Anda di halaman 1dari 5

Program Studi S1 Akuntansi STIE YKPN Yogyakarta

Jl. Seturan, Depok, Sleman, Yogyakarta – 55281


Telp. (0274) 486321, (0274) 486160; Fax (0274) 486081
Website: www.stieykpn.ac.id

SILABUS PENGAUDITAN 1
SEMESTER 2 TAHUN AKADEMIK 2020/2021

A. DENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah: Pengauditan 1
Kode Matakuliah: AKT 305
Bobot SKS: 3 SKS
Program Studi: Program S1 Akuntansi
Waktu Pertemuan: 14 Kali Tatap Muka @ 150 Menit
2 Kali Ujian @ 120 Menit

B. DESKRIPSI
Ada dua bagian utama yang dibahas dalam Pengauditan 1, yaitu profesi auditing dan proses pengauditan.
Pada bagian profesi auditing dibahas pengauditan dan jasa asurans, audit laporan keuangan historis dan
laporan auditor independen, serta kode etik profesional akuntan publik. Pada bagian proses pengauditan
dibahas tujuan pengauditan dan tanggungjawab auditor, bukti audit dan kertas kerja audit, perencanaan
audit, materialitas dan risiko audit, pemahaman terhadap pengendalian internal, pertimbangan risiko
kecurangan, serta strategi audit keseluruhan dan program audit.

C. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah metode instruksional yang digunakan di kelas dengan menitik-beratkan pada
peningkatan kemampuan dan keterampilan mahasiswa untuk menjelaskan, meniru, menganalisis, serta
menerapkan suatu konsep dan teknik dalam pengauditan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam
matakuliah Pengauditan 1 ini adalah:
1. Ceramah
Konsep pokok pengauditan dalam setiap bab akan dijelaskan oleh dosen. Ceramah tentang konsep ini
perlu untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada mahasiswa tentang topik yang dibahas serta
untuk mengkonfirmasi apakah pemahaman mahasiswa terhadap topik tertentu pada waktu mahasiswa
tersebut membaca bahan sebelum tatap muka di kelas sudah tepat.
2. Presentasi Kelompok
Mahasiswa secara berkelompok menyajikan topik tertentu untuk dibahas di kelas. Kelompok dan topik
untuk setiap kelompok ditentukan pada saat kuliah pertama berlangsung. Topik yang disajikan berasal dari
buku dan atau kasus.
3. Diskusi
Pertanyaan dari dosen atau mahasiswa tentang topik yang dibahas atau topik lain yang relevan disajikan di
kelas dan mahasiswa yang ditunjuk atau secara sukarela memberikan respon. Dengan tanya jawab
diharapkan terjadi komunikasi dua arah dan membuat mahasiswa lebih mengerti, memahami, dan aktif
terlibat di kelas. Untuk memastikan mahasiswa terlibat dalam diskusi, dosen dapat meminta mahasiswa
membuat ringkasan matakuliah dan menyiapkan pertanyaan di rumah.

D. PERATURAN KELAS

Agar kelas berjalan dengan baik, mahasiswa wajibkan untuk:


1. Masuk ke dalam WAG (Grup WA) terkait.
2. Mendaftarkan kehadiran di kelas melalui web (LMS atau Learning Management System) STIE YKPN.
3. Join ke kelas menggunakan zoom tepat waktu.
4. Tidak meninggalkan zoom selagi proses perkuliahan belum selesai.
5. Dapatkan bahan ajar buku sesuai dengan referensi. Bahan kasus akan disediakan oleh dosen melalui LMS
atau WAG.
6. Memenuhi kehadiran kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah tatap muka kuliah (di luar UAS dan UTS) selama satu semester adalah 14 kali yang terdiri atas 7
kali sebelum UTS dan 7 kali setelah UTS.
1
b. Kehadiran mimimum selama satu semester adalah 75% atau setara dengan minimum 11 kali tatap
muka.
c. Kehadiran minimum sebelum UTS adalah 25% (setara dengan 4 kali tatap muka) karena apabila
kehadiran sebelum UTS kurang dari 25% maka secara keseluruhan tidak akan memenuhi kehadiran
minimum 75% selama satu semester.
d. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 25% sebelum UTS maka mahasiswa yang bersangkutan
tidak boleh mengikuti UTS.
e. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 75% sampai dengan kuliah akhir semester maka mahasiswa
yang bersangkutan tidak boleh mengikuti UAS.
7. Mengikuti UTS dan UAS. Mahasiswa yang mengikuti hanya salah satu ujian saja, misalnya UTS atau UAS
saja, tidak akan memperoleh nilai akhir.
8. Menghidupkan video zoom pada saat UTS dan UAS sebagai sarana pengawasan bagi dosen.
9. Melaksanakan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, presentasi, dan tugas lainnya.
10. Tidak melakukan kecurangan akademik.

E. EVALUASI
Keberhasilan mahasiswa mengikuti kelas ini dinilai berdasarkan:
1. Presentasi, diskusi, dan tugas-tugas lain 20%
2. Ujian tengah semester 40%
3. Ujian akhir semester 40%
Pada awalnya mahasiswa akan dinilai dalam bentuk angka dan selanjutnya akan dikonversi menjadi nilai
dalam bentuk huruf sebagai berikut:
A = 81 - 100 B+ = 74 – 77,99 C+ = 60 – 65,99
A- = 78 – 80,99 B = 70 – 73,99 C = 40 – 59,99
B- = 66 – 69,99 D = 20 – 39,99
E = 0 – 19,99
F. REFERENSI
1. Arens, Alvin A.; Elder, Randal J., Beasley, Mark S. (2014). Auditing and Assurance Services: An Integrated
Approach. Fifteenth Edition. Pearson Education Limited
2. Jusup, Al. Haryono (2014). Auditing. Edisi 2. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
3. Republik Indonesia (2011). Undang-undang Nomo 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
4. Republik Indonesia (2008). Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
Publik.
5. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 260 tentang Komunikasi dengan Pihak
yang Bertanggungjawab dengan Tata Kelola.
6. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012).Standar Audit (SA) No. 610 tentang Penggunaan Pekerjaan
Internal Auditor.
7. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 700 tentang Perumusan Suatu Opini dan
Pelaporan Atas Laporan Keuangan.
8. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 705 tentang Modifikasi Terhadap Opini
dalam Laporan Auditor Independen.
9. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 706 tentang Paragraf Penekanan Suatu
Hal dan Paragraf Lain dalam Laporan Auditor Independen.
10. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 720 tentang Tanggungjawab Auditor atas
Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan.
11. Institute Akuntan Publik Indonesia (2008). Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
12. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 200 tentang Tujuan Keseluruhan Auditor
Independen dan Pelaksanaan Suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.
13. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 240 tentang Tanggungjawab Auditor
Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan.
14. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 250 tentang Pertimbangan atas Peraturan
Perundang-undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan.
15. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 315 tentang Pengidentifikasian dan
Penilaian Risiko Salah Saji Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya.
16. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 500 tentang Bukti Audit.
17. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 230 tentang Dokumentasi Audit.
18. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 300 tentang Perencanaan Audit atas
Laporan Keuangan.
2
19. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 210 tentang Persetujuan atas Syarat-
syarat Perikatan Audit,
20. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 620 tentang Penggunaan Pekerjaan
Seorang Pakar Auditor.
21. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 520 tentang Prosedur Analitis.
22. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 320 tentang Materialitas dalam
Perencanaan dan Pelaksanaan Audit.
23. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 240 tentang Tanggungjawab Auditor
Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan.
24. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 330 tentang Respon Auditor terhadap
Risiko yang Dinilai.
25. Thibodeau, Jay C. dan Freier, Deborah (2014). Auditing and Accounting Cases. Fourth Edition. McGraw Hill.

3
G. BAHAN KAJIAN
Temu
Bahan Kajian Tugas Mahasiswa Referensi
Muka
1 Pengauditan dan jasa auditor: Diskusi 1 (Bab 1 dan Bab 2)
 Pengertian audit 2 (Bab 1)
 Jenis-jenis jasa auditor 3, 4
 Jenis-jenis auditor
2 Pengauditan dan jasa auditor……lanjutan  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 1 dan Bab 2)
 Karir dalam profesi pengauditan  Presentasi Case 2.1 Enron: 2 (Bab 1)
 Organisasi profesi audit Independence 3, 4
 Standar auditing  Diskusi
 Standar pengendalian mutu
3 Audit laporan keuangan historis:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 3)
 Pentingnya audit atas laporan keuangan  Presentasi opini dan 2 (Bab 2)
 Manfaat dan kelemahan audit laporan auditor 5, 6, 7, 8, 9, 10
 Pihak-pihak yang berinteraksi dengan auditor  Diskusi
 Jenis-jenis opini audit
 Laporan auditor independen
4 Kode etik profesi akuntan publik:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 5)
 Etika umum dan etika profesi  Presentasi Case 2.2 Waste 2 (Bab 3)
 Kode etik profesi akuntan publik Management: Due Case 11, 25
 Prinsip-prinsip dasar etika profesi akuntan  Diskusi
publik
 Aturan etika profesi akuntan publik
5 Tujuan pengauditan dan tanggungjawab  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 6)
auditor:  Presentasi Case 2.3 2 (Bab 4)
 Tujuan umum pengauditan WorldCOm: Profesional 12, 13, 14, 15, 25
 Tanggungjawab manajemen Responsibility
 Tanggungjawab auditor  Diskusi
 Asersi-asersi manajemen
 Tujuan audit golongan transaksi
 Tujuan audit saldo akun
 Tujuan audit penyajian dan pengungkapan
6 Bukti audit dan kertas kerja:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 7)
 Hakekat bukti  Presentasi Case 2.7 Enron 2 (Bab 5)
 Keputusan auditor tentang bukti audit – Audit Documencation 16, 17, 25
 Karakteristik bukti audit  Diskusi
7 Bukti audit dan kertas kerja …….lanjutan  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 7)
 Prosedur audit  Diskusi 2 (Bab 5)
 Dokumentasi bukti audit 16, 17, 25
8 Perencanaan audit:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 8)
 Tahapan perencanaan audit  Diskusi 2 (Bab 6)
 Penerimaan klien 15, 18, 19, 20, 21
 Memahami bisnis dan bidang usaha
 Menilai risiko bisnis
 Melakukan prosedur analitis
9 Materialitas dan risiko audit:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 9)
 Konsep materialitas  Diskusi 2 (Bab 7)
 Materialitas keseluruhan 12, 15, 22, 25
 Materialitas pelaksanaan
 Memperkirakan salah saji
 Hubungan materialitas dan bukti audit
10 Materialitas dan risiko audit ……. lanjutan  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 9)
 Risiko audit  Presentasi Case 3.1 2 (Bab 7)
 Risiko inheren WorldCom: Understanding 12, 15, 22, 25
 Risiko pengendalian the client’s business and
 Risiko deteksi industri Documencation
4
 Hubungan antar-komponen risiko  Diskusi
 Hubungan risiko audit dan bukti
11 Memahami pengendalian intern:  Presentasi bahan kajian
 Tujuan pengendalian intern  Presentasi Case 4.1 Enron:
 Tanggungjawab manajemen dan The Control Environment
tanggungjawab auditor atas pengendalian  Diskusi 1 (Bab 10)
intern 2 (Bab 8)
 Komponen-komponen pengendalian intern 15, 25
 Menilai risiko pengendalian
 Dokumentasi pemahaman atas pengendalian
intern
12 Mempertimbangkan risiko kecurangan:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 11)
 Jenis-jenis kecurangan  Presentasi Case 3.4 2 (Bab 9)
 Kondisi-kondisi penyebab kecurangan Sunbean: Incentives and 12, 23, 24, 25
 Menilai risiko kecurangan pressure to commit fraud
 Merespon risiko kecurangan  Diskusi
 Memuktahirkan proses penilaian risiko
 Area risiko kecurangan spesifik
13 Strategi audit keseluruhan dan program audit:  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 12 dan 13)
 Review tahap perencanaan audit  Presentasi Case 3.3 2 (Bab 10)
 Jenis-jenis pengujian dalam prosedur audit WorldCom: Significant 12, 13, 24, 25
lebih lanjut Business Acquisitions
 Jenis-jenis Pengujian dalam Prosedur Audit  Diskusi
Lebih Lanjut
14 Strategi audit keseluruhan dan program audit  Presentasi bahan kajian 1 (Bab 12 dan 13)
……. lanjutan  Diskusi 2 (Bab 10)
 Pemilihan Jenis Pengujian yang Akan 12, 13, 24, 25
Dilakukan
 Dampak Teknologi pada Pengujian Audit
 Kombinasi Bukti
 Perancangan Program Audit
 Ringkasan Terminologi Bukti
 Iktisar Proses Audit

Anda mungkin juga menyukai