A. DENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah: Pengauditan Sektor Publik
Kode Matakuliah: AKT 305
Bobot SKS: 3 SKS
Program Studi: Program S1 Akuntansi
Waktu Pertemuan: 14 Kali Tatap Muka @ 150 Menit
2 Kali Ujian @ 120 Menit
B. DESKRIPSI
Dalam matakuliah Pengauditan Sektor Publik ini, pembahasan dibagi menjadi lima bagian.
Bagian pertama adalah pendahuluan yang berisi tentang pertanggungjawaban pemerintah dan
pengauditan sektor publik, regulasi pengauditan sektor publik, kerangka konseptual
pengauditan sektor publik, standar pengauditan sektor publik, bukti audit dan pendukungnya,
serta metodologi pengauditan sektor publik. Bagian kedua berisi tentang perencanaan
pengauditan sektor publik yang meliputi survei awal karakter industri/organisasi yang akan
diaudit dan pembuatan program dan penerbitan surat tugas pengauditan sektor publik. Bagian
ketiga berisi tentang pelaksanaan pengauditan sektor publik yang meliputi pelaksanaan dan
pembuatan daftar temuan audit. Bagian keempat berisi tentang pelaporan pengauditan sektor
publik yaitu meliputi komunikasi temuan dan penyusunan draft laporan hasil pemeriksaan serta
penerbitan dan tindak lanjut temuan laporan hasil pemeriksaan. Berikutnya adalah bagian
kelima yaitu berisi tentang audit investigasi.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah metode instruksional yang digunakan di kelas dengan menitik-
beratkan pada peningkatan kemampuan dan keterampilan mahasiswa untuk menjelaskan,
meniru, menganalisis, serta menerapkan suatu konsep dan teknik dalam pengauditan. Metode
pembelajaran yang digunakan dalam matakuliah Pengauditan Sektor Publik ini adalah:
1. Ceramah. Konsep pokok pengauditan dalam setiap bab akan dijelaskan oleh dosen.
Ceramah tentang konsep ini perlu untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada
mahasiswa tentang topik yang dibahas serta untuk mengkonfirmasi apakah pemahaman
mahasiswa terhadap topik tertentu pada waktu mahasiswa tersebut membaca bahan
sebelum tatap muka di kelas sudah tepat.
2. Presentasi Kelompok. Mahasiswa secara berkelompok menyajikan topik tertentu untuk
dibahas di kelas. Kelompok dan topik untuk setiap kelompok ditentukan pada saat kuliah
pertama berlangsung. Topik yang disajikan berasal dari buku dan atau kasus.
1
3. Diskusi. Pertanyaan dari dosen atau mahasiswa tentang topik yang dibahas atau topik lain
yang relevan disajikan di kelas dan mahasiswa yang ditunjuk atau secara sukarela
memberikan respon. Dengan tanya jawab diharapkan terjadi komunikasi dua arah dan
membuat mahasiswa lebih mengerti, memahami, dan aktif terlibat di kelas. Untuk
memastikan mahasiswa terlibat dalam diskusi, dosen dapat meminta mahasiswa membuat
ringkasan matakuliah dan menyiapkan pertanyaan di rumah.
D. PERATURAN KELAS
Agar kelas berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuan kelas, mahasiswa wajibkan
untuk:
1. Mendapatkan dan membaca materi kuliah sebelum kuliah.
2. Hadir di kelas tepat waktu.
3. Memenuhi kehadiran kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah tatap muka selama satu semester adalah 14 kali yang terdiri atas 7 kali sebelum
UTS dan 7 kali setelah UTS.
b. Kehadiran mimumum selama satu semester adalah 75% atau setara dengan minimum
11 kali tatap muka.
c. Kehadiran minimum sebelum UTS adalah 25% (setara dengan 4 kali tatap muka) karena
apabila kehadiran sebelum UTS kurang dari 25% maka secara keseluruhan tidak akan
memenuhi kehadiran minimum 75% selama satu semester.
d. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 25% sebelum UTS maka mahasiswa yang
bersangkutan tidak boleh mengikuti UTS (tidak ada nama mahasiswa dalam daftar
UTS).
e. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 75% sampai dengan kuliah akhir semester
maka mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh mengikuti UAS (tidak ada nama
mahasiswa dalam daftar UAS)
f. Ketentuan down-grade nilai karena masalah kehadiran tidak lagi berlaku.
4. Mengikuti UTS dan UAS. Mahasiswa yang mengikuti hanya salah satu ujian saja, misalnya
UTS atau UAS saja, tidak akan memperoleh nilai akhir (dengan kata lain ditandai strip pada
daftar nilai).
5. Melaksanakan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, presentasi, dan tugas lainnya.
6. Tidak melakukan kecurangan akademik seperti menitip/dititipi tanda tangan kehadiran,
menyontek saat ujian, dan bentuk kecurangan lainnya. Mahasiswa yang terbukti melakukan
kecurangan tidak akan memperoleh nilai akhir (dengan kata lain ditandai strip pada daftar
nilai)
7. Berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan STIE YKPN.
8. Mengaktifkan silent mode alat komunikasi selama kuliah berlangsung dan tidak keluar
ruangan untuk menerima telepon.
9. Tidak keluar ruangan untuk merokok. Mahasiswa yang kedapatan keluar ruang kuliah untuk
merokok akan memperoleh teguran dan pertimbangan pengurangan nilai tugas (aktivitas
kelas tidak memenuhi).
10. Tidak meninggalkan ruang kuliah dengan waktu yang berlebihan tanpa seijin dosen.
E. EVALUASI
2
Keberhasilan mahasiswa mengikuti kelas ini dinilai berdasarkan:
1. Presentasi, diskusi, dan tugas-tugas lain 20%
2. Ujian tengah semester 40%
3. Ujian akhir semester 40%
Pada awalnya mahasiswa akan dinilai dalam bentuk angka dan selanjutnya akan dikonversi
menjadi nilai dalam bentuk huruf sebagai berikut:
A = 81 - 100 B+ = 74 – 77,99 C+ = 60 – 65,99
A- = 78 – 80,99 B = 70 – 73,99 C = 40 – 59,99
B- = 66 – 69,99 D = 20 – 39,99
E = 0 – 19,99
F. TOPIK KULIAH
3
Materialitas dan Risiko Audit
Perencanaan Audit Rinci dan Penjadwalan
6 Sistem Pengendalian Sektor Publik ASP BPPK 2015
Sistem Pengendalian Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Konsep Dasar Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian Intern Utama Pemerintah
Jenis-jenis Pengendalian Intern
Prosedur Pemahaman Pengendalian Intern
Dokumentasi Pemahaman Pengendalian Intern
Penilaian dan Pengujian Pengendalian Intern
7 Prosedur, Bukti, dan Teknik Audit ASP BPPK 2015
Bukti Audit
Prosedur Audit Auditing BPKP
Teknik Audit 2009
Temuan Audit
Penyajian Temuan Audit Indra 2018, ch5
Program Audit
Pengujian Substantif dan Pengembangan Temuan
Ujian Tengah Semester
8 Kertas Kerja Audit (KKA): ASP BPPK 2015
Pengertian dan Jenis KKA
Hubungan Program Kerja Audit (PKA) dengan KKA Auditing BPKP
Tujuan dan Manfaat KKA 2009
Prinsip Penyusunan KKA
Isi, Format, dan Penomoran KKA Indra 2018, ch7
Pengarsipan dan Kepemilikan KKA Indra 2018, ch8
4
Komunikasi Temuan Indra 2018, ch11
13 Penerbitan dan Tindaklanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Indra 2018, ch12
Audit Investigatif Indra 2018, ch12
G. REFERENSI
1. Indra Bastian (2018). Audit Sektor Publik. Edisi 3. Salemba 4. Indra 2018
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) (2017). Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
SPKN 2017)
3. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan (2015). Audit Sektor
Publik: Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Pemerintah. ASP BPPK 2015