Anda di halaman 1dari 91

BAB E.

PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

E.1.
E.1. PE
PEND
NDEKEKA ATAN TETEKN
KNIS
IS
Tugas konsultan sesuai dalam kerangka acuan kerja (TOR) mencakup pekerjaan pokok,
yaitu ” PW-01 : PENGAWASAN TEKNIK JALAN DI KOTA KUPANG DAN KABUPATEN
KUPANG ”. Konsultan menyajikan tentang pemahaman proyek untuk pekerjaan tersebut
yangg di
yan diura
uraika
ikann dalam
dalam sub-ba
sub-babb beriku
berikutt ini
ini,, dan tug
tugas
as utama
utama peker
pekerjaa
jaann Kon
Konsul
sulta
tann
Pengawasan Teknis diperlihatkan pada Gambar E.1.

E.1.111.PENG
E.1. PENGAW
AWASAN
UraianASAN
Uraian p
pekerTEKNI
TEKNIS
ekerjaan
jaan S dila
yang dilakuka
kukan
nooleh
leh Konsu
Konsultan
ltan Peng
Pengawas
awas
Konsultan Pengawas bertugas untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan proyek pembangunan, meliputi :
• Mengendalikan dan mengawasi rencana kerja kontraktor pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju pencapaian volume sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
ditentukan.
• Memeriksa dan menyetujui pekerjaan-pekerjaan
pekerjaan-pekerjaan sementara.
• Pemeriksaan dan pengetesan.
• Membantu penyiapan shop drawing.
• Menyimpan catatan lapangan.
• Pengukuran lapangan.
• Mengkaji usulan perubahan yang diajukan kontraktor.
• Mengusulkan perubahan pekerjaan (jika perlu).
• Membuat perhitungan dan gambar kerja apabila terjadi perubahan / modifikasi di
lapangan.
• Membantu kontraktor dalam mempersiapkan as built drawing.
• Mengendalikan dan mengawasi perubahan-perubahan yang. terjadi di lapangan.
• Memeriksa dan menanda-tangani Berita Acara Bobot Kemajuan Pekerjaan yang
diajukan oleh Kontraktor untuk pembayaran termijn / monthly certificate.
• Menyampaikan usulan penyempurnaan-penyempurnaa
penyempurnaan-penyempurnaann pekerjaan.
• Memb
Me mban
antu
tu Peng
Pengguguna
na Ja Jasa
sa da
dala
lam
m pros
proses
es sera
serahh teri
terima
ma PHO
PHO da dann jika
jika
asignmentnya masih cukup termasuk FHO.
• Membuat justifikasi teknis untuk perubahan pekerjaan / tambah kurang atau
perpanjangan waktu.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 1
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWAS

Pengendalian mutu

Pengendalian kuantitas

Pengendalian waktu

Persiapan Awal Pengawasan Teknik Pengendalian biaya Laporan Akhir

Pengendalian lalu-lintas

Sertifikasi dan pembayaran

Bantuan teknis

Serah terima pekerjaan

Gambar E.1. : Tugas


T ugas utama pekerjaan Konsultan Pengawasan.

E.1.2 MONITO
MONITORING
RING DAN MANAJEM
MANAJEMEN
EN TEKNIK

1. Fung
Fungsi
si dan proses pen
pengend
gendalia
alian
n

Pengendalian / monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang
sesuaii dengan
sesua dengan sasaran,
sasaran, merancang
merancang sistem
sistem informasi
informasi,, memba
membandin
ndingkan
gkan pelaksana
pelaksanaan
an
dengan standard, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan
dan standard, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber
daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Langkah-langkahh proses monitoring proyek dapat diuraikan sebagai berikut :
Langkah-langka

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 2
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Menentukan sasaran
• Definisi lingkup kerja
• Menentuka
Mene ntukann standard
standard dan kriteria
kriteria sebagai
sebagai pato
patokan
kan dala
dalam
m rang
rangka
ka mencapai
mencapai
sasaran
• Merancang
Meran cang / menyusun
menyusun sistem
sistem informasi,
informasi, pemantauan,
pemantauan, dan pelapora
pelaporann hasil
pelaksanaan pekerjaan
• Mengkaji,
Mengk aji, investiga
investigasi
si dan menganal
menganalisisisis hasil pekerjaan
pekerjaan terhadap
terhadap stan
standard
dard,,
kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan
• Mengadakan tindakan pembetulan
Gambar E.2.. menunjukkan urutan langkah proses pengendalian
pengendalian proyek.

SIKLUS PENGENDALIAN PROYEK

a b c
SASARAN PROYEK LINGKUP KERJA STANDAR & KRITERIA

enyusun : - estone
-Membuat
Anggaranproduk dengan : - Per hirarki - Anggaran per paket
- Jadwal - Paket kerja - Jadwal / paket
- Mutu tertentu - Kode biaya - Standar mutu
- Kinerja
- Produktivitas

PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

f e d
TINDAKAN MENGKAJI DAN MEMANTAU
PEMBETULAN MENYIMPULKAN PRESTASI PEKERJAAN

- e o as sum eerr aya - nterpretas masu an - engu ur as er er a


- Jadwal alternatif - Biaya dan jadwal - Mencatat pemakaian
- Prosedur dan metode - Kualitas sumber daya
- Rework - Laporan kesimpulan - Memeriksa kualitas
- Mencatat kinerja dan
produktifitas

PENGENDALIAN

Gambar E.2. : Siklus pengendalian


pengendalian proyek.

2. Teknik d
dan
an me
metode
tode p
pengendalian
engendalian

Suatu sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencanaan yang


realistis sebagai tolok ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 3
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

metode yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan (bila


terjadi).
Agar suatu sistem pengendalian / monitoring dapat bekerja dengan efektif, diperlukan
unsur-unsur berikut.
• Tolok ukur yang realistis
• Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat
• Perkiraan yang akurat
• Rencana tindakan (action plan)
Salah
Salah satu
satu babagia
giann penge
pengelol
lolaan
aan mutu
mutu proyek
proyek yang
yang penti
penting
ng adala
adalahh men
menyus
yusun
un serta
serta
menerapkan
mener apkan program
program penjaminan
penjaminan mutu (Quality Assurance). Tujuan utama kegiatan
penjam
pen jamin
inan
an mutu
mutu adalah
adalah mengad
mengadaka
akann tin
tindak
dakan-
an-tin
tindak
dakan
an yanyangg dibutu
dibutuhka
hkann untuk
untuk
memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa tindakan
yang diperluka
diperlukann untuk
untuk mencapai
mencapai tingkata
tingkatann mutu produk
produk telah
telah dila
dilaksana
ksanakan
kan dengan
dengan
berhasil.
berh asil. Ini semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen yang berkaitan
dengan quality assurance / quality control .
Audit pada aspek mutu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program QA/QC
(Quality Assurance - Quality Control) telah dilaksanakan. Hal-hal yang diaudit meliputi
bagian berikut ini.
• Program menyeluruh untuk mencapai sasaran mutu
• Kriteria fit for use dan aman
• Mengikuti peraturan dan prosedur
• Memenuhi spesifikasi dan kriteria
• Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan obyek tidak memenuhi
mutu
• Dokumen yang mencatat hasil implementasi program QA/QC

3. Pengendalian
Pengendalian Rentang Pre-audit, Monitoring dan Post-audit

A. Rentan
Rentangg ken
kendal
dalii Pre-au
Pre-audit
dit

Kegiatan konsultan
seluruh kegiatan dalam rangka
konsultan pengendalian
sebelum teknis dalam rentang
melakukan pengawasan, “ pre-audit
yang terdiri dari : ” adalah
• Pengumpulan dan analisa terhadap data
• Pengec
Pen geceka
ekann hasil
hasil perenc
perencana
anaan
an denga
dengann mem
memban
bandin
dingka
gkann terhad
terhadap
ap kon
kondis
disii
lapangan
• Pemeriksaan terhadap kesiapan kontraktor, yang meliputi material, peralatan,
tenaga dan jadwal pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan
menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
• Jenis pekerjaan
• Kuantitas pekerjaan
• Kualitas yang dipersyaratkan
• Schedule pelaksanaan

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 4
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Schedule pembayaran.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke
lokasi
lokasi untuk
untuk menentuka
menentukann apakah
apakah hasil perencanaan
perencanaan tersebut
tersebut telah
telah sesua
sesuaii dengan
dengan
kondisi yang ada.

Apabil
Apa bilaa ternya
ternyata
ta dari
dari ha
hasil
sil pengec
pengeceka
ekann hasil
hasil des
design
ign tidak
tidak sesuai
sesuai denga
dengann kon
kondis
disii
lapangan, konsultan team supervisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk
diajukan kepada Pemberi Tugas (Pengguna Jasa).
Material dan peralatan yang didatangkan kontraktor akan diperiksa terlebih dahulu oleh
konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat
Jadwal dibuat oleh kontrakto
kontraktorr akan diteliti
diteliti lebi
lebihh dahu
dahulu
lu apaka
apakahh suda
sudahh
memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga
kerja / tukang yang akan mengerjakannya. Apabila menurut analisa tidak seimbang
antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka
konsultan akan menyarankan kepada kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan
peralatan yang secukupnya agar bisa selesai tepat pada waktunya.
Penyim
Penyimpa
panga
ngann bi
biaya
aya keselu
keseluruh
ruhan
an bi
biasa
asanya
nya diseb
disebab
abkan
kan oleh
oleh adany
adanyaa pekerj
pekerjaan
aan

tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan menggantikan nilai
pe
peker
kerja
jaan
an tamba
tambahh itu dedenga
ngann pe
pengu
nguran
ranga
gann pekerj
pekerjaan
aan lainny
lainnyaa sehin
sehingga
gga terja
terjadi
di
kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan
dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas / Pengguna Jasa.

B. Re
Renta
ntang
ng kenda
kendalili Monito
Monitorin
ringg

Kegiatan pengendali
Kegiatan pengendalian
an teknis
teknis rentang
rentang “monitoring” adalah kegiatan-keg
kegiatan-kegiatan
iatan yang
dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun konsultan pengawas telah
mela
me laku
kukakann “pre-audit” namun
namun setiap
setiap langka
langkahh pelaks
pelaksana
anaan
an peker
pekerja
jaan
an akan
akan terus
terus
memonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan
kemba
kem balili sesuai
sesuai petun
petunjuk
juk yang
yang be
benar
nar.. Selama
Selama perio
periode
de ini konsul
konsulta
tann aka
akann selalu
selalu
melakukan evaluasi terhadap progres dan kwalitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-
ba
baikn
iknya
ya sehing
sehingga
ga inf
inform
ormasi
asi dan pelapo
pelaporan
ran bisa
bisa ber
berja
jalan
lan denga
dengann cep
cepat,
at, seh
sehing
ingga
ga
kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil
pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan
fisik konsultan pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar jangan
sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta
merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamat
Faktor keselamatan
an kerja
kerja juga akan dimonito
dimonitorr secar
secaraa rutin
rutin deng
dengan
an memperhat
memperhatikan
ikan
peraturan-peraturan
peraturan-peraturan yang berlaku.

C. Re
Renta
ntang
ng kend
kendali
ali Post-a
Post-aud
uditit

Setiap kemaju
Setiap kemajuan
an penyel
penyelesa
esaian
ian pekerj
pekerjaan
aan akan
akan merupa
merupakan
kan presta
prestasi
si ker
kerja
ja bagi
bagi
kontraktor. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 5
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

kerjanya.
kerjanya. Na
Namun
mun kontra
kontrakto
ktorr tid
tidak
ak akan
akan bisa
bisa menyaj
menyajika
ikann per
permi
minta
ntaan
an pembay
pembayara
arann
sebelum mendapat rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya
sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 6
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

4. Pe
Peng
nggu
guna
naan
an ko
komp
mput
uter
er

Dalam
Dalam rarang
ngkaka te
team
am peng
pengen
enda
dalilian
an te
tekn
knik
ik,, bisa
bisa meni
mening
ngka
katk
tkan
an prod
produk
uktitififita
tasn
snya
ya,,
mempe
mem perba
rbaiki
iki kualit
kualitas
as sistem
sistem pelap
pelapora
oran,
n, mengh
menghema
ematt waktu
waktu dal
dalam
am men
menyel
yelesa esaika
ikann
pekerjaan, menyederhanakan beberapa operasi, melakukan pengolahan berulang-ulang
secara otomat
secara otomatis,
is, pe
pengh
nghema
ematan
tan biaya,
biaya, hal ini sangat
sangat perlu
perlu dalam
dalam monito
monitorin
ringg dan
dan
manajemen teknik menggunakan bantuan komputer baik perangkat kerasnya maupun
perangkat lunaknya.
Dengan bantuan program komputer ini Tim Konsultan akan bekerja melaksanakan tugas
monitoring dan manajemen teknik. Konsultan memandang perlu, untuk reporting dalam
monitoring kegiatan yang cukup banyaknya itu bantuan komputer sangat diperlukan.

E.1.
E.1.33 SU
SUPE
PERV
RVIS
ISII TEK
TEKNI
NIS
S

Tugas utama konsultan sesuai dalam Kerangka Acuan Kerja mencakup melaksanakan
supervisi teknis, sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran, pelaporan dan
evaluasi proyek, serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over).
Over).

Block diagram layanan pengawasan teknis tersebut disajikan seperti pada Gambar 6.3.

LAYANAN PENGAWASAN TEKNIS

- Mempelajari data dan dokumen k ontrak


Pre Construction - Review rencana kerja kontraktor Rencana Mutu
Stage - Review pe
penggunaan p pe
eralatan ko
kontraktor Pekerjaan
- Review / evaluasi pengendalian mutu
- Review design dan rekayasa lapangan

Mobilisation Supervisi pekerjaan persiapan


Stage kontraktor

- Pengawasan mutu dan pengendalian volume


Construction - Rapat mingguan, bulanan
Stage - Rapat lapangan
- Penanganan perintah perubahan
- Pembinaan administrasi

Provisional Hand Over - Tim PHO


(PHO) - Inspeksi PHO
- Berita acara PHO

Gambar E.3.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 7
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

E.1.4.
E.1.4. PENG
PENGENDAL
ENDALIAN
IAN TEKNI
TEKNIS
S

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas, konsultan supervisi mengendalikan
pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor.
Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
• Aspek mutu hasil pekerjaan
• Aspek volume pekerjaan
• Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
• Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum
dalam kontrak pemborongan.

E.1.5. PENGENDALIAN ATAS KOO


KOORDINASI
RDINASI TERK
TERKAIT
AIT

Konsultan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut


diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak
lain yang terkait dengan proyek tersebut.
Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :

• Kuasa Pengguna Anggaran Fisik


• Konsultan lain yang terkait
• Instansi terkait lainnya.

E.1.6.
E.1.6. PENG
PENGENDAL
ENDALIAN
IAN ADMI
ADMINIST
NISTRASI
RASI PROYEK

Dalam hal ini konsultan


konsultan pengawas berkewajiban
berkewajiban merancang,
merancang, memb
memberla
erlakukan
kukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya,
yaitu mencakup antara lain surat, memorandum, risalah, laporan, contoh barang, foto,
berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak & addendum, request, back-up perhitungan
volume pekerjaan, administrasi quality control, dan lain-lain yang dianggap perlu.
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud
diatas :
• Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud
dari surat masuk maupun keluar.
• Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas
konsultan.
• Mempesiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
• Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
• Mempelajari dan mengecek gambar-gambar / sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
• Membantu / menyiapkan format / formulir untuk kelengkapan administrasi proyek.

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 8
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Membantu / menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E- 9
BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

E.1.7. PRE CONSTRUCTION MEETING

Pre Construction Meeting atau Rapat Persiapan Pelaksanaan adalah pertemuan antara
pihak
pihak proyek
proyek (Kuasa
(Kuasa Penggu
Pengguna
na Anggar
Anggaran
an = sesuai
sesuai den
dengan
gan pejaba
pejabatt dalam
dalam strukt
struktur
ur
Pengguna Anggaran), Kontraktor dan Konsultan, yang dilakukan selambat-lambatnya 14
hari setelah diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) oleh Pengguna Angga
Anggaran
ran /
Pemimpin Proyek, guna membahas dan kemudian menyepakati bersama berbagai hal
yang secara umum adalah sebagai berikut :
• Organisasi kerja pelaksanaan konstruksi.
• Tata-cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
• Review
Rev iew dan pepenye
nyempu
mpurna
rnaan
an te
terha
rhadap
dap construction schedule yan
yangg harus
harus sesuai
sesuai
dengan target volume, mutu dan waktu.
• Jadual mobilisasi personel dan peralatan.
• Jadual penggunaan peralatan.
• Jadual pengadaan bahan.
• Mwnyusun
Mwnyu sun rencana pemeriksaan
pemeriksaan lapangan
lapangan (mut
(mutual
ual check) dan review terhad
terhadap
ap
simplified design yang ada.

• Menentukan lokasi sumber quarry (sumber bahan / material), estimate kuantitas


bahan serta rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
• Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat berkaitan dengan
pelaksanaan proyek.
Ja
Jadi
di de
dengngan
an demi
demiki
kian
an tu tuju
juan
an peny
penyel
elen
engg
ggararaa
aann Pre Constructi
Construction
on Meet
Meeting
ing adalah
meny
me nyat
atuk
ukan
an pepeng
nger
ertitian
an teterh
rhad
adap
ap se
selu
luru
ruhh isi
isi doku
dokume
menn kont
kontra
rakk dan
dan me
memb
mbua
uatt
kesep
kes epaka
akatan
tan-ke
-kesep
sepaka
akatantan teterha
rhadap
dap hal-ha
hal-hall penti
penting
ng yang
yang belum
belum ter
terdap
dapat
at di dalam
dalam
dokumen kontrak serta membahas jalan keluar terhadap kendala-kendala yang mungkin
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

1. Sub
Substa
stansi
nsi pok
pokok
ok yyang
ang dib
dibaha
ahass

Substansi pokok yang dibahas dalam Pre Construction Meeting sebagai berikut :

a. Aplikasi pasal-pasal penting dalam dokumen kontrak tentang :

• Pekerjaan tambah kurang.


• Termination.
• Mobilisasi.
• Maintenance & protection of traffic.
• Sub letting.
• Insurance of works.
• Organisasi kerja.

b. Prosedur administrasi penyelenggaraan


penyelenggaraan pekerjaan, antara lain :

• Request & approval dalam rangka examination of works.


works .
• Extension time for completion of works.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-10
E 10

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Gambar kerja dan kelengkapannya.


• Pengajuan MC (Monthly Certificate).
• PHO dan FHO.
• Pembuatan addendum kontrak.
• Jadual pengadaan bahan.
• Jadual penggunaan peralatan.
• Jadual personel.
• Review dan penyempurnaan terhadap jadual kerja yang harus sesuai dengan
target volume, mutu dan waktu.
• Menyusun
Menyu sun rencana
rencana dan pelaksanaan
pelaksanaan pemeriksaa
pemeriksaann lapangan
lapangan (mutual check)
sehubungan dengan review design terhadap simplified design yang ada.

c. Tata-cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan, antara lain :

• Pelaksanaan konstruksi.
• Pelaksanaan produksi.
• Menentukan lokasi sumber material, estimate kuantitas bahan beserta rencana
pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
• Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat berkaitan
dengan pelaksanaan proyek.

2. Per
Peran
an ma
masin
sing-m
g-masi
asing
ng uns
unsur
ur dalam Pre Construction Meeting
dalam

Peran masing-masing unsur dalam Pre Construction Meeting sebagai berikut :

a. Atasan langsung Pemimpin Proyek (Kuasa Pengguna Anggaran)

• Sebagai moderator dan nara sumber.


• Memberikan pengarahan secara umum pelaksanaan proyek.
• Menj
Me njel
elas
aska
kann ba
bahw
hwaa Pe
Pemi
mimp
mpin
in Pr
Proy
oyek
ek / Pemi
Pemimp
mpinin Bagi
Bagian
an Pr
Proy
oyek
ek ikut
ikut
bertanggu
bertanggung-j
ng-jawab
awab terhadap
terhadap review design beserta prosedur survai sampai


dengan penyelesaiannya
Lain-lain sebagai pedoman awal pelaksanaan pekerjaan.
yang dianggap perlu.

b. Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran untuk Pengawas

• Menjelaskan kebijaksanaan teknis tentang perlunya review design (jika ada).


• Menjelaskan prosedur review design termasuk :
o Metodologi survai.
o Mekanisme
Mekan isme proses
proses administr
administrasi
asi review
review design
design dan proses
proses Addendum
Addendum
Kontrak atau Memorandum Kontrak.
• Menjelaskan kapan review design harus diselesaikan.
• Menjelaskan prosedur dan jadual kerja seluruh tenaga konsultan pengawas
mulai dari mobilisasi sampai demobilisasi.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E 11

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Menjelaskan
Menjelask an TOR / tugas-tug
tugas-tugas
as dan tanggung
tanggung-jawa
-jawabb kons
konsultan
ultan peng
pengawas
awas
serta kualifikasi personilnya.
• Menjelaskan laporan-laporan kemajuan pelaksanaan fisik yang akan dibuat
oleh konsultan
konsultan pengawas
pengawas dan distribusinya
distribusinya,, jika tidak dite
ditentuka
ntukann lain oleh
Pemimpin
Pemim pin Proyek
Proyek (Kuasa
(Kuasa Pengguna
Pengguna Anggaran)
Anggaran) lapolaporan-l
ran-lapor
aporan
an umumn
umumnya ya
terdiri dari :
o Monthly executive summary report.
o Monthly progress report.
o Quarterly report.
o Quality control report.
o Technical report : Review design, Technical justification, Technical paper.
o Draft final report.
o Final report.
Serta kapan waktunya laporan tersebut harus selesai dikirim.
• Menjelask
Menjelaskan
an bahwa
bahwa konsul
konsultan
tan berta
bertangg
nggun
ung-j
g-jaw
awab
ab dalam
dalam pengar
pengarsip
sipan
an
dokumen-dokumen lapangan.

Menjelaskan adanya penilaian
sedang melaksanakan pekerjaan.performance konsultan atau kontraktor yang
• Menjelaskan akomodasi dan fasilitas yang disediakan oleh kontrak konsultan.
• Secara periodik Bagian Proyek Pengawasan akan melaksanakan uji petik.
• As built drawing harus dibuat sesuai dengan standar yang berlaku.
• Menjelaskan adanya keharusan untuk mencari data yang berasal dari original
design mencakup antara lain :
o Tipe konstruksi.
o Parameter penting dalam perencanaan.
perencanaan.
• Lain-lain yang dianggap perlu.

c. Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran Fisik

• Sebagai Chairman.
• Menjelaskan susunan organisasi Kuasa Pengguna Anggaran Fisik.
• Membahas struktur organisasi pelaksanaan konstruksi yang diusulkan oleh
kontraktor maupun yang disarankan oleh konsultan pengawas.
• Membahas tugas kontraktor mengenai :
o Survai dan membuat gambar kerja.
o Rencana pengadaan personil.
o Rencana pengadaan peralatan.
o Rencana pengadaan bahan.
o Penyiapan construction schedule – Financial progress schedule – S. curve.
o Rencana Vector diagram (untuk proyek jalan) setelah review design.


Menjelaskan
Menjelaskan bahwa keterlambatan
kapan dan bagaimanamobilisasi
proses PHOdapat
dandikenakan
FHO. denda.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E 12

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Menjel
Menj elas
aska
kann di
dipe
perl
rluk
ukan
anny
nyaa Show
Show CausCausee Meet
Meetin
ingg bila
bilama
manana terj
terjad
adii
ke
kete
terl
rlam
amba
bata
tann pela
pelaksksan
anaa
aann peke
pekerj
rjaa
aann yang
yang memeng
ngak
akib
ibat
atka
kann real
realis
isas
asii
pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pekerjaan.
• Menjelaskan bahwa 1 bulan sebelum PHO maka Pemimpin Proyek / Pemimpin
Bagian Proyek akan mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat sekitar
proyek tentang akan selesainya proyek untuk menghindari adanya tagihan
utang yang belum dibayar oleh kontraktor kepada masyarakat sekitar proyek.
• Menjelaskan mekanisme kerja antara ketiga unsure proyek (Kuasa Pengguna
Anggaran, Kontraktor dan Pengawas) dalam hal perlunya Contractor’s Request
sebelum dimulainya pekerjaan dan sebelum mulainya penerimaan pekerjaan
(waktunya ditentukan oleh Kuasa Pengguna AnggaranAnggaran Fisik).
• Menjelaskan kapan serah terima lapangan dapat dilakukan.
• Menjel
Men jelask
askan
an kewaji
kewajiban
ban pemba
pembayaryaran
an untuk
untuk pungut
pungutan
an retrib
retribusi
usi maupu
maupunn
asuransi.
• Menjelaskan prosedur pembongkaran dan penyerahan barang bekas proyek.
• Menj
Me njelelas
aska
kann ka
kapa
pann ta
tang
ngga
gall mobi
mobililisa
sasi
si tera
terakh
khir
ir dan
dan kapa
kapann akhi
akhirr ma
masa
sa
konstruksi dan apa sanksi-sanksinya jika tanggal tersebut dilewati.
• Menjelaskan standar Laporan Harian dan Mingguan yang sudah merupakan
standar baku.
• Menjelaskan proses pengusulan dan pembayaran termijn (monthly certificate).
• Menjelaskan proses pengujian bahan.
• Menjelaskan perlu tidaknya sondir pada awal sebelum dimulainya pekerjaan
pondasi jembatan.
• Membahas
Memba has metode
metode pelaksana
pelaksanaanan yang diajukan
diajukan oleh kontraktor
kontraktor pada saat
pelelangan.
• Menjel
Men jelask
askan
an bahwa
bahwa qualit
qualityy contro
controll untuk
untuk pekerj
pekerjaan
aan jalan
jalan menmenggu
ggunak
nakan
an
fasilitas laboratorium yang disediakan oleh kontraktor dari item mobilisasi.
• Menekankan tidak adanya biaya tambahan terhadap biaya test bahan untuk
quality control dan menegaskan bahwa biaya test sudah termasuk dalam harga
penawaran.

• Menjelask
Menjel askan
an perlun
perlunya
ya pendek
pendekata
atann terhad
terhadap
ap mas
masyar
yaraka
akatt dan pemeri
pemerinta
ntahh
daerah
dae rah setemp
setempatat sehub
sehubungungan
an dengan
dengan rencan
rencanaa ker
kerja
ja yan
yangg nanti
nantinya
nya akan
akan
berkaitan dengan masalah jalan akses ke lokasi quarry, pembebasan lahan
terhadap pagar,
pagar, listrik, telpon, PDAM dan sebagainya.
• Menjelaskan bahwa pihak pemerintah dibebaskan dari adanya tuntutan pihak
ketiga jika terjadi kalalaian kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Menjelaskan barang-barang yang menjadi milik pemerintah.
• Membahas mata pembayaran yang spesifik :
o Beton.
o Agregat untuk bahu jalan.
o Pemeliharaan rutin.
o Pelaksanaan pekerjaan pada masa pemeliharaan
pemeliharaan (warranty period).

• Menjelaskan adanya tim mutual check selama periode kontrak.

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E 13

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

d. Kontraktor

• Menjelaskan rencana kerja pada saat mobilisasi yang meliputi :

o
Mobilisasi personil.
o Mobilisasi peralatan.
o Survai lapangan meliputi : drainase, perkerasan jalan, struktur.
o Pengemba
Peng embalian
lian kondisi
kondisi dan pekerjaa
pekerjaann minor
minor (dilakuka
(dilakukann setelah
setelah survai
survai
lapangan selesai), meliputi : perkerasan jalan, bahu jalan.
o Pemeli
Pem elihar
haraan
aan rut
rutin
in (di
(dilak
laksan
sanaka
akann set
setela
elahh diterb
diterbitk
itkann
annya
ya SPMK
SPMK atau
atau
dimulainya pekerjaan).
• Rencana kerja review design :
o Melaksanakan survai.
o Membuat gambar kerja.
• Menjelaskan metode / cara pelaksanaan konstruksi.
• Menjelaskan struktur organisasi serta tugas dan tanggung-jawabnya.
tanggung-jawabnya.
• Menjelaskan kualifikasi personil kontraktor yang akan dimobilisasi.
• Menjelaskan bagian pekerjaan yang akan di-subkontrakkan serta calon sub
kontraktornya.
• Menjelaskan rencana penggunaan peralatan, termasuk :
o Jenis alat.
o Kapasitas alat.
o Jumlah alat.
o Penempatan alat.
• Menjelaskan rencana pengadaan bahan serta surat ijinnya :
o Jalan : aspal, agregat, tanah timbunan.
o Jembatan : bangunan atas, pondasi.
o Lokasi quarry, jumlah deposit quarry.
o Kualitas bahan jalan, struktur, termasuk cara pengujiannya.
• Menjelaskan rencana kerja berdasarkan S-Curve.

e. Konsultan

• Mencat
Menc atat
at se
selu
luru
ruhh ke
kese
sepa
paka
kata
tann da dala
lam
m Pre ConstrConstruct
uction
ion Meetin
Meetingg dan
dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai dokumen proyek.
• Mempersiapkan formulir-formulir
formulir-formulir isian antara lain :
o Laporan harian.
o Laporan mingguan.
o Laporan bulanan (Monthly progress report).
o
Executive summary report.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-14

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

o Survai lapangan untuk review design.


o Kerangka gambar kerja.
o Perhitungan volume / back-up data serta Monthly Certificate (MC).
o Quality control.
o Request untuk : memulai pekerjaan, test material, penerimaan pekerjaan.
• Menjelaskan
Menjelask an struktur
struktur organisa
organisasi
si konsultan
konsultan dan tugas dari masin
masing-mas
g-masing
ing
personel konsultan.
• Menjel
Men jelask
askan
an person
personel
el konsul
konsultan
tan yang
yang sud
sudah
ah di-mo
di-mobi
bilis
lisasi
asi dan
dan ren
rencan
canaa
personel lainnya yang akan di-mobilisasi.
• Menjelaskan rencana kerja Review Design (jika ada) :
o Waktu yang diperlukan untuk survai lapangan.
o Personel yang dilibatkan didalam survai lapangan.
o Kelengkapan yang diperlukan untuk survai
s urvai lapangan.
o Ruang lingkup pekerjaan yang akan disurvai.
o Alternative penanganan dari hasil survai pendahuluan (jika sudah ada
gambaran umum).

• Menegaskan pengambilan lokasi foto dokumentasi : dimana, kapan, berapa


kali yang harus dilaksanakan oleh kontraktor.
kontraktor.

E.1.8.
E.1.8. EV
EVALUAS
ALUASII RENCA
RENCANA
NA

Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan
serta menyarankan
menyarankan perubaha
perubahann / penyempur
penyempurnaan
naan / penyesuai
penyesuaian
an rencana
rencana yang perlu
dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan
sebaik-baiknya.

E.1.9.
E.1.9. VERIF
VERIFIKASI
IKASI HASI
HASIL
L PEKERJAA
PEKERJAAN
N KONTRAK
KONTRAKTOR
TOR

Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa


hasil pekerjaan
pekerjaan kontrakto
kontraktorr telah
telah memenuhi
memenuhi segala
segala persy
persyarata
aratann untu
untukk disetujui
disetujui ata
atauu
disyahkan oleh Pemberi Tugas.

E.1.10. KONTROL SISTEMA


SISTEMATIK
TIK TERHADAP KEGIA
KEGIAT
TAN LAPANGAN

Dalam konteks lebih luas, pekerjaan konsultan supervisi mengemban juga fungsi kontrol
manajemen
mana jemen proyek
proyek konstruksi
konstruksi.. Sebelum
Sebelum memeriksa
memeriksa hasil pekerjaan,
pekerjaan, perl
perluu dipe
diperiksa
riksa
dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-set
setengah-setengah
engah atau
dengan cara perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik.
Pengawas lapangan perlu menerapkan sistim kontrol yang baik dilapangan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan dilapangan memiliki tiga tujuan yaitu :

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-15

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Meninjau secara periodik


Meninjau periodik hasil dan kemajuan
kemajuan pekerjaan
pekerjaan pada beberapa
beberapa bidang
bidang
ke
kegi
giat
atan
an poko
pokok.
k. Bi
Bila
lama
mana
na teterd
rdap
apat
at keku
kekurarang
ngan
an yang
yang terj
terjad
adi,i, ma
maka
ka haru
haruss
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja k erja untuk mengatasinya.
• Memast
Mem astika
ikann bahwa
bahwa pekerj
pekerjaan
aan pengaw
pengawasa
asann berjal
berjalan
an secara
secara benar
benar sehing
sehingga
ga
peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
• Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang
Bidang-bidang sasaran kegiatan
kegiatan pokok yang perlu dikontro
dikontroll pada wakt
waktuu peninjau
peninjauan
an
dilapangan yaitu :
• Pencapaian target kemajuan fisik.
• Pencapaian target keuangan.
• Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
• Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan.
• Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
• Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar,
benar, maka langkah-langkah
langkah-langkah
yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

E.1.111 KUNJU
E.1. KUNJUNGAN
NGAN LAP
LAPANGA
ANGAN
N / SIT
SITE
E VISI
VISIT
T

Frekwensi
Frekwe nsi kunju
kunjunga
ngann ke lapang
lapangan
an tergan
tergantu
tung
ng dari
dari penti
pentingn
ngnya
ya keadaa
keadaann lap
lapang
angan,
an,
sifatnya dapat secara harian, mingguan. Frekwensi kunjungan juga dapat bergantung
pada tahapan / program kerja dari Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran yang
mengelolanya beserta para teamnya.

E.1.12 PENGONTROL
PENGONTROLAN
AN PROYEK

Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi
oleh bermacam-macam faktor. Karena itu network / s-curve chart yang telah disetujui
sebagai pegangan untuk pelaksanaan
pelaksanaan harus secara periodik dicheck kembali :
• Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
• Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera.
• Nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti
yang dikehendaki.
Jarak waktu kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :

• 1 - 2 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang kritis atau yang mendekati kritis.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-16

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• 2 - 4 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang tidak kritis.


Cara mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
• Untuk sebuah
Untuk sebuah aktivi
aktivitas
tas yang
yang akan
akan didimul
mulai
ai : Dis
Disaji
ajikan
kan langka
langkah-l
h-lang
angkah
kah cara
cara
mengontrol seperti flow chart Gambar E.4.
• Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : Disajikan langkah-langkah
langkah-langkah
cara mengontrol seperti flow chart Gambar E.5.
• Uji pekerjaa
pekerjaann yang seharusnya
seharusnya sudah
sudah selesai
selesai : Disaj
Disajikan
ikan langkah-lan
langkah-langkah
gkah cara
mengontrol seperti flow chart Gambar E.6.
E .6.

FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI

Dapatkah pekerjaan
dimulai ? Tidak

Ya Alasannya ?
Ada keterlambatan ?

Diperlukan
OK penanganan
pemecahannya
ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-17

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.4.

FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH DIMULAI

Pekerjaan yang

seharusnya sudah mulai

Apakah pekerjaan ini Kenapa tidak dimulai ? Berapa lama ditangguhkan ?


sesuai schedule mulainya ? Tidak Apa penangguhannya Tidak Ada float ?
dapat dikejar ?

Ya
Ya Ya

OK OK Tangani

Berapa lama terlambat ?


Kenapa ?
Apa prestasinya sampai waktu Tidak
kontrol dicapai ?

Ya

Apa prestasinya
OK bisa dikejar ? Tidak

Ya

Berapa lama perpanjangan ?


OK Ada float ?

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA Tangani
E-18

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.5.

FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH SELESAI

Pekerjaan yang seharusnya


selesai Tidak

Ya Sisa waktu sampai selesai ?


Alasan keterlambatan ?

Diperlukan
OK penanganan

Gambar E.6.

E.1.13. SISTIM INFORMASI MANA


MANAJEMEN
JEMEN PROYEK

Sistim inf
Sistim inform
ormasi
asi manaje
manajemen
men pr
proye
oyekk pada
pada hakeka
hakekatny
tnyaa adala
adalahh sua
suatu
tu sistim
sistim untuk
untuk
mendukung pihak Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran dalam memantau dan
mengendalikan proyek.

Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi proyek
secara berkala, cepat dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-19

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

dan evaluasi
evaluasi situasi
situasi dan kondisi
kondisi yang dihadapi
dihadapi dilapang
dilapangan
an serta mengint
mengintegras
egrasikan
ikan
keingina
keinginan-kei
n-keingin
nginan
an dari pihak
pihak Pimpinan
Pimpinan Proyek
Proyek / Kuasa
Kuasa Pengguna
Pengguna Anggaran
Anggaran yang
mewakili pihak Pemilik Proyek tentang apa-apa yang mau dimonitor dan dikendalikan.
Di project-site setiap
setiap saat hasil pekerjaan
pekerjaan fisik berkemban
berkembangg bertamba
bertambahh banyak
banyak dan
supaya perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana rencana tersebut dijabarkan
dalam besaran uang dan besaran waktu.
Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistim informasi manajemen proyek
hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan dilakukan oleh
petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak dapat dilaksanakan di kantor.
Tolok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya atau
dimonitor dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data
proyeknya.
proyeknya. Volume
olume data kian hari kian membengkak
membengkak sesua
sesuaii deng
dengan
an perkemban
perkembangan
gan
pekerjaan secara fisik.
Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pemberi Tugas,
kerena masih belum diolah, jadi masih mentah. Data proyek yang telah dikumpulkan
secara periodik kemudian diolah / diproses untuk dijadikan informasi proyek (laporan
proyek). Artinya dari laporan proyek dapat diketahui pekembangan pekerjaan yang nyata
terjadi (prestasi aktual). Dari laporan proyek ini Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna
Anggaran baru dapat mengevaluasi tentang perkembangan proyeknya, pertumbuhan dari
tiap-tiap pekerjaan dilapangan dengan diperbandingkan terhadap rencana.
Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran mengendalikan proyeknya / pekerjaan
dengan keputusan-keputusan
keputusan-keputusan yang dibuat dan diimplementasikan ke project site
site.. Hasil
dari implementasinya menciptakan data proyek baru dan dengan demikian siklus project
management control system berulang kembali. Siklus ini baru berhenti apabila proyek
telah selesai.

E.1.14. FUNGSI KONSULTAN SUPERVISI

Fungsi
Fungsi konsul
konsultan
tan superv
supervisi
isi pada
pada dasarn
dasarnya
ya dibag
dibagii dal
dalam
am 2 fungsi
fungsi,, yai
yaitu
tu : Fun
Fungsi
gsi
Administratif dan Fungsi Pengawasan.
1. Fungsi administrati
administratiff

• Memban
Memb antu
tu Ku
Kuas
asaa Pe
Peng
nggu
guna
na An
Angg
ggar
aran
an Ph
Phisisik
ik dala
dalam
m mema
memahahami
mi dan
dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen
kontra
kon trak,
k, teruta
terutama
ma sehubu
sehubunga
ngann dengan
dengan penen
penentua
tuann kew
kewaj
ajiba
ibann dan tugas
tugas
kontraktor.
• Mengadaka
Meng adakann komunikasi
komunikasi dan surat-men
surat-menyurat
yurat,, membuat
membuat memorandum
memorandum atas
pekerjaan konstruksi.
• Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa, foto-foto
yang dibuat sebelum proyek berlangsung (mulai), sedang berjalan dan proyek
selesai, serta kejadian dilapangan lainnya.

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-20

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Menyiapkan rekomendasi sehubungan


sehubungan dengan “Con
“Contract
tract Change Order” dan
“Adden
“Addendum
dum”” sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada.
• Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.

2. Fungsi pengawasan (supervisi)


• Memb
Me mbanantu
tu PePemi
mimp
mpin
in Pr Proy
oyek
ek Phis
Phisik
ik dala
dalam
m me
melalaks
ksan
anak
akan
an tuga
tugass dan
dan
kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
• Melaksanakan pengumpulan
pengumpulan data lapangan untuk mendukung review design
(bila ada).
• Melaksana
Melak sanakan
kan pengeceka
pengecekann pengukura
pengukurann dan perh
perhitun
itungan
gan volume
volume pekerjaa
pekerjaann
sebagai dasar pembayaran.
• Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor.
• Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk
sertifikasi “Monthly Certificate (MC)”.
• Melaku
Mel akukan
kan pepenge
ngeche
checka
ckann dadann perse
persetuj
tujuan
uan gamba
gambarr terlak
terlaksan
sanaa (as built
built
drawing).
• Memb
Me mban
antu
tu Pe
Pemi
mimp
mpin
in PrProy
oyek
ek Phis
Phisik
ik dala
dalam
m meny
menyia
iapk
pkan
an pela
pelaks
ksan
anaa
aann
“Provisional Hand Over (PHO)”.

E.1.15. TANGGUNG-JA
ANGGUNG-JAWAB
WAB KONSULT
KONSULTAN
AN PENGA
PENGAWAS
WAS

Konsultan pengawas
Konsultan pengawas bertangg
bertanggung
ung jawab
jawab penuh
penuh kepa
kepada
da Pemi
Pemimpin
mpin Proyek / Kuasa
Pengguna Anggaran bahwa hasil pelaksanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan
oleh kontraktor adalah benar-benar sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan.
Konsultan harus memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis /
langkah pelaksanaan dan persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
Untuk memperjelas uraian tersebut diatas, berikut ini dilengkapi Bagan Alir Aktivitas
Pengawasan Pekerjaan dari pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai (Gambar 6.7.).

E.1.16.
E.1.16. PENG
PENGENDAL
ENDALIAN
IAN MUTU

Selama period
Selama periodee konstr
konstruks
uksi,i, konsul
konsultan
tan akan
akan senant
senantias
iasaa member
memberika
ikann pengaw
pengawasa
asan,
n,
arahan,
arahan, bimbinga
bimbingann dan instruksi
instruksi yang diperluka
diperlukann kepada
kepada kontraktor
kontraktor guna menjamin
menjamin
bahwa
bahwa semua
semua pekerj
pekerjaan
aan dil dilaks
aksana
anakan
kan denga
dengann baik,
baik, tepat
tepat kua
kualit
litas.
as. Aspek-
Aspek-asp
aspek
ek
pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain
sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
• Peralatan laboratorium
• Penyimpanan bahan / material
• Cara pengangkutan material
material / campuran ke lokasi kerja.
• Pengujian material yang akan digunakan.
• Penyiapan job mix formula campuran
• Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-21

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Tes lapangan
la pangan
• Administrasi dan formulir-formulir
formulir-formulir
Pengendaliann kualitas tersebut diatas seperti diuraikan berikut ini :
Pengendalia
1. Peralatan laboratorium dan personil
• Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan, seperti disebutkan pada buku
spesifikas
spesifikasi,i, dan dimungki
dimungkinkan
nkan dapat
dapat menggunak
menggunakanan labo
laborato
ratorium
rium / fasil
fasilitas
itas
pengujian yang berbadan hukum resmi atas persetujuan Pemberi Tu Tugas.
gas.
• Pe
Pers
rson
onilil / tetena
naga
ga ya
yang
ng te
terk
rkai
aitt untu
untukk maksu
maksudd peng
penguj
ujia
iann haru
haruss cuku
cukupp
berpen
berpengal
galama
amann dandan mengen
mengenalal dedenga
ngann baik
baik ten
tenta
tang
ng testin
testingg labor
laborato
atoriu
riumm
maupun lapangan.
2. Penyimpanan
Penyimpanan bahan / material
• Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
• Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah
dapat diperiksa oleh konsultan.
• Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing, harus
mempunyai drainase yang lancar.
lancar.
• Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi
lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
• Bahan-ba
Baha n-bahan
han (crush
crushed
ed stone
stone, dl dlsb
sb.)
.) haru
haruss disi
disimp
mpan
an deng
dengan
an cara
cara yang
yang
sedemikian rupa untuk mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi yang
sesuai serta mengontrol kadar air
air.. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
• Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan
dengan papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
• Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan
agregat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.
3. Cara pengangkutan material / campuran
• Konsultan
Konsul tan dapat
dapat mengen
mengenaka
akann pemba
pembatas
tasan
an bobbobot
ot pen
pengan
gangku
gkutan
tan untuk
untuk
perlindungann terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.
perlindunga
• Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan
suhu campuran.
• Bilamana
Bilamana terjadi
terjadi gangguan
gangguan diantara
diantara operasi
operasi berbagai
berbagai pekerjaa
pekerjaan,n, konsu
konsultan
ltan
akann mempun
aka mempunyaiyai wewen
wewenang
ang untuk
untuk memer
memerintintahk
ahkan
an kontra
kontrakto
ktorr dan untuk
untuk
mene
me nent
ntuk
ukan
an ur urut
utan
an pe
peke
kerj
rjaa
aann yang
yang dipe
diperl
rluk
ukan
an guguna
na memp
memper erce
cepa
patt
penyelesaian seluruh proyek.
4. Pengujian material yang akan digunakan
• Semua materi
Semua material
al dari
dari setiap
setiap bagian
bagian pekerj
pekerjaan
aan akan
akan di inspe
inspeksi
ksikan
kan ole
olehh
konsultan. Staf anggota team konsultan setiap saat akan membuat rencana
untuk menginspeksi material yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal
kerja kontraktor.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-22

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Walaupun bahan-bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan,


namun dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh konsultan.
• Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat
persertujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan
dalam spesifikasi.
5. Job Mix Formula
Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi,
sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job Mix Formula yang
disetujui konsultan, antara lain untuk pekerjaan : Beton, Aggregate Base Class A &
B, Hotmix.
6. Pengujian routin laboratorium
Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau
campur
cam puran-
an-cam
campupuran
ran perlu
perlu dil
dilaku
akukan
kan pengu
pengujia
jiann rou
routin
tin haria
hariann ata
atauu sel
selama
ama
pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.
Jenis dan fre
Jenis frekue
kuensi
nsi / jumla
jumlahh test
test routin
routin ini
ini sep
sepert
ertii yan
yangg diseb
disebutk
utkan
an dalam
dalam
spesifikasi.
7. Test lapangan
Se
Sete
tela
lahh peke
pekerj rjaa
aann se
sele
lesa
saii di
dila
laks
ksan
PENGENDALIAN anak
akan
an,, prod
MUTU produk
uk ters
terseb
ebut
ut perl
perluu diad
diadak
akan
an
pengujian/test
pengujian/test lapangan seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujian.
PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

8. Formulir-formulir
Formulir-formulir pengujian
Survey lokasi sumber
bahan
Formulir-formul
Formulir-formulir
ir pengujian
pengujian baik untuk
untuk testing
testing di labo
laborato
ratorium
rium dan lapa
lapangan
ngan,,
menggunakan form yang sudah baku dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Penentuan sumber bahan

Gambar E.7. menunjukkan diagram pengendalian mutu guna memperjelas uraian diatas.
Permohonan pemakaian bahan

Pemeriksaan mutu bahan

Ya
Periksa mutu Proses pengolahan
Tidak bahan material

Proses penyiapan rumusan kerja

JMF

Pelaksanaan pekerjaan

Pengujian mutu

Mutu sesuai Penanganan


Spec. Tidak perbaikan
Ya

Persetujuan mutu
ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO hasil PRATAMA,
J O CV. BAYU pekerjaan
PRAT AMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-23

Dokumentasi mutu
hasil pekerjaan

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.7.

Tinjauan khusus pengendalian mutu beton

Major work flyover / jembatan terdiri dari material / komponen beton, pengendalian mutu
beton perlu dilakukan agar tidak terjadi kegagalan yang beresiko tinggi. Persyaratan
dalam spesifikasi sudah jelas dan harus diikuti dan dilaksanakan.

1. Sifat-sifat bahan beton

Sifat-sifat bahan beton diperlihatkan seperti pada Gambar 6.9.

Gambar E.8. : Sifat-sifat beton

2. Slump

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-24

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.9. : Sifat-sifat beton

3. Pengujian mutu kuat tekan beton

Pengecoran, benda uji beton, dan peralatan pengujian mutu kuat tekan beton
diperlihatkan
diperlihatkan seperti pada Gambar 6.10.

Gambar E.10. : Pengecoran, benda uji beton, dan peralatan pengujian mutu kuat
tekan beton.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-25

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

4. Pendekatan batasan proporsi takaran campuran

5. Pendekatan rancangan campuran

6. Tahapan pengendalian mutu beton

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-26

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

E.1.17 PENGENDALIAN KUANTITAS (VOLUME)

Pengawasann kuantitas
Pengawasa kuantitas (Quantity Control), akan mengecek bahan-bahan / campuran
(atau setiap item pekerjaan) yang ditempatkan atau yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Konsultan akan memproses bahan-bahan / campuran berdasarkan atas :
• Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
• Metoda perhitungan.
• Lokasi kerja.
• Jenis pekerjaan.
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kwalitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kwantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
dengan teliti / akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kwantitas dalam kontrak
adalah benar diukur dan di-sertifikasi oleh konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi
Tugas.

Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :

1. Pengukuran meter persegi (m2)

Pengukuran dilapangan
dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan lebar,
setela
setelahh keteba
ketebalan
lan memen
memenuhi
uhi persya
persyarat
ratan
an tebal
tebal min
minima
imall ata
atauu tolera
toleransi
nsi yang
yang
dibenarkan dalam spesifikasi.

2. Pengukuran meter panjang (m’)

Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang, setelah


penampang suatu konstruksi telah sesuai dengan gambar yaitu dimensinya.

3. Pengukuran meter kubik (m3)

Pengkuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan lebar.
Sedang
Sed angkan
kan untuk
untuk keteba
ketebalan
lan dapat
dapat diukur
diukur dengan
dengan Cor
Coree Drill
Drill ata
atauu alat
alat uku
ukurr,
sehingga panjang, lebar, dan tebal menghasilkan volume yang akurat.

4. Pengukuran berat (ton)

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-27

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan dua cara :


• Penimbangan dengan timbangan atau truck scale (misal hotmix di AMP).
• Pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut (berat jenis dapat
diketahui dari laboratorium).
laboratorium).

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut (Quantity Sheet) telah dipunyai konsultan.
Form-f
Form-for
orm
m in
inii dibuat
dibuat secara
secara computerized, sehingga perhitungan-perhitungan volume
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-28

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.11. menunjukkan diagram pengendalian volume guna memperjelas uraian


diatas.

PENGENDALIAN VOLUME

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey

Shop
drawing

Pematokan

Ijin pelaksanaan

Tidak Periksa

Volume rencana
Ya

Pengawasan Pelaksanaan pekerjaan

Permohonan pemeriksaan
& pengukuran pekerjaan

Diperiksa Team Pengawas

Pengawasan Pengukuran volume pekerjaan

Evaluasi Team Pengawas

Kurang Sesuai volume


rencana
Lebih
Dapat dipertanggung- Lebih dari volume rencana
Ya
jawabkan secara
s ecara teknis
tekn is (tidak diterima/diba
d iterima/dibayar)
yar)

Ya BA. Hasil pengukuran Konsep MC / Termijn

Diperiksa
Tidak Konsultan

Setuju

MC / Termijn

Gambar E.11.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-29

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

F.19
.19.. PEN
PENGEN
GENDAL
DALIAN
IAN WA
WAKTU
KTU

Didalam proyek padat alat, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah
sangat erat sekali
s ekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak
terjadi perpanjangan
perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan
biaya.

1. Schedule kontraktor

Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang


dibuat kontraktor.
Apakah rencan
Apakah rencanaa kerja
kerja progre
progress pekerj
pekerjaan
aan yan
yangg ditarg
ditargetk
etkan
an sudah
sudah layak
layak dan
re
real
alis
istitis.
s. Mi
Misa
saln
lnya
ya da
dala
lam
m musi
musimm hu
hujajan,
n, targ
target
et peke
pekerj
rjaa
aann lebi
lebihh keci
kecill bila
bila
dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya, untuk
kondisi kerja yang sama.
Kemudian
Kemudi an ju juga
ga constr
construct
uction
ion method
method,, uruta
urutann ker
kerja
ja kontra
kontrakto
ktorr apakah
apakah sudah
sudah
sistematis, konsepsional dan benar.
Selanjutnya
Selanjutnya berdasark
berdasarkan
an schedule
schedule kontrakto
kontraktorr yang sudah
sudah disetujui,
disetujui, konsu
konsultan
ltan
pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian, sehingga setiap
hari apakah terget volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume
tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan / dikejar untuk
schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek
bisa diselesaikan “on schedule”.

2. Alat berat (heavy equipment)

Untuk menger
Untuk mengerjakjakan
an pekerj
pekerjaa
aann jal
jalan,
an, diperl
diperluka
ukann alat
alat ber
berat,
at, bis
bisaa kom
kombin
binasi
asi /
beberapa jenis dari jumlah alat.
Pertama harus diketahui/dianalisis kapasitas alat, kalau alat tersebut adalah suatu
kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil, misal untuk
pengaspalan / overlay hotmix, maka alat yang digunakan adalah AMP, Asphalt
Sprayer
Sprayer,, Asphalt
Asphalt Finisher
Finisher,, Tandem
andem Roller
Roller,, Pneu
Pneumati
maticc Tire
Tire Roller
Roller dan sejum
sejumlah
lah
Dumpp Tr
Dum Truck
uck.. Dari
Dari alat
alat ter
terseb
sebut
ut dianal
dianalisi
isiss pro
produk
duksi
si nya
nyata
ta per
per jam
jam,, kem
kemud
udian
ian
produksi terkecil yang digunakan untuk evaluasi pengendalian waktu. Alat untuk
beton, misalnya concrete batching plant, mixer truck.
Untukk re
Untu renc
ncan
anaa se
seki kian
an ja
jam
m kekerj
rjaa pe
perr ha
hari
ri,, ap
apak
akah
ah mamp
mampuu alat
alat ters
terseb
ebut
ut
menghasilkan produk hotmix seperti volume yang ditargetkan. Bila tidak tercapai
maka perlu diambil tindakan-tindakan antara lain :
• Menambah jumlah alat, atau
• Menambah jam kerja / overtime

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-30

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Efisiensi dan manajemen pengoperasian


pengoperasian alat berat.
Sedemikian hingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan dalam
waktu yang ditentukan.
ditentukan.

3. Tenaga kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan cukup atau
sejumlah tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga
kerja
kerja sesuai
sesuai dengan
dengan jadwal
jadwal / waktu
waktu yang
yang ditent
ditentuka
ukan.
n. Bila
Bila kon
kondis
disii peker
pekerja
jaan
an
diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja
dua shift atau kerja lembur / overtime.
Dengann tenag
Denga tenagaa kerja
kerja yang
yang cukup
cukup dan jam kerja
kerja yang
yang cukup
cukup / effek
effektip
tip maka
diharapkan pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.

4. Jumlah jam kerja

Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari.
Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada
bila per hari jam kerjanya lebih banyak.
Jam kerja
kerja perlu
perlu disesuai
disesuaikan
kan dengan
dengan kapasitas
kapasitas alat, tena
tenaga
ga kerja,
kerja, sedemikian
sedemikian
hi
hing
ngga
ga vo
volu
lume
me pepeke
kerj
rjaa
aann ya
yang
ng di
dita
targ
rget
etka
kann bisa
bisa dise
disele
lesa
saik
ikan
an.. Kala
Kalauu suat
suatuu
pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja
malam / overtime.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara
optima
optimall maka
maka konsul
konsulta
tann akan
akan memaha
memahami
mi secara
secara sunggu
sungguh-s
h-sung
ungguh
guh “Network
Planning” yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis
(“Critical Path Method / CPM”).
Menginga
Mengi ngatt sangat
sangat pentin
pentingny
gnyaa “Netw
“Network
ork Planning
Planning”” ini dalam
dalam suatu
suatu pek
pekerj
erjaan
aan
pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning”
dari kontraktor dan akan membantu kontraktor dalam mereview dan menyusun
kembali “Netwok Planning” tersebut bila memang diperlukan.
Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart / S-
Pengendalian
curve” yang biasa dan juga dapat digunakan
digunakan “Vector Diagram” yang baik / cocok
untuk pekerjaan jalan karena dapat mengetahui / menunjukkan lokasi dan waktu.
Schedule
Sche dule ini, pada
pada arah “ba
“basis
sis”” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah
“ordinat” menggambarkan waktu.

E.1.18. PENGENDALIAN BIAYA

Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :


• Biaya proyek
• Estimated Quantity / Volume Pekerjaan
• Harga satuan pekerjaan

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-31

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
• Pe
Pengu
ngukur
kuran
an hasil
hasil pekerj
pekerjaan
aan,, perlu
perlu dil
dilaku
akukan
kan dengan
dengan akurat
akurat dan
dan ben
benar-
ar-ben
benar
ar
sehin
sehingga
gga kwanti
kwantitas
tas yang
yang didibay
bayar
ar sesuai
sesuai denga
dengann gam
gamba
barr ren
rencan
canaa atau
atau yan
yangg

terpasan
terpasang.
akhirnya g. Dengan
Deng
biaya an dikeluarkan
yang demikian
demikian volume dalam
dalamdengan
sudah sesuai kontrak
kontrakyang
tidak
tidadianggarkan.
k dilampau
dilampauii yang pada

• Pekerjaa
Pekerjaann yang
yang bi
bisa
sa dibaya
dibayarr adala
adalahh pekerj
pekerjaan
aan yan
yangg sud
sudah
ah diteri
diterima
ma dari
dari seg
segii
pengukuran / kwantitas dan kwalitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-
benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan
harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya
proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

E.1.19.
E.1.19. ADMI
ADMINIST
NISTRASI
RASI PR
PROYEK
OYEK

Sebelum
Sebelu m kontra
kontrakto
ktorr memul
memulai
ai aktivi
aktivitas
tas konstr
konstruks
uksi,i, kon
kontra
trakto
ktorr akan
akan membu
membuat
at sua
suatu
tu
permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi
k onstruksi dan persetujuan
pekerjaan dalam tahap yang logis.
Untuk maksud tersebut, konsultan akan :
• Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
• Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik.
• Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi.
• Melaksanakan test-test lapangan.
• Melaksanakan test laboratorium terhadap sampel yang diambil dari lokasi kerja.
• Melaksanakan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi.
Bagian tersebut diatas adalah merupakan sebagian dari administrasi / prosedur proyek
yang perlu dilengkapi / didukung dengan suatu kelengkapan administrasi proyek, antara
lain dalam bentuk Formulir / Form misalnya.
Gambar 6.18. menunjukkan kelengkapan administrasi proyek.
Form-form administrasi
Form-form administrasi yang diperlukan
diperlukan proyek
proyek antara
antara lain dan tidak
tidak terb
terbatas
atas pada
sebagai berikut dibawah ini :
• Serah terima lapangan (site hand over).
• Pre construction meeting.
• Mobilisasi.
• Mutual check awal (MCo).
• Dokumen kontrak.
• Gambar rencana.
• Struktur organisasi.
• Buku direksi.

• Penyiapan time schedule.


• Bagan cuaca.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-32

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Shop drawing.
• Request.
• Laporan harian.
• Laporan mingguan.

Buku instruksi.
• Bobot pekerjaan / prestasi rutin.
• Evaluasi produk pekerjaan.
• Evaluasi akhir (tim evaluasi).

ADMINISTRASI PROYEK

Site Hand Over


Struktur organisasi
Mobilisasi
Tahap Time schedule , metode kerja
Persiapan Persiapan Traffic management
Pre Construction Meeting
Field Engineering
Material dan penyimpanan

Pembuatan format-format

Shop drawing
Request
Laporan harian
Laporan mingguan
Buku instruksi
Bobot pekerjaan prestasi rutin
Evaluasi produk pekerjaan
Teguran, peringatan
Photo dokumentasi
Risalah rapat
Contract Change Order (CCO)
Tahap Addendum
Pelaksanaan As built drawing
Justifikasi teknis perpanjangan waktu
Justifikasi teknis pek. tambah/kurang
Perintah perubahan (CCO)

Administrasi
Proyek Quantity Sheet

Quality Control

Tahap Monthly
Pembayaran Certificate

SK Pimpro, pembentukan panitia


Berita acara PHO
BA penilaian hasil pekerjaan I
BA penilaian hasil pekerjaan II
Tahap PHO Pemeriksaan administrasi kantor
Serah terima Pemeriksaan mutu (pengujian)
Pemeriksaan mutu (dimensi)
Pemeriksaan defect & deficiencies
Check list PHO

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-33

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.12.

• Teguran (4 hari) I dan II.


• Peringatan (4 hari).

Photo dokumentasi.
• Risalah rapat.
• Change order (CCO).
• Addendum.
• Justifikasi teknis perpanjangan waktu pelaksanaan.
• Justifikasi teknis pekerjaan tambah-kurang.
• Monthly certificate (MC)
• Quantity sheet.
• Quality control.

E.1.20. SERTIFIKASI DAN PEM


PEMBA
BAY
YARAN

Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan
kepada konsultan supervisi pada setiap akhir bulan yang berjalan atau sesuai aturan
pembayara
pemb ayaran,
n, yang selanjutnya
selanjutnya disebut sebagai
sebagai “termijn / sertifikat bulanan (MC)”.
(MC)” .
Format termijn / sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh
Konsultan supervisi dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas akanakan memeri
memeriksa
ksa kemaju
kemajuanan pekerj
pekerjaa
aann yan
yangg diajuk
diajukan
an pada
pada
sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah
terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menanda-tangani bersama oleh
wakil kontraktor,
kontraktor, konsultan, dan Pemimpin Proyek. MC harus didukung / dilengkapi
dengan back-up data yang terdiri dari Back-up Quantity Sheet dan Back-up Quality
Control.
Prosedur sertifikasi pembayaran diperlihatkan seperti pada Gambar 6.19.

FLOW CHART PROSEDUR SERTIFIKASI TERMIJN / MONTHLY CERTIFICATE

Tidak Tidak

Ya Ya
KONTRAKTOR KONSULTAN PENGAWAS PENGGUNA JASA PERSETUJUAN

Termijn / MC Team Leader Kuasa Pengguna Anggaran Pembayaran


Termijn / MC

Back-up Quantity RE Structure


Back-up Quality RE Highway & Measurement
RE Soil & Material

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-34

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gambar E.13.
E.1.21. PEMERIKSAAN PEMBA
PEMBAY
YARAN AKHI
AKHIR
R

Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat
dikoreksi pada pembayaran berikutnya / akhir.

E.1.22.
E.1.22. PROS
PROSEDUR
EDUR P
PERUBAHAN (CONTRACT CHANGE ORDER)
ERUBAHAN

Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Direksi Pekerjaan atau Kontraktor dan
harus disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut
menyajikan suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu
peruba
perubahan
han yang
yang diperk
diperkira
irakan
kan dalam
dalam Jumla
Jumlahh Kontra
Kontrakk cukup
cukup besar
besar,, mak
makaa Per
Perint
intah
ah
Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

E.1.23.
E.1.23. SERT
SERTIFIK
IFIKASI
ASI PENYELES
PENYELESAIAN
AIAN AKHIR

Bila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
period
per iodaa jamina
jaminan,
n, maka
maka kontra
kontrakto
ktorr harus
harus membua
membuatt perpermoh
mohona
onann unt
untuk
uk serah
serah terima
terima
pertama,
perta ma, umumnya pada tingkat
tingkat penyelesaia
penyelesaiann fisik mencapai
mencapai 97 % (Provisional Hand
Over / PHO).
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah
Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka
konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Akhir.

E.1.23. PERNY
PERNYA
ATAAN PERHITUNGAN AKHIR

Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir, bersama-


sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan
diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
Setelah peninjauan kembali oleh Direksi Pekerjaan dan jika diperlukan, amandemen oleh
kontraktor, Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir
yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.

E.1.24.
E.1.24. ADDE
ADDENDUM
NDUM PENU
PENUTUP
TUP

Berdasarkan pada rincian pernyataan Direksi Pekerjaan mengenai Perhitungan Akhir.


Setelah memperoleh tanda-tangan kontraktor, Direksi Pekerjaan akan menyampaikan
addend
addendum
um penutu
penutupan
pan teterse
rsebut
but kepada
kepada Pember
Pemberii Pek
Pekerj
erjaa
aann unt
untuk
uk ditan
ditanda
da-ta
-tanga
ngani
ni
bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

E.1.25. DOKUMEN CA
CATA
TATA
TAN
N PROYEK

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-35

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Kontraktorr harus
Kontrakto harus memelihar
memeliharaa suatu catatan yang cermat
cermat tentang
tentang semua perubahan
perubahan
dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan.

E.1.26.
E.1.26. SERA
SERAH
H TERIM
TERIMA
A PEKE
PEKERJAAN
RJAAN

Konsultan
Konsultan,, membe
memberik
rikan
an pe
penga
ngarah
rahan,
an, petunj
petunjuk
uk dan saran
saran untuk
untuk memba
membantu
ntu Kuasa
Kuasa
Pengguna Anggaran menyusun rencana serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over
= PHO) dari kontraktor kepada Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Angg
Anggaran.
aran.
Bila Kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
perioda / masa jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah
terima pertama.
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah
Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka
konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir atau Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan.
Bagan alir serah terima pekerjaan diperlihatkan
diperlihatkan seperti pada Gambar 6.20.

E.1.27. MANAJEMEN LALU-L


LALU-LINT
INTAS
AS DAN KESELAMA
KESELAMAT
TAN KERJA

Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang padat memerlukan pengaturan lalu
lintas dan metoda pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik pada saat pelaksanaan
pekerjaan survey maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksinya agar arus lalu lintas
yang ada tetap terjaga kelancarannya dan pemakai jalanpun merasa aman melewatinya
sesuai dengan tujuan dari pembangunan jalan / jembatan itu sendiri.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu-lintas yang baik selama pelaksanaan
memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas yang lebih baik pula.
Situasi semacam itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang
di
diak
akib
ibat
atka
kann ol
oleh
eh ka
kaca
caun
unya
ya la
lalu
lu lint
lintas
as ya
yangng pada
pada gili
gilira
rann
nnya
ya akan
akan meng
menghahamb
mbat
at
pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Untuk itulah pada proyek pembangunan jalan / jembatan tersebut diatas perlu dibuat
sistim pengaturan lalu lintas yang baik dan memenuhi standard.
Penyajian rencana pemeliharaan lalu lintas selama masa pelaksanaan pembangunan
jalan dimaksudkan menyampaikan gambaran masalah yang ada dan yang diperkirakan
terjadi pada masa pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan, diperkirakan ada beberapa aktivitas antara lain :
• Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi jalan.
• Pekerjaan perkerasan jalan.
• Pekerjaan beton.
• Pekerjaan tanah, galian, timbunan dan mengangkut keluar / masuk lokasi.
• Pekerjaan form work / alat bantu pasang.
• Pekerjaan lainnya.

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-36

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan keselamatan kerja
bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek.
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal
dan sesedikit mungkin akibat yang
y ang ditimbulkannya.

SERAH TERIMA PEKERJAAN

Prestasi pekerjaan
selesai 100 %

Kontraktor mengajukan
PHO

Konsultan

Checking lapangan & defect list

No

Kontraktor
Perbaikan / penyempurnaan lap.

Yes
Yes

Konsultan
Rekomendasi PHO ke Pengguna Anggaran

Kuasa Pengguna Anggaran


Membentuk Panitia
PHO / FHO

Panitia
Proses penelitian
Administrasi & Teknik

No
No (Defect list with grace period)

Administrasi Teknis ADMINISTRASI PROYEK


(Team A) (Team B) - Dokumen kontrak
Do
- Adden
Addendu
dum
m kont
kontra
rakk
- Lap
Lapor
oran-
an-la
lapo
pora
rann
- Bukti-
Bukti-bukt
buktii penagih
penagihan
an
Yes
Yes - Instru
Instruksi
ksi-instr
- instruks
uksii

TEKNIS
- Qu
Qual
alit
ityy te
test
st
Panitia - Perh
Perhit
itun
unga
gann quanti
quantity
ty
Rekomendasi kepada - As buil
builtt dra
drawi
wing
ng
Kuasa Pengguna Anggaran - Foto-f
Foto-foto
oto pelaks
pelaksana
anaan
an

PHO Maintenance period


- 3 bulan
bulan pro
proyek
yek-pr
-proye
oyekk LCB
LCB
- 1 ta
tahun
hun pro
proyek
yek-pr
-proye
oyekk IC
ICB
B
PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-37
Gambar E.14.

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Untuk menganti
Untuk mengantisipas
sipasii penguran
pengurangan
gan lebar
lebar jalur
jalur effective, bahu jalan dibagian luar yang
sudah
sudah diperk
diperkera
erass bisa
bisa dipaka
dipakaii sebag
sebagai
ai ja
jalur
lur lalu
lalu lintas
lintas khusus
khusus untuk
untuk kendar
kendaraa
aann
penumpang sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternatip lain dengan membuat jalur
baru dengan memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi pekerjaan tersebut.
Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan
penanganann yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan keluar dari lokasi
penangana
proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas adalah cara pemuatan
dan transport
transportasi
asi pembuang
pembuanganan tanah
tanah hasil
hasil galian
galian haruslah
haruslah memperhati
memperhatikan
kan wawasan
wawasan
lingkungan.
Tanah yang dimuat diatas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer diatas
permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan menyebabkan
kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas yang ada.
Didalam pelaksanaan “Traffic Management” untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi
menjadi 2 bagian :
• Pelayanan Umum
• Keselamatan Kerja.

1. Pelayanan Umum

Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut :

a. Efektifitas sistim informasi

Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan selama


pelaksanaan yang tujuannya memberikan informasi bahwa akan ada proyek
pembangunan.
Sistim ini dapat diwujudkan dalam 2 media, yaitu :
• Melalui media cetak yang bersifat pengumuman
• Pembagian “pamflet”

b. Mengurangi kemacetan

Dalam mengatasi
mengatasi adanya
adanya kemacetan
kemacetan lalu
lalu-lin
-lintas,
tas, dapa
dapatt dila
dilakukan
kukan dengan
dengan
pe
pera
ramb
mbua
uann se
seme
ment
ntar
araa se
sela
lama
ma pela
pelaks
ksan
anaa
aann peke
pekerj
rjaa
aann dan
dan deng
dengan
an
menyiagakan satuan penanggulangan
penanggulangan gangguan.

2. Keselamatan kerja

Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Disiplin kerja

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-38

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus menerus


di
dimo
moni
nito
torr de
deng
ngan
an perl
perlen
engk
gkap
apan
an komu
komuni
nika
kasi
si untu
untukk dapa
dapatt sali
saling
ng
berhubungan setiap saat dengan cepat.
• Pengenda
Peng endalian
lian waktu dimaksudka
dimaksudkann agar penyelesa
penyelesaian
ian proyek
proyek sesuai
sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
ditetapkan.
• Pengendalian waktu ini disesuaikan dengan tuntunan lapangan yang
mencakup seluruh aspek terkait.

b. Peniadaan kecelakaan fatal

• Perambuan sesuai dengan standar perambuan.


• Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan
kerapian kerja sepanjang daerah proyek yang diperkirakan perlu (kiri dan
kanan) dan diberi lampu-lampu agar mudah terlihat pada malam hari.
Kecelakaan lalu-lintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas transportasi.
Keseim
Kes eimban
bangan
gan antara
antara mental
mentalita
itass pe
penge
ngemud
mudi,i, kem
kemaj
ajuan
uan teknol
teknologi
ogi kenda
kendaraa
raann dan
penyediaan prasarana lalu lintas merupakan unsur-unsur yang menentukan mobilitas
transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin nyaman sesuai dengan tuntutan
keadaan.
Ketidak-s
Ketidak-seimb
eimbanga
angann dari salah satu unsur tersebut
tersebut diatas dalam
dalam bera
beradapt
daptasi
asi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan / jembatan pada tahapan pelaksanaan menanggung
resiko tinggi pada terjadinya kecelakaan yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka
diperlukan persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada
ruas jalan yang sedang beroperasi.
Dalam pelaksanaan proyek, beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait, antara lain :
• Faktor perambuan darurat.
• Sistim transportasi pada lokasi proyek.
• Atribut pada tenaga kerja.

Astek.
• Dan lain-lain.
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang ditangani dan
melibatka
melibatkann banyak
banyak tenaga
tenaga yang bekerja, maka keselamata
keselamatann kerja daripada
daripada semu
semuaa
eksponen terkait menjadi faktor utama dari kelancaran progress yang hendak dicapai.
Pada tahap ini, gambaran pencapaian
pencapaian keselamata
keselamatann kerja dapat dijelask
dijelaskan
an seba
sebagai
gai
berikut :
1. Perambuan darurat
Perambunan pada tahap pelaksanaan mempunyai andil besar dalam keselamatan
kerja yang memberikan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan bagi para
pekerja yang berada pada daerah perambuan.

Rambu-rambu darurat
peringatan, rambu yangdan
perintah diperlukan
laranganpada
sertatahap pelaksanaan
rambu misalnya
petunjuk, juga rubberrambu
cone

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-39

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya seperti ditunjukan
pada keperluan “rambu darurat”.
Disamping itu diperluka
Disamping diperlukann pagar
pagar pembatas
pembatas antara daerah kerja dan lajurlajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pambatas dicat dengan
warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda “spot light”
atau cat berpendar yang bisa terlihat bila kena sorot lampu pada malam hari.
Bisa juga dengan lampu-lampu sebagai pengganti spot light.
2. Sistim transportasi pada lokasi proyek
Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
• Pintu keluar / masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan, rute
perjalanan pembuangan
pembuangan dibuat searah dengan arus lalu lintas, pada prinsipnya
tidak boleh ada arah “crossing” sehingga tidak ada konflik.
• Dump tru
Dump truck
ck yang
yang menung
menunggu
gu gil
gilira
irann penga
pengang
ngkut
kutan,
an, ant
antri
ri dan berde
berderet
ret ke
belakang namun harus masih tetap dalam area perambuan.
• Untuk pengangkutan tanah, tiap dump truck harus dilengkapi dengan penutup
bak belakang. Ini dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak tercecer dimuka
jalan, sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila sedikit saja kena air
hujan dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
• Mobilisasi peralatan berat ke lapangan juga harus memperhatikan keselamatan
dari peralatan maupun operatornya, dan bila perlu minta satuan pengawal dari
pihak kepolisian.
3. Atribut pada tenaga kerja
Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan
terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bisa terpenuhi dengan pemakaian baju
rompi refleksionis warna orange menyolok yang harus selalu dikenakan pada saat
melaksanakan tugas.
Pe
Peng
nggu
guna
naan
an to
topi
pi di lalapa
pang
ngan
an jujuga
ga dian
dianju
jurk
rkan
an,, seba
sebabb sang
sangat
at me
membmban
antu
tu
mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja pada kondisi badan letih yang
dipaks
dipaksaka
akann ap
apala
alagi
gi di jal
jalan
an yang
yang pa
padat
dat lalu
lalu lintas
lintas yan
yangg berop
beropera
erasi
si sangat
sangat
membahayakan dan mengurangi akurasi kerja.
4. Astek (Asuransi tenaga kerja)
Jaminan perlindungan keselamatan terhadap tenaga kerja pada daerah beresiko
tinggi adalah mutlak diperlukan. Setiap tanaga kerja tersebut harus dijamin dengan
asuransi tenaga kerja yang lebih dikenal dengan astek.
Mengingat pentingnya Astek pada pelaksanaan pekerjaan tersebut maka astek
tidak bisa dipisahkan dari dokumen kontrak, jadi merupakan satu kesatuan dalam
dokumen kontrak.

E.1.28. PENGET
PENGETAHUAN
AHUAN TENT
TENTANG
ANG PEKERJAAN FISIK PROYEK

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-40

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

1. Pematokan dan pengukuran

Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemennya pada posisi yang


benar.
Untuk memindahkan suatu Gambar Rencana dari atas kertas ke suatu bangunan di
lapangan, maka dibutuhkan :
• Disana harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada
suatu sistem koordinat yang tetap.
• Perencanaan konstruksi harus dikaitkan pada sistem koordinat yang sama.
Apabila terdapat ketidak jelasan informasi pada gambar rencana yang menimbulkan
keraguan
keraguan interpre
interpretasi,
tasi, maka pengawas
pengawas lapangan
lapangan harus
harus menghubu
menghubungingi pere
perencana
ncananya
nya
untuk mendapatkan kejelasan. Kontraktor bertanggung jawab dalam penentuan dan
pematokan secara keseluruhan, sedang pengawas lapangan harus memastikan bahwa
kontraktor mendapatkan informasi yang tepat serta menyiapkan titik-titik kontrol yang
dipasang.
a. Pe
Peng
nguk
ukur
uran
an hori
horizo
zont
ntal
al

Pengukura
Peng ukurann horizont
horizontal
al didasarka
didasarkann baik pada sistem kontrol
kontrol gari
gariss ataupun
ataupun
sistem koordinat, namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari kedua
sistem diatas.
b. Pe
Peng
nguk
ukur
uran
an ve
vert
rtik
ikal
al
Ketinggia
Keting giann permu
permukaa
kaann tanah
tanah dapat
dapat diukur
diukur dari
dari titik
titik Ben
Bench
ch Mark.
Mark. Geo
Geomet
metriri
vertikal garis kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci rangkaian titik
tangen vertikal, ketinggian dan kemiringan permukaan akhir.
c. Titi
Titikk ko
kont
ntro
roll su
surv
rvai
ai
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah
proyek, dan ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan konstruksi.
Jarak antara titik-titik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.
meter.

Titik-titik
bebas
beb as darikontrol
dar areasurvei
i area sebaiknya
kegia
kegiatan berada
tan,, dimaks
dimaksudkudkan
andekat dengan
untuk
untuk menlokasi
mengh
ghind pekerjaan
indari
ari kem
kemung tetapi
ungkin
kinan
an
adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian
dari peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara
teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi pada dasar tanah, pada
timbunan pelapisan tanah yang mudah mampat atau proses dalam tanah itu
sendiri, seperti proses yang terjadi akibat besarnya variasi kadar kelembaban.
d. Pen
Penent
entuan
uan eelem
lemen-
en-ele
elemen
men sstru
truktu
kturr
Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada sistem
referensi yang digunakan.
Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap elemen utama. Letak dan jarak
offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati diputuskan dan dikenali dilapangan
dan untuk menyiapkan tahap penentuan kembali yang mudah bagi letak elemen
utama selama pelaksanaan pekerjaan sehingga titik-titik ini tidak terganggu.

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-41

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase ditentukan
berd
berdas
asar
arka
kann pada
pada leleta
takk elelem
emen
en-e
-ele
leme
menn deng
denganan memp
memperertitimb
mban
angk
gkan
an
pengukuran.
Penempatan dan pematokan letak elemen-elemen yang telah ditentukan harus

diperiksa.
Staff Engin
Sta Pemeriksaan
Engineer dengan ini
eer dengan harus
menggu
men dilakukan
ggunak
nakan secara
an peral
peralata terpisah
atann lain
lai yanggdan
n yan dilakukan
ber
berbed
bedaa denoleh
dengan
gan
peralatan yang digunakan pada saat penempatan dan pematokan awal.
Bagi kontraktor yang melaksanakan pemeriksaan ulang atas hasil pekerjaannya
sendiri,
send iri, dianjurka
dianjurkann untukuntuk mengguna
menggunakan kan methoda
methoda lain yang berbeda
berbeda deng
dengan
an
methoda yang telah digunakan pada saat awal penempatan dan pematokan.
Untuk menghindari kesalahan dari ketidak tepatan identifikasi patok, ketidak-
tepata
tep atann papanan
nanda
daanan at atau
au kesala
kesalahan
han dalam
dalam melmelaks
aksana
anakan
kan sur
survei
vei,, mak
makaa
pengukuran jarak dan beda tinggi dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan
dari titik awal suatu sisi sampai pada titik akhir pada sisi yang lain, kemudian
di
diik
ikat
atka
kann pa
pada
da titititikk ko
kont
ntro
roll hasi
hasill surve
surveii pert
pertam
ama.
a. Peme
Pemeri
riksa
ksaan
an ini
ini tida
tidakk
diperkenankan dilakukan hanya dengan mengukur dari satu titik akhir saja atau
dua titik akhir pada sisi yang terpisah.

2. Material / Bahan-beton

a. Semen

Konsultan Supervisi harus memastikan bahwa kontraktor memenuhi persyaratan


syarat-sya
syarat-syarat
rat teknik
teknik yang berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan pemak
pemakaian
aian,, peny
penyimpa
impanan
nan dan
umur semen.

b. Agregat

Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton yang baik.
Agregat beton harus terdiri dari partikel-partikel yang bersih, keras dan tahan serta
cukup kuat untuk menahan beban yang diterima oleh beton. Pada umumnya,
agregat tersebut terdiri dari pasir atau kerikil alam, atau batu pecah.

Agregat beton harus :

• Cukup kuat dan keras


k eras untuk dapat menghasilkan beton dengan kekuatan tekan
yang memenuhi syarat, dan tahan terhadap abrasi.
• Be
Bers
rsih
ih at
atau
au be
beba
bass da
dari
ri ko
koto
tora
rann sepe
sepert
rtii zat-
zat-za
zatt orga
organi
nik,
k, kare
karena
na dapa
dapatt
menghambat pembekuan dan pengerasan beton. Tidak mengandung lanau
dan lempung karena dapat memperlemah beton. Partikel-partikel yang lemah
dan lunak dapat mengurangi kekuatan beton dan dapat hancur bila terbuka
te
terh
rhad
adap
ap cu
cuac
aca.
a. Lempu
empungng at
atau
au ba
baha
hann lema
lemahh lain
lainny
nyaa yang
yang menu
menutu
tupi
pi
permukaan agregat dapat mengurangi ikatan antara agregat dan pasta semen.

Gradasi :

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-42

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Ag
Agre
rega
gatt ya
yang
ng be
berg
rgra
rada
dasi
si baik
baik ak
akan
an meng
mengha
hasi
silk
lkan
an beto
betonn yang
yang muda
mudahh
dikerjakan agregat yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan cenderung
untuk
untuk terja
terjadi
di pemisa
pemisahan
han (se
(segre
gregat
gation
ion)) dan airnya
airnya akan
akan mer
meremb
embes
es keluar
keluar
(bleeding).

• Pada umumnya pasir yang bergradasi kasar paling dikehendaki. Disisi lain,
semua pasir harus mengandung kuantitas partikel halus yang cukup untuk
membantu mendapatkan kemampuan pengerjaan yang baik. Suatu gradasi
pasir dimana satu atau dua ukuran partikel sangat dominan harus dihindarkan.
Pa
Pasi
sirr demi
demiki
kian
an memp
mempununya
yaii ka
kada
darr udar
udaraa yang
yang besa
besarr, oleh
oleh kare
karena
na itu
itu
memerlukan
memer lukan pasta semen dalam jumlah
jumlah besar
besar untuk dapat menghasil
menghasilkan
kan
campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.

Bentuk partikel dan tekstur permukaan :

Bentuk partikel dan permukaan dari agregat akan mempengaruhi kemampuan


pengerjaan pada beton. Partikel sepihan (flakey) bersudut tidak hanya menyulitkan
dalam
dalam penger
pengerjaa
jaann tetap
tetapii ju
juga
ga menyeb
menyebabk
abkan
an pemisa
pemisah,
h, mak
makaa har
harus
us dih
dihind
indari
ari..
Kekuatan maksimum, dengan sedikit kesulitan dalam pengerjaan, akan dihasilkan

oleh
rata. agregat
agregat pecah (crushed) dengan pelekatan antara muka batuan yang tidak

Ukuran maksimum :

Penghemat
Penghe matan
an yang
yang palin
palingg besar
besar didapa
didapatka
tkann bila
bila uku
ukuran
ran agrega
agregatt mak
maksim
simum
um
terbesar digunakan. Faktor-faktor yang membatasi gradasi adalah kemampuan
peralatan pengaduk, pengangkat dan pengecoran untuk dapat menangani ukuran-
ukuran lebih besar, dan jarak bebas (spacing) antara acuan dan tulangan. Ukuran
agregat maksimum tidak boleh melebihi dua pertiga jarak bebas antara tulangan
atau tiga perempat selimut beton hingga penulangan. Dalam syarat-syarat teknik,
pe
peng
nggu
guna
naan
an beto
betonn pa
pada
da beberb
rbag
agai
ai bagi
bagian
an peke
pekerj
rjaa
aann dibe
diberi
ri bata
batasa
sann yang
yang
menggambarkan batas-batas tersebut diatas.

c. Air

• Air yang dipakai untuk beton tidak


tidak boleh
boleh meng
mengandu
andung
ng garam,
garam, larutan
larutan zat
organik, atau bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen.
• Air yang dapat diminum biasanya memuaskan. Jika ada keraguan, suatu batch
percob
per cobaan
aan beton
beton haharus
rus dibuat
dibuat dan diuji
diuji unt
untuk
uk memban
membandin
dingka
gkann tingka
tingkatt
penger
pen gerasa
asann da
dann kekuat
kekuatan
an ult
ultima
imaten
tenya
ya dengan
dengan beton
beton ser
serupa
upa yang
yang dib
dibuat
uat
dengan air murni / segar.
• Air laut tidak boleh digunakan pada beton bertulang, karena menyebabkan
korosi pada penulangan.
penulangan.

d. Udara

Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya. Jumlah sekecil


5 persen dapat mengurangi kekuatan dengan 30 persen, dan 2 persen dapat
mengurangi kekuatan 10 persen.

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-43

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Rongga pada beton adalah :


• Gelembung udara yang tertahan, atau
• Ruangan yang tertinggal setelah air berlebihan dihilangkan, hal ini tergantung
pada ratio semen air (water cement ratio) dari campuran
Telah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga 8 persen dalam beton dengan
menggunakan campuran tambahan yang sesuai. Gelembung udara tersebut jauh
lebih kecil (0,05 mm) dari pada gelembung yang secara tidak sengaja masuk atau
tertahan, dan terpisah-pisah sehingga tidak berbentuk saluran untuk lewatnya air
dan permeabilitas beton tidak bertambah.

3. Penyimpanan Bahan

1. Semen

Harus disimpan didalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca dan teratur
agar dapat digunakan dengan urutan sesuai pengiriman. Semen yang disimpan
lebih dari empat bulan harus diuji kembali sebelum digunakan.

2. Agregat
Agregatt ha
Agrega harus
rus disimpan
disimpan dalam
dalam bak
bak (bin) ata
atauu tem
tempat
pat penimb
penimbuna
unann (stockpile)
berdekatan dengan pekerjaan dengan tiap ukuran dipisah dari ukuran lainnya
secara pasti untuk mencegah saling tercampur. Lantai penimbunan harus kering
dan dilapisi kerikil atau bahan untuk mencegah bercampurnya timbunan dengan
tanah.

4. Pekerjaan Jalan

A. Kom
Kompon
ponen
en ut
utam
amaa pek
pekerj
erjaan
aan jjala
alan
n

Pembangunan jalan meliputi komponen pekerjaan pokok antara lain dan tidak
terbatas pada :
a. Pene
Penent
ntua
uann ba
bata
tas-
s-ba
bata
tass pe
peke
kerj
rjaa
aan.
n.
b. Pekerjaan galian.
c. Pekerjaan timbunan.
d. Peny
Penyia
iapa
pann sub
subgrgrad
adee / ta
tana
nahh das
dasarar..
e. Pemb
Pembuauata
tann sub
sub ba
base
se co
cour
urse
se & bas
basee cou
cours
rse.
e.
f. Pe
Pemb
mbua
uata
tann llap
apis
is pe
perm
rmukukaa
aann / pe
peng
ngas aspa
pala
lann / hotm
hotmix
ix..
g. Peke
Pekerj
rjaa
aann rigi
gidd pav
aveement
ment..
h. Pekerjaan st struktur.

a. Penentuan batas-batas pekerjaan

Se
Sebe
belu
lum
m peke
pekerj
rjaa
aann di
dimu
mula
laii perl
perluu diad
diadak
akan
an peng
penguk
ukur
uran
an,, khus
khusus
usny
nyaa
berkenaan
berke naan dengan ukuran
ukuran lebar
lebar jalan,
jalan, loka
lokasi
si jalan,
jalan, eleva
elevasi
si permu
permukaan
kaan,,
struktur drainase.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-44

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Kontrakto
Kontraktorr dan Konsul
Konsultan
tan ha
harus
rus mencap
mencapai
ai per
perset
setuju
ujuan
an terleb
terlebih
ih dah
dahulu
ulu
mengen
men genai
ai ketepa
ketepatan
tan penguk
pengukur
uran
an agar
agar hasil
hasil pek
pekerj
erjaan
aan sesuai
sesuai dengan
dengan
Gambar kontrak.

b. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini umumnya
Pekerjaan umumnya terdiri
terdiri dari galian, pembuangan
pembuangan dari tana
tanahh atau
batuan atau bahan-bahan lainnya dari badan jalan atau yang berdekatan
yang diperlukan untuk pembentukan konstruksi jalan.
Pekerjaan
Pekerj aan ter
terseb
sebut
ut juga
juga diperl
diperluka
ukann untuk
untuk pembu
pembuata
atann sal
salur
uran
an air dan
dan
seloka
selokan,
n, untuk
untuk pemben
pembentuk
tukan
an pondas
pondasii untuk
untuk pipa,
pipa, goron
gorong-g
g-gor
orong
ong atau
atau
struktur lainnya, untuk pengeluaran bahan-bahan yang tidak terpakai dan
tanahh humus,
tana humus, untuk
untuk pekerjaan
pekerjaan stabilisa
stabilisasi,
si, untuk bahan-ba
bahan-bahan
han konstruksi
konstruksi
galian
galian tambahan
tambahan atau pembuang
pembuangan an bahan-ba
bahan-bahan
han sisa galian
galian dan pada
umumnya untuk pembentukan tempat kerja yang sesuai dengan spesifikasi.

c. Pekerjaan Timbunan

Pekerjaan ini terdiri dari pengangkutan, penempatan dan pemadatan tanah


atau bahan-ba
bahan-bahan
han butiran
butiran untuk
untuk pekerjaan
pekerjaan timbunan
timbunan,, untuk pengurug
pengurugan
an
kembali pada parit atau galian disekeliling pipa atau daerah luar struktur,
penimbunan untuk pembentukan konstruksi menurut garis, kelandaian dan
ketinggian dari penampang melintang yang ditentukan.

d. Penyiapan subgrade / tanah dasar

Pe
Peke
kerj
rjaa
aann in
inii te
terd
rdir
irii da
dari
ri pe
pers
rsia
iapa
pann perm
permuk
ukaa
aann tana
tanahh dasa
dasarr sete
setela
lahh
penyelesai
penyelesaian
an pekerjaan
pekerjaan-peke
-pekerjaa
rjaann penggali
penggalian
an atau peni
penimbun
mbunan
an untuk
untuk
penempatan lapisan pondasi bawah (subbase), trotoar, jalur-jalur pemisah
(median) dan bahu jalan (termasuk tempat parkir dan persimpangan).
Pekerjaan meliputi penggalian kecil dan pekerjaan timbunan diikuti dengan
pembentukan, pemadatan dan pengujian / test laboratorium maupun test
lapangan
lapangan,, serta pemelihar
pemeliharaan
aan dari pada permukaan
permukaan yang dipersiap
dipersiapkan
kan
sampai bahan-bahan perkerasan jalan ditempatkan diatasnya.

e. Pembuatan subbase course & base course

Peke
Pekerj
rjaa
aann te
terd
rdir
irii da
dari
ri pe
peny
nyed
edia
iaan
an,, pe
pemr
mros
oses
esan
an,, peng
pengan
angk
gkut
utan
an,,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat dari campuran batu
pecah bergradasi tertentu pada suatu permukaan yang dipersiapkan untuk
itu.
Pemrosesan meliputi pemecahan, penyaringan, pencampuran dan setiap
operas
ope rasii pelaks
pelaksana
anaan
an lai
lainny
nnyaa untuk
untuk mengha
menghasil
silkan
kan suatu
suatu bahan
bahan sesuai
sesuai
dengan persyaratan pengujian bahan/material apakah bisa digunakan atau
tidak untuk agregat sesuai dengan persyaratan, jika test lapangan dilakukan

untuk pengendalian kualitas.

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-45

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

f. Pekerjaan pengaspalan / hotmix

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan suatu lapisan hotmix, campuran


c ampuran tersebut
harus dicampur dalam Asphalt Mixing Plant, dihampar dan dipadatkan pada
suatu permukaan yang disetujui oleh Konsultan.
Pelapisan aspal direncanakan dengan menggunakan prosedur khusus yang
diberikan dalam spesifikasi, untuk menjamin bahwa asumsi-asumsi rencana
mengenai kadar aspal efektip, rongga udara, stabilitas, dan ketebalan lapisan
aspal benar-benar terpenuhi.
Equipment yang digunakan pada umumnya terdiri dari Asphalt Mixing Plant,
Asphalt Sprayer,
Sprayer, Asphalt
Asphalt Finisher,
Finisher, Tendem
Tendem Roller dan Pneumatic Tire Roller .
Untukk mend
Untu mendapapat
atka
kann cacamp
mpururan
an hotm
hotmix
ix yang
yang memememenu nuhi
hi pers
persya
yara
rata
tann
spesifikasi, test-test antara lain sebagai berikut ini perlu dilaksanakan :
• Marshall test
• Extraction test
• Asphalt properties
properties
• Suhu campuran
• Core drill
• dan lain-lain yang disebutkan dalam spesifikasi.

g. Pekerjaan rigid pavement

Pekerjaan ini terdiri dari konstruksi perkerasan jalan beton semen portland
diberi dowel dan tie bar sebagaimana disyaratkan, di atas badan jalan yang
telah dipersiapkan, dan menurut garis-garis, ketinggian, kelandaian, ukuran,
penampan
pena mpangg melintan
melintangg dan penyelesa
penyelesaian
ian akhi
akhirr yang diperlih
diperlihatkan
atkan dalam
dalam
gambar.

1). Bahan-bahan

Ba
Baha
hann / mate
materi
rial
al beri
beriku
kutt ini
ini haru
haruss meng
mengik
ikut
utii kete
ketent
ntua
uann dala
dalam
m
spesifikasi :
• Semen
• Air
• Persyaratan gradasi agregat
• Sifat agregat
• Membran kedap air
• Tulangan baja, dowel, tie bar : Batanq baja untuk Dowel harus
berupa batang bulat biasa sesuai denqan AASHTO M 31. Batang-
batang Dowel berlapis plastik yang memenuhi AASHTO M 254
dapatt digunakan
dapa digunakan.. Batang
Batang peng
pengikat
ikat harus
harus berupa
berupa batang-b
batang-batan
atangg
baja berulir sesuai dengan AASHTO M 31.
• Bahan-bahann untuk sambungan
Bahan-baha

ARCHICON JO
PT. BUANA ARCHICON J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-46

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

2). Persyaratan sifat campuran dan kekuatan beton

• Kuat tekan karateristik beton dan kuat lentur karakteristik harus


sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi.
• Beton harus
Beton harus merup
merupaka
akann jenis
jenis yang
yang mem
memiIi
iIiki
ki sifat
sifat kem
kemuda
udahan
han
pengerjaan yang sesuai untuk mencapai pemadatan penuh. Slump
optimum harus sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi.
3) Pengecoran

• Pengecoran beton harus diteruskan dengan tanpa berhenti sampai


padaa suatu
pad suatu sambun
sambungan
gan konstr
konstruks
uksii yang
yang telah
telah diten
ditentuk
tukan
an dan
disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan tersebut diselesaikan.
• Bet
etoon hararus
us dicicoor deng
engan carcara sede
sedemi
miki
kian
an rupaupa untuk
tuk
menghind
meng hindari
ari segregasi
segregasi / pemisaha
pemisahann partikel-
partikel-part
partikel
ikel halus
halus dan
kasar dalam campunan yang bersangkutan. Beton harus dicor ke
dalam
dalam acuan-
acuan-acu
acuan
an sedeka
sedekatt mungki
mungkinn denga
dengann posis
posisii akh
akhirn
irnya
ya
untuk menghindari pengaliran
pengaliran dan tidak boleh mengalir lebih dari 1
m setelah pengecoran.
• Beton harus dicor dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga
beto
betonn ya
yang
ng baru
baru di
dico
corr meny
menyat
atuu deng
dengan
an beto
betonn yang
yang dico
dicorr
sebelumnya sementara yang baru dicor masih plastis.

4). Perawatan

• Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai perawatan


beton harus dimulai.
• Permukaan terbuka beton yang baru dicor harus dilindungi
dilindungi dengan
menggunakan bahan-bahan yang bersifat merefleksi panas dan
hujan.
• Bahan yang digunakan harus dijaga agar tetap basah untuk waktu
tidak kurang dari 5 hari, sampai suatu tingkat yang menjamin
bahwa 100 % kelembaban dipertahankan
dipertahankan pada permukaan beton.
• Kegi
Kegiat
atan
an-k
-keg
egia
iata
tann pe
peng
ngec
ecor
oran
an bebeto
tonn haharu
russ ditun
itunda
da jika
jika
penyediaan air tidak cukup baik untuk perawatan, atau bila tidak
cukup persediaan
persediaan bahan
bahan perawata
perawatann lainnya
lainnya tersedia
tersedia di lokas
lokasii
pekerjaan.

5). Pembongkaran acuan

Ac
Acuauan-
n-ac
acua
uann titida
dakk bole
bolehh dibo
dibong
ngka
karr samp
sampai
ai beto
betonn yang
yang baru
baru
dit
ditemp
empatk
atkan
an tel
telahah menger
mengerasas untuk
untuk sekura
sekurang-
ng-kur
kurang
angnya
nya 12 jamjam..
Ac
Acuauan-
n-ac
acua
uann te
ters rseb
ebut
ut haru
haruss dibo
dibong
ngka
karr deng
dengan
an hati
hati-h
-hat
atii untu
untukk
menghindarkan kerusakan pada perkerasan jalan.

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-47

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

6). Pembukaan untuk lalu-lintas

Jalan tidak boleh dibuka untuk lalu-lintas sebelum hasil test terhadap
sampel mencapai kekuatan lentur minimum tidak kurang dari 90 %
kekuatan
kekua tan umur 28 hari,
hari, sebagaiman
sebagaimanaa ditentuk
ditentukan
an pada spesifik
spesifikasi
asi..
Perkerasan tak boleh dibuka untuk lalu-lintas sebelum 14 hari dari saat
betonn dihamparka
beto dihamparkan.
n. Sebelum
Sebelum lalu lintas dibuka,
dibuka, perkerasa
perkerasann haru
haruss
dibersihkan dan penutup (sealing) sambungan sudah sempurna.

7). Sambungan (joints)

Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti
yang ditentukan dalam Gambar. Semua sambungan harus dilindungi
agar tidak kemasukan
kemasukan material
material yang tidak dikehendaki
dikehendaki sebelum ditutup
dengan bahan pengisi.

a). Sambungan memanjang (longitudina


(longitudinall joints)

• Batang baja
Batang baja uli
ulirr (deformed) dengan panjang, ukuran, dan
jarak seperti yang ditentukan harus diletakkan tegak lurus
dengan sambungan longitudinal.
longitudinal.
• Sambungan longitud
Sambungan longitudinal
inal gerg
gergajia
ajiann (longitudinal sawn joint)
haruss dibuat
haru dibuat dengan
dengan pemo
pemotong
tonganan beton dengan gergaji
gergaji
betonn yang disetujui
beto disetujui sampai
sampai kedalaman
kedalaman,, leba
lebarr dan garis
sesuai Gambar. Sambungan longitudinal ini harus digergaji
sebelum berakhirnya masa perawatan beton, atau segera
se
sesu
suddah
ahnnya sebesebellum peralaralata
tann atau
tau kend
kendar
araaan
diperbolehkan memasuki perkerasan beton baru tersebut.
Daer
Da erah
ah yayang
ng ak akan
an dige
digerg
rgaj
ajii harus
arus dibe
dibers
rsih
ihka
kann dadann
sambungan
sambu ngan harus segera
segera diisi dengan material
material penutup
penutup
(sealer) sesuai dengan yang disyaratkan.

b). Sambunga
Sambungan
n kontr
kontraksi
aksi melintang (transverse contraction
melintang
joints)
Sambungan ini terdiri dari bidang-bidang yang diperlemah dengan
memb
me mbua
uatt ta
taki
kika
kann / alur
alur deng
dengan
an pemo
pemoto
tong
ngan
an perm
permuk
ukaa
aann
perkerasan, disamping itu bila tertera pada Gambar juga harus
mencakukupp pasa sanngan alat transfer beban (loa (loadd tran
transfe
sferr
assemblies).
• Sambungan kontraksi kepingan
kepingan melintang
melintang (transverse strip
contraction joints)
• Takikan / alur (formed grooves)
• Sambungan gergajian (sawn contraction joints)
• Sambungan
Sambu ngan kontraksi acuan melintan
melintangg (transverse formed
contraction joints)
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-48

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

c). Alur pada sambungan

• Alur-alur tersebut dapat dibentuk pada waktu beton masih


da
dala
lam
m ke kead
adaa
aann plas
plastitiss atau
atau dige
digerg
rgaj
ajii sete
setela
lahh beto
betonn
mengeras.
• Bagian alur yang akan ditutup / disegel harus mempunyai
sisi-sisi yang benar-benar
benar-benar vertikal dan sejajar.

8). Penyegelan (penutup alur)

• Penynyeg
egel
elaan per
erma
mannen samb
sambuungan
gan-s
-sam
ambu
bunngan
gan harus
rus
dil
dilaks
aksana
anakan
kan dadalam
lam waktu
waktu 28 hari
hari sej
sejak
ak penge
pengecor
coran
an beton.
beton.
Se
Segegera
ra se sebe
belu
lum
m pe peny
nyeg
egel
elan
an perm
perman
anen
en,, samb
sambununga
gann haru
haruss
di
dibe
bers
rsih
ihka
kann dadari
ri se
sega
gala
la koto
kotora
ran,
n, baha
bahann lepa
lepas,
s, peny
penyeg
egel
elan
an
sementara, pembentuk atau bahan pengisi yang harus dibuang.
• Bahan penyegel harus dituang sampai pada suatu permukaan
an
anta
tara
ra 3 mm dadann 6 mm di bawawah
ah perm
permuk
ukaa
aann be
beto
tonn yang
yang
bersangkutan.

9). Alat transfer beban (load transfer devices)

• Bila digunakan
digunakan dowel (batang baja polos), maka harus dipasang
sejajar dengan permukaan dan garis sumbu perkerasan beton,
dengan
den gan memaka
memakaii pengik
pengikat
at / pen
penaha
ahann log
logam
am yang
yang dibia
dibiarka
rkann
terpendam dalam perkerasan.
• Uju
junng dowel harus
harus dipotong
dipotong agar permukaa
permukaannya
nnya rata. Ukuran
Ukuran
bagian
bag ian dowel
dowel yang
yang harus
harus dilap
dilapisi
isi pel
peluma
umass harus
harus sesuai
sesuai yang
yang
ter
terter
teraa pa
pada
da Gambar
Gambar,, agar
agar bagia
bagiann ter
terseb
sebut
ut tidak
tidak ada lekata
lekatann
dengan
deng an beton,
beton, penutup
penutup (selubung)
(selubung) dowel, harus dipasang pada
setiap batang dowel pada sambungan ekspansi. Penutup itu harus
berukuran pas dengan dowel dan bagian ujung yang tertutup harus
tahan air.

10). Menutup sambungan (sealing joint)

• Sa
Sambmbun
unga
gann ha haru
russ di
ditu
tutu
tupp sege
segera
ra sesu
sesudadahh sele
selesa
saii pros
proses
es
perawatan
pera watan (curing) beton dan sebelum jalan terbuka untuk lalu-
lintas,
lintas, termasuk
termasuk kendaraa
kendaraann Kontraktor
Kontraktor.. Sebelum
Sebelum ditu ditutup,
tup, setia
setiapp
sa
samb
mbun
unga
gann ha haru
russ dibe
dibers
rsih
ihka
kann dari
dari ma mate
teri
rial
al yang
yang tida
tidakk
di
dike
kehe
hend
ndak
aki,i, te
term
rmasasuk
uk baha
bahann pera
perawa
watatann (memb
(membranerane curing
curing
compound) dan permukaan sambungan harus bersih dan kering
ketika diisi dengan material penutup.
• Materi
Material
al pe
penu
nutu
tupp (joi
(joint
nt sealer)
sealer) yang
yang dig
diguna
unakan
kan pada
pada setiap
setiap
sambungan harus sesuai dengan yang tertera pada Gambar.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-49

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Materi
Mate rial
al pepenu
nutu
tupp haharu
russ diad
diaduk
uk sela
selama
ma pema
pemananasasann untu
untukk
menceg
men cegahah pe
peman
manasa asann yang
yang berle
berlebih
bihan
an secara
secara tidak
tidak merata
merata..
Waktu
aktu ditditua
uangk
ngkan,
an, jangan
jangan sampai
sampai materi
material
al ini tum
tumpah
pah pada
pada
perm
permukukaa
aann bebeto
tonn yayang
ng terb
terbuk
uka.
a. Kele
Kelebi
biha
hann mamateteri
rial
al pada
pada
permukaan beton harus segera dibersihkan. Penggunaan pasir
atauu materi
ata material
al lai
lainn sebaga
sebagaii pel
pelind
indun
ungg mat
materi
erial
al pen
penutu
utupp tidak
tidak
diperbolehkan.

B. Jenis dan fungsi lapisan perkerasan

Konstruksii perkerasa
Konstruks perkerasann lentur
lentur terdiri
terdiri dari lapisan-
lapisan-lapis
lapisan
an yang diletakka
diletakkann diatas
diatas
tanahh dasar yang telah
tana telah dipadatka
dipadatkan.n. Lapisan-l
Lapisan-lapisa
apisann terse
tersebut
but berf
berfungsi
ungsi untuk
untuk
menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya.
Konstruksi perkerasan terdiri dari :
• Lapisan permukaan ( surface course ).
• Lapisan pondasi atas ( base course ).
• Lapisan pondasi bawah ( subbase course ).
• Lapisan tanah dasar ( subgrade ).

a. Lapisan permukaan ( surface course )

Lapis permukaan berfungsi sebagai :


• Lapis perkerasan penahan beban roda.
• Lapis kedap air.
• Lapis aus.
• Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah.

b. Lapis pondasi atas ( base course )

Fungsi lapisan pondasi atas ini antara lain sebagai :


• Menahan gaya lintang beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan
dibawahnya.
• Lapisan peresapan.
• Bantalan terhadap lapisan permukaan.

c. Lapis pondasi bawah ( subbase course )

Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :


• Menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
• Effisiensi penggunaan material.
• Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
• Lapis peresapan.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-50

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Lapisan pertama agar pekerjaan dapat berjalan lancar.


• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke
lapis pondasi atas.

d. Lapisan tanah dasar ( subgrade )


• Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, atau tanah baik yang didatangkan dari tempat lain dan
dipadatkan.
• Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat ditentukan
oleh sifat-sifat daya dukung tanah dasar.

C. Mat
Materi
erial
al ko
konst
nstruk
ruksi
si per
perker
kerasa
asan
n

a. Tana
anah
h dasa
dasarr

• Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah
dasar yang berasal dari lokasi itu sendiri atau didekatnya (klasifikasi

tanah baik,tertentu
kepadatan bukan tanah A-7-6),
sehingga yang telah
mempunyai dipadatkan
daya sampai
dukung yang baiktingkat
serta
berkem
berkemamp
ampuan
uan memper
mempertatahan
hankan
kan perub
perubaha
ahann vol
volume
ume selama
selama masa
masa
pelayanan walaupun terdapat perbedaan kondisi lingkungan.
lingkungan.
• Sifat masing-masi
Sifat masing-masing ng jenis
jenis tanah
tanah tergantun
tergantungg dari tekstur
tekstur,, kepadatan
kepadatan,,
kadar air, kondisi lingkungan, dan lain sebagainya.
• Daya dukung tanah dasar dapat diperkirakan dengan mempergunakan
hasil klasifikasi ataupun dari pemeriksaan CBR.

b. Ag
Agre
rega
gatt

Agregat / batuan merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan jalan


yaitu mengandung 92 - 95 % agregat berdasarkan persentase berat. Denga
Dengann

demikian daya dukung,


dari sifat agregat keawetan
dan hasil danagregat
campuran mutu perkerasan jalan ditentukan
dengan material lain. juga

Sifat dan kwalitas


Sifat kwalitas agregat
agregat menentuka
menentukann kemampuan
kemampuannyanya dalam
dalam memikul
memikul
beban lalu-lintas. Sifat agregat yang menentukan kwalitasnya sebagai bahan
konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
• Ke
Keku
kuat
atan
an dan
dan kekeaw
awet
etan
an (stre
(strength
ngth & durabili
durability)
ty) lapi
lapisan
san perke
perkerasan
rasan
di
dipe
peng
ngar
aruh
uhii ol
oleh
eh : gr
grad
adas
asi,i, ukur
ukuran
an ma maks
ksim
imum
um,, kada
kadarr lemp
lempun
ung,
g,
kekerasan dan ketahanan, bentuk butir,
butir, tekstur permukaan.
• Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh : porositas,
kemungkinan basah, jenis agregat.
• Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman
dan aman, dipengaruhi oleh : tahanan geser (skid resistance), campuran
yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan (workability).
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-51

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Gradasi

Gradasii atau
Gradas atau distri
distribus
busii partik
partikel
el-pa
-parti
rtikel
kel berdas
berdasark
arkan
an ukuran
ukuran agrega
agregatt
merupa
merupakan
kan hahall yang
yang pentin
pentingg dalam
dalam menent
menentuka
ukann stabil
stabilita
itass per
perker
kerasa
asan.
n.
Gradasi
Gradasi agregat
agregat mempengaruhi
mempengaruhi besarnya rongga antar butir butir yang akan
menentukan stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan.
Gradasi agregat dapat dibedakan atas :
• Gradasi seragam (Uniform graded) :
Adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama atau mengandung
agreg
agregat
at halus
halus yang
yang sediki
sedikit.
t. Gradas
Gradasii ser
seraga
agamm disebu
disebutt juga
juga gra
gradas
dasii
terbuka. Agregat dengan gradasi seragam akan menghasilkan lapisan
perkerasa
perkerasann dengan
dengan sifat permeabil
permeabilitas
itas tinggi,
tinggi, stabi
stabilita
litass kuran
kurang,
g, bera
beratt
volume kecil.
• Gradasi rapat (Dense graded) :
Merupakan
Merupa kan campur
campuran
an ag
agreg
regat
at kas
kasar
ar dan halus
halus dal
dalam
am porsi
porsi yang
yang
berimb
berimban
ang,
g, sehin
sehingga
gga dinama
dinamakan
kan juga
juga agr
agrega
egatt ber
bergra
grada
dasi
si bai
baikk (well
graded). Agrega
Agregatt de
denga
ngann gradas
gradasii rapat
rapat aka
akann men
menghaghasil
silkan
kan lapisa
lapisann
perkerasan dengan stabilitas tinggi, kurang kedap air, sifat drainase jelek
dan berat volume besar.
• Gradasi buruk (Poorly graded) :
Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori diatas.
Ag
Agre
rega
gatt berg
bergra
rada
dasi
si bu
buru rukk yang
yang umumumum digu
diguna
naka
kann untu
untukk lapi
lapisa
sann
pe
perk
rker
eras
asan
an le
lent
ntur
ur ya
yaitituu gr
grad
adas
asii senj
senjan
angg (gap graded),
graded), merupakan
campuran agregat dengan 1 fraksi hilang atau sedikit sekali. Agregat
dengan gradasi senjang akan menghasilkan lapisan perkerasan yang
mutunya terletak antara kedua jenis diatas.

Kadar lempung

Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal, karena :


• Lempung membungkus partikel-partikel agregat sehingga ikatan antara
agregat dan aspal berkurang.
• Luas daerah yang harus diselimuti aspal bertambah.
• Ti
Tipis
pisnya
nya lapisa
lapisann aspal
aspal mengak
mengakiba
ibatka
tkann lap
lapisa
isann mudah
mudah teroks
teroksida
idasi
si
sehingga lapisan cepat rapuh / getas.
• Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya lapisan
aspal.

Daya tahan agregat

Daya tahan agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah oleh
pengaruh mekanis ataupun kimia.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-52

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Bentuk dan tekstur agregat

Bentuk dan tekstur mempengaruhi stabilitas dari lapisan perkerasan yang


dibentuk oleh agregat tersebut.
• Partikel agregat bulat saling bersentuhan dengan luas bidang kontak
kecil sehingga menghasilkan daya interlocking yang lebih kecil dan lebih
mudah tergelincir.
• Partikel agregat berbentuk lonjong mempunyai sifat interlocking hampir
sama dengan yang berbentuk bulat.
• Partikel berbentuk kubus mempunyai bidang kontak yang lebih luas,
member
mem berika
ikann interlocking / saling mengunci yang lebih besar, dengan
demikian kestabilan yang diperoleh lebih besar dan lebih tahan terhadap
de
defo
form
rmas
asii ya
yang
ng titimb
mbul
ul.. Ag
Agre
rega
gatt berb
berben
entu
tukk kubu
kubuss ini
ini pali
paling
ng baik
baik
digunakan sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan.
• Agrega
Agr egatt berbe
berbentu
ntukk pipih
pipih mudah
mudah pecah
pecah pada
pada wak
waktu
tu penca
pencampu
mpuran
ran,,
pemadatan, ataupun akibat beban lalu-lintas, oleh karena itu banyaknya
agregat pipih ini dibatasi dengan menggunakan nilai indeks kepipihan
yang disyaratkan.

Daya lekat terhadap aspal

Faktor yang mempengaruhi lekatan aspal dan agregat dapat dibedakan atas
2 bagian yaitu :
• Sifat mekanis yang tergantung dari : Pori-pori dan absorbsi, Bentuk dan
tekstur permukaan, Ukuran butir.
butir.
• Sifat kimiawi dari agregat.

Berat jenis (spesific gravity)

Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan campuran agregat


dengan
deng an aspal
aspal karena
karena umumnya
umumnya direncan
direncanakan
akan berdasarka
berdasarkann perbandin
perbandingan
gan
berat dan juga untuk menentukan banyak pori. Agregat dengan berat jenis
yang kecil mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat yang sama
membut
mem butuh
uhkan
kan jumlah
jumlah aspal
aspal yang
yang lebih
lebih ban
banyak
yak.. Dis
Disamp
amping
ing itu agreg
agregat
at
dengan kadar pori besar membutuhkan jumlah aspal yang banyak.

c. As
Aspa
pall

Sebagai salah satu material konstruksi perkerasan lentur, aspal merupakan


salah satu komponen kecil, umumnya 4 - 8 % berdasarkan berat, tetapi
merupakan komponen yang relatif mahal.
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku
dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikel agregat akan
berkur
berkurang
ang.. Perub
Perubaha
ahann in
inii dapat
dapat diata
diatasi
si / dikur
dikurang
angii jika
jika sifat-
sifat-sif
sifat
at aspal
aspal
di
diku
kuas
asai
ai da
dann di
dila
laku
kuka
kann la
lang
ngka
kah-
h-llan
angk
gkah
ah yang
yang baik
aik da
dala
lam
m pros
proses
es
pelaksanaan.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-53

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Jenis aspal berdasarkan cara diperolehnya


diperolehnya dapat dibedakan atas :
• Aspal alam : contoh aspal Buton.
• Aspal buatan : contoh aspal minyak.
Aspal minyak dapat dibedakan :
• Aspal keras / panas (Asphalt Cement = AC) : AC pen 40/50, AC pen
60/70, AC pen 85/100, AC pen 120/150, AC pen 200/300.
• Aspal dingin / cair (Cut back asphalt) : RC (Rapid Curing cut back), MC
(Medium Curing cut back), SC (Slow Curing cut back).
• Aspal emulsi (Emulsion Asphalt) : Kationik, Anionik,
Anionik, Nonionik, RS (Rapid
Setting), MS (Medium Setting), SS (Slow Setting).
Aspal yang
Aspal yang diperg
diperguna
unakan
kan pada
pada konstr
konstruks
uksii perker
perkerasa
asann jalan
jalan berfun
berfungsi
gsi
sebagai :
• Bahan pengikat.
• Bahan pengisi.

D. Aspal beton campuran panas (Hotmix)

Hotmix merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan lentur. Jenis perkerasan
ini merupakan campuran antara agregat dan aspal pada suhu tertentu (dicampur
dalam keadaan panas).

a. Klasifikasi aspal beton

Berdasarkan fungsinya aspal beton campuran panas dapat diklasifikasikan


sebagai berikut :
• Sebagai lapis permukaan.
• Sebagai lapis pondasi atas.
• Sebagai lapis pembentuk pondasi / permukaan.

b. Karakteristik campuran
Karakt
Karakteri
eristi
stikk campu
campuran
ran yang
yang ha
harus
rus dimili
dimiliki
ki oleh
oleh campur
campuran
an asp
aspal
al bet
beton
on
campuran panas adalah :
• Stabilitas.
• Durabilitas.
• Fleksibilitas.
• Tahanan geser
g eser (skid resistance).
• Kedap air.
• Kemudahan pengerjaan (workability).
• Fatique resistance.

c. Perencanaan campuran
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-54

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

Campuran
Campu ran antara
antara ag
agreg
regat
at da
dann aspal
aspal harus
harus diten
ditentuk
tukan
an / diren
direncan
canaka
akann
seoptimal mungkin sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan kwalitas
yangg ba
yan baik,
ik, melip
meliputi
uti gradas
gradasii agreg
agregat
at (de
(denga
ngann juga
juga mem
mempeperha
rhatik
tikan
an mut
mutuu
agregat) dan kadar aspal sehingga dihasilkan lapisan perkerasan yang dapat
memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Kadar aspal cukup memberikan
m emberikan kelenturan.
• Stabilitas cukup memberikan kemampuan memikul beban sehingga tak
terjadi deformasi yang merusak.
• Ka
Kada
darr ro
rong
ngga
ga cucuku
kupp memb
membererik
ikan
an kese
kesemp
mpat
atan
an untu
untukk pema
pemada
data
tann
tambahan akibat beban berulang dan flow dari aspal.
• Dapat memberikan kemudahan kerja.
Perencanaan
Perencana an campuran
campuran diperluk
diperlukan
an untu
untukk mendapatka
mendapatkann resep campuran
campuran
yang memenuhi spesifikasi. Metode perencanaan campuran yang umum
dipergunakan di Indonesia antara lain yang bersumber dari BS594 yang lebih
dikenal dengan nama metode CQCMU.

d. Asphalt Mixing Plant

Proses pencampu
Proses pencampuran
ran aspal beton campuran
campuran panas
panas dilakukan
dilakukan di Asphalt
Mixing Plant (AMP).
Jenis AMP sesuai dengan komponen-komponen yang dimiliki AMP dibagi
atas 2 jenis yaitu :
• Alat pencampur dengan penakaran (Batch plant).
• Alat pencampur tipe menerus (Continuous plant).

e. Permasalahan yang dapat mempengaruhi kwalitas hotmix

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kwalitas hotmix antara lain :


• Penimbunan
Penimbun an agregat,
agregat, yang dapat
dapat menyebabk
menyebabkanan terjadin
terjadinya
ya segregasi
segregasi
dan degradasi serta kontaminasi, jika tidak mengikuti proses yang benar.
• Over heating baik agregat maupun aspal.
• Under heating baik agregat maupun aspal.
• Campuran rencana yang tidak tepat.
• Agregat yang basah.
• Komponen AMP mengalami kerusakan yang tidak diketahui.
• Pengatur
Peng aturan
an masing-mas
masing-masing
ing komponen
komponen tidak
tidak meme
memenuhi
nuhi pers
persyarat
yaratan
an
yang diminta.
• Penimbangan yang tidak baik / terkontrol baik.
• Pemuat
Pem uatan
an ke tru
truck
ck pengan
pengangku
gkutt yan
yangg kur
kurang
ang bai
baikk seh
sehing
ingga
ga ter
terja
jadi
di
segregasi.
• Penghamparann yang kurang baik sehingga terjadi segregasi.
Penghampara
• Tebal penghamparan yang terlalu tebal.
• Alat pemadat dan proses pemadatan yang tidak baik.
• Temperatur penghamparan dan pemadatan yang tidak tepat.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-55

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Kond
Kondisisii lo
loka
kasi
si ja
jala
lann se
sebe
belu
lum
m pe
peng
ngha
hamp
mpar
aran
an tida
tidakk meme
memenu
nuhi
hi
persyaratan.
• Jangka waktu dari proses pemadatan sampai jalan dibuka untuk lalu-
lintas umum terlalu cepat.

f. Pemadatan hotmix
Pemadatan dilakukan dalam 3 tahap yang berurutan :
• Pemadatan awal (Breakdown rolling) : Berfungsi untuk mendudukkan
materi
mat erial
al pada
pada posisi
posisinya
nya da
dann sekali
sekaligus
gus mem
memad
adatk
atkann
annya.
ya. Alat
Alat yang
yang
digunakan adalah Tandem Roller.
• Pemadatan antara / kedua (S (Sec
econ
onda
dary
ry roll
rollin
ing)
g) : Merupakan
pemad
pemadata
atann sepert
sepertii pemad
pemadata
atann akibat
akibat beban
beban lalu-l
lalu-lint
intas.
as. Alat
Alat yan
yangg
digunakan adalah Pneumatic Tire Roller.
• Pemadatan akhir (Finishing rolling) : Untuk menghilangkan jejak-jejak
roda ban. Penggilasan dilakukan pada temperatur diatas titik lembek
aspal. Alat pemadat yang digunakan adalah Tandem Roller.

5. Pekerjaan struktur

A. Beton

• Pekerjaan
Pekerj aan in
inii mencak
mencakup
up pe
pelak
laksan
sanaa
aann sel
seluru
uruhh strukt
struktur
ur beton,
beton, termas
termasuk
uk
tulangan
tulangan,, struktur
struktur pracetak,
pracetak, sesuai dengan
dengan Spesifikas
Spesifikasii dan sesuai
sesuai deng
dengan
an
garis, elevasi, kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar.
Gambar.
• Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
beton,
bet on, pemeli
pemelihar
haraan
aan pondas
pondasi,i, pengad
pengadaan
aan lantai
lantai ker
kerja,
ja, pem
pemomp
ompaan
aan atau
atau
tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.
• Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan
dalam Kontrak haruslah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
Gambar..
• Syarat dari RSNI-T-12-2004,
RSNI-T-12-2004, BMS 1992, SNI-03-2833-1992, AASHTO
AASHTO (Bridge),
harus diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan beton yang dilaksanakan
dalam Kontrak ini, kecuali bila terdapat ketidak-sesuaian dengan ketentuan
dalam Spesifikasi.

B. Kel
Kelas
as bet
beton
on dan pe
pengg
ngguna
unaann
annya
ya

Jenis beton dan penggunaannya adalah seperti dijelaskan dalam spesifikasi dan
ketentuan dalam gambar, atau diperintahkan Konsultan Pengawas.

C. Stand
Standar
ar pro
proporsi
porsi camp
campuran
uran beto
beton
n untu
untukk str
struktu
ukturr

Proporsi campuran seperti dalam spesifikasi atau campuran beton yang disetujui oleh

Konsultan Pengawas dan atau Kuasa Pengguna Anggaran.


Anggaran.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-56

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

D. Pemb
Pembon
ongk
gkar
aran
an Ac
Acua
uan
n

• Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan
yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau struktur
busur, tidak
busur, tidak boleh
boleh dibongkar
dibongkar hingga
hingga pengujia
pengujiann menu
menunjukk
njukkan
an bahwa
bahwa paling
paling
sedikit 85 % dari kekuatan rancangan
rancangan beton telah dicapai.
dicapai.
• Untukk memu
Untu memung ngki
kink
nkan
an peng
pengererja
jaan
an akhiakhirr, acua
acuann yang
yang digu
diguna
naka
kann untu
untukk
pekerj
pekerjaan
aan orname
ornamen,n, sanda
sandaran
ran (raili
(railing)
ng),, dindi
dinding
ng pemisa
pemisahh (pa
(parap
rapet)
et),, dan
permukaan vertikal yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling sedikit
9 jam setela
setelahh pengec
pengecora
orann dan tidak
tidak lebih
lebih dar
darii 30 jam,
jam, ter
terga
gantu
ntung
ng pada
pada
keadaan cuaca.

E. Per
Peraw
awata
atan
nddeng
engan
an pem
pembas
basaha
ahan
n

• Segera setelah
Segera setelah pengecora
pengecoran,
n, beton
beton harus
harus dilindun
dilindungi
gi dari pengerin
pengeringan
gan dini,
dini,
temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga
agarr kehil
aga kehilang
angan
an kadar
kadar air yang
yang terjad
terjadii sem
semini
inimal
mal mungki
mungkinn dan dipero
diperoleh
leh

temperatur
hidrasi yangyang relatif tetap
sebagaimana dalampada
mestinya waktu yangdan
semen ditentukan untuk
pengerasan menjamin
beton.
• Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap
penye rap air ini yang harus
harus dibuat jenuh
jenuh dalam waktu
waktu paling sedikit
sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau
diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
• Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-
sambungan
sambu ngan dan pengerin
pengeringan
gan beton.
beton. Lalu lintas tida
tidakk bole
bolehh dipe
diperkena
rkenankan
nkan
melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor.
• Lantai beton sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai

mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari.

E.1.29. MENGHINDARI KEMUNGKINAN KEGAGALAN PEKERJAAN

Kesalahan umum (common mistake) yang kemungkinan akan terjadi perlu dihindari, yaitu
mungkin disebabkan karena perencanaan dan pelaksanaan serta mungkin akibat atau
masalah yang timbul.

1. Pengukuran

• El
Elev
evas
asii pe
perl
rlet
etak
akan
an da
dann ja
jara
rakk an
anta
tarr pe
perl
rlet
etak
akan
an tida
tidakk sesu
sesuai
ai : Un
Untu
tukk
menyam
men yamaka
akann eleleva
evasi
si landas
landasan,
an, dilaku
dilakukan
kan pening
peninggia
giann ata
atauu pembo
pembobo
bokan
kan
bagian atas abutment atau pilar.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-57

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

• Jembatan tidak dapat dipasang : Apabila jarak antar perletakan tidak sesuai,
dilakukan perbaikan dimensi abutment atau pilar,
pilar, juga mungkin akan berakibat
pada pondasi sehingga harus menambah tiang pancang.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-58

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

2. Penulangan

Penyusunan tulangan salah (tulangan utama dan bagi terbalik), Ukuran tulangan
tid
tidak
ak sesuai
sesuai rencan
rencanaa : Terjad
erjadii pe
pengu
nguran
rangan
gan kek
kekuat
uatan,
an, Lanta
Lantaii retak
retak / pecah
pecah..
Alternatif solusinya antara lain :
• Beton dibongkar dan tulangan diperbaiki kemudian baru beton dicor.
• Kalau beton belum dicor,
dicor, tulangan diperbaiki susunannya.

3. Penggantian tulangan

Tulangan ulir diganti dengan tulangan polos tanpa dilakukan penyesuaian : Luas
tulangan berkurang, Panjang penyaluran gaya berbeda, Momen geser berkurang,
Beton dapat retak / hancur. Alternatif solusinya antara lain :
• Ganti tulangan polos dengan ulir.
• Lakukan penyesuaian luas yang terpasang.
• Panjang penyaluran gaya disesuaikan (polos lebih panjang daripada ulir).
• Beton terlanjur dicor, periksa desain dan apabila batas toleransi dilewati, maka
beton dibongkar.

4. Mutu beton lantai

Mutu beton untuk lantai jembatan kurang dari K-350 ( fc’ = 30 MPa. ) : Lantai dapat
retak, Umur rencana lantai tidak tercapai. Alternatif solusinya antara lain :
• Perkuatan lantai dengan penambahan pelat baja di bagian bawah lantai.
• Mengurangi momen yang akan terjadi dengan menambah gelagar.
• Perbaikan retak dan pekuatan.

5. Penghentian pengecoran

Penghentian pengecoran beton tidak pada daerah momen nol : Akan terjadi retak
pada sambungan. Alternatif solusinya antara lain :

• Terlanjur dan parah, beton dibongkar dan cor ulang.


• Kondisi tidak parah, periksa tegangan yang terjadi.
• Gunakan lem beton pada sambungan beton untuk menyatukan beton.

6. Celah expansion joint

Celahh expansion joint terlalu


Cela terlalu besar
besar, terjadi
terjadi ketid
ketidak
ak nyamanan
nyamanan pengguna
pengguna jalan,
dapat
dap at terjad
terjadii kecela
kecelakaa
kaan.
n. Celah
Celah expan
expansion
sion joint
joint terla
terlalu
lu kecil
kecil,, terj
terjadi
adi tumbukan
antara jembatan dengan backwall. Alternatif solusinya antara lain :
• Modifikasi celah expansion joint.
• Ganti expansion joint yang sesuai dengan lebar celah (mahal).
• Usahak
Usahakanan jenis
jenis expa
expansion
nsion joint
joint yang tertutup
tertutup agar kotoran
kotoran tidak
tidak merus
merusak
ak
bagian landasan.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-59

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

7. Pelaksanaan jalan pendekat

Ti
Tingg
nggii tanah
tanah timbun
timbunanan > tin
tingg
ggii izi
izinn : Tanah
anah timbun
timbunan
an akan
akan longso
longsorr. Altern
Alternati
atiff
solusinya antara lain :
• Lakukan pengamanan tebing, dengan cara pemasangan tiang pancang, sheet
pile, tembok penahan tanah dsb.
• Lakukan penimbunan tanah samping sebagai counter-weight (kalau mungkin).
Penimbunan di atas tanah lunak, tanpa perbaikan tanah : Terjadi setlement, dan
tekanan tanah dapat mendorong kepala jembatan. Alternatif solusinya antara lain :
• La
Laku
kuka
kann pe
perb
rbai
aika
kann ta
tana
nahh deng
dengan
an cara
cara pema
pemanc
ncan
anga
gann cr
cruc
ucuk
uk,, geotextile
dengan arah mulai dari abutment ke arah luar.
Pemadatan jalan pendekat tidak sesuai dengan Spesifikasi : Terjadi settlement,
jalan pendekat
pendekat akan runtuh.
runtuh. Alternatif solusinya antara lain :
• Apabilaa kerunt
Apabil keruntuha
uhann jal
jalan
an pendek
pendekat
at sudah
sudah par
parah,
ah, bongka
bongkarr dan lakuka
lakukann
pemadatan yang sesuai.
• Apabila kerusakan parah dan tidak mungkin dilakukan perbaikan, bentangan
jembatan ditambah sesuai dengan kondisi yang diperlukan, perhitungkan
abutment sebagai pilar.

8. Checklist pemeriksaan perancah scaffolding :

• Landasan atau dasar kuat.


• Pondasi cukup kering / ada drainase.
• Periksa sekrup-sekrup penyesuaian.
• Harus diperoleh copy gambar layout perancah.
• Toleransi maksimum tegak 1 : 300.
• Semua kerangka harus saling berhubungan.
berhubungan.

E.1.30.
E.1.30. QUAL
QUALITY
ITY A
ASSURA
SSURANCE
NCE

Jaminann mutu
Jamina mutu memerl
memerluka
ukann perub
perubaha
ahann str
strukt
uktura
urall ter
terhad
hadap
ap metod
metodee sup
superv
ervisi
isi.. Jug
Jugaa
diperl
diperluka
ukann superv
supervisi
isi yang
yang perman
permanen
en (te
(tentu
ntunya
nya untuk
untuk peker
pekerja
jaan
an yang
yang leb
lebih
ih besar
besar),
),
standarisasi test dan pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta kriteria untuk
penaksira
pena ksirann (termasuk
(termasuk toleransi
toleransi yang diij
diijinkan
inkan).
). Diperluk
Diperlukanan pula guideline yang spesifik
untuk supervisor dan client atau pihak ketiga (seperti konsultan atau team audit teknis).
Tetapi untuk mengikat kontraktor dengan semua jaminan ini, perlu dimasukkan kedalam
tender dan dokumen kontrak, spesifikasi teknis, surat pernyataan, kwantitas dan gambar
gambar..
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah kecermatan
rancan
rancanga
gan.
n. Ra
Ranca
ncanga
ngann yang
yang dibuat
dibuat berda
berdasar
sarkan
kan dan
danaa yan
yangg terse
tersedia
dia dan
dan / ata
atauu
berdasarkan survey yang tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah
mutuu diban
mut dibandin
dingka
gkann de
denga
ngann rancan
rancangan
gan yang
yang secar
secaraa akurat
akurat mewaki
mewakilili keb
kebutu
utuhan
han--
kebutuhan dilapangan. Karena sebagian besar kontrak berdasarkan kwantitas, maka
fokus pengawasan juga berdasarkan kwantitas. Hal ini dikuatkan pula dengan banyaknya
perbaikan yang diperlukan sebagai akibat tidak akuratnya rancangan. Perbaikan ini juga
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-60

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

memakan banyak waktu dan usaha kontraktor dan supervisor sehingga mereka hampir
tak mempunyai waktu untuk pemeriksaan mutu.
Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan kontraktor
mengikuti standard. Ini berarti bahwa semua pengetesan harus dibayarkan oleh Pemberi

Tugas,lebih
untuk dengan kata lain mutu.
memperkuat : cadangan anggaran untuk pengetesan merupakan persyaratan

Persyaratann testing
Persyarata testing dan kekerapan
kekerapannya
nya pada dasarnya
dasarnya berarti
berarti perg
pergesera
eserann tanggung
tanggung
jawab yaitu : kontraktor harus membuktikan bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut
spesifikasinya, bukannya supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan ada dibawah
standard.
Memulai dan membentuk perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah
dan cepat. Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang, praktek dan
prosedur baru harus diambil tetapi input-input seperti peng-auditan tehnis, evaluasi yang
dilakukan
dilakukan kontrakto
kontraktorr dan lain-lai
lain-lainn cenderun
cenderungg mempunyai
mempunyai dampak
dampak pada pendekata
pendekatann
masalah ini.
Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan tersebut melalui
saran-saran yang sehubungan dengan perhitungan tehnis, saran yang berhubungan
dengan
den gan evalua
evaluasi
si yang
yang dil
dilaku
akukan
kan kontra
kontrakto
ktorr, saran
saran pengaw
pengawasa
asann kon
konstr
struks
uksii serta
serta
pelati
pelatiha
han.
n. Satu
Satu cara
cara yang
yang mungki
mungkinn di
dilak
lakuka
ukann ialah
ialah mul
mulai
ai ber
ber-ex
-exper
perime
imenn den
dengan
gan
beberapa proyek yang dijalankan dengan cara yang berbeda dan yang diatur dengan
jenis kontrak yang
yang berbeda pula.
pula.
Suatu pendekatan yang berbeda, tetapi saling melengkapi, terhadap jaminan kualitas,
yang difokus secara intern, dilakukan dengan cara ketat memberlakukan prosedur review
baik terhadap
terhadap rancangan
rancangan maupun
maupun hal-hal
hal-hal berikutny
berikutnyaa serta ketaa
ketaatan
tan terhadap
terhadap jadu
jadual
al
waktu untuk pembuatan
pembuatan rancangan.
rancangan.
Pendekatann ini bisa dilaksana
Pendekata dilaksanakan
kan dengan
dengan pemberit
pemberitahua
ahuann dala
dalam
m waktu singkat dan
diantisi
diantisipasi
pasi untuk
untuk meningkatk
meningkatkanan kontrol
kontrol proses
proses persiapa
persiapan.
n. Deng
Dengan
an pemberit
pemberitahua
ahuann
singkat, diantisipasi dapat meningkatkan kualitas dibanding pendekatan-pendekatan lain
yang disebutkan diatas, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan
dan melaksanakannya.
E.1.31.
E.1.31. DIAG
DIAGRAM
RAM A
ALIR
LIR PEKE
PEKERJAAN
RJAAN

Untuk memperjelas dan melengkapi suatu gambaran dari tugas dan kewajiban supervisi
sehubungan dengan aktivitas dari proyek ini, maka dibuat suatu bagan alir (diagram alir)
pelaksanaan pengawasan beberapa pekerjaan, sebagai berikut :
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan struktur
• Bagan alir pengendalian pekerjaan tanah
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan sub base course
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan tack coat / prime coat
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan AC Base
• Bagan alir pelaksanaan pekerjaan saluran samping
Bagan alir tersebut, disajikan pada Gambar E15. s/d E.21. berikut ini
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-61

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

Persiapan

Pemasangan form work Campuran material beton


yang telah disetujui

Pemasangan Mengaduk bahan


tulangan

Perbaikan
Slump test komposisi
Tidak
Tindakan Cor
perbaikan beton
Ya Tid ak

Test kuat tekan Buang


Pemeliharaan

Bongkar form work

Tidak

Analisis Hasil test


teknis kuat tekan
Tidak

Ya
Ya

Finishing

Stop

Gambar E.15
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-62

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

BAGAN ALIR PENGENDALIAN PEKERJAAN TANAH

Pembersihan
lahan

Jelek
Pemeriksaan kondisi Galian dan buang
tanah asli s/d sub rade

Baik
Mencari lokasi Kontrol Perbaikan
pengambilan kualitas tanah
bahan timbunan
Daerah Daerah
Timbunan Galian

Diratakan,
Pemeriksaan dipadatkan
bahan
Tidak

Baik

Percobaan Penghamparan lapisan


pemadatan lapangan bahan timbunan

Peralatan Pemadatan
lapisan

Pemeriksaan
kadar air
Tidak

Ya

Pemeriksaan
kepadatan
Tidak

Ya

Kontrol
elevasi
Tidak

Ya

Stop

Gambar E.16
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-63

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

BAGAN ALIR PELAKSANAAN SUB BASE

Pematokan, Pencampuran
pengukuran material

Tidak
Persiapan Pemeriksaan Penyempurnaan camp.
lapangan kualitas atau rejected

Ya

Penyiapan Pengangkutan
material kelapangan

Ya Tidak
Penyebaran dan Pemeriksaan Rejected
perataan kualitas

Pemeriksaan kerataan
dan ketebalan
Tidak

Ya

Pemadatan

Pemeriksaan Pemeriksaan Perbaikan


Tidak kepadatan lapangan Ya permukaan Tidak

Ya

Pekerjaan sub base


selesai

Gambar E.17
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-64

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

BAGAN ALIR PELAKSANAAN TACK COAT / PRIME COAT

Pencampuran asphalt Penyiapan peralatan :


Tack Coat / Prime Coat - Asphalt sprayer
- Compressor

Perbaikan
komposisi
campuran

Check mutu Sesuai Pengisian ke


campuran Spec. asphalt sprayer
Tidak sesuai

Persiapan, pembersihan Pemanasan dan pengangkutan


lapangan ke lapangan

Check permukaan Kalibrasi


lapangan Tidak volume

Ya

Penyemprotan
Tinggi datang nozle,
Pengaturan nozle, Tidak sesuai Perbaikan
Tek. sprayer. dengan percobaan

Pengaturan kecepatan Ya
kendaraan penggerak
asphalt sprayer

Check Pengaturan
Temperature temperature Tidak sesuai pemanasan
sesuai spec. spesifikasi

Check mutu Perbaikan tinggi datang


(paper test) Tidak sesuai nozle, kecepatan
spesifikasi kendaraan penggerak

Ya

Pekerjaan Tack Coat / Pekerjaan


Prime Coat selesai hotmix

Gambar E.18
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-65

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

BAGAN ALIR PELAKSANAAN AC BASE

Pengukuran Mencampur material


permukaan di AMP

Persiapan Pemeriksaan Tidak sesuai


lapangan kualitas spec.

Ya

Penyiapan Pengangkutan Dibuang/


asphalt finisher kelapangan rejected

Penyebaran dan Ya Pemeriksaan Tidak sesuai


perataan kualitas spec.

Pemeriksaan kerataan
dan ketebalan
Tidak

Ya Breakdown rolling

Pemadatan Intermidiate rolling

Finishing rolling

Pemeriksaan Pemeriksaan Perbaikan


kepadatan lapangan permukaan
Tidak Ya Tidak

Ya

Pekerjaan AC Base
selesai

Gambar E.19
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-66

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGARAM
KERJA

BAGAN ALIR PELAKSANAAN


P ELAKSANAAN SALURAN SAMPING

Gambar kerja

Check dan penyesuaian


dengan lapangan Perubahan
Tidak

Ya

Pengukuran dan
pematokan

Penentuan titik Penentuan daerah aliran

elevasi tetap pada arah badan jalan

Pekerjaan Check
penggalian elevasi
Tidak

Ya
Check elevasi
dasar saluran
Tidak

Ya

Check dimensi
saluran
Tidak

Perbaikan Ya

Check kemiringan
dasar saluran
Tidak

Ya

Check mutu hasil


kerja keseluruhan
Tidak

Ya

Stop

Gambar E.20
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WA
WAHANA
HANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-67

BAB E. PENDEKATAN METODOLOGI


DAN PROGARAM KERJA

FLOW CHART AKTIVITAS SUPERVISI

Koordinasi proyek

Survey, verifikasi data,


pengend alian kerja Inspeksi la pangan
Memeriksa dan
menyetujui metoda dan
jadwal pelaksanaan
Kelen gk apan konstruksi kontra kto r Peng ujian laboratorium
kontraktor
Memeriksa staking-
out / pengukuran
T injauan dokumen Meme riksa dan Rec ord ko ndis i cu aca Memeriks a dan
lela ng da n collecting Rekomen dasi u sulan men yetujui d afta r menye tujui As built
data pelaksanaan peralatan, fasilitas drawing yang dib uat
camp, lok asi AMP, Memeriksa dan k ontraktor
concrete pla nt, stocky ard menyetu jui metod e Pengu kuran ku antitas La poran
kons truksi Ak hir
Persiapan keseluruhan
Proses p pe
eruba han yang d
diiperlukan, g
ga
ambar
renc ana jika dipe rluka n tamba han u ntuk kerja Meme riksa dan Con tract chang e order Pemeriksaan
penyes uaian d an kontraktor ya ng disetuju i rekomendasi personil Memeriksa dan bila a da p enyerahan peke rjaan
revis i re ncana oleh employ er utama kontra ktor menyetujui quarry /
material yang
disiapkan kontraktor
Addendum kontraktor
Memb antu employ er Memerik sa dan menata bila a da
untuk memeriksa dan metod olog i kualita s
menyelesaikan p roblem dan kuantitas
utama untuk mencegah
yang tidak pe rlu d ari Meneliti shop drawing
kontraktor

Rekomendasi lain
jika ada

Reporting

Mendapatkan dan memelihara segala jaminan yang diperlukan : material, peralatan.

Pembayaran Sertifikat Bulanan ( Monthly Certificate / Termijn )

Catatan kondisi yang tidak pasti di lapangan dan mencegah kelambatan

Pengawasan kemajuan

Mengarahkan kepada kontraktor

Menghindari / memeriksa claim kontraktor

Gambar E.21

PT. BUANA ARCHICON JO CV. BAYU PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-68

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

E.2 PROGRAM KERJA


Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik
dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.
Rencana kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan
Kerja atau Term of References (TOR).
Dalam penyusunan rencana kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar :
• Ruang lingkup pekerjaan.
• Volume pekerjaan.
• Batas waktu.

Keahlian personil.
• Jumlah personil.
• Peralatan yang dipakai.
• Schedule mobilisasi.
• Arahan Pemberi Tugas.
• Aktivitas pelaksana fisik.
• Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya.

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :
Untuk
Unt uk melaks
melaksan
anaka
akann pekerj
pekerjaan
aan secara
secara tepat
tepat waktu
waktu dan hashasilil den
dengan
gan mutu
mutu yan
yangg tinggi
tinggi aka
akann
dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan yang efektif dan sesuai
dengan
deng an waktu
waktu pelaksana
pelaksanaanny
annya.
a. Rencana
Rencana kerja disusun secara sistimatis
sistimatis dengan tujuan
tujuan agar
tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan sumber daya
yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem
layanan konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan
dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak
dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada
umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari.
Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut :
1. Pers
Persiiap
apaan awa
awal, st
stuudi da
data
ta..
2. Koordi
Koordinas
nasii konsul
konsultan
tan dengan
dengan Pemimp
Pemimpin
in Proy
Proyek
ek / Kuasa
Kuasa Pengg
Pengguna
una Angga
Anggaran
ran..
3. Koor
Koordi
dina
nasi
si den
enga
gann un
unsu
surr pr
proy
oyek
ek..
4. Koo
Koord
rdiinas
asii team
eam ko
kons
nsuult
ltan
an..
5. Koor
Koordi
dina
nasi
si den
enga
gann iins
nsta
tans
nsii tter
erka
kaitit..
6. Tahap construction supervision,
supervision, technical assistance,
assistance, pemeliharaa
pemeliharaan.
n.
Block diagram umum rencana kerja konsultan diperlihatkan pada Gambar E.22. berikut

ARCHICON
PT. BUANA ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-69

BAB E. PENDEKATAN METODOLOGI


DAN PROGRAM KERJA

BLOCK DIAGRAM UMUM RENCANA KERJA KONSULTAN

Pengendalian mutu

Pengendalian kuantitas

Pengendalian waktu

Tahap construction supervision Pengendalian biaya Pemeriksaan akhir pekerjaan

Pengendalian lalu-lintas

Administrasi proyek

Koordinasi dgn Pemimpin Proyek

Koordinasi dengan unsur proyek

P e r s ia p a n a w a l Technical assistance Koordinasi internal team konsultan L apo ran Akh ir

Koordinasi dengan instansi terkait

Pelaporan

Advis / bantuan teknis

Masa pemeliharaan

Gambar E.22. Block diagram umum rencana kerja konsultan


PT. BUANA ARCHICON JO CV. BAYU PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-70

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

E.2.1. RENCANA KE KERJA


RJA P PADA
ADA PERIO
PERIODEDE T
TAHUN
AHUN ANGG
ANGGARAN
ARAN 2012
Sesuai
Ses uai Keran
Kerangka
gka Acuan
Acuan Kerja
Kerja Besarn
Besarnya
ya biaya
biaya konsul
konsultan
tansi
si yang
yang dis
disedi
ediaka
akann pada
pada tah
tahun
un
anggaran 2012, dan waktu yang tersedia sampai dengan September 2012, maka konsultan
memperkir
memp erkirakan
akan aktivitas
aktivitas lapangan
lapangan relative
relative terbatas
terbatas pada pekerjaa
pekerjaan-pe
n-pekerja
kerjaan
an awal saja.
saja.
Kondisi ini konsultan akan menyesuaikan mobilisasi dan kegiatannya, namun tetap berprinsip
kelancaran pekerjaan perlu mendapat perhatian.

E.2.2. PERSIAP
PERSIAPAN
AN A AWAL
WAL DAN STUDI DA DATTA
1. Persiapan awal
Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi sesuai Manning Schedule dan atau
kebutuhan
kebutuhan aktivitas
aktivitas pekerjaan
pekerjaan,, team konsultan
konsultan sege
segera
ra mengadak
mengadakan
an persiapan
persiapan awal
awal,,
antara lain dan tidak terbatas pada :
• Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor, dll.
• Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.
• Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi - instansi dan pihak - pihak
terkait.
• Penyia
Pen yiapapann format
format / for
form
m - form
form standa
standarr yang
yang aka
akann dig
diguna
unakan
kan selama
selama period
periodee
pekerjaan.
• Pengumpulan data yang tersedia.
• Studi / analisa data yang tersedia.
• Field reconnaisance / site visit.
• Mempelajari kembali design dan scope pekerjaan fisik.

2. Studi data
Semua data yang akan dijadikan dasar / pegangan pelaksanaan pengawasan konstruksi
adalah berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi, baik teknis maupun
umum yang akan dikumpulkan / dicari konsultan pengawas untuk dipelajari dan kemudian
dilaksanakan. Data tersebut umumnya dapat diperoleh dari Pengguna Jasa.

E.2.3. KOORDINASI KONSUL


KONSULT
TAN DENGAN PEMIMPIN PROYEK (W
(WAKIL
AKIL PENGGUNA JASA)

Koordinasi
routine dan dengan
dengan Pemimpin Proyek
frekwensi yang ( Representative Pengguna Jasa) perlu dilakukan secara
(Representative
cukup.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-71

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

E.2.4.
E.2.4. KOO
KOORDINA
RDINASI SI DENG
DENGAN AN UNSUR PR PROYEK
OYEK
Selama
Sela ma waktu pelaksanaa
pelaksanaan, n, akan diadakan
diadakan “Monthly Project Meeting” (jika dipandang perlu
dapat dilakukan weekly meeting)
meeting) antara
antara Konsultan,
Konsultan, Kontraktor
Kontraktor dan Representative Pengguna
Jasa / Fisik, disini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi keragu-raguan atau kesalahan
dalam pelaksanaan. Gambar 5.1.
• Management / pengaturan / penempatan alat berat oleh kontraktor.
• Kemajuan pekerjaan.
• Informasi-informasi
Informasi-info rmasi yang perlu disampaikan kepada kontraktor dan atau sebaliknya.
• Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya.
• Rencana kerja kontraktor untuk bulan berikutnya.
• Dan lain-lain.
Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu dilaksanakan
dengan “crash-program” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan meeting khusus.
Project meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik (mingguan), untuk
kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.

E.2.5.
E.2.5. KOO
KOORDINA
RDINASI
SI TEAM KONSUL
KONSULT
TAN

Dalam melaksanakan
melaksanakan tugas,
tugas, team konsultan
konsultan selain
selain akan melaksana
melaksanakan
kan tugasnya
tugasnya sesuai
sesuai
dengan job description,
description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya, seperti
antara lain dan tidak terbatas pada :
a. Rapat bulanan
bulanan antara
antara Team
Team Leader dan staff,
staff, membahas :
• Laporan bulanan.
• Aktivitas yang sudah dan akan dilaksanakan.
• Masalah lapangan dan pemecahannya.
• Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
b. Profes
Professio
sional
nal Staff
Staff (T
(Ten
enaga
aga Inti)
Inti) Konsul
Konsultan
tan akan
akan mel
melaku
akukan
kan kunjun
kunjungan
gan secara
secara ber
berkal
kalaa
ke
kela
lapa
pang
ngan
an papada
da wakt
waktuu pe
peke
kerj
rjaa
aann be
berj
rjal
alan
an untu
untukk meya
meyaki
kink
nkan
an bahw
bahwaa peke
pekerj
rjaa
aann
dilaksana
dilaksanakan
kan sesuai
sesuai dengan
dengan kontrak.
kontrak. Porsi kunjungan
kunjungan lapangan
lapangan direncanakan
direncanakan ± 80 %
setiap bulan, sisanya ± 20 % setiap bulan untuk mengadakan evaluasi, analisis, koordinasi
dikantor proyek. Namun personil konsultan akan selalu tetap berada di lapangan setiap hari
dengan mengatur penempatan / schedule.
c. Sub
Sub Profes
Professio
sional
nal Staff
Staff (T
(Tena
enaga
ga Teknisi
eknisi)) akan
akan melaks
melaksana
anakan
kan inspe
inspeksi
ksi haria
hariann untuk
untuk
meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen
kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-72

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

d. Pertemuan-pertemuan
Pertemuan-pertemuan khusus antara
antara Site Engineer
Engineer dengan
dengan team atau
atau antar Staff
Staff konsultan
konsultan
dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan (harian) agar terjadi komunikasi,
koordinasi, informasi yang baik.

E.2.6.
E.2.6. KOO
KOORDINA
RDINASI
SI DENGAN INST
INSTANSI
ANSI TERKAI
TERKAIT
T

Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan koordinasi
dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan scope pekerjaan.

E.2.7.
E.2.7. TAHAP CONST
CONSTRUCTI
RUCTION
ON SUPERVI
SUPERVISION
SION

Konsultan
Konsul tan selama
selama period
periodee konstr
konstruks
uksi,i, akan
akan senant
senantias
iasaa mem
member
berii ara
arahan
han,, bim
bimbi
binga
ngann dan
instru
instruksi
ksi yang
yang diperl
diperluka
ukann kepada
kepada kontra
kontrakto
ktorr guna
guna menjam
menjaminin bah
bahwa
wa semua
semua peker
pekerjaa
jaann
dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya dengan
berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya.
Selain itu, tugas konsultan meliputi : melakukan sertifikasi atas pekerjaan penanganan jalan dan
jembatan yang dilaksanakan oleh
oleh kontraktor.
kontraktor.
Semua aktivitas konsultan dilapangan, dirangkum di bawah ini :

1. Pematokan bersama (Setting out)


Semua
Sem ua survey
survey di lapang
lapangan
an selama
selama pemato
pematokan
kan bersam
bersamaa dan selama
selama konstr
konstruks
uksii aka
akann
dilaksanakan oleh kontraktor di bawah petunjuk konsultan.
Hasil survey tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada
dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan
dipergunakann oleh konsultan untuk mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
dipergunaka
2. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan dilapangan, tim pengawas akan mengawasi dan mencek aktivitas-
aktivitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
• Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
konstruksi.
• Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton, aspal
dan lain-lain.
• Lokasi letak bahan-bahan.
• Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja.
• Jumlah dan kondisi semua peralatan.
• Jumlah personil kontraktor.
• Jumlah dan kualitas bahan-bahan.
• Kondisi cuaca.
• Prosedur administrasi kontraktor.
kontraktor.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-73

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

• Form / formulir kerja.


• Persiapan form-work.
• Mengecek jadual kontraktor.
• Persiapan konstruksi.
3. Pekerjaan konstruksi
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh konsultan
dan Representative Pengguna Jasa Proyek Fisik maka kontraktor akan diijinkan untuk
melanjutkan pekerjaan konstruksi.
Team konsultan akan mengecek langsung dalam hal-hal berikut ini :
• Metoda pekerjaan konstruksi.
• Campuran-campurann bahan.
Campuran-campura
• Pengecekan jadual.
• Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerja
pekerjaan.
an.
• Pengambilan contoh (sampling).
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, kontraktor mengajukan “Request
“ Request” terlebih dahulu, yang
berisi antara lain :
• Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
• Lokasi pekerjaan.
• Peralatan yang akan digunakan.
• Estimasi volume pekerjaan.
• Material yang akan digunakan.
• Rencana jam kerja.

4. Pengawasan mutu
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas antara
lain sebagai berikut :
Sebel
Sebelum
um kontra
kontrakto
ktorr memula
memulaii aktivi
aktivitas
tas konstr
konstruks
uksi,i, kontra
kontrakto
ktorr akan
akan membua
membuatt sua
suatu
tu
permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan
pekerjaan dalam tahap yang logis.

Konsultan akan :
• Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan.
• Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik.
• Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi.
• Memeriksa / menginstruksikan test-test lapangan.
• Memeriksa
Memer iksa / menginst
menginstruksik
ruksikan
an test laborato
laboratorium
rium terhadap
terhadap sampel-sa
sampel-sampel
mpel yang
diambil dari lokasi kerja.
• Memeriksa / menginstruksikan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi.

5. Pengawasan kuantitas

PT. BUANA ARCHICON


ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-74

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

Pekerjaa
Pekerj aann pe
perlu
rlu diawas
diawasii dengan
dengan tel
teliti
iti dan
dan cermat
cermat.. Pen
Pengaw
gawasa
asann kua
kuanti
ntitas
tas (quantity
control) akan mengecek bahan-bahan yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh
kontraktor. Konsultan akan memproses bahan-bahan dan produk fisik nya berdasarkan
atas :

• Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.


• Metoda perhitungan.
perhitungan.
• Lokasi kerja.
• Jenis pekerjaan (work item).
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan.

6. Catatan-catatan
Catatan-catatan teknis

Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan


petunjuk
petunjuk-petu
-petunjuk
njuk kepada
kepada kontraktor
kontraktor guna meningkat
meningkatkan
kan aspek-asp
aspek-aspek
ek peke
pekerjaan
rjaan fisik,
fisik,
metode kerja / construction methode dan lain-lain.
Demikian juga catatan-catatan / instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang
hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.

7. Masa pemeliharaan

Pekerjaan yang dilakukan pada tahap masa pemeliharaan antara lain :


• Mengawasi kualitas dan kuantitas pekerjaan selama masa pemeliharaan.
• Memeriksa kondisi hasil pekerjaan yang telah diselesaikan pada tahap konstruksi
yang mungkin terjadi kerusakan-kerusakan yang perlu perbaikan.
• Memban
Mem bantu
tu Pemimp
Pemimpin in Proyek
Proyek / Kuasa
Kuasa Penggu
Penggunana Anggar
Anggaran
an dal
dalam
am penda
pendataa
taann
penyiapan daftar Defect & deficiencies (cacat dan ke-tidak sempurnaan) pekerjaan.

E.2.8.
E.2.8. WAKTU PELA
PELAKSAN
KSANAAN
AAN

Jangka waktu pelaksanaan untuk pekerjaan jasa konsultan pada PW 45 : Pengawasan Teknik
Jalan di Pulau Pantar yaitu 5 (lima) bulan.
Pelaksanaan Konsultan mulai bekerja setelah dikeluarkan / diterbitkan SPK / SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja).

E.2.9 TATA LAKSANA BAKU (SOP) PENERAPAN K3

1. Pengertia
tian

Tata Laksana Baku (Standar Operating Procedure = SOP) penerapan K3


Konstruksi diatur dalam Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-75

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

Konstruksi yang dikeluarkan


Konstruksi dikeluarkan dalam bentuk
bentuk Surat keputusan
keputusan Bersama Menteri
Menteri Tenag
Tenagaa
Kerja dan Menteri Pekerjaan

umum tanggal 4 Maret 1986, yang sekaligus berfungsi sebagai


petunjuk
petunj uk umum berlakunya
berlakunya Buku Pedoman
Pedoman Pelaksanaan,
Pelaksanaan, terutama
terutama khusus tentang
tentang
Keselamatan Kerja dan yang sifatnya lebih menekankan kepada pencegahan.
Adapunn tentang
Adapu tentang Kesehatan Kerja lebih khusus diatur dalam Keputusan
Keputusan Presiden No. 22
Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena HubunganHubungan Kerja., yang kemudian
dilengkapi dengan petunjuk melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang Pedoman
Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja. Yang terakhir
ini lebih menekankan pada penanganan akibat.

Dalam Pedoman yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama tersebut persyaratan yang
harus ditemui dirinci sebagai berikut :

a. Persyaratan Administratif
b. Persyaratan Teknis
c. Perancah (Scaffolds)
d. Tangga Kerja Lepas (Ladder)
(Ladder) dan Tangga
Tangga Kerja Sementara (Stairs)
e. Peralatan Untuk Mengangkat (Lifting Appliance)
f. Tali, Rantai dan Perlengkapan Lainnya.
g. Permesinan : Ketentuan
Ketentuan Umum
h. Peralatan
i. Pe
Peker
kerja
jaan
an Baw
Bawah
ah Tan
Tanah
ah
j. Penggalian
k. Pemancangan Tiang Bor
l. Pe
Peng
ngererja
jaan
an Be
Beto
tonn
m. Operasi lainnya Dalam Pembangunan
n. Pembongkaran (Demolition)
o. Penanggulangan Kecelakaan

Terlihat bahwa Tata Laksana Baku ini mengatur sebagian besar bidang dan jenis
pekerjaan konstruksi. Dalam setiap Bagian lebih lanjut diatur sangat rinci mengenai lingkup
berlakunya
berlakunya peraturan,
peraturan, kewajiban
kewajiban umum, keharusan
keharusan dibentuknya
dibentuknya organisasi
organisasi K3, laporan
laporan
kecelakaan dan pertolongan pertama pada kecelakaan serta s erta persyaratan-persyaratan
lainnya. Uraian lebih rinci dapat di acu kepada SKB, Menaker dan Mentri
PU tersebut di atas.

PT. BUANA A
ARCHICON
RCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-76

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

2. Persyaratan
tan

a. Persyaratan Administratif

Dalam
dilakukanpersyakegiatan
persyaratan
ratan ini pertama-tama
pertama-tama dinyatakan,
konstruksi dinyataka
berlaku n, sterhadap
emua ketsem semua
entuua
an tempat
tem
hukpatum medimana
dim
ngeananai
Ke sela matan dan Kesehata n Ke rjrjaa ya
yanng berl
be rlaaku di Indo
In done
nesi
siaa. Disi
Di sini
ni jela
je lass, bahw
ba hwaa tida
ti dakk
hanya berlaku untuk proyek milik Pemerintah
Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
akan tetapi juga proyek milik swasta ataupun anggota masyarakat lainnya.

Selanjutnya sebagai kewajiban umum bagi kontraktor dinyatakan bahwa :

• Tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur demikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindung dari risiko kecelakaan.
• Harus menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain harus
aman digunakan dan sesuai keselamatan kerja.
• Kontraktor harus turut mengawasi agar tenaga kerja bisa selamat dan aman dalam
bekerja.
• Kontraktor harus menunjuk Petugas Keselamatan kerja yang karena jabatannya di
dalam organisasi kontraktor bertanggungjawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang
dilakukan, untuk menghindari risiko bahaya kecelakaan.
• Pekerjaan yang diberikan harus cocok dengan keahlian, usia dan jenis kelamin serta
kondisi fisik dan kesehatan tenaga kerja.
• Kontraktor harus menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk
terhadap bahaya demi pekerjaannya masing- masing dan usaha pencegahannya.
• Petugas Keselamatan Kerja tersebut diatas bertanggungjawab pula terhadap semua
tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-
cara pelaksanaan kerja yang aman.
• Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja ini menjadi
m enjadi tanggung jawab kontraktor.

b. Organisasi keselamatan dan Kesehatan kerja

Mengenai organisasi Keselamatan dan Kesehatan kerja digariskan sebagai berikut :

• Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (full time),
berarti tidak bisa sambilan atau separoh waktu.
• Bila mempekerjakan sejumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang
meme
me merlrluk
ukan
an,, diwajib kan un
untu
tukk memb
me mbent
entuk
uk unit
uni t Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.. Unit ini merupakan unit struktural yang dikelola organisasi Kontraktor.
Kerja
• Petugas K3 harus bekerja sebaik – baiknya dibawah koordinasi
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-77

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

Kontraktor serta bertanggung jawab kepada kontraktor.


• Dalam hubungan ini keawajiban kontraktor adalah :
- Menyediakan
Menyediakan fasilitas untuk melaksanakan
melaksanakan tugasnya untuk Panitia
Panitia Pembi
Pembina
na
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Committee).

- Berkonsultansi
dengan dengan
Keselamatan danSafety Committee
Kesehatan Kerja didalam segala hal yang berhubungan
proyek.
- Menggambil langkah-langkah praktis
praktis untuk memberikan efek pada rekomendasi
dari Safety Committee.
• Jika terdapat dua atau lebih Kontraktor bergabung dalam suatu proyek mereka harus
bekerja sama membentuk kegiatan-kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

c. Laporan Kecelakaan

• Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan
kepada Depnakertrans, dan Departemen Pekerjaan Umum

Laporan
- tersebut harus
Menunjukkan meliputi
catatan statistik yang
kecelakaan dari: setiap kegiatan kerja, pekerja masing-
masing, dan
- Menunjukkan gambaran semua s emua kecelakaan dan sebab- s ebab- sebabnya.

d. Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

• Diwajibkan memeriksa kesehatan individu pekerja pada :


- Sebelum atau beberapa saat saat setelah pertama kali memasuki masa kerja.
- Secara
Secara berkal
berkalaa sesua
sesuaii ri
risiko
siko yang
yang tterd
erdapa
apatt pada
pada pekerj
pekerjaan
aan..
• Pekerja berumur dibawah 18 tahun harus dapat pengawasan kesehatan khusus,
meliputi pemeriksaan kembali atas kesehatannya secara teratur.
• Data pemeriksaan keehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.

• Suatu organisasi untuk keadaan darurat harus dibentuk untuk setiap daerah tempat
bekerja yang meliputi semua pekerja, dibentuk petugas Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)yang dilengkapi alat komunikasi dan jalur transportasi. Setiap pekerja
harus diberitahu adanya hal ini.
• Memberikan pertolongan pertama kecelakaan atau ada yang kena sakit secara tiba-
tiba harus dilakukan oleh Dokter. Juru Rawat atau orang yang terdidik dalam P3K.
• Alat-alat P3K dan kotak obat yang memadai harus tersedia ditempat kerja dan
dijaga agar tidak kotor, kena udara lembab dsb.
• Isi alat P3K atau kotak obat tidak boleh ditempati benda-benda
lain, dan paling sedikit harus berisi : obat kompres, perban.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-78

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

• Gauze yang steril, antiseptic, plester, forniquet, gunting, splint dan perlengkapan bila
ada yang digigit ular. Juga harus dilengkapi
dilengkapi instruksi yang jelas dan mudah
dimengerti, dan harus dijaga supaya tetap berisi.
• Kereta pengangkut orang sakit (Carrying Basket) harus selalu tersedia.
• Jika tenaga kerja dipekerjakan
dipekerjakan dibawah tanah atau pada keadaan lain, alat penyelamat
harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
• Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang ada kemungkinan risiko
tenggelam atau keracunan gas alat-alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempatt empat
mereka bekerja.
• Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan
cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke
rumah sakit atau tempat berobat semacam itu.
• Petunjuk atau informasi harus diumumkan
diumumk an atau ditempelkan ditempat yang strategis
dengan memberitahukan :
- Kotak
Kotak obat
obat terdekat
terdekat,, alat
alat P3K, ambul
ambulan,
an, al
alat
at penga
pengangk
ngkutut orang
orang sakit
sakit dan
dan alam
alamatat
untuk urusan kecelakaan.
- Tempat
Tempat tele
telepon
pon terde
terdekat
kat untuk
untuk memang
memanggil
gil ambu
ambulan
lan,, nama da
dann nomor
nomor te
telep
lepon
on
orang yang bertugas.
- Nama,
Nama, alamat
alamat nomor
nomor telepon
telepon dokter
dokter,, rumah sakit
sakit dan tempa
tempatt pen
penolo
olong
ng yang
yang
dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.

3. Pers
Persya
yara
rata
tan
nTTek
ekni
niss

Persyaratan Teknis mengatur tentang Tempat Kerja dan Peralatan

a. Pintu Masuk dan Keluar


Keluar harus dibuat dan dipelihara dengan baik.
b. Lampu dan Penerangan
Penerangan bila tidak memadai harus diadakan
diadakan diseluruh tempat kerja, harus
aman dan cukup terang. Harus dijaga oleh petugas bila perlu bila ada gangguan.
c. Ventilasi, harus ada ditempat tertutup termasuk pembuangan udara kotor.
d. Jika tidak bisa menghilangkan debu dan udara kotor, harus disediakan alat pelindung diri.
e. Kebersihan,
Kebersihan, bahan yang tidak terpakai
terpakai harus dibuang, paku yang tidak terpakai harus
dibuang atau dibengkokkan, benda-benda yang bisa menyebabkan orang tergelincir serta
sasa barang dan alat harus dibuang, tempat kerja yang licin karena oli harus dibersihkan
atau disiram pasir. Alat-alat yang mudah dipindahkanharus dikembalikan
dik embalikan ke tempat
penyimpanan.
f. Pencegahan Bahaya Kebakaran Dan Alat Pemadam Kebakaran.
Persyaratan
Persyara tan ini sangat
sangat rin
rinci
ci antara
antara lain
lain mengat
mengatur
ur bahwa
bahwa harus
harus ter
tersed
sedia
ia alat
alat
pemadam kebakaran dan d an saluran air dengan tekanan yang cukup. Semua pengawal
dan sejumlah tenaga terlatih harus disediakan dan selalu siap selama jam kerja. Alat-
alat itu harus diperiksa
diperiksa secara periodik
periodik oleh yang berwenang,
berwenang, dan ditempatkan
ditempatkan ditempat
ditempat
yang mudah dicapai.
dicapai. Alat
Alat pemadam
pemadam dan dan jalan
jalan men
menuju
uju ketempat
ketempat pemadaman
pemadaman harus
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-79

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

terpelihara. Demikian juga tentang syarat jumah, bahan kimia peralatan itu dan syarat
pemasangan pipa tempat penyimpanan
peny impanan air.
g. Syarat-syarat mengenai Alat Pemanas (Heating Appliances). h. Syarat-syarat
mengenai Bahan Yang Mudah Terbakar.
Terbakar.
i. Syarat
Syarat mengen
mengenaiai Cairan
Cairan Yang
Yang Muda
Mudahh Terb
Terbaka
akarr.
j. Syarat-syarat tentang Inspeksi dan Pengawasan.
k. Syarat-syarat
Syarat-sy arat tentang
tentang Perlengkapan dan Alat Peringatan.
l. Syarat-sya
Syarat-syarat
rat tenta
tentang
ng perlin
perlindun
dungan
gan Terha
Terhadap
dap Benda-
Benda-ben
benda
da Jatuh
Jatuh dan
Bagian Bangunan Yang Rubuh.
m. Persyaratan Perlindungan Agar Orang Tidak Jatuh, Tali Pengaman dan pinggir Pengaman.
n. Persyaratan Lantai
Lantai Terbuka
Terbuka dan Lubang Pada Lantai. o. Persyaratan
tentang Lubang Pada Dinding.
p. Persyaratan tentang Tempat Kerja Yang Tinggi.
q. Pencegahan Terhadap Bahaya Jatuh KedalamKedalam Air.
Air.
r. Syarat-syarat mengenai kebisingan dan getaran (Vibrasi).
s. Syarat-syarat tentang Penghindaran Terhadap Orang Yang Tidak
Berwenang.
t. Syarat-syarat
Syarat-syarat tentang
tentang Struktur
Struktur Bangunan
Bangunan dan Peralatan.
Peralatan. Memuat mengenai Konstruksi
Bang
Bangun
unan
an,, Peme
Pemeri
riks
ksaa
aan,
n, Peng
Penguj
ujia
iann da
dann Peme
Pemeliliha
hara
raan
an sert
sertaa Pema
Pemaka
kaia
iann atau
atau
penggunaannya.

4. P e r a n c a h (S
(Sca
caff
ffol
old)
d)

a. Persyaratan Umum
• Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan secara
aman pada suatu ketinggian.
• Perancahh hanya dapat dibuat
Peranca dibuat atau diubah oleh Pengawas
Pengawas yang ahli
bertanggungjawab atau orang-orang yang ahli.
b. Persyaratan rinci tentang bahan untuk perancah.
perancah. c. Persyaratan
konstruksi Perancah.
d. Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan.

e. Persyaratan Kerangka
f. Persyaratan Perlengkapan
PerlengkaSiap
pan Pengangkat
Pen gangkat
Pasang Pada Perancah.
(Prefabricated Frames). g. Persyaratan
Penggunaan Perancah.
h. Persyaratan Pelataran Tempat
Tempat Kerja (Platform) yang memuat :
• Persyaratan Umum
• Balustrade Pengaman dan Papan Pengaman Kaki (Guard rails and toeboards).
• Pelataran Tergantung.
i. Persyaratan
Persyaratan Gang,
Gang, Jalur Penghubung
Penghubung Antar Tingkat
Tingkat Pelataran
Pelataran Yang
Tidak Sama Tinggi dan Jalur Pengangkut Bahan.
j. Perancah Kayu Bulat (Dolken), terdiri atas :
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-80

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

• Yang Tegak Vertikal


• Batang Penyangga Bentangan Panjang dan Balok Memanjang.
Mem anjang.
k. Perancah Gantung dan Perancah Ditarik Dengan Tangan.
l. Perancah
Perancah Gantung
Gantung Yang
Yang Ditarik
Ditarik Oleh Motor.
Motor.
m. Perancah Tupang Sudut dan Perancah Tupang Siku.
n. Perancah Tangga.
o. Perancah Dongkrak Tangga.
p. Perancah Siku Dengan Penunjang.
q. Perah Kuda-kuda.
r. Perancah Persegi.
s. Perancah Topang Jendela.
t. Pelataran Untuk Truk dan Kereta Pembuang Bahan-bahan.
Bahan-bahan.
u. Perancah Pipa Logam.
v. Perancah Yang Bergerak.
w. Perancah Kursi Gantung.
x. Truk Dengan Perancah Bak.

5. Tan
Tangga
gga K
Kerja
erja L
Lepa
epass Dan T
Tang
angga
ga Ker
Kerja
ja Se
Semen
mentara
tara

a. Persyaratan Umum, memuat :


• Persyaratan Konstruksi
• Pengawasan dan Pemeliharaan.
b. Tangga Berkaki Yang Dapat
Dapat Berdiri Sendiri.
c. Tangga Kuda-kuda Yang Dapat Berdiri Sendiri.
d. Tangga Yang Dapat
Dapat Diperpanjang.
Diperpanjang.
e. Tangga Lepas Mekanik.
f. Tangga Permanen.
g. Tangga Sementara.
h. Peralatan Untuk mengangkat.
1. Pesyaratan Umum, memuat :
• Persyaratan Gaya Muatan Maksimal
Maks imal Yang Aman.
• Persyaratan Pemasangan.
• Persyaratan Ruang Kemudi dan Tenda Pengemudi.
• Persyaratan Alat-alat Pengendali.
• Persyaratan Alat Penyetop (Rem).
• Persyaratan Keranjang dan Sangkar Muatan.
• Persyaratan Mesin Derek dan Tromol.
• Persyaratan Tali-tali dan Katrol.
• Persyaratan Pengawasan dan Pemeliharaan.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-81

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

• Persyaratan Pengoperasian.

2. Alat Pengangkut, memuat :


• Pesyaratan Ruang Luncur dan Menara.
• Persyaratan Mesin Penggerak.
• Persyaratan Tali Kawat Baja.
• Persyaratan Pelataran.
• persyaratan Pemberat.
• Persyaratan Tempat Pemberhentian.
• Persyaratan Pengawasan dan Pemeliharaan.

3. Derek atau Keran Angkat, memuat :


• Persyaratan Kerangkanya.
• Persyaratan Pemasangan.
• Persyaratan Tentang Angker dan Bobot Imbang (ballast).
• Persyaratan Kran Angkat Berbatang Tambahan.
• Persyaratan Derek Bersumbu
Bersum bu Putar.
• Persyaratan Derek Scotch (Scotch Derrick Cranes).
• Persyaratan Pengendalian Derek Angkat dengan Tenaga Listrik.
• Persyaratan Muatan dan Indikator Radius.
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pengujian.
• Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.

4. Derek Atau Kran Pengangkat


Pengangkat Yang Dapat
Dapat Berpindah, memuat :
• Persyaratan Batang Rel.
• Persyaratan Jalur Jalan.
• Persyaratan Jarak Yang Bebas Penghalang.
• Persyaratan Kran Pengangkat Listrik Dengan Rel.
• Persyaratan Jalur Kereta Listrik.
• Persyaratan Kerangka Untuk Kran Pengangkat Yang Bergeser.

5. Derek Bergeser Di Atas, memuat :


• Persyaratan Rel.
• Persyaratan Konstruksi Derek/Kran Angkat.
• Persyaratan Jembatan.

6. Derek/Kran Angkat Menara Yang Bersumbu Putar, memuat :


• Persyaratan Umum.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-82

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

• Persyaratan Bobot Pengimbang.


• Persyaratan Untuk Menjalankan Derek/Kran Angkat.

7. Kerekan Monorail/Kerekan
Monorail/Kerekan Ber-rel Tunggal, memuat :
• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Pengendali Tenaga Gerak.
• Persyaratan Ruang Kemudi.

8. D e r e k, memuat :
• Persyaratan Derek Berkaki Kuat.
• Persyaratan Derek Yang Memakai Jepit Penguat.
• Persyaratan Menjalankan Derek.

9. Persyaratan Ranka Segi Tiga (A-frame) dan Kaki Penahan (Sheer- legs).
• Persyaratan Tiang Derek dan Roda Derek.
• Persyaratan Kerekan (Winches), memuat :

• Persyaratan Umum.
• Teromol Kerekan.
• Kerekan Yang Digerakkan Oleh Tangan.
• D o n g k r a k.

i. Tali
Tali,, Rant
Rantai
ai dan
dan Per
Perle
leng
ngka
kapa
pann Lainn
Lainnya
ya..
• Persyaratan Umum.
• Kabel-kabel Kawat Baja.
• Tali-tali Yang Terbuat Dari Serat (Fibre Rops).
• Rantai-rantai.
• Alat Penggantung.

Roda Kerekan.
• P e n g a i t.
• Belenggu Pengikat.

j. Permesinan, Ketentuan Umum :


• Instasi dan Pemasangan.
• Pengawasan dan Pemeliharaan Mesi.
• Penggunaan Mesin.

k. P e r a l a t a n, terdiri atas :
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-83

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

1. Perala
Peralatan
tan Pemi
Peminda
ndahan
han Tana
Tanah,
h, Keten
Ketentua
tuann Umum
Umum :
• Persyaratan Kontruksi.
• Persyaratan Cara Penggunaan Peralatan.

2. Power
Power Schovels
Schovels dan Excavat
Excavator,
or, memuat
memuat :
• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Cara Penggunaan Schovels.
3. B u l d o z e r s
4. S c r a p e r s .
l. Peralatan Aspal, memuat :
• Persyaratan Umum.
• Persyararan Cara Penggunaan. q. Mesin Penggilas Jalan.
r. Pengaduk Beton, memuat :
• Persyaratan Umum
• Persyaratan Cara Penggunaan.

m. Alat-alat Pemuat (Ban Berjalan atau Wheel


Wheel Loaders).

n. Mesin Untuk
Untuk Pekerjaan Kayu, memuat :
• Pesyaratan Umum.
o. Gergaji Bundar,
Bundar, memuat :
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan.
• Persyaratan Cara Penggunaan.

p. Gergaji Pita, memuat :


• Persyaratan Kontruksi.
• Persyaratan Cara Penggunaan.

q. Mesin Penyerut, memuat :


• Persyaratan Konstruksi.
• Persyaratan Cara Penggunaan

r. Alat Kerja Tangan (Hand Tools), memuat :


• Persyaratan Bahan dan Konstruksinya.
• Persyaratan Pemeliharaan.
• Persyartatan Pengangkutan.
• Persyaratan Tempat Penyimpanan.
• Persyaratan Cara Memegang dan Menggunakannya.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-84

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

s. Peralatan Yang Menggunakan Tekanan Udara, memuat :


• Persyaratan Konstruksi.

t. Alat Yang Menggunakan Bubuk Peledak Sebagai Tenaga (Powder


Actuated Tools), memuat :
• Defiinisi
• Ketentuan Umum
• Persyaratan Konstruksi Alat.
• Persyaratan Peluru dan Amunisi.
• Persyaratan Proyektil.
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan.
• Persyaratan Penyimpanan Alat, Peluru dan Proyektil
• Persyaratan Penggunaan.

u.Traktor Dan Truk, memuat :



Persyaratan umum.
• Persyaratan Kabin.
• Persyaratan
• Persyaratan Alat Penyambung/Penggandeng.
• Persyaratan Titik Penggandeng.
• Persyaratan Lampu Sorot.
• Persyaratan Alat Penghidup Mesin (Alat Starter).
• Persyaratan Peralatan Lainnya.

v.Truk Pengangkut Dan Truk Keperluan Industri Lainnya, memuat :


• Persyaratan Konstruksi.
• Persyaratan

w. Pekerjaan Bawah Tanah, memuat :


• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Membuat atau Menggali Sumur.
• Persyaratan Penyangga.
• Persyaratan Ventilasi Udara.
• Persyaratan Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran.
• Persyaratan Penerangan Bawah Tanah.
• Persyaratan Pengeboran.
• Persyaratan Pengaturan Debu.
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-85

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

x.Pekerjaan Penggalian, memuat :


• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Penyangga Pekerjaan Galian.
• Persyaratan Pekerjaan Galian Parit.
• Persyaratan Pekerjaan Galian
G alian Sumur.

y.Pemancangan Tiang Bor, memuat :


• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan Mesin
Mes in Bor.
• Persyaratan Penggunaan Mesin Bor.
• Persyaratan Mesin Bor Terapung.

z. Pekerjaan Beton, memuat :


• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Pengecoran dan Pemancangan Beton.
• Persyaratan Besi Tulangan.
• Persyaratan Menara Bak Muatan Beton.
• Persyaratan Pekerjaan Struktur/Kerangka.

aa. Operasi Lainnya Dalam Pembangunan, terdiri atas :


• Persyaratan Pendirian Bangunan Dengan Menggunakan Prefab yang mudah
Dibongkar-pasang.
• Persyaratan Transportasi.
• Persyaratan Penempatan Komponen Prefab.
• Pemasangan Konstruksi Baja, memuat :
- Persyaratan Umum.
- Pers
Persya
yara
rata
tann Lan
Lanta
taii F
Flo
loor
orin
inhg
hg..
- Pers
Persya
yara
rata
tann Peng
Pengererek
ekaan.
- Pers
Persya
yara
rata
tann Peng
Pengelelin
inga
gan.
n.
a. Persyaratan Pekerjaan Dalam Lift Koker dan Lubang
Tangga.
b. Persyaratan Pemasangan Kerangka Atap.
c. Persyaratan Mengenai Lantai Sementara.
d. Pekerjaan Dengan Aspal Panas, Ter dll., memuat :
- Persy
Persyararat
atan
an Pe
Pera
rala
lata
tann dan
dan Perl
Perlen
engk
gkap
apan
an..
- Pers
Persyayara
rata
tann Peng
Pengop oper
eras
asia
ian.
n.
e. Persyaratan Pekerjaan Dengan Pengawet Kayu.
f. Persyaratan Lantai, Dinding Da n Bahan Yang Mudah
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-86

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

Terbakar.
g. Pekerjaan Insulasi, memuat ;
- Pers
Persya
yara
rata
tann Peker
Pekerja
jaan
an Deng
Dengan
an Asb
Asbes
es..
- Persyara
Persyaratan
tan Pekerj
Pekerjaan
aan Yang
Yang Menggu
Menggunaknakan
an Glass
Glass Wool
Wool

Dan
h. Pekerjaan YaBahan
Yang Sejenisnya.
ng Berhubungan
Berhubu ngan Dengan
Dengan Atap, memuat :
- Persyaratan Umum.
- Persy
Persyararat
atan
an Atap
Atap Ban
Bangu gunan
nan Yang
Yang Cura
Curam.
m.
- Persyara
Persyaratantan Atap
Atap Bang
Banguna unann YangYang Terbua
Terbuatt Dar
Darii Baha
Bahann
Yang Mudah pecah (Rapuh).
i. Peke
Pekerj
rjaa
aann Peng
Pengec ecet
etan
an,, memu
memuat at :
- Persyaratan Umum.
- Persy
Persyararat
atan
an Cat
Cat YYan
angg Men
Menga gandndung
ung Tima
Timah.
h.
- PePers
rsya
yara
rata
tann Cat
Cat Se
Semp
mpro rot.t.
- Persy
Persyararat
atan
an Pe
Penye
nyempmprorotatann Cat
Cat Tan
Tanpa
pa UUda
dara.
ra.
j. Pengelasan dan Pemotongan Dengan Nyala Api, memuat :
- Persyaratan Umum.
- PePers
rsya
yara
rata
tann La
Lass Lis
Listr
trik
ik..
- Peke
Pekerjrjaa
aann Pele
Peledadaka
kan,
n, memu
memuat at :
- Persyaratan Umum.
- Persyara
Persyaratantan Pengeb
Pengebora orann dan dan PenPengis
gisian
ian Bahan
Bahan Peleda
Peledakk
Pada Lubang Bor.
- Persy
Persyararat
atan
an Pene
Penembmbakaakann dandan Pele
Peleda
dakan
kan Me
Memumuat
at :
k. Persyaratan Umum.
l. Persya
Persyarat
ratan
an Peleda
Peledakankan Dengan
Dengan Sumbu Sumbu Peleda
Peledak.k.
m. Persyaratan Peledakan
Peledakan Dengan
Dengan Listrik.
n. Persyaratan Setelah Penembakan dan Peledakan.
o. Pekerjaan Pencampuran Batuan.

bb. Pembongkaran (demolition), memuat:


• Persyaratan Persiapan Kerja.
• Persyaratan Umum Pekerjaan Pembangunan.
• Persyaratan Daerah Jalan Keluar-Masuk.
• Persyaratan Alat Pelindung Diri.
• Persyaratan Peralatan Untuk Pembongkaran.
• Persyaratan Lantai Pengaman Untuk Pekerjaan Pembongkaran.
• Persyaratan Pembongkaran Dinding
• Persyaratan Pembongkaran lantai
• Persyaratan Pembongkaran Bangunan Baja.
• Persyaratan Pembongkaran Cerobong Tinggi dan Sejenisnya,-
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-87

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

cc. Penanggulangan Kecelakaan.

Dalam hal terjadi kecelakaan kerja, proses yang harus ditempuh adalah sebagai
berikut:

a. Kontr
Kontrakt
aktor
or wajib
wajib Tenaga
Departemen/Dinas melapo
melaporka
rkan
n dan
Kerja setiap
setiap terjad
terjadii kec
PT Jamsostekkecela
elakaa
kaann kerja
Setempat. kerja kepada Kantor
Kantor
b. Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, keluarganya atau atau teman sekerjanya
berhak
berhak melapo
melaporka
rkann terjad
terjadinya
inya kecelak
kecelakaan
aan,, tan
tanpa
pa men
menghi
ghilan
langka
gkann kew
kewaji
ajiban
ban
kontraktor menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud di atas.
c. Dalam hal terjadi kecelakaan kerja, kontraktor wajib :
• Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
• Membayar terlebih dahulu ongkos pengangkutan dari tempat terjadinya
ke
kece
cela
laka
kaan
an ke Ruma
Rumahh Sak
Sakitit at
atau
au ke-ru
ke-ruma
mahnhnya
ya..
• Membayar terlebih dahulu biaya pengobatan dan perawatan.
• Membayar terlebih dahulu santunan sementara tidak mampu bekerja.

E3 ORGANISASI DAN PERSONIL

E.3.1. STRUKTUR ORGANISASI TEAM KONSUL


KONSULT
TAN

Penyusunan organisasi
Penyusunan organisasi team konsultan
konsultan untuk PW-01 : PENGAWASAN TEKNIK JALAN DI
KOTA KUPANG DAN KABUPATEN KUPANG ini didasarkan pada kepentingan dan prioritas
dari jenis kegiatan.
Untuk penyelenggaraan seluruh tugas-tugas layanan konsultansi dilaksanakan oleh seluruh
team pelaksana tugas yang terkait dengan tugas / aktivitasnya yang dikoordinir / dipimpin oleh
Site Engineer.
Site Engineer
Engineer berkewaji
berkewajiban
ban melaksanak
melaksanakan,
an, mengkoord
mengkoordinir
inir,, meng
mengarah
arahkan
kan dan memonito
memonitorr
seluruh kegiatan anggota team konsultan.

Struktur organisasi team konsultan diperlihatkan pada Tabel E.1. berikut.


PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-88

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-89

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

E.3.2.
E.3.2. PERS
PERSONIL
ONIL PEL
PELAKSAN
AKSANA
A PEK
PEKERJAA
ERJAAN
N

Se
Sepe
pert
rtii te
tela
lahh di
dise
sebu
butk
tkan
an pada
pada BaBabb se
sebe
belu
lumn
mnya
ya,, Tenag
enagaa Ahli
Ahli (Prof
(Professio
essional
nal Staf
Staff),
f), Sub
Professional Staff ddan
an Supporting Staff yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan ini,

seperti
berakhir.pada Tabel E.1. Penempatan tugasnya pada Paket ini sampai tugas pengawasan

Tabel E.1. : Daftar Professional Staff, Sub Professional Staff & Supporting Staff

Lama Waktu
No. Posisi/Jabatan Nama Perusahaan
Penugasan

I. Professional S
Sttaff
1. Site Engineer (SE) Ir.Didik Sulitia 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2. Quality Engineer (QE) Komaruddin D. Zaini, 5.
5.000 bul
bulan PT
PT.. BA JO CV
CV.B
.BP
P, PT.C
PT.CWN
WN,,
,,
ST DAN PT.GAB
3 Quality Engineer (QE) Harrya Raditia, ST 4.00 bbuulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Quality Engineer (QE) Ir. Edy Suyanto 5.00 bbuulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
5 Chief Inspektor (CI) Ir. Mubarak 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
6 Chief Inspektor (CI) M. Riswan,ST 6.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
7 Chief Inspektor (CI) Lilik Ibrahim, ST 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
Chief Inspektor (CI) Dede Sobar, ST 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
Chief Inspektor (CI) Daryuli, ST 6.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
II. Sub
Sub P
Prof
rofes
essi
sion
onal
al Staf
Stafff ((T
Tenag
enagaa Pen
Pendu
duku
kung
ng))
Ruas/Link : Pelebaran Jalan Oesao - Bokong
1 Inspector (I 1) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Surveyor (S 1) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
5 Lab. Technician (Lt1) To Be Name 3.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
Ruas/Link : Berkala Oesao – Bokong
1 Inspector (I) To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Surveyor (S) To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Lab. Technician (Lt) To Be Name 400 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-90

BAB E. PENDEKATAN
PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM
KERJA

Ruas/Link : Berkala Dalam Kota Kupang (Timor Raya, Urip Sumoharjo, Pahlawan Yos
Yos Sudarso)
1 Inspector (I) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Surveyor (S) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Lab. Technician (Lt) To Be Name 3.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
Ruas/ Link : Kawasan Strat
Strategis
egis Peningkatan Jalan Linkar Luar Kota Kupang
Kupang Cs
1 Inspector (I) To Be Name 6.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Surveyor (S) To Be Name 6.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Lab. Technician (Lt) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
Ruas Link : Peningkatan Struktur Jalan Tua Bata
1 Inspector (I) To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Surveyor (S) To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Lab. Technician (Lt) To Be Name 5.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,

III. Supporting Staff DAN PT.GAB


1 Project Officer To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
2 Cadman To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
3 Operator Computer To Be Name 7.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
4 Office Boy To Be Name 8.00 bulan PT. BA JO CV.BP, PT.CWN,,
DAN PT.GAB
PT. BUANA ARCHICON
ARCHICON JO
J O CV. BAYU
BAYU PRATAMA,
PRATAMA, PT. CIPTA WAHANA
WAHANA NUSANTARA,
DAN PT. GAGAS ADI BAGASKARA
E-91

Anda mungkin juga menyukai