02
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Noviana Diswantika
STKIP Bandar Lampung
Email: novianadiswantika@yahoo.com
Vina Iasha
Unversitas Negeri Jakarta
Email: vina.iasha@gmail.com
Abstract: This paper is the result of a qualitative descriptive study that aims to find out empirical
evidence about the implementation of guidance and counseling at Bakung 1 Elementary School in
Bandar Lampung. The results of the study show that the implementation of guidance and counseling
refers to the results of understanding of students. The strategies applied by classroom teachers consist
of integrating guidance and counseling material into the subject matter, choosing the right method and
media, remedial, building empathic communication, setting an example, appreciating and
strengthening, identifying and choosing assistance programs, and transfer of hands. Class teacher
competence still needs to be improved so that the implementation of guidance and counseling in
Elementary Schools can be programmed well.
Keyword : Guidance and Counseling, Elementary School, Students
Abstrak : Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui bukti empiris tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri 1
Bakung Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan dan
konseling mengacu pada hasil pemahaman terhadap peserta didik. Strategi yang diterapkan guru kelas
terdiri atas mengintegrasikan materi bimbingan dan konseling ke dalam materi pelajaran, memilih
metode dan media yang tepat, remedial, membangun komunikasi empati, memberikan teladan,
memberi apresiasi dan penguatan, mengidentifikasi dan memilih program bantuan, dan alih tangan.
Kompetensi guru kelas masih perlu ditingkatkan agar pelaksanaan bimbingan dan konseling di
Sekolah Dasar dapat terprogram dengan baik.
13
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
14
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
(Muhajarah, 2018). Kelima, Kegagalan untuk membantu peserta didik (konseli) agar
peserta didik sekolah dasar dalam mencapai dia berkembang secara utuh dan optimal
tugas perkembangan akan menimbulkan (Sari, 2016).
kekecewaan, kecemasan, dan Untuk mencapai tujuan pelaksanaan
ketidaksiapannya dalam melaksanakan tugas bimbingan dan konseling, maka guru
perkembangan berikutnya (Widada, 2015). bimbingan dan konseling harus dibekali
Berdasarkan uraian masalah tersebut, berbagai keahlian, seperti menguasai esensi
pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu pelayanan bimbingan dan konseling,
dilaksanakan di Sekolah Dasar untuk kemampuan mengimplementasikan
membantu peserta didik dalam memecahkan kolaborasi intern di tempat kerja, menguasai
permasalahan yang dihadapinya (Saidah, konsep dan praksis assessment untuk
2017). memahami kondisi, kebutuhan dan masalah
Bimbingan dan konseling (BK) terdiri konseli; menguasai kerangka teoritik dan
dari kata bimbingan dan konseling. praksis bimbingan dan konseling,
Bimbingan merupakan terjemahan dari kata keterampilan merancang program bimbingan
guidance dalam bahasa inggris yang berarti dan konseling, keterampilan dalam
pertolongan yang diberikan untuk menuntun mengimplementasikan program bimbingan
individu atau kelompok guna mencapai dan konseling secara komprehensif, dan
hidup yang lebih sejahtera. Bimbingan menilai proses dan hasil kegiatan layanan
sebagai upaya pendidikan berarti upaya bimbingan dan konseling (Setyoningtyas,
untuk menolong peserta didik agar ia dapat Mugiarso, & Nusantoro, 2014). Dengan
mencapai tingkat perkembangan dirinya kompetensi tersebut, seorang guru
secara optimum dan mandiri (Bhakti, 2015). bimbingan dan konseling diharapkan dapat
dapun kata konseling berasal dari kata melaksanakan program bimbingan dan
counseling yang berarti bantuan yang konseling secara terintegrasi dengan sistem
diberikan kepada individu untuk pendidikan. Dalam hal ini, guru bimbingan
memecahkan masalah kehidupannya dengan dan konseling harus bekerjasama dengan
cara yang sesuai dengan keadaan yang kepala sekolah dan tenaga kependidikan
dihadapinya. Dengan demikian, Bimbingan sebagai pengelola di bidang layanan
dan Konseling merupakan suatu upaya yang administrasi dan manajemen, guru sebagai
sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan pelaksana pembelajaran yang mendidik, dan
15
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
orangtua peserta didik sebagai mitra sekolah Banjarmasin. Sekolah inklusi merupakan
(Irham, 2015). sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
dengan memberikan kesamaan kurikulum
Menurut Farozin, setiap Sekolah
dan lingkungan bagi peserta didik yang
Dasar idealnya harus memiliki seorang guru
berkebutuhan khusus dan yang tidak
bimbingan dan konseling atau konselor.
berkebutuhan khusus (normal) (Agustriyana
Dengan begitu, guru bimbingan dan
& Nisa, 2017). Tindakan penggabungan
konseling atau konselor tersebut dapat
peserta didik yang berbeda dalam satu
bekerjasama dengan guru kelas dan guru
lingkungan menjadi suatu tantangan bagi
mata pelajaran dalam membantu peserta
peserta didik dalam menyesuaikan diri dan
didik mencapai perkembangan optimal.
menjalin interaksi sosial dengan peserta
Namun, pada kondisi belum tersedianya
didik yang berbeda dengan dirinya
guru bimbingan dan konseling atau konselor
(Agustriyana & Nisa, 2017). Oleh karena
di Sekolah Dasar maka penyelenggaraan
itu, kehadiran guru bimbingan dan konseling
bimbingan dan konseling dapat ditugaskan
atau konselor sangat diperlukan untuk
pada guru kelas terlatih atau kompeten
membantu peserta didik dalam menjalin
(Farozin et al., 2016). Sebagaimana profesi
komunikasi dengan peserta didik lain
guru, guru bimbingan dan konseling atau
sehingga keterampilan sosial peserta didik
konselor juga harus memiliki kompetensi
dapat tumbuh dengan baik.
sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Hasil wawancara dengan guru dan
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar kepala sekolah sekolah menunjukkan bahwa
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Bandar
Konselor. Kompetensi tersebut meliputi Lampung tidak memiliki guru khusus yang
kompetensi pedagogik, kompetensi ditugaskan untuk menyelenggarakan
kepribadian, kompetensi sosial dan program bimbingan dan konseling. Oleh
kompetensi profesional (Farozin et al., karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
2016). konseling pada sekolah tersebut ditugaskan
kepada guru kelas. Namun, guru kelas yang
Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung
merangkap sebagai guru bimbingan dan
Bandar Lampung merupakan salah satu
konseling tersebut mengakui belum pernah
SDN penyelenggara pendidikan inklusi di
16
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
18
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Ruang Dewan Guru (Sangat Baik), 12 mereka sebagai seorang pendidik dibanding
Ruang Kelas (Baik), 1 Ruang UKS (Baik), 1 seorang konselor.
Lapangan Olahraga (Baik), 3 WC Guru
Diantara guru kelas, terdapat guru
(Baik), 4 Rumah dinas (Rusak Ringan) 1 set
kelas 1 yang berlatar belakang pendidikan
Alat Praktek IPA (Baik), WC Murid 6 Baik,
S1 Bimbingan dan Konseling. Guru tersebut
1 Gudang (Rusak Ringan), 1 Musholla
dianggap sebagai guru yang mampu
(Sangat Baik), 1 Koperasi/kantin kejujuran
mengatasi masalah peserta didik sehingga
(Baik), 1 Ruang Kepramukaan (Baik), 1
ketika guru kelas kewalahan mengahadapi
Panggung Pentas (Sangat Baik), 1 Ruang
permasalahan peserta didik, maka guru kelas
alat musik (Rusak Ringan), dan 1
biasanya akan meminta bantuan kepada guru
Perpustakaan (Baik) .
kelas 1 tersebut, disamping bekerjasama
Sarana dan prasarana anak dengan kepala sekolah, guru pendamping
berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar ABK, dan orangtua peserta didik.
Negeri 1 Bakung Bandar Lampung untuk
Teknik Guru dalam Memahami Peserta
ruang terapi khusus belum tersedia, alat
didik
bantu pembelajaran yang tersedia belum
Adapun teknik yang digunakan guru
lengkap. Alat bantu belajar yang tersedia
dalam mengidentifikasi dan memahami
antara lain: kartu bilangan, kartu huruf, buku
kebutuhan peserta didik di Sekolah Dasar
bergambar, puzzle, dan balok. Pelaksanaan
Negeri 1 Bakung Bandar Lampung adalah
program bimbingan dan konseling di
tes, observasi, dan wawancara. Pertama, tes
Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Bandar
digunakan guru untuk mengidentifikasi dan
Lampung ditugaskan kepada guru kelas.
memetakan kesulitan belajar sisiwa serta
Sebagian besar guru kelas tersebut adalah
untuk mengetahui tingkat perkembangan
berlatar belakang pendidikan S1 PGSD.
kognitif dan psikomotorik peserta didik.
Hasil wawancara penulis menunjukkan
Bentuk tes yang digunakan terdiri dari tes
bahwa mereka belum pernah mengikuti
tertulis dan lisan yang dikembangkan
pelatihan tentang implementasi Bimbingan
berdasarkan kompetensi dasar setiap muatan
dan Konseling di Sekolah. Oleh karena itu,
mata pelajaran. Adapun jadwal pemberian
mereka melaksanakan program bimbingan
tes kepada peserta didik terdiri dari: (1)
dan konseling lebih terkait dengan tugas
penilaian harian, yaitu penilaian yang
19
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dilaksanakan minimal satu kali dalam satu mencatat perilaku-perilaku peserta didik
tema untuk setiap muatan pelajaran, (2) yang dianggap menonjol, yakni perilaku
penilaian tengah semester, yaitu penilaian yang sangat baik dan perlu bimbingan.
yang dilaksanakan setelah menyelesaikan
Aspek-aspek sikap yang diamati
separuh dari jumlah tema dalam satu
guru mengacu pada Kompetensi Inti 1 dan 2
semester atau setelah 8-9 minggu belajar
yang termuat dalam kurikulum 2013, yaitu
efektif, dan (3) penilaian akhir semester
perkembangan sikap spiritual dan sosial
(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT),
peserta didik. Contoh sikap spiritual yang
yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah
dinilai terdiri dari sikap ketaatan beribadah,
menyelesaikan seluruh tema dalam satu
berperilaku syukur, berdoa sebelum dan
semester belajar efektif.
sesudah melakukan kegiatan, dan toleransi
Adapun permasalahan yang menjadi dalam beribadah. Sedangkan contoh sikap
perhatian guru dalam bidang penilaian sosial yang dinilai adalah perilaku jujur,
adalah terkait dengan teknik memberikan disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
nilai bagi peserta didik ABK agar tidak percaya diri. Hasil pengamatan guru selama
terjadi kecemburuan antara peserta didik di sekolah biasanya disampaikan dalam
yang normal dan peserta didik ABK, dan rapat dewan guru dan rapat pertemuan
kehadiran peserta didik ABK tidak dengan orangtua peserta didik dalam rangka
menghambat pencapaian prestasi sekolah. menemukan solusi terbaik dari pemecahan
Para guru mengungkapkan bahwa mereka masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
memerlukan sebuah panduan khusus
Ketiga, teknik wawancara biasanya
mengenai teknik penilaian peserta didik
digunakan guru untuk mendalami penyebab
ABK di sekolah inklusi.
masalah yang dihadapi peserta didik. Hasil
Kedua, teknik observasi digunakan wawancara dengan guru menunjukkan
guru untuk mengamati perilaku peserta didik bahwa masalah umum yang dihadapi peserta
selama di sekolah, khususnya selama proses didik sekolah dasar adalah terkait dengan
pembelajaran berlangsung. Guru mengamati kesulitan belajar dan beradapsi dengan
setiap gerak gerik peserta didik pada saat teman sekelasnya. Untuk mengatasi masalah
proses pembelajaran berlangsyng dan tersebut, guru memulai wawancara dengan
menggunakan lembar penilaian guru untuk sapaan-sapaan hangat, kemudian dilanjutkan
20
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dengan tanya jawab seputar aktivitas sehari- Pelaksanaan Program Bimbingan dan
hari peserta didik di lingkungan keluarga, Konseling
teman sebaya, dan di sekolah. Disamping Pelaksanaan bimbingan dan
itu, guru juga melakukan wawancara pendek konseling yang dilaksanakan di Sekolah
pada saat proses pembelajaran berlangsung Dasar Negeri 1 Bakung Bandar Lampung
dengan mengajukan pertanyaan umum terdiri atas layanan langsung dan tidak
kepada pelajar untuk mendapatkan umpan langsung. Layanan langsung dilakukan guru
balik. secara terintegrasi dengan proses
pembelajaran dan pada kasus-kasus tertentu
Guru pendamping anak
diberikan pada jam istirahat dan melalui
berkebutuhan khusus juga memiliki peran
kegiatan ekstrakurikuler, seperti membaca
penting dalam membantu guru kelas/guru
asmaul husna, shalat berjama’ah, olahraga,
mata pelajaran dalam memahami kesulitan
dan bermain. Di antara materi yang
belajar anak yang berkebutuhan khusus.
disampaikan kepada peserta didik adalah
Dalam hal ini, guru kelas bekerjasama
menjaga kebersihan diri dan pakaian,
dengan guru pendamping, guru mata
berdoa, suka menolong, jujur, dan bersikap
pelajaran, dan orangtua peserta didik untuk
sopan santun.
memahami kebutuhan anak yang
berkebutuhan khusus. Jumlah guru Guru kelas biasanya memberikan
pendamping di Sekolah Dasar Negeri 1 tindakan sesuai dengan masalah yang
Bakung Bandar Lampung berjumlah 30 dihadapi peserta didik. Terkait masalah anak
orang yang sebagian besar berasal dari yang berkebutuhan khusus, guru kelas
lulusan S1 Pendidikan Luar Biasa, bekerjasama dengan guru pendamping ABK
sedangkan jumlah anak yang berkebutuhan dalam menyelesaikan masalah yang
khusus sebanyak 30 orang peserta didik. dihadapi peserta didiknya. Ketika guru
Status guru pendamping di Sekolah Dasar kewalahan dalam menghadapi permasalahan
Negeri 1 Bakung Bandar Lampung adalah anak maka guru biasanya menyampaikan
guru honorer yang gajinya dibebankan masalah tersebut kepada kepala sekolah,
kepada orangtua peserta didik yang guru kelas lain yang dianggap senior, dan
berkebutuhan khusus. kepada orangtua peserta didik, baik secara
insidental maupun secara terjadwal pada
21
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
kegiatan bulanan dewan guru dan pada Adapun pelaksanaan bimbingan dan
waktu penerimaan rapor. konseling secara tidak langsung
dilaksanakan melalui kegiatan
Contoh praktik bimbingan dan
pengembangan diri dan pembiasaan, seperti
konseling yang dilakukan guru, antara lain
mengucapkan salam, kegiatan pramuka,
mengajak peserta didik membaca Al Quran,
olahraga, pameran karya peserta didik, dan
merenungkan kasih sayang orangtua
sholat zuhur berjamaah di Musholla sekolah.
terhadapnya, menunjukkan akibat dari
Disamping itu, sekolah juga menyediakan
perbuatan buruknya, memberikan sanksi atas
berbagai sumber belajar yang mendukung
perbuatan negatif yang dilakukannya, dan
pertumbuhan sikap positif pada diri peserta
mendorong peserta didik untuk membaca
didik, seperti papan nasihat, pojok baca dan
buku cerita di pojok baca dan gerobak baca
gerobak buku yang menyediakan bukubuku
pada jam istirahat.
cerita dan untuk meningkatkan minat baca
Pelaksanaan bimbingan dan peserta didik.
konseling individu dilakukan guru pada jam
Dalam bidang administrasi,
istirahat. Guru biasanya memulai aktivitas
pelaksanaan bimbingan dan konseling di
konseling dengan meminta peserta didik
Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Bandar
membaca Al-Quran, kemudian dilanjutkan
Lampung masih belum terdokumentasi
dengan mengajak peserta didik memikirkan
dengan baik. Guru kelas yang berperan
dampak perbuatannya bagi dirinya,
sebagai guru bimbingan dan konseling
orangtuanya, dan orang di sekitarnya. Pada
mengakui bahwa dia belum membuat
kasus tertentu, kegiatan bimbingan dan
program tertulis mengenai pelaksanaan
konseling juga dilakukan dengan
bimbingan dan konseling. Pola pelaksanaan
mengundang orangtua peserta didik ke
bimbingan dan konseling yang biasa
sekolah untuk membicarakan permasalahan
diterapkan pada Sekolah Dasar Negeri 1
anak dan pada waktu-waktu luang guru juga
Bakung Bandar Lampung mengacu pada
melakukan kunjungan ke rumah peserta
masalah-masalah kesulitan belajar dan
didik untuk mendapatkan kesamaan persepsi
kenakalan peserta didik. Dalam
antara guru dan orangtua peserta didik
mengatasinya, guru akan memberikan
dalam menyelesaikan masalah belajar anak
perlakuan sesuai dengan faktor masalahnya.
(Rahayu, 2017).
22
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Guru biasanya hanya mencatat sikap peserta Kedua, memilih metode dan media
didik pada lembar penilaian guru dan pembelajaran yang sesuai dan mendukung
menyampaikannya pada rapat dewan guru kemandirian peserta didik dalam belajar.
untuk mendapatkan solusi terbaik dari guru Metode yang digunakan adalah metode yang
lain yang lebih berpengalaman (Rahayu, merangsang pikiran dan psikomotorik
2017). peserta didik, seperti metode saintifik,
inkuiri, dan discovery. Adapun media
Adapun strategi yang dilakukan guru
pembelajaran digunakan untuk menarik
kelas dalam melaksanakan bimbingan dan
minat peserta didik dalam belajar dan
konseling di Sekolah Dasar Negeri 1
membantu mereka dalam memahami materi
Bakung Bandar Lampung. Pertama, guru
yang bersifat abstrak atau jauh dari
kelas memadukan materi bimbingan dan
kehidupannya. Misalnya, materi tentang
konseling ke dalam materi pembelajaran
prilaku terpuji, organ tubuh manusia, sistem
yang sesuai. Misalnya, materi bahasa
tata surya, dan lainnya.
Indonesia digunakan untuk menumbuhkan
karakter santun dalam berkomunikasi dan Ketiga, hasil pemahaman guru
suka membaca, materi pendidikan terhadap peserta didik ditindaklanjuti dalam
kewarganegaraan digunakan untuk bentuk kegiatan remedial. Kegiatan remedial
menumbuhkan sikap cinta pada tanah air, ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta
materi matematika digunakan untuk didik dalam memecahkan masalah yang
menumbuhkan karakter teliti, kritis, dan diahadapinya atau mencapai hasil belajar
jujur dalam berbuat, materi Ilmu yang optimal. Metode yang digunakan guru
Pengetahuan Sosial digunakan untuk dalam kegiatan remedial cukup bervariasi
menumbuhkan sikap peduli, empati, suka dan mengacu pada sifat, jenis, dan latar
menolong, dan bertanggung jawab, dan belakang permasalahan yang dialami peserta
materi Ilmu Pengetahuan Alam digunakan didik. Jika permasalahan yang dihadapi
untuk menumbuhkan sikap cinta pada peserta didik adalah sama maka bimbingan
lingkungan dan ekosistem alam, materi diberikan secara berkelompok dan jika
Agama digunakan untuk menumbuhkan permasalahan yang dihadapi peserta didik
karakter taat terhadap aturan agama, dan adalah berbeda maka kegiatan bimbingan
cinta terhadap Tuhan Alam Semesta. diberikan secara individual di luar jam
23
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
24
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
25
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
26
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
27