Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN 1979-9624

e-ISSN 2776-3900 Jurnal Perspektif


Vol. 16, No. 1, Juni 2023

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA MELALUI PROSES


PELATIHAN TERBIMBING

Dedi Riyan Rizaldi1, Ziadatul Fatimah2


1
Madrasah Aliyah Plus Nurul Islam, Mataram, Nusa Tenggara Barat Indonesia
2
SMA, Mataram, Nusa Tenggara Barat Indonesia
1
Email; dedi0313@gmail.com, 2Email; ziadatulfatimah96@gmail.com

Diterima : 16 Mei | Disetujui : 18 Mei | Dipublikasikan : 30 Juni

Abstrak

Pendidikan formal adalah proses sadar yang dilakukan oleh setiap individu dalam mengembangkan berbagai
keterampilan dalam hidupnya. Salah satu pendidikan formal yaitu perguruan tinggi. Pada tingkat perguruan
tinggi salah satu agenda individu yaitu melakukan suatu kegiatan yang disebut program magang di sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa program magang dalam menulis
karya ilmiah melalui suatu pelatihan berupa pendampingan terbimbing yang dilakukan secara rutih oleh
koordinator guru di MA Plus Nurul Islam Sekarbela. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non
eksperimental berupa penelitian deskriptif. Jumlah subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa program magang
di MA Plus Nurul Islam Sekarbela sebanyak 22 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
dan wawancara. Data yang didapatkan dalam penelitian dianalisis secara deskriptif menurut Model Miles dan
Huberman yang terdiri dari tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan data
hasil penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa tingkat keberhasilan dari kegiatan ini cukup tinggi dengan
mengacu pada keterampilan mahasiswa dalam mengembangkan karya tulis ilmiah yaitu tingkat persentase
ketuntasan sebesar 76,92% dan kebermakaan yang dialami sebesar 86.00%.

Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Mahasiswa Program Magang, Karya Tulis Ilmiah

Abstract

[EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS' WRITING SKILLS THROUGH A GUIDED TRAINING PROCESS] Formal
education is a conscious process carried out by each individual to develop various skills in his life. One of the
formal forms of education is university. At the tertiary level, one of the individual agendas is to carry out an
activity called an apprenticeship program at school. The purpose of this research is to improve the skills of
apprentice program students in writing scientific papers through training in the form of guided mentoring, which
is carried out regularly by the teacher coordinator at MA Plus Nurul Islam Sekarbela. The type of research used is
non-experimental research in the form of descriptive research. The research subjects were all 22 students of the
internship program at MA Plus Nurul Islam Sekarbela. The data collection techniques used are observation and
interviews. The data obtained in the study were analyzed descriptively according to the Miles and Huberman
Model, which consisted of the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on
research data and discussion results, it was found that the success rate of this activity was quite high with
reference to students' skills in developing scientific writing, namely the percentage of completeness was 76.92%
and the usefulness experienced was 86.00%.

Keywords: Writing Skills, Student Internships, Scientific Writing

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 56


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

LATAR BELAKANG sumbernya berasal dari dosen di ruang kelas


melainkan juga melalui berbagai pengalaman
Pendidikan merupakan suatu sistem proses
nyata di masyarakat.
yang memfasilitasi seseorang untuk mempelajari
Salah satu hal yang dialami oleh mahasiswa
hal baru agar menjadi keterampilan dan dapat
secara khusus dalam bidang pendidikan adalah
digunakan dalam menyelesaikan masalah yang
proses Pengenalan Lingkungan Pra-sekolah
dihadapi. Proses pendidikan diartikan sebagai
(PLP), atau yang biasa dikenal dengan
upaya sadar yang dilakukan oleh manusia yang
“Program Magang” (Adi, 2015; Rhamayanti,
sistemnya terus menerus (Juanda, 2010).
2018). Kegiatan ini pada umumnya dialami
Sehingga jika manusia berhenti melakukan
oleh mahasiswa tingkat akhir dengan tujuan
pendidikan, maka tentu akan sangat sulit
untuk menerapkan berbagai teori yang sudah
dibayangkan bagaimana perkembangan sistem
dipelajari selama menempuh proses
peradaban dan budaya dari manusia.
perkuliahan (Dasmo & Sumaryati, 2015).
Proses pendidikan secara umum terbagi
Dengan melakukan proses ini diharapkan
menjadi dua kondisi yaitu formal dan non formal
mahasiswa mendapatkan pengalaman secara
(Fatimah & Rizaldi, The Role of Tutoring: Is It
langsung terkait kehidupan yang terjadi di
Enough for Children Only Learning? 2022).
lingkungan sekolah (Yusuf & Dwijayanti,
Menurut UU No. 20 Tahun 2023 yang menyangkut
2019).
tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan
Madrasah Aliyah Plus Nurul Islam Sekarbela
bahwa pendidikan formal merupakan jalur
merupakan salah satu sekolah swasta di kota
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
Mataram yang setiap tahunnya menjalin kerja
(Anwas, 2013). Salah satu tingkatan atau jenjang
sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk
pada pendidikan formal yang dapat ditempuh oleh
melakukan proses pendampingan kegiatan
seseorang adalah dengan melanjutkan studi pada
Pengenalan Lingkungan Pra-sekolah (PLP).
tingkat lebih tinggi yang dikenal dengan istilah
Bentuk kerjasama ini merupakan usaha nyata
perguruan tinggi (Rizaldi, Zaenudin, Fatimah, &
yang dilakukan lembaga pendidikan dalam hal
Umami, 2022).
ini lembaga perguruan tinggi dan sekolah
Proses pendidikan yang terjadi di tingkat
menengah untuk mempersiapkan Sumber Daya
perguruan tinggi tentu memiliki karakteristik yang
Manusia (SDM) yang memiliki kualitas yang
berbeda jika dibandingkan pada tingkatan
baik setelah nantinya menyelesaikan studi di
pendidikan sebelumnya. Secara umum terdapat
tingkat perguruan tinggi (Ningsih & Rojikun,
tiga kegiatan utama pada tingkat perguruan
2021). Tentu dengan adanya kerjasama ini
tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan
perlu adanya proses pendampingan bagi
pengabdian (Cordiaz, 2017; Lian, 2019). Ketiga
mahasiswa agar mendapatkan pengalaman
kondisi tersebut diharapkan mampu membuat
yang maksimal ketika melakukan proses
setiap individu untuk dapat berpikir kritis, kreatif,
magang di MA Plus Nurul Islam Sekarbela.
dan inovatif.
Salah satu luaran yang diinginkan dari
Mengacu pada tiga komponen utama tersebut
mahasiswa ketika selesai melakukan proses
yang salah satunya mengkaji tentang pengabdian
magang di sekolah adalah adanya bukti karya
kepada masyarakat, maka hal ini tentu
tulis ilmiah berupa laporan studi kasus. Namun
menggambarkan bahwa pada tingkat perguruan
berdasarkan observasi yang dilakukan ternyata
tinggi seseorang tidak akan sepenuhnya belajar
banyak mahasiswa yang masih memiliki
dari satu sumber, melainkan sudah mengarah
kendala dalam merancang dan membuat karya
pada konsep belajar mandiri dan mengkaji
yang sifatnya ilmiah. Keterampilan menulis
permasalahan secara langsung di lapangan. Hal ini
khususnya yang bersifat ilmiah sangat perlu
didukung oleh Yuliawati (2012) bahwa proses
diperkenalkan ke mahasiswa khususnya untuk
pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang pada
mempersiapkan diri dalam menempuh tahapan
tingkat perguruan tinggi harus diintegrasi dan
selanjutnya yaitu dalam proses menyelesaikan
sinergikan dalam berbagai aktivitas penelitian dan
tugas akhir berupa penyusunan skripsi.
pengabdian kepada masyarakat (Yuliawati, 2012).
Penulisan karya ilmiah memiliki beberapa
Sehingga seseorang tidak hanya belajar yang

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 57


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

tujuan dan fungsi penting bagi mahasiswa antara diperoleh melalui kegiatan penelitian dan
lain untuk memecahkan masalah tertentu, didukung oleh berbagai penelitian sebelumnya
mencapai tujuan khusus, menambah yang sudah dilakukan melalui proses kajian
pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan pustaka. Prosedur pelaksanaan kegiatan
tentang pokok masalah tertentu, membina penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga
kemampuan menulis dan berpikir ilmiah bagi tahapan yaitu tahap penyampaian materi,
penulisnya (Juniarti, 2020). Terdapat beberapa tahap pendampingan penulisan karya ilmiah,
alasan pentingnya dilakukan proses pelatihan dan dan tahap evaluasi hasil karya ilmiah. Tiga
pendampingan penyusunan karya ilmiah bagi tahapan di atas akan diuraikan ke dalam enam
mahasiswa antara lain kesulitan menemukan ide, kali pertemuan sesuai dengan jadwal
kurangngnya pengetahuan bagaimana mencari pelaksanaan kegiatan penelitian seperti yang
referensi yang tepat dalam menulis, dan terlihat pada Tabel 1 berikut ini.
kurangnya pengetahuan bagaimana cara parafrase
kalimat yang dikutipnya sehingga terhindar dari Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
plagiat (Safitri, Pahriah, Hatimah, Indah, & Pelaksanaan Minggu Ke-
Suryati, 2021). No. Jenis Kegiatan
Berdasarkan permasalahan tersebut maka 1 2 3 4 5 6
peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
Penyampaian
meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah 1. materi karya √
bagi mahasiswa program magang melalui kegiatan tulis ilmiah
pelatihan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Plus Penentuan topik
Nurul Islam Sekarbela. studi kasus
2. √
berdasarkan
METODE PENELITIAN hasil observasi
Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan yaitu latar belakang,
penelitian non-eksperimental berupa penelitian rumusan
3. √
masalah, dan
deskriptif. Dalam penelitian jenis ini, peneliti
metode
hanya mendeksripsikan gejala, hubungan, atau penelitian
variabel penelitian, dan tanpa memberikan Pengembangan
perlakuan (Setyosari, 2013). Kondisi yang 4. hasil dan √ √
dideskripsikan berkaitan dengan keterampilan pembahasan
mahasiswa dalam mengembangkan Karya Tulis Evaluasi hasil
5. √
Ilmiah (KTI) khususnya yang berkaitan dengan karya ilmiah
penelitian studi kasus selama melakukan proses
belajar mengajar di madrasah. Teknik
pengumpulan data berupa observasi dan TEMUAN DAN PEMBAHASAN
wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh 1. Temuan
mahasiswa program magang Pengenalan Proses kegiatan pelatihan pendampingan
Lingkungan Pra-sekolah (PLP) yang berjumlah 22 penulisan karya ilmiah khususnya tentang
mahasiswa yang terdiri dari Universitas Islam penelitian studi kasus bagi mahasiswa
Negeri Mataram sebanyak 13 mahasiswa dan dilakukan secara rutin tiap minggu hingga
Universitas Mataram sebanyak 9 mahasiswa. pekan akhir pelaksanaan program magang di
Semua data yang didapatkan akan dianalisis MA Plus Nurul Islam Sekarbela. Pendampingan
secara deskriptif mengacu pada Model Miles dan dan pemaparan materi disampaikan secara
Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu langsung oleh peneliti sekaligus bertugas
mereduksi data, menyajikan data, dan menarik sebagai koordinator guru pamong di madrasah.
kesimpulan. Proses analisis data ini bertujuan Berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan PLP
untuk menjelaskan secara detail hasil yang dengan waktu selama enam minggu maka

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 58


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

kegiatan ini diawali dengan proses penyampaian Selain itu sebagai mahasiswa dengan bidang
materi pada minggu pertama dan diikuti proses ilmu keguruan maka sangat penting
pendampingan penulisan karya ilmiah secara dilakukannya kegiatan identifikasi yang
offline pada minggu kedua hingga ke lima. Tahap berkaitan dengan proses pembelajaran
akhir dilakukan proses evaluasi hasil karya ilmiah sehingga mahasiswa dapat mencari sendiri
masing-masing mahasiswa yang dijadwalkan pada alternatif masalah tersebut. Pada tahap ini
minggu ke enam. Berdasarkan dari kegiatan peneliti sebagai pemateri lebih menekankan
proses pendampingan dapat dijabarkan sebagai pada pendekatan yang perlu dilakukan
berikut. mahasiswa ketika melakukan proses
pengumpulan data di lapangan. Hal ini perlu
a. Tahap Penyampaian Materi ditekankan karena jika membahas tentang
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses studi kasus maka tentunya akan ada
penelitian ini adalah dengan memberikan materi permasalahan yang dialami seseorang dalam
terkait karya tulis ilmiah khususnya laporan studi hal ini tentunya adalah siswa (Yona, 2006).
kasus kepada seluruh mahasiswa. Penyampaian Mahasiswa perlu memastikan bahwa subjek
materi dilakukan diminggu awal pertemuan sangat atau narasumber yang diamati nantinya tidak
penting untuk menyamakan persepsi atau merasa tertekan atau terpaksa dalam
pandangan semua mahasiswa terkait kerangka memberikan keterangan atau informasi.
tulisan yang dilakukan. Materi yang disampaikan
tentu disesuaikan dengan format luaran tulisan b. Tahap Pendampingan Penulisan Karya
ilmiah yang diinginkan oleh pihak perguruan Ilmiah
tinggi. Artinya mahasiswa dalam penulisan karya Proses pendampingan penulisan karya
ilmiah tetap mengacu pada aturan yang sudah ilmiah dimulai pada minggu kedua pelaksanaan
ditentukan oleh universitas masing-masing baik kegiatan program magang Pengenalan
yang berasal dari UIN Mataram dan Universitas Lingkungan Pra-sekolah (PLP) di MA Plus Nurul
Mataram. Islam Sekarbela. Pada tahap ini semua
mahasiswa diminta untuk menentukan topik
atau kajian penelitian studi kasus yang
dilakukan selama proses magang berlangsung.
Proses penentuan ini didasarkan pada hasil
observasi yang sudah dilakukan masing-masing
mahasiswa pada minggu pertama kegiatan.
Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan
sebelumnya terdapat beberapa topik yang
dianggap menarik untuk dijadikan sebagai
fokus kajian studi kasus antara lain terkait
kedisiplinan, motivasi belajar, sikap
menghargai, dan kemampuan akademik siswa.
Gambar 1. Proses Penyampaian Materi tentang Sebaran topik tersebut dapat dilihat pada
Karya Tulis Ilmiah Berupa Studi Kasus gambar berikut.

Mengacu pada materi yang disampaikan


bahwa secara umum kerangka penulisan karya
ilmiah khususnya tentang penelitian studi kasus
tidaklah jauh berbeda jika dibandingkan dengan
karya tulis ilmiah lainnya yang terdiri dari topik,
latar belakang, metode, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka (Kusmarni, 2012).
Pemilihan studi kasus dalam konteks ini
disesuaikan dengan durasi waktu kegiatan PLP
yang dilakukan oleh mahasiswa di madrasah.

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 59


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

1. Latar belakang faktual, berisi faktor-


faktor yang menjadi fokus perhatian
peneliti untuk dijadikan sebagai latar
belakang (identifikasi masalah yang
relevan)
2. Relevansi antara topik yang ingin
diamati dengan penelitian sebelumnya
yang sudah sempat dilakukan. Peneliti
mencoba menghubungkan kasus yang
satu dengan kasus lainnya untuk
menemukan hubungan atau pengaruh
Gambar 2. Sebaran Topik Studi Kasus Mahasiswa dari kasus tersebut bagi objek penelitian
serta lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan Gambar 2 di atas terdapat dua 3. Acuan problematika yang berisi berbagai
topik yang paling banyak diangkat dan diminati persoalan yang nantinya akan dijawab
oleh mahasiswa selama melakukan kegiatan dalam bagian-bagian selanjutnya.
magang di MA Plus Nurul Islam Sekarbela yaitu Sehingga latar belakang nantinya
terkait kedisiplinan dan sikap menghargai orang memberikan alur berpikir sehingga
lain. Dua topik ini dirasa merupakan masalah mempermudah peneliti untuk
umum yang hampir dirasakan oleh semua sekolah mensistematis persoalan yang ingin
tidak terkecuali di MA Plus Nurul Islam Sekarbela. dipecahkan (Purwasito, 2004).
Dari data tersebut tentu memberikan gambaran
bahwa saat ini cenderung yang sangat menarik Mahasiswa yang telah mampu
menjadi kajian studi kasus tidak hanya berfokus mengembangkan latar belakang yang baik,
pada kemampuan akademis siswa melainkan lebih tentu akan mempermudah mereka dalam
ke arah sikap atau perilaku siswa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah berupa kajian
lingkungan sekolah baik ketika proses studi kasus yang sedang dikerjakan. Selain
pembelajaran di kelas ataupun interaksi yang membantu mendampingi dalam proses
terjadi di luar kelas. pengembangan latar belakang, pada minggu
Tahap selanjutnya setelah mahasiswa dapat ketiga ini juga mahasiswa dituntut untuk
menentukan topik studi kasus yang dilakukan, menentukan metode penelitian yang
maka pada minggu ketiga dilakukan proses digunakan sebagai cara peneliti untuk
pendampingan dalam penyusunan kerangka latar memperoleh berbagai data penelitian di
belakang, rumusan masalah, dan metode lapangan. Metode ilmiah merupakan cara
penelitian yang dilakukan. Tahap ini perlu benar- ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan
benar dimaksimalkan oleh mahasiswa karena latar dapat dijelaskan, dibuktikan kebenarannya,
belakang merupakan kerangka awal yang dikembangkan, ditemukan berbagai
menggambarkan alasan mahasiswa dalam pengetahuan dan teori yang dijadikan sebagai
melakukan penelitian serta langkah yang hendak acuan dalam memecahkan masalah dalam
dilakukan oleh peneliti dalam menyelesaikan kehidupan sehari-hari.
masalah yang ditemukan (Ridwan, Suhar, Ulum, & Pada minggu keempat dan kelima kegiatan
Muhammad, 2021). Hal yang perlu dilakukan pendampingan penulisan karya ilmiah,
peneliti dalam menyusun latar belakang adalah mahasiswa mulai mengembangkan penjelasan
dengan melakukan analisis masalah yang terkait berbagai temuan yang didapatkan
menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang selama melakukan kegiatan studi kasus ketika
terjadi pada objek penelitian yang sedang diamati melakukan proses belajar mengajar di dalam
(Sugiyono, 1999). kelas. Pada minggu ini mahasiswa secara
Setidaknya tiga hal yang harus termuat dalam umum sudah memasuki masa belajar mandiri
latar belakang antara lain. dimana guru pamong mata pelajaran secara
penuh memberikan kesempatan kepada

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 60


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

mahasiswa untuk memanajemen pembelajaran di penelitian tentang keterampilan mahasiswa


kelas. Pengalaman ini tentu memberikan dalam menyusun karya tulis ilmiah sebagai
kesempatan kepada mahasiswa untuk berikut.
mengumpulkan berbagai data yang mendukung
topik studi kasus yang sudah diangkat oleh Tabel 2. Kategorisasi Ketercapaian Laporan
masing-masing mahasiswa. Studi Kasus
Dari masalah yang didapatkan dalam penelitian Kelompok Kategori Deskripsi
studi kasus maka mahasiswa tentu melakukan 1 Prospek Laporan mahasiswa
proses pendampingan kepada siswa selaku Laporan mencakup semua
narasumber atau subjek studi kasus agar mampu Lengkap komponen dalam
meminimalisis bahkan menghilangkan berbagai laporan studi kasus
antara lain
masalah yang dihadapi dengan memberikan
topik/judul
perlakuan (treatment). Setiap topik tentunya akan penelitin, latar
memiliki perlakuan yang berbeda-beda. Bahkan belakang, metode
walaupun dalam topik yang sama, mahasiswa penelitian, hasil
tentu perlu melakukan perlakuan yang berbeda dan pembahasan,
pada objek penelitian. Hal ini didukung dari kesimpulan dan
pengalaman mahasiswa yang mengatakan bahwa saran, daftar
kesulitan yang dialami dalam proses studi kasus pustaka, dan
adalah menentukan perlakuan yang paling tepat dokumentasi
diterapkan sehingga mampu menyelesaikan kegiatan
2 Prospek Laporan mahasiswa
masalah yang dihadapi oleh objek penelitian.
Laporan mencakup minimal
Namun dari semua mahasiswa cenderung Cukup empat dari total
didapatkan informasi bahwa salah satu alternatif Lengkap tujuh komponen
yang paling baik digunakan dalam fase ini adalah 3 Prospek Laporan mahasiswa
dengan memberikan penguatan positif. Laporan mencakup kurang
Kurang dari empat
Lengkap komponen

Mengacu pada tiga kelompok yang


terdapat pada Tabel 2. maka persentase
ketuntasan mahasiswa dalam penelitian ini
terbilang cukup tinggi dengan rincian sebagai
berikut.

Gambar 3. Proses Pendampingan Penulisan Karya


Ilmiah berupa Penelitian Studi Kasus

c. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir dalam proses penelitian ini
yaitu melakukan proses evaluasi terkait hasil studi
kasus yang sudah dilakukan selama kurang lebih
enam minggu. Tahap ini dilakukan untuk Gambar 4. Persentase Ketuntasan Penyusunan
memastikan bahwa mahasiswa telah selesai dalam Karya Tulis Ilmiah Berupa Laporan Studi Kasus
mengikuti setiap rangkaian penelitian dengan
maksimal. Berdasarkan kondisi tersebut terdapat Berdasarkan pada Gambar 4, terlihat bahwa
tiga kelompok yang menjadi tolak ukur hasil tingkat ketuntasan mahasiswa termasuk ke
kemajuan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan dalam kategori cukup tinggi dengan nilai

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 61


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

persentase sebesar 76,92%. Ini menggambarkan


bahwa mahasiswa dapat mengikuti dengan baik
setiap tahapan penelitian selama enam kali
pertemuan. Namun dari 22 mahasiswa masih
terdapat beberapa yang belum menyelesaikan
luaran penelitian berupa tulisan karya ilmiah
sesuai dengan tujuan awal dilakukannya kegiatan
pendampingan. Hal ini disebabkan beberapa faktor
seperti kurangnya konsentrasi dan keseriusan
mahasiswa dalam melakukan proses pengambilan
data di lapangan. Tentu disinilah proses
pendampingan tiap minggu oleh peneliti sangat Gambar 6. Respon Pengalaman Belajar yang
perlu ditekankan. Hal ini dikarenakan jika dialami oleh Mahasiswa
mahasiswa mengalami kendala baik dalam proses Berdasarkan gambar di atas, diketahui
penentuan topik, penyusunan latar belakang, bahwa hampir 86,36% atau sekitar 19
bahkan hingga penulisan hasil dan pembahasan mahasiswa merasa bahwa setelah mengikuti
maka dengan cepat forum akan mencari solusi kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah
bersama terkait masalah tersebut sehingga tidak memberikan pengalaman yang sangat
akan ada masalah yang sifatnya berkelanjutan dibutuhkan oleh mereka khususnya untuk
hingga berdampak pada proses dilangkah-langkah mempersiapkan diri dalam menyelesaikan
selanjutnya dalam proses pengembangan karya tugas akhir nantinya yaitu skripsi. Kegiatan
tulis ilmiah berupa kajian studi kasus. Salah satu penelitian ini memberikan pengalaman baru
hasil karya tulis ilmiah mahasiswa magang yang dapat secara langsung dilakukan oleh
program Pengenalan Lingkungan Pra-sekolah mahasiswa ketika melakukan proses magang di
(PLP) di MA Plus Nurul Islam Sekarbela dapat MA Plus Nurul Islam Sekarbela.
dilihat pada gambar berikut.
2. Pembahasan
Karya tulis ilmiah adalah suatu istilah yang
menggambarkan suatu kegiatan yang
mencakup suatu hasil dari usaha yang
dilakukan seseorang, suatu kegiatan yang
melibatkan salah satu indra manusia yaitu
tangan, serta memiliki sifat keilmuah
(Ilfiandra, Suherman, Akhmad, Budiamin, &
Setiawati, 2016; Siregar & Harahap, 2019).
Secara umum karya tulis ilmiah adalah suatu
hasil penelitian serta berbagai pengembangan
Gambar 5. Bentuk Hasil Karya Tulis Ilmiah yang bersumber dari hasil pemikiran, kajian,
Mahasiswa berupa Laporan Studi Kasus melalui dan lainnya yang dilakukan oleh individu atau
Proses Pendampingan Terbimbing kelompok dengan tujuan tertentu.
Hasil penelitian dan pengembangan dalam
Selain melihat keterampilan mahasiswa dalam karya tulis ilmiah disajikan dalam bentuk
mengembangkan karya tulis ilmiah berupa studi tulisan yang tersusun secara sistematis
kasus melalui laporan akhir, peneliti juga berdasarkan kaidah ilmiah. Karya tulis ilmiah
melakukan survei dengan menyampaikan beberapa adalah suatu bentuk karangan atau hasil karya
pertanyaan kepada mahasiswa. Pertanyaan berbentuk tulisan yang bersifat ilmu atau
tersebut mengarah pada kondisi yang dirasakan memenuhi syarat ilmu pengetahuan
oleh mahasiswa setelah mengikuti proses (Susilawati, 2018).
pelatihan penulisan karya ilmiah di MA Plus Nurul Tujuan penulisan karya ilmiah sendiri yaitu
Islam Sekarbela. Kondisi tersebut dapat dilihat sebagai wadah dalam menyampaikan berbagai
pada Gambar 6 berikut. gagasan atau ide terkait suatu hasil penelitian

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 62


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

yang ditulis dalam bentuk karya ilmiah secara yang mungkin memiliki masalah yang sama
metodologis dan sistematis (Rahyasih, Hartini, & kemudian dapat diselesaikan dengan merujuk
Syarifah, 2020). Selain sebagai hasil karya dalam pada tulisan tersebut.
menuliskan gagasan pribadi, karya tulis imiah Beberapa keuntungan dari mengembangkan
dapat dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat karya tulis ilmiah khususnya bagi mahasiswa
lainnya sehingga secara tidak langsung terbentuk yang berada pada lingkup keguruan yaitu
sarana transfer ilmu pengetahuan khususnya yang melatih dan mengembangkan keterampilan
berkaitan dengan topik-topik yang relevan seiring literasi. Dengan membiasakan menulis maka
dengan perkembangan zaman. menuntut mahasiswa untuk terus mencari
Dengan demikian menulis karya ilmiah dapat berbagai referensi atau gambaran terkait
melatih dan mengembangkan pola pikir dengan konteks tulisan yang akan
mahasiswa dalam menghasilkan suatu karya yang dikembangkan. Tanpa adanya informasi maka
bermanfaat bagi banyak orang (Sitinjak, et al., tentu mahasiswa akan sangat sulit dalam
2022). Melalui karya tulis ilmiah maka individu mengembangkan bahkan menemukan
khususnya yang bekerja di bidang pendidikan alternatif solusi dari permasalahan yang sedang
seperti tenaga pendidik memiliki peluang untuk dihadapi selama proses pembelajaran.
bisa saling memberikan alternatif khususnya yang Selain itu mengembangkan karya tulis juga
berkaitan dengan meningkatkan kualitas dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam
pembelajaran. Hasil karya tulis ilmiah dapat menyimpulkan suatu bacaan dari berbagai
dijadikan referensi oleh mahasiswa yang telah referensi. Hal ini tentu dapat terjadi karena
mengikuti kegiatan magang di sekolah adanya kebiasaan yang positif dalam mengkaji
dikarenakan data yang ditampilkan dalam suatu setiap informasi yang didapatkan. Menulis
tulisan sudah melalui proses ilmiah sehingga dapat ilmiah tentu harus didasarkan pada data yang
dibuktikan kebenarannya. sudah dipastikan kebenarannya sehingga tidak
Salah satu hal yang perlu diperhatikan memunculkan multitafsir terkait suatu
mahasiswa dalam pembelajaran adalah cara atau informasi atau bahan bacaan yang sedang
upaya dalam menciptakan pembelajaran yang diamati. Kemampun inilah yang sebenarnya
bermakna. Untuk mendapatkan informasi tersebut dibutuhkan mahasiswa khususnya untuk dapat
tentu salah satu caranya adalah dengan bertahan dan bersaing di dunia kerja yang
melakukan literasi dari berbagai tulisan seperti serba bergantung pada teknologi, informasi,
karya tulis ilmiah (Sumiati & Wijonarko, 2020; dan komunikasi (Suharti, 2022).
Rizaldi, Fatimah, Doyan, & Makhrus, 2021). Pengalaman secara langsung dalam
Berbagai penelitian terkait model, pendekatan, merancang, mengembangkan, dan bahkan
media pembelajaran, dan masalah lainnya dapat melakukan penelitian melalui proses pelatihan
dipelajari melalui suatu hasil karya tulis ilmiah memberikan kesan bahwa kemampuan dalam
(Anitah, 2007; Fatimah, Rizaldi, Jufri, & mengembangkan karya tulis ilmiah memang
Jamaluddin, 2020; Nurhayati, Rizaldi, & Fatimah, harus dimiliki dan dilakukan oleh semua tenaga
2020; Rizaldi, Doyan, Makhrus, Fatimah, & pendidik di sekolah. Hal ini dikarenakan tidak
Nurhayati, 2021). Oleh karena itu mahasiswa ada satupun guru yang tidak memiliki masalah
sebaiknya mulai membiasakan untuk mulai ketika sedang mengajar di dalam kelas.
menulis berbagai permasalahan yang ditemukan Dengan mengenalkan dan membiasakan
dan tatacara penyelesaian yang dialami ketika mahasiswa khususnya calon guru kedepannya
sedang melakukan proses pembelajaran. dalam menulis karya tulis ilmiah maka tentu
Salah satu hal yang sudah dilakukan oleh mempercepat mereka dalam mempersiapkan
mahasiswa adalah dengan melakukan tahapan diri agar dapat terjun langsung di dunia
penelitian studi kasus yang sudah diselesaikan pendidikan. Kondisi ini tentunya diharapkan
tersebut. Selain memberikan pengalaman secara mampu memberikan kesiapan kepada
langsung kepada mahasiswa hasil dari tulisan mahasiswa yang sedang melakukan proses
berupa laporan tersebut juga nantinya dapat magang di MA Plus Nurul Islam dalam
memberikan pengalaman baru bagi orang lain mengembangkan kemampuan yang tidak

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 63


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

hanya berfokus pada konteks mengajar namun mengembangkan Karya Tulis (KTI) berupa
juga terampil dalam hal menulis khususnya yang kajian studi kasus.
berkaitan dengan tulisan ilmiah dan dalam hal ini
yaitu menyusun laporan studi kasus.

PENUTUP

1. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa pelatihan yang sudah dilakukan terkait
pendampingan mahasiswa dalam mengembangkan
karya tulis ilmiah dalam hal ini adalah laporan
studi kasus dapat dikatakan berjalan dengan baik.
Pengalaman nyata ini menjadi pedoman penting
bagi mahasiswa dalam mengembangkan berbagai
karya tulis ilmiah lainnya dikemudian hari. Kondisi
ini dibuktikan dengan tingkat persentasi
ketuntasan mahasiswa sebesar 76,92% dan
kebermaknaan yang dialami oleh mahasiswa
setelah melalui proses pelatihan terbimbing
sebesar 86,36%.

2. Rekomendasi
Hal yang perlu dilakukan tentunya untuk dapat
memaksimalkan hasil penelitian kedepannya yaitu
dengan tetap melakukan kegiatan secara
berkelanjutan. Selain itu kegiatan seperti ini juga
seharusnya sudah mulai diterapkan di sekolah
lainnya untuk memfasilitasi kemampuan
mahasiswa yang melakukan kegiatan magang
berupa Pengenalan Lingkungan Pra-sekolah (PLP)
agar setidaknya memiliki keterampilan dalam

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 64


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. P. (2015). Sistem Evaluasi dan Kesiapan Pelaksanaan PPL-Real di Sekolah Mitra. JPI (Jurnal
Pendidikan Indonesia), 4(2).

Anitah, S. (2007). Strategi pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.


Anwas, O. M. (2013). Pengaruh pendidikan formal, pelatihan, dan intensitas pertemuan terhadap.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(1), 50-62.

Cordiaz, M. (2017). Penerapan Smart Campus sebagai Pendukung Kegiatan Pendidikan dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 2(2), 77-80.

Dasmo, D., & Sumaryati, S. (2015). Peran guru pamong dan dosen pembimbing Terhadap
keberhasilan program pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa. Formatif: Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA, 4(1).

Fatimah, Z. &. (2022). The Role of Tutoring: Is It Enough for Children Only Learning? Int. J. Sci. Res. in
Multidisciplinary Studies, 8(4).

Fatimah, Z., & Rizaldi, D. R. (2022). The Role of Tutoring: Is It Enough for Children Only Learning? Int.
J. Sci. Res. in Multidisciplinary Studies, 8(4).

Fatimah, Z., Rizaldi, D. R., Jufri, A. W., & Jamaluddin, J. (2020). Model Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Laboratorium Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan,
Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal), 1(2).

Ilfiandra, I., Suherman, U., Akhmad, S. N., Budiamin, A., & Setiawati, S. (2016). Pelatihan dan
pendampingan penulisan karya tulis ilmiah bagi guru SD. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat,
1(1), 70-81.

Juanda, J. (2010). Peranan Pendidikan Formal dalam Proses Pembudayaan. Lentera Pendidikan:
Jurnal, 13(1), 1-15.

Juniarti, Y. (2020). Pentingnya Keterampilan Menulis Akademik Bagi Mahasiswa Liteknik Akamigas
Palembang. In Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), pp. 185-189.

Kusmarni, Y. (2012). Studi Kasus. Yogyakarta: UGM Jurnal Edu UGM Press.
Lian, B. (2019). Tanggung jawab Tridharma perguruan tinggi menjawab kebutuhan masyarakat. In
Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Ningsih, F. H., & Rojikun, A. (2021). Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul di Era
Milenial. Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin, 3(1), 65-69.

Nurhayati, E., Rizaldi, D. R., & Fatimah, Z. (2020). The effectiveness of project-based learning with
the blended learning system to improve 21st century skills during the COVID-19 pandemic.
Journal Scientia, 9(2), 46-52.

Purwasito, A. (2004). Teknik Membuat Proposal Penelitian Kualitatif. Surabaya: Filsafat Ilmu dan
Logika Sains Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 65


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 16, No. 1, Juni 2023

Rahyasih, Y., Hartini, N., & Syarifah, L. S. (2020). Pengembangan keprofesian berkelanjutan: Sebuah
analisis kebutuhan pelatihan karya tulis ilmiah bagi guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(1),
136-144.

Rhamayanti, Y. (2018). Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar bagi Mahasiswa Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Prodi Pendidikan Matematika. EKSAKTA jurnal penelitian dan pembelajaran
MIPA, 3(1), 65-72.

Ridwan, M., Suhar, A. M., Ulum, B., & Muhammad, F. (2021). Pentingnya Penerapan Literature
Review pada Penelitian Ilmiah. Jurnal Masohi, 2(1), 45-51.

Rizaldi, D. R., Doyan, A., Makhrus, M., Fatimah, Z., & Nurhayati, E. (2021). Adaptation to new normal
conditions: Students physics learning outcomes using the blended learning model.
International Journal of Asian Education, 2(3), 369-376.

Rizaldi, D. R., Fatimah, Z., Doyan, A., & Makhrus, M. (2021). Efforts to familiarize literacy culture in
students: Orientation In the Madrasa environment. International Journal of Social and
Humanities Extension (IJSHE), 20-24.

Rizaldi, D. R., Zaenudin, M., Fatimah, Z., & Umami, B. E. (2022). Increase Student’s Interest and
Confidence in Continuing Study in Higher Education. Innovare Journal of Education, 10(3),
13-17.

Safitri, B. R., Pahriah, P., Hatimah, H., Indah, D. R., & Suryati, S. (2021). Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia UNDIKMA. Abdi Masyarakat, 3(2).

Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi Keempat. Jakarta:
Prenamedia Group.

Siregar, A. Z., & Harahap, N. (2019). Strategi dan teknik penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi.
Deepublish.

Sitinjak, E. K., Sinaga, R. F., Yanti, F., Margareta, E., Simbolon, L. D., Gusar, M. R., et al. (2022).
Pelatihan penulisan karya tulis ilmiah dalam upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB) guru. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Nommensen Siantar, 2(3), 1-7.

Suharti. (2022). Menulis Wahana Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Diri bagi Pustakawan.
Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 5(1), 35-46.

Sumiati, E., & Wijonarko, W. (2020). Manfaat literasi digital bagi masyarakat dan sektor pendidikan
pada saat pandemi Covid-19. Buletin Perpustakaan, 65-80.

Susilawati, D. (2018). Pentingnya Penentuan Topik dalam Penulisan Karya Ilmiah pada Bidang Ilmu
Akutansi. AKURAT : Jurnal Ilmiah Akutansi FE UNIBBA, 9(1), 81-88.

Yona, S. (2006). Penyusunan studi kasus. Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(2), 76-80.

Yusuf, M., & Dwijayanti, K. (2019). Kontribusi guru pamong, dosen pembimbing dan kepala sekolah
terhadap pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa PJKR di sekolah latihan.
Jurnal Ilmiah Penjas (Penelitian, Pendidikan Dan Pengajaran), 5(1).

Dedi Riyan Rizaldi dkk (Upaya Meningkatkan Keterampilan …) 66

Anda mungkin juga menyukai