Anda di halaman 1dari 2

Nama: Dewi Faizatul Isma

NIM : 21112348

Kelas : 4E PAI PROSUS

Matkul : Kemuhammadiyahan

Tugas: Wawancara Pimpinan Ranting Muhammadiyah

Dosen: Ust Rohmadi, M.PI

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Ngampel, Balong, Ponorogo

Struktur Anggota Ranting Muhammadiyah Ngampel, Balong, Ponorogo:

Ketua: 1. Sinto Assidiq

2. Darianto

Sekretaris: 1. Sugianto

2. Jalal Sayuti

3. Bendahara: 1. Syamsuri

2. Tumirin

Sekitar 32 tahun yang lalu (± tahun 1991 M) di desa Ngampel, Balong, Ponorogo, lebih tepatnya
di dukuh Doyong, organisasi Muhammadiyah mulai dikembangkan oleh seorang tokoh senior
Muhammadiyah di desa tersebut yang bernama bapak Amiruddin (dari dukuh Ngampungan)
dan bapak Mubarokah (dari dukuh Doyong). Kemudian sekarang (2023 M) telah diketuai oleh
bapak Sinto Assidiq sejak tahun 2015 silam.

Singkat cerita, sejak remaja bapak Sinto telah mengikuti salah satu organisasi ortonom
Muhammadiyah dan bahkan beliau yang menjadi ketua secara berturut-turut dalam organisasi
tersebut. Diantaranya yaitu IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), IPM (Ikatan Pelajar
Muhammadiyah), dan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Namun setelah menikah
beliau hanya sebagai partisipan saja dalam kegiatan organisasi Muhammadiyah di lingkungan
sekitarnya.
Kemudian setelah berselang lama, beliau diangkat untuk menjadi ketua Pimpinan Ranting
Muhammadiyah (PRM) desa Ngampel, Balong, Ponorogo pada tahun 2015 hingga sekarang. Di
desa Ngampel, lebih tepatnya di jalan Genting, dukuh Grenteng, terdapat masjid besar yang
belum lama ini diresmikan sebagai Masjid Muhammadiyah desa Ngampel. Dan masjid tersebut
memiliki nama "Masjid Darussalam". Adapun kegiatan islami yang aktif dilakukan oleh
penduduk setempat yaitu salah satunya adalah Pengajian Selapanan (setiap malam selasa legi).
Setiap akan mengadakan pengajian tersebut Para ta'mir masjid mendatangkan mubaligh besar
dari luar kota. Sedangkan pengajian rutin ba'da sholat fardhu berjama'ah di mushola terdekat di
dukuh Grenteng, biasanya diisi sendiri diisi oleh bapak Sinto (Ketua PRM Ngampel). Para
jamaah pun juga banyak yang aktif untuk mendengar pengajian tersebut. Mulai dari kalangan
bapak-bapak hingga ibu-ibu.

Pada umumnya masyarakat di desa Ngampel itu masih tetap menerapkan adat/tradisi Jawa
yang sampai saat ini masih melekat di Jawa Timur yaitu, seperti kenduri/slametan. Namun,
masyarakat disana tidak memandang aneh atau asing terhadap organisasi Muhammadiyah.
Mereka juga tidak membeda-bedakan antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama'.
Sehingga masyarakat di desa Ngampel khususnya di Dukuh Grenteng selalu ikut serta terhadap
apapun keputusan yang disampaikan oleh bapak Sinto Assidiq selaku ketua Pimpinan Ranting
Muhammadiyah (PRM) di daerah tersebut. Seperti saat Sholat idul fitri/idul adha yang
dilaksanakan di lapangan Garuda (depan balai desa Ngampel) yang turut dihadiri sekitar 4.000
jamaah.

Untuk amal usaha Muhammadiyah di desa Ngampel berupa lembaga pendidikan yang terdiri
dari 2 unit yaitu, Bustanul Athfal (BA) Aisyiyah Ngampel dan Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah (MIM) 12 Ngampel.

Anda mungkin juga menyukai