Anda di halaman 1dari 92

Menjabarkan Trilogi

Pembangunan Jemaat

Bahan Khotbah dan PA GMIM


Bulan Desember 2023 – Januari 2024
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
Alamat: Kantor Sinode GMIM
Talete Dua – Tomohon Tengah
Kotak Pos No. 5 Tomohon, 95441
email: atgsgmim@gmail.com

MTPJ Edisi Desember 2023 - Januari 2024


Penanggung Jawab:
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GMIM
cq. Wakil Ketua Bidang Ajaran dan Tata Gereja
Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M.Pd.K

Koordinator: Penulis MTPJ-Khotbah edisi ini:


Korbid Ajaran dan Tata Gereja Pdt. Dr. Jemmy Matheos, M. Th
Pdt. Tonny D. Kaunang, S.Th. M.M Pdt. Ernie Untu, M. Th
Pdt. Theogive Karundeng, M. Th
Pdt. Indri Mandang, M.Th
Editor: Pdt Prisca Walukow, S.Teol
Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M. Pd.K. Pdt. Hesky Manus, M. Th
Pdt. Tonny D. Kaunang, S.Th. M.M. Pdt. Welly Pondaag, S. Th
Pdt. Tonny Kaunang, S. Th.M.M
Pdt. Dr. Djolly Sondakh, M. Th
Pdt. Markus Tambun, M.T h
Pdt. Grease Winerungan, M. Th
Pdt. Marhery Bawinto, M. Th
Pdt. Otniel Parera, M. Th
Pdt. Meitha Mailangkay, M. Th
Desain Sampul: Setting Naskah:
Joudie Wayong Ireine Tumanduk, S.Th.
Dicetak oleh Unit Percetakan GMIM
Lt. Dasar Kantor Sinode GMIM – Tomohon
DISTRIBUTOR:
Kolportase Sinode GMIM Telp. 0431 – 351079

ii MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Terpujilah Tuhan Allah; Bapa, Anak dan Roh Kudus yang
senantiasa menolong, memelihara dan memberkati pelayanan
Gereja Masehi Injili di Minahasa. Gereja dan warganya adalah
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Konstitusi Indonesia mengatakan bentuk
negara kita adalah Republik (Res Pubilika) atau Demokrasi Pancasila
(Demos Kratos). Sistem pemerintahan yang demokratis yaitu
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat diwujudkan
dalam Pemilihan Umum; langsung dan tidak langsung, diatur dalam
Undang-Undang PEMILU Nomor 7 Tahun 2017. GMIM sebagai
institusi dalam NKRI yang keberadaannya berdasarkan Undang-
Undang RI, memiliki kewajiban turut melaksanakan amanat Undang-
Undang tentang Pemilihan Umum. Dalam Pemahaman Bersama
Iman Kristen (PBIK) PGI, kita bersama-sama seluruh Gereja anggota
PGI menyatakan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan di
segala bidang, termasuk pembangunan demokrasi, secara positif,
konstruktif dan kritis. Artinya GMIM turut bertanggung jawab
terhadap pembangunan demokrasi di Indonesia yang sehat, adil dan
menjamin hak segenap rakyat Indonesia.
Tahun 2024 adalah tahun politik karena pada bulan Februari
akan diselenggarakan PEMILU Legislatif; DPRD Kabupaten/Kota,
DPRD Propinsi, DPR RI dan DPD RI serta PEMILU Presiden. Pada
bulan November akan dilaksanakan PEMILU Kepala Daerah:
Walikota, Bupati, Gubernur secara simultan. Untuk itu perenungan-
perenungan firman Tuhan di bulan Desember 2023 dan Januari
2024 akan dituntun oleh tema: “Keadilan, Damai dan Kasih
Yesus Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi.”
Bagian-bagian Alkitab yang akan menjadi bahan Penelaahan
Alkitab dan Perenungan Bulan Desember 2023 dan Januari 2024
adalah sebagai berikut:

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 iii


r
1. 3 - 9 Desember 2023: Mazmur 85:1–14. “DAMAI:
Bertemunya Kasih, Kesetiaan dan Keadilan.”
2. 10 - 16 Desember 2023: Yesaya 8:23-9:6. “Nubuat
Lahirnya Raja Damai.”
3. 17 - 23 Des. 2023: Matius 1:1-17. “Silsilah Kelahiran
Yesus.”
4. 24 - 30 Desember 2023: Yohanes 1:1-18. “Teruslah
Bersaksi Yesus Terang Dunia”. 24 Desember 2023:
Yohanes 1:4. “Dalam Yesus Ada Hidup dan Hidup itu
adalah Terang Manusia. 25 Desember 2023 (Perayaan Hari
Natal I): Lukas 2:1-7. “Raja yang lahir Di Palungan”. 26
Desember 2023 (Perayaan Hari Natal II). “Markus 1:9-11.
“Baptisan Tanda dan Meterai Pendamaian”.
5. 31 Des. 2023 – 6 Jan. 2024: Ulangan 8:1-20. “Ingatlah
Kasih Tuhan Allah dan Hati-Hatilah Memasuki Tahun
Yang Baru”. 31 Desember 2023 (Malam Akhir Tahun):
Ulangan 8:11-16. “Janganlah Engkau Melupakan
Tuhan Allahmu”. 1 Januari 2024 (Permulaan Tahun Baru
Hari I): Wahyu 21:1-4. Yang Lama Telah Berlalu, Yang
Baru Sudah Datang.” 2 Januari 2024 (Permulaan Tahun
Baru Hari II): Yosua 1:6-9. “Jangan Takut, Tuhan
Allahmu Menyertai Engkau.”
6. 7 - 13 Januari 2024: Filipi 3:1b-16. “Tetap Setia Di Jalan
Tuhan Menghadapi Penyesat”
7. 14 – 20 Januari 2024: Matius 7:15-23. “Mengenal dan
Cerdas Memilih Pemimpin”
8. 21 – 27 Januari 2024: Kisah Para Rasul 25:1-12. “Hidup
Taat Menurut Hukum”
9. 28 Jan. – 3 Feb. 2024: 2 Samuel 15:1-12. “Waspadalah
Terhadap Persepakatan Gelap”. 28 Januari 2024 (Hari
Persatuan Remaja GMIM). 2 Samuel 15:12. “Remaja
Jangan Ikut Dalam Persepakatan Gelap”.

iv MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Kami menghimbau seluruh warga GMIM sebagai warga negara
dan warga Kerajaan Sorga (Filipi 3:20. Karena kewargaan kita adalah
di dalam sorga), marilah kita menghadirkan tanda-tanda Kerajaan
Sorga dengan menjiwai dan mewujudkan damai dan kasih Yesus
Kristus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Baik dalam bentuk berpartisipasi
secara aktif dalam pembangunan sosial ekonomi dan budaya,
maupun dalam bidang politik, khususnya untuk berpartisipasi aktif
dan positif dalam PEMILU legislatif dan eksekutif.
Kiranya refleksi Alkitabiah dan analisis sosial melalui penelaahan
Alkitab, Khotbah sesuai perikop MTPJ Desember 2023 dan Januari
2024 akan mendorong dan menyemangati kita untuk bersaksi
menciptakan PEMILU yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil.
Kami senantiasa berdoa kepada Tuhan Allah bagi seluruh warga
GMIM agar iman dikuatkan, dikaruniakan hikmat sorgawi dan berkat
jasmani serta rohani sehingga tetap teguh berpegang pada keyakinan
bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.

Soli Deo Gloria.

Tomohon, Medio, November 2023


BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
Ketua, Sekretaris,

Pdt. Hein Arina, Th.D. Pdt. Dr. Evert A. A. Tangel, M.Pd.K

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 v


r
“Keadilan, Damai dan Kasih Yesus Kristus
Menjiwai Pesta Demokrasi”

Demokrasi (demos kratos) atau Republik (res publika) adalah


bentuk pemerintahan di mana kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Ini berarti bahwa setiap warga negara memiliki hak
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik,
baik melalui pemungutan suara pada pemilihan umum atau
partisipasi dalam lembaga-lembaga pemerintah. Demokrasi
Indonesia menganut sistem pemilihan langsung dan tidak langsung.
Pemilihan langsung adalah setiap warga negara memiliki hak suara
memilih Kepala Daerah; Walikota, Bupati, Gubernur dan Presiden.
Pemilihan tidak langsung setiap warga negara memilih wakilnya
untuk duduk di lembaga legislatif; DPRD, DPR RI dan DPD RI. Pesta
Demokrasi adalah istilah untuk pelaksanaan Pemilihan Umum
langsung dan tidak langsung.
Pesta Demokrasi menganjurkan partisipasi aktif warga negara
dalam pengambilan keputusan politik. Pelaksanaan PEMILU
dikatakan berjalan secara demokratis apabila setiap warga negara
Indonesia yang mempunyai hak pilih dapat menyalurkan pilihannya
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Frasa "Vox populi, vox Dei" adalah ungkapan dalam bahasa Latin
yang berarti "Suara rakyat adalah suara Tuhan." Ungkapan ini sering
dikaitkan dengan John Wycliffe, seorang teolog dan reformator
Inggris abad ke-14, yang mendukung gagasan bahwa pemerintah
yang sah adalah pemerintah yang memperoleh legitimasi dari
dukungan rakyat. Ungkapan “Vox Populi Vox Dei” muncul melawan
semboyan “Vox Rei, Vox Dei” (Suara Raja adalah Suara Tuhan).
Suara kolektif atau kehendak kolektif rakyat dipandang sebagai suara
Tuhan. Karena manusia diciptakan menurut gambar Allah.
(Kej.1.27) Dalam hati nurani manusia yang murni ada suara Allah.

vi MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Kendati Undang-Undang PEMILU RI mengamanatkan
penyelenggara PEMILU harus menjamin suasana warga negara
menentukan pilihannya secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil, namun sejarah pelaksanaan PEMILU sering terjadi
suara hati nurani manusia dicemarkan oleh politik uang dan
intimidasi kekuasaan. Sehingga warga negara, yang sebagiannya
adalah warga gereja, tidak berada dalam keadaan damai untuk
menyuarakan haknya secara bebas.
Pada bulan Februari 2024 Indonesia akan menyelenggarakan
PEMILU Legislatif; DPRD Kabupaten, Kota; Propinsi, DPR RI dan
DPD RI serta Presiden. Dan pada bulan November 2024 PEMILU
Kepala Daerah; Walikota, Bupati dan Gubernur. Sebagai Gereja
Tuhan, GMIM berkewajiban meyakinkan warga gereja agar turut
berpartisipasi dalam PEMILU untuk mewujudkan suara Tuhan dalam
bentuk pilihan di kotak-kotak TPS kepada calon-calon yang memiliki
Visi dan Misi menjamin keadilan, kedamaian dan kesejahteraan
rakyat. Sebagaimana tujuan konstitusi UUD 1945 untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin.
Pilihlah calon yang berwawasan Kebangsaan dan yang memegang
teguh Empat Pilar Kebangsaan: untuk tetap tegaknya Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika.
Warga GMIM pasti Bineka Tunggal Ika. Kita boleh berbeda tapi
tetap satu dalam Visi dan Misi Kasih Tuhan Yesus Kristus bagi dunia.
Kiranya kasih dan damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja
menjiwai semangat kita berpartisipasi dalam PEMILU di tahun 2024.
Soli Deo Gloria.
Tomohon, Medio, November 2023
WAKIL KETUA BPMS GMIM
BIDANG AJARAN DAN TATA GEREJA

Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M.Pd.K

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 vii


r
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………....………… iii


 Pengantar Tema……………………………………………..… v
 Daftar Isi ……………………………………………..……..…… vii

3 - 9 Desember 2023: Mazmur 85:1-14 …..…………………….. 1


10 - 16 Desember 2023: Yesaya 8:23-9:6….............................. 7
17 - 23 Desember 2023: Matius 1:1-17...................................... 14
24 - 30 Desember 2023: Yohanes 1:1-18 ................................. 21
24 Desember 2023: Yohanes 1:4 .............................................. 27
(Khotbah Malam Natal)
25 Desember 2023: Lukas 2:1-7 ….….………............................ 31
(Khotbah Natal Hari I)
26 Desember 2023: Markus 1:9-11………..…………................... 35
(Khotbah Natal Hari II)
31 Des 2023 – 6 Januari 2024: Ulangan 8:1-20…..……………… 40
31 Desember 2023: Ulangan 8:11-16 …………………………….. 50
(Khotbah Malam Akhir Tahun)
1 Januari 2024 : Wahyu 21:1-4….………………………………… 54
(Khotbah Permulaan Tahun Hari I)
2 Januari 2024: Yosua 1:6-9……..…………………………………. 58
(Khotbah Permulaan Tahun Hari II)
7 - 13 Januari 2024: Filipi 3:1b-16………….……………………… 61
14 – 20 Januari 2024 : Matius 7:15-23 …...……………………… 66
21 – 27 Januari 2024: Kisah Para Rasul 25:1-12………………… 71
28 8 Jan – 3 Februari 2024 : 2 Samuel 15:1-12 ………………… 77
28 Januari 2024 : 2 Samuel 15:12 ………………………………… 82
(Khotbah Hari Persatuan Remaja GMIM)
Cover Depan
“Kasih Yesus Kristus Membawa Keadilan dan Damai”

viii MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


- TEMA BULANAN :
3-9 “Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Desember Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”

2023 TEMA MINGGUAN :


Minggu “DAMAI: Bertemunya Kasih,
Adven I Kesetiaan dan Keadilan”

Mazmur 85:1-14

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Manusia membutuhkan hidup yang damai, karena itulah
yang menentramkan hati dan jiwanya. Di dalam jiwa dan hati
yang tentram ini mengalirlah kebahagiaan. Tanda adanya damai,
saat sikap dan tindakan permusuhan, konflik, peperangan, teror
dan kekerasan dihentikan. Ini gampang diucapkan, tapi sulit
diwujudkan. Selama manusia membiarkan ego dan emosinya tak
bisa dikontrol dan dikendalikan maka ancaman terhadap
kehidupan damai tetap potensial.
Damai secara sejati tidak berdiri sendiri, di dalamnnya
perlu kondisi dan keadaan yang membentuknya. Kondisi yang
membetuknya ini yang membuat damai menjadi kuat dan kokoh
sehingga mampu merekatkan yang berbeda, terpisah dan tercerai
berai. Allah sumber damai sejati. Ia mengajarkan dan
mencontohkan tentang damai itu, dalam perwujudan-Nya di
dalam Yesus Kristus ketika bertemunya kasih, kesetiaan dan
keadilan. Minggu-minggu adven dalam kalender gerejawi adalah
perayaan tentang penantian penggenapan janji-janji Allah
mengenai datangnya Yesus Kristus sebagai Raja Damai.
Menjelang pesta demokrasi di awal tahun 2024 maka
warga gereja perlu membekali diri dengan pengajaran-pengajaran
tentang panggilan untuk menghadirkan kehidupan yang damai.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 1


r
Karena itu tema minggu ini adalah: DAMAI, bertemunya
Kasih, Kesetiaan dan Keadilan.

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Mazmur 85:1-14 adalah doa memohon perkenanan dan
pemulihan keadaan Yakub (lihat ayat 2). Suasana kelepasan
sudah terasa, namun belum sepenuhnya. Ini gambaran keadaan
umat yang sudah pulang dari tanah pembuangan. Keadaan Israel
yang digambarkan sebagai “keadaan Yakub”, telah menerima
dan merasakan pengampunan Allah dimana Allah telah
menyurutkan kemarahan-Nya, atau gemas-Nya (ayat 4a). Israel
diperkenankan Tuhan untuk kembali ke tanah leluhur. Namun,
masih ada kekuatiran dan ketakutan. Murka dan gemas Allah
kepada generasi itu telah surut dan reda, tapi bagaimanakah
keadaan generasi berikutnya atau keturunan mereka? Mereka
mengira bahwa Allah akan terus “sakit hati” (ayat 5) dan
membangkitkan dan melanjutkan murka-Nya kepada keturunan
mereka seperti kesusahan yang dialami mereka di tanah
pembuangan. Ibarat perdamaian, maka Allah belum
mendamaikan sepenuhnya diri-Nya dengan umat itu.
Bagaimanakah damai sejahtera itu hadir di tengah-tengah umat
bilamana masih ada yang ragu-ragu dengan pemulihan Ilahi?
Inilah gambaran suasana batin beberapa kelompok Israel yang
baru pulang dari tanah pembuangan.
Karena itu pemazmur menyampaikan doa permohonan
pemulihan ini dalam bentuk “hadirnya suasana damai”,
sebagaimana disebutkan dalam ayat 9 “Aku mau mendengar
apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia
hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan
kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan
mereka kembali kepada kebodohan?”. Tindakan kebodohan
ialah perbuatan-perbuatan yang menjadi penyebab sehingga
bangsa itu dihukum dengan dibuang ke tanah pembuangan.
Sekalipun bangsa itu dikasihi Allah, tapi jika mereka membiarkan

2 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


pikiran dan hati dipikat oleh kekuatan-kekuatan yang bukan Allah,
mereka akan berada di titik nadir kebodohan.
Pemazmur yang adalah seorang pemimpin atau imam di
Israel menjadi agen penggerak Gerakan Doa Permohonan
Pemulihan agar ada kedamaian dan ketenangan dalam
kehidupan umat yang baru pulang dari tanah pembuangan.
Pemazmur menyampaikan harapan tentang bentuk-bentuk
“damai, sebagai visi ilahi” yang diperkenankan Tuhan:
Pertama: Damai, ketika kasih dan kesetiaan bertemu (ayat 11a).
Kasih tanpa ketaatan, bukan kasih. Ibarat bangunan yang
kelihatan indah dari depan tapi tidak teratur atau bobrok di dalam.
Saat Israel berada di pembuangan, mereka menyadari bahwa ini
dikarenakan praktik ritual mereka bagus dan megah, tapi di
dalamnya palsu. Mereka bukan menyembah Allah tapi kepada
berbagai berhala buatan manusia. Kasih kepada Allah tidak
dibarengi dengan kesetiaan kepada-Nya menimbulkan
kesengsaraan dan penderitaan. Sebaliknya ketika kasih dan
kesetiaan bertemu maka kemuliaan akan tinggal di tempat
kediaman umat dan bangsa.
Kedua: Damai, ketika keadilan dan damai sejahtera bercium-
ciiman (ayat 11b). Sebelum pembuangan keadilan sosial di Israel
sangat memprihatinkan, sehingga nabi Amos berkata “hai kamu
yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan mengempaskan
kebenaran ke tanah” (Amos 5:7). Keadilan seperti ipuh menunjuk
pada keadilan sangat pahit untuk dicari, atau juga keadilan yang
berlaku adalah ketidakadilan. Berbagai usaha untuk
mendapatkan keadilan, namun yang diterima adalah kepahitan.
Karena itu visi pemazmur adalah keadilan dan damai sejahtera
“bercium-cimuan” menunjuk pada berlakunya keadilan yang
sejati, yaitu keadilan yang mendatangkan damai sejahtera.
Keadilan yang terasa manis dan menyehatkan, seperti sepasang
kekasih yang menyatakan kasih sayang kedekatan hubungannya
dengan bercium-ciuman. Keadilan yang tidak palsu dan
manipulasi.
Ketiga: Damai, ketika kesetiaan tumbuh dari bumi dan keadilan
akan menjenguk dari langit (ayat 12). Orang Israel insaf bahwa
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 3
r
kesetiaan bukan dari langit, artinya kesetiaan itu mesti dimulai dari
hal-hal yang kecil. Mulai dari diri sendiri, atau pribadi, keluarga,
suku dan bangsa. Mulai dari kesetiaan pada aturan-aturan yang
kecil dan sederhana. Kesetiaan yang tumbuh dari bumi, menunjuk
pada ketaatan yang datang dari kepenuhan hati. Dimana ada
kesetiaaan dengan sepenuh hati maka keadilan dari langit atau
dari Allah akan turun menyertai umat-Nya.
Keempat:damai, ketika keadilan membuat jejak kaki-nya menjadi
jalan (ayat 14). Keadilan yang mendatangkan damai saat bangsa
itu taat, tidak ke kiri atau ke kanan, tapi berjalan terus pada jejak
kaki Allah. Bangsa itu dapat membuat aturan-aturan kehidupan,
namun semua aturan-aturan itu akan mendatangkan berkat bila
berpedoman pada Hukum Allah. Musafir yang taat mengikuti
jejakl-jejak kaki Ilahi akan tiba di tujuan dengan selamat, begitu
gambaran Israel yang baru pulang dari tanah pembuangan.

Makna dan Implikasi Firman


1. Permohonan akan Pemulihan Allah.
Allah berkenan atas permohonan hamba dan umat-Nya yang
percaya akan janji-janji-Nya. Allah tidak mendendam untuk
mengungkit-ungkit dosa dan pelanggaran sehingga mereka
yang datang memohon pengampunan menjadi putus asa dan
hilang harapan. Tetapi, Ia sendiri dengan kuasa kasih-Nya
menyurutkan segala kemarahan dan tidak membiarkan hati-
Nya terbakar terus menerus dalam dendam dan murka yang
menyala-nyala. Kasih setia Allah yang menjadi sumber
pemulihan sehingga manusia menerima keselamatan. Berbeda
dengan manusia yang seringkali melupakan bahwa dirinya
diselamatkan cuma karena kuasa kasih Allah yang penuh belas
kasihan. Manusia seringkali membiarkan diri dendam kepada
mereka yang pernah menyakitnya atau yang pernah
melakukan kesalahan padanya. Dendam telah menjadi
kesenangan sehingga tidak ada pengampunan dan
perdamaian.
4 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu adalah gambaran
perjumpaan sorga dan bumi, bilamana itu terjadi maka sinar
kemuliaan Allah akan terbit dari dalamnya. Sinar itu akan
menerangi kegelapan sehingga negeri itu tidak akan
tenggelam dan tersesat. Mereka yang tinggal di dalamnya
akan hidup berdampingan dengan rukun dan damai tanpa
curiga dan dendam. Ini terjadi apabila negeri itu hidup dalam
ketaatan dan takut akan Allah. Keindahan kasih dari sorga
seringkali tak terwujud dan terasa karena manusia
menolaknya. Ketika janji Allah digenapi dalam kelahiran
Yesus Kristus di kandang Betlehem, raja Herodes
melaksanakan operasi pembunuhan anak-anak di bawah 2
tahun di seluruh kota Betlehem. Dunia menolak dan tidak
mau menerima kasih itu. Namun kasih Allah yang besar
memurnikan kekurangan dan berbagai bentuk kesetiaan yang
palsu. Allah sudah berjanji apabila kasih dan kesetiaan itu
bertemu maka keadilan dan damai sejahtera akan bercium
ciuman. Ini gambaran puitis tentang hadirnya kedamaian
sejati yang di dalamnya ada keadilan sejati.
3. Saat Tuhan Yesus Kristus menyampaikan khotbah di bukit
para pendengar yang sedang gelisah hatinya merasakan suatu
kedamaian sejati ketika Ia berkata “Berbahagialah orang yang
membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak
Allah” (Matius 5:9). Orang banyak yang resah itu terhiburkan
ketika berita damai sejahtera dan keadilan itu bertemu di
dalam hati oleh kuasa dan kasih Yesus Kristus.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa arti damai; bertemunya kasih, kesetiaan dan keadilan
menurut naskah Mazmur 85: 1-14
2. Bagaimana warga gereja berperan menghadirkan damai di
tengah-tengah konstelasi politik menghadapi Pemilu 2024

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 5


r
NAS PEMBIMBING: Matius 5:9

POKOK-POKOK DOA:
1. Agar bangsa-bangsa yang berperang dan bermusuhan dapat
berdamai dan hidup rukun berdampingan dengan harmonis.
2. Jadikanlah kami sebagai warga gereja yang membawa damai
dimana ada peperangan, membawa ampun dimana ada
dendam dan kebencian.
3. Agar para pelayan dapat melaksanakan tugas penggembalaan
untuk mendamaikan keluarga atau anggota jemaat yang
berseteru.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


MINGGU ADVEN I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ.No. 84 Ya Yesus Dikau Kurindukan
Ses. Nas Pemb: Kala Ku Cari Damai
Ses. Pengakuan Dosa: KJ. No. 467 Tuhanku Bila Hati Kawanku
Ses. Pemb Anugerah Allah: KJ. No. 383 Sungguh Indah Kabar
Mulia
Ses. Pembacaan Alkitab: KJ. No. 49 Firman Allah Jayalah
Persembahan: NNBT. No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Nyanyian Penutup: PKJ. No.267 Damai Di Dunia

ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu.

6 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TEMA BULANAN :
10 – 16 “Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
Desember
2023 TEMA MINGGUAN :
Minggu “Nubuat Lahirnya Raja Damai”
Adven II

Yesaya 8:23-9:6

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Masyarakat Kristen atau jemaat sering menyebut bulan
Desember adalah bulan Damai karena dihubungkan dengan
kelahiran Sang Raja Damai. Bahkan sebelum bulan Desember
yaitu memasuki bulan September lagu-lagu bertema damai mulai
diperdengarkan di berbagai tempat seperti di rumah, kendaraan
dan pertokoan. Tetapi dalam kenyataan masih ada yang tidak
menikmati dan merasakan damai itu karena lebih berfokus pada
ketersediaan kebutuhan-kebutuhan materi untuk merayakan
Natal. Dan berusaha memaksakan diri untuk tercapainya
keinginan dan bukan karena kebutuhan. Lebih lagi ketika
berusaha untuk sama dengan orang lain demi sebuah gengsi dan
harga diri. Hal ini dapat mendorong orang mengupayakan
dengan pelbagai cara, bahkan dengan cara yang negatifpun untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. Dan jika ini yang terjadi maka
penderitaan, kesengsaraan dan kesulitanpun tidak terelakkan,
sehingga rasa damai menjadi sesuatu yang sukar dinikmati.
Pada akhirnya perayaan dan penghayatan minggu-minggu
Adven menjadi tidak atau kurang bermakna. Padahal perayaan
minggu – minggu Adven harusnya mengarahkan hati, pikiran dan
segenap kehidupan kita untuk menghayati betapa Yesus Kristus

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 7


r
Tuhan kita mendatangkan damai sejahtera-Nya bagi semua umat
manusia (band Lukas 2: 10 – 14). Menghadapi situasi seperti itu
maka perenungan kita sebagai warga gereja di minggu Adven
yang kedua ini di bawah tema: “Nubuat Lahirnya Raja
Damai.”

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Yesaya adalah hasil karya nabi Yesaya sendiri yang
dipanggil Tuhan bekerja dan berkarya di Yehuda sekitar tahun
742 SM pada tahun matinya Raja Uzia. Dan ia bekerja dalam
pemerintahan 4 raja Yehuda yaitu Uzia, Yotam, Ahaz dan Hizkia
(1:1). Nama Yesaya sendiri dalam bahasa Ibrani berarti:
“TUHAN MENYELAMATKAN”. Para ahli Perjanjian Lama
membagi kitab Yesaya menjadi 3 bagian.
Bagian Pertama disebut Proto Yesaya Psl 1-39 yang diberikan
untuk orang Israel sebelum dibuang, bagian kedua disebut
Deutro Yesaya Psl 40 – 55 disampaikan pada saat ada di
pembuangan dan yang ketiga Trito Yesaya Psl 56 – 66 berita
ketika kembali dari pembuangan.
Pasal 8:23- 9:6 berlatar belakang pengalaman pahit yang
menimpa dua suku Israel Utara yaitu Zebulon dan Naftali yang
paling duluan mengalami kekalahan akibat invasi Raja Asyur yaitu
Tiglat Pileser 3. Penyerangan yang dilakukan oleh bangsa Asyur
telah menempatkan bangsa Israel pada kesesakan dan kegelapan,
kesuraman yang mengimpit dan dibuang ke dalam kabut (pasal 8:
22) suatu keadaan yang sungguh tidak menyenangkan karena
pengharapan untuk kembali jadi baik hampir mustahil. Karena itu
kalau kita membaca pasal 7 Yesaya juga memperingatkan Israel
Selatan yaitu Yehuda untuk tidak meminta bantuan dan
kompromi dengan bangsa asing ketika mereka mulai diancam
oleh Asyur sesudah Asyur mengalahkan Israel Utara.

8 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Pasal 8: 23 Dalam suasana kehidupan yang hampir putus
asa dalam ketidakberdayaan hadirlah berita yang
menggembirakan, sangat mensukacitakan bahwa suasana akan
diubahkan Tuhan. Tidak akan ada lagi kesuraman bagi Israel yaitu
tanah Zebulon dan Naftali. Semua akan diubahkan Tuhan dari
negeri yang “terimpit” (KBBI: tersepit, terapit, tertindih) suasana
yang melukiskan ketidakberdayaan, tak dapat melakukan apa-apa
bahkan saat mana mereka “direndahkan Tuhan” dipermalukan
Tuhan setelah menganggap diri kuat tinggi mampu. Sehingga dua
wilayah paling Utara ini pada akhirnya dikuasai dan diduduki oleh
bangsa-bangsa lain. Mereka kalah dan dijadikan tawanan perang
dan diangkut ke Asyur (2 Raja 15:29). Bahkan tanah merekapun
dijadikan bagian wilayah Asyur yang kemudian daerah itu dikenal
sebagai Galilea termasuk Gilead (tanah di Timur Yordan) dan Dor
(tanah di sepanjang Laut Tengah) juga dijadikan wilayah Asyur.
Tapi dari mereka yang tinggal di wilayah-wilayah yang diancam
dan ditawan Asyur, masih ada sisa-sisa Israel yang memiliki
pengharapan atas nubuatan Yesaya. Bahwa ada satu masa Tuhan
akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan
dan wilayah bangsa-bangsa lain. (Alkitab BIMK: tetapi di masa
yang akan datang Ia akan memberi kehormatan kepada seluruh
wilayah dari laut Tengah ke Timur sampai seberang sungai Yordan
bahkan sampai Galilea yang didiami oleh orang asing). Bahwa ada
waktu bagi Tuhan untuk memberi kehormatan dan mengangkat
mereka kembali dan menempatkan lagi di tempat mereka yang
sebenarnya. (Yesaya 9:1)
Setelah sekian waktu hidup dalam kesuraman, kegelapan,
kekelaman saatnya bangsa itu melihat terang yang “besar” dan
terang itu bersinar. Ini merupakan nubuatan dan janji bagi orang
Israel yang akan mengalami pembebasan dan tanda-tanda
berakhirnya masa kesuraman sehingga mereka yang terimpit dan
direndahkan akan pertama-tama akan melihat kemuliaan Allah.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 9


r
Tokoh Reformasi Jhon Calvin melihat bahwa nabi Yesaya
ketika Ia berbicara tentang kembalinya orang-orang buangan dari
Babel, tidak hanya melihat pada satu zaman saja tetapi juga pada
suatu zaman yang akan datang hingga Yesus Kristus datang dan
memberi kelepasan penuh dari perbudakan dosa atas umat-Nya.
Dan jika masa itu tiba, maka ketentraman dan kegembiraan yang
digambarkan dengan sorak-sorai dan sukacita seperti orang yang
sangat senang ibarat seorang laki – laki yang pulang dengan sorak-
sorai karena kerja kerasnya yang dengan sabar mengolah lahan
pertanian berhasil dan menikmati panen yang melimpah. Atau
kesenangan dan kegembiraan para tentara yang mengalami
kemenangan dalam perang dan mendapatkan banyak jarahan
atau rampasan yang mereka bagi- bagi (Pasal 9:2)
Sukacita dan kegembiraan umat Isreal terus meningkat
sebab peralatan perang milik bangsa Asyur yang menyebabkan
penderitaan seperti kuk dan gandar yang menekan diangkat dari
mereka dan juga tongkat akan dipatahkan (Pasal 9: 3). Suasana
itu digambarkan seperti pada hari di mana Gideon mengalahkan
Midian di lembah Yizrel sebagaimana dicatat dalam Hakim-hakim
pasal 7. Bahkan pasukan tentara yang kuat dan perkasa seperti
sepatu yang berderap, jubah yang berlumuran darah akan dibakar
sehingga suasana menakutkan, mencekam tidak akan ada lagi.
Sebaliknya bahwa mereka akan bertemu dengan Sang
Penyelamat bahkan lambang pemerintahan akan disematkan
padanya, pada “Seorang Anak laki-laki yang akan dilahirkan yang
digelari Penasihat Ajaib”. Gelar pertama yang diberikan
berhubungan dengan ke-Ilahian. Allah yang Perkasa gelar
kedua yang menggambarkan keperkasan/kekuatan Ilahi. Bapa
yang Kekal dapat dipahami seperti orang tua yang mengasihi
anak-anaknya. Dan Raja Damai, raja yang orientasinya pada
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.
(Pasal 9:4-5)

10 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Dan selama masa pemerintahannya hal damai sejahtera
akan terus menerus teralami di seluruh wilayah pemerintahannya
karena pemerintahannya didasarkan pada keadilan dan
kebenaran. Bahkan kedua hal ini terus dikokohkannya dan
diperjelas bahwa Raja ini berasal dari keturunan Daud. Dan inilah
janji Tuhan bagi kaum Israel dalam keterpurukan mereka atas
dosa dan kesalahan pemimpin (Raja-raja) tapi juga dikuti oleh
masyarakatnya. (Pasal 9: 6)

Makna dan Implikasi Firman


1. Kejatuhan Zebulon dan Naftali bukanlah akhir dari pekerjaan
Tuhan, karena Tuhan bekerja bukan berdasarkan dosa dan
kesalahan umat tapi atas kasih karunia-Nya untuk membuat
umat bertobat dan hanya berpaut serta bersandar pada
kekuatan-Nya. Bukan pada kekuatan-kekuatan lainnya
(jabatan, kekuasaan, popularitas, kepemilikan).
2. Masa kesuraman/kegelapan terkadang diijinkan Tuhan terjadi,
agar manusia dapat belajar dari kesalahannya, kekurangannya
bahwa ternyata penyangkalan pada Tuhan membuat manusia
sengsara, menderita dan dia tidak dapat menyelamatkan
dirinya sendiri. Dan hanya Tuhan sajalah yang dapat
mengangkatnya dan membebaskannya.
3. Masa Raya Adven (1-4) adalah masa penantian datangnya
Sang Juruselamat di setiap tahun sebagai peringatan dan
penghayatan akan lahirnya Yesus Kristus Sang Raja Damai di
Kota Daud Betlehem. Masa raya Adven tidak hanya menunggu
secara pasif tetapi juga secara aktif mengikis, memperbaiki dan
memperbaharui prilaku dan tindakan yang tidak
mencerminkan keadilan dan kebenaran sebagaimana Tuhan
hadir dalam pemerintahan yang adil dan benar.
4. Orang percaya yang sedang merayakan masa Raya Adven
harus sedia dan rela membawa perdamaian di segala situasi

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 11


r
dan kondisi di manapun ia tinggal dan hidup serta tidak hanya
memfokuskan diri pada kesiapan secara materi untuk
kesenangan sesaat.
5. Mempersiapkan kebutuhan secara materi untuk Perayaan Natal
tidaklah harus mendominasi prioritas hidup kita di bulan
Desember yang pada akhirnya dapat menghalangi kita untuk
melihat Terang yang sesungguhnya yang sudah memindahkan
kita dari kegelapan, kesukaran dan kesuraman pada suasana
hidup yang penuh damai sejahtera.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa gambaran tentang damai dalam bacaan Yesaya 8:23-9:6
2. Mengapa tema damai tetap relevan untuk terus diberitakan?
3. Bagaimana upaya orang percaya mengambil bagian untuk
mewujudkan damai itu?

NAS PEMBIMBING: Matius 4:15-16

POKOK-POKOK DOA
1. Doakanlah upaya-upaya dalam rangka membebaskan mereka
yang dalam kesulitan, terimpit dan tertekan karena pelbagai
kondisi apakah secara ekonomi, politik dan ketidakadilan
2. Doakanlah kesediaan dan kerelaan orang percaya untuk
memperbaiki, memperbaharui sikap hidup yang belum
mencerminkan kesiapan menyambut Sang Raja Damai
3. Doakanlah agar suasana damai mewarnai kehidupan
keluarga, jemaat dan masyarakat.
4. Doakanlah agar yang dipercayakan mengatur Pemerintahan
bangsa-bangsa termasuk Pemerintah Indonesia untuk terus
berjuang mengedepankan keadilan dan kebenaran.

12 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU ADVEN KE-II

NYANYIAN YANG DIUSULKAN


Persiapan: KJ No.87 Gapuramu Lapangkanlah
Ses Nas Pembimbing: KJ No. 93 Tumbuhlah Tunas Baru
Ses Hukum Tuhan: NNBT No.7 Mari Puji Tuhan Yesus
Pengakuan Dosa: NNBT No.10 Ya Tuhan Yang Kudus
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No.26 Tuhan Yesusku
Mutiara Hatiku.
Persembahan NNBT No. 20 Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan
Nyanyian Penutup: DSL 138 Iringlah Tuhan dalam T’rang.

ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 13


r
TEMA BULANAN :
“Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
17 - 23 Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
Desember
2023 TEMA MINGGUAN :
“Silsilah Kelahiran Yesus”
Minggu
Adven III

Matius 1:1-17

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Setiap manusia punya rasa ingin tahu, apalagi secara khusus
menyangkut eksistensinya sebagai manusia, mengenai dari mana
ia berasal. Inilah yang melandasi setiap manusia mencari tahu
identitas kehidupannya tentang dari mana dia berasal, siapa orang
tuanya, keturunannya dari mana, demikian seterusnya.
Pada zaman Perjanjian Baru, sangat mementingkan daftar
nenek-moyangnya dan menyimpan daftar-daftar itu. Karena itu,
ketika mereka hendak mencari pembuktian bahwa Yesus Kristus
adalah keturunan Raja Daud, bahkan keturunan dari Abraham,
mereka langsung menggunakan daftar yang mereka simpan itu.
Meskipun bagian Alkitab dalam Matius 1:1-17 ini bukan untuk
menjelaskan tentang daftar silsilah semata-mata. Tapi tujuan
dibalik penyusunan daftar ini, yaitu ingin menjelaskan secara
teologis tentang kehadiran Yesus Kristus bahwa Ia benar adalah
penggenapan janji Tuhan kepada Abraham. Dan karena itu ia
disebut sebagai anak Abraham, sekaligus keturunan raja Daud,
sangat tepat menjadi Raja.
Yesus Kristus oleh Matius, meskipun konsep kerajaan ini
kemudian diperluas, bukan hanya milik bangsa Israel, tetapi bagi
segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Raja dalam kehidupannya (Band. Ibrani 1:8). Sehingga tahta

14 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Yesus Kristus sebagai Anak Allah adalah tetap untuk selama-
lamanya bahkan tongkat kerajaan-Nya adalah tongkat kebenaran,
akan digunakan dalam masa pemerintahan-Nya, sambil
menantikan langit baru dan bumi yang baru (Lih.Why.21). Karena
itu, Silsilah Yesus Kristus sangat penting dalam memberikan
pemahaman masa lalu, masa kini dan masa depan, dalam
perspektif Yesus Kristus yang diimani sebagai Raja yang berkuasa
dan menguasai kehidupan setiap orang orang percaya. Tema
perenungan minggu ini tentang, “Silsilah Kelahiran Yesus”

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Injil Matius diawali dengan mencantumkan silsilah
Yesus Kristus, karena alamat tulisannya untuk pembaca Kristen
berlatar belakang Yahudi, yang hidup sebelum kehancuran kota
Yerusalem tahun 70 M. Matius berusaha memaparkan kisah hidup
Yesus Kristus sebagai penggenapan atas nubuatan dalam
Perjanjian Lama, dan pembuktian historis itu harus diawali
dengan pembuatan silsilah-Nya. Hal ini penting untuk
memberikan pemahaman bahwa sesungguhnya kelahiran Yesus
Kristus cocok dengan nubuat para nabi.
Ayat 1, adalah sebuah prolog tentang silsilah Yesus Kristus
yang nantinya dijelaskan secara lengkap dari ayat. 2 – 17. Nama
Abraham, dikaitkan dengan janji kepadanya tentang berkat
kepada keturunannya di muka bumi ini (Kej.22:18), serta janji
tentang kekuasaan akan diberikan melalui Daud dan
keturunannya (2 Sam.7:12). Karena itu penulis Injil Matius ingin
memberikan bukti logis bahwa benar Yesus Kristus adalah anak
Abraham dan Daud, maka para pembaca akan mengakui Yesus
Kristus adalah Mesias sesuai janji yang disampaikan itu. “Mesias”
(Mashiakh) adalah kata Ibrani yang berarti “yang diurapi oleh
Tuhan”, dan kata ini merupakan padanan kata Yunani yaitu
Khristos = Khristos yang punya pengertian yang sama (Lih. Dan.
9:25-26). Yesus Kristus juga kemudian mengakui bahwa Dialah

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 15


r
Mesias yang disebut Kristus, seperti yang dijanjikan itu (Band.
Yoh.4:25-26).
Matius mengelompokkan silsilah ini dengan tiga (3) kelompok
besar, yaitu: Pertama: Abraham sampai Daud, ayat 2-6a; Kedua:
Daud sampai pembuangan ke Babel, ayat 6b-11; dan Ketiga:
Pembuangan ke Babel sampai Yesus Kristus, ayat 12-17.
Selanjutnya, mari kita lihat ayat 2-6a, dalam bagian ini, dari
beberapa nama yang disampaikan, hendak menjelaskan bahwa
penulis menyampaikan pesan apa adanya. Tidak ada hal yang
ditutup-tutupi dengan merekayasa hanya hal-hal baik untuk
memberikan kesan positif bagi pembaca kitab ini. Hal itu nampak
dari dicantumkannya kisah tentang Yehuda yang memperanakan
Perez dan Zerah dari Tamar. Kedua anak ini, dimana salah
satunya yakni Perez, yang masuk dalam daftar Riwayat keturunan
Yesus Kristus, ternyata adalah anak hasil perzinahan antara
Yehuda dan Tamar menantunya (Lih. Kej.38). Orang-orang
seperti ini, ternyata turut dilibatkan dalam merintis jalan
keselamatan dari Tuhan Allah. Dengan demikian pintu
keselamatan terbuka bagi siapa saja, dalam latar belakang
kehidupan yang dianggap nista sekalipun oleh manusia pada
umumnya. Merekapun tetap menjadi alamat keselamatan dari
Yesus Kristus.
Selanjutnya, Rut adalah seorang perempuan Moab yang
dibawa oleh Naomi, ibu dari suaminya Mahlon. Hal inipun
hendak menyatakan bahwa keselamatan dari Tuhan Allah dalam
Yesus Kristus bersifat universal. Bangsa Israel memang
membanggakan diri sebagai bangsa pilihan Tuhan Allah.
Sehingga klaim tentang kemurnian umat pilihan Tuhan Allah,
harus mereka jaga dan pelihara. Dan bahkan pemahaman
partikularistik, mereka usahakan tetap terpelihara, yang memiliki
konsekuensi etis, bahwa bangsa diluar Israel harus melalui
proselitisme (proses pengyahudian), karena sudut pandang yang
menganggap bangsa lain lebih rendah derajatnya dari mereka.
Pada bagian yang kedua, ayat 6b-11, menjelaskan juga
tentang beberapa nama, diawali dengan dua nama yang sangat
terkenal dan yang mempengaruhi pemerintahan kerajaan Israel,
16 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
yaitu Daud dan Salomo. Melalui Daud, bangsa Israel tumbuh
menjadi bangsa yang disegani dalam percaturan politik di masa
itu. Perluasan dan penaklukan bangsa-bangsa sekitar, membuat
bangsa Israel sebagai bangsa yang kuat dan ditakuti di masa
pemerintahan Daud. Hal ini berkelanjutan sampai dengan
Salomo. Matius memberi penekanan tentang Daud yang
memperanakkan Salomo dari isteri Uria, untuk menunjukkan ada
kesalahan yang diperbuat olehnya.
Sementara Salomo juga tercatat sebagai raja yang awalnya
sangat baik, sebab dia meminta hikmat dan pengertian dari Tuhan
Allah (2Taw.1:10), tetapi akhirnya dia jatuh dalam penyembahan
berhala, saat ia terpikat dengan istri-istrinya dari bangsa lain.
Hukuman Tuhan Allah teralami ketika anaknya yakni Rehabeam
menggantikannya. Kerajaan Israel pecah menjadi dua bagian,
Utara dan Selatan. Rehabem memerintah bagian selatan yakni
Yehuda, sementara sepuluh suku lainnya di Utara telah
memisahkan diri darinya.
Beberapa nama raja yang sempat memerintah di Israel,
adalah pencampuran antara mereka yang berbuat baik dan jahat.
Misalnya, Rehabem yang jahat memiliki anak Abia yang jahat;
Abia yang jahat memiliki anak Asa yang baik; Asa yang baik
memiliki anak Yosafat yang baik; Yosafat yang baik memiliki anak
Yoram yang jahat. Bagian ini mau memberikan penekanan
bahwa rencana Tuhan Allah untuk menggenapi janji-Nya, sama
sekali tidak ditentukan oleh eksistensi manusia yang penuh
kelemahan dan kekurangan serta berdosa. Tuhan Allah berkenan
memakai siapa saja untuk menggenapi janji-Nya. Anugerah
Tuhan Allah memiliki otoritas sendiri dan tidak ditentukan oleh
perbuatan baik dan jahat dari manusia.
Ayat 12-17, nama-nama yang ditampilkan hampir tidak
memiliki peran yang berarti. Misalnya, nama Yekhonya yang
terangkut dalam pembuangan di Babel, pemerintahannya yang
sangat singkat, hanya tiga bulan (2 Raj.24:8-17), ia dan ibunya
serta permaisuri diangkut dan dibuang. Lalu Sealtiel, Abihud,
Elyakim dan lainnya sampai Yusuf. Hanya ada Zerubabel yang
diberi kepercayaan sebagai wakil penguasa untuk daerah Yudea.
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 17
r
Dia dipakai Tuhan Allah untuk memimpin orang Israel kembali
dari pembuangan untuk mendirikan kembali mezbah dan Bait
Suci di Yerusalem. Puncak keemasan dari keturunan Abraham
sampai dengan Daud dan Salomo, sesudah itu terjadi
kemunduran dan kemerosotan untuk menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa, bahkan hal itu berlangsung sampai dengan akhirnya
menjadi keluarga “tukang kayu” (Mat.13:55), yaitu keluarga Yusuf
dan Maria. Tetapi melalui kelahiran Yesus yang disebut Kristus,
cahaya yang penuh kemuliaan itu kembali bersinar untuk
menerangi, bukan saja bagi bangsa Israel, tetapi terang-Nya
diperluas untuk seluruh ciptaan Tuhan Allah. Bahkan dalam diri-
Nya ini perwujudan dari janji Mesianis telah berlaku (Band.
Luk.2:11). Penekanan pada kata Kristus, menunjukan minat dari
Matius yang menekankan pada pribadi-Nya sebagai Raja (ay.16),
sebab di sini silsilah berakhir dengan kalimat: “Yesus yang disebut
Kristus”. Dan ini merupakan alasan penulisan silsilah untuk
memperkuat gagasan bahwa yang berhak atas tahta Kerajaan itu
adalah keturunan Daud.
Dan bagian terakhir, ay.17, sebagai konklusi dari silsilah ini,
Matius menutupnya dengan rangkuman berupa pembagian tiga
kali empat belas orang, untuk sampai kepada Yesus Kristus.

Makna dan Implikasi Firman


 Dalam masa raya minggu Adven ini, kita diajak untuk
mempersiapan pribadi dan keluarga masing-masing, tetap
fokus pada panggilan iman bahwa sesungguhnya kelahiran
Yesus Kristus adalah sebuah penggenapan terhadap nubuatan
dalam Perjanjian Lama. Sekaligus hendak menunjukkan
bahwa Tuhan Allah setia dengan perwujudan janji-janji-Nya.
Kesetian Tuhan Allah ini harus dijawab oleh setiap orang
percaya dalam kesetiaan untuk menjadikan Yesus Kristus
sebagai pusat perayaan natal oleh gereja-Nya. Bahkan untuk
tetap setia dalam setiap tugas dan tanggungjawab yang
dipercayakan kepada kita, baik yang berkaitan dengan
pelayanan di gereja, maupun pelayanan di masyarakat.

18 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


 Kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia sebagai seorang
manusia, yang ditunjukkan melalui daftar silsilah ini mau
menyatakan bahwa Dia hendak merangkul manusia untuk
mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini.
Nama-nama yang ditampilkan, menunjukkan beberapa orang
adalah raja, secara khusus raja Daud, membuktikan bahwa
Yesus Kristus adalah sah sebagai Raja, Mesias yang di janjikan.
Untuk memulihkan secara sempurna tahta Daud dan
mengalihkannya menjadi Kerajaan Allah. Dan dalam posisi ini,
Yesus Kristus mengubah kerajaan Israel dari yang sifatnya
nasional, menjadi Raja untuk semua orang bahkan untuk
segenap ciptaan Tuhan Allah.
 Masalah perbedaan gender, suku, bahkan anggapan bahwa
para pendosa seperti Tamar, Rahab dan Batsyeba, serta orang
non Yahudi seperti Rut, tidak masuk dalam bagian karya
keselamatan dari Tuhan seringkali menjadi sekat dan dinding
yang membatasi kelompok yang satu dan yang lainnya, telah
diruntuhkan melalui silsilah Yesus Kristus. Pemahaman ini
terkait dengan perhitungan tiga kali empat belas sebagai
angka-angka penjumlahan dari dua kali tujuh menunjuk pada
angka kesempurnaan. Dimana silsilah kelahiran Yesus Kristus
melalui orang-orang yang memiliki karakter yang jahat dan
baik, sebab dengan jalan ini Yesus Kristus sungguh-sungguh
menjadi manusia.
 Leluhur Yesus Kristus adalah orang-orang yang tidak
sempurna, sebab akhirnya hukuman Tuhan Allah dinyatakan
melalui peristiwa pembuangan, walaupun hal ini dipandang
sebagai bagian dari pemurnian untuk mendapatkan Israel
baru. Tetapi peristiwa ini dipandang sebagai buah kegagalan
menerapkan firman Tuhan secara benar dan konsekuen.
Namun kegagalan manusia ini tidak akan membatasi apalagi
menghalangi rencana keselamatan dari Tuhan Allah. Sejarah
keselamatan itu terus bergerak menurut cara dan kehendak
Tuhan Allah. Gereja Tuhan diciptakan secara baru oleh Tuhan
Allah di dalam Yesus Kristus.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 19


r
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1. Apa yang saudara pahami tentang pesan Firman Tuhan melalui
daftar silsilah Yesus Kristus ini?
2. Jelaskan relevansi firman Tuhan ini dalam pelayanan di jemaat
dan masyarakat!

NAS PEMBIMBING: Yesaya 9 : 5 - 6

POKOK-POKOK DOA:
1. Kesiapan pribadi dan keluarga di Minggu Adven.
2. Tetap taat dan setia pada kehendak Tuhan.
3. Warga gereja yang bekerja dalam berbagai bidang kehidupan
seperti di eksekutif, legislatif dan yudikatif.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU ADVEN III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN :


Persiapan: PKJ No.2 Mulia, Mulia Nama-Nya
Sesudah Nas Pembimbing: KJ No. 81 O Datanglah Imanuel
Sesudah Hukum Tuhan: KJ No.294 Beribu Lidah Patutlah
Pengakuan Dosa: NNBT No.11 Ya Allahku, Kami Mengaku Dosa
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No.27 Ya Tuhan,
Engkaulah”
Persembahan KJ No. 85 Kusongsong Bagaimana
Nyanyian Penutup: KJ. No. 396 Yesus Segala-galanya

ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu

20 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TEMA BULANAN :
24 – 30 “Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
Desember
2023 TEMA MINGGUAN :
Minggu “Teruslah Bersaksi Yesus
Adven IV Terang Dunia”

Yohanes 1:1-18

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Terang dan gelap adalah dua fakta yang berbeda, bahkan
bertolak belakang satu sama lain. Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahas Indonesia) terang artinya; suatu keadaan yang dapat dilihat
dengan jelas atau didengar dengan jelas; jernih, bersih, sukacita,
nyata ataupun terbuka. Sedangkan gelap berarti tidak ada cahaya,
kelam, suram, atau juga bersifat rahasia.
Salah satu dari tiga tugas gereja adalah bersaksi tentang
Yesus Kristus yang adalah terang dunia. Banyak orang Kristen
hanya sampai pada pemahaman bahwa Yesus Kristus adalah
terang dunia, tapi kehidupannya tidak menggambarkan sebagai
terang dunia. Dimana ia lebih mementingkan relasi spiritual
dengan Tuhan Allah atau relasi vertikalnya, namun mengabaikan
relasi horizontal dengan sesamanya. Padahal tugas orang percaya
adalah melaksanakan panggilan yang holistik. Artinya kesaksian
hidupnya harus mencakup keseimbangan utuh antara
pertumbuhan imannya dengan Tuhan Allah dan hubungan
dengan sesama.
Gereja sebagai orang-orang yang dipanggil oleh Yesus
Kristus sebagai kepala gereja, untuk keluar dari gelap masuk
kedalam terang yang sesungguhnya, memiliki tanggungjawab
bersaksi yaitu menyampaikan kabar baik atau injil kebenaran

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 21


r
yang adalah terang dunia. Apalagi dalam konteks menyambut
natal serta pesta demokrasi dalam hidup berbangsa dan bernegara
di Indonesia ini, dimana keadaan ini dapat menimbulkan gejolak
dalam relasi dengan sesama. Sebab itu perlu pemahaman yang
kokoh dan murni tentang bagaimana bersaksi yang benar dan
contoh-contoh kehidupan yang berintegritas, teologis dan
Alkitabiah. Karena itu tema minggu ini yaitu: “Teruslah Bersaksi
Yesus Adalah Terang Dunia,” menjadi penting dan dibutuhkan
bagi warga gereja.

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Yohanes adalah kitab Injil yang ke empat. Injil
Yohanes menjadi unik dan sedikit berbeda dengan Injil Matius,
Markus dan Lukas, karena Yohanes banyak menyoroti tentang
pelayanan Yesus Kristus di daerah Yudea dan Yerusalem, yang
tidak dicatat oleh Matius, Markus dan Lukas. Yohanes lebih rinci
mencatat tentang rahasia kepribadian Yesus Kristus. Injil Yohanes
memberikan banyak perhatian kepada tiga pertanyaan pokok
tentang Yesus Kristus. Pertama: Yohanes menyebut bahwa Yesus
Kristus adalah “Firman” yang ada bersama Allah ketika Allah
menciptakan dan memberi hidup kepada segala sesuatu, Firman
ini telah menjadi manusia (1:14); Kedua: Perbuatan Yesus Kristus
yang membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dengan banyak
mujizat yang Dia lakukan; Ketiga: Yohanes juga menyoroti
tentang pengikut Yesus Kristus yang melakukan ajaran-Nya serta
para penentang-Nya Yesus yang tetap pada peraturan Hukum
Taurat.
Yohanes 1:1-18 dimulai dengan “Pada mulanya adalah
Firman” (Yunani = Logos - Logos) yang sama digunakan dalam
Kejadian 1, yang menggambarkan bagaimana Tuhan Allah

22 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


menciptakan segala sesuatu dengan berfirman, Amsal 8:22-23,
dengan hikmat Tuhan Allah menciptakan dunia dan isinya.
Ay.1-3, Firman menunjuk pada Yesus Kristus, pembawa
pesan Tuhan Allah kepada semua orang menyingkapkan kuasa
dan rencana-Nya. Yohanes memberikan kepada kita 3 ciri Yesus
Kristus selaku Firman itu: pertama; hubungan Firman dengan
Bapa, dimana Yesus Kristus sudah ada sejak semula bersama-
sama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan. (bdk Kol. 1:15)
Dia sebagai oknum yang sudah ada sejak kekekalan, berbeda dari,
namun dalam persekutuan abadi dengan Allah Bapa. Yesus
Kristus itu Ilahi karena itu Dia bersifat dan berhakikat sama dengan
Bapa. Kedua; hubungan Firman dengan dunia, Allah Bapa
menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan sekarang ini
Dia menopang dunia. Ketiga, hubungan Firman dengan umat
manusia adalah Firman itu telah menjadi manusia (ayat 14),
dimana Allah di dalam Yesus telah menjadi manusia yang
memiliki sifat manusiawi tetapi tanpa dosa. Inilah pernyataan
dasar dari inkarnasi atau penjelmaan itu, bahwa Yesus Kristus
telah meninggalkan sorga menjadi sama dengan manusia lewat
kelahiran-Nya. (Mat 1: 23).
Ayat 4-5; Hidup yang sesungguhnya dan sejati ada dalam
Yesus Kristus, karena hidup ini bukan hanya dalam kefanaan
tetapi berjalan dalam kekekalan. Filsafat gnostik yang
mempengaruhi zaman itu, mengajarkan secara terpisah antara
sorga dan dunia, dan lebih menekankan sorga. Padahal hidup
yang disampaikan dalam injil Yohanes ini adalah kehidupan yang
holistik, dimana hidup di dunia dan di sorga itu satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Terang dalam Bahasa Yunani = “Phos”,
“Phos”, menunjuk kepada nyala atau obor (lampu) yang
menerangi kegelapan. Karena terang sejati maka tidak ada
kegelapan yang dapat mengalahkannya.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 23


r
Ayat 6 - 9; Yohanes mengidentifikasikan dirinya sebagai
utusan yang memberitakan tentang terang Yesus Kristus. Utusan
itu adalah saksi dari terang yang sejati. Penulis Injil Yohanes
sedang menyampaikan panggilan bagi orang percaya untuk tetap
setia menjadi saksi di tengah-tengah penganiayaan dan
penghambatan orang Kristen. Saksi itu dari kata Yunani “Martur”,
yang ditransliterasi dalam Bahasa Indonesia (Martir), yang berarti
orang yang memberi kesaksian tentang apa yang diketahuinya,
bahkan dia berani untuk mati atas apa yang disaksikannya.
Ayat 10-11; Ketika dunia terlepas dari Tuhan Allah dalam
bentuk masyarakat yang terorganisasi dengan berbagai klasifikasi
sosialnya, maka dunia seperti ini, tidak akan pernah menerima
dan mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Bahkan mereka
akan memusuhi saksi-saksi Yesus Kristus dengan cara
menganiaya, menakut-nakuti bahkan dalam tindakan yang
ekstrem membunuh saksi-saksi Yesus Kristus.
Ayat 12-14; Ungkapan “diberi kuasa” menunjuk pada
orang-orang yang menerima terang menjadi anak-anak Allah,
akan bersaksi dengan penuh kuasa Allah yang Mahatinggi. Kuasa
ini adalah hak istimewa bagi orang yang percaya dan menerima
Yesus Kristus. Mereka itu adalah orang yang dilahirkan kembali.
Tekanan dan penganiayaan tidak akan mampu menyurutkan dan
membatasi pekerjaan menjadi saksi. Isi dari kesaksian para saksi
adalah tentang firman yang menjadi manusia. Keragu-raguan
para pengikut gnostik bahwa firman yang manjadi manusia itu
masih bersifat manusia belaka, tetapi penulis injil Yohanes
menyampaikan kesaksian bahwa firman yang menjadi manusia
penuh kemuliaan sebagai kemuliaan dari Bapa sendiri.
Ayat 15-18; Orang yang menerima firman itu menerima
kasih karunia demi kasih karunia. Artinya, telah menerima kasih
karunia sebelum Yohanes bahkan sebelum dunia dijadikan.

24 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Makna dan Implikasi Firman
 Berita tentang terang adalah pemberitaan mengenai
kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia, untuk
menyelamatkan umat manusia. Kegelapan dalam berbagai
manifestasinya dengan datangnya atau masuknya terang itu,
kini menerima pemulihan. Orang Kristen atau gereja yang
menerima terang itu, dipanggil untuk menjadi agen-agen
pemulihan.
 Orang percaya maka jangan terpikat, terpedaya dan
terperangkap oleh berbagai bentuk godaan dunia, tetapi selalu
mengingat firman Tuhan yang berkata, dalam Dia ada hidup,
dan hidup itu adalah terang manusia. Hidup bukan sekedar
bernafas, tetapi jika diberi hidup, maka hidup itu harus
menerangi dunia ini, itulah kehidupan yang berkualitas.
 Sekalipun banyak menghadapi tantangan, kesulitan dan
hambatan orang percaya harus bersaksi untuk menjadi terang,
serta tetap setia dan taat sebagai anak-anak Allah. Sebab kita
telah diberi kuasa untuk berani menyampaikan berita tentang
Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Allah yang penuh dengan
kemuliaan Bapa.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa yang saudara pahami tentang “Teruslah bersaksi Yesus
Terang Dunia” dikaitkan dengan pembacaan Yohanes 1:1-18?
2. Apa upaya kita untuk memberitakan Firman yang adalah
terang dunia, di tengah kehidupan orang percaya masa kini.
Jelaskan!
3. Bagaimana sikap kita terhadap orang yang mengaku percaya
kepada Yesus Kristus, namun tidak setia melakukan Firman-
Nya?

NAS PEMBIMBING: 1 Yohanes 1:5b

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 25


r
POKOK-POKOK DOA:
1. Setiap orang percaya terus diberikan kemampuan untuk
bersaksi tentang kebenaran Firman Tuhan.
2. Supaya tantangan dan masalah kehidupan tidak akan
membuat orang percaya mundur menjadi saksi Yesus Kristus.
3. Supaya di perayaan Natal tahun 2023 ini, tetap hidup dalam
kerendahan hati dan boleh menjadi saluran berkat.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU ADVEN IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN :


Persiapan: NKB No. 50 Fajar Yang Baru Sudah Rekah
Ses Nas Pembimbing: KJ No. 107 Terbitlah Dalam Kegelapan
Ses Hukum Tuhan: KJ No.42 Tuhan, Kasihani
Pengakuan Dosa: NKB No.12 O Tuhanku, ‘Kau Datang Ke Dunia
Pemberitaan Anugerah Allah: PKJ No.27 Kunyanyikan Kasih
Setia Tuhan
Persembahan KJ. No. 100 “Muliakanlah”
Nyanyian Penutup: KJ. No. 122 Anak Yang Dijanji

ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu

26 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


24
TEMA :
Desember “Dalam Yesus Ada Hidup Dan
2023 Hidup Itu Adalah Terang Manusia”
(Khotbah Malam
Natal)

Yohanes 1:4
Tinggal beberapa jam lagi kita akan tiba pada perayaan
Natal Yesus Kristus. Suasana Natal semakin terasa karena
menjelang bulan Desember mulai terlihat adanya ornamen Natal
yang menghiasi tempat-tempat umum seperti di pusat-pusat
perbelanjaan, perkantoran dan jalan raya. Banyak orang Kristen
antusias membuat persiapan untuk merayakan hari Natal, mulai
dari persiapan pernak-pernik untuk dekorasi rumah, persiapan
sajian berupa kue-kue, makanan dan minuman hingga persiapan
untuk penampilan diri seperti pakaian, sepatu, tas, bahkan model
rambut. Sehingga untuk memenuhi berbagai persiapan ini
kebutuhan orang akan uang jadi semakin meningkat. Adanya
‘THR’ bagi para pekerja tentu sangat berarti bahkan ada yang
merasa tertolong karena sudah menabung sejak awal tahun.
Orang berbondong-bondong pergi berbelanja dan bersedia
mengeluarkan uang banyak untuk memenuhi persiapan di hari
Natal. Tetapi fenomena dan pemahaman ini perlu disikapi secara
teologis dan Alkitabiah. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa
persiapan-persiapan seperti itu bisa menimbulkan ketegangan
hingga memicu masalah dalam hidup pribadi maupun keluarga.
Ketika ada persiapan yang tidak dapat dipenuhi menyebabkan
orang kehilangan sukacita, damai dan kasih justru saat merayakan
Natal. Hal ini bisa terjadi karena persiapan natal lebih difokuskan
pada hal lahiriah bukan rohani. Terlalu sibuk menata rumah dan

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 27


r
menata penampilan diri daripada menata hati dan kerohanian.
Lebih ingin memuaskan diri sendiri daripada menyenangkan
Yesus Kristus Sang Tokoh Sentral di hari Natal. Meski lampu-
lampu Natal yang indah menyinari kita namun ternyata hati kita
masih penuh kegelapan sehingga tidak ada perasaan damai dan
sukacita dalam hati. Bahkan kita tidak mampu memahami inti
berita Natal yakni besarnya kasih Allah kepada manusia sehingga
memberikan Anak-Nya yang Tunggal Yesus Kristus melalui
peristiwa Natal untuk menyelamatkan barangsiapa yang percaya
kepada-Nya. Maka seharusnya Natal membawa suasana penuh
kasih di antara sesama manusia yang dimulai dari dalam keluarga
masing-masing, sehingga Natal yang kita rayakan tidak berlalu
tanpa makna.
Melalui Injil Yohanes jelas bahwa Yesus Kristus adalah
sungguh-sungguh Allah yang Sejati karena Ia sudah bersama
dengan Allah sejak pada mulanya yakni saat penciptaan. Yesus
Kristus adalah Firman Allah yang melaluinya Allah menciptakan
segala ciptaan dari tidak ada menjadi ada. Karena itu Yesus Kristus
memiliki kuasa atas seisi dunia ini. Karena tanpa Yesus Kristus
tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. Yohanes juga menunjukkan bahwa Yesus Kristus
adalah Manusia Sejati karena Ia lahir dalam rupa Manusia untuk
memberi hidup-Nya yang kudus demi menghapuskan dosa setiap
orang yang percaya kepada-Nya.
Karena itu dalam bacaan kita di pasal 1 ini, Yesus disebut
Firman yang menjadi Manusia. Yohanes sungguh-sungguh ingin
agar melalui Injilnya banyak orang yang menjadi percaya bahwa
Yesus Kristus adalah Anak Allah, karena hanya oleh iman kepada
Yesus manusia diselamatkan. Demikian kata Yohanes di pasal
20:31 “Tetapi semua yang tercantum disini telah dicatat, supaya
kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya”.

28 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Firman Tuhan di malam Natal ini, mengingatkan kita
kembali pentingnya menyadari makna Natal yang hanya bisa kita
alami melalui hidup di dalam Yesus Kristus. Dalam bahasa Yunani
ada 2 kata yang diterjemahkan sebagai ‘Hidup’ yakni ‘Bios’ yang
menunjuk pada kehidupan tubuh secara fisik, dan ‘Zoe’ yang
menunjuk pada kehidupan Rohani yang hanya di peroleh di
dalam Allah. Adapun Hidup yang dimaksud dalam bacaan kita di
saat ini menunjuk pada ‘Zoe’ yakni hidup rohani, hidup yang
sejati dan kekal, sebagaimana yang dikatakan Yesus Kristus dalam
Injil Yohanes 10:10b “Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Hidup
yang menunjuk kepada tujuan yang Tuhan berikan kepada kita,
yaitu hidup yang berkualitas. Kehidupan yang demikian adalah
menjadi berguna dan berarti bagi sesama, ketika hidup di dunia
ini dalam kefanaan sebagai keutuhan perjalanan panjang
kekekalan bersama dengan Tuhan.
Karena itu, mari kita introspeksi diri masing-masing,
bercermin pada Firman Tuhan agar meskipun kita masih hidup di
dalam dunia, tetapi hidup yang kita hidupi bukan hidup duniawi
melainkan hidup yang semakin rohani karena kita telah hidup di
dalam Yesus Kristus maka Roh Kudus menolong kita untuk hidup
kudus. Sebab ada begitu banyak orang Kristen seperti kata
pepatah “Hidup segan mati tak mau” ini adalah sindiran kepada
orang yang tidak berbuat apa-apa karena tidak memiliki tujuan
hidup. Atau hidup seperti istri Lot, kelihatan berjalan di jalan
Tuhan tetapi hatinya masih terpaut dengan keinginan dosa-dosa
Sodom dan Gomora.
Melalui peristiwa Natal baiklah kita semakin merasakan
kehadiran Yesus Kristus mengisi hati dan kehidupan kita. Karena
sebelum Yesus datang kedunia ini, hidup manusia penuh
kehampaan di dalam kegelapan, ketiadaan harapan bahkan
terancam binasa. Dosa menyebabkan rusaknya hubungan antara

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 29


r
Allah dengan manusia, yang berimbas pada rusaknya hubungan
manusia dengan sesamanya, maka melalui peristiwa Natal ada
pengharapan bahwa di dalam iman kepada Yesus Kristus manusia
didamaikan dengan Allah dan dapat berdamai dengan sesama.
Jadilah pembawa damai dan sukacita bagi sesama terlebih
menjadi pembawa Kabar Baik bahwa hanya Yesus Kristuslah
satu-satunya jalan agar kita sampai kepada Bapa dan beroleh
hidup kekal. Maka Natal adalah saat untuk bersyukur karena di
dalam Yesus Kristus kita beroleh kasih karunia dan keselamatan.
Moment Natal mengingatkan kita sebagai Gereja, bahwa
kehadiran Yesus Kristus di dunia memberikan Gereja kekuatan
hidup dalam kasih-Nya supaya terang kasih Tuhan Allah
disebarkan di mana Gereja-Nya berada. Karena Gereja adalah
persekutuan orang yang dipanggil oleh Tuhan Yesus keluar dari
gelap masuk kedalam terang-Nya yang kudus. Jadi moment Natal
adalah saat bagi Gereja untuk membawa terang dengan menjadi
berkat dalam tindakan nyata lewat persekutuan, kesaksian dan
pelayanan kasih agar Yesus Kristus dimuliakan melalui Gereja-
Nya.
Marilah kita merayakan Natal dengan menampakkan
ornamen rohani dalam hidup kita berupa buah-buah Roh. Hindari
hidup yang dikuasai perbuatan daging berupa gaya hidup yang
‘hedonis’. Ingatlah jika kita telah hidup di dalam Yesus Kristus
maka kita akan merayakan Natal sesuai kehendak-Nya. Bahkan
bukan hanya di hari Natal, melainkan sepanjang hidup ini akan
menjadi moment untuk menyebarkan kasih Kristus yang
menerangi setiap hati dan kehidupan di manapun kita pergi dan
berada. Karena demikianlah bunyi Firman Tuhan “Dalam Yesus
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” Selamat
Menyambut dan Merayakan Hari Natal, Terpujilah Kristus. Amin.

30 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


25
Desember TEMA :
2023 “Raja Yang Lahir Di Palungan”
(Khotbah Hari
Natal I)

Lukas 2:1-7

Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan,


Puji Tuhan, kita diperkenankan lagi merayakan Natal
Yesus Kristus. Sebuah perayaan yang “mendunia” dan menyerap
perhatian banyak orang. Natal dipandang sebagai “hari besar”
yang menjadi ciri khas atau keunikan yang tak terpisahkan dari
umat Kristen. Tetapi juga pada saat yang sama, Natal diakui telah
menjadi fenomena sosial yang “mewarnai” interaksi antar
manusia dari berbagai latar belakang kehidupan yang berbeda,
termasuk perbedaan agama. Sedikit atau banyak, Natal telah
menjadi “milik semua”.
Nuansa Natal tidak hanya semarak di ruang-ruang gereja,
tapi juga dalam ruang-ruang instansi, negeri dan swasta.
Gemanya terdengar dalam ruang-ruang publik. Nyanyiannya
dikenal dunia. Apalagi lagu “O, Holly Night”. Bukan nanti Tanggal
25 Desember, bahkan sejak memasuki Bulan September, yang
dianggap sudah memasuki bulan yang akhiran bunyinya “ber-
ber”. Sebagian orang telah mengumandangkan lagu-lagu Natal di
rumah, di kendaraan, termasuk untuk didengar sendiri melalui HP
atau gadjet. Jadi mengapa Natal dirayakan dan memberi
pengaruh yang luas? Oleh karena Natal mengandung berita yang
besar. Yakni ketika “seorang raja” dilahirkan di sebuah kandang,
dalam sebuah palungan. Bukankah seorang raja harus dilahirkan
di istana atau di rumah bersalin yang terbilang “wah”? Pokoknya
tempat yang paling istimewa waktu itu? Namun itulah proses
kedatangan sang anak untuk menggenapi nubuat para nabi.
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 31
r
Pada masa itu, berkuasalah Kaisar Agustus yang bernama
asli Gaius Oktavius. Masa pemerintahannya dari Tahun 27
sebelum Masehi sampai Tahun 14. Wilayah kekuasaannya
meliputi Eropa, Asia kecil, sebagian timur tengah sampai Afrika
bagian utara. Ketika kaisar menyampaikan titah pendaftaran
penduduk untuk kepentingan pembayaran pajak maka semua
warga harus patuh. Saat itu wali negeri atau gubernur provinsi
Siria adalah Kirenius. Jadilah Yusuf dan Maria menuju ke kotanya
sendiri. Ayat 4 mencatat: Demikian juga Yusuf pergi dari kota
Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud.
Di sini Yusuf tidak hanya mendaftarkan dirinya sendiri
tetapi juga Maria tunangannya. Hal ini sebagai wujud
kesetiaannya, sebagaimana terbukti ketika Maria harus bersalin
dan Yusuf berusaha melakukan yang terbaik di tengah keadaan
yang sulit. Awalnya mereka mencari rumah penginapan namun
tidak ada lagi kamar kosong. Sementara waktu persalinan sudah
tiba. Mariapun melahirkan anak lelakinya yang sulung. Dimana?
Diceritakan Maria membungkus anaknya dengan lampin atau
sehelai kain panjang, meletakkannya di sebuah palungan berisi
jerami. Kita pun tahu, tempatnya persalinan adalah sebuah
kandang. Sebuah kandang untuk berlindung dari dinginnya
malam. Tempat yang sangat bersahaja untuk berbaring bagi sang
Bayi mungil di malam lahir-Nya. Tempat yang ditentukan Tuhan
Allah menjadi tempat termulia bagi datangnya Raja Damai.
Jemaat yang kekasih dan diberkati Tuhan,
Judul khotbah kita adalah: Raja Yang Lahir di
Palungan. Kata palungan dari kata Yunani “Phatne” “Phatne”
yang menunjuk pada tempat makanan ternak. Orang Ibrani biasa
memakai tempat ini bukan untuk manusia apalagi bayi, karena
kotor dan berbau. Tapi ini penting karena menjadi sumber
kehidupan yaitu tempat menaruh makanan. Seperti manusia,
maka palungan adalah alat makan, sumber seseorang
mendapatkan kehidupan dan kesehatan. Sehingga secara
teologis, ketika Yesus Kristus lahir di palungan, maka palungan
menjadi tempat dimana semua orang diundang untuk datang
32 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
menikmati kehidupan yang disediakan oleh Yesus Kristus bagi
semua orang yang mau menjawab panggilan Tuhan melayani
dalam kehidupan bergereja maupun dalam pelayanan sekuler,
yaitu sosial politik dalam masyarakat.
Natal adalah peristiwa kedatangan Sang Raja kehidupan
melalui kesederhanaan tiada tara. Kelahiran Yesus Kristus di
kandang menyatakan konsistensi Tuhan Allah dalam
keberpihakan-Nya kepada manusia. Manusia yang sejatinya
merupakan “Imago Dei” atau yang segambar dan serupa dengan
Tuhan Allah, telah jatuh dalam dosa dan pemberontakan. Tetapi
karena kasih-Nya yang ajaib dan luar biasa berkenan mengangkat
kita dari kubangan dosa. Ia betul-betul mengosongkan diri-Nya
agar dapat meraih kita kembali dari tempat yang “paling bawah”.
Inilah wujud kerendahan hati Tuhan Allah demi menyelamatkan
manusia dan semua ciptaan.
Dalam Zakharia 9:9 dikatakan: “Bersorak-soraklah dengan
nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem!
Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut
dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda.” Sementara kuda menjadi lambang “kekuatan”, keledai
menjadi lambang “kerendahan hati”.
Saat ini kita sedang berada dalam hingar-bingar tahapan
proses pemilihan para wakil rakyat atau anggota legislatif (Pileg)
dari pusat sampai daerah. Puncaknya pada hari pemilihan
Tanggal 14 Februari 2024. Saatnya kita merenungkan pula apa
arti kekuasaan di tengah kehidupan gereja dan masyarakat.
Sudahkah kekuasaan menjadi “alat” pelayanan kasih bagi
terciptanya damai sejahtera di segala bidang kehidupan. Ketika
kekuasaan kehilangan kerendahan hati dan kasih maka ia menjadi
alat kekuatan untuk saling menjegal, bukan untuk berkompetisi
dengan “sehat”. Tak heran masih dijumpai hoax, fitnah,
kampanye hitam, di tengah berbagai bentuk kompetisi kehidupan,
entah di politik, ekonomi dan lain sebagainya.
Dengan menghayati Yesus Kristus sebagai Raja yang lahir
di palungan, kita merenungkan tentang Natal yang berlimpah
makna. Natal yang membawa sukacita dan kebahagiaan.
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 33
r
Sekaligus Natal yang membawa pengharapan akan kepastian
hidup ke depan. Suatu kehidupan yang ditopang oleh semangat
kerendahan hati untuk saling menghormati, saling mendengar,
saling menghargai, saling mendorong untuk berbagai usaha bagi
dunia yang lebih damai sejahtera. Ketika dunia makin terpecah
oleh berbagai kepentingan, maka ada kehangatan palungan Natal
yang membawa pesan persatuan dan persaudaraan. Ketika
kegersangan hati dan batin melanda hidup yang sepi karena
merasa terhina, direndahkan bahkan dikucilkan, maka palungan
di kandang kota kecil Betlehem memberi semangat, bahwasanya
engkau tidak sendiri. Akan selalu ada kasih penyertaan Yesus
Kristus bagimu, siapa pun engkau, apa pun pergumulanmu.
Dialah Raja atas kehidupanmu. Dia yang memegang kendali dan
berkenan menyelamatkanmu.
Marilah kita terus menebarkan berita Natal Yesus Kristus
Raja kehidupan, berita tentang kesahajaan, kerendahan hati dan
berita perdamaian. Dimulai dari palungan hati kita masing-
masing, selanjutnya menjumpai sesama kita. Tidak semata jabat
tangan atau sekedar salam, tapi mau berbuat, mau berpengapa,
mau menjadi “kado Natal”. Pendeknya terus menjadi berkat bagi
kehidupan ini. Selamat Natal!

34 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


26
Desember TEMA:
2023 “Baptisan Tanda dan Meterai
(Khotbah Hari Pendamaian”
Natal II)

Markus 1:9-11

Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus


Selamat bertemu kembali di ibadah Natal hari ke dua. Apa
khabar? Puji Tuhan suasana perayaan Natal Yesus Kristus
membawa rasa senang dan Bahagia bagi kita semua. Natal Yesus
Kristus adalah peristiwa suci sebab Tuhan Allah sendiri datang ke
dalam dunia milik-Nya menjadi manusia melalui kelahiran Anak-
Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia dari
belenggu dosa. Kedatangan-Nya merupakan penggenapan
nubuat para nabi jauh sebelum Yesus Kristus lahir di dunia ini.
Seperti ada tertulis dalam kitab Nabi Yesaya “Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, Ia akan
mempersiapkkan jalan bagi-Mu.” (Mark.1: 2).
Sebelum kelahiran Yesus Kristus, Yohanes Pembaptis
tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu
“(Mark. 1: 4b) Yohanes Pembaptis menunjuk pada tokoh yang
akan datang, sesudah aku yaitu Dia yang berkuasa dan
membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.
Aku membaptis kamu dengan air tetapi Ia akan membaptis kamu
dengan Roh Kudus. (Mark. 1: 7- 8). Yesus Kristus yang mau
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis bukan karena Ia berdosa tetapi

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 35


r
Dia mau tunjukkan kepada dunia bahwa Ia taat pada aturan
hukum Taurat termasuk memberi diri dibaptis.
Kata Baptisan diambil dari Bahasa Yunani “Baptizo”
mempunyai beberapa pengertian seperti: menyelamkan,
membenamkan, mencelupkan, membasuh, membersihkan
dengan air atau penyucian. Baptisan sebagai tanda pembasuhan
atau penyucian dari dosa. Baptisan juga sebagai simbol seseorang
dipersekutukan dan diperdamaikan dengan Yesus Kristus yang
mati, bangkit dan naik ke sorga. Karena itu tema khotbah adalah
Baptisan Tanda dan Meterai Pendamaian. Fungsi meterai
memberikan kekuatan hukum pada suatu dokumen penting
seperti surat perjanjian, kontrak, pernyataan dan sebagainya.
Dalam pengajaran Baptisan dirumuskan Baptisan adalah
tanda perjanjian antara Allah dengan orang-orang yang dipanggil-
Nya (Kis. 2:39) Baptisan pengganti sunat sebagai tanda perjanjian
(Kol.2: 11-12). Tanda perjanjian damai melalui Yesus Kristus yang
mempersembahkan korban tubuh-Nya mati tetapi bangkit
mengalahkan kuasa maut. Kematian Yesus Kristus menebus dosa
manusia dan mengalahkan kuasa dosa, yaitu maut. Karena itu
Rasul Paulus berkata “Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh Baptisan dalam kematian, supaya
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru”. (Rom. 6: 4)
Penginjil Markus dalam pasal 1: 9-11 menceritakan Yesus
Kristus datang dari Nazaret di tanah Galilea dan Ia dibaptis di
sungai Yordan oleh Yohanes. Kata Nazaret menunjuk dusun kecil
dimana Yesus Kristus dibesarkan oleh orang tuanya Yusuf dan
Maria. Pertanyaan bagi kita, mengapa Yesus Kristus mau dibaptis
padahal Ia tidak berdosa? Yesus Kristus sendiri menjawab bahwa
“demikian sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak

36 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Allah.” (Mat. 3:15) Kata kita menunjuk pada kedaulatan Yesus
Kristus yang mengambil alih dosa manusia.
Yesus Kristus memberi diri dibaptis oleh Yohanes
merupakan tanda Ia datang merendahkan diri layaknya orang
berdosa sekalipun Ia sendiri tidak berdosa. Dikandung maksud
orang-orang berdosa harus menjalani pembasuhan melalui
peristiwa kematian, dikuburkan atau dibenamkan dan
dibangkitkan bersama Yesus Kristus untuk menerima kehidupan
baru atau lahir baru. Pemberian diri Yesus Kristus dibaptis untuk
menyatakan Ia memenuhi segala syarat hukum Taurat yang
mustahil dipenuhi oleh orang berdosa. Karena itu Yesus Kristus
mengambil posisi seperti orang berdosa dan digantikan dengan
kebenaran yang Ia miliki supaya manusia ditebus dari dosa-
dosanya. (2 Kor. 5: 21). Karena itu diutus Putera-Nya untuk
mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang (Luk. 19:10)
Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus.
Pada saat Ia “keluar dari air “Alkitab tidak menjelaskan
atau tidak ada ayat rujukan yang mengatakan cara Yesus Kristus
dibaptis. Apakah di tenggelamkan, diselam, dipercik, dituangkan
air atau cara seperti apa. Tetapi yang sangat jelas dikatakan oleh
Yohanes ia baptis dengan air (Mark.1: 8a). Artinya cara bukan
yang utama. Karena itu tidaklah bijak jika ada pembenaran “cara”
oleh gereja tertentu sementara Alkitab tidak menjelaskan cara
Yesus Kristus dibaptis. Karena itu hal terpenting tentang Baptisan
bukan cara tetapi dilakukan dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Kepala penjara di Filipi menjadi percaya ketika terjadi
gempa bumi di penjara pada waktu “tengah malam” dan pintu-
pintu terbuka. Ia dan seisi keluarganya percaya dan memberi diri
untuk dibaptis pada jam itu juga oleh Paulus dan Silas. Peristiwa
ini menunjukkan bahwa Baptisan bukan di sungai atau diselam
(Kis.16: 33). Pada hari Pentakosta tiga ribu orang di Yerusalem
menjadi percaya dan hari itu juga memberi diri dibaptis (Kis. 2:

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 37


r
38-41). Dapat dipastikan Baptisan bukan dilakukan di sungai atau
di kolam.
Ia melihat langit terkoyak atau terbuka merupakan tanda
penyertaan Bapa melalui Roh seperti burung merpati turun ke
atas-Nya. Burung Merpati merupakan simbol cinta, kasih, setia
dan damai. Peristiwa ini memberi tanda berupa “pengukuhan”
pelayanan Yesus Kristus yang akan mengerjakan misi
penyelamatan dengan mengorbankan diri-Nya di kayu salib, mati,
dikuburkan, bangkit dan naik ke surga sebagai wujud cinta, kasih,
setia untuk pendamaian. Tanda penyertaan Bapa juga dinyatakan
dengan terdengarnya suara dari sorga “Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (ayat 11). Ungkapan ini
mempertegas bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diutus
Bapa untuk mendamaikan manusia yang telah berkhianat
sehingga jatuh ke dalam dosa. Dengan demikian manusia
memperoleh kembali status ciptaan mulia yang diciptakan
menurut gambar Allah (Kej. 1: 26).
Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Yesus Kristus.
Di banyak tempat wilayah pelayanan GMIM ibadah Natal
hari ke dua melaksanakan pelayanan Sakramen Baptisan. Selaku
gereja Reformasi GMIM tidak melakukan baptisan ulang karena
mengakui baptisan yang dilakukan oleh denominasi gereja
apapun entah selam, percik atau curah yang penting dilakukan
dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kiranya Sakramen
Baptisan Kudus tidak sekedar seremoni semata, tetapi menjadi
peringatan penting untuk terus berintrospeksi diri baik selaku
orang tua, orang tua baptisan maupun jemaat yang menyaksikan
peristiwa suci ini. Baptisan merupakan tanda dan meterai
pendamaian antara Tuhan Allah dengan kita orang yang percaya
kepada Yesus Kristus. Tugas kita tidak hanya sampai pada
pelaksanaan baptisan. Tetapi ditindaklanjuti dengan mengajarkan
bagaimana mencintai Yesus Kristus dan sesama melalui contoh

38 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


dan teladan orang tua, orang tua baptis serta jemaat. Keteladanan
adalah untuk memperlengkapi warga gereja yang tangguh dan
mampu menghadapi tantangan zaman seperti sekularisme atau
penduniawian, atheisme atau tidak bertuhan.
Tantangan gereja diera teknologi digital, di satu sisi
memberi peluang dan kemudahan untuk memperoleh informasi
dan berinovasi untuk mengembangkan segala talenta dan karunia
Tuhan, tetapi di lain sisi jika tidak memiliki kemampuan
menggunakan teknologi akan ketinggalan. Apa lagi
menyalagunakan teknologi akan terjebak pada praktik-praktik
kejahatan yang akan memakan banyak korban baik sebagai
pelaku maupun korban. Secara faktual kejahatan dilaporkan oleh
media setiap hari terjadi di mana-mana, kesulitan pangan
melanda dunia, stuntting atau gagal tumbuh karena kurang gisi,
permusuhan dan perang seperti Rusia dan Ukraina, Israel dan
Hamas yang mengancam perdamaian dunia. Ancaman terorisme,
radikalisme, intoleransi, perkelahian antar remaja, pelajar,
penggunaan obat terlarang makin meningkat.
Karena itu marilah melalui perenungan firman di bawah
terang tema Baptisan Tanda dan Meterai Pendamaian
mengingatkan kita bahwa Yesus Kristus melalui baptisan yang
telah kita terima adalah tanda dan meterai telah didamaikan
dengan Tuhan Allah. Untuk itu marilah kita jadikan damai Yesus
Kristus untuk berdamai dengan: diri sendiri, suami dan isteri,
orang tua dan anak, kakak beradik, teman, tetangga, sesama
pelayan, pemimpin dan yang dipimpin. Memaafkan dan
melupakan kesalahan serta kepahitan hidup dengan memberi
pengampunan. Karena Damai Yesus Kristus telah menebus,
mengampuni dan melupakan segala dosa-dosa kita. Amin.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 39


r
TEMA BULANAN:
31 Des 2023 “Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
-
6 Januari
TEMA MINGGUAN :
“Ingatlah Kasih Tuhan Allah dan Hati-
2024 Hatilah Memasuki Tahun Yang Baru”

Ulangan 8:1-20

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Tidak ingat atau lupa adalah manusiawi karena otak
manusia memiliki keterbatasan mengkodifikasi dan menyimpan
informasi. Menurut para ahli, “otak merupakan organ vital dan
kompleks yang mengontrol semua sistem tubuh manusia, mulai
dari pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan,
pendengaran, gerakan lengan dan kaki, hingga fungsi organ
lainnya di dalam tubuh.” Karena itu, mengingat berulang-ulang
prinsip hidup yang mempengaruhi karakter dan belajar hal-hal
baru menjadi sangat penting bagi manusia. Belajar dan mengingat
adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
Faktor-faktor yang mengurangi kemampuan seseorang
untuk mengingat informasi, pada satu pihak, antara lain
penderitaan, kegagalan, stres, kurang tidur atau gangguan
kesehatan. Pada pihak lain, kesenangan, kegirangan dan
kegembiraan yang berlebihan karena kesuksesan, keberhasilan,
kenikmatan dan kekayaan dapat membuat seseorang lupa diri,
lupa ingatan atau Ekstase (Yunani Kuno ἔκστασις ékstasis, yang
berarti 'di luar diri sendiri').
Pengaruh sekularisasi terhadap orang Kristen sangat
intensif, masif dan menggoda serta menggoyahkan iman bahkan

40 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


seperti pil ekstasi yang menghanyutkan raga dan menghipnotis
jiwa. Sekularisasi adalah proses dimana nilai-nilai duniawi yang
dibawa oleh ilmu pengetahuan dan produk teknologi, idola-idola
baru (atau berhala-berhala baru), budaya rasionalitas serta
idiologi sekularisme mengurangi atau meruntuhkan pengaruh
nilai-nilai iman pada orang Kristen dalam mengambil keputusan
dan bersikap. Pengalaman ini bukan saja dialami oleh umat Allah
saat ini, tetapi juga umat Allah dalam Perjanjian Lama.
Hidup manusia terus berjalan secara horizontal.
Pengalaman masa lalu adalah sejarah. Tidak akan kembali. Hari
ini adalah realitas. Masa depan adalah harapan penuh dengan
kemungkinan. Peradaban saat ini adalah hasil proses dialektika
atau antitesa masa lalu. Memasuki tahun baru 2024, kita akan
meninggalkan tahun 2023 dan kehidupan akan terus berjalan
maju memasuki era yang penuh harapan sekaligus tantangan.
Perenungan firman sepanjang awal minggu 2024 akan dituntun
oleh tema: “Ingatlah Kasih Tuhan Allah dan Hati-Hatilah
Memasuki Tahun Yang Baru”.

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Musa menyampaikan perintah ini dipenghujung usianya
pada umur 120 tahun, ketika generasi baru bangsa Israel hendak
memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada nenek
moyang. Perintah Musa adalah amanat Tuhan Allah bagi bangsa
Israel sejak dibebaskan dari Mesir menuju tanah perjanjian.
Amanat Tuhan Allah itu adalah Hukum Taurat dan turunannya
yaitu Ketetapan dan Peraturan menjadi dasar, pedoman hidup
dan tuntunan bagi bangsa Israel agar boleh berhasil mencapai
tujuan memasuki kehidupan baru di tanah yang dijanjikan.
Kendati jarak antara Mesir dan tanah Kanaan hanya dapat
ditempuh dengan perjalanan kaki diperkirakan selama 11 minggu,

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 41


r
namun bangsa Israel baru tiba di perbatasan tanah Kanaan setelah
40 tahun perjalanan. Pengalaman Musa secara pribadi dan
sesama generasinya yang tidak diperkenankan memasuki tanah
perjanjian karena tidak melakukan dengan setia Hukum Taurat,
Ketetapan dan Peraturan Tuhan Allah mendorong, Musa
mengingatkan agar pengalaman mereka tidak dialami oleh
generasi baru setelah hidup di tanah yang dijanjikan:
Ayat 1. Segenap perintah haruslah kamu lakukan dengan
setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu
memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN
dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
Kata hidup dalam Bahasa Ibrani hyx chayah memiliki arti untuk
hidup, mempertahankan hidup, hidup sejahtera, hidup
selamanya, dipulihkan ke kehidupan atau kesehatan (to live,
sustain life, live prosperously, live forever, be restored to life or
health). Kata bertambah banyak dalam bahasa Ibrani
hbr rabah memiliki arti menjadi hebat, bertambah banyak. (be
or become great, be or become many)
Ayat 2 – 6 Musa mengingatkan pengalaman bangsa Israel
dalam perjalanan di padang gurun dijaga, dipelihara, dituntun
oleh Tuhan Allah sampai pada saat ini, ketika perintah ini
disampaikan. Pengalaman itu harus diingat oleh bangsa Israel
agar tidak mengulangi kesalahan dan menanggung akibat yang
sama.
Tujuan Tuhan Allah memperpanjang perjalanan di padang
Gurun selama empat puluh tahun agar bangsa Israel menjadi
rendah hati, tunduk dan menyembah hanya kepada-Nya. Rendah
hati, hne `anah, rendah hati, menderita, tunduk, menjadi rendah
(humble, be bowed down, become low). Tuhan Allah mencobai,
hon nacah, mencobai, mencoba, menguji bangsa Israel agar
mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Apakah Tuhan
Allah tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati bangsa Israel?

42 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Ia mengetahuinya! Lalu untuk apa ia mencobai bangsa Israel?
Tujuannya adalah agar bangsa Israel mengetahui apa yang ada
dalam hati mereka! Mengetahui apakah mereka berpegang pada
perintah-Nya atau tidak! Tuhan Allah membiarkan bangsa Israel
lapar agar Ia dapat menunjukkan kuasa-Nya dengan memberi
manna. Menurut komentator Skip Heitzig bahwa manna rasanya
seperti roti dioles madu. Tujuannya adalah untuk membuat
engkau (bangsa Israel) mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan
TUHAN. Artinya jika taat melakukan firman-Nya tidak akan
kelaparan.
Ayat 4. Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu
dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun
ini. Pada siang hari bangsa Israel dituntun oleh tiang awan dan
tiang api di malam hari. Tiang awan berfungsi menghalau teriknya
matahari di padang gurun. Tiang api memberi penerangan di
tengah gelapnya malam dan menghangatkan di tengah
mencekamnya dingin malam di padang gurun. Luar biasa
penjagaan, pemeliharaan dan tuntunan Tuhan Allah hingga
bangsa Israel boleh memasuki pintu gerbang hidup
berkelimpahan dan makmur di tanah yang dijanjikan! Musa
mengingatkan pengalaman itu agar mereka sadar dan insaf.
Ayat 5 – 6. Kendati bangsa Israel sering tidak setia dan
memberontak kepada Tuhan Allah, namun kasih setia-Nya seperti
orang tua yang menyayangi dan mengajari anaknya. Terkadang
lembut dan penuh belayan kasih sayang, tetapi terkadang juga
dengan hajaran cemeti untuk membentuk pribadi yang
berkarakter baik. Agar anak-anak-Nya “hidup menurut jalan yang
ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.”
Ayat 6 – 10. Belajar dari pengalaman adalah guru yang
terbaik. Musa mengingatkan pengalaman jatuh dan bangun
berjalan bersama Tuhan Allah dari Mesir hingga boleh memasuki

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 43


r
tanah Kanaan. Bangsa Israel akan hidup berkelimpahan
kebutuhan jasmani di tanah Kanaan jika hidup takut akan Tuhan
Allah dan taat berpegang, mengikuti serta melakukan firman-Nya.
Juga diingatkan bahwa kemakmuran yang mereka nikmati adalah
pemberian Tuhan Allah, “maka engkau akan memuji TUHAN,
Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu
itu.”
Ayat 11 – 13. “Hati-hatilah, supaya jangan engkau
melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada
perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini;” Hati-hatilah dalam bahasa Ibrani
rmv shamar: berarti berpegang, memelihara, dengan setia,
menjaga, mengikuti, melindungi, setia, Hati-hatilah, (to keep,
guard, observe, give heed) untuk menjaga, menjaga, mengamati,
mengindahkan. Melupakan, xkv shakach: to forget, ignore,
wither (untuk melupakan, mengabaikan, layu). Peringatan Musa
agar berhati-hati, tetap menjaga, mengindahkan, mengikuti dan
berpegang dengan setia pada perintah, peraturan dan ketetapan-
Nya. Karena pengalaman Musa bersama sesama generasinya,
ketika dalam keadaan menderita atau dalam keadaan
berkekurangan mereka sering marah, bersungut-sungut, saling
menyalahkan dan menghujat bahkan menyalahkan Tuhan Allah
sebagai penyebabnya. Dan ketika kenyang dan senang mereka
lupa diri dan melupakan Tuhan Allah dengan membuat anak
lembu tuangan dari emas dan menyembahnya. Mereka
“mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan”,
di depan lembu tuangan emas itu, “sesudah itu duduklah bangsa
itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan
bersukaria.” (Kel.32:6)
Ayat 14 – 17. Musa mengingatkan bahwa mereka akan
menikmati kelimpahan berkat kebutuhan jasmani. Namun mereka
tidak akan menikmatinya dan hidup berbahagia jika menjadi

44 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


tinggi hati dan melupakan Tuhan Allah. Kelimpahan kebutuhan
jasmani tanpa kelimpahan hidup rohani maka hidup akan terasa
gersang dan hampa. Tinggi, Mwr ruwm meninggikan, menjadi
tinggi. Hati, bbl lebab; hati, hasrat, (inner man, mind, will, heart,
soul, understanding) manusia batiniah, pikiran, kehendak, hati,
jiwa, pengertian.
Kasih Tuhan Allah kepada bangsa Israel dalam bentuk
berkat dan hukuman tujuannya agar bangsa Israel hidup baik dan
bahagia. Pengalaman kasih-Nya selama di padang gurun harus
diingat agar bangsa Israel berhati-hati; berpegang dengan setia,
menjaga diri, mengindahkan untuk mengikuti firman-Nya. “Maka
janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan
tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.”
Ayat 19 – 20. Akibat jika melupakan, mengabaikan atau
iman menjadi layu adalah “kamu pasti binasa”. Binasa,
dba 'abad; binasa, hilang, lenyap, mati, memusnahkan, (perish,
vanish, go astray, be destroyed) binasa, lenyap, tersesat,
dihancurkan.

Makna dan Implikasi Firman


1. Pada hakikatnya semua manusia lemah dan terbatas, “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,” (Roma 3:23). Akan tetapi kepada segenap
orang percaya “oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma
3:24) Kendati segenap orang percaya dibenarkan oleh kasih
karunia dalam Yesus Kristus, namun “selama masih diam di
dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena
kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa
menanggalkan yang lama,” (2 Korintus 5:4) Artinya selama
masih hidup dalam daging dengan segala nafsunya, kita belum
sepenuhnya menjadi sempurna. Kita masih terus berjuang

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 45


r
menggendalikan nafsu daging yang cenderung tidak mau
menderita, sakit, disakiti, dilecehkan, tidak dicintai dan lain
sebagainya. Daging kita ingin selalu hidup dalam kenyamanan,
kesenangan dan lain sebagainya walaupun dengan cara
duniawi. Yesus Kristus mengingatkan berhati-hatilah atau
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
(Matius 26:41)
Musa mengingatkan kepada generasi muda bangsa Israel
yang hendak memasuki tanah perjanjian, harus melakukan
dengan setia hukum Taurat dan Ketetapan dan Peraturan-Nya
agar hidup sejahtera, bahagia, bertambah banyak, menjadi
hebat dan tidak binasa.
2. Musa mengingatkan bahwa kecenderungan manusia sering
lupa diri dan melupakan Tuhan Allah sebagai sumber berkat
dan keselamatan. Manusia sering lupa karena otak harus
mengelola banyak informasi setiap hari dan tidak semua
informasi dapat disimpan dalam ingatan jangka panjang.
Beberapa penyebab manusia lupa atau tidak ingat adalah
gangguan perhatian, stres, kurang tidur, atau kurangnya
pengulangan informasi yang penting dan faktor penuaan.
Ingatan manusia juga cenderung selektif, mengingat informasi
yang dianggap penting atau bermakna sementara melupakan
yang tidak penting. Keadaan lain yang membuat manusia
sering lupa diri adalah penderitaan yang berat dan kesenangan
yang berlebihan. Oleh karena itu Yesus Kristus berkata, “Jikalau
kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.” (Yohanes 15:7) Artinya segenap orang percaya
harus setiap hari membaca firman-Nya, agar tidak lupa dan
melakukannya dengan setia firman-Nya.

46 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


3. Manusia sering ceroboh atau kurang berhati-hati karena
berbagai alasan. Beberapa faktor penyebabnya: kecemasan
atau tekanan hidup, terburu-buru mengambil keputusan;
kondisi mental atau fisik seperti kelelahan, gangguan tidur, atau
gangguan kognitif dapat mengurangi kemampuan seseorang
untuk berpikir dengan jernih dan berhati-hati; terlalu percaya
diri; tidak peka terhadap lingkungan. Musa mengingatkan
pengalaman bangsa Isreal selama 40 tahun yang jatuh dan
bangun dalam pengembaraan di padang gurun menjadi
pelajaran berharga untuk mengingat kebaikan dan berkat
Tuhan Allah. Dan hukuman karena tidak setia, melupakan dan
mengabaikan hukum Taurat dan Ketetapan dan Peraturan-
Nya. Belajar dari pengalaman dan pendidikan dalam keluarga,
pelatihan dan pembinaan kerohanian oleh gereja serta
pemerintah atau yang disebut pendidikan formal, non-formal,
informal sangat penting bagi orang percaya agar percaya diri,
iman tidak goyah, terampil mengambil keputusan dan bersikap
secara baik.
4. Penyebab lain orang lupa diri adalah menjadi tinggi hati karena
berbagai alasan, seperti seperti ego yang besar, rasa
superioritas, kebanggaan diri yang berlebihan, atau rasa tidak
mau kalah dan keberhasilan atau kekayaan. Perasaan ini dapat
timbul dari berbagai pengalaman dan kondisi, seperti
kesuksesan, pengakuan dan ketidakpedulian terhadap
perasaan orang lain. Tinggi hati dapat menjadi sifat negatif dan
menghambat hubungan interpersonal dan hubungan dengan
Tuhan Allah. Untuk mengatasi tinggi hati dan sombong orang
harus memiliki belas kasihan, rendah hati dan empati terhadap
sesama, seperti orang Samaria yang murah hati.
5. Memasuki tahun baru 2024 firman Tuhan mengingatkan
bahwa kelimpahan berkat jasmani dan rohani akan dinikmati
jika kita selalu mengingat kasih dan kebaikan Tuhan Allah yang

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 47


r
telah menjaga, memelihara dan memberkati kita sepanjang
tahun 2023. Juga memperingatkan kita untuk tidak lupa dan
selalu setia menjadikan firman-Nya sebagai pedoman hidup
dan ukuran iman yang benar. Dan berhati-hatilah dan berjaga-
jagalah karena di samping berkat dijanjikan Tuhan Allah
kepada kita di tahun 2024 akan tetapi tantangan, cobaan,
godaan akan selalu ada selama kita masih hidup dalam daging
di dunia ini. Karena itu, “Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1
Petrus 5:8)

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa yang saudara pahami dengan perintah Musa agar bangsa
Israel haruslah melakukan dengan setia segenap perintah yang
disampaikannya, supaya hidup dan bertambah banyak dan
mereka memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan
TUHAN?
2. Mengapa Musa mengingatkan lagi perintah Tuhan Allah
kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan?
3. Bagaimana kita memaknai tema “Ingatlah Kasih Tuhan Allah
dan Hati-Hatilah Memasuki Tahun Yang Baru” berefleksi dari
Kitab Ulangan 8:1-20?

POKOK-POKOK DOA
1. Agar keluarga-keluarga GMIM memasuki Tahun Baru 2024
selalu mengingat kasih dan kebaikan Tuhan Allah sepanjang
tahun 2023. Tetap teguh berpegang pada firman-Nya dan
melakukannya dengan setia, agar boleh menikmati berkat
yang telah disediakan Tuhan Allah.

48 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


2. Agar GMIM sebagai gereja-Nya tetap setia mengingatkan,
memperlengkapi warganya agar tidak lupa diri, tidak menjadi
tinggi hati dan sombong serta melupakan Tuhan Allah sebagai
pemilik hidup dan sumber berkat.
3. Agar pemerintah sebagai hamba Allah melayani masyarakat
dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN


HARI MINGGU KE-V

NYANYIAN YANG DIUSULKAN


Mari Menghadap Hadirat-Nya: NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada
Allah.
Ungkapan Sembah: PKJ No. 13 Kita Masuk Rumah-Nya.
Persekutuan Yang Mengaku Dosa: NKB No.19 Dalam Lautan
Yang Kelam
Jaminan-Nya Menguatkan: KJ.No.237 Roh Kudus, Tetap Teguh
Berilah Yang Baik: NKB. No. 133 Syukur Padamu, Ya Allah
Tembang Tekad: NKB. No. 49 Tuhan Yang Pegang

ATRIBUT:
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 49


r
31 TEMA :
Desember “Janganlah Engkau Melupakan
2023 Tuhan Allahmu”
(Khotbah Malam
Akhir Tahun)

Ulangan 8:11-16
Jemaat Tuhan,
Moment akhir tahun seringkali menjadi saat untuk
merenungkan perjalanan hidup sepanjang satu tahun yang telah
dijalani. Kini kita telah berada di penghujung tahun 2023 dan
tinggal beberapa jam lagi akan memasuki tahun yang baru, tahun
2024. Sebagai orang percaya kehadiran kita dalam persekutuan
ibadah malam akhir tahun seperti ini, tentu harus dilihat bukan
sekedar karena kebiasaan belaka, tetapi baiklah dilihat sebagai
bagian dari hidup orang beriman. Karena mengakhiri tahun,
bersama dengan Tuhan Allah dalam suatu persekutuan yang
beribadah adalah wujud syukur kepada-Nya, yang diyakini sudah
menuntun perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini dan hanya
oleh perkenanan-Nya kita boleh berada di penghujung tahun dan
akan memasuki tahun yang baru.
Naskah bacaan Alkitab kita saat ini menyampaikan kepada
orang Israel dan kepada penerima dari Firman Tuhan tentang:
Pertama: Jangan melupakan Tuhan (Ayat 11). Ada
kecenderungan ketika menikmati berkat yang banyak, orang
dapat dengan mudah melupakan Tuhan. Berita kitab Ulangan ini
juga disampaikan ketika orang Israel telah pulang dari
pembuangan, dimana mereka mulai menikmati suasana hidup
yang nyaman, aman dan lancar yang berpotensi mereka dapat
melupakan Tuhan.
50 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
Kedua, Jangan tinggi hati (ayat 14), sikap yang melupakan
perbuatan-perbuatan besar Tuhan dalam hidup seolah-olah itu
merupakan usaha sendiri. Ini disampaikan Musa kepada umat
Israel yang akan memasuki tanah Kanaan dan di waktu kemudian
disampaikan oleh Deutronomis ketika umat itu pulang dari
pembuangan. Namun, mereka diingatkan untuk merendahkan
hati seperti ketika mereka dicobai di padang gurun.
Jemaat Tuhan,
Jadi umat Israel dalam konteks ini adalah angkatan yang
tidak mengalami langsung peristiwa ‘exodus’ (Keluar dari Mesir),
karena yang mengalami itu adalah orangtua mereka yang sudah
mati di padang gurun. Melalui kitab Ulangan ini, kita melihat
bagaimana Musa selaku pemimpin mereka mengulang kembali
hukum Tuhan yang diterima di gunung Sinai sebagai ketetapan
dan hukum Tuhan untuk disampaikan kepada angkatan yang
baru saat mereka akan memasuki di tanah Kanaan, sebagai milik
pusaka mereka. Musa memperingatkan umat Israel agar
melakukan perintah Tuhan dengan setia, sebagaimana mereka
telah dituntun Tuhan dalam pengembaraan melalui Padang
Gurun yang gersang, diancam ular-ular dan kalajengking yang
ganas. Namun di tengah kegersangan, Tuhan sanggup
mengalirkan air dari gunung batu, saat mereka lapar Tuhan
memberi mereka makan ‘manna’ yang turun langsung dari langit.
Dan banyak lagi perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan yang mereka
alami selama di padang gurun. Adapun di negeri Kanaan umat
Israel dijamin tidak akan kekurangan apapun, mereka akan
makan dan kenyang, mereka juga akan mendirikan dan mendiami
rumah-rumah yang baik, bahkan mereka akan memiliki banyak
harta benda dan ternak. Mereka akan mengalami hidup sejahtera
bahkan berkelimpahan.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 51


r
Jemaat Tuhan,
Di malam akhir tahun ini, Firman Tuhan mengingatkan
kita, untuk mengingat kembali apa saja yang sudah kita alami di
sepanjang tahun ini, baik secara pribadi, bersama keluarga, dalam
persekutuan jemaat dan dalam bermasyarakat. Apakah kita selaku
orangtua atau anak, pelayan khusus atau anggota jemaat,
pemerintah atau masyarakat, atasan atau bawahan, kita semua
adalah umat Tuhan yang disebut orang Kristen. Renungkanlah!
Adakah di sepanjang tahun ini kita telah setia melakukan perintah
Tuhan ataukah justru kita telah lalai hidup taat kepada-Nya?
Apakah berbagai pencapaian hidup yang membawa kita pada
prestasi, keberhasilan dan kekayaan membuat kita semakin
mengasihi Tuhan dan memuliakan Tuhan ataukah justru dengan
segala kelebihan itu telah membuat kita tinggi hati dan melupakan
Tuhan? Sehingga kita menjadi sombong, merendahkan orang
lain, jangankan beribadah, baca Firman dan berdoa pun kita tidak
punya waktu dengan dalih sibuk bekerja dan berbisnis. Apalagi
kita mulai hidup dalam kenikmatan duniawi yang membawa kita
pada dosa.
Saudara-saudara, sebagai orang-orang yang telah beroleh
anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus, kita terpanggil
untuk melakukan perbuatan baik sebagai wujud ucapan syukur
atas keselamatan kita, maka pertahankanlah apa yang baik yang
kita lakukan di sepanjang tahun ini karena itu yang
menyenangkan Tuhan. Tetapi untuk setiap pelanggaran dosa
dalam perbuatan jahat yang telah kita perbuat, bertobatlah dan
tinggalkan itu di tahun yang akan berlalu ini. Jangan dibawa lagi
di tahun yang baru. Karena bukan kebetulan jika kita masih boleh
ada di akhir tahun ini, semua ada dalam rancangan-Nya.
Bersyukurlah untuk Firman yang kita terima saat ini, artinya
Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk introspeksi diri agar
di tahun yang baru kita tidak mengulang kesalahan yang sama.

52 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Jemaat Tuhan,
Meski kita belum tahu apa yang akan terjadi di tahun yang
baru nanti, sebagai orang beriman tentu kita tidak akan menaruh
percaya pada ramalan kartu, zodiak dan garis tangan tetapi kita
hanya akan percaya kepada Tuhan sumber pengharapan kita.
Saat kita mengalami kesenangan hidup, lihatlah itu sebagai
kesempatan agar kita semakin taat pada perintah Tuhan, cinta
Tuhan dan jadi berkat bagi sesama. Namun saat kita mengalami
pencobaan dan pergumulan hidup lihatlah itu sebagai cara Tuhan
untuk merendahkan hati kita agar kita tidak melupakan Tuhan
dan jangan tinggi hati seperti pesan Musa kepada umat Israel.
Saudara-saudara, yang terpenting bagi kita adalah jangan
pernah lupa bahwa Yesus Kristus telah mati untuk menebus dosa
kita, maka kita terpanggil untuk meninggalkan dosa dan hidup
benar sebagai respon atas pengorbanan Yesus Kristus bagi kita.
Akhirnya, karena Yesus Kristus adalah Sang Alfa dan Omega,
maka bersama-Nya kita akan mengakhiri tahun ini. Dan bersama
Yesus Kristus kita akan mengawali tahun yang baru bahkan
bersama-Nya kita juga akan menjalani hidup di sepanjang tahun
yang baru, 2024. Percayalah bahwa bersama Yesus Kristus kita
bukan hanya mampu menjalani kembara hidup di Padang Gurun
dunia ini, tetapi terlebih kita pasti akan dibawa memasuki negeri
kekal Sorgawi. Selamat mengakhiri tahun 2023 “Eben Haezer:
sampai di sini Tuhan menolong kita” dan selamat menyongsong
tahun baru 2024 “Imanuel: Allah beserta kita”. Amin.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 53


r
1
TEMA :
Januari
“ Yang Lama Telah Berlalu, Yang Baru
2024 Sudah Datang”
(Khotbah
Permulaan Tahun
Hari I)

Wahyu 21:1-8

Jemaat Tuhan,
Selamat Tahun Baru. Terpujilah Tuhan Allah; Bapa, Anak
dan Roh Kudus karena kita masih dikaruniakan nafas kehidupan
melanjutkan kehidupan di hari, bulan, tahun baru 2024. Kendati
bagi kita orang percaya tahun baru adalah tahun rahmat Tuhan
yang menjanjikan berkat, namun untuk meraihnya kita perlu
ketekunan, kegigihan, ketangguhan, keterampilan dan hikmat
sorgawi. Karena tantangan, ancaman, godaan akan selalu
menghadang perjuangan orang percaya untuk memenangkan
pertarungan dan peperangan melawan kuasa jahat di dunia ini.
Firman Tuhan mengatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1
Petrus 5:8)
Tahun Baru 2024 adalah kelanjutan tahun lama 2023 yang baru
berlalu. Orang percaya hidup di dunia ini hanya sementara.
Tujuan akhir kita adalah langit dan bumi yang baru. Atau sorga.
“Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga
kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia,” (Filipi 3:20-21). Kata langit dalam

54 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


bahasa aslinya ouranov ouranos: sorga, langit. Kata yang
sama digunakan dalam Matius 3:2 “Bertobatlah, sebab Kerajaan
Sorga sudah dekat!" Matius 3:17 lalu terdengarlah suara dari
sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-
Nyalah Aku berkenan.” Sorga menunjuk pada rumah Bapa.
Yohanes 14:1-4. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat
tinggal…Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu…, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun
berada.” Kata baru dalam Tahun Baru berarti kelanjutan dari yang
lama. Berbeda maknanya dengan kata baru dalam langit dan
bumi yang baru. Kata aslinya kainov=kainos: baru dalam arti
kualitatif; transformasi atau perubahan bentuk, bukan kelanjutan
dari yang lama.
Jemaat Tuhan,
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kita harus
menjadi pemenang dalam perjuangan di dunia yang fana ini agar
boleh mencapai tujuan untuk dapat masuk dalam langit dan bumi
yang baru. “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya
ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-
Ku.” Bagaimana kita dapat menjadi pemenang? Syarat utama
penjadi pemenang adalah tidak-ragu-ragu dan sungguh percaya
bahwa Yesus Kristus telah mengasihi kita dengan menumpahkan
darah-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan
bangkit mengalahkan maut. “Maut telah ditelan dalam
kemenangan.” (1 Korintus 15:54) “kita lebih dari pada orang-
orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma
8:37)
Rasul Paulus menegaskan, “Sebab aku yakin, bahwa baik
maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang
akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 55


r
bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita. (Roma 8:38-39). Akan tetapi ia juga mengingatkan,
bahwa yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah bukan kuasa
dan kekuatan dari luar diri orang percaya, melainkan dari dalam
diri kita. Keinginan dunia/daging, nafsu, keserakahan, kerakusan,
ketamakan dan lain sebagainya, itulah yang dapat memisahkan
kita dari kasih Allah. “Janganlah kamu biarkan
kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura
merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta
berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan
membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,” (Kolose
2:18)
Jemaat Tuhan,
Perjuangan kita bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya. Pengantin perempuan adalah
metafora atau kiasan orang percaya atau gereja. Kita tahu
bagaimana pengantin perempuan dipersiapkan untuk
pernikahan. Segala sesuatu dibuat indah, sempurna, mempesona
dan mengesankan. Demikian hidup kita harus selalu
mempersiapkan diri, berusaha, berjaga-jaga dan berdoa agar
tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Yesus Kristus,
pengantin Pria. Karena, “Firman itu telah menjadi manusia, dan
diam di antara kita,” (Yohanes 1: 14.a) “Sebab di mana dua atau
tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-
tengah mereka.” (Matius 18:20) “Lihatlah, kemah Allah ada di
tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka.” Kemah Allah, skhnh = skene kemah, tabernakel,
tabut perjanjian. Tempat kehadiran Tuhan Allah dalam Bait Suci.
Jemaat Tuhan,

56 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Langit dan bumi yang baru atau sorga adalah tempat dan
keadaan sama sekali baru dari yang lama dimana tidak ada maut,
perkabungan, ratap tangis, dukacita. Atau laut tidak ada lagi. Laut
sering dimetaforakan sumber kejahatan, membawa pemisahan
dan lain sebagainya. Tugas kita sebagaimana amanat Tuhan
Yesus Kristus dalam khotbah di Bukit. “Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Bersukacita dan
bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,” (Matius 5:9-10,
12). Apa akibat orang yang tidak percaya dan gagal
mempertahankan kasih Yesus Kristus? “Mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua.”
Jemaat Tuhan,
Dalam perjuangan kita tidak selalu berhasil. Sering jatuh
tapi bangun kembali. Kita lemah karena masih hidup dalam
daging. Matius 26:41 “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut,
tetapi daging lemah.” Jangan berhenti berjuang sebab sebelum
nafas berakhir kita belum mencapai garis akhir kehidupan. “Tetapi
aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat
mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kisah Para Rasul 20:24) Orang
yang akan memasuki langit dan bumi yang baru adalah mereka
yang menyatakan, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
(2 Timotius 4:7). Amin

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 57


r
2 Januari
TEMA :
2024
(Khotbah
“Jangan Takut, Tuhan Allahmu
Permulaan Tahun Menyertai Engkau”
Hari Ke-II)

Yosua 1:6-9

Jemaat yang diberkati Tuhan,


Patutlah kita mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha
Kasih sehingga kita semua sudah berada di tahun yang baru,
tahun 2024 ini. Kita telah melewati tahun 2023 dengan begitu
banyak pengalaman yang menyenangkan tetapi juga ada
pengalaman yang mendukakan hati. Tugas dan kerja pelayanan
kita terus berkelanjutan dari waktu ke waktu dalam keyakinan
bahwa Tuhanlah yang selalu menyertai kita. Kita mengucap
syukur kepada Tuhan, karena Dia yang menuntun kita berada di
satu persekutuan yang beribadah kepada-Nya. Kita pasti memiliki
kerinduan akan berkat dan pertolongan dari Tuhan. Karena itu
tema khotbah kita hari ini adalah “Jangan takut, Tuhan
Allahmu menyertai engkau.”
Bacaan Alkitab hari ini Yosua 1:6-9 menceritakan tentang
firman Tuhan kepada Yosua yang dipercayakan untuk
menggantikan Musa, memimpin bangsa Israel yang sering kali
berubah setia kepada Tuhan. Mereka sering tidak taat sebagai
bangsa pilihan Allah. Bangsa Israel memang dijanjikan untuk
menduduki tanah Kanaan namun bukan berarti mereka terima
begitu saja tetapi bangsa Israel harus melewati perjalanan yang
panjang dan berliku-liku. Yosua yang mengantikan Musa
diingatkan Tuhan supaya tetap kuat dan teguhlah hati untuk
58 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
memimpin umat Israel masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan
kepada nenek moyang mereka.
Ayat 6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu memiliki arti dan
maksud yang sangat dalam yaitu supaya Yosua kokoh dan tidak
menyimpang dari apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Umat Israel akan menduduki tanah Kanaan yang sudah dijanjikan
dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka sejak bapa
Abraham. Janji Tuhan tidak pernah diingkari-Nya.
Ayat 7. Yosua harus bertindak dengan cermat dan tidak
ceroboh dalam melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.
Kekuatan dan keteguhan hati untuk menghadapi tantangan harus
dimiliki dengan melakukan perintah Tuhan. Juga diingatkan
kepada Yosua supaya sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati
sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu
oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke
kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
Ayat 8 Yosua diingatkan supaya tidak melupakan ajaran
dalam kitab Taurat Musa. Taurat itu harus dibaca dan
direnungkan siang dan malam, supaya terjaga untuk memelihara
iman kepada Tuhan. Dia juga diingatkan untuk selalu bertindak
hati-hati dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan supaya
berhasil dan beruntung.
Ayat 9, Mengulangi lagi tentang betapa pentingnya untuk
kuat dan teguh hati. Dalam menghadapi situasi yang sulit
sekalipun, Yosua tidak boleh kecut dan tawar hati. Bila ini terjadi
maka akan mengalami kesulitan namun bila kuat dan teguh hati
maka tanah Kanaan pasti akan diduduki karena Tuhan Allah
menyertai umat-Nya.

Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 59


r
Saat kita melangkah masuk di tahun 2024 ini berefleksi dari,
Firman Tuhan hari ini, maka kita diingatkan untuk hidup kudus
dan mengandalkan Tuhan, agar menikmati perbuatan ajaib
Tuhan atau mujizat-Nya di tahun ini. Tetaplah kuat dan
teguhkanlah hati dalam Tuhan Yesus untuk menjalankan tugas
dan tanggungjawab kita sebagai anggota jemaat atau gereja di
sepanjang tahun 2024 dan jangan takut, Tuhan Allah menyertai
kita. Juga kita diberi tanda awas agar supaya berhati-hati dalam
bertindak. Jangan menyimpang dari perintah dan ketetapan-Nya
secara konsekuen dari waktu ke waktu karena ada janji Tuhan
yang memberkati dan menyertai hidup dan kerja kita. Sebagai
gereja kita harus terus membina kehidupan pribadi, keluarga, dan
jemaat untuk tidak tawar hati dan tidak boleh diombang-
ambingan oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan. “Mari
jo torang baku-baku bae,” baku-baku sayang, kong hidop kudus
di hadapan Tuhan, kong rajin maso gereja di tahun 2024 ini.
Amin.

60 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TEMA BULANAN:
“Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
7 - 13
Januari TEMA MINGGUAN:
2024 “Tetap Setia Di Jalan Tuhan
Menghadapi Penyesat”

Filipi 3:1b-16

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Dunia dan zaman sekarang ini telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Berbagai perkembangan sangat terlihat dan
teralami dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Dan
perkembangan ini sangatlah berdampak dalam perjalanan hidup
kita di zaman ini, misalnya kemajuan dunia digital, di mana setiap
orang dapat mengakses berbagai informasi dari situs-situs internet
dan berbagai aplikasi media sosial. Kita dapat juga melihat,
membaca atau mempelajari berbagai ilmu pengetahuan,
termasuk di dalamnya berbagai bentuk ajaran agama. Karena itu',
bila kita tidak memiliki landasan iman yang kuat dan pengetahuan
yang benar tentang ajaran kristen atau ajaran Alkitab, maka
pikiran kita akan mudah tersesat. Dan kehidupan kita akan mudah
juga disesatkan oleh para penyesat yang berada di berbagai situs
media sosial. Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita diajak
untuk “Tetap Setia Di Jalan Tuhan Menghadapi Penyesat.”

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Filipi adalah sebuah kota di Makedonia yang merupakan
tempat perantauan orang-orang dari Roma. Di Kota Filipi Paulus
dan Silas tinggal beberapa hari (Kisah Para Rasul 16:12) dan
memberitakan Injil yang membuat seorang perempuan yang

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 61


r
bernama Lidia dan keluarganya menjadi percaya serta mengusir
roh jahat dari seorang perempuan petenung (Kisah Para Rasul
16:13-18). Di Kota Filipi ini Roh Kudus membuktikan bahwa
Paulus dan Silas adalah utusan Allah, ketika mereka dilemparkan
ke dalam penjara dan terjadi gempa bumi yang membuat sendi-
sendi penjara goyah dan semua pintu terbuka, termasuk belenggu
yang mengikat mereka terlepas, yang singkatnya, kepala penjara
itu menjadi percaya dan dibaptis (Kisah Para Rasul 16:19-40).
Mengenai Surat Filipi, rasul Paulus nampaknya benar-benar
memberi perhatian yang sangat besar terhadap ketahanan hidup
iman jemaat dalam menghadapi para penyesat dan ajaran-ajaran
sesat. Terutama perdebatan tentang apakah setiap orang yang
baru menjadi pengikut Yesus Kristus harus menaati hukum taurat?
Selain itu Paulus juga bercerita tentang pelbagai peristiwa yang
dialaminya bersama dengan Silas selama mereka memberitakan
Injil. Mereka ditangkap dan dipenjarakan oleh orang-orang
Romawi, tetapi kuasa Yesus Kristus dalam Roh Kudus selalu
membebaskan mereka. Karena itu, melalui suratnya kepada
Jemaat Filipi Paulus mau mengingatkan bahwa kelak mereka juga
akan mengalami penderitaan yang sama seperti Yesus Kristus atau
seperti yang ia alami. Karena itu mereka harus teguh berdiri dalam
iman kepada Yesus Kristus dan tidak digentarkan sedikit pun oleh
lawan mereka (1:27-30).
Pasal 3:1b-16 adalah perikop yang menggambarkan
keseriusan Paulus dalam menjaga persekutuan orang percaya di
Filipi agar mereka tetap teguh pada pendirian iman mereka
kepada Yesus Kristus. Paulus menasihatkan agar selalu “hati-
hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-
pekerja jahat dan terhadap penyunat-penyunat yang palsu” (ayat
2). Anjing-anjing adalah kata simbolis yang mengartikan
kerakusan dan keserakahan tanpa pertimbangan hati nurani;
pekerja-pekerja jahat mengartikan orang-orang yang bekerja
seolah-olah untuk sebuah kebenaran, padahal hanya untuk
kepentingan demi keuntungan hidup sendiri; sedangkan
penyunat-penyunat palsu adalah sindiran terhadap orang-orang
yang memaksakan ajaran taurat tapi mereka sendiri tidak dapat
62 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
melakukan apa yang mereka ajarkan. Sebab itu, Paulus dengan
tegas mengatakan bahwa untuk hal-hal lahiriah dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan ajaran dan tradisi taurat ia
adalah orang Farisi dan orang Yahudi (Israel) asli dari keturunan
Benyamin (anak bungsu Yakub). Bahkan sebagai penganiaya
jemaat kristen serta keteguhan menaati hukum taurat ia tidak
bercacat. (ayat 4b-6, Roma 11:1b).
Untuk meneguhkan keyakinan Jemaat Filipi, rasul Paulus
mencontohkan dirinya bahwa kemegahan, ketenaran dan
kebanggaannya sebagai orang disegani di kalangan orang Yahudi
ternyata tidak dapat membawa dirinya pada kepuasan hidup
ketika dia masuk dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Justru
pengenalan akan Yesus Kristus telah mengantar Paulus pada
keyakinan bahwa memiliki Yesus Kristus adalah yang paling mulia
dari pada segala sesuatu. Dan berada dalam Yesus Kristus bukan
suatu kebenaran karena melakukan hukum taurat, melainkan
kebenaran yang dianugerahkan Allah karena kepercayaan kepada
Yesus Kristus. Karena itu segala sesuatu yang dimilikinya di luar
Yesus Kristus dianggapnya tidak berguna bahkan dianggapnya
sebagai sampah (ayat 7-9).
Selanjutnya yang lebih penting dari pengenalan akan Yesus
Kristus adalah keyakinannya atas kuasa kebangkitan dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya serta serupa dalam
kematian-Nya yang kemudian akan mengantar Paulus pada
perolehan kebangkitannya dari antara orang mati (ayat 10-11).
Untuk maksud inilah ia pernah mengatakan bahwa “bagiku hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (pasal 1:21).
Pada bagian akhir dari perikop ini, Paulus seolah-olah
mengingat kembali tentang peristiwa ketika ia dipanggil oleh
Yesus Kristus di jalan menuju ke Damsyik (Kisah Para Rasul 9:1-
19a). Sejak waktu itu Paulus benar-benar menjalani hidup untuk
Yesus Kristus dan melupakan apa yang pernah ia lakukan
terhadap umat Tuhan dan mengabdikan hidup bagi Yesus Kristus
untuk mendapatkan hadiah sorgawi. Oleh karena itu Paulus
menasihatkan Jemaat Filipi bahwa sebagai orang kristen yang
sudah matang atau dewasa dalam iman, yang diistilahkannya
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 63
r
dengan kata “sempurna” berpikir, untuk teguh dalam iman dan
mengejar hadiah panggilan sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus
(ayat 12-16).

Makna dan Implikasi Firman


1. Tema perenungan kita minggu pertama tahun 2024 ini yaitu
“Tetap Setia Di Jalan Tuhan Menghadapi Penyesat”,
menuntun kita untuk selalu kembali pada Firman Tuhan.
Kehidupan yang tetap setia di jalan Tuhan telah dinasihatkan
dan dicontohkan oleh rasul Paulus, karena setia di jalan Tuhan
bukan hanya untuk kehidupan sekarang ini, melainkan sampai
kita mendapatkan hadiah sorgawi yang disediakan Allah
karena kepercayaan kita dalam Yesus Kristus. Menghadapi
penyesat, rasul Paulus sampai harus menderita tetapi ia tetap
teguh pada apa yang dijalaninya yaitu tetap percaya pada
Yesus Kristus, begitu juga Jemaat di Filipi.
2. Kita tentu tidak mengalami peristiwa kekerasan dan
penindasan seperti yang Paulus dan Jemaat Filipi alami.
Namun, di zaman ini kita diminta untuk selalu teliti dalam
menggunakan media sosial terutama untuk mencermati setiap
ajaran yang ada di internet. Atau kita diminta untuk
mendoakan orang lain di tempat tertentu yang dihalangi untuk
beribadah, ditindas dan dibunuh karena iman mereka akan
Yesus Kristus. Kita diminta juga untuk tabah dan sabar ketika
kita dibully (dihina dan difitnah) karena iman kita kepada
Yesus Kristus. Satu hal yang pasti, melalui, Firman Tuhan
minggu ini, kita diajak untuk tetap setia di jalan Tuhan
menghadapi penyesat.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1. Apa pendapat saudara-saudara tentang setia di Jalan Tuhan
menghadapi penyesat menurut perikop Filipi 3:1b-16?

64 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


2. Mengapa rasul Paulus memberi perhatian khusus kepada
Jemaat Filipi, terutama dalam hal ketaatan dan kesetiaan
kepada Ajaran tentang Kristus Yesus?
3. Bagaimana kita mewujudkan kesetiaan kita untuk tetap di
jalan Tuhan menghadapi penyesat?

NAS PEMBIMBING : Hosea 6:6

POKOK-POKOK DOA:
1. Untuk pertumbuhan iman semua orang percaya di era
digitalisasi.
2. Untuk kerja pelayanan gereja supaya lebih inovatif dalam
pelayanan agar ada perimbangan antara Firman Tuhan dan
perkembangan dunia masa kini.
3. Untuk para hamba Tuhan agar selalu berdiri sebagai pola
anutan dalam jemaat dan masyarakat menghadapi
perkembangan dunia media sosial.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK I

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Panggilan Beribadah: KJ. No.14. Muliakan Tuhan Allah.
Nas Pembimbing: NKB. No.34 Setia-Mu, Tuhanku, Tiada Bertara.
Pengakuan Dosa: NKB. No.131 Tuhanku, Pimpinlah.
Berita Anugerah Allah: NKB. No.21 ‘Ku Diberikan Kidung Baru
Hukum Tuhan: KJ. No.46 Besarkan Nama Tuhan
Persembahan: PKJ No.146. Bawa Persembahanmu
Nyanyian Penutup: KJ. No. 446 Setialah.

ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 65


r
TEMA BULANAN:
14 - 20 “Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
Januari
TEMA MINGGUAN :
“Mengenal dan Cerdas Memilih
2024 Pemimpin”

Matius 7:15-23

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Pemimpin adalah seorang yang dipercayakan memimpin
kelompok atau organisasi dan yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain dalam mengarahkan atau
mengkoordinir untuk meraih tujuan dalam suatu organisasi atau
kelompok yang dipimpin. Pemimpin dalam gereja adalah seorang
pelayan yang melaksanakan tanggungjawab panggilan Tuhan
Yesus Kristus dengan sukacita dan memberitakan Karya Selamat
Allah dalam Yesus Kristus bagi dunia.
Pada minggu berjalan ini, kita sebagai warga negara sedang
dalam persiapan Pesta Demokrasi yang kita kenal dengan
Pemilihan Umum (PEMILU). Dalam pemilihan umum tersebut
kita akan memilih calon perwakilan rakyat dalam hal ini DPR-RI,
DPD-RI, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan Presiden
dan Wakil Presiden.
Oleh karena itu dalam menggumuli siapakah yang akan
menjadi pemimpin, kita memilih tema perenungan Firman Tuhan
minggu ini, “Mengenal dan Cerdas Memilih Pemimpin “.
Maksud tema ini ialah supaya kita sebagai orang percaya diantar
untuk mengenal lebih dahulu calon pemimpin yang akan dipilih
dengan pertimbangan yang cerdas dan etis.

66 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kita semua sudah mengenal bahwa Injil Matius ditulis oleh
Matius yang juga disebut Lewi, seorang pemungut cukai yang di
panggil menjadi murid Tuhan Yesus (pasal 9:9, Lukas 5:27). Kitab
Injil Matius ditujukan kepada orang Kristen Yahudi yang tersebar
di seluruh dunia (diaspora). Injil ini ditulis dengan maksud untuk
meyakinkan orang kristen Yahudi bahwa Yesus Kristus adalah
Mesias dan Raja yang dijanjikan seperti yang dinubuatkan para
nabi dalam Perjanjian Lama (Zakharia 9-14).
Kitab Injil Matius 7: 15 – 23 merupakan bagian dari Khotbah
Tuhan Yesus di Bukit (pasal 5-7). Secara khusus perikop ini,
berkaitan menghadapi pengajaran sesat dan tentang kapasitas
iman orang percaya. Di mana perikop ini dimulai dengan kalimat
peringatan yaitu, “waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah
serigala yang buas.” (ayat 15). Waspadalah adalah suatu
peringatan untuk selalu berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu
terutama pengajarannya yang menyesatkan.
Nabi palsu dalam bahasa Yunani Pseudo prophetai
Pseudo prophetai dan dalam bahasa inggris a false prophet,
mempunyai ciri-ciri antara lain: penampilan yang menarik tetapi
kemudian menipu serta bersikap munafik (Matius 24:24-25), yang
sering mengajak orang untuk percaya kepada Allah tetapi
sesungguhnya melakukan penipuan, bersifat seperti serigala yang
ganas (Kisah para rasul 20:29-30) Mereka mengajarkan ajaran
sesat yang membinasakan (2 Petrus 2:1), menubuatkan sesuatu
yang hanya menyenangkan telinga (2 Timotius 4:3-4) dan oleh
rasul Paulus menyebut mereka adalah iblis yang menyamar
sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:13-15 )
Perkataan Tuhan Yesus dalam ayat 16-20 menggunakan
metafora buah anggur dan buah ara. Artinya buah anggur harus
dipetik dari pohon anggur dan buah ara dari pohon ara, sehingga
sangat mustahil bila buah anggur dipetik dari semak duri demikian
juga buah ara dari rumput duri. Maksud dari perkataan ini ialah
Tuhan Yesus ingin memberi gambaran antara nabi palsu dan nabi
MTPJ Desember 2023- Januari 2024 67
r
yang sesungguhnya. Dari buahnya kamu mengenal mereka,
artinya nabi palsu tidak pernah memberikan pengajaran yang
benar karena kehadiran mereka selalu hanya untuk memenuhi
kepentingan diri mereka sendiri, yang oleh Paulus menyebut
bahwa nabi palsu bukan melayani Tuhan kita Yesus Kristus,
melainkan melayani perut mereka sendiri (Roma 16:18)
Tuhan Yesus memberi contoh bahwa apa yang dikerjakan
dan dihasilkan oleh seseorang bagaikan pohon, yaitu “setiap
pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,
ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.”
(ayat 17-18). Dari ucapan Tuhan Yesus ini telah tergambar bahwa
tidak ada teori yang dapat menyimpulkan tentang nabi palsu dan
nabi yang sesungguhnya, selain dari hasil yang dinampakkan,
yaitu nabi palsu pasti akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik
sedangkan nabi yang sesungguhnya selalu menghasilkan sesuatu
yang baik (ayat 20).
Selanjutnya dalam ayat 21-23 dengan tegas Tuhan Yesus
memperingatkan bahwa bukan mereka yang berseru-seru
“Tuhan, Tuhan” akan beroleh selamat dalam arti masuk ke dalam
Kerajaan Sorga dan juga bukan karena melakukan perbuatan
(amal) baik seperti bernubuat, mengusir setan dan membuat
mujizat kendatipun menggunakan nama Tuhan Yesus. Nasihat
dan peringatan Tuhan Yesus ini sebenarnya ditujukan kepada
nabi-nabi palsu yang menyesatkan umat Tuhan. Kemudian Tuhan
Yesus mengecam mereka sebagai pembuat kejahatan. Sebaliknya
Tuhan Yesus mengatakan bahwa yang akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga adalah dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di Sorga.

 Makna dan Implikasi Firman


1. Sekarang ini bangsa kita sedang ada di masa persiapan Pemilu
dan pada minggu ini kita banyak mendengar berbagai ulasan
dan pidato kampanye, baik dari pimpinan partai politik, para

68 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


calon anggota legislatif maupun eksekutif (Presiden dan
wakilnya). Firman Tuhan yang kita renungkan minggu ini
sebenarnya mengajak kita untuk selektif memilih pemimpin.
Firman Tuhan menasihatkan bahwa seorang pemimpin bukan
dilihat dari janji-janji politik atau penampakan perbuatan baik,
melainkan yang melakukan kehendak Allah (taat pada Firman).
2. Kita sebagai orang percaya telah diamanatkan untuk
melaksanakan tugas kenabian yaitu memberitakan perbuatan
Allah yang besar (1 Petrus 2:9). Untuk itulah maka dalam
rangka persiapan pemilu, kita diminta untuk mengenal dan
cerdas memilih pemimpin, yang mampu menyampaikan suara
kenabian, misalnya kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan
tidak (pasal 5:37). Maksudnya memilih pemimpin harus orang
yang tidak munafik, tidak menipu dengan janji-janji palsu
(menyenangkan telinga) dan yang berani berkorban untuk
kepentingan bersama demi kesejahteraan semua orang.
3. Karena itu, ingatlah bahwa ada peringatan dari Tuhan Yesus
bahwa pengabdian kita sama seperti pohon, yang menghasikan
buah yang baik dipelihara dan yang tidak menghasilkan buah
yang baik pasti ditebang dan dibuang ke dalam api (ayat 19)

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa yang dimaksudkan dengan Mengenal dan Cerdas memilih
Pemimpin berdasarkan Matius 7:15-23?
2. Mengapa kita harus mengenal dan cerdas untuk memilih
pemimpin?
3. Bagaimana kita sebagai orang percaya atau warga gereja
berperan aktif dalam menyukseskan Pemilihan Umum tahun
2024?

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 69


r
POKOK – POKOK DOA
1. Agar gereja dimampukan untuk menghadapi nabi-nabi palsu.
2. Agar umat Tuhan tetap pada pengajaran Tuhan Yesus yang
menghasilkan buah yang baik.
3. Agar umat Tuhan memelihara dan melakukan kehendak Bapa
di Sorga.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK II

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Kemuliaan Bagi Allah: NNBT. No. 1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses Doa Penyembahan: KJ. No. 355 Yesus Memanggil
Pengakuan Dosa: NKB. No. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Janji Anugerah Allah: NKB. No. 17 Agunglah Kasih Allahku
Ses Pengakuan Iman: KJ. No. 242 Muliakan Allah Bapa
Persembahan: NKB. No. 126 Tuhan Memanggilmu
Nyanyian Penutup: KJ. No. 424 Yesus Menginginkan Daku

ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin Di Atas Palungan.

70 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TEMA BULANAN:
“Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
21 - 27 Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
Januari
TEMA MINGGUAN :
“Hidup Taat Menurut Hukum”
2024

Kisah Para Rasul 25:1-12

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Ketaatan (Bahasa Inggris: obedience) pada perintah Tuhan
adalah dasar bagi kita untuk hidup di dalam-Nya. Kuncinya
tergantung pada diri kita, apakah mau sungguh-sungguh dan rela
untuk taat dan menundukan diri terhadap perintah Tuhan atau
tidak? Sebab kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Firman yang hidup telah menerima anugerah keselamatan
seharusnya hidup dalam ketaatan terhadap perintah Tuhan.
Seseorang dapat dikatakan setia jika ia tetap berpegang
teguh pada janji serta patuh dan taat pada Firman Tuhan. Hidup
taat terhadap hukum, berarti hidup dalam kepatuhan kepada
arturan yang berlaku dalam kehidupan. Setiap manusia yang
hidup di dunia ini tentu sangat merindukan agar dapat hidup
aman damai dan sejahtra jauh dari berbagai persoalan,
tantangan, pergumulan hidup apalagi masalah hukum. Oleh
karena itu selalu mengupayakan sedapat mungkin jauh dari
permasalahan hukum. Namun karena perbedaan kepentingan
dan kemauan seorang dengan yang lain sering terjadi benturan
yang menimbulkan konflik dalam jemaat dan masyarakat. Hal ini
dapat menimbulkan lingkungan pergaulan yang tidak harmonis,
tidak tentram dan tidak aman. Sebab itu harus diupayakan hidup

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 71


r
taat terhadap hukum, walaupun tidak bisa dipungkiri kadangkala
persoalan hukum terjadi di luar kemauan kita. Ada berbagai hal
dilakukan oleh pihak lain atau orang ketiga yang membuat kita
harus berhadapan dengan hukum, meskipun apa yang kita
lakukan sebenarnya adalah sesuatu yang benar. Tetapi bagi pihak
lain itu adalah suatu kesalahan, apalagi ketika pihak ketiga itu
punya kepentingan atau mencari keuntungan, bisa saja terjadi
pemutarbalikan fakta jika hal itu muncul karena dipicu oleh rasa
iri, cemburu, ketidakpuasan, merasa tersaingi dan lain hal. Oleh
karena itu Tema minggu ini berbicara tentang “Hidup Taat
Menurut Hukum” yang mengajak kita untuk tetap taat kepada
hukum (aturan) yang berlaku dalam kehidupan.

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Kisah Para Rasul (Yun: praxeis apostolon) ditulis oleh
tabib Lukas sekitar tahun 63 SM yang ditujukan kepada Teofilus
(Kis.1:1). Bagian dari perikop ini menceritakan tentang Ferkius
Festus pengganti Feliks sebagai Gubernur Yudea dengan ibukota
Kaisarea. Setelah tiga hari tiba di Kaisarea, Festus menganggap
perlu mengunjungi kota Yerusalem yang merupakan kota Religius,
untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemimpin dari
penduduk yang ada di wilayah pemerintahannnya (pasal 1).
Dugaan para pemimpin Yahudi dengan kunjungan dari sang
Gubernur, mereka akan memperoleh kesempatan menekan wali
negeri yang baru itu untuk meminta suatu anugerah (Yunani:
kharis =kharis). Anugerah yang dimaksud adalah agar Festus
mengizinkan Paulus diadili di Yerusalem sesuai hukum Yahudi
(pasal 11:23;13: 43). Namun apa yang mereka minta justru
membahayakan kehidupan Paulus, karena mereka meminta
supaya Paulus diadili di Yerusalem, sebab mereka sedang
merencanakan untuk membunuh dia di tengah jalan (ayat 2-3).

72 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


Festus tidak mengabulkan permintaan mereka, karena ia tidak
melihat suatu alasan yang kuat untuk memenuhi permintaan ini.
karena itu ia memutuskan bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea
Sebab ia sendiri akan segera kembali ke sana (ayat 4). Festus
mengajak orang-orang yang berwenang di antara mereka untuk
datang ke Kaisarea dan mengajukan dakwaan kepada Paulus jika
ada kesalahannya (ayat 5).
Festus tinggal tidak lebih dari sepuluh hari di Yerusalem,
sesudah ia pulang ke Kaisarea keesokan harinya ia mengadakan
sidang pengadilan dan menghadapkan Paulus (ayat 6). Ketika
Paulus tiba di situ mereka mengemukakan banyak tuduhan berat
terhadap dia, di mana mereka menuduh Paulus mengajar kaum
Yahudi untuk menentang Hukum Taurat dan Bait Suci (pasal
21:21, 28) serta mengadakan kekacauan politik (pasal 24:5).
Namun tuduhan itu tidak dapat dibuktikan (ayat 7). Karena itu
Paulus dengan tegas menolak tuduhan dan menyatakan bahwa ia
tidak bersalah, katanya “aku sedikit pun tidak bersalah, baik
terhadap hukum taurat orang Yahudi, maupun terhadap Bait Allah
atau terhadap Kaisar” (ayat 8). Festus menjadi bingung, sebab
sebagai pendatang baru di Palestina ia belum mengenal betul
hukum Yahudi (pasal 25:20). Namun demi menjaga hubungan
yang baik dan hendak mengambil hati serta simpati dari orang
Yahudi, maka ia menawarkan kepada Paulus untuk bersedia pergi
ke Yerusalem, supaya dapat dihakimi di hadapannya tentang
perkara ini (ayat 9). Paulus tahu kelemahan Festus yang belum
mengerti apa yang direncanakan oleh pimpinan orang Yahudi
dengan tegas menolak karena, ia teringat akan ancaman
terhadapnya di Yerusalem dari orang-orang yang bersumpah
untuk membunuhnya (pasal 23:12-21). Sebab itu ia berkata” aku
sekarang berdiri di hadapan pengadilan Kaisar dan ingin meminta
pertimbangan kaisar” karena ia tahu sebagai warga negara Roma
maka ia akan diadili dengan adil di hadapan kaisar. Tetapi di

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 73


r
hadapan Festus yang belum berpengalaman, Paulus takut akan
pengaruh dari orang Yahudi yang dapat membahayakan dirinya
(ayat 10). Paulus mengunakan haknya sebagai warga negara
Roma, ia tidak dapat diserahkan ke pengadilan Yahudi di
Yerusalem, sebab di Yerusalem tidak ada pengadilan Romawi.
Jika tidak ada pengadilan romawi di kota itu, maka warga negara
Roma berhak untuk “naik banding “kepada kaisar. Dengan
demikian Paulus dapat meloloskan diri dari penghadangan kaum
Yahudi dan dapat pergi ke Roma sesuai dengan rencana ilahi
untuk memberitakan Injil di Roma (pasal 23:11).
Kata Paulus jika aku benar-benar bersalah dan berbuat
suatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati aku rela
mati, tetapi jika aku tidak bersalah, tidak ada seorangpun berhak
menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku
naik banding kepada Kaisar (ayat 11). Festus mempertimbangkan
usul Paulus, setelah berunding dengan anggota-anggota
pengadilan yaitu sejumlah orang yang mengiring Festus, mereka
memenuhi permintaannya dan Festus dapat melepaskan diri dari
kasus yang sulit ini dengan Kaum Yahudi (ayat 12).

Makna dan Implikasi Firman


1. Banyak orang tahu tentang kebenaran, namun hidupnya tidak
sesuai dengan kebenaran itu sendiri, sehingga sering ragu-ragu
untuk mengambil keputusan. Hal inilah yang dialami oleh
Festus, walaupun ia tahu bahwa Paulus tidak melakukan
kesalahan, tetapi ia ragu-ragu untuk mengambil keputusan
yang benar. Sebaliknya Paulus, walaupun sudah 2 tahun di
penjara, ia tidak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan
hukum. Ia tetap memperjuangkan kebenaran dengan jalan
damai yaitu menggunakan hak politiknya sebagai warga negara
melalui upaya naik banding kepada kaisar di Roma.
2. Sebagai gereja yang merupakan persekutuan orang percaya,
kita terpanggil untuk menghadirkan kebenaran dan damai

74 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


sejahtera bukan hanya di dalam kehidupan persekutuan gereja
tetapi juga di dunia pada umumnya. Peranan gereja dalam
berbangsa dan bernegara harus memberi kontribusi positif agar
umat tetap taat pada hukum yang berlaku dan menjadi pelopor
ketaatan pada hukum.
3. Pada masa sekarang ini kita sebagai warga gereja juga warga
negara sedang dalam suasana pesta demokrasi dalam rangka
persiapan Pemilihan Umum yaitu berada di masa-masa
kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR-RI,
DPD-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan Kota. Ini
adalah agenda Nasional yang harus disikapi dengan tulus dan
taat, tidak terkotak-kotak, saling menghargai pilihan masing-
masing, tidak melakukan kampanye hitam, menolak politik
uang dan menggunakan hak pilih dengan baik (tidak golput).
4. Sebagai warga gereja kita dituntut untuk dapat memberikan
partisipasi aktif sebagai warga negara untuk menyukseskan
agenda nasional yaitu pemilihan umum. Karena itu, marilah
kita menjadi agen kebenaran, jangan ragu menyampaikan
kebenaran sesuai Firman Tuhan seperti yang dinasihatkan oleh
Paulus: “Beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik
waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah
dengan segala kesabaran dan pengajaran” ( 2Timotius 4:2).

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa yang dimaksud dengan hidup taat menurut hukum sesuai
dengan bacaan Kisah Para Rasul 25:1-12?
2. Mengapa gereja harus menyikapi orang-orang yang hidup tidak
taat pada hukum?
3. Bagaimana membuat kerangka program gereja dalam rangka
membina anggota jemaat agar taat pada hukum?

NAS PEMBIMBING: Roma 16:19.

POKOK- POKOK DOA


1. Warga Gereja tetap taat dan setia terhadap hukum.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 75


r
2. Pelaksanaan masa kampanye pemilihan umum dapat berjalan
tertib, aman dan damai.
3. Petugas KPU, BAWASLU dan PPS serta semua partai politik
agar dapat menciptakan suasana pemilihan yang JURDIL.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Nyanyian Masuk: KJ. No.454. Indahnya Saat Yang Teduh
Nas Pembimbing: NNBT. No. 6. Allah bapa Yang Kumuliakan
Pengakuan dosa: KJ. No.27. Meski Tak Layak Diriku
Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 127. Ya Tuhan, Kaulah
Penebus
Pem Alkitab: KJ No. 49. Firman Allah Jayalah
Persembahan: NNBT. No. 15. Hai Seluruh Umat Tuhan
Penutup: NNBT. No. 28. Ya Tuhan Tolong Aku

ATRIBUT:
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin Di Atas Palungan.

76 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


TEMA BULANAN:
“Keadilan, Damai dan Kasih Yesus
28 Jan Kristus Menjiwai Pesta Demokrasi”
-
TEMA MINGGUAN :
3 Feb “Waspadalah Terhadap Persepakatan
2024 Gelap”

2 Samuel 15:1-12

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Bangsa Indonesia tahun ini akan melaksanakan Pesta
Demokrasi dengan agenda pemilihan serentak tepatnya tanggal
14 Februari 2024 untuk memilih DPRD Kabupaten/Kota/Propinsi
DPD RI, DPR RI, Presiden dan Wakil Presiden. Sebagai warga
gereja yang adalah bagian dari Negara Indonesia yang kita cintai
tentu terpanggil untuk terlibat langsung ikut serta mendukung dan
menyukseskan pesta demokrasi demi kejayaan bangsa ke depan
yang makin sejahtera, sentosa dan tentram. Keikutsertaan warga
gereja baik sebagai wajib pilih dan yang ikut mencalonkan diri
untuk bisa menempati posisi dan jabatan tertentu adalah bagian
dari proses demokrasi untuk ikut menjadi penentu masa depan
bangsa.
Gereja tentu perlu mempersiapkan warganya dalam
pengajaran, pembinaan tentang sikap etis yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan pemilu. Sikap etis yang dimaksud bahwa
sebagai warga gereja yang diberi peran dalam berbagai tugas
pelaksana pemilihan di semua lini di tingkat desa/kelurahan,
kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi tentu harus
menunjukkan sikap dan peran sesuai sumpah dan janji saat
dilantik sebagai KPU dan BAWASLU. Sebagai warga gereja dan
warga negara yang baik kita berharap pesta demokrasi dengan

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 77


r
agenda Pemilu tahun 2024 ini benar-benar sebuah pesta rakyat
yang boleh berlangsung sukses.
Kesuksesan pesta demokrasi tahun 2024 harus nampak
dari sikap dan perilaku warga gereja yang sungguh-sungguh
memahami tugas panggilan Gereja yakni bersaksi dan melayani
untuk menjadi berkat bagi kehidupan bangsa dan negara.
Oleh karena itu kita dimotivasi dengan tema: “Waspadalah
Terhadap Persepakatan Gelap”.

PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Absalom artinya “ayah damai” adalah anak ke tiga raja Daud
dengan Ma’akha seorang perempuan raja kerajaan kecil sebelah
timur Galilea yaitu Gesur. Absalom berniat merebut dan
menduduki jabatan raja Daud ayahnya. Ia tidak mau menunggu
waktu yang tepat dengan cara yang benar untuk menduduki tahta
kerajaan Israel melanjutkan kepemimpinan Daud. Sebaliknya
justru Absalom diam-diam membangun kekuatan dengan
merekrut orang-orang yang siap bekerja sama dan mendukung
dia. Ia mulai dengan tindakan “pencitraan” (sosialisasi) diri,
menunjukkan kekuatan dan potensi penunjang yaitu kereta kuda
yang di depannya ada lima puluh orang berlari (ay.1) Cerdik
menggunakan kesempatan, saat orang Israel memiliki perkara
yang berkaitan dengan hukum hendak menghadap raja agar
dapat diselesaikan, walaupun perkara itu baik dan benar, namun
tidak diperhatikan orang-orang raja Daud yang menangani
perkara. Absalom mengandaikan dirinya bila kelak ia bisa menjadi
pemimpin Israel, ia akan menghakimi (mengadili) perkara umat
Israel dengan adil (ay. 2,3).
Menghakimi dari kata dasar Ibrani “Sopethim” dan
Yunani “Krino” yang berarti menilai, menganggap, memutuskan
dan memisahkan yang benar dan salah. Untuk mendapat simpati
dan dukungan orang banyak, Absalom menunjukkan
keramahannya kepada orang-orang yang berjumpa dengannya.
Ia mengulurkan tangan (menyalami) disertai memberi ciuman
78 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
kasih. Hal ini dilakukan sebagai tindakan mencuri hati dan
perhatian orang Israel (ay. 4 – 6).
Nazar adalah sebuah perkataan yang disampaikan
mengandung janji dari seseorang dalam hubungannya dengan
Tuhan maupun dengan manusia. Nazar atau janji yang diucapkan
ada yang bermaksud baik untuk menyatakan terima kasih,
sebaliknya ada yang bermaksud membalas perbuatan yang tidak
baik yang dilakukan orang lain terhadap orang yang bernazar atau
berjanji. Absalom memohon izin raja Daud ayahnya untuk
kembali ke Gesur tempat asal ibunya untuk memenuhi nazarnya
kepada Tuhan. Ketika Absalom masih di Gesur ia pernah bernazar
jika Tuhan sungguh-sungguh memulangkan dia ke Yerusalem ia
akan beribadah kepada Tuhan. Setelah empat tahun Absalom
berada di Yerusalem, muncul keinginannya untuk kembali ke
Gesur, Daud pun mengizinkannya (ay. 7 – 9).
Ternyata ibadah Absalom tidak disertai dengan perbuatan
seorang anak raja yang setia seperti bapaknya Daud. Daud pun
tidak merasa curiga dan berperasaan tidak baik kepada putranya
sendiri. Absalom berniat merebut jabatan ayahnya, merekrut
orang-orang untuk diutus sebagai utusan rahasia dengan
menciptakan skenario kebohongan di tengah masyarakat untuk
bersatu dalam kesepakatan gelap. Bila mendengar bunyi
sangkakala, mereka harus berseru Absalom sudah menjadi raja di
Hebron (ay. 10), walaupun saat itu Israel masih dipimpin Daud
ayahnya sebagai raja.
Ada dua ratus orang yang bersama Absalom dari
Yerusalem ke Gesur menjadi pengikut Absalom (ay. 11). Mereka
tidak mengetahui konspirasi persepakatan gelap sedang dibangun
Absalom untuk menggulingkan kekuasaan raja Daud. Dalam
persepakatan gelap, Absalom dibantu oleh Ahitofel penasihat raja
Daud. Seorang penasihat raja berarti sangat diandalkan karena
memahami seluk beluk pemerintahan dan masyarakat. Ia telah
bergabung dengan Absalaom dan memperkuat persepakatan
gelap dan makin banyak orang menjadi pengikut yang memihak
Absalom (ay. 12).

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 79


r
Makna dan Implikasi Firman
1. Politik sangat memainkan peran dalam Pesta demokrasi. Politik
adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk kebaikan
bersama. Politik adalah suatu cara yang memiliki seni
bagaimana memimpin untuk mencapai tujuan tertentu
didasarkan kemauan bersama untuk membangun, memelihara
kehidupan. Walaupun pada kenyataannya, demokrasi sering
tidak berjalan sesungguhnya karena politik seringkali
dimainkan dengan keliru. Tahun ini bangsa kita hendak
melaksanakan agenda pemilu anggota legislatif DPRD, DPD,
DPR RI, Presiden dan Wakil Presiden.
2. Gereja terpanggil ikut berperan mengawal penyelenggaraan
pemilu yang akan berlangsung tahun ini. Mematuhi dan
melaksanakan semua proses tahapan mulai dari pencitraan
(sosialisasi) diri, tidak memperlihatkan arogansi, hedonis,
mencekal dan menjatuhkan seseorang, bertindak adil. Selalu
mengedepankan keinginan Tuhan dengan tetap memenuhi
nazar, baik kepada Tuhan maupun kepada orang lain ketika
disampaikan dalam orasi-orasi dan blusukan. Waspada
terhadap konspirasi atau persepakatan gelap. Tidak mudah
dipengaruhi dengan janji-janji dan iming-iming yang dapat
mencoreng pesta demokrasi dan wajah politik Indonesia yang
jujur dan adil. Pilih orang-orang yang benar-benar dikenal jati
dirinya yang dapat menampung dan memperjuangkan aspirasi
banyak orang.
3. Jadilah warga gereja yang berkepribadian yang tidak mudah
ikut dalam persepakatan yang menyebabkan berita bohong
(hoax) yang mencoreng dan mencederai demokrasi bangsa
kita. Mari kita ciptakan wajah bangsa ke depan makin ceria
sehingga di mata dunia bangsa Indonesia bukanlah bangsa
yang hanya di pandang sebelah mata, tapi menjadi bangsa
yang memiliki warga negara penuh dengan sumber daya
manusia yang dewasa dan berwawasan Internasional.

80 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024


PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Jelaskan pendapat saudara tentang sikap Pencitraan Absalom
dibandingkan warga gereja yang akan ikut dipilih dalam
pemilu!
2. Jelaskan bentuk-bentuk perilaku yang dapat mencoreng dan
menodai pesta demokrasi!
3. Jelaskan bentuk-bentuk pelayanan gereja terhadap warga
gereja menghadapi pelaksanaan pemilu!

NAS PEMBIMBING: Kolose 2: 8

POKOK-POKO DOA:
1. Warga gereja turut berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan
Pemilihan Umum.
2. Gereja memperlengkapi warganya berpolitik santun dan
beretika.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Nyanyian Pembukaan: NNBT No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus
Pengakuan Dosa & Pengampunan : NNBT No. 29 Apakah Yang
Engkau T’lah Lakukan
Ses Pembacaan Alkitab: NNBT No. 36 Barangsiapa Yang Percaya
Kepada Tuhan
Persembahan : PKJ No. 4 Angkatlah Hatimu Pada Tuhan
Penutup: KJ No. 436 Lawanlah Godaan

ATRIBUT:
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu Di Atas
Gelombang.

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 81


r
28
TEMA :
Januari
“Remaja Jangan Ikut Dalam
2024 Persepakatan Gelap”
(Hari Persatuan
Remaja GMIM)

2 Samuel 15:12

Adik-adik remaja dan pembina remaja serta jemaat yang dikasihi


Tuhan Yesus Kristus.
Segala puji dan syukur dipersembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus karena hanya oleh kasih dan pemeliharaan-Nya
maka kita boleh berada di tahun yang baru, tahun 2024 sebagai
tahun rahmat Tuhan bagi kita semua. Sebagai Remaja GMIM kita
patut bersyukur karena Tuhan memperkenankan kita merayakan
Hari Persatuan Remaja GMIM.
Di hari persatuan remaja ini mari kita mengevaluasi
kehidupan kita dalam persekutuan sebagai remaja GMIM? Apalagi
menjelang pemilihan umum, apakah remaja Gereja tetap hidup
dalam persatuan? Ataukah sudah terkotak-kotak karena
kepentingan sesaat? Tentunya kita semua berharap alangkah
indahnya apabila remaja-remaja tetap bersatu di dalam Tuhan.
Jangan sampai hanya karena pemilihan umum para remaja
terseret untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan ikut dalam
persepakatan gelap.
Pembacaan Alkitab dalam 2 Samuel 15:12
mengungkapkan persepakatan gelap yang dilakukan oleh
Absalom. Siapakah Absalom? Absalom adalah putera ketiga dari
raja Daud dan Maakha, yang lahir di Hebron dan menjadi anak
kesayangan dari raja Daud. Dari segi perawakan, Absalom
82 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
memiliki perawakan yang sempurna. Alkitab mencatat “di seluruh
Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti
Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada
cacat padanya” (pasal 14:25).
Apa yang dilakukan oleh Absalom? Absalom menyuruh
orang membunuh Amnon yang adalah kakak tirinya, karena
Amnon telah memperkosa saudara kandung Absalom yang
bernama Tamar. Absalom melarikan diri dan tinggal di Gesur
selama tiga tahun lamanya (pasal 13:38). Yoab, Panglima Daud
pergi ke Gesur dan membawa Absalom pulang ke Yerusalem
dengan seijin raja Daud. Dua tahun lamanya Absalom diam di
Yerusalem dengan tidak datang ke hadapan raja (pasal 14:28).
Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima
puluh orang yang berlari di hadapannya. Setiap pagi dia berdiri di
tepi jalan yang menuju pintu gerbang untuk mengambil hati setiap
rakyat yang hendak membawa perkaranya untuk diadili oleh raja.
Absalom berkata kepada setiap orang yang mempunyai perkara:
"Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap
orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh
datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya
dengan adil" (ayat 4). Absalom menebar pesona dan menjelekan
raja yang adalah ayahnya sendiri bahwa raja tidak mau
mendengar setiap perkara. Absalom membuat pencitraan dengan
mengulurkan tangannya, memegang dan mencium orang semua
orang yang sujud menyembah kepadanya. Absalom mencuri hati
orang-orang Israel. Setelah lewat empat tahun, Absalom meminta
ijin kepada ayahnya untuk pergi ke Hebron supaya dapat
membayar nazar dan beribadah kepada Tuhan. Tetapi ternyata
Absalom mempunyai rencana jahat, ia mengirim utusan-utusan
rahasia kepada segenap Israel untuk mendeklarasikan bahwa
Absalom sudah menjadi raja di Hebron. Disamping itu ada dua
ratus orang yang tanpa curiga dan tidak tahu apa-apa yang ikut

MTPJ Desember 2023- Januari 2024 83


r
bersama Absalom ke Hebron. Bahkan Ahitofel, orang Gilo,
penasihat Daud juga hadir di Hebron sehingga persepakatan
gelap itu menjadi kuat dan makin banyak rakyat yang memihak
Absalom. Itulah Absalom, anak seorang raja tetapi tega berupaya
mengkudeta ayahnya dengan melakukan persepakatan gelap.
Apa pesan Firman untuk kita lakukan dalam hidup ini?
Firman Tuhan mengingatkan kita sebagai remaja, jangan mudah
terpengaruh untuk melalukan persepakatan gelap. Jangan
menggunakan cara-cara licik untuk menjatuhkan orang lain.
Menjelang pemilihan umum ada banyak tawaran dan godaan
yang menghampiri para remaja, antara lain untuk menyebarkan
berita bohong (hoaks) tentang kejelekan seorang kandidat baik
melalui media sosial maupun penyebaran pamflet dan brosur.
Bahkan remaja sering dijadikan agen gelap untuk menyebarkan
amplop dalam rangka money politik untuk memenangkan
seseorang.
Oleh karena itu bertindaklah bijaksana, jangan sampai
terbawa arus untuk melakukan hal yang tidak berkenan di
hadapan Tuhan. Pesan Firman hari ini hai Remaja! Jangan ikut
dalam persepakatan gelap.
Selamat Hari Persatuan Remaja GMIM Tahun 2024….! Amin

84 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai