Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN PERTAMA

1. Profil Kehidupan
a. Deskripsi Singkat Riwayat Hidup
Secara singkat riwayat kehidupan saya dapat diceritakan berawal dari sebuah
jazirah kecil yang berada di tengah kepala Sulawesi bernama Gorontalo. Di daerah
inilah Saya terlahir sebagai seorang anak yang tumbuh dengan segala dinamika
kehidupan yang amat sederhana di awal dekade tahun 80-an dari sepasang suami isteri,
Thamrin Masaudi (alm) dan Asma Ahmad. Rumah sederhana di pojok pertigaan jalan
Arif Rahman Hakim (dulu jalan Yusuf Hasiru) menjadi saksi bisu kelahiran Saya
yang sangat dramatis sebagai anak pertama yang dilahirkan oleh ibu Saya. Senin,
tanggal 15 Oktober 1980 bertepatan dengan 5 Zulhijjah 1400 hijriyyah tercatat sebagai
pembuka sejarah kehidupan Saya di atas muka bumi.

b. Tumbuh Menjadi Dewasa


Saya tumbuh dan besar ditengah keluarga yang sangat menjunjung nilai agama dan
adat. Walaupun hidup dalam keterbatasan, namun alhamdulillaah kedua orangtua Saya
masih menganggap pendidikan adalah kebutuhan penting bagi masa depan anak-anak
mereka. Setelah menyelesaikan pendidikan SD, almarhum ayah memutuskan untuk
memasukkan Saya ke pondok pesantren. Momen penting tersebut terjadi pada saat dua
tahun sebelum meninggalnya almarhum ayah Saya. Alhamdulillah, dibawah didikan
pesantren itulah Saya menerima dasar-dasar pendidikan agama yang telah cukup
menguatkan pemahaman agama Saya tentang Islam. Itulah barangkali yang menjadi
harapan kedua orang tua Saya yang kesehariannya menghabiskan waktunya untuk
memenuhi nafkah keluarga sebagai pedagang dan hampir tidak memiliki kesempatan untuk
mendidik anak-anak.
Setelah menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2006,
Saya mendedikasikan diri di almamater tersebut selama dua tahun sebagai pengajar tidak
tetap. Di samping itu pekerjaan sebagai seorang News Anchor (jurnalis salah satu televisi
lokal sebagai reporter berita) saya jalani sebagai pekerjaan sampingan untuk mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari. Setelah tiga tahun lamanya bekerja sebagai seorang guru
madrasah berstatus PNS golongan III/a alhamdulillaah kehidupan yang Saya jalani cukup
stabil. Bersama seorang isteri bernama Nurlaila Maksud dan dua orang puteri bernama Aira
Khairani (3) dan Alika ‘Izzunnisaa (1) Saya menjalani kehidupan Saya dengan bahagia
sambil berusaha menerapkan konsep Islam di tengah keluarga kecil Saya. Tiga tahun sudah
Saya menjalani kehidupan bersama keluarga kecil tercinta ditemani oleh sang Ibu mertua,

1
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
Fatimah Kamarullah Di sebuah rumah sederhana tepatnya di kompleks perumahan
Misfalah Rasaindo blok G nomor 6.

c. Aktivitas Keseharian di Luar Pekerjaan


Bekerja sebagai dosen pada jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo
selama 2 tahun memberikan sebuah pengalaman akademik yang sangat berharga bagi
kehidupan saya, kemudian tak berselang lama setelah diangkat sebagai pegawai
negeri sipil di lingkungan pemerintah kota Gorontalo Saya langsung dipekerjakan
sebagai Guru Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Alkhairaat kota Gorontalo.
Menjalani pekerjaan sebagai guru madrasah ibtidaiyah selama 2 tahun, kemudian
menjajaki pengalaman sebagai guru madrasah tsanawiyah bersamaan pula sebagai
pembina pondok pesantren Alkhairaat kota Gorontalo membuat saya banyak
berinteraksi dengan banyak orang mulai dari santri, para ustadz, orangtua santri dan
pejabat-pejabat publik dan pemerintahan yang menjadi komisaris maupun pengurus
yayasan. Lingkungan relijius tempat saya bekerja telah memberi warna orientasi yang
berbeda dalam pandangan-pandangan hidup saya. Kehidupan menjadi lebih tenang dan
bersahaja.
Semenjak dilantik sebagai anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo pada 5 Februari 2016
maka dengan serta merta saya melepaskan profesi guru sebagai wujud tanggugnjawab
atas komitmen untuk bekerja penuh waktu sebagaimana yang telah diamanatkan oleh
pasal 85 huruf k Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum. Secara otomatis aktivitas keseharian saya di luar pekerjaan resmi
tidak lagi sepadat ketika sebelum menjadi anggota Bawaslu provinsi Gorontalo.
Sebagai konsekwensi atas tanggungjawab yang baru saya emban maka saya secara
santun berpamitan kepada Ketua MUI Kota Gorontalo KH. Drs. Abdul Muin Mooduto
dan Ketua MUI Provinsi Gorontalo KH. Abdurrahman Bahmid untuk berkonsentrasi
menunaikan tanggungjawab sebagai Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo.
d. Organisasi dan Jabatan yang Digeluti
Sejak menjadi santri MTs di pondok pesantren Alkhairaat kota Gorontalo saya mulai
menjajaki dunia keorganisasian. Debut organisasi yang pertama kali saya jalani yaitu
sebagai pengurus PPIA (Persatuan Pelajar Islam Alkhairaat) yang di sekolah umum
dikenal dengan OSIS. Sejak saat itu di setiap jenjang sekolah yang saya geluti selalu
bergabung menjadi pengurus OSIS. Posisi puncak yang pernah saya raih dalam karir
keroganisasian sekolah adalah sebagai Ketua OSIS Madrasah Aliyah Negeri Gorontalo
(1999 – 2000). Tidak berhenti sampai di situ, ghirah aktivisme saya mulai terpupuk
ketika bergabung dengan organisasi ekstra kemahasiswaan sejak semester awal.

2
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
Bergabung di FKMM (Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim) Cabang Gorontalo
menjadi awal karir sebagai aktivis mahasiswa hingga diberi mandat menjadi ketua
pada tahun 2002. Pada tahun 2005 saya juga pernah menjadi bagian dari aliansi
mahasiswa dan rakyat bernama Gemaratu (Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Bersatu)
yang kala itu menuntut pemberantasan praktek premanisme yang merambah ke dalam
sendi-sendi pemerintahan dan lembaga legislatif. Beberapa aliansi mahasiswa yang
pernah saya geluti juga adalah FAK (Forum Anti Korupsi) dan ADAT (Aliansi
Dakwah Terpadu). Memasuki jenjang semester 3, saya juga ikut menjajal organisasi
intra universitas sebagai ketua bidang keagamaan di Himpunan Mahasiswa Jurusan,
ketua bidang keagamaan di Senat Mahasiswa Fakultas, kemudian mencalonkan diri
sebagai calon Ketua BEM UNG pada tahun 2004 dan berkahir dengan kekalahan, dan
akhirnya hanya bisa mencapai puncak karir keorganisasian di intra kampus sebagai
ketua Bidang Pembinaan Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa pada tahun itu juga.
Salah satu tanggungjawab yang paling berkesan ketika menjadi pengurus BEM UNG
adalah ketika diamanatkan menjadi ketua panitia PBK-PK (Pembinaan Belajar di
Kampus dan Pembinaan Kerohanian) bagi Mahasiswa Baru tahun 2004 yang
jumlahnya kala itu sekitar 2000 mahasiswa yang terbagi di enam fakultas. Itulah
pertama kalinya pembinaan mahasiswa yang menghilangkan gaya OSPEK dan
pertama kali menerapkan pembinaan kerohanian bagi agama masing-masing
mahasiswa baru.
Ketika tidak lagi menjadi mahasiswa saya pernah menggeluti beberapa organisasi
kemasyarakatan, keagamaan dan kepemudaan di daerah, di antaranya Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dulalowo Timur sebagai ketua, Badan
Keswadayaan Masyarakat kelurahan Dulalowo sebagai anggota, KNPI kecamatan
Kota Tengah sebagai ketua bidang keagamaan, KNPI Provinsi Gorontalo sebagai
pengurus di bidang kominfo, FKUB Provinsi Gorontalo, Forum Remaja Kreatif Insan
Madani sebagai ketua, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina provinsi Gorontalo
sebagai ketua divisi dakwah, MUI Provinsi Gorontalo sebagai anggota komisi kajian
dan penelitian, MUI kota Gorontalo sebagai sekertaris II, Himpunan Pemuda
Alkhairaat kota Gorontalo sebagai ketua bidang, juga pernah diamanatkan sebagai
ketua Mathlaul Anwar Provinsi Gorontalo, dan terakhir mengemban tugas sebagai
sekertaris badan ta’mir Mesjis Rahmatullah 2 sekaligus menjadi imam tetap di mesjid
tersebut.
e. Interaksi Khusus Dengan Orang-Orang Tetentu

3
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
Dalam pergaulan saya sering berinterkasi dengan orang-orang dari berbagai kalangan
dan dari latar belakang yang berbeda-beda. Di antara orang-orang yang dapat saya
ceritakan interaksi saya dengan mereka yaitu :
- Herman, usia 18 tahun, pekerjaan mahasiswa/marbot mesjid.
- Abdur Rahman Djafar, Lurah Pulubala.
- KH. Drs. Abdul Muin Mooduto, pimpinan pondok pesantren Alkhairaat.
2. Tokoh Teladan Hidup
a. Sosok teladan yang menjadi acuan nilai atau karakter kehidupan
Sebagai manusia yang tidak luput dari banyak kekurangan dan kelemahan, saya berusaha
untuk mengambil manfaat dari kebaikan-kebaikan orang yang dapat dijadikan sebagai acuan
hidup. Apa yang menjadi kelebihan-kelebihan mereka terutama yang berhubungan dengan
nilai dan karakter dalam kehidupan menjadi daya dorong untuk terus mengikhtiarkan
tersebarnya kebaikan. Buah pikir dan buah amal mereka menjadi sumber inspirasi hidup
untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi memiliki makna. Di antara sekian banyak
orang-orang inspiratif (selain Rasulullah dan sahabatnya serta para tabi’ wat tabi’iin), saya
amat mengagumi sosok seperti Buya Hamka, Hasyim Asy’ari, HOS Cokroaminoto. Tokoh-
tokoh nasional yang saya banggakan seperti Prof. Dr. Mahfud MD, SH., Prof. Dr. Jimly
Ashshiddiqie. Di daerah saya juga mempunyai kekaguman pada sosok yang sangat berkesan
seperti almarhum dr. Rahman Pakaya.

b. Cerita tentang mereka


Tidak terhitung lagi berapa kali saya pernah berobat pada beliau (Almarhum dr. Rahman
Pakaya). Sejak masih kecil sampai sudah memiliki anak, beliau tetap mejadi andalan ibu
saya dan saya sendiri—termasuk untuk anak-anak saya.
Dokter paling murah sejagad, itulah barangkali salah satu alasan kenapa ibu saya yang
hanya seorang pedagang mainan anak pada waktu itu gemar membawa anak-anaknya yang
sakit ke dr. Rahman (1980-1990-an).
Tarifnya pada saat itu menurut orang-orang kira-kira antara Rp5000-Rp10000. Beliau itu
dokter ‘pribadinya’ para rakyat jelata. Itu kesaksian saya. Hal lainnya yang tidak bisa saya
lupakan dari beliau adalah sekitar tahun 2006. Pagi dihari lebaran dalam keadaan sakit,
saya diantarkan adik saya ke rumah dr. Rahman.
Saya sempat pesimis tidak akan mendapatkan pelayanan dihari libur seperti itu. Tapi dia
tetap mau melayani. Mungkin karena melihat kondisi saya yang memang tampak sakit dan
berwajah pucat. Alhamdulillaah suntikannya manjur.
Sering sekali dia bertanya, “Bapak kerja dimana?” Saya mengerti pertanyaan itu.
Barangkali penampilan saya seperti orang susah? Beberapa kali juga saya sering mendapat
potongan harga sampai hanya membayar 20 ribu saja, bahkan sempat hanya menebus obat
saja.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan wahai dokter rakyat. Semoga kesaksian
saya dan orang-orang yang pernah menerima jasamu menjadi syafaat di akhirat kelak.
Hadits:

4
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
Dari Anas ra. berkata, “Pada suatu ketika ada jenazah lewat, kemudian para sahabat memuji
atas kebaikan jenazah itu, kemudian Nabi saw. bersabda: “Wajib baginya”. Kemudian pada
saat yang lain ada jenazah lewat, kemudian para sahabat menceritakan kejelekan jenazah
itu, kemudian Nabi SAW bersabda: “Wajib baginya”. Lantas Umar bin Khattab bertanya:
“Apakah yang yang wajib baginya itu?” Beliau menjawab: “Terhadap orang yang kamu
puji kebaikannya, maka wajib baginya syurga, dan terhadap orang yang kamu katakan
jahat, maka wajib baginya neraka. Kamu sekalian adalah merupakan saksi Allah yang ada
di muka bumi ini”. (HR. BUkhari Muslim).

c. Nilai atau karakter yang menonjol dari sosok teladan


Saya sangat mengagumi nilai dan karakter yang terpancar dari pribadi tokoh-tokoh
yang sebutkan di atas. Integritas dan ketegasan mereka yang lembut, kecerdasan.
Karya-karya
3. Skor Integritas
a. Tingkat Keyakinan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Dalam hidup saya tidak terlintas sekalipun keinginan untuk mengejar kejayaan hidup
yang diraih dengan cara-cara tidak bermoral. Korupsi, kolusi dan nepotisme.
b. Prosentase tingkat Integritas
Prosentasi integritas pribadi saya 99,99 persen
c. Penjelasan Terhadap Skor Integritas Pribadi
Sebagai manusia saya sadar betul bahwa Tuhan menciptakan saya dengan banyak
keterbatasan, meski secara fisik nampak sempurna. Namun tak dapat dipungkiri bahwa
manusia diciptakannya lengkap dengan nafsu, sifat lupa, tidak merasa puas,

BAGIAN KEDUA
1. Pernyataan : “Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota seringkali terjadi pelanggaran (kecurangan/manipulasi) dengan
berbagai modus operandi yang seolah-olah tidak dapatan terelakkan. Ada
pelanggaran yang bisa ditoleransi dan ada pelanggaran yang tidak dapat
ditoleransi.”

BAGIAN KETIGA
BAGIAN KEEMPAT
BAGIAN KELIMA

5
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
BAGIAN PERTAMA
Sekilas Tentang Riwayat Pribadi

Terlahir sebagai anak pertama dari sebuah keluarga sederhana dari pasangan almarhum
Thamrin Masaudi dan Asma Ahmad, bertepatan dengan hari Senin tanggal 15 Oktober 1980, Saya
diberi nama Nanang Masaudi. Saya tumbuh dan besar ditengah keluarga yang sangat menjunjung nilai

6
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
agama dan adat. Walaupun hidup dalam keterbatasan, namun alhamdulillaah kedua orangtua Saya
masih menganggap pendidikan adalah kebutuhan penting bagi masa depan anak-anak mereka. Setelah
menyelesaikan pendidikan SD, almarhum ayah memutuskan untuk memasukkan Saya ke pondok
pesantren. Momen penting tersebut terjadi pada saat dua tahun sebelum meninggalnya almarhum ayah
Saya. Alhamdulillah, dibawah didikan pesantren itulah Saya menerima dasar-dasar pendidikan agama
yang telah cukup menguatkan pemahaman agama Saya tentang Islam. Itulah barangkali yang menjadi
harapan kedua orang tua Saya yang kesehariannya menghabiskan waktunya untuk memenuhi nafkah
keluarga sebagai pedagang dan hampir tidak memiliki kesempatan untuk mendidik anak-anak.
Setelah menyelesaikan kuliah strata 1 di UNG pada tahun 2006, Saya mendedikasikan diri di
almamater tersebut selama dua tahun sebagai pengajar tidak tetap. Bekerja sebagai seorang News
Anchor (jurnalis salah satu televisi lokal sebagai reporter berita) Saya jalani sebagai pekerjaan
sampingan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Saat ini, setelah tiga tahun bekerja sebagai
seorang guru madrasah berstatus PNS golongan III/a alhamdulillaah kehidupan yang Saya jalani
semakin stabil. Bersama seorang isteri bernama Nurlaila Maksud dan dua orang puteri bernama Aira
Khairani (3) dan Alika ‘Izzunnisaa (1) Saya menjalani kehidupan Saya dengan bahagia sambil
berusaha menerapkan konsep Islam di tengah keluarga kecil Saya. Tiga tahun sudah Saya menjalani
kehidupan bersama keluarga kecil tercinta ditemani oleh sang Ibu mertua, Fatimah Kamarullah Di
sebuah rumah sederhana tepatnya di kompleks perumahan Misfalah Rasaindo blok G nomor 6.
Di luar pekerjaan sebagai seorang guru Saya menjalani aktivitas sebagai seorang da’i
(pendakwah). Kegiatan dakwah yang Saya jalani cukup beragam, diantaranya berupa ceramah, kajian
islam, majlis ta’lim, menulis di blog, khutbah dan lain-lain. Waktu yang sangat terbatas memaksa Saya
untuk melakukan manajemen waktu agar dapat menjalani segala aktivitas tersebut dengan lancar dan
teratur. Apalagi disamping kegiatan dakwah tersebut ada beberapa organisasi yang juga membutuhkan
kontribusi secara langsung, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Gorontalo dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sombari. Aktivitas Saya di organisasi KNPI Provinsi Gorontalo
kurang intens sebagai akibat dari mandeknya organisasi tersebut karena munculnya dualisme
kepemimpinan. Obsesi untuk mendirikan yayasan Pendidikan bersama teman-teman aktivis untuk saat
ini terhenti karena kendala kesibukan dan kekurangan dana. Organisasi lainnya yang Saya geluti saat
ini (namun kurang intens) adalah Barindo Kota Gorontalo, HPA (Himpunan Pemuda al-Khairaat) kota
Gorontalo, Badan Keswadayaan Masyarakat kelurahan Dulalowo Timur, dan Perguruan Silat Teratai
Matahari.
Aktivitas Saya diluar pekerjaan sebagai guru menyebabkan Saya semakin sering melakukan
interaksi sosial dengan orang-orang tertentu. Pertemuan-pertemuan tersebut selain dalam rangka
menjalin silaturrahim juga dalam rangka urusan-urusan yang terkait dengan perihal dakwah, sosial-
kemasyarakatan, ekonomi, pendidikan, politik, seni, jurnalistik, bahkan hukum. Untuk urusan-urusan
agama dakwah Saya kerap menjalin komunikasi dengan KH. Drs. Abdul Rasyid Kamaru (Qadhi dan
ketua MUI provinsi Gorontalo), KH. Drs. Abdul Mu’in Mooduto (ketua MUI Kota Gorontalo dan
pimpinan Ponpes al-Khairaat), KH. Abdurrahman A. Bahmid, Lc. (pengasuh acara Hikmah Pagi RRI),
H. Ishak Bakar, Lc. (ketua DPD Wahdah Islamiyah), Mustajab Almustafa (mantan ketua DPD HTI

7
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
Kota Gorontalo), H. Haris Hako, S.Ag (muballigh) dan lain-lain. Kemudian untuk urusan-urusan
lainnya Sayapun terkadang juga berinteraksi dengan Iton Gani (lurah Dulalowo Timur/partner
pemberdayaan), Hj. Novianita Ahmad, M.Si (akademisi dan pengusaha sukses), Valentina Monoarfa
(pembina Forum Ekonomi Syari’ah), Prof. Dr. Hariadi Said, MS (Rektor UG), Sofyan Alhadar
(politisi), Syarwan Laduhu (ketua IPSI Provinsi Gorontalo), Roy Harun (Pelatih silat
nasional/pimpinan perguruan silat Teratai Matahari), Hamid PongoliU, MH (pakar hukum Islam),
Mukhlis Hasiru, SH (pengacara), H. Ramli Djafar (ketua Bazda Kota Gorontalo), Rahmatullaah Wenas
(kristolog), Ali Rajab, SH (wartawan), Lisa Pakaya (broadcaster), Mukhlis Huntua (ketua HPA),
Fomy Muda (ketua KNPI provinsi Gorontalo), Sersan Mayor TNI Hi. Djunaid Abas, , dan Salim A.
Fillah (Penulis buku bestseller).

Patron Karakter dan Nilai-nilai Hidup


Bila ditanyakan apakah ada orang yang menjadi patron kuat dalam menapaki jalan hidup ini,
maka jawabannya tentu saja ada. Selain Rasulullah SAW, para sahabat sahbiyahnya dan kedua orang
tua tentunya, sosok Hasan al-Banna, Ahmadinejad, Muhammad Mursi, dan Mahfud MD adalah figur
yang layak dijadikan sebagai patron . Nilai-nilai luhur yang begitu menarik untuk diteladani dari
keempat tokoh tersebut adalah kesederhanaan, integritas dan keberanian mereka dan juga tentunya
ketakutan mereka hanya kepada Allah SWT semata. Walau tidak mudah karena banyaknya godaan dan
tantangan Saya terus berupaya dengan segala kemampuan diri untuk meneladani nilai-nilai dan
karakter hidup mereka.

Integritas Melawan KKN


Tidak ada makhluk yang sempurna kecuali yang maha menciptakan sehingga Allah
menjadikan manusia juga lengkap dengan keterbatasanya. Manusia bisa lapar, mengantuk, lelah,
berbuat dosa, bahkan bisa juga mati. Korupsi, kolusi dan nepotisme adalah jenis dosa yang biasa
dilakukan oleh manusia karena kelemahannya tersebut meskipun ada segelintir orang yang mencari-
cari alasan pembenaran untuk menghalalkan korupsi, kolusi dan nepotisme karena untuk melindungi
kebenaran yang dia yakini. Insya Allah diri ini akan tetap konsisten (istiqomah) untuk memerangi
korupsi, kolusi dan nepotisme dengan memberikan skor terhadap tingkat integritas diri Saya pada
angka 99. Biarlah 1 persennya menjadi bagian yang terbatas pada nafsu dalam diri ini atau bagian dari
sunnatullaah tentang kelemahan diri Saya sebagai manusia yang tak luput dari dosa dan khilaf karena
Saya memang diciptakan Allah SWT bukan sebagai malaikat yang tidak memiliki nafsu. Namun
demikian kebencian terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme tidak dapat diragukan lagi kini telah
mendarah daging pada diri Saya dan mungkin pada sebagian besar orang. Hal ini tentu beralasan
karena perbuatan tersebut merupakan jenis kejahatan kemanusiaan yang bisa melahirkan efek negatif
(mudharat) yang sangat luas. Bahkan efek itupun tidak hanya sekali pernah Saya rasakan langsung.
Kebencian itu telah ada sejak Saya berkecimpung di dunia aktivisme yakni ketika masih duduk di
bangku kelas 3 MA tepatnya pada tahun 1999. Semua organisasi yang Saya geluti sejak menjadi
mahasiswa seperti FKMM, KAMMI, Gemaratu, BEM dan LDK justeru memiliki visi dan komitmen

8
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
yang sama dengan apa yang Saya yakini bahwa korupsi, kolusi dan nepotisme adalah musuh bersama
dan harus dibantai sampai ke akar-akarnya.

BAGIAN KEDUA
Sikap dan Pandangan terhadap Kecurangan dalam Kontestasi Politik

Taktik, strategi dan intrik selalu ada dan memang diperlukan dalam setiap pertarungan atau
kompetisi apalagi dalam sebuah kontestasi politik dalam Pemilu atau Pemilukada. Namun tidak jarang
hal tersebut seringkali menyimpang menjadi kecurangan. Kecurangan dalam kontestasi politik

9
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
memunculkan konflik yang tidak terhindarkan. Kepentingan yang begitu tajam dari para kontestan
pemilu atau pemilukada menjadi sebab utama munculnya konflik. Konflik kepentingan ini seringkali
diperparah oleh tindakan oknum yang mengabaikan aturan atau suka menghalalkan segala cara.
Sehingganya penegakan aturan menjadi salah satu upaya dalam menetralisir konflik yang tidak
terhindarkan. Tidak ada alasan untuk mentolerir setiap bentuk pelanggaran aturan. Kecurangan dalam
pemilu akan sangat merusak tatanan demokrasi yang harganya sangat mahal. Kualitas demokrasi
sangat ditentukan oleh kedewasaan berpolitik dan kedewasaan tersebut lahir dari sebuah proses yang
panjang hingga aturan hukum dapat menempati posisinya yang superior.
Pengalaman pernah menunjukkan bahwa betapa sebuah kecurangan sangat melukai proses
sebuah demokrasi. Salah satu contoh kasus yang pernah terjadi pada pemilu 2009 di kota Gorontalo
yakni manipulasi perolehan suara pada pemilu 2009 di tingkat PPK salah satu kecamatan. Salah
seorang caleg menjadi korban manipulasi suara dengan memanfaatkan jasa premanisme. Tindakan
seperti ini sama sekali tidak boleh ditolerir. Pelanggaran sekecil apapun tidak boleh dibiarkan karena
selain merusak tatanan juga sangat mengganggu rasa keadilan dalam berdemokrasi. ‘Anda melanggar,
kami proses! Anda curang, kami sikat! Kredo ini mengandung prinsip yang tegas dan harus dipelihara
serta didukung oleh siapapun.

Sikap dalam Menghadapi Intimidasi dan Gratifikasi


Secara pribadi ketika Saya menghadapi sebuah situasi yang memberikan peluang untuk
melakukan manipulasi seperti pada kasus ketika Saya ditawarkan sejumlah uang gratifikasi karena
telah mendukung salah satu proyek pada program PNPM Mandiri Perkotaan, maka Saya sampaikan
bahwa sesuai aturan yang berlaku Saya tidak berhak menerima pemberian apapun dari seluruh alokasi
dana PNPM Mandiri perkotaan. Maka sejumlah uang itupun tidak Saya sentuh sama sekali. Dalam
kasus lainnya pula ketika Saya berusaha memperoleh status CPNS ditengah banyaknya calo yang
berkeliaran maka tidak pernah terpikirkan untuk memanfaatkan jasa para calo tersebut.

Pandangan dalam Hal Penyelesaian Konflik


Dalam sebuah perkara yang pijakan hukumnya kurang jelas bahkan tidak ada maka cara-cara
yang ditempuh dalam mengambil keputusan adalah dengan mencari alternatif solusi yang dapat
menjadi konsensus bersama antara pihak-pihak yang berkompeten. Hakekatnya adalah bahwa setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya. Maka oleh karena itu ikhtiar sekecil apapun menjadi sangat penting
dalam situasi sesulit apapun walau hanya dengan membangun komonikasi. Prinsipnya adalah win-win
solution artinya jangan sampai ada individu atau pihak yang dirugikan.

BAGIAN KETIGA
Pengalaman dalam Dunia Aktivisme

Sebagai seorang aktivis maka tujuan akan perubahan itu adalah segala-galanya. Saya akui
untuk melakukan sebuah perubahan itu tidaklah mudah. Namun perubahan sekecil apapun demi
perbaikan masyarakat akan menjadi sebuah kontribusi yang sangat berarti dibandingkan dengan tanpa
berbuat apapun. Secara pribadi Saya sendiri pernah melakukan beberapa kegiatan yang alhamdulillah

10
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
walaupun tidak seberapa, tapi insya Allah telah cukup mengurangi beban-beban yang seringkali
dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah Saya bersama teman-teman BEM
UNG pernah melakukan advokasi terhadap karyawan PT. Rajawali (sekarang PG. Tolangohula) yang
mengalami PHK sebagai imbas perubahan manajemen yang diterapkan oleh direksi yang baru, peran
Saya pada saat itu adalah sebagai negosiator sekaligus orator pada saat aksi damai dalam rangka
menuntut pemerintah untuk melakukan mediasi antara pihak manajemen dan karyawan.
Pada tahun 2004 Saya pernah berkontribusi dalam mensukseskan suksesi kenegaraan yang pertama
kali menerapkan pemilihan langsung, yakni sebagai ketua KPPS Pemilu maupun Pilpres. Hal yang
menarik adalah di TPS kami tercatat sebagai TPS yang paling cepat melakukan proses penghitungan
suara di antara semua TPS di kelurahan Dulalowo dan tercatat cukup menonjol pada saat itu adalah
untuk pemilihan calon anggota DPD dimenangkan oleh Prof. Dr. H. Nani Tuloli dengan perolehan
suara hampir 100 persen. Untuk pilpres di menangkan oleh SBY dengan perolehan suara yang sangat
signifikan yakni lebih dari 60 persen.
Pada tahun 2002 Saya dan kawan-kawan aktivis dakwah kampus melakukan kunjungan dan
pembinaan agama di daerah Boliyohuto yang pada saat itu sempat dijadikan sebagai target daerah
kristenisasi. Peran Saya pada saat itu hanya sebagai anggota rombongan biasa. Dengan kunjungan dan
pembinaan yang kami lakukan selama beberapa hari di kampung tersebut diharapkan aqidah mereka
bisa dikembalikan.
Selama lima tahun menjadi ketua LPM Saya sempat menginisiatif dan melaksanakan kegiatan
pelatihan pelaksanaan jenazah. Hal ini dilaksanakan karena menyadari semakin berkurangnya para
pelaksana jenazah saat ini sedangkan jumlah kematian terus meningkat setiap saat. Peran Saya pada
saat itu adalah sebagai fasilitator.
Sejak menjadi anggota BKM Saya juga sempat menginisiatif program-program yang terkait
langsung dengan kebutuhan masyarakat. Diantaranya adalah program dana bergulir sebesar Rp.
2.500.000.- / unit kelompok usaha kecil, pembuatan gerobak sampah untuk lima lingkungan di
kelurahan Dulalowo, pembuatan drainase di kompleks rumah penduduk yang berada di sisi belakang
kawasan barat kampus UNG dan pembangunan salah satu rumah layak huni di kelurahan Dulalowo
Timur, jalan Pangeran Hidayat 1 (pen.:kompleks jalan cendana).
Sebagai bagian dari masyarakat kelurahan Dulalowo Sayapun terlibat dalam upaya pemekeran
kelurahan Dulalowo Timur. Peran kami pada saat itu adalah sebagai anggota komite pemekaran.
Tujuan dari upaya tersebut tentunya adalah dalam rangka memperjuangkan aspirasi masyarakat serta
untuk mewujudkan pelayanan yang cepat dan efisien dalam urusan-urusan kemasyarakatan dan
pemerintahan.

Saya memiliki keyakinan bahwa setiap yang kita lakukan dan kita perjuangkan demi
kepentingan orang banyak insya Allah akan selalu memperoleh dukungan positif dari banyak pihak.
Sebagaimana yang telah Saya lakukan selama ini, bahkan aksi-aksi tersebut insya Allah bersih dari
segala tendensi pribadi karena ingin memperoleh pujian, popularitas atau materi. Saya bekerja tanpa
pamrih semata-mata menganggap bahwa setiap amal untuk menyenangkan hati saudara kita itu adalah
ibadah / sedekah. Dengan apalagi kita akan bersedekah bila materipun tak punya? Alhamdulillaah, apa

11
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
yang telah Saya kontribusikan untuk masyarakat telah sedikit dirasakan manfaatnya. Masyarakat
semakin mudah dan cepat mengakses layanan dari pemerintah, usaha kecil masyarakat berkembang
pesat, masyarakat dapat melakukan pengurusan jenazah keluarganya sendiri, terjadinya pertemuan
yang membuahkan hasil positif antara karyawan dan manajemen PT. Rajawali Plantation, dan lain-
lain.
Melihat betapa luar biasanya tantangan dalam dunia aktivisme dan keorganisasian seolah telah
memupuk motivasi Saya untuk berperan aktif lebih jauh lagi. Saya sangat berharap kemampuan yang
Saya miliki tidak akan mati terpendam dan harus diperhadapakan dengan tantangan yang lebih besar
lagi. Saya melihat ada tantangan tersendiri di Bawaslu dan ini menjadi kesempatan berkontribusi lebih
luas lagi pada masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dunia aktivisme Saya dan kawan-kawan aktivis lainnya saling bahu-membahu dalam
aksi-aksi advokasi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Di antara kawan-kawan yang cukup
berperan aktif bersama Saya tersebut adalah Bapak Arten Mobonggi yang berperan sebagai ketua
komite pemekaran kelurahan Dulalowo Timur (sekarang dosen IAIN), Ghalib Lahidjun yang sempat
menjadi koordinator tim advokasi gabungan antara BEM UG dan UNG dalam rangka
memperjuangkan aspirasi karyawan PT. Rajawali (sekarang jubir Gubernur Gorontalo), Deddy K.
Hamzah yang sempat menjadi ketua BEM UNG (sekarang anggota DPRD Provinsi Gorontalo), Farid
Hudodo sebagi koordinator BKM Mawar, Rasyid Thalib sebagai sekretaris LPM dan Erna Hiola
sebagai Bendahara LPM.
Dunia aktivisme telah memberikan sesuatu yang sangat luar biasa bagi karir kehidupan Saya.
Berjuta pengalaman telah menjadi bekal yang begitu berharga dalam meniti kehidupan Saya, baik
dalam kehidupan sosial, agama, keluarga, dan keprofesian. Saya begitu yakin bahwa pengalaman Saya
selama ini dalam berbagai organisasi akan sangat bermanfaat dalam pekerjaan-pekerjaan yang terkait
dengan kepemiluan khususnya dalam keanggotaan Bawaslu provinsi Gorontalo. Pengalaman dalam
menerapkan strategi manajemen organisasi, manajemen konflik dalam organisasi, kemampuan public
speaking, jaringan yang luas adalah beberapa kemampuan yang siap Saya terapkan ketika menjadi
anggota Bawaslu.

BAGIAN KEEMPAT
Bila Menjadi Anggota Bawaslu

Bawaslu adalah sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri dan dibentuk berdasarkan
undang-undang nomor 15 tahun 2011. Hal ini harus dapat menjamin kewibawaan Bawaslu itu sendiri
agar tidak dirongrong oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu apalagi jika kepentingan

12
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
tersebut akan mencederai rasa keadilan. Pengambilan keputusan oleh Bawaslu tidak boleh terpengaruh
oleh bentuk tekanan dan intimidasi apapun. Hal-hal yang perlu diwaspadai khususnya dalam rangka
menjaga kewibawaan penyelenggaraan pemilu / pemilukada adalah intervensi penguasa, tekanan partai
politik, pengusaha yang menjadi komprador penguasa atau pihak partisan, dan agen-agen kepentingan
partai politik yang disusupkan ke lembaga-lembaga penyelenggara pemilu. Bawaslu harus mengambil
langkah cerdas dalam membuka diri untuk menerima segala masukan dan laporan. Pihak manapun
harus dihadapi secara profesional.
Adapun pihak-pihak yang patut dijadikan sebagai mitra strategis dalam menjalankan fungsi-
fungsi kepengawasan antara lain adalah kalangan media, aparat kepolisian, LSM yang terlibat
langsung dalam aktivitas pemantauan pemilu / KIPP, dan masyarakat. Peran serta berbagai pihak
sangat diperlukan dalam rangka menciptakan suasana demokrasi yang berkualitas. Segala bentuk peran
serta dari pihak manapun selama itu sejalan dengan misi Bawaslu harus dijadikan bahan pertimbangan,
tapi bila terindikasi memiliki muatan-muatan tertentu maka harus diabaikan. Bawaslu bekerja untuk
kepentingan bersama, bukan untuk memuluskan kepentingan pihak-pihak tertentu.
Intervensi dalam setiap penyelenggaraan suksesi politik hampir pasti ada. Maka harus ada strategi
yang jitu untuk menghindarkan diri dari pengaruh tersebut. Nah, bila Saya nanti terpilih sebagai
anggota Bawaslu maka Saya akan menerapkan beberapa hal sebagai berikut :
- Mempertegas kode etik keprofesian sebagai pengawas, seperti anggota Bawaslu tidak boleh
berhubungan dan berkomunikasi secara pribadi dengan pihak-pihak peserta pemilu.
- Menerapkan transparansi penanganan terhadap setiap kasus pelanggaran pemilu dengan
memperkuat fungsi-fungsi kehumasan dan membangun kerjasama dengan media.
- Memberi tenggat waktu yang lebih cepat dan tegas terhadap proses penyelesaian setiap kasus
pelanggaran, misalnya 3 hari tuntas atau dengan mengangkat slogan ‘Hari ini Anda Laporkan,
Besok Kami Putuskan!’. Dengan demikian tidak ada lagi kesempatan pihak-pihak tertentu
untuk melakukan intervensi.

Cinta dan persahabatan adalah pemanis kehidupan, sehingganya bila Saya kehilangan teman
atau cinta dari keluarga maka itu artinya Saya telah kehilangan manisnya hidup. Bila berbicara tentang
orang-orang yang patut Saya dengarkan maka Saya akan memberikan syarat terhadap orang tersebut.
Pertama, orang tersebut tidak bermasalah dengan Tuhannya (terjaga sholat 5 waktunya); kedua, orang
tersebut sangat cerdas secara ma’nawiyah dan orang yang cerdas menurut Rasulullaah yaitu orang
yang banyak mengingat kematian, biasanya kata-kata mereka lebih menyejukkan; ketiga, orang
tersebut mau mendengarkan dan menghargai siapapun.

BAGIAN KELIMA
Pengalaman tentang Demokrasi, Dunia Literatur dan Jurnalisme

Sejak masih dibangku sekolah SMA Saya sudah pernah mempraktekkan dan menerapkan
konsep kepemiluan dan demokrasi di sekolah. Saya ingin katakan bahwa mungkin Saya adalah ketua
OSIS pertama di Indonesia yang pernah dipilih secara langsung oleh seluruh siswa dalam satu sekolah
karena sesuai dengan inisiatif Saya pada saat itu kepada pembina OSIS agar sistem pemilihan

13
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com
dilakukan secara langsung. Ketertarikan Saya terhadap kepemiluan dan demokrasi sebenarnya berawal
dari kekaguman Saya terhadap salah seorang tokoh nasional yang sempat saya idolakan sebagai calon
presiden tahun 1999 silam. Sejak saat itulah Saya sudah mulai tertarik dengan segala hal yang terkait
dengan proses politik termasuk yang namanya pemilu dan tidak pernah melewatkan berita-berita yang
terkait dengan isu-isu politik, hukum dan demokrasi. Minat Saya pada kepemiluan dan demokrasi
cukup beralasan karena sejak SD Saya sudah akrab dengan praktek kepemimpinan, seperti ketua kelas,
ketua OSIS, Ketua Forum Remaja, Ketua LPM,dan Ketua Bidang Organisasi.
Karena begitu sulitnya untuk memperoleh buku-buku tertentu di Gorontalo menyebabkan Saya
kesulitan untuk mengakses buku-buku tentang kepemiluan dan demokrasi. Disamping itu pula
kemampuan Saya terbatas untuk menjangkau buku-buku tersebut. Namun beberapa judul buku yang
sempat kami baca namun belum Saya tuntaskan yaitu Demokrasi dan Konstitusi karya Prof.Dr. Muh.
Mahfud MD., SH.SU., Oposisi Demokrasi karya Redi Panuju, dan Undang-Undang Penyelenggara
Pemilu 2014 yang diterbitkan oleh Pustaka Yustisia. Kedua judul buku tersebut sangat penting dibaca
oleh para penyelenggara negara karena menjelaskan tentang struktur ketatanegaraan Indonesia serta
fenomena demokrasi di Indonesia yang mengalami banyak masalah dan hambatan.
Dari Gerakan ke Negara, Mega Trends 2000, Das Kapital karya Karl Marks, Visi Peradaban
Komprehensif, Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Fii Zhilaalil Qur’an karya Sayyid Quthb, dan
masih banyak lagi yang merupakan judul-judul buku yang pernah Saya baca.
Saya belum pernah membaca secara tuntas buku-buku tentang kepemiluan dan demokrasi.
Olehnya itu Saya belum dapat mengungkapkan basis argumentasi buku-buku tentang kepemiluan dan
demokrasi yang pernah Saya baca.
Artikel yang pernah Saya tulis dan sempat dimuat di media harian lokal diantaranya berjudul:
1. Disfungsi Psikhis Elit dalam Hiruk Pikuk Pilkada
2. Partai Syari’ah dan Politisi Kapitalis-Pornois
3. DM 1 A (tentang pemilihan walikota Gorontalo tahun 2008)
4. Pronografi dalam Wacana Demokrsi yang Kebablasan
5. Tunjangan Perumahan Bandit Berdasi
6. Nelson Pomalingo, Antara Obsesi Karir dan Ambisi Politik
Artikel-artikel tersebut sebagian besar merupakan argumentasi dan pandangan-pandangan
pribadi Saya sebagai penulis. Sebagiannya didasarkan pada basis teori para pakar seperti Samuel
Huntington, Francis Fukuyama, Rod Hague, Ibnu Aqil, Thamrin Amal Tomagola, dan juga
berdasarkan atas nash-nash berupa dalil al-Qur’an dan al-Hadits.

14
*Seleksi Calon Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo tahun 2017* www.nanangmasaudi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai