Anda di halaman 1dari 11

No.

ll ,Tahun VI, Maret 2005 ISSN 1412-1905

Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan

C 11 oc1ety dan Prospeknya di Indonesia


Frd h ( hr 'itlanmqs 'l

Kreat1f1tas Pengembangan Manajemen SDM di Perguruan Tinggi


Qoman Anwar

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Rangka


Desentralisasi Pendidikan
Tita Meirina Djuwita

Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan


Hasruddm V ·
Kritik Terhadap Paradigma Positivisme
Hj. T. Sutjihati Somantn

Penerapan MSDM pada Daerah Masa Kini


Drs. Hidayat, M.Si

trategi Pengembangan Sistem lnformasi Tenaga Kependidikan


Dr. Hj Mintarsih Danumihardja, M.Pd.

Supervisi yang Profesional di Sekolah dapat Peningkatan Kualitas


Manajemen Sekolah dan Kinerja Pembelajaran
H. Syaiful Sagala

Menuntaskan Reformasi yang Mengambang


W narno Surakhr1ad

Peran rta Perguruan Tinggi dalam Memecahkan


a I h KetenagakerJaan
FORMASJ
JURNAL KAJIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
ISSN 1412-1905
No.11,Tahun VI,Maret 200
PELINDUN(i
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UP/) Bandung
Ju
PEMBINA
Rektor UHAMKA Jakarta
Rektor UNNES Semarang
Direktur pp., UP/, Asdir I, ll dan Ill pp., UP/

PENASEHAT
Th Abin Syamsudin Makmun
Abdul Azis Wahab
Djam ·an Satori
Nanang Fattah Kreatifita

KETUA PENYUNTJN(i
Qomari Anwar Penerapan Manajc
A. T: Sugito

PENYUNT/N(i PELAKSANA
Syaiful Saga/a
HaniefSaha Gafur

ANGGOTA PENYUNTIN(i
lim Wa.~/iman
Sufyarma Marsidin
Kasmianto
Yahya
Amiruddin Siahaan
Strategi F
SIRKULASI
Mintarsih /)anumihardja
Eui.'> Kanvati Supervisi l

A LAMA T REDAKASI
..
IIi

UHAMKA Jakarta, Jl. Limau II, Kebayoran Baru, .Jakarta 12130


Telp. (021) 7208117
email: ultamkapress (jl!yahoo.com
PPs UP/ Barldung, Jl. Setiabudi, Bandung
Telp. (022) 2001197
Peranserta Pen
No.11 ,Tehun VI ,Maret 2005 ISSN 1412-1905

FORMASI
JURNAL KAJIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

DAFTAR lSI
Pengantar Redaksi
[2)

Civil Society dan Prospeknya di Indonesia


Endah Christianingsih
[3)

Kreatifitas Pengembangan Manajemen SDM di Perguruan Tinggi


Qomari Anwar
[12)

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Rangka Desentralisasi Pendidikan


Tita Meirina Djuwita
[19)

Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan


Hasruddin
{30)
Kritik T erhadap Paradigma Positivisme
Hj. T: Sutjihati Somantri
[38]
Penerapan MSDM pada Daerah Masa Kini
Drs. Hidayat, M.Si
[44)
Strategi Pengembangan Sistem lnfonnasi Tenaga Kependidikan
Dr. Hj. Mintarsih llanumihanf.JCI, M.Pd.
[64)
Supervisi yang Profesional di Sekolah dapat Peningkatan Kualitas
~anajemen Sekolah dan Kinerja Pembelajaran
H. Syaiful Sagala
[74)

Menuntaskan Refonnasi yang Mengambang


Winamo Surakhmad
[85]
Peranserta Perguruan Tinggi dalam Memecahkan Masalah Ketanakerjaan
lbnu Hajar
[91)
Dengan demikian,
METODE EKSPERIMEN DAliM PENELITIAN PENDIDIKAN adalah peneliti~
Oleh: Hasruddin dengan meng~
terhadap objek t:
kontrol (Nasi1
ABSTRAKSI eksperimen me1
Metode eksperimen dalam bida:n3 pendidikan merupakan alternatif penelitian yang
pilihan yang dapat dilakukan, dan hasil yang diperoleh telah banyak menyelidiki se5
berkontribusi terhadap perkembangan pembelajaran. Ciri penelitian
diketahui atau '
eksperimen yaitu adanya variabel bebas yang dimanipulasi, adanya teori (principl
kontrol atau pengendalian, dan adanya observa.si terhadap variabel bebas (Hanafiah, 1~
apakah benar-benar mempengaruh'l variabel terikat. Keunggulan metode merupakan ke~
eksperimen adalah sangat baik dalam mengu.ji hipotesis dan memiliki suatu peristiw~
va_liditas internal dan eksternal paling mantap. muncul diama
secermat mung!
Kata Kunci: Metode Eksperimen, Pendidikan diketahui hubu
munculnya gejala
A. PENDAHULUAN ini berkaitan dengan "Mental
Metode eksperimen telah Discipline in High Sclwol Subjecs" C. Apa Cit
berhasil dalam penyelidikan di dunia diterbitkan dalam Journal of Education Eksperimen?
fisika, lalu metode ini diterapkan dalam Psyclwlogy (Furchan, 1982). Penelitian
bidang-bidang lainnya. Pada abad ke Berbeda dengan metode penelitian ciri-ciri: (1) Adan~
sembilanbelas, metode ini diperkenal- lainnya, bahwa metode eksperimen bebas (independe
kan ke dalam biologi, sehingga dianggap sebagai metode penelitian v.ariabel lainnY1
kemajuan yang pesat teijadi di bidang yang paling ·sophisticated untuk bebas, dipertaha
zoologi, fisiologi, dan pengobatan. menguji hipotesis (Furchan, 1982). pengaruh varia;
Menjelang akhir abad sembilanbelas, Penelitian eksperimen sebagai variabel terikat
para ahli mulai menerapkan metode ini penelitian yang memberikan informasi diamati.
ke masalah-masalah psikologi, dan paling mantap baik dipandang dari Jadi, dala
itulah awal lahirnya psikologi segi internal validity ada dua variab
eksperiDJental. Dalam tahun 1980an, maupun dari segi eksternal validity diperhatikan, ya
untuk pertama kalinya metode (Suryabrata, 1983). Dengan variabel terika
eksperimen mulai digunakan untuk diterapkannya metode eksperimen dimanipu-lasi at~
menyelidiki masalah-masalah dalam bidang pendidikan, dewasa ini peneliti, sedang
pendidikan. sudah banyak yang dapat dirasakan yaitu variabel di
Penelitian Joseph M. Rice tahun 1987 itu diamati, tida
berbagai hq_sil dan perkembangan
peneliti. Dinam
"The Futulity of the Spelling Grind' dalam dunia pendidikan (Ali, 1985).
karena nilai vr
tentang hasil belajar ejaan di sekolah-
atau terikat dan
sekolah di Amerika menandai usaha B. Apakah Metode Eksperimen dengan nilai var
pertama dilakukannya eksperimentasi dalam Penelitian? untuk menelit
di bidang pendidikan. Edward L. Metode eksperimen adalah pembelajaran ya
Thorndike tahun 1924 dan para observasi di bawah kondisi buatan hasil belajar
peneliti awal lainnya meluaskan (artificial condition), dimana kondisi peneliti akan
metode eksperimen 1n1 ke tersebut dibuat dan diatur oleh si pembelajaran ya
bidang pendidikan. Penelitian Thordike peneliti. dengan mengguna

30 FORMASI, No. 11, Tahun VI, Maret 2005 (Hasruddin] Metode E


Dengan demikian, penelitian eksperimen yang berbeda-beda untuk memastikan
adalah penelitian yang dilakukan pengaruhnya terhadap hasil belajar,
dengan mengadakan manipulasi atau vari?-bel terikatnya.
terhadap objek penelitian dan adanya Untuk mernahami ciri-dri penelitian
kontrol (Nasir, 1988). Metode eksperimen dalarn pendidikan, <hberikan
eksperimen merupakan suatu alat contoh berikut ini dengan menguraikan
penelitian yang digunakan un tuk suatu penyelidikan yang dilakukan di
menyelidiki sesuatu yang belum tingkat perguruan tinggi. Perhatikan
diketahui atau untuk menguji suatu dengan seksama istilah-istilah penting,
teori (principle) atau hipotesis karena istilah-istilah ini sangat erat
(Hanafiah, 1997). Eksperimen kaitannya dengan penelitian eksperimen.
merupakan kegiatan untuk meneliti Bennie R. Lane, dengan judul
suatu peristiwa atau gejala yang . "An Experiment with Programmed
muncul diamati dan dikontrol Instruction as a Suplement to Teaching
secermat mungkin, sehingga dapat College Mathematics by Closed-Circuit
diketahui hubungan sebab akibat Television". Tahun 1964, Lane
munculnya gejala tersebut {Ali, 1985). melaporkan sebuah studi yang
menyelidiki pengaruh sejenis bahan
C. Apa Ciri-ciri Penelitian kuliah pelengkap yang digunakan
Eksperimen? dalam matakuliah matematika dan
Penelitian eksperimen memiliki diajarkan melalui televisi lokal (closed
ciri-ciri: (1) Adanya manipulasi variabel circuit televisiori). Eksperimen m1
bebas (independent variable); (2) Semua memban-dingkan penggunaan buku
v.ariabel lainnya, kecuali variabel pelajaran berprogram dengan dua
bebas, dipertahankan tetap, dan (3) teknik lainnya untuk menyajikan
pengaruh variabel bebas terhadap bahan pelengkap di dalam kelas yang
variabel terikat (dependent variable) diajar melalui televisi.
diamati. Hipotesis. Hasil belajar
J adi, dalam metode eksperimen, mahasiswa yang memakai bahan
ada dua variabel yang perlu sekali pelajaran pelengkap berprogram akan
diperhatikan, yaitu variabel bebas dan lebih tinggi daripada hasil belajar
variabel terikat. Variabel bebas mahasiswa yang menggunakan bahan
dimanipu-lasi atau diubah-ubah oleh si pelajaran pelengkap yang tidak
peneliti, sedangkan variabel terikat, berprogram (non prog-rammed). Atau,
yaitu variabel di mana akibat perubahan jika dinyatakan dalam hipotesis nol
itu diamati, tidak dimanipulasi oleh si (hipotesis nihil) atau Ho: Hasil belajar
peneliti. Dinamakan variabel terikat mahasiswa yang mengguna-kan bahan
karena nilai variabel ini tergantung pelengkap berprogram tidak akan
a tau terikat dan beru bah-u bah sesuai berbeda dengan hasil belajar
dengan nilai variabel bebas. Misalnya, mahasiswa yang mengguna-kan bahan
untuk meneliti pengaruh metod.e kuliah pelengkap tidak berprogram.
pembelajaran yang berlainan terhadap Sampel. Semua mahasiswa
hasil belajar akuntansi, seorang yang terdaftar dalam mata kuliah
peneliti akan memanipulasi metode "Prinsip-prinsip Pokok Matematika" di
pembelajaran yakni variabel bebasnya, George Pearbody College for Teachers.
dengan menggunakan metode pembelajaran

[Hasruddin] Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan 31


Hasll Pen~
Variabel Bebas. Variabel bebas didasarkan pada soal-soal pekerjaan signiflkansi mean
dalam studi ini adalab jenis bahan rumah yang telah ditentukan. itu digunakan
kuliah pelengkap yang dipakai dalam Kelompok I melihat fllem Hasilnya menu
mata kuliah matematika. kinescope tentang pemecahan soal yang signiflkan
Variabel Terikat. Variabel wtihan pekexjaan rumah. Para mahasiswa rata-rata ketiga
terikat dalam studi ini adalah skor tes diminta untuk membandingkan hasil Dalam perbandin
hasil belajar matematika yang peketjaan rumah mereka dengan III dengan Kelorr
diberikan pada akhir penyelidikan. keterangan televisi guna mencocokkan belajar rata-rata
Peugendalian. Sampel secara hasil yang mereka peroleh signiflkan lebih t
acak dikelompokkan menjadi tiga atau untuk mendapatkan bantuan dalam setiap k2
kelompok yang berbeda hanya pada yang diperlu-kan. Beberapa topik belaj.ar Kelompo~
jenis bahan kuliah pelengkap yang ulangan dibahas tetapi tidak ada tidak berbeda sed
mereka gunakan. Untuk menghindar- bahan pengembangan baru yang KesimpuL
kan faktor perbedaan dosen, peneliti disajikan. Kelompok II ikut serta dalam terprogram meruJ
bertanggungjawab atas ketiga metode kuliab bantuan di dalam kelas di mana lebih efektif da
kuliah pelengkap tersebut. Guna peneliti menjawab pertanyaan- pelengkap lainn1
menjamin penyajian bahan yang pertanyaan yang ada hubungannya (kuliah) lewat ·
seragam, soal-soal peketjaan rumah dengan latihan -latihan yang telah diskusi di dalan
telah dipilih dan lengkap dengan ditentukan. · Para mahasiswa memban- pembahasan so
seperangkap pemecabaannya yang tu dosen dalam memecahkan masalah ternyata mempm
telah disiapkan sebelum eksperimen. yang diketjakan di papan tulis. sama.
Catatan ini dipakai dalam penyajian Pertanyaan-pertanyaan lain yang ada Dari gam
bahan kepada tiap-tiap kelompok hubungannya dijawab, namun tidak dapat melihat 5
eksperimen tersebut. Untuk menganalisis ada penyajian bahan baru. suatu penelitian e
skor tes hasil belajar tet:sebut Kelompok III mempelajari buku (a) Suatu per~
digunakan Analisis kovarian. kecil berprogram yang disusun oleh pemecahannYI
Prosedur. Eksperimen m1 peneliti dan didasarkan pada latihan- Persoalan ya.n
menggunakan disain acak sederhana latihan yang telah ditentukan. hubungan ant
dengan tiga kelompok yang memperoleh Mahasiswa dianjurkan untuk (b) Hipotesis men
perlakuan (treatment gror..pt. Tiap-tiap membandingkan jawaban mereka kedua variabe
kelom-pok, dalam kamar terpisah satu terhadap soal-soal itu dengan jawaban (c) funasukan krn
sama lain, mengikuti kuliah yang sama yang ada dalam bahan yang sudah dan pengukut
yang disiarkan melalui televisi selama diprogramkan itu. Bagian terakhir (d) Analisis data
setengah jam pertama dari setiap jam setiap pelajaran meringkas konsep- dapat menet~
kuliah. Kuliah ini pada dasarnya konsep yang disajikan di dalam kuliah, variabel-varial
bersifat berkelanjutan dan didasarkan tetapi tidak memasukkan materi baru. hubungannya
pada tugas-tugas membaca yang Sesudah dua belas kali pertemuan di D. Bagaimana
diambil dari buku wajib. Selama dalam kelas, para mahasiswa itu diberi .Metode Eksp
setengah jam selebihnya, tiap-tiap tes hasil belajar. Disain studi itu Pengendalij
kelompok menerima pembelajaran yang diringkas sebagai tabel-1 berikut: eksperimen. Tanp
JCelu Keloalpok V.ariabd .Beba Variabel Terikat tidak mungkin d
A I Filem Kinescope Tes basil belajar tegas pengaruh v~
B n Diskusi di dalam kelas Tes basil belajar pengendalian dala
c Ill Buku berprogram Tes basil belaiar untuk mengatm
Tabel-1

[Hasruddin] Metode Ek
32 FORMASI, No. 11, Tahun VI, Maret 2005
Hasil Penelitian. Untuk rnenguji pengaruh variabel dapat diselidiki.
pekerjaan signiflkansi mean skor tes hasil belajar Oleh karena penelitian pendidikan
itu digunakan analisis kovarian. berhubungan dengan rnanusia, rnaka _
Hasilnya rnenunjukkan perbedaan selalu terdapat banyak variabel.
yang signiflkan dalarn hasil belajar Pengendalian sekeras hukum variabel
rata-rata ketiga kelompok tersebut. tunggal tidak rnutlak penting, karena
Dalarn perbandingan antara Kelompok banyak aspek yang rnenyebabkan
III dengan Kelornpok I dan II, hasil perbedaan situasi itu tidak ada
belajar rata-rata Kelornpok III secara hub~ya dengpn. tujuan penyelidilmn,
signiflkan lebih tinggi pada taraf 0,05 sehingga dapat diabaikan. Kita cukup
dalarn setiap kasus. Hasil rata-rata rnenerapkan hukum satu -satunya
belajar Kelornpok I dan Kelornpok II variabel be bas yang signiftkan saja
tidak berbeda secara signiftkan. (Furchan, 1981).
Kesim.pulan. (1) Materi Sebagai contoh, dalarn suatu
terprograrn rnerupakan pelengkap yang studi tentang pengaruh perbedaan dua
lebih efektif daripada dua rnetode rnetode rnengajar berhitung, orang
pelengkap lainnya bagi pengajaran akan rnengingin-kan adanya dua
(kuliah) lewat televisi, (2) Metode kelornpok anak yang identik dalarn
diskusi di dalarn kelas dan rnetode segala hal kecuali cara diajar
pernbahasan soal rnelalui televisi berhitung. Karena untuk mendapatkan
ternyata rnernpunyai keefektifan yang dua kelornpok yang sepenuhnya
sama. identik itu tidak rnungkin, maka
Dari garnbar~n di atas, kita peneliti berusaha mendapatkan dua
dapat rnelihat segi-segi utarna dari kelompok yang sejauh mungkin sama
suatu penelitian eksperimen: dalarn variabel-variabel yang ada
(a) Suatu persoalan yang dicari hub~ ~ berhitung, seperti
pemecahannya oleh · peneliti. kemarnpuan rnernOOai. motivasi, kecerdasan.
Persoalan yang berkenaan dengan umum, dan sebagainya. Variabel-
hubungan antara dua variabel. variabel lain yang sangat tidak
(b) Hipotesis mengenai sifat hubungan mungkin ada hubung.annya dengan
kedua variabel itu. berhitung, seperti kemampuan atletik,
(c) .funasukan. kondisi-kondisi eksperirrental tinggi badan, warna rarnbut, dapat
dan pengukuran. diabaikan. Oleh karena itu, dalam studi
(d) Analisis data, sehingga peneliti eksperimen dalam bidang pendidikan, kita
dapat rnenetapkan apakah antara memerlukan prosedur-prose..dur yang
variabel-variahel itu ada rnernungkinkan kita rnernbandingkan
hubungannya atau tidak. kelornpok berdasarkan variabel-variabel
yang signiflkan. Beberapa metode
D. Bagaimana Pengendallan pada
pengendalian telah ditemukan, yaitu:
Metode Eksperimen?
(1) penempatan secara acak, (2)
Pengendalian adalah inti metode
pemadanan teracak (randomized
eksperimen. Tanpa pengendalian kita
matching), (3) pemilihan yang homogen,
tidak mungkin dapat rnenilai secara
(4) analisis kovarian, dan (5)
tegas pengaruh variabel bebas. Tujuan
penggunaan subjek sebagai pengendali
pengendalian dalarn eksperimen adalah
mereka sendiri.
untuk mengatur situasi sehingga

[Hasruddin] Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan 33


Vl, Maret 2005
Perlakuka
E. Apa Internal Validity dan kepada sampel ~
External Validity pada Metode jangka waktu te
Eksperimen? itu, vanabel ter:i
Internal validity adalah untuk tersebut diukur.
menjawab "Apakah manipulasi eksperi- antara prates dan
mental pada studi ini memang benar- Tabel- 2 setiap kelompok
benar menimbulkan perbedaan? skor perbedaan n
Sedangkan External validity adalah kan guna m
yang menanyakan persoalan "Seberapa 2. Disain yang Hanya Menggunakan perlakuan ekspet
representatifkah penemuan-penemuan Pasc;:a Tes dengan Subjek Diacak kepada kelom;
penelitian dan seberapa jauh hasil- dan Dua Kelompok menyebabkan pe
hasilnya dapat digene-ralisasikan Disain ini memerlukan adanya besar daripada l
kepada subjek- subjek atau kondisi- dua kelompok subjek yang ditetapkan Signiflkansi pet
kondisi semacam? secara acak dan yang masing-masing rata-rata (dapat
diberi kondisi yang berbeda. Prates mengurangi peruba
F. Bagaimakah Disain Penelltian tidak digunakan dalam disain ini. coba dengan denga
Eksperimen? Pengacakan digunakan untuk kelompok pen~
Sebenarnya bentuk disain pengendalian semua kemungkinan dengan suatu tes
penelitian eksperimen ini banyak dan variabel luar serta untuk menjamin misalnya t-test a
betvariasi, namun dalam tulisan ini bahwa setiap perbedaan di antara statistika yang
hanya dikemukakan beberapa desain kedua kelompok itu sebelum analisis kovari1:
yang paling sering digunakan dalam eksperimen dilakukan hanya dikaitkan pascates sebagai
penelitian eksperimen yang dikutip dari dengan faktor .kebetulan belaka, dan dan skor prates
Furchan (1981). karenanya akan mengikuti hukum Bentuk disainny~
probabilitas. berikut ini.
1. Disain Statis dengan Dua Misalnya, melakukan penelitian
Kelompok pada anak TK atau SD kelas 1, dimana
Disain ini menggunakan dua kita tidak mungkin melakukan prates E Yl
kelompok, dan hanya satu di karena pengetahuan mereka belum P Yl
antaranya yang diberi perlakuan tampak jelas. Bentuk disainnya seperti
eksperimental. Kedua kelompok tabel - 3 beriku t ini. Tabel- 4
diasumsikan sama dalam semua segi
· · ,:. ...: ·· .-. ··' VariabtJ
yang relevan dan hanya berbeda dalam ':'· ... ·.~. :~ •• " · .1' ,_· ..... . . , 4. Disain Faktorl
pemberian X kepada mereka. Ukuran y Dalam kas1
(R)E X
variabel terikat bagi kedua kelompok (R) p y kompleks, biasru
tersebut keroudian diperbandingkan variabel yang
untuk · menetapkan pengaruh Tabel- 3 sim ultan. Sebagai
perlakuan X. metode mengajar
Misalnya, prestasi belajar siswa 3. Disain yang Menggunakan Pra~ tergantung pada
yang diajar dengan metode baru (misal- dan Pascates dengan Kelompok- misalnya tingkat
nya, metode debat) dibandingkan kelompok yang Diaeak keperibadian guru
dengan prestasi siswa dari kelas dalam kelas, dan s
serupa yang diajarkan dengan metode Sampel dimasukkan dalam yang diberikan olel
tradisional (misalnya ceramah). Bentuk kelompok coba dan kelompok dapat ditingkatk
disainnya seperti tabel - 2 beriku t ini. pengendali secara acak dan diberi dengan jalan
prates ten tang variabel terikat Y.

[HasruddinJ Metode
34 FORMASI, No. 11, Tahun VI, Maret2005
Perlakukan diberikan hanya simultan dari dua atau lebih variabel
kepada sampel kelompok coba dalam bebas dengan menggunakan disain
jangka waktu tertentu, dan sesudah faktorial. .
itu, vanabel ter;ikat kedua kelompok Dalam disain faktorial, dua atau
tersebut diukur. Perbedaan rata-rata lebih variabel dimanipulasi secara
antara prates dan pascates (Y2-Y1) bagi simultan untuk menyelidiki pengaruh
setiap kelompok dihitung, kemudian masing-masing terhadap variabel
skor perbedaan rata-rata ini dibanding- terikat, di samping juga pengaruh-
kan guna memastikan apakah pengaruh yang disebabkan oleh
perlakuan eksperimen yang diberikan interaksi antara beberapa variabel itu.
kepada kelompok coba telah Pada disain faktorial, variabel
menyebabkan peruba.han yang lebih bebas yang dimanipulasi disebut
besar daripada kelompok pengendali. variabel.eksperimen tal, sedang variabel
Signiflkansi perbedaan perubahan bebas yang kedua, yang telah dibagi
rata-rata (dapat diketahui dengan beberapa tingkatan disebut variabel atnbut
mengurangi. perubahan rata-rata kelompok Pengaruh perlakuan eksperimental pokok
roba dengan dengan perubahan rata-rata terhadap variabel terika.t dinilai pada
kelompok pengendali) ditetapkan setiap tingkatan variabel yang lain.
dengan suatu tes statistik yang sesuai, Contoh berikut ini, beberapa subjek
misalnya t-test atau Tes F. Prosedur tingka.tan 1 menerima Perlakuan A
statistika yang lebih teliti adalah (Kotak 1), sedang lainnya menerima
analisis kovarian, dengan skor Perlakuan B (Kotak 3). Sebagian subjek
pascates sebagai variabel terikatnya Tingkatan 2 menerima Perlakuan A
dan skor prates sebagai kovariatnya. (Kotak 2), ·sedang yang lain menerima
Bentuk disainnya seperti tabel - 4 Perlakuan B (Kotak 4), seperti tabel - 5
beriku t ini. beriku t ini.

Tabel- 4

4. Disain Faktorial Sederhana Sebagai gambaran, misalkan


Dalam kasus gejala sosial yang seoran&_ pengeksperimen yang ingin
kompleks, biasanya ada beberapa mem-bandingkan keefektifan dua
variabel yang berinteraksi secara macam modul berprogram, yaitu
simultan. Sebagai contoh, keefektifan Metode A dan Metode B terhadap hasil
metode mengajar tertentu mungkin belajar siswa yang mengikuti pelajaran
tergantung pada sejumlah variabel, IPS di kelas 2 SMP, dengan keyakinan
misalnya tingkat kecerdasan siswa, Lahwa mungkin kedua metode ini
keperibadian guru, suasana umum di mempunyai pengaruh yang berbeda
dalam kelas, dan sebagainya. Informasi ditinjau dari tingkat kecerdasan siswa.
yang diberikan oleh sebuah eksperimen Pengeksperimen membagi populasi itu
dapat ditingkatkan secara nyata menjadi dua, yaitu mereka yang
dengan jalan menega skan efek mempu nyai skor IQ tinggi dan mereka

[Hasruddin) Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan 35


yang mempunyai skor IQ rendah. Gambar disainnya sebagai tabel-7 4. Clik Data Vie~
Kemudian &'r-ara acak ia memilib 60 berikut: data. PadG
sampel dru i kelompok yang ber-IQ masu~an <l
tinggi dan menetapkan 30 orang di Pretest Posttest Pada kolon
antaranya diajarkan depgan Metode A perlakuan 1,
sedang 30 siswa lainnya diajar dengan dan Postest ~
Metode B. Proses m1 juga dan postest.
dilakukan pada kelompok yang ber-IQ 5. Sorot Analy
rendah. 6. Sorot GeneCJ
Dalam eksperimen seperti ini, Univariate, lal
Tabel- 7
menunjukkan disain faktorial 2 x 2 7. Sorot Option,
yang dipakai untuk mengukur kedua 8. Clik bagian
metode mengajar terbadap basil Keterangan: dalam a
belajar siswa. Perbatikan bahwa disain T1 =pretest descriptive, I
2 x 2 i1).i memerlukan adanya empat T2 = postest clik, akan ffi\j
kelompok sampel. Sampel di setiap X = perlakuan
tingkat kecerdasan itu secara a cak (A) Perlakuan 1 (kontrol) G. Penutup
ditetapkan untuk menerima kedua Pembelajaran tradisional Telah
perlakuan itu. Bentuk disainnya (ceramah) Eksperimen
seperti tabel - 6 beriku t ini. (B) Perlakuan 2 Pembelajaran Pendidikan be
berbasis penemuan (inkuiri) datanya. Untuk
Bamodul (Xtj
~) (C) Perlakuan 3; mendalam maka
MetodeA Metndo·B Pembelajaran berbasis membaca buk.u
Tinggi Kotak 1 Kotak 3 penemuan (inkuiri) + peng- dalam tulisan iru
Rendah Kotak2 Kotak4 gunaan peta konsep. melakukan
menggunakan
Tabel- 6 Setelah menc
Variabel bebas: metode tradisional,
Kelebihan disain faktoril adalah metode penemuan, dan metode dirasakan ternya
karena disain ini: (1) dapat menyelesaikan penemuan + peta konsep. itu mudah.
dalam satu kali eksperimen, dimana Variabel terikat: basil belajar
tanpa menggunakan disain m1 mahasiswa.
mungkin memerlukan dua atau lebih Data dianalisis dengan teknik Analisis
studi yang terpisah, (2) memberikan Kovarian (Anakova).
kesempatan untuk menyelidiki interaksi Untuk menganalsis data dengan
yang sering begitu penting dalam menggunakan Program SPSS for
penelitian pendi-dikan, dan (3) Windows, versi 10.0, caranya sebagai
memberikan pengujian yang lebih kuat berikut:
terbadap bipotesis. 1. Buka Menu SPSS for Windows versi
10.0
5. Coi:J.toh Non Randomized Control Akan muncul: Untitled-SPSS Data
GroUp Pretest Posttest Design Editor
Ada tiga kelas yang digunakan 2. Clik Varable View, akan muncul
dalam penelitian ini, yaitu kelas A Name, var.
seb~ai kontrol, kelas B sebagai 3. Pada Name ketik Misalnya Ulangan,
kelompok eksperimen 1, dan kelas C Perlakuan, Pretest, dan Postest
sebagai kelompok eksperimen 2.

36 FORMASI, No. 11, Tahun VI, Maret 2005 [Hasruddin] Metode E


tabel-7 4. Clik Data View: Mulai memasukkan Daftar Rujukan
data. Pada kolom Ulangan
masul$an data seluruh sampel. Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan
Pada kolom perlakuan ketik Prosedur dan StTategi. Bandung:
perlakuan 1, 2, dan 3. Pada Pretest Penerbit Angkasa.
dan Postest ketik data hasil pretest Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian
dan postest. dalam Pendidikan. Surabaya:
5. Sorot Analyze Usaha Nasional.
6. Sorot Geneal Linear Model dan Hanafiah, K.A. 1997. Ranca.ngan
Univariate, lalu clik. Percobaan: Teori dan Aplikasi.
7. Sorot Option, clik. Jakarta: PT. RajaGrafindo
8. Clik bagian apa yang dibutuhkan Persada.
dalam analisis, misalnya Mardalis, 1989. Metode Penelitian.
descriptive, lwmogenity, dsb. Lalu Jakarta: Bumi Aksara.
clik, akan muncul hasilnya. Narbuko, C dan A. Achmadi. 1991.
Metodologi Penelitian. Jakarta:
G. Penutup Bumi Aksara.
Telah diuraikan Metode Nasir, M. 1999. Metode Penelitian.
Eksperimen dalam Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pendidikan berikut teknik analisis Nasution, S. 1996. Metode Research.
datanya. Untuk lebih memahami lebih Jakarta: Bumi Aksara.
mendalam maka pembaca disarankan Suryabrata, S. 1983. Metodologi
membaca buku literatur yang ada Penelitian. Jakarta: CV. Rajaw.ali.
dalam tulisan ini, serta mulai mencoba Tuckman, B.W. 1999. Conducting
melakukan penelitian dengan Educational Research. New York:
menggunakan Metode Eksperimen. Harcourt Brace College
Setelah mencoba, "baru dapat Publishers.
dirasakan ternyata Metode Eksperimen
itu mudah.

[Hasruddin] Metode Eksperimen dalam Penelitian Pendidikan 37

Anda mungkin juga menyukai