Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL LOMBA INOVASI DAERAH

PANGANDARAN JUARA INOVASI


TAHUN 2023

TEMA
“Peningkatan Pelayanan dan Daya Saing Menuju Kemandirian
Daerah”

E-KUWE (ACCOUNTABILITY AWARENESS


NAMA INOVASI :
SECARA ELEKTRONIK)
KATEGORI INOVASI : TATA KELOLA PEMERINTAHAN

KATEGORI PESERTA : PERANGKAT DAERAH


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INSTANSI :
DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN


TAHUN 2023
i
INFORMASI UMUM INOVASI

E-Kuwe (Accountability Awareness


1. Nama Inovasi :
Secara Elektronik)
2. Kategori Inovasi : Tata Kelola Pemerintahan
3. Jenis Inovasi : Digital
4. Kategori Peserta : Perangkat Daerah
5. Ketua Tim Inovasi
a. Nama Lengkap dan Gelar : Asep Suhendar, S.Si. MM.
b. NIP : 19761101 200604 1 001
c. Instansi : Bappeda Kab. Pangandaran
d. Nomor HP : 081323445999
e. Email : asepsuhendar07@gmail.com
6. Anggota Tim Inovasi : 13 Orang
7. Inisiator Inovasi : Asep Suhendar, S.Si. MM.
8. Total Biaya Kegiatan : Rp. 0,-
a. APBD : -
b. Pribadi : -
9. Tanggal Uji Coba Inovasi : 01 Februari 2023 s.d 28 Februari 2023
10. Tanggal Implementasi Inovasi : 1 Maret 2023 s.d Sekarang

Pangandaran, 8 September 2023

Katua Tim Kepala Dinas/Badan/Kecamatan/Desa)*

Asep Suhendar, S.Si. MM. H.M. Agus Satriadi, S.PT., MP.


NIP. 19761101 200604 1 001 NIP. 19660902 199601 1 002

ii
PERNYATAAN PESERTA
LOMBA INOVASI DAERAH TAHUN 2023

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Asep Suhendar, S.Si. MM.
Nama Instansi : BAPPEDA Kab. Pangandaran
Judul Inovasi : E-Kuwe (Accountability Awareness Secara Elektronik)

Dengan ini kami menyatakan bahwa bersedia mengikuti Lomba Pangandaran


Juara Inovasi Tahun 2023 sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu:

1. Inovasi telah berjalan sekurang-kurangnya 5 bulan sebelum batas akhir


pendaftaran.
2. Mengikuti dan menaati semua peraturan, ketentuan dan keputusan
Penyelenggara, tanpa kecuali
3. Apabila inovasi dinyatakan sebagai Juara 1, Juara 2 dan Juara 3 maka
panitia lomba berhak menggunakan inovasi tersebut baik sebagian atau
seluruhnya bagi kepentingan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran
tanpa ada kompensasi lain yang dituntut oleh peserta kecuali hadiah
lomba.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat


dipergunakan dengan semestinya.

Pangandaran, 8 September 2023


Kami yang menyatakan,

Asep Suhendar, S.Si. MM.


NIP. 19761101 200604 1 001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA INOVASI
LOMBA INOVASI DAERAH TAHUN 2023

Judul Inovasi : E-Kuwe (Accountability Awareness Secara


Elektronik)
Nama Perangkat Daerah : Bappeda Kab. Pangandaran
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa inovasi
dengan judul di atas benar merupakan karya asli yang dibuat oleh Perangkat
Daerah.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya. Apabila terbukti
terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi dan menerima sanksi yang berlaku.

Pangandaran, 8 September 2023


KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN PANGANDARAN

H.M. Agus Satriadi, S.PT., MP.


NIP. 19660902 199601 1 002

iv
DAFTAR ISI

INFORMASI UMUM INOVASI ....................................................................................ii


PERNYATAAN PESERTA ........................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA INOVASI .......................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. TUJUAN INOVASI................................................................................... 3
BAB II RANCANG BANGUN INOVASI .................................................................. 4
A. DASAR HUKUM ...................................................................................... 4
B. ANGGARAN............................................................................................ 4
C. METODE PEMBAHARUAN .................................................................... 5
D. TAHAPAN INOVASI ................................................................................ 6
E. POTENSI REPLIKASI ............................................................................. 6
F. KEBERLANJUTAN INOVASI .................................................................. 7
G. VIDEO INOVASI ..................................................................................... 7
BAB III HASIL DAN MANFAAT INOVASI ............................................................... 8
A. HASIL INOVASI ...................................................................................... 8
B. MANFAAT INOVASI................................................................................ 8
LAMPIRAN - LAMPIRAN .......................................................................................... 1

v
RINGKASAN

RPJMD Tahun 2021 – 2026 Kabupaten Pangandaran telah diformalkan melalui


Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021 dan menetapkan Visi Kabupaten
Pangandaran yang merupakan keadaan ideal daerah yang dapat terwujud di akhir
periode RPJMD Kabupaten Pangandaran yang akan berakhir pada tahun 2026
sebagai “Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia Yang Berpijak
Pada Nilai Karakter Bangsa”. Untuk mewujudkan visi tersebut maka telah
ditetapkan 6 misi dengan misi ke – 5 adalah Mewujudkan Reformasi Birokrasi
yang Melayani, Efektif, Efisien, dan Akuntabel. Salah satu variabelnya adalah nilai
SAKIP yang merupakan Indikator Kunci Utama (IKU) Pemerintah Daerah
Kabupaten Pangandaran dalam RPJMD. Dalam pemenuhan IKU dan memenuhi
kewajiban dalam Misi RPJMD tersbut maka dibuat inovasi E-Kuwe
(Accountability Awareness Secara Elektronik)” di Bappeda Kabupaten
Pangandaran untuk mempermudah pelaksanaannya. Dengan tujuan jangka
pendeknya tersedia aplikasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan SAKIP di
Bappeda Kab. Pangandaran.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan


dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan
pedomanbagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima)
tahun.
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, Pembangunan Daerah
dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan
RPJMN.
RPJMD Tahun 2021 – 2026 Kabupaten Pangandaran telah diformalkan
melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021 dan menetapkan Visi Kabupaten
Pangandaran yang merupakan keadaan ideal daerah yang dapat terwujud di akhir
periode RPJMD Kabupaten Pangandaran yang akan berakhir pada tahun 2026
sebagai “Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia Yang Berpijak
Pada Nilai Karakter Bangsa”.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka telah ditetapkan 6 misi pembangunan
Kabupaten Pangandaran pada kurun waktu tersebut yaitu:
1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Beriman Taqwa dan Mewujudkan
Kerukunan Kehidupan Beragama;
2. Mengembangkan Wisata dengan Memperluas Akses dan Penataan
Berkelanjutan;
3. Mengembangkan Aksesibilitas Kesehatan dan Pendidikan Sampai Perguruan
Tinggi dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
serta Peningkatan Kompetensi Lulusan;
4. Meningkatkan Ketahanan Ekonomi dan Sosial yang Berkeadilan Berbasis
Potensi Lokal;
5. Mewujudkan Reformasi Birokrasi yang Melayani, Efektif, Efisien, dan
Akuntabel;

1
6. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur, Penataan Ruang dan Mitigasi
Bencana Yang Terintegrasi, dan Berkelanjutan.
Sesuai dengan Misi ke-5 maka penerapan prinsip-prinsip birokrasi sudah
seharusnya terfokus pada melayani masyarakat untuk mewujudkan reformasi
birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel. Untuk mewujudkan
reformasi birokrasi merupakan upaya suatu pembaharuan dan perubahan yang
mendasar pada sistem penyelenggaraan pemerintah harus dengan membangun
transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah dalam pelayanan publik.
Dengan pentingnya penguatan akuntabilitas kinerja dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi maka Nilai SAKIP menjadi salah satu Indikator Kunci Utama
(IKU) Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran dalam RPJMD.
Beberapa permasalahan dan tantangan yang ada dalam mencapai target
kinerja baik itu persentase capaian HE AKIP Bappeda sebagai salah satu IKU
Bappeda adalah sebagai berikut :

1. Tidak tercapainya target nilai HE AKIP Bappeda;


2. Adanya target kinerja yang pada program Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota yang tidak tercapai;
3. Dengan adanya percepatan pelaksanaan pilkada, maka masa jabatan Bupati,
yang berarti juga masa yang diperlukan untuk tercapainya visi pembangunan
jangka menengah yang ditetapkan dalam RPJMD yang semula berakhir pada
tahun 2026 menjadi berakhir pada tahun 2024. Untuk itu maka agar visi
pembangunan jangka menegah tercapai pada tahun 2024 maka diperlukan
percepatan target kinerja yang semula ditargetkan dicapai di tahun 2026
namun diharapkan dapat diselesaikan di tahun 2024.

Atas dasar pertimbangan yang telah diuraikan di atas, maka penerapan


sistem akuntabilitas kinerja di Bappeda perlu ditingkatkan dan diterapkan atas
dasar kesadaran akuntabilitas (accountability awareness). Harapannya cita-cita
reformasi birokrasi untuk mencapai good governance government dapat tercapai.
Karena proses membangun kesadaran akuntabilitas (accountability awareness)
merupakan proses yang berlansung terus-menerus dan harus menjadi jiwa bagi
seluruh pegawai bappeda dalam melaksanakan seluruh aktifitasnya maka hal
tersebut mustahil dapat dilakukan tanpa bantuan teknologi informasi, untuk itu

2
maka kami membuat inovasi “E-Kuwe (Accountability Awareness Secara
Elektronik)” di Bappeda Kabupaten Pangandaran”.

B. TUJUAN INOVASI

Dengan dilaksanakannya inovasi ini diharapkan dapat membangun jiwa


kesadaran akuntabilitas (accountability awareness) bagi seluruh pegawai
Bappeda demi untuk mencapai good governance government. Adapun tujuan
yang dicapai ini mencakup :
1. Jangka Pendek
Tersedianya aplikasi untuk mengoptimalkan penerapan SAKIP di Bappeda;
2. Jangka Menengah
a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Bappeda, dimana peningkatan
akuntabilitas ini dapat menjadi ukuran sejauh mana pengelolaan
pemerintahan di Bappeda berorientasi kepada hasil (outcome);
b. Kesadaran akuntabilitas (accountability awareness) dapat menjadi budaya
pegawai.
3. Jangka Panjang
a. Meningkatnya kepercayaan masyarakat;
b. Sistem pemerintahan menjadi lebih bersih, efisien, dan efektif;

3
BAB II
RANCANG BANGUN INOVASI

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara


yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6757);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 80);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 4 Tahun 2021
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021
– 2026;
7. Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 38 Tahun 2023 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Serta Tata Kerja
Perangkat Daerah

4
B. ANGGARAN

Inovasi E-Kuwe (Accountability Awareness Secara Elektronik) yang telah


dilaksanakan atau sekarang dalam tahap implementasi tidak menggunakan
anggaran khusus yang berasala dari Anggaran Belanja Pemerintah Daerah
(APBD) maupun sumber pendanaan lain. Akan tetapi diharapkan untuk
penyempurnaan dan pengembangan inovasi selanjutnya dapat diberikan
anggaran khusus baik dari APBD maupun dari sumber pendanaan lain yang sah
menurut peraturan perundang-undangan.

C. METODE PEMBAHARUAN

Inovasi E-Kuwe (Accountability Awareness Secara Elektronik) diciptakan


untuk ka memecahkan permasalahan sebagaimana diuraikan dalam latar
belakang terkait dengan capaian nilai SAKIP. dengan inovasi berbasis teknologi
ini mengurai permasalahan secara efektif dan efisien. Sebagai informasi juga
Kuwe (Caranx ignobilis) merupakan salah satu nama ikan laut yang ada
(dihasilkan nelayan) di Kabupaten Pangandaran.
Dalam aplikasi tersebut terdapat aplikasi untuk tranformasi birokrasi di
Bappeda yang diberi nama Sirip Jangilus = Sistem Informasi Birokrasi Istiophorus
Orientalis (Meritocracy, Empowerment, Transparent, Adaptive, Collaborative,
Obedient, Responsive, Digitalize). Istiophorus Orientalis merupakan nama ilmiah
dari salah satu spesies dari ikan Jangilus yang merupakan ciri khas yang dijadikan
City Branding Kabupaten Pangandaran. Aplikasi e-Kuwe tersebut diharapkan
dapat menjawab permasalahan dan seluruh akar permasalahan yang
diidentifikasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka terobosan yang
diterapkan pada e-Kuwe adalah:
1. Dibuat berbasis web, sehingga bisa berjalan dalam semua platform,
2. Pemanfa'tan teknologi cloud untuk menyimpan dokumen / evidence,
3. Sistem Pengingat (reminder) untuk mengingatkan waktu pelaksanaan aktifitas
dalam organisasi (Bappeda) sesuai dengan proses bisnis masing- masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadwal tersebut dihasilkan dari
hasil kompilasi dan sinkronisasi peraturan perundangundangan yang
mendasarinya. Hasil pelaksanaan aktifitas tersebut nantinya akan menjadi
evidence bahwa SAKIP telah dilaksanakan.

5
D. TAHAPAN INOVASI

Adapun tahapan dari pelaksanaan inovasi E-Kuwe (Accountability Awareness


Secara Elektronik) terbagi dalam beberapa output target sesuai dengan periode
waktu yaitu sebgai berikut :
a. Jangka Pendek yaitu tersedianya aplikasi e-kuwe untuk mengoptimalkan
pelaksanaan SAKIP di Bappeda dengan output sebgai berikut :
1. Terlaksananya software development untuk e-Kuwe;
2. Terbitnya legalitas penerapan e-Kuwe;
3. Digunakannya aplikasi e-Kuwe di Bappeda.
b. Jangka Menengah yaitu Meningkatnya akuntabilitaskinerja Bappeda, dimana
peningkatan akuntabilitas ini dapat menjadi ukuran sejauh mana pengelolaan
pemerintahan di Bappeda berorientasi kepada hasil (outcome) dengan
outputnya adalah dimanfa’atkannya aplikasi e-Kuwe dalam penilaian atau uji
coba penilaian akuntabilitas kinerja internal dan Kesadaran akuntabilitas
(accountability awareness) dapat menjadi budaya pegawai dengan outptnya
adalah digunakannya e-Kuwe oleh semua pegawai dalam melakukan aktifitas
kinerja (merencanakan, mengukur, melaporkan, melakukan evaluasi,
mencatat dan mendokumentasikan pelaksanaan akuntabilitas kinerja).
c. Jangka Panjang yaitu meningkatnya kepercayaan Masyarakat dan sistem
pemerintahan menjadi lebih bersih, efisien, dan efektif; Adapun output yang
diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Diusulkannya penerapan e-Kuwe bagi seluruh SKPD.
2. Diterapkannya e-Kuwe secara menyeluruh dalam proses merencanakan,
mengukur, melaporkan, melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja internal.
3. Integrasi e-Kuwe dengan aplikasi lainnya dalam kerangka SPBE di
Kabupaten Pangandaran.

E. POTENSI REPLIKASI

Berdasarkan implementasi aplikasi e-kuwe yang saat ini diterapkan di


Bappeda Kab. Pangandaran dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam
pelaksanaan SAKIP serta aplikasi berbentuk digital sehingga memungkinkan
untuk penerapan di seluruh Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kab.
Pangandaran.

6
Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi Pemerintah Daerah lain untuk
dapat mereplikasi aplikasi e-kuwe tersebut. Karena system pengoprasian yang
mudah dan sederhana untuk dimengerti.

F. KEBERLANJUTAN INOVASI

Dengan adanya implementasi dari aplikasi e-kuwe di bappeda pangandaran


menujukan bahwa tujuan jangka pendek dari pelaksanaan inovasi ini telah
terlaksana dan tidak berhenti sampai tujuan jangka pendek tercapai. Hal
selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah mewujudkan tujuan jangka menengah
dan jangka panjang. Adapun hal yang akan hal yang mendukung keberlanjutan
dari inovasi ini adalah sebagai berikut :
1. Dukungan berupa regulasi dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Nomor 188.4/98/Bappeda/2023
Tentang Penggunaan Aplikasi System Accountability Awareness Secara
Elektronik (E-Kuwe) Di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Pangandaran;
2. Dukungan dari pegwai Bappeda Kabupaten pangandaran baik dari ASN
maupun Non ASn.
3. Selanjutnya kami akan mendorong agar aplikasi e-kuwe ini dapat
diterapkan diseluruh Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten
Pangandaran.

G. VIDEO INOVASI

https://drive.google.com/drive/folders/12nEZk1nOdxu2fyFCWNLShpobrNHW21n3

7
BAB III
HASIL DAN MANFAAT INOVASI

A. HASIL INOVASI

Tersedia Laporan Hasil Evaluasi SAKIP secara elektronik di seluruh Perangkat


Daerah lingkup Kabupaten Pangandaran sebanyak 35 Perangkat Daerah.
B. MANFAAT INOVASI

Adapun manfaat dari implementasi inovasi ini adalah sebagai berikut:


1. Manfaat Internal Bappeda
1) Pelaksanaan persiapan evaluasi AKIP dan pemenuhan evidences dapat
lebih terarah dan terstruktur;
2) Pemenuhan evidences dapat dilakukan lebih cepat dan lebih mudah
dengan memanfaatkan fitur penyimpanan histori tadi tahun ke tahun, maka
perbaikan berkelanjutan dapat dengan mudah dilaksanakan;
3) Terselenggaranya pelaksanaan persiapan evaluasi AKIP yang tepat waktu
dan tepat kualitas;
4) Meningkatnya kompetensi SDM Bappeda dalam mengenai SAKIP; dan
5) Meningkatnya akuntabilitas kinerja Bappeda dalam pelaksanaan fungsi
Bappeda.
2. Manfaat bagi Inspektorat sebagai evaluator
1) Pelaksanaan evaluasi AKIP dapat lebih terarah dan terstruktur;
2) Evaluasi dapat dilakukan lebih cepat dan lebih mudah;
3) Terselenggaranya evaluasi yang berkualitas karena proses evaluasi dari
inspektorat dan perbaikan dari SKPD terekam dalam histori; dan
4) Terselenggaranya pelaksanaan evaluasi yang tepat waktu;
3. Manfaat Organisasi
1) Membetuk budaya kerja kesadaran akuntabilitas (accountability
awareness)
4. Manfa’at Eksternal
1) e-Kuwe diharapkan dapat diterapkan di seluruh SKPD dalam rangka
meningkatkan akuntabilitas kinerja internal pemerintahan; dan

8
2) Meningkatnya kemampuan SDM Pemerintah Daerah mengenai SAKIP dan
meningkatkan budaya akuntabilitas (accountability awareness) bagi seluruh
aparatur.

9
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai