Anda di halaman 1dari 11

JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

ANALISA PERMASALAHAN KOMPONEN TEMPAT TIDUR PASIEN


DENGAN METODE QFD

Muchtar Ginting
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp: 0711-353414, Fax: 0711-453211
E-mail: m_ginting55@yahoo.com

RINGKASAN

Tempat Tidur Pasien adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang
berfungsi sebagai tempat istirahat baik duduk maupun tidur bagi pasien. Konstruksi
alat ini terdiri dari tujuh komponen utama yang diproduksi secara manual dan harus
memenuhi variabel kebutuhan konsumen yaitu aman, nyaman dan mudah
dioperasikan. Untuk mengetahui apakah fungsi ke tujuh komponen telah memenuhi
variabel kebutuhan konsumen, maka diperlukan suatu analisa yang penulis terapkan
dari teori Quality Function Deployment (QFD) yang bertujuan untuk mengembangkan
produk guna memuaskan konsumen dengan menerjemahkan keinginan konsumen
ke dalam karakteristik teknis yang disyaratkan (design requirement). Dari hasil
analisa terindikasi bahwa permasalahan terdapat pada Frame lantai yang terkait
dengan : Desain, Proses Manufaktur dan ketelitian ukuran maupun tingkat kesulitan
proses produksi yang mana semuanya ini saling terkait satu sama lain.
Dalam rangka pemecahan permasalahan di atas sekali gus meningkatkan kualitas
dan efisiensi produksi maka disarankan desain sistem produksi yaitu menggunakan
press tool.

Kata kunci: QFD, Tempat Tidur Pasien

PENDAHULUAN umumnya terdiri dari empat tahapan


Dalam era pasar global sekarang ini, yaitu desain konsep, desain teknikal,
konsumen sudah mulai mengutamakan desain rinci dan desain proses
produk yang berkualitas dan keandalan manufakturing. Guideline dari desain
tinggi, delivery cepat, dan variasi yang manufaktur mencoba untuk
lebih banyak. Agar dapat berkompetisi mengarahkan desain produk yang
dengan baik dan menghasilkan mudah di manufaktur dan memperbaiki
keuntungan maka sebuah perusahaan efisiensi produksi. Hal ini berdasar
harus bersaing dengan serentak pada kepercayaan sukses manufaktur
melalui bermacam dimensi antara lain tak dapat dijamin pada tahapan
kualitas, harga, kecepatan, fleksibilitas produksi, setelah produk dirancang,
dan service. Dimensi-dimensi ini dalam untuk itu desain produk dan
literatur strategi manufaktur disebut perencanaan proses harus
sebagai “variabel muatan” yang dapat diintegrasikan. Melalui prinsip ini
dijadikan pedoman dasar sebagai memungkinkan untuk membatasi
dimensi persaingan. Variabel muatan kerumitan dari sebuah desain produk
manufaktur dapat dipenuhi dengan yang akan berpengaruh langsung
jalan pemahaman dan pengaplikasian terhadap peningkatan produktivitas
strategi pengembangan produk yang produksi. Peningkatan produktivitas

~1~
dq
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

produksi yang dimaksud adalah didasarkan pada kebutuhan pasien


sejumlah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan misi perusahaan yaitu
untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan efisiensi dan kualitas
menurunkan waktu dan biaya produksi dalam rangka memuaskan pelanggan
sesuai dengan Metode Taguchi, yang secara terus menerus. Pada mulanya
menyampaikan aktifitas perbaikan konstruksi alat ini bersifat statis tetapi
kualitas terhadap desain produk dan sekarang sudah banyak dirancang
prosesnya berdasar pada premis dengan konstruksi yang dapat
bahwa “kualitas adalah berdasarkan digerakkan naik turun secara manual
desain” . Metode Taguchi adalah ataupun menggunakan Motor Listrik
sebuah teknik yang sangat efektif dari seperti gambar berikut ini [1].
segi biaya untuk perbaikan kualitas,
karena mendorong mencapai reduksi
dari variasi kinerja dengan
pengurangan pengaruh dari sumber-
sumber variasi pada tahapan desain
produk sehingga dapat meningkatkan
manufakturability dan siklus umur dari a. Manual b. Elektrik
sebuah produk [5 ] .
Gambar 1. Tempat Tidur Pasien
Untuk mengaplikasikan teori di atas
maka penulis merasa tertarik Ditinjau dari konstruksinya terdapat
melakukan penelitian dan analisa perbedaan pada rangka kaki dan pagar
terhadap proses produksi komponen tetapi mempunyai kesamaan dalam
Tempat Tidur Pasien di UKM proses produksi lantai platnya. Proses
Palembang yang bergerak dalam pengerjaan lantai ini melalui
bidang industri rehabilitasi alat pemotongan, pembengkokan dan
kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah pengelasan. Berdasarkan proses
untuk mngetahui faktor-faktor kesulitan perlakuan plat tersebut maka
dalam proses produksi komponen alat materialnya dibuat dari plat baja
tersebut yang sangat berpengaruh lembaran dingin JIS G 3141 yang
terhadap kualitas dan efisiensi secara mempunyai kekuatan tarik TS ≥ 270
keseluruhan. Hasil penelitian ini akan N/mm² . Pada mulanya Tempat Tidur
menjadi masukan bagi perusahaan dan ini mempunyai tiga bagian utama yaitu
tidak menutup kemungkinan untuk rangka kaki, lantai dan pagar. dan
ditindak lanjuti dengan usulan sekarang sudah dilengkapi dengan alat
pemecahan masalah sesuai dengan penggerak untuk mengatur posisi
keadaan sarana dan prasarana kepala maupun ketinggian lantai
perusahaan tersebut. sehingga komponen utamanya dapat
dikelompokkan menjadi tujuh bagian
TINJAUAN PUSTAKA yaitu :
Konstruksi Tempat Tidur Pasien 1. Pagar Kepala (PK)
Tempat tidur Pasien adalah salah satu 2. Pagar Samping (PS) ,
sarana rehabilitasi alat kesehatan yang 3. Frame Lantai (FL),
berfungsi sebagai tempat istirahat baik 4. Rangka Lantai (RL)
duduk maupun tidur bagi pasien. 5. Mekanik Backrest (MB)
Untuk kenyamanan maka dipasang 6. Mekanik Hilo (MH)
kasur busa di atas lantai plat. Guna 7. Rangka Kaki (RK).
mencegah pergeseran sekaligus
sebagai ventilasi udara dari bawah Setiap komponen terdiri dari sub
kasur maka dibuat sejumlah lubang komponen yang bahannya terbuat dari
pada lantai plat. Desain alat ini pipa ataupun plat baja. Proses

~2~
dq
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

pengerjaan komponen umumnya powdercoating. Proses pengerjaan alat


melalui pemotongan, bending, bor ini dapat dijelaskan melalui Diagram
kemudian disatukan melalui aliran proses produksi pada Tabel 1.
pengelasan dan selanjutnya difinishing
dengan electroplating dan sebagian di

Tabel 1. Aliran Proses Produksi


H O S P IT A L B E D

P.Coating
Gerinding

Pre-Treat

Checking
Polishing
P roses

E.Plating
Welding
Bending
Gudang

Assem-
Cutting

Drilling

bling
N am a B gn
1. P agar K epala
11. R angk a P agar 3 4 3 15 2 30

12. S o k H older P agar 2

13. H older Papan 3 3

1a. P apan Pagar 65


15
1b. F itting Baut-M ur

2. P agar S am ping
21. R a ngk a U tam a 3 4 4 15 2 30

22. R angk a Tegak 6

23. R angk a T engah 3 3

24. R angk a D atar 3

2a. S loting P agar

2b. P in S loting 73
12
2c . K lem S upport

3. F ram e Lantai
31. F ram e K epala 3 17 3 30

32. Lantai K epala 5 64 5

33. P egangan Lantai 1 1

34. E ngs el Lantai 3 4


28 8
35. F ram e B adan 3 18 4 30 16

36. H older F ram e 3 4

37. Lantai B adan 5 80 5

4. R angka Lantai
4 1. R . Lantai P anjang 5 15 25 5 30

4 2. R . Lantai Pendek 5

4 3. P lat P engikat Lantai 2 4

4 4. P engik at R B earing 2 4

4 5. K uping M . B ackrest 2 4

4 6. H older P agar 4 8

4 a. B us hing M ur
4 b. R od a B am per 115
15
4 c. B aut - B am per

~3~
dq
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

LA N JU T A N TA B EL 1. 2

P.Coating
Gerinding

Pre-Treat

Checking
Polishing
P roses

E.Plating
Bending

Welding
Gudang

Assem-
Cutting

Drilling

bling
N am a B gn
5. M e k.B ackrest
51 . P o ro s B ackrest 3 5 2 30

52 . P la t T u njang 3 6

53 . A s T un ja ng M ekanik 3 4

5 a . P in E ng ko l M ekanik
5 b . E n gk ol M ekanik 56
14
5 c. P eg a s P untir

5 d . F itting B au t-M ur

6. M ekanik H ilo
61 . P o ro s M ekanik 5 18 4 30

62 . M e ka n ik P anjang 6 6

63 . M e ka n ik P endek 5 5

64 . T e lap a k C angkul 5 8

65 . C a ng ku l M ekanik 4 6 10 2 30

6a . P in C angkul
144
6b . B u sh ing C angkul 45

6c . B u sh ing M ekanik
6d . E n gk ol S et

7. R a ng ka K aki
71 . R . K a ki P anjang 12 20 4 30

72 . R . P e n gh ub u ng Kaki 5

73 . P la t M ekanik 6 8

74 . R m h B us hin g R oda 5 4

7 a . B us hing R oda

7 b . R od a /C astor
94
7 c. D op /T ub e end 36

7 d . F itting /B au t-M ur

20 W aktu rata -rata p ro duksi (m enit)


7 a,b,c...K om pon en beli jad i / O utsou rch ing

S um ber : B rosur Shim a 2009

Dari observasi lapangan pada UKM bending dan pengelasan dilakukan


yang memproduksi alat tersebut, dengan bantuan jig & Fixture sehingga
proses pengerjaan pemotongan, bentuk dan ukuran komponen relatif

~4~
dq
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

sama, sedangkan proses pelubangan HL. Gilmore : Mutu adalah suatu


plat lantai dilakukan secara manual kondisi dimana produk sesuai dengan
dengan tahapan memberi tanda center spesifikasi desain tertentu.
melalui penggoresan, penitikan, ISO 9000:2005 : Mutu adalah derajat
kemudian diangkat ke atas meja mesin, yang dicapai oleh karakteristik yang
lakukan penyettingan dan pengeboran inheren dalam memenuhi persyaratan.
yang mana hasilnya sangat tergantung "Inheren" lawan dari "diberikan"
pada keadaan lingkungan maupun terutama sebagai karakteristik yang
kondisi operator. Dari ke tujuh tetap.
komponen utama di atas, proses
pengerjaan yang paling lama adalah Dari definisi-definisi tersebut ada
pada proses produksi frame lantai beberapa kata yang ngambang tapi
badan khususnya pada proses penting dan memastikan seperti
pelubangan yang dilakukan dengan "terpenuhinya suatu harapan, sesuai
mesin bor. Proses pengeboran lantai dengan spesifikasi desain dan
plat dilakukan dengan Mesin Bor karakteristik yang inheren" yang
sederhana dimana pergeseran setiap semuanya ini mempunyai makna
senter lubang dilakukan secara manual bahwa dalam suatu desain baik produk
sehingga sering terdapat jarak antara atau suatu sistem harus mempunyai
senter lubang tidak sama. Proses parameter yang jelas dan terukur guna
pengeboran yang dimaksud adalah [3] mempermudah pengukuran
proses pemesinan untuk membuat keberhasilan suatu sistem atau mutu
lubang bulat pada benda kerja dengan produk.
jalan menekankan mata bor yang
sedang berputar ke bidang atau Jadi mutu yang dimaksud bukan hanya
permukaan benda kerja yang diam mutu suatu produk tetapi mutu setiap
sehingga ukuran diameter lubang faktor yang terkait dengan proses
sama dengan diameter mata bor. produksi dalam rangka mencapai
sasaran mutu secara keseluruhan dan
Pandangan umum tentang QFD ini dinamakan net production. Menurut
Ciri khas perusahaan maju adalah Frank .J Riley [3]. Ada empat faktor
adanya kepedulian semua orang di yang mempengaruhi nilai net
level organisasi mulai dari level bawah production yaitu :
sampai teratas untuk selalu a. Mesin/peralatan sebagai system,
menyediakan layanan dan penyediaan b. kemampuan sumber daya manusia,
produk yang dibutuhkan sesuai dengan c. Motivasi dan sikap tanggap dari
apa yang diinginkan dan diharapkan personal operator dan
pelanggannya. Produk yang dinginkan pemeliharaan,
oleh pelanggan adalah produk yang d. Uniform dari material dan spare
bermutu. Mutu yang dimaksud parts.
bukanlah yang nomor satu tetapi yang
sesuai dengan keinginan pelanggan. Proses pengendalian mutu/kualitas
Beberapa pengertian mutu dapat pertama kali dipraktekkan tahun 1965-
diuraikan antara lain adalah : 1967 oleh Yoji Akao dan Katsuyoshi
William W Scherkenbach : Mutu Ishiharaa dengan menerapkan konsep
ditentukan oleh pelanggan, QFD ( Quality Function Deployment )
terpenuhinya kebutuhan dan harapan guna memperjelas tugas-tugas kualitas
pelanggan pada suatu harga tertentu pada divisi komponen elektronik
yang menunjukkan nilai produk perusahaan Matsushita tempat Ia
tersebut. bekerja. Berdasarkan prinsipnya, QFD
bertujuan untuk mengembangkan
produk yang dapat memuaskan

~5~
dq
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

konsumen dengan menerjemahkan 5. Perhitungan nilai rerata perbaikan.


keinginan konsumen ke dalam Nilai rata-rata perbaikan ini akan
karakteristik teknis yang disyaratkan. dipakai untuk menentukan bobot
Prinsip QFD adalah memastikan bahwa perbaikan atau pengembangan
kebutuhan dan keinginan konsumen bagi kualitas prototipe ini yang
dapat terpenuhi dalam proses diperoleh berdasarkan Rumus :
penguraian suatu produk atau jasa [4] __
NilaiT arg et
dan menemukan tanggapan inovatif Rata-rata perbaikan ( X i ) =
NilaiPosisi
terhadap kebutuhan guna memperbaiki
proses hingga tercapai efektivitas 6. Pembobotan Nilai Kepentingan
maksimum. Untuk kebutuhan tersebut Variabel. Nilai pembobotan
maka diperlukan data yang diperoleh kepentingan Variabel berdasarkan
dari hasil riset melalui berbagai cara persamaan dibawah ini :
__
seperti penyebaran dan pengumpulan Bti = Tki x ( X i )
angket terhadap konsumen baik intern Bti = bobot tingkat kepentingan
(konsumen pembuat produk) maupun variabe
ekstern (konsumen pengguna produk). Tki = tingkat kepentingan konsumen
Data yang telah terkumpul diolah
dengan formula untuk mendapatkan kemudian akan dihitung bobot relatif
hasil yang dapat digunakan guna untuk masing-masing variabel
pengembangan produk yang berdasarkan persamaan berikut ini :
diinginkan. Adapun faktor-faktor dan
formula yang dibutuhkan dalam Bti
Bobot Kepentinga n Relatif = X 100 %
pengolahan data tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut [5] :
 Bt
ΣBt = Jumlah bobot kepentingan
1. Variabel kebutuhan konsumen variable
terhadap produk, seperti Fungsi, 7. Penentuan Elemen Persyaratan
Estetika, Durability, Keamanan, Teknik . Elemen persyaratan teknik
Ergonomis, Ketersediaan parts merupakan bentuk penerjemahan
dan Ekonomis bahasa konsumen ke dalam
2. Tingkat kepentingan konsumen bahasa teknik di lingkungan
merupakan nilai kepentingan dari perusahaan, sehingga apa yang
masing-masing faktor yang menjadi kehendak konsumen
dianggap mampu memenuhi dapat ditindaklanjuti untuk
kepuasan konsumen yang dipenuhi.
biasanya dinyatakan dalam 8. Menentukan Parameter Interaksi
tingkatan skala tertentu. Matrik interaksi ini berguna untuk
3. Evaluasi produk, yaitu evaluasi mengidentifikasikan pertukaran
Kualitas suatu produk dengan (trade-off) diantara elemen
membandingkannya denga produk tanggapan teknik. Matrik ini
pesaing yang kompetitif dan juga menunjukkan interaksi diantara
dinyatakan dalam derajat tingkatan tanggapan teknik yang
yang mudah dipahami. menunjukkan kemungkinan
4. Penentuan Nilai Target, Menurut hubungan yang akan terjadi.
Cohen [3], target merupakan nilai Penentuan hubungan antar elemen
yang diberikan untuk memenuhi ini sangat penting, karena jika
kebutuhan dan keinginan salah satu elemen dianggap kritis
konsumen, biasanya dinyatakan dan perlu ditindaklanjuti maka
dalam skala sama dengan tingkat elemen lain yang berhubungan
kepentingan . dengan elemen kritis tersebut
harus diperhatikan pula.

~6~
dq
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

9. Menentukan Matrik Interaksi 10. Menentukan Analisa Teknik. Nilai


Langkah ini bertujuan untuk Target Nilai kepentingan relatif
menggambarkan hubungan antara merupakan indikator elemen
elemen persyaratan konsumen persyaratan teknik mana yang
dengan elemen persyaratan teknik dianggap sebagai karakteristik
dari perusahaan. Untuk elemen persyaratan teknik kritis
mengetahui parameter teknik mana yang diprioritaskan untuk ditindak-
yang menjelaskan elemen lanjuti, sehingga memenuhi
persyaratan konsumen, maka harapan konsumen. Nilai target
dicari hubungan yang timbul di untuk perbaikan persyaratan
antara keduanya dengan tekniknya dapat merupakan
menggunakan simbol tertentu keunggulan dari produk yang
untuk menunjukkan intensitas diharapkan dan perlu ditindak-
hubungan tersebut. Hubungan lanjuti.
antara matrik persyaratan
konsumen dengan persyaratan Matrik Rumah Mutu
teknik digunakan untuk menghitung Hasil dari kegiatan evaluasi produk
kepentingan persyaratan teknik. sampai menentukan analisa teknik dan
Dari hasil perhitungan nilai nilai target akan ditampilkan dalam
kepentingan persyaratan teknik sebuah matrik yang bentuknya berupa
untuk setiap variabel, dapat rumah dan isinya menunjukkan kualitas
diketahui variabel yang memiliki hubungan antara kemauan konsumen
nilai dari yang tertinggi sampai pengguna dan pembuat sehingga
yang terendah. Nilai kepentingan disebut House Of Quality (HOQ) [5].
teknik diperoleh dari persamaan :
Dari matrik ini akan dapat dilihat
n hubungan antara kualitas yang
Kt   Bti (%) X Hi
i 1
dikehendaki dengan atribut produk
yang menggambarkan secara grafis
hubungan antara karakteristik produk
Kti = Tingkat kepentingan teknik itu sendiri dengan keinginan konsumen.
untuk masing masing variabel Jumlah penilaian kriteria terhadap
Bti = Bobot kepentingan relatif komponen produk yang terkecil
variabel merupakan permasalahan yang harus
Hi = Nilai hubungan untuk keinginan mendapat perhatian sedangkan jumlah
konsumen yang memilikI penilaian terhadap persyaratan teknik
hubungan dengan variabel yang terbesar merupakan faktor yang perlu
ada. ditindaklanjuti.

Sedangkan perhitungan kebutuhan METODE PEMBAHASAN


relatif diperoleh berdasarkan Metode pembahasan yang digunakan
persamaan : adalah obervasi langsung terhadap
proses produksi Tempat Tidur Pasien,
Kti Studi Literatur dan mengidentifikasi
Kti (%) = X 100 %
 Kt kriteria produk maupun Data Komplain
Konsumen, kemudian selanjutnya
Kti (%) = tingkat kepentingan relatif
diolah dan analisa menggunakan
elemen-elemen persyaratan
metode Quality Function Deployment
teknik
(QFD).
Σ Kt = jumlah total nilai
kepentingan persyaratan
Dari sekumpulan data dokumentasi
teknik
(Data Komplain Konsumen) yang

~7~
dq
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

terekap di Costumer Service dan dapat terpenuhi dalam proses


dianalisa ternyata hasilnya dapat penguraian suatu produk atau jasa [4].
dikelompokkan menjadi dua pandangan Konsumen yang penulis maksud dalam
walaupun ke dua pandangan tersebut hal ini dikelompokkan menjadi dua yaitu
saling terkait yaitu : konsumen intern (bagian proses
1. Tempat Tidur Pasien sebagai produksi, assembling) dan extern
Barang yang harus dipasarkan (sebagai pengguna) yang masing-
mempunyai variabel hampir sama masing mempunyai kepentingan
dengan “variabel muatan strategi tersendiri tapi saling berhubungan satu
manufaktur “[15] yang dapat diringkas dengan lainnya.
seperti pada Gambar 2.
Tabel 2. Variabel Kebutuhan Konsumen
Terhadap Produk

Gambar 2. Variabel Muatan Strategi


Manufaktur

2. Tempat Tidur Pasien sebagai


sarana/alat kebutuhan orang sakit
terdiri dari 7 komponen utama harus
memenuhi variable kebutuhan Elemen Persyaratan Teknik sebagai
konsumen dimana dari data komplain Kebutuhan Konsumen Intern
terhadap salah satu komponen (Frame Untuk mempermudah proses produksi
Lantai FL) menghasilkan tingkat dan asembling Tempat Tidur Pasien,
penilaian seperti yang dicantumkan maka alat ini dikelompokkan menjadi
pada Tabel 2. tujuh komponen utama yaitu :
1. Pagar Kepala (PK)
Untuk mengetahui apakah ke tujuh 2. Pagar Samping (PS)
komponen yang ada telah memenuhi 3. Frame Lantai (FL)
variabel muatan tersebut, maka 4. Rangka Lantai (RL)
diperlukan suatu analisa yang penulis 5. Mekanik Backrest (BL)
terapkan dari teori Quality Function 6. Mekanik Hilo (MH)
Deployment (QFD) yang bertujuan 7. Rangka Kaki (RK)
untuk mengembangkan produk yang
dapat memuaskan konsumen dengan Ditinjau dari fungsi dan sistem produksi
menerjemahkan keinginan konsumen komponen Tempat Tidur, maka dari
ke dalam karakteristik teknis yang hasil diskusi bersama konsumen intern
disyaratkan (design requirement). (staf produksi) disusun elemen
Prinsip QFD adalah memastikan bahwa persyaratan teknik guna menunjang
kebutuhan dan keinginan konsumen
~8~
dq
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

kualitas produk dan efisiensi produksi setiap komponen karena itu maka
seperti Tabel 3. dilakukan kombinasi hasil evaluasi
produk dengan kepentingan relatif dari
Tabel 3. Nilai Kepentingan Relatif Persyaratan variabel produk yang berguna untuk
Teknik
menaksir peluang bagi perbaikan
produk dan menentukan sasaran yang
hendak dicapai dalam peningkatan
kualitas komponen tersebut.

Tabel 5. Ringkasan Tingkat Kepentingan


Konsumen

Tingkat Kepentingan Konsumen


Ektern (Konsumen Pengguna)
Tingkat kepentingan konsumen
merupakan tingkatan atau nilai
kepentingan dari masing-masing faktor
yang dianggap mampu memenuhi
kepuasan konsumen dengan jalan
menilai setiap komponen berdasarkan
kriteria penilaian yang terdiri dari lima
tingkatan seperti dijelaskan pada Tabel
4.

Tabel 4. Kriteria Penilaian Tempat Tidur Langkah-langkah yang perlu dilakukan


Pasien untuk menghasilkan pembobotan
(Contoh perhitungan diambil pada
jumlah nilai terkecil pada komponen
Frame Lantai FL) dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
1. Perhitungan nilai rata-rata perbaikan
__ NilaiT arg etKomponen
( X i ) = NilaiPosis iKomponen
4
= 3 = 1,3

2. Bobot Nilai Kepentingan Variabel


__

Dengan menterjemahkan variabel Bti = Tki x ( X i ) = 5 x 1,3 = 6,5


kebutuhan konsumen dengan kriteria Jumlah Bobot Kepentingan Varibel
penilaian terhadap ke tujuh komponen ΣBt = 6,5 + 5,0 + 5,2 ...= 72,5
utama Tempat Tidur Pasien maupun
tingkatan Nilai Target (NT) serta tingkat Bobot kepentingan relatif =
kepentingan (Impotensi IMP) maka
Bti
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. X 100%  6, 5
x100%  9,0%
Langkah ini dilakukan dengan tujuan  Bt 72 , 5

untuk menggambarkan hubungan


3. Nilai kepentingan teknik dapat
antara elemen persyaratan konsumen
dihitung dengan menggunakan
dengan elemen persyaratan teknik dari
persamaan :
perusahaan. Dari Tabel 5. dapat dilihat
posisi keunggulan dan kelemahan
~9~
dq
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

n
107
Kti =  Bti (%) X
i 1
Hi =
1169
X 100 %
= 9,2 %
Jadi tingkat kepentingan teknik versi dan seterusnya.
kriteria produk Frame Lantai terhadap Nilai kepentingan relatif merupakan
Berat Komponen. indikator elemen persyaratan teknik
mana yang dianggap sebagai
Kti = 5 x 3 + 5 x 1+ 4 x 3 + 4 x 1 + 5 x 1 karakteristik elemen persyaratan teknik
= 41 kritis yang diprioritaskan untuk ditindak-
Kekuatan Kti = 5 x 9 + 5 x 1 + 5 x 9 lanjuti (Smaller is better QC = S),
+ 4 x 3 = 107 sehingga memenuhi harapan
Jumlah Kti = Σ Kt = 41 + 107 + 67 + konsumen. Dengan perhitungan yang
146 = 1169 sama terhadap semua faktor
Sedangkan perhitungan kebutuhan persyaratan teknik dari evaluasi produk
relative yang menjadi prioritas adalah : sampai menentukan analisa.
Kti
Kti (%) berat = X 100 %
 Kt
Teknik dan nilai target dapat
ditampilkan dalam sebuah matrik
41 rumah mutu atau yang sering disebut
= X 100 % = 3,5 %
1169 House Of Quality (HOQ) guna
Kti mengetahui hubungan antara kualitas
Kti (%) kekuatan = X 100 %
 Kt produk itu sendiri dengan keinginan
konsumen seperti pada Gambar 3.
SYARAT TEKNIK

Kekakuan Komponen
Kekuatan Komponen

Tingkat Kesulitan Pr.


Dimensi Komponen

Kepresisian Ukuran
Material Komponen

Proses Manufaktur
Design Komponen
Berat Komponen

N IL A I H U B U N G A N
IMPORTANCE
Harga Material

H ubungan Kuat = 9
H ubungan Sedang = 3
H ubungan Lem ah = 1
%
K R IT E R IA P R O D U K PK PS FL RL M B M H R K NT RRP BBT
BBT
F U N G S IO N A L
1. Kuat M enahan Beban 5 4 4 3 4 3 4 4 4 1 ,3 6 ,5 9 ,0
2 . M u d a h D io p e ra s ik a n 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 ,0 5 ,0 6 ,9
3 . M u d a h d ip a s a n g 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 ,3 5 ,2 7 ,2
4 . M u d a h d ib e rs ih k a n 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 ,0 4 ,0 5 ,5

E S T E T IK A
5 . T a m p ila n M e n a rik 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 ,3 5 ,2 7 ,2
6 . V a ria s i w a rn a b a g u s 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 ,3 5 ,2 7 ,2

D U R A B IL IT Y
7 . A w e t & ta h a n K a ra t 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 ,0 5 ,0 6 ,9
8 . M u d a h g a n ti P a rts 5 4 4 3 4 4 4 3 4 1 ,3 6 ,5 9 ,0
KEAM ANAN
9 . T id a k B e rb a h a y a 5 4 4 4 4 4 3 4 4 1 ,0 5 ,0 6 ,9

E R G O N O M IS
1 0 . K o m p .d p t d ija n g k a u 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 ,0 4 ,0 5 ,5
1 1 . T in g g i d p t d ia tu r 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 ,0 4 ,0 5 ,5
1 2 . G e o m e tr is s e r a g a m 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 ,3 5 ,2 7 ,2

E K O N O M IK
1 3 . H a r g a K o m p e te tif 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 ,3 5 ,2 7 ,2

S E R V IC E
14. M udah & C epat 5 4 4 3 4 4 3 4 4 1 ,3 6 ,5 9 ,0
1,7 51,80 3,5 41,00

1,4 94,50 5,7 67,00

6,8 80,00

1,2 295,3 21,0 245,0

1,2 122,7 8,5 99,00


9,2 107,0

1,2 170,6 12,5 146,0

9,3 109,0

Diubah 1,3 187,8 12,8 150,0

1,2 154,4 10,7 125,0

1169 100 1169

J U M L A H 55 53 48 53 52 50 53 7 2 ,5 1 0 0

P R IO R IT A S (% )
1,2 124,1

1,6 128,9

1,1 119,4

R A W IM P O R T A N C E

R A T E O F IM P R O V E M E N T
2

0,2 mm
kg/mm

kg/mm

St 32

Perlu
mm
Kgf

Rp.

S A T U A N

Gambar 3. Matrik Rumah Mutu

~10~
dq
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

HASIL ANALISA PERMASALAHAN Tabel 6. Persyaratan Teknik Yang Perlu


Dari proses produksi komponen Ditindak-Lanjuti
Tempat Tidur Pasien yang telah
dianalisa dengan metode QFD seperti
uraian di atas maka dapat dijelaskan
bahwa ada beberapa masalah yang
dapat dirumuskan dan perlu ditindak
lanjuti sebagai berikut :
1. Dari aliran Proses produksi, waktu
produksi paling lama diantara ke
tujuh omponen adalah Frame
Lantai
2. Dari Matrik Objektif Komponen,
nilai Bobot paling besar terdapat
pada komponen Frame/Plat Lantai
yang perlu mendapat perhatian
atau perlakuan khusus.
3. Dari Tabel House of Quality,
permasalahan pada Frame lantai
menurut urutan prioritas adalah : DAFTAR PUSTAKA
Desain, Proses Manufaktur dan 1. Brosur, SHIMA Hospital
Sifat material maupun tingkat Rehabilitation Product, 2009
kesulitan proses produksi yang
mana semuanya ini saling terkait 2. Cohen L, Quality Function
satu sama lain. Deployment : How to Make
QFD Works for You
Dari hasil pengamatan di lapangan, Addison Wesley-Publishing
proses pelubangan lantai plat dilakukan Company, Massachusets
dengan mesin bor (Drill) dengan teknik Tahun 1995.
penyetingan secara manual.
Kelihatannya cukup sederhana tanpa 3. Frank J. Riley, Assembly
memerlukan pemeliharaan dan skill Automation, A Management
khusus, tetapi membuat bentuk dan Handbook, Industrial Press
ukuran tidak seragam yang Inc. Second Edition, New York,
berpengaruh terhadap kualitas, waktu 1996.
maupun biaya produksi. Untuk itu maka
diperlukan suatu desain alat produksi 4. Rachela Novita, Riza Wahono,
yang dapat meningkatkan produktivitas Asep Mohamad Noor, Analisis
produksi lantai plat berdasarkan aspek Peningkatan Kualitas Iklan
QCD. Produk X dengan
Menggunakan Software QFD
KESIMPULAN DAN SARAN Teknik Industri Universitas
Dari Tabel House Of Quality dapat Gunadarrma.
dilihat hubungan antara atribut produk
dan persyaratan teknik yang 5. Susanto, Perancangan &
menggambarkan secara grafis Pengembangan Produk, Bahan
hubungan antara produk itu sendiri Kuliah Semester 1, Program
dengan keinginan konsumen. Indikator Pasca Sarjana Program Studi
persyaratan teknik yang perlu ditindak- Magister Teknik Mesin,
lanjuti dapat diringkas seperti pada Universitas Pancasila
Tabel 6 berikut ini.

~ 11 ~

Anda mungkin juga menyukai