Dispencing
Skrining Resep atau biasa dikenal dengan Pengkajian Resep merupakan kegiatan apoteker
dalam mengkaji sebuah resep yang meliputi pengkajian administrasi, farmasetik dan klinis sebelum
resep diracik.
Salah satu tujuan diberlakukannya pengkajian resep adalah untuk memastikan keamanan
dan kualitas obat yang akan diberikan pada pasien. Sehingga, dapat meminimalisir salah pemberian
jenis obat atau dosis obat kepada pasien. Sebab, bila terjadi kesalahan pemberian obat, maka dapat
berdampak fatal bagi kesehatan pasien bersangkutan.
Skrining Resep
Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan pengkajian resep yang meliputi kajian administratif, kajian
kesesuaian farmasetik, dan kajian pertimbangan klinis.
• Kajian administratif dilakukan dengan melakukan pengecekan pada data-data pribadi milik pasien,
diantaranya adalah nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan. Data dokter penulis resep, meliputi
nama, nomor SIP, alamat, nomor telepon, dan tanda tangan juga perlu dilakukan pengecekan.
• Kajian kesesuaian farmasetik yang dimaksud adalah mengkaji jenis obat yang akan diberikan pada
pasien. Kamu dapat melakukan pengkajian pada bentuk dan daya tahan dari obat tersebut, tingkat
kestabilan obat atau sediaan, serta tingkat ketercampuran obat.
• Kajian pertimbangan klinis yang dimaksud adalah apoteker perlu mengkaji ketepatan dosis obat yang
diberikan, cara penggunaan obat pada pasien, efek samping penggunaan obat, dan juga kontra indikasi.
A.Skrining Resep Administratif
Stabilitas Sesuai
Inkompatibilitas Sesuai
2. Kajian aspek klinis terkait kesesuaian dosis, durasi dan frekuensi pemberian