Anda di halaman 1dari 1

Biografi Singkat

Muhamad Tofik Mubarok lahir di Brebes, 12 Juli 2000. Mahasiswa yang kerap disapa
dengan sebutan Bung Tofik ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ibunya bernama
Marwati, sedang Ayahnya bernama Sahirin. Keluarga kecil, sederhana, dan semoga ya, selalu
bahagia.

Jenjang pendidikannya dimulai dari SDN 02 Tegalgandu, berlanjut ke SMPN 01


Bulakamba, sempat mesantren satu tahun di Ponpes Modern Darul Mujahadah Tegal, hingga
akhirnya mengambil jurusan MIPA di SMAN 01 Brebes sambil mesantren di Ponpes
Assalafiyah 2 Brebes. Saat ini ia sedang menempuh studi S1 jurusan Aqidah dan Filsafat Islam
di UIN Syarif Hidayatullah. Ia mempunyai minat pada banyak hal, mulai dari sains, politik,
sastra dan seni. Bidang-bidang itulah yang kemudian mempertemukannya dengan Filsafat.

Di sela-sela perkuliahan, ia aktif dalam beberapa organisasi seperti KPMDB (Keluarga


Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes) dan HMPS AFI (Himpunan Mahasiswa Program Studi
Aqidah dan Filsafat Islam). Selain itu, ia juga aktif dalam beberapa forum diskusi seperti PIUSH
(Pojok Inspirasi Ushuluddin), LIAR (Lingkar Akar Rumput), FNG (Forum Ngaji Gender) dan
Hermeneuta yang merupakan forum bentukannya sendiri bersama teman-teman seangkatannya.

Kisah Inspiratif

Siapa sangka akan semenyenangkan itu

Jika boleh jujur, pada dasarnya saya adalah orang yang tidak mengharapkan adanya KKN. Saya
pikir zaman telah berubah. Desa-desa sudah semakin maju, ditambah dengan adanya dana desa,
setiap pemerintah desa tentu sudah punya program tersendiri untuk kemajuan desanya.
Barangkali KKN sudah tidak lagi relevan.

Hingga akhirnya saya memulai KKN dengan tidak cukup antusias. Tapi bukan berarti saya
bermaksud menjadi beban dalam kelompok. Pada intinya saya memulai dengan biasa-biasa saja.

Tapi ternyata itu salah, seiring dengan berjalannya waktu, saya pikir KKN bukan hanya soal
memajukan desa, merubah desa dsb. KKN adalah soal bagaimana menjadi masyarakat,
membantu sesama, saling menolong dan saling memahami.

Dan sebagaimana judul yang saya tulis, saya tidak pernah menyangka KKN akan
semenyenangkan itu. Memahamai karakter setiap anggota, memahami masalah masyarakat,
pengalamaan mengajar anak-anak, mendengar kisah-kisah inspiratif dari tokoh masyarakat
setempat adalah hal-hal yang cukup berkesan bagi saya. Pada akhirnya saya dikategorikan
sebagai yang terpeka, padahal saya memulainya dengan biasa-biasa saja. Intinya KKN itu
menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai