PIHAK KETIGA akan menyewa ruko tersebut sampai bulan Oktober 2023 dan diperpanjang
setiap tahun
Harga Sewa sebesar Rp. 14. 000.000 (Empat belas juta rupiah) .
PIHAK KETIGA berhak atas pemakaian aliran listrik, saluran nomor telepon, dan air PDAM
yang telah terpasang sebelumnya pada bangunan rumah yang disewa.
PIHAK KETIGA berkewajiban untuk membayar semua tagihan-tagihan atau rekening-rekening
serta biaya-biaya lainnya atas penggunaannya.
Segala kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEKETIGA.
PIHAK KETIGA berkewajiban merawat dan menjaga keadaan tersebut agar tetap dalam kondisi
baik termasuk memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan termasuk memelihara
kebersihan dan kelestarian lingkungan serta sarana-sarana kepentingan umum.
Kerusakan struktur bangunan rumah sebagai akibat pemakaian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KETIGA dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan dari PIHAK
PERTAMA akibat kerusakan pada bangunan yang diakibatkan oleh force majeure.
Yang dimaksud dengan Force majeure adalah:
Bencana alam, seperti: banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan, serta kebakaran
yang disebabkan oleh faktor eksternal yang mengganggu kelangsungan perjanjian ini.
Huru-hara, kerusuhan, pemberontakan, dan perang.

PIHAK KEDUA PIHAK KETIGA

( Desak Kade Puspita dewi ) (Gede Merta Nuada)

Anda mungkin juga menyukai