TUGAS TEAM
PETUNJUK
Bentuk Tugas : Studi Kasus Auditing
Uraian Tugas :
1. Pertemuan perkuliahan ke-1 s/d ke-7, proses belajar
mengajar dilakukan dengan cara tatap muka langsung
dikelas oleh dosen sesuai jadwal kuliah masing-masing.
Muatan mata kuliah yang disampaikan adalah mengenai
teori dan penerapannya dari
konsep muatan mata kuliah diatas sesuai SAP/SILABUS,
dalam hal ini :
a. Pada awal pertemuan wajib mensosialisasikan tugas
KBK secara berkelompok (min. 5 dan maks. 10
Orang/kelompok) disesuaikan dengan jumlah
mahasiswa setiap kelasnya, untuk pemenuhan nilai
UAS.
b. Wajib Menjelaskan point-point materi yang ada pada
slide dengan melakukan improvisasi serta bebas
menambahkan serta melengkapi materi
c. Wajib memberikan materi secara interaktif/dialogis
d. Wajib memberikan tugas pada setiap pertemuan yang
bersifat menggali potensi minat/bakat mahasiswa.
Tugas dapat secara perorangan dengan alternatif
pengiriman melalui email Dosen.
e. Menghimbau/menekankan kepada mahasiswa untuk
pentingnya membaca/memiliki berbagai buku referensi
minimal sesuai silabus.
2. Pada pertemuan perkuliahan ke-1 s/d ke-7, Staf
Pengajar/ Dosen wajib untuk menginformasikan kepada
mahasiswa berkaitan dengan tugas kelompok KBK
mahasiswa, yaitu mengerjakan soal. Modul Praktek
Pemeriksaan Akuntansi (AUDITING)
1 Kelompok = 1 soal Modul Praktek. Kelompok tersebut
harus mempresentasikan jawaban modul praktek yang
dikerjakannya mulai pertemuan 10 s/d 14. Jadwal
presentasi kelompok ditentukan oleh Staf pengajar /
Dosen ybs. Adapun materi dalam modul praktek adalah :
a. Pengujian Kas
b. Pengujian Piutang
c. Pengujian Persediaan
d. Pengujian Biaya Dibayar Dimuka
e. Pengujian Aktiva Tetap
f. Pengujian Biaya Perbaikan
3. Pertemuan perkuliahan ke-8 dilaksanakan Ujian Tengah
Semester (UTS) secara tertulis untuk materi kuliah yang
sudah diberikan sebelumnya.
4. Pertemuan perkuliahan ke-9 adalah steering komite
antara tiap kelompok dengan dosen untuk pengontrolan
kesiapan sebelum melakukan presentasi
5. Pada pertemuan perkuliahan ke-10 s/d ke-14 tiap
kelompok mahasiswa secara bergantian melakukan
presentasi hasil studi kasus serta memberikan hasil
cetakan (Hardcopy) materi presentasi kepada kelompok
lain sebagai bahan diskusi.
6. Setiap kelompok mahasiswa wajib menyerahkan
makalah dalam bentuk file (Softcopy) atau cetakan
kertas (Hardcopy) kepada Staf Pengajar/Dosen mata
kuliah yang bersangkutan.
7. Pelaksanaan presentasi dan pengumpulan makalah
adalah satu kesatuan sebagai kegiatan Ujian Akhir
Semester (UAS) dan memiliki bobot nilai sebesar 40%,
sehingga semua mahasiswa pada pertemuan
8. Bapak/Ibu pengajar diwajibkan untuk memberikan
penilaian :
a. Nilai Kehadiran / Absen (10%)
b. Nilai Tugas (20%).
c. Nilai Ujian Akhir Semester (40%)
Komponen Nilai Tugas (20%) diambil berdasarkan nilai
tugas akumulatif yang berikan oleh dosen dimana dosen
berhak untuk menilai kinerja kehadiran mahasiswa. Nilai
Ujian Tengah Semester (30%) diambil berdasarkan hasil
ujian mahasiswa yang bersangkutan. Sedangkan Nilai
Ujian Akhir Semester (40%) diambil berdasarkan hasil
pengerjaan soal modul praktek yang dikumpulkan &
presentasi oleh masing-masing kelompok.
1. Jumlah kelompok 6 kelompok perkelas, untuk
pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah
mahasiswa dalam kelas tersebut.
2. Waktu presentasi dan tanya jawab maksimum 60 menit
untuk setiap kelompoknya
3. Materi yang dipresentasikan dalam modul praktek
adalah :
a . Pengujian Kas
b. Pengujian Piutang
c. Pengujian Persediaan
d. Pengujian Biaya Dibayar Dimuka
e. Pengujian Aktiva Tetap
f. Pengujian Biaya Perbaikan
POIN PENILAIAN
1. Teknis (30%)
a. Persiapan & kelengkapan presentasi
b. Kekompakan kelompok
c. Kelengkapan materi
Pengertian Auditing
A. Menurut Prof. A.A. Arens & Prof. J.K Loebbecke:
Auditing adalah suatu proses yang ditempuh oleh
seseorang yang kompeten dan independen agar dapat
menghimpun dan mengevaluasi bukti mengenai suatu
informasi terukur dari suatu satuan (entitas) usaha
untuk mempertimbangkan dan tingkat kesesuaian dari
informasi yang terukur dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
B. Menurut ASOBAC ( A Statement of Basic Auditing
Concept ):
Auditing adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi suatu bukti secara obyektif mengenai pernyataan
tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk dapat
menentukan tingkat kesesuaian antara suatu pernyataan
tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai
yang berkepentingan.
Berdasarkan definisi diatas maka Elemen fundamental dari
audit adalah:
1. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang ditetapkan
2. Entitas ekonomi seperti CV, PT, Firma dan koperasi
3. Pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
4. Orang yang kompeten dan independen
5. Pelaporan
II. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Auditing (1):
A. Proses sistematik: Merupakan rangkaian prosedur dan
proses yang logis,terstruktur dan terorganisasi
B. Tingkat kesesuaian: Dinyatakan dalam bentuk kualitatif
yaitu kewajaran LK serta kuantitatif yaitu prosentase
pencapaian target
C. Asersi tindakan dan kejadian ekonomi: Asersi adalah
suatu pernyataan secara menyeluruh fihak yang
bertanggung jawab atas suatu pernyataan
D. Kriteria ditetapkan:Kriteria berdasar PAI dan SAK
E. Evaluasi bukti obyektif:Obyektif yaitu penyampaian data
apa adanya serta senyatanya ,tidak bias,tidak berfihak
F. Penyampaian hasil: Berbentuk lap tertulis antara asersi
dan kriteria ditentukan.
II. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Auditing (2):
G. Pemakai berkepentingan : Investor, pemerintah,
kreditor, Serikat Pekerja Perusahaan, Asosiasi
Dagang,Buruh dan masyarakat.
III. Profesi Akuntan Publik
A. Syarat menjadi profesi
1. Pendidikan profesi tertentu (S1 dan tambahan profesi )
2. Mendapatkan izin dari Pihak pemerintah
3. Mengikuti kode etik profesi
B. Syarat Pendirian KAP
1. Berdomisili di wilayah NKRI
2. Memiliki register akuntan
3. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang dilaksanakan
IAI
4. Memiliki pengalaman kerja minimal selama 3 (Tiga )
tahun sebagai akuntan dan pengalaman audit umum
minimal 3000 jam reputasi baik
III. PROFESI AKUNTAN PUBLIK (1)
5. Menjadi anggota IAI
6. Telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim audit
umum sekurang kurangnya 1 tahun
7. Wajib memiliki KAP atau bekerja di koperasi jasa audit
3. Akuntan Senior
Tugas Akuntan Senior adalah:
a. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pekerjaan audit
b. Mereview pekerjaan para akuntan yunior
III. PROFESI AKUNTAN PUBLIK (3)
4. Akuntan Yunior
Tugas Akuntan Yunior adalah:
a. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan lapangan
b. Melaksanakan dan memberikan pendapat bagian
dari pekerjaan audit
D. Jasa Akuntan Publik
1. Jasa Atestasi: Memberikan pendapat atau pertimbangan
seseorang yang independen dan kompeten mengenai
kesesuaian dalam segala hal yang signifikan,asersi suatu
entitas dengan kriteria ditetapkan
a. Audit laporan keuangan historical
b. Pemeriksaan/Examination
c. Penelaahan/review dengan cara wawancara
d. Prosedur yang disepakati bersama
III. PROFESI AKUNTAN PUBLIK (4)
2. Jasa Non Atestasi
a. Jasa Akuntansi / pembuatan LK
b. Jasa konsultasi manajemen/Manajemen Advisory
Services( MAS ) temuan, kesimpulan dan rekomendasi
c. Jasa perpajakan: Pelaporan dan pengisian pajak
E. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik ( USAP )
Dilaksanakan 2 kali dalamm satu tahun yaitu bulan Mei
dan November dan dilakukan dalam waktu dua hari dengan
mata ujian meliputi:
1. Teori dan praktek akutansi keuangan ( 4 Jam/hari ke1 )
2. Auditing dan jasa profesional akuntan publik ( 4 jam/hari1 )
3. SIA ( 2,5 jam/ hari ke2
4. Perpajakan dan hukum komersial ( 3,5 jam/hari ke2)
IV. Tipe Auditor
1. Auditor Intern: Auditor yang merupakan karyawan suatu
perusahaan tempat mereka melakukan audit.
b. Pengendalian proses
Pengendalian yang lazim dilaksanakan adalah :
* Pengendalian jumlah
* Label identifikasi file
* Chek kelayakan/batas
* Laporan sebelum dan sesudah update master file
* Sequensial test
* Proses penelusuran data
c. Pengendalian output
Pengendalian output meliputi :
* Rekonsiliasi penjumlahan
* Perbandingan dengan dokumen sumber
* Penelitian Visual
PENERAPAN NORMA PEMERIKSAAN (1)
I. SPI.
1. Definisi SPI
SPI adalah suatu struktur pengendalian yg terdiri
dari kebijakan & prosedur yg diciptakan untuk
memberikan jaminan yang memadahi agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
2. Konsep Dasar SPI.
a. Tanggung jawab manajemen: SPI hak managemen
b. Kepastian wajar: Bukan mencari mutlak tapi wajar
c. Keterbatasan: Faktor manusia dan tidak semua transaksi
SISTEM PENGENDALIAN INTERN (2)
3. Tujuan Pokok SPI.
a. Menjaga kekayaan: Mendapat laba kekayaan bertambah
b. Mendorong efesiensi: Karyawan menghindari kesalahan
c. Mendorong dipatuhinya peraturan & kebijaksanaan.
d. Mengecek ketelitian dan keandalan data:data yang telah
dihasilkan dicek kebenarannya
4. Tujuan Lain SPI.
a. Otorisasi tepat.
b. Transaksi dicatat.
c. Klasifikasi tepat.
d. Dinilai tepat.
e. Dicatat tepat waktu.
f. Transaksi sah.
g. Dimasukkan dalam catatan tambahan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN (3)
5. Elemen/Unsur SPI.
a. Lingkungan pengendalian ( Filosofi, Stuktur Organisasi, Komite
Pemeriksa, Metode wewenang ,Pengendalian manajemen,
Karyawan cakap dan pengaruh eksternal)
b. Sistem akuntansi: Melaporkan dan tanggung jawab
c. Pengendalian prosedur ( otorisasi, pemisahan tugas, dokumen
catatan, pengendalian akses dan verifikasi independen
Resiko Pemeriksaan
1. Resiko Bawaan (Inherent Risk)
2. Resiko Penerimaan (Detection Risk)
3. Resiko Pengendalian (Control Risk)
PERTEMUAN 6
E. RESIKO PENGENDALIAN
1. Penerimaan pesanan dilakukan pada pelanggan
yang tidak disetujui
2. Persetujuan kredit yg salah saji /tidak dimintakan
persetujuan pejabat yang berwenang
3. Barang yang dikeluarkan gudang tidak sesuai dgn
pesanan pelanggan
4. Barang yang dikirim tidak sesuai pesanan
5. Penagihan untuk penjualan fiktif
6. Invois tidak dicatat dalam pembukuan baik jurnal
maupun buku pembantu.
FUNGSI YANG TERKAIT SISTEM PENJUALAN KREDIT (3)