Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Silabus
PENGAUDITAN 1
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah pengauditan 1 memberikan pemahaman dan keahlian untuk menerapkan
konsep audit laporan keuangan. Aspek yang ditekankan adalah aspek tata kelola
(governance) di dalam audit dan perannya untuk mendukung transparansi keuangan.
Topik yang diberikan meliputi: audit laporan keuangan berbasis risiko dalam
lingkungan teknologi informasi, tanggung jawab profesional auditor, fraud,
materialitas, dan teknik sampling dalam audit laporan keuangan,
Tujuan
Tujuan mata kuliah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman proses
perikatan audit dan penerapannya dalam konteks rerangka regulasi terkait profesi
(professional regulatory framework). Setelah memperoleh mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan konsep audit dan asurans (assurance), fungsi dari audit, tata kelola
korporat (corporate governance) termasuk etika profesi, menjelaskan cakupan
(scope) dan membedakan antara fungsi audit internal dan eksternal.
2. Mendemonstrasikan bagaimana auditor memperoleh dan menerima penugasan,
pemahaman entitas dan lingkungannya, menentukan risiko kesalahan material (baik
yang berasal dari fraud, error, maupun ketaksesuaian lainnya) dan merencanakan
audit atas laporan keuangan.
3. Menggambarkan dan mengevaluasi pengendalian internal, teknik dan pengujian audit,
termasuk sistem informasi teknologi untuk mengidentifikasikan dan
mengomunikasikan risiko pengendalian dan konsekuensi potensial serta mengusulkan
rekomendasi yang tepat.
4. Mengidentifikasi dan menggambarkan pekerjaan dan bukti yang diperoleh auditor
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan perikatan audit dan penerapan dari standar
audit.

Metode Kuliah
Mata kuliah ini akan diberikan dengan cara :
1. Pertemuan kelas klasikal. Mahasiswa harus hadir dalam setiap kelas yang
dijadwalkan. Mahasiswa sangat diharapkan aktif berdiskusi dalam setiap sesi.
Dosen hanya menjelaskan secara singkat bagian-bagian penting dari topik yang
dibahas dan mendiskusikan isu-isu terkait dari pertanyaan yang diajukan
mahasiswa.
2. Pemberian tugas. Kuliah ini menuntut mahasiswa untuk membaca buku teks
yang telah ditentukan dan mengerjakan tugas merangkum serta tugas-tugas

latihan yang ditentukan. Mahasiswa harus menyelesaikan dan menyerahkan tugas


kepada dosen sebelum kelas dimulai.
3. Presentasi mahasiswa. Setiap minggu, mahasiswa dijadwalkan untuk melakukan
presentasi atas materi yang sudah ditentukan sebelumnya baik secara individu
maupun berkelompok.
Penilaian Prestasi
Prestasi belajar mahasiswa akan dinilai sepanjang semester melalui komponen
penilaian dengan bobot nilai sebagai berikut :
1.
2.
3.

Aktivitas
Tugas- tugas
Presentasi
Ujian
Jumlah

UTS
10%
20%
70%
100%

UAS
20%
20%
60%
100%

Referensi
1. CRAWFORD, L., GRAY, I. & MANSON, S. 2015. The Audit Process: Principles,
Practice and Cases, Cengage Learning.
2. HUMPHREY, C., MOIZER, P. & TURLEY, S. 1993. The Audit Expectations Gap
in Britain: An Empirical Investigation. Accounting and Business Research, 23,
395-411.
3. SIKKA, P., PUXTY, A., WILLMOTT, H. & COOPER, C. 1998. The Impossibility
Of Eliminating The Expectations Gap: Some Theory And Evidence. Critical
Perspectives on Accounting, 9, 299-330.

Rencana Kuliah
Minggu
1

Topik
Rerangka dan
regulasi audit
a. Konsep audit
dan perikatan
asurans lainnya

Sub Topik

Referensi

1. Tujuan dan prinsip umum


perikatan audit eksternal.
2. Membandingkan dan
membedakan peran audit
eksternal dan internal.
3. Sifat dan pengembangan audit
dan perikatan asurans lainnya.
4. Konsep akuntabilitas,
stewardship dan keagenan.
5. Tujuan perikatan asurans.
6. Elemen-elemen, jenis-jenis,
dan level asurans yang
diberikan oleh audit eksternal
dan perikatan reviu lainnya.
7. Konsep penyajian secara

CGM (Crawford et al.,


2015)
CH 1: Why are
auditors needed?

benar dan wajar.


2

Rerangka dan
regulasi audit
b. Audit eksternal

Rerangka dan
regulasi audit
c. Tinjauan
postulatpostulat dan
konsep-konsep
audit dan tata
kelola korporat

1. Lingkungan regulasi tempat CGM


audit dilakukan.
CH 4: Audit
2. Alasan-alasan
dan regulation.
mekanisme-mekanisme untuk
regulasi auditor.
3. Peraturan perundangundangan yang mengatur
perizinan, hak-hak,
pencabutan, dan pengunduran
diri auditor.
4. Regulasi yang mengatur hakhak dan tugas-tugas auditor5. Keterbatasan-keterbatasan
audit eksternal.
6. Pengembangan dan status
Standar Internasional Audit
(International Standards on
Auditing/ISAs).
7. Hubungan antara standar
internasional dan nasional.
1.
2.
3.
4.

Postulat-postulat audit.
Audit expectation gap.
Kualitas/mutu audit.
Tujuan,
relevansi,
dan
pentingnya
tata
kelola
korporat
dan
ketentuanketentuan dalam international
codes
of
corporate
governance (seperti OECD)
yang paling relevan untuk
auditor.
5. Persyaratan
tata
kelola
korporat yang baik (good
corporate governance) terkait
tanggungjawab
direktur
(seperti untuk manajemen
risiko
dan
pengendalian
internal) dan tanggungjawab
pelaporan auditor.
6. Struktur dan peran komite
audit dan diskusi mengenai
manfaat dan keterbatasannya.
7. Pentingnya
pengendalian
internal
dan
manajemen
risiko.

CGM
CH 2: An overview of
the postulates and
concepts of auditing.
CH 18: The audit
expectation gap and
audit quality.
CH 19: Corporate
governance.
CH 21: Issues in
Auditing
Humphrey et al.
(1993)
Sikka et al. (1998)

8. Perlunya
auditor
berkomunikasi dengan pihakpihak yang bertanggungjawab
dalam
tata
kelola
(governance).
4

Rerangka dan
regulasi audit
d. Pengertian dan
pentingnya
independensi
auditor dan
etika
professional

1. Prinsip-prinsip
etika
profesional:
integritas,
objektivitas,
kompetensi
profesional dan kehati-hatian,
kerahasiaan, dan perilaku
profesional.
2. Rerangka
konseptual,
termasuk
didalamnya
ancaman-ancaman
atas
prinsip-prinsip dasar etika
professional:
self-interest,
self-review,
advocacy,
familiarity, dan intimidasi.
3. Strategi pencegahan ancamanancaman atas prinsip-prinsip
dasar.
4. Tanggungjawab
auditor
terkait independensi, konflik
kepentingan, dan kerahasiaan.

Perencanaan and
penilaian risiko
a. Pemerolehan, 1. Ketentuan-ketentuan
etika
penerimaan
profesional dan standar audit
dan perikatan
terkait penerimaan perikatan
lanjutan audit
lanjutan audit.
2. Pre-kondisi untuk audit.
3. Proses auditor memperoleh
perikatan audit.
4. Pentingnya surat perikatan
dan isinya.
5. Prosedur-prosedur
pengendalian kualitas/mutu
yang harus ada atas kinerja
perikatan,
pengawasan
kualitas dan kepatuhan pada
ketentuan etika.
6. Perlunya perencanaan dan
pelaksanaan audit dengan
sikap skeptisme professional,
dan
menerapkan
pertimbangan
(judgment)
professional.
Perencanaan dan

CGM
CH 3: The meaning
and importance of
auditor independence;
factors affecting
independence and
measures to attain it.

CGM
CH 5: The risk-based
approach to audit;
audit judgement.

penilaian risiko
b. Penilaian
risiko-risiko
audit dan
bisnis

Perencanaan dan
penilaian risiko
c. Pemahaman
1. Memperoleh
pemahaman
atas entitas
awal
atas
entitas
dan
dan
lingkungannya.
lingkungannya 2. Sifat dan tujuan prosedur
analitis dalam perencanaan.
3. Rasio-rasio
utama
yang
digunakan dalam prosedur
analitis.
d. Fraud dan
peraturan
perundangundangan

1. Komponen-komponen risiko
audit dan bisnis.
2. Risiko-risiko audit dalam
laporan
keuangan
dan
menjelaskan respon auditor
atas setiap risiko.
3. Konsep
materialitas
dan
kinerja materialitas.
4. Level-level materialitas dari
informasi keuangan.

CGM
CH 5: The risk-based
approach to audit;
audit judgement.

CGM
CH 5: The risk-based
approach to audit;
audit judgement.

1. Pengaruh fraud dan salah saji CH 17: Fraud and


pada strategi audit dan luas going concern.
pekerjaan audit.
2. Tanggungjawab
auditor
eksternal untuk mencegah dan
mendeteksi
fraud
dan
kesalahan (error).
3. Tanggungjawab auditor untuk
mempertimbangkan peraturan
perundang-undangan.
Ujian Tengah Semester

Perencanaan dan
penilaian risiko
e. Perencanaan
1. Perlu
dan
pentingnya
audit dan
perencanaan dalam audit.
dokumentasi.
2. Isi strategi audit keseluruhan
dan rencana audit.
3. Hubungan antara strategi
audit keseluruhan dan rencana
audit.
4. Perbedaan
antara
audit
interim dan akhir.
5. Tujuan audit interim dan
prosedur-prosedur
yang
cenderung diadopsi di tahap
ini dalam audit.
6. Pengaruh pekerjaan audit
yang dilaksanakan selama

CGM
CH 5: The risk-based
approach to audit;
audit judgement.
CH 10: Substantive
testing,
computerassisted
audit
techniques and audit
programs.

audit interim pada audit akhir.


7. Perlu
dan
pentingnya
dokumentasi audit.
8. Bentuk dan isi kertas kerja
audit
dan
dokumentasi
pendukung.
9. Prosedur-prosedur
untuk
menjamin penyimpanan yang
aman dan rentensi atas kertas
kerja.
9

10

Pengendalian
internal
a. Sistem
pengendalian
internal,
penggunaan
dan evaluasi
sistem
pengendalian
internal oleh
auditor

1. Pemahaman
pengendalian
internal yang relevan untuk
audit.
2. Lima komponen pengendalian
internal:
Lingkungan
pengendalian.
Proses penilaian risiko
entitas.
Sistem
informasi,
termasuk proses terkait
bisnis,
pelaporan
keuangan,
dan
komunikasi.
Aktivitas-aktivitas
pengendalian
yang
relevan untuk audit.
Pengawasan
pengendalian.
3. Penggunaan catatan naratif,
bagan
alir
(flowcharts),
kuesioner
pengendalian
internal,
dan
kuesioner
evaluasi
pengendalian
internal.
4. Komponen
pengendalian
internal, termasuk defisiensi
dan
defisiensi-defisiensi
signifikan
dalam
pengendalian internal.
5. Keterbatasan-keterbatasan
komponen
pengendalian
internal.

CGM
CH 7: Systems work;
basic idea 1.
CH 8: Systems work;
basic idea 2.

Pengendalian
internal
1. Sistem
pengendalian CGM
b. Pengujian
komputer,
termasuk CH 9: Testing and
pengendalian
pengendalian umum IT dan evaluation of systems.
dan komunikasi
pengendalian aplikasi.

pengendalian
internal.

11

12

2. Tujuan-tujuan pengendalian,
prosedur-prosedur
pengendalian,
aktivitasaktivitas
dan
pengujian
pengendalian terkait:
Sistem penjualan
Sistem pembelian
Sistem penggajian
Sistem sediaan
Sistem kas
Aset-aset tetap/tak lancar
3. Ketentuan
dan
metoda
bagaimana
melaporkan
defisiensi-defisiensi signifikan
dalam pengendalian internal
pada manajemen atau pihakpihak yang bertanggungjawab
dalam
tata
kelola
(governance).
4. Format yang tepat untuk
menyertakan defisiensi atau
defisiensi signifikan sistem
pengendalian internal dalam
laporan
dan
memberikan
rekomendasi perbaikan pada
manajemen.

Bukti audit
a. Asersi-asersi
1. Asersi-asersi dalam laporan CGM
laporan
keuangan tentang:
CH 6: The search for
keuangan dan
o kelas transaksi, peristiwa- evidence explained.
bukti audit
peristiwa
dan
pengungkapan terkait.
o Saldo
akun
dan
pengungkapan terkait pada
akhir perioda.
o Prosedur
audit
untuk
memperoleh bukti audit,
termasuk
inspeksi,
observasi,
konfirmasi
eksternal,
perhitungan
ulang, pelaksanaan ulang,
prosedur
analitis,
dan
pengajuan
pertanyaan
(enquiry).
2. Kualitas dan kuantitas bukti
audit.
3. Relevansi dan reliabilitas bukti
audit.
Bukti audit

13

b. Prosedur1. Prosedur-prosedur substantif


prosedur audit.
untuk memperoleh bukti audit.
2. Contoh-contoh
bagaimana
prosedur analitis digunakan
sebagai prosedur substantif.
3. Masalah-masalah
terkait
dengan audit dan reviu
estimasi-estimasi akuntansi.
4. Mengapa entitas kecil mungkin
memiliki
lingkungan
pengendalian yang berbeda
dan menjelaskan jenis-jenis
bukti
yang
kemungkinan
tersedia pada entitas kecil.
5. Perbedaan antara pengujian
pengendalian dan prosedur
substantif.
Bukti audit
c. Sampling audit 1. Sampling audit dan perlunya
dan
alat-alat
sampling.
pengujian
2. Perbedaan-perbedaan
antara
lainnya.
sampling statistis dan non
statistis.
3. Contoh-contoh relevan atas
aplikasi prinsip-prinsip dasar
sampling
statistis
dan
prosedur-prosedur
selektif
lainnya.
4. Hasil
sampling
statisits,
termasuk pertimbangan apakah
pengujian
tambahan
diperlukan.
Ujian Akhir Semester

CGM
CH 10: Substantive
testing,
computerassisted
audit
techniques and audit
programs.

CGM
CH 11: Sampling and
materiality.

Anda mungkin juga menyukai