Anda di halaman 1dari 4

Judul : Analisis Tingkat Kepadatan Tanah dengan Stabilisasi Kapur terhadap Kuat

Geser Langsung
Jurnal : Jurnal Konstruksi
Tahun : 2022
Penulis : Zulfikar Ahmad, Lambang Basri Said, Andi Alifuddin
Reviewer : Muhamad Hilmi Fadhlurohman
Masalah : Masih adanya berbagai masalah berkaitan dengan kinerja kapur pada
penelitian stabilisasi tanah, dengan itu peneliti melakukan pengujian eksperimental
dengan stabilisasi tanah dengan kapur terhadap nilai kepadatan dan kuat
geser langsung pada tanah.
Tujuan : Menganalisis hubungan tingkat kepadatan dan nilai parameter kuat geser
penelitian langsung, yaitu ydry, kohesi dan sudut geser (φ) setelah diberi kapur.
Metode : Metode analisis yang digunakan adalah membandingkan antara nilai tanah
penelitian asli dan nilai dengan tambahan variasi kapur.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tanah dengan stabilisasi
penelitian kapur terhadap nilai kuat geser langsung menujukkan bahwa nilai pemberian
kapur 0%, 5%, 10%,15%, dan 20% sebagai bahan stabilisasi, dapat
meningkatkan kepadatan dan kuat geser langsung tanah, dan di peroleh hasil
yang optimal pada komposisi pemberian kapur 10% yang dicampurkan
kedalam tanah natural
Kesimpula : Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian analisis kepadatan
n tanah dengan stabilisasi kapur terhadap nilai kuat geser langsung
menujukkan bahwa nilai pemberian kapur 0%, 5%, 10%, 15%, dan
20% sebagai bahan stabilisasi, dapat meningkatkan kepadatan dan kuat
geser langsung tanah, dan di peroleh hasil yang optimal pada komposisi
JURNAL KONSTRUKSI (JK-TIS)9maksumum sebesar 1,571 g/cm3, dan
nilai parameter kuat geser yaitu, cohesi sebesar 0,581 kg/cm2, sudut geser
sebesar 59,93° dannilai kuat geser sebesar 1,272 kN/m2. Dengan
demikian kuat geser langsung dapat meningkat seiring bertambah nilai
kepadatan.
Judul : Tanah Gambut Melalui Uji Triaksial Consolidated Undrained dan
Unconsolidated Undrained.
Jurnal : Teknik Sipil ITB
Tahun : 2015
Penulis : Wiwik Rahayu, Puspita Lisdiyanti, Rendy Eka Pratama
Reviewer : Muhamad Hilmi Fadhlurohman
Masalah : Kurangnya daya dukung tanah gambut tersebut, maka diperlukan upaya
penelitian perbaikan dan peningkatan daya dukung tanah agar dapat menunjang
konstruksi bangunan.
Tujuan : Mengetahui daya dukung tanah gambut.
penelitian
Metode : Metode analisis yang digunakan adalah membandingkan antara CU dan
penelitian UU dari hasil pengujian triaxial.
Hasil : Perubahan parameter kuat geser tanah gambut berdasarkan uji triaksial
penelitian Unconsolidated Undrained (UU) setelah penambahan mikroorganisme yaitu
menaikkan nilai kohesi (c) dari 2.31 kPa menjadi 26.26 kPa dan
menurunkan nilai sudut geser (ϕ) dari 1.580 menjadi 1.230 untuk sampel
kecil. Sementara itu untuk pengujian sampel besar, hasilnya adalah
menaikkan nilai kohesi (c) dari 1.16 kPa menjadi 4.05 kPa dan menurunkan
nilai sudut geser ϕ dari 1.350 menjadi 1.040. Sedangkan perubahan
parameter kuat geser tanah gambut berdasarkan uji triaksial Consolidated
Undrained (CU) setelah penambahan mikroorganisme yaitu menaikkan nilai
kohesi efektif (c’) dari 5.11 kPa menjadi 7.55 kPa dan menaikkan nilai sudut
geser efektif (ϕ’) dari 34.810 menjadi 43.150.

Pengujian triaksial Consolidated Undrained (CU) lebih tepat dan


representatif digunakan pada tanah gambut dibandingkan uji triaksial
Unconsolidated Undrained (UU), dikarenakan pada uji triaksial UU nilai
sudut geser tanah gambut tidak terakomodasi dan ter-record dengan baik.
Kesimpula : Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan mikroorganisme pada tanah
n gambut memengaruhi parameter kuat geser. Pada uji triaksial
Unconsolidated Undrained (UU), nilai kohesi (c) meningkat dan nilai sudut
geser (ϕ) menurun. Pada uji triaksial Consolidated Undrained (CU), terjadi
peningkatan signifikan pada nilai kohesi efektif (c') dan sudut geser efektif
(ϕ').

Hasil menunjukkan bahwa uji triaksial CU lebih disarankan untuk


karakterisasi tanah gambut karena memberikan representasi yang lebih baik
terhadap nilai sudut geser. Uji triaksial UU kurang akurat dalam merekam
nilai sudut geser tanah gambut setelah penambahan mikroorganisme. Oleh
karena itu, pemilihan uji triaksial CU lebih tepat untuk analisis sifat kuat
geser tanah gambut.
Judul : KARAKTERISITIK TANAH LUNAK SUMATERA UTARA
BERDASARKAN PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS
Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Teknik 2023
Tahun : 2020
Penulis : Arif Darmawandi, Aazokhi Waruwu, Tematius Halawa, Doni Harianto,
Muammar
Reviewer : Muhamad Hilmi Fadhlurohman
Masalah : Tanah lunak merupakan tipe tanah yang kurang baik sebagai tanah dasar
penelitian konstruksi, tanah ini dapat berupa tanah lempung maupun tanah gambut.
Tanah seperti ini membutuhkan perbaikan atau stabilisasi, namun
sebelumnya perlu pengetahuan tentang karaktersitik tanah yang akan
diperbaiki sebagai dasar dalam melakukan perbaikan dan pemilihan metode
atau bahan perbaikan.
Tujuan : Menganalisis sifat fisik tanah, hasil pengujian kuat tekan bebas, dan
penelitian karakteristik tanah lunak.
Metode : Pengujian dilakukan di laboratorium untuk mengetahui sifat fisiknya dan
penelitian diteruskan dengan uji kuat tekan bebas.
Hasil : Tanah Gatot Subroto Medan mempunyai karakter yang sama dengan tanah
penelitian Gunungsitoli, kedua tanah di lokasi ini dapat digolongkan sebagai tanah
lunak dengan plastisitas sedang, karena memiliki nilai kuat tekan bebas < 50
kN/m2 dan indeks plastisitas antara 7-17 %. Tanah Pantai Labu digolongkan
sebagai tanahdengan karakterisitik tanah lunak dengan plastisitas tinggi,
karena nilai kuat tekan bebas< 50 kN/m2, tetapi memiliki indeks plastisitas
> 17%. Tanah Marindal memiliki karakterisitik sebagai tanah lempung
sedang dengan plastisitas sedang karena memiliki nilai kuat tekan bebas
antara 50100 kN/m2dan indeks plastisitas antara 7-17 %. Tanah Patumbak
merupakan tanah lempung kaku dengan plastisitas tinggi, dimana nilai kuat
tekan bebas antara 100-200 kN/m2dengan indeks plastisitas > 17%.
Kesimpula : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tanah di lokasi Gatot
n Subroto Medan, Marindal, Pantai Labu, dan Gunungsitoli perlu distabilisasi,
karena memiliki karaktersitik sebagai tanah lunak dengan plastisitas sedang
ke tinggi, sedangkan tanah di lokasi Patumbak tidak memerlukan
perbaikankarena tergolong sebagai tanah lempung kaku dengan nilai kuat
tekan bebas lebih dari 100 kN/m2.
Judul : KORELASI ANTARA NILAI KUAT GESER TANAH DAN NILAI CBR
PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH KABUPATEN MEMPAWAH
Jurnal : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Tahun : 2022
Penulis : Geraldo Dewantara, Elsa Tri Mukti, R M Rustamaji
Reviewer : Muhamad Hilmi Fadhlurohman
Masalah : Tanah lempung memiliki daya dukung tanah dan kuat geser tanah yang
penelitian rendah, hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada konstruksi
khususnya konstruksi jalan.
Tujuan : Mengetahui korelasi nilai kuat geser dan nilai CBR pada tanah lempung di
penelitian daerah kabupaten Mempawah.
Metode : Dalam penelitian ini digunakan alat Vane Shear Test dan alat Dynamic Cone
penelitian Penetrometer. Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO, USCS, dan USDA,
semua titik uji memiliki fraksi lempung. Dalam menentukan nilai CBR
menggunakan 2 metode yaitu metode menurut pedoman Kementerian
Pekerjaan Umum dan Buku Perkerasan Lentur Jalan Raya oleh Silvia
Sukirman.
Hasil : Hasil pengujian dianalisa menggunakan analisa regresi sederhana linear dan
penelitian menghasilkan persamaan untuk penentuan nilai CBR menurut Kementerian
Pekerjaan Umum berturut-turut CBR = 6,7663(Cu) + 0,3664, CBR =
7,5016(Cu) + 0,2823, dan CBR = 1,2531(Cu) + 1,2665 dan untuk penentuan
nilai CBR menurut buku Perkerasan Lentur Jalan Raya menghasilkan
persamaan CBR = 3,4784(Cu) + 1,9740, CBR = 2,3456(Cu) + 2,0730, dan
CBR = -6,0645(Cu) + 3,5482. Nilai koefisien korelasi berturut-turut yaitu
0,5077, 0,2711, dan 0,0619 untuk nilai CBR menurut Kementerian
Pekerjaan Umum dan 0,2500, 0,0742, dan -0,2673 untuk nilai CBR menurut
buku Perkerasan Lentur Jalan Raya.
Kesimpula : Dapat disimpulkan hubungan antara nilai kuat geser dan nilai CBR pada
n tanah lempung lunak dan sangat lunak tidak memiliki hubungan.

Anda mungkin juga menyukai