Pembangunan Jemaat
Mazmur 85:1-14
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Mazmur 85:1-14 adalah doa memohon perkenanan dan
pemulihan keadaan Yakub (lihat ayat 2). Suasana kelepasan
sudah terasa, namun belum sepenuhnya. Ini gambaran keadaan
umat yang sudah pulang dari tanah pembuangan. Keadaan Israel
yang digambarkan sebagai “keadaan Yakub”, telah menerima
dan merasakan pengampunan Allah dimana Allah telah
menyurutkan kemarahan-Nya, atau gemas-Nya (ayat 4a). Israel
diperkenankan Tuhan untuk kembali ke tanah leluhur. Namun,
masih ada kekuatiran dan ketakutan. Murka dan gemas Allah
kepada generasi itu telah surut dan reda, tapi bagaimanakah
keadaan generasi berikutnya atau keturunan mereka? Mereka
mengira bahwa Allah akan terus “sakit hati” (ayat 5) dan
membangkitkan dan melanjutkan murka-Nya kepada keturunan
mereka seperti kesusahan yang dialami mereka di tanah
pembuangan. Ibarat perdamaian, maka Allah belum
mendamaikan sepenuhnya diri-Nya dengan umat itu.
Bagaimanakah damai sejahtera itu hadir di tengah-tengah umat
bilamana masih ada yang ragu-ragu dengan pemulihan Ilahi?
Inilah gambaran suasana batin beberapa kelompok Israel yang
baru pulang dari tanah pembuangan.
Karena itu pemazmur menyampaikan doa permohonan
pemulihan ini dalam bentuk “hadirnya suasana damai”,
sebagaimana disebutkan dalam ayat 9 “Aku mau mendengar
apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia
hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan
kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan
mereka kembali kepada kebodohan?”. Tindakan kebodohan
ialah perbuatan-perbuatan yang menjadi penyebab sehingga
bangsa itu dihukum dengan dibuang ke tanah pembuangan.
Sekalipun bangsa itu dikasihi Allah, tapi jika mereka membiarkan
POKOK-POKOK DOA:
1. Agar bangsa-bangsa yang berperang dan bermusuhan dapat
berdamai dan hidup rukun berdampingan dengan harmonis.
2. Jadikanlah kami sebagai warga gereja yang membawa damai
dimana ada peperangan, membawa ampun dimana ada
dendam dan kebencian.
3. Agar para pelayan dapat melaksanakan tugas penggembalaan
untuk mendamaikan keluarga atau anggota jemaat yang
berseteru.
ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu.
Yesaya 8:23-9:6
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Yesaya adalah hasil karya nabi Yesaya sendiri yang
dipanggil Tuhan bekerja dan berkarya di Yehuda sekitar tahun
742 SM pada tahun matinya Raja Uzia. Dan ia bekerja dalam
pemerintahan 4 raja Yehuda yaitu Uzia, Yotam, Ahaz dan Hizkia
(1:1). Nama Yesaya sendiri dalam bahasa Ibrani berarti:
“TUHAN MENYELAMATKAN”. Para ahli Perjanjian Lama
membagi kitab Yesaya menjadi 3 bagian.
Bagian Pertama disebut Proto Yesaya Psl 1-39 yang diberikan
untuk orang Israel sebelum dibuang, bagian kedua disebut
Deutro Yesaya Psl 40 – 55 disampaikan pada saat ada di
pembuangan dan yang ketiga Trito Yesaya Psl 56 – 66 berita
ketika kembali dari pembuangan.
Pasal 8:23- 9:6 berlatar belakang pengalaman pahit yang
menimpa dua suku Israel Utara yaitu Zebulon dan Naftali yang
paling duluan mengalami kekalahan akibat invasi Raja Asyur yaitu
Tiglat Pileser 3. Penyerangan yang dilakukan oleh bangsa Asyur
telah menempatkan bangsa Israel pada kesesakan dan kegelapan,
kesuraman yang mengimpit dan dibuang ke dalam kabut (pasal 8:
22) suatu keadaan yang sungguh tidak menyenangkan karena
pengharapan untuk kembali jadi baik hampir mustahil. Karena itu
kalau kita membaca pasal 7 Yesaya juga memperingatkan Israel
Selatan yaitu Yehuda untuk tidak meminta bantuan dan
kompromi dengan bangsa asing ketika mereka mulai diancam
oleh Asyur sesudah Asyur mengalahkan Israel Utara.
POKOK-POKOK DOA
1. Doakanlah upaya-upaya dalam rangka membebaskan mereka
yang dalam kesulitan, terimpit dan tertekan karena pelbagai
kondisi apakah secara ekonomi, politik dan ketidakadilan
2. Doakanlah kesediaan dan kerelaan orang percaya untuk
memperbaiki, memperbaharui sikap hidup yang belum
mencerminkan kesiapan menyambut Sang Raja Damai
3. Doakanlah agar suasana damai mewarnai kehidupan
keluarga, jemaat dan masyarakat.
4. Doakanlah agar yang dipercayakan mengatur Pemerintahan
bangsa-bangsa termasuk Pemerintah Indonesia untuk terus
berjuang mengedepankan keadilan dan kebenaran.
ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu
Matius 1:1-17
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Injil Matius diawali dengan mencantumkan silsilah
Yesus Kristus, karena alamat tulisannya untuk pembaca Kristen
berlatar belakang Yahudi, yang hidup sebelum kehancuran kota
Yerusalem tahun 70 M. Matius berusaha memaparkan kisah hidup
Yesus Kristus sebagai penggenapan atas nubuatan dalam
Perjanjian Lama, dan pembuktian historis itu harus diawali
dengan pembuatan silsilah-Nya. Hal ini penting untuk
memberikan pemahaman bahwa sesungguhnya kelahiran Yesus
Kristus cocok dengan nubuat para nabi.
Ayat 1, adalah sebuah prolog tentang silsilah Yesus Kristus
yang nantinya dijelaskan secara lengkap dari ayat. 2 – 17. Nama
Abraham, dikaitkan dengan janji kepadanya tentang berkat
kepada keturunannya di muka bumi ini (Kej.22:18), serta janji
tentang kekuasaan akan diberikan melalui Daud dan
keturunannya (2 Sam.7:12). Karena itu penulis Injil Matius ingin
memberikan bukti logis bahwa benar Yesus Kristus adalah anak
Abraham dan Daud, maka para pembaca akan mengakui Yesus
Kristus adalah Mesias sesuai janji yang disampaikan itu. “Mesias”
(Mashiakh) adalah kata Ibrani yang berarti “yang diurapi oleh
Tuhan”, dan kata ini merupakan padanan kata Yunani yaitu
Khristos = Khristos yang punya pengertian yang sama (Lih. Dan.
9:25-26). Yesus Kristus juga kemudian mengakui bahwa Dialah
POKOK-POKOK DOA:
1. Kesiapan pribadi dan keluarga di Minggu Adven.
2. Tetap taat dan setia pada kehendak Tuhan.
3. Warga gereja yang bekerja dalam berbagai bidang kehidupan
seperti di eksekutif, legislatif dan yudikatif.
ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu
Yohanes 1:1-18
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Yohanes adalah kitab Injil yang ke empat. Injil
Yohanes menjadi unik dan sedikit berbeda dengan Injil Matius,
Markus dan Lukas, karena Yohanes banyak menyoroti tentang
pelayanan Yesus Kristus di daerah Yudea dan Yerusalem, yang
tidak dicatat oleh Matius, Markus dan Lukas. Yohanes lebih rinci
mencatat tentang rahasia kepribadian Yesus Kristus. Injil Yohanes
memberikan banyak perhatian kepada tiga pertanyaan pokok
tentang Yesus Kristus. Pertama: Yohanes menyebut bahwa Yesus
Kristus adalah “Firman” yang ada bersama Allah ketika Allah
menciptakan dan memberi hidup kepada segala sesuatu, Firman
ini telah menjadi manusia (1:14); Kedua: Perbuatan Yesus Kristus
yang membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dengan banyak
mujizat yang Dia lakukan; Ketiga: Yohanes juga menyoroti
tentang pengikut Yesus Kristus yang melakukan ajaran-Nya serta
para penentang-Nya Yesus yang tetap pada peraturan Hukum
Taurat.
Yohanes 1:1-18 dimulai dengan “Pada mulanya adalah
Firman” (Yunani = Logos - Logos) yang sama digunakan dalam
Kejadian 1, yang menggambarkan bagaimana Tuhan Allah
ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin
Berwarna Ungu
Yohanes 1:4
Tinggal beberapa jam lagi kita akan tiba pada perayaan
Natal Yesus Kristus. Suasana Natal semakin terasa karena
menjelang bulan Desember mulai terlihat adanya ornamen Natal
yang menghiasi tempat-tempat umum seperti di pusat-pusat
perbelanjaan, perkantoran dan jalan raya. Banyak orang Kristen
antusias membuat persiapan untuk merayakan hari Natal, mulai
dari persiapan pernak-pernik untuk dekorasi rumah, persiapan
sajian berupa kue-kue, makanan dan minuman hingga persiapan
untuk penampilan diri seperti pakaian, sepatu, tas, bahkan model
rambut. Sehingga untuk memenuhi berbagai persiapan ini
kebutuhan orang akan uang jadi semakin meningkat. Adanya
‘THR’ bagi para pekerja tentu sangat berarti bahkan ada yang
merasa tertolong karena sudah menabung sejak awal tahun.
Orang berbondong-bondong pergi berbelanja dan bersedia
mengeluarkan uang banyak untuk memenuhi persiapan di hari
Natal. Tetapi fenomena dan pemahaman ini perlu disikapi secara
teologis dan Alkitabiah. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa
persiapan-persiapan seperti itu bisa menimbulkan ketegangan
hingga memicu masalah dalam hidup pribadi maupun keluarga.
Ketika ada persiapan yang tidak dapat dipenuhi menyebabkan
orang kehilangan sukacita, damai dan kasih justru saat merayakan
Natal. Hal ini bisa terjadi karena persiapan natal lebih difokuskan
pada hal lahiriah bukan rohani. Terlalu sibuk menata rumah dan
Lukas 2:1-7
Markus 1:9-11
Ulangan 8:1-20
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Musa menyampaikan perintah ini dipenghujung usianya
pada umur 120 tahun, ketika generasi baru bangsa Israel hendak
memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada nenek
moyang. Perintah Musa adalah amanat Tuhan Allah bagi bangsa
Israel sejak dibebaskan dari Mesir menuju tanah perjanjian.
Amanat Tuhan Allah itu adalah Hukum Taurat dan turunannya
yaitu Ketetapan dan Peraturan menjadi dasar, pedoman hidup
dan tuntunan bagi bangsa Israel agar boleh berhasil mencapai
tujuan memasuki kehidupan baru di tanah yang dijanjikan.
Kendati jarak antara Mesir dan tanah Kanaan hanya dapat
ditempuh dengan perjalanan kaki diperkirakan selama 11 minggu,
POKOK-POKOK DOA
1. Agar keluarga-keluarga GMIM memasuki Tahun Baru 2024
selalu mengingat kasih dan kebaikan Tuhan Allah sepanjang
tahun 2023. Tetap teguh berpegang pada firman-Nya dan
melakukannya dengan setia, agar boleh menikmati berkat
yang telah disediakan Tuhan Allah.
ATRIBUT:
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan.
Ulangan 8:11-16
Jemaat Tuhan,
Moment akhir tahun seringkali menjadi saat untuk
merenungkan perjalanan hidup sepanjang satu tahun yang telah
dijalani. Kini kita telah berada di penghujung tahun 2023 dan
tinggal beberapa jam lagi akan memasuki tahun yang baru, tahun
2024. Sebagai orang percaya kehadiran kita dalam persekutuan
ibadah malam akhir tahun seperti ini, tentu harus dilihat bukan
sekedar karena kebiasaan belaka, tetapi baiklah dilihat sebagai
bagian dari hidup orang beriman. Karena mengakhiri tahun,
bersama dengan Tuhan Allah dalam suatu persekutuan yang
beribadah adalah wujud syukur kepada-Nya, yang diyakini sudah
menuntun perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini dan hanya
oleh perkenanan-Nya kita boleh berada di penghujung tahun dan
akan memasuki tahun yang baru.
Naskah bacaan Alkitab kita saat ini menyampaikan kepada
orang Israel dan kepada penerima dari Firman Tuhan tentang:
Pertama: Jangan melupakan Tuhan (Ayat 11). Ada
kecenderungan ketika menikmati berkat yang banyak, orang
dapat dengan mudah melupakan Tuhan. Berita kitab Ulangan ini
juga disampaikan ketika orang Israel telah pulang dari
pembuangan, dimana mereka mulai menikmati suasana hidup
yang nyaman, aman dan lancar yang berpotensi mereka dapat
melupakan Tuhan.
50 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
Kedua, Jangan tinggi hati (ayat 14), sikap yang melupakan
perbuatan-perbuatan besar Tuhan dalam hidup seolah-olah itu
merupakan usaha sendiri. Ini disampaikan Musa kepada umat
Israel yang akan memasuki tanah Kanaan dan di waktu kemudian
disampaikan oleh Deutronomis ketika umat itu pulang dari
pembuangan. Namun, mereka diingatkan untuk merendahkan
hati seperti ketika mereka dicobai di padang gurun.
Jemaat Tuhan,
Jadi umat Israel dalam konteks ini adalah angkatan yang
tidak mengalami langsung peristiwa ‘exodus’ (Keluar dari Mesir),
karena yang mengalami itu adalah orangtua mereka yang sudah
mati di padang gurun. Melalui kitab Ulangan ini, kita melihat
bagaimana Musa selaku pemimpin mereka mengulang kembali
hukum Tuhan yang diterima di gunung Sinai sebagai ketetapan
dan hukum Tuhan untuk disampaikan kepada angkatan yang
baru saat mereka akan memasuki di tanah Kanaan, sebagai milik
pusaka mereka. Musa memperingatkan umat Israel agar
melakukan perintah Tuhan dengan setia, sebagaimana mereka
telah dituntun Tuhan dalam pengembaraan melalui Padang
Gurun yang gersang, diancam ular-ular dan kalajengking yang
ganas. Namun di tengah kegersangan, Tuhan sanggup
mengalirkan air dari gunung batu, saat mereka lapar Tuhan
memberi mereka makan ‘manna’ yang turun langsung dari langit.
Dan banyak lagi perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan yang mereka
alami selama di padang gurun. Adapun di negeri Kanaan umat
Israel dijamin tidak akan kekurangan apapun, mereka akan
makan dan kenyang, mereka juga akan mendirikan dan mendiami
rumah-rumah yang baik, bahkan mereka akan memiliki banyak
harta benda dan ternak. Mereka akan mengalami hidup sejahtera
bahkan berkelimpahan.
Wahyu 21:1-8
Jemaat Tuhan,
Selamat Tahun Baru. Terpujilah Tuhan Allah; Bapa, Anak
dan Roh Kudus karena kita masih dikaruniakan nafas kehidupan
melanjutkan kehidupan di hari, bulan, tahun baru 2024. Kendati
bagi kita orang percaya tahun baru adalah tahun rahmat Tuhan
yang menjanjikan berkat, namun untuk meraihnya kita perlu
ketekunan, kegigihan, ketangguhan, keterampilan dan hikmat
sorgawi. Karena tantangan, ancaman, godaan akan selalu
menghadang perjuangan orang percaya untuk memenangkan
pertarungan dan peperangan melawan kuasa jahat di dunia ini.
Firman Tuhan mengatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1
Petrus 5:8)
Tahun Baru 2024 adalah kelanjutan tahun lama 2023 yang baru
berlalu. Orang percaya hidup di dunia ini hanya sementara.
Tujuan akhir kita adalah langit dan bumi yang baru. Atau sorga.
“Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga
kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia,” (Filipi 3:20-21). Kata langit dalam
Yosua 1:6-9
Filipi 3:1b-16
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Filipi adalah sebuah kota di Makedonia yang merupakan
tempat perantauan orang-orang dari Roma. Di Kota Filipi Paulus
dan Silas tinggal beberapa hari (Kisah Para Rasul 16:12) dan
memberitakan Injil yang membuat seorang perempuan yang
POKOK-POKOK DOA:
1. Untuk pertumbuhan iman semua orang percaya di era
digitalisasi.
2. Untuk kerja pelayanan gereja supaya lebih inovatif dalam
pelayanan agar ada perimbangan antara Firman Tuhan dan
perkembangan dunia masa kini.
3. Untuk para hamba Tuhan agar selalu berdiri sebagai pola
anutan dalam jemaat dan masyarakat menghadapi
perkembangan dunia media sosial.
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan.
Matius 7:15-23
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin Di Atas Palungan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Kisah Para Rasul (Yun: praxeis apostolon) ditulis oleh
tabib Lukas sekitar tahun 63 SM yang ditujukan kepada Teofilus
(Kis.1:1). Bagian dari perikop ini menceritakan tentang Ferkius
Festus pengganti Feliks sebagai Gubernur Yudea dengan ibukota
Kaisarea. Setelah tiga hari tiba di Kaisarea, Festus menganggap
perlu mengunjungi kota Yerusalem yang merupakan kota Religius,
untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemimpin dari
penduduk yang ada di wilayah pemerintahannnya (pasal 1).
Dugaan para pemimpin Yahudi dengan kunjungan dari sang
Gubernur, mereka akan memperoleh kesempatan menekan wali
negeri yang baru itu untuk meminta suatu anugerah (Yunani:
kharis =kharis). Anugerah yang dimaksud adalah agar Festus
mengizinkan Paulus diadili di Yerusalem sesuai hukum Yahudi
(pasal 11:23;13: 43). Namun apa yang mereka minta justru
membahayakan kehidupan Paulus, karena mereka meminta
supaya Paulus diadili di Yerusalem, sebab mereka sedang
merencanakan untuk membunuh dia di tengah jalan (ayat 2-3).
ATRIBUT:
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin Di Atas Palungan.
2 Samuel 15:1-12
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Absalom artinya “ayah damai” adalah anak ke tiga raja Daud
dengan Ma’akha seorang perempuan raja kerajaan kecil sebelah
timur Galilea yaitu Gesur. Absalom berniat merebut dan
menduduki jabatan raja Daud ayahnya. Ia tidak mau menunggu
waktu yang tepat dengan cara yang benar untuk menduduki tahta
kerajaan Israel melanjutkan kepemimpinan Daud. Sebaliknya
justru Absalom diam-diam membangun kekuatan dengan
merekrut orang-orang yang siap bekerja sama dan mendukung
dia. Ia mulai dengan tindakan “pencitraan” (sosialisasi) diri,
menunjukkan kekuatan dan potensi penunjang yaitu kereta kuda
yang di depannya ada lima puluh orang berlari (ay.1) Cerdik
menggunakan kesempatan, saat orang Israel memiliki perkara
yang berkaitan dengan hukum hendak menghadap raja agar
dapat diselesaikan, walaupun perkara itu baik dan benar, namun
tidak diperhatikan orang-orang raja Daud yang menangani
perkara. Absalom mengandaikan dirinya bila kelak ia bisa menjadi
pemimpin Israel, ia akan menghakimi (mengadili) perkara umat
Israel dengan adil (ay. 2,3).
Menghakimi dari kata dasar Ibrani “Sopethim” dan
Yunani “Krino” yang berarti menilai, menganggap, memutuskan
dan memisahkan yang benar dan salah. Untuk mendapat simpati
dan dukungan orang banyak, Absalom menunjukkan
keramahannya kepada orang-orang yang berjumpa dengannya.
Ia mengulurkan tangan (menyalami) disertai memberi ciuman
78 MTPJ Desember 2023 – Januari 2024
kasih. Hal ini dilakukan sebagai tindakan mencuri hati dan
perhatian orang Israel (ay. 4 – 6).
Nazar adalah sebuah perkataan yang disampaikan
mengandung janji dari seseorang dalam hubungannya dengan
Tuhan maupun dengan manusia. Nazar atau janji yang diucapkan
ada yang bermaksud baik untuk menyatakan terima kasih,
sebaliknya ada yang bermaksud membalas perbuatan yang tidak
baik yang dilakukan orang lain terhadap orang yang bernazar atau
berjanji. Absalom memohon izin raja Daud ayahnya untuk
kembali ke Gesur tempat asal ibunya untuk memenuhi nazarnya
kepada Tuhan. Ketika Absalom masih di Gesur ia pernah bernazar
jika Tuhan sungguh-sungguh memulangkan dia ke Yerusalem ia
akan beribadah kepada Tuhan. Setelah empat tahun Absalom
berada di Yerusalem, muncul keinginannya untuk kembali ke
Gesur, Daud pun mengizinkannya (ay. 7 – 9).
Ternyata ibadah Absalom tidak disertai dengan perbuatan
seorang anak raja yang setia seperti bapaknya Daud. Daud pun
tidak merasa curiga dan berperasaan tidak baik kepada putranya
sendiri. Absalom berniat merebut jabatan ayahnya, merekrut
orang-orang untuk diutus sebagai utusan rahasia dengan
menciptakan skenario kebohongan di tengah masyarakat untuk
bersatu dalam kesepakatan gelap. Bila mendengar bunyi
sangkakala, mereka harus berseru Absalom sudah menjadi raja di
Hebron (ay. 10), walaupun saat itu Israel masih dipimpin Daud
ayahnya sebagai raja.
Ada dua ratus orang yang bersama Absalom dari
Yerusalem ke Gesur menjadi pengikut Absalom (ay. 11). Mereka
tidak mengetahui konspirasi persepakatan gelap sedang dibangun
Absalom untuk menggulingkan kekuasaan raja Daud. Dalam
persepakatan gelap, Absalom dibantu oleh Ahitofel penasihat raja
Daud. Seorang penasihat raja berarti sangat diandalkan karena
memahami seluk beluk pemerintahan dan masyarakat. Ia telah
bergabung dengan Absalaom dan memperkuat persepakatan
gelap dan makin banyak orang menjadi pengikut yang memihak
Absalom (ay. 12).
POKOK-POKO DOA:
1. Warga gereja turut berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan
Pemilihan Umum.
2. Gereja memperlengkapi warganya berpolitik santun dan
beretika.
ATRIBUT:
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu Di Atas
Gelombang.
2 Samuel 15:12