Anda di halaman 1dari 12

Pharmaceutical

Care
Kelompok 2:
Fitri Hafidah uluhiyah
Hervita Putri
Fazar Malik N.p
Healty
Pharmaceutical care farmasi klinis

• Screning resep
• Lampiran KepMenKes Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 menyebutkan bahwa skrining resep dari aspek
kesesuaian farmasetik meliputi evaluasi bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian (DepKes RI, 2006).
• Farmasetik sendiri merupakan bidang umum yang mempelajari faktor-faktor fisika, kimia dan biologi yang
mempengaruhi formulasi, pembuatan di pabrik, stabilitas dan efektivitas dari bentuk sediaan farmasi. Aspek
farmasetik seperti cara pemberian, bentuk sediaan dan sifat fisikokimiawi yang menentukan absorbsi,
biotransformasi dan ekskresi obat dalam tubuh akan berpengaruh pada efek terapetis suatu obat. Aspek
farmasetik lain yang juga perlu diperhatikan yaitu stabilitas obat, karena suatu obat akan memberikan efek
terapetis yang baik jika berada dalam keadaan stabil (Ansel, 2005).
• Sebagai contoh, ATP (adenosin triphospate) merupakan suatu basa yang tidak stabil oleh cairan lambung dan
berpotensi mengiritasi lambung. Penggerusan tablet ATP (tablet salut enterik) tersebut dapat berakibat tidak
tercapainya efek terapi yang diinginkan karena zat aktifnya telah rusak dan dapat menimbulkan gangguan
gatrointestinal (Anonim, 2004).
• Aspek admnistrasi resep dipilih karena merupakan skrining awal pada saat
resep dilayani di apotek, skrining admnistrasi perlu dilakukan karena
mencakup seluruh informasi di dalam resep yang berkaitan dengan
kejelasaan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi di dalam
resep. Kelengkapan admnistrasi resep sudah diatur dalam KepMenkes
No.1027/MENKES/SK/1X/2004. Akibat terjadinya ketidaklengkapan
admnistrasi resep tidak berdampak buruk bagi pasien, tetapi merupakan
tahap skrining awal guna mencegah adanya meddication error.
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter/dokter
Pengertian gigi,kepada Apoteker,baik dalam bentuk paper Maupun
electronic untuk menyediakan dan menyerah kan obat bagi
resep pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku
(PermenkesNo.35tahun2014).
• Format penulisan resep:
• Inscriptio (nama dokter , no.SIP, alamat; tanggal resep).
• Invocatio( tanda“R/” ).

Format • Prescriptio atau ordonatio (nama obat ,jumlah, bentuk


sediaan).

penulisan • Signatura (aturan pakai, dosis pemberian).


• Subscriptio (paraf dokter/tandatangan dokter penulis
resep resep).
• Pro (diperuntukkan ,seperti nama pasien ,umur,dan tanggal
lahir. Jika obat narkotika, harus dicantumkan alamat pasien
untuk pelaporan ke Dinkes setempat ).
Pelayanan resep

• Dalam pelayanan resep, didahului dengan proses skrining resep yang dapat ditinjau dari 3
aspek ,yaitu :
• 1)Persyaratan administrasi (nama pasien, umur, BB, jenis kelamin, alamat; nama dokter,
paraf dokter).
• 2)Persyaratan farmasetik (bentuk sediaan, stabilitas sediaan,kekuatan sediaan,dan
kompatibilitas).
• 3)Persyaratan klinis (tepat indikasi, dosis;aturan pakai;reaksi obat yang tidak diingkan
seperti alergi, ESO, KI, dan interaksi obat
Lanjutan…
• Pada persyaratan klinis, salah satunya suatu resep harus terhindar dari
interaksi obat, tetapi pada kenyataannya tidak jarang suatu resep memiliki
interaksi obat didalamnya.
• Interaksi obat merupakan masalah terkait obat (drug-related problem )yang
diidentifikasikan sebagai kejadian atau keadaan terapi obat yang dapat
mempengaruhi klinis pasien.
• Interaksi obat juga dikatakan terjadi Ketika efek suatu obat berubah karena
keberadaan obat lain,obat herbal, makanan, minuman atau karenaagen kimia
lingkungan
Penulisan resep obat yang rasional

• Resep yang tepat, aman dan rasional adalah resep yang memenuhi


lima tepat, ialah sebaga iberikut:
• 1)Tepat Obat
• 2)Tepat Dosis
• 3)Tepat Bentuk Sediaan Obat
• 4)Tepat Cara dan Waktu Penggunaan Obat
• 5)Tepat Penderita
Contoh skrining resep
Persyaratan administrasi

Nama pasien : ada

Umur pasien : ada

Berat badan : tidak ada

Alamat : tidak ada

Nama dokter : tidak ada

Paraf dokter : tidak ada


• Persyaratan farmasetik

Bentuk sediaan : ada


• Persyaratan klinis

Aturan pakai : ada


Skrining farmasetika

• Salbuven
Komposisi : salbutamol sulfat 4 mg
Indikasi : asma bronkial, bronchitis kronis, emfisema
Kontra indikasi : tidak boleh digunakan untuk mengatasi abortus yang mengancam selama kehamilan
timesterke 1 dan ke 2 pada pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap obat ini.
Peringatan : hipertiroidisme, penyakit kardiovaskuler, ancurisme, DM, glaucoma sudut tertutup,
pasien penerima antihipertensi atau menggunakan anastesi berhalogenasi.
Interaksi obat : efek antagonis dengan pronolol dan beta adrenoreseptor bloker dan ditingkatkan jika
digunakan bersama denga xantin.
Efek samping : tremor otot skeletal khususnya tangan, palpitasi dan kram otot.
Dosis : anak 2-6 tahun 1-2 mg atau 2,5-5 ml diberikan 3-4 kali sehari.
Drug related problems (DRP)

• Definisi drug related problem (DRP) adalah kejadian atau kondisi terkait dengan terapi
penggunaan obat-obatan yang dapat mengganggu efek/luaran yang diharapkan dari obat
tersebut. Pengertian DRP dari sumber literatur sebenarnya cukup bervariasi. Meskipun
demikian, secara sederhana DRP dapat juga diartikan sebagai “problem di dalam
penggunaan obat yang dapat mengganggu tercapainya efek obat yang diharapkan”.
• Contoh Drp aktual =kesalahan dalam pemebrian obat akan mengakibatkan efek
samping obat
• Contoh Drp potensial = Terjadi interaksi obat karena kesalahan atau penggabungan
terapi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai