Anda di halaman 1dari 7

(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA

Volume 13 Number 2 Oktober 2022


Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN ORANG TUA DALAM


MENANGGULANGI PELANGGARAN SISWA DI MTs NW AIK AMPAT

1
Muhammad Alim Ka’batul Asror, 2N Nurjannah
1
Bimbingan Konseling Islam, Intrediciplinary Islamic studies,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogayakarta
2
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
e-mail korespondensi: 20200012060@student.uin-suka.ac.id

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran guru Bimbingan Konsling di
lingkungan sekolah dan rumah siswa agar pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dapat
dicegah, dan juga bagaimana meliat peran orang tua sendiri dalam mengontrol anaknya di rumah. Serta
bagaimana langkah pihak-pihak terkait dalam menganggulangi pelanggaran siswa di sekolah maupun di
luar sekolah. Penelitian ini menggunakan studi lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi serta keabsahan data
menggunakan triangulasi dan di analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwasanya peran guru Bimbingan Konsling sangat berpengaruh dalam membina peserta
didik agar tidak melakukan pelanggarann-pelanggaran di lingkungan sekolah, begitupun orang tua. Dalam
Menanggulangi Pelanggaran Siswa”, Guru agama yang mempunyai tugas pokok untuk mengajar, tetapi
juga mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan konseling kepada siswanya. Begitu halnya
dengan tugas pokok guru bimbingan dan konseling yang memberikan bimbingan dan konseling kepada
siswa yang sedang mengalami masalah. Pemberian bantuan bimbingan yang diberikan oleh guru agama
adalah bimbingan dari segi keagamaan siswa, sedangkan guru BK pelayanan bimbingan dan konseling
yang diberikan adalah dari segi psikologis siswa. Adapun temuan terkait dengan Pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa yaitu, masih tergolong ke dalam pelanggaran ringan masih dalam batasan
melanggar tata tertib sekolah, di antaranya: membolos, mengganggu proses kegiatan belajar mengajar,
kurangnya kedisiplinan.
Kata kunci: Peran Guru BK, Orang Tua, Pelanggaran.

Abstract : This study aims to see how the role of guidance and counseling teachers in schools and
students' homes is so that violations committed by students can be prevented, and also how to see the role
of parents themselves in controlling their children at home. As well as how the steps taken in dealing with
student violations at school and outside school. This research uses a field study with a qualitative
descriptive approach with data collection using observation, interviews and documentation techniques
and the validity of the data using triangulation and analyzed using qualitative descriptive analysis. The
results of this study indicate that the role of the Guidance Counseling teacher is very influential in
fostering students so that they do not commit violations in the school environment, as well as parents. In
Overcoming Student Violations”, religious teachers not only have the main task of teaching, but also
have the task of providing guidance and counseling to their students. Likewise, the main task of guidance
and counseling teachers is to provide guidance and counseling to students who are having problems. The
provision of guidance assistance provided by religious teachers is guidance in terms of students' religion,
while guidance and counseling services provided by teachers are in terms of student psychology.
Findings related to violations committed by students are still classified as minor violations that are still
within the limits of violating school rules, including: truancy, disrupting the process of teaching and
learning activities, lack of discipline.
Keywords: Role of Counseling Guidance Theacher, Parents, Violation.

.
SUBMIT : 18 Mei 2022 REVIEW: 24 Mei 2022 ACCEPTED: 3 Juni 2022

279
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

PENDAHULUAN al., 2021). Bimbingan dan konseling


Pendidikan mempunyai fungsi hakiki merupakan bagian yang saling berkaitan yang
dalam mengubah manusia menjadi lebih. tidak bisa dipisahkan, saling melengkapi,
Pendidikan dimimpikan bisa mengubah saling menutupi, saling mengisi dan sebagai
karakter setiap individu. Guru sebagai subjek inti dari acara dalam rangka memberikan
pendidik bukan hanya bertugas mendidik dan layanan kepada orang lain yang membutuhkan
memberikan materi akademik saja di sekolah, bantuan.(Kamaruzzaman, 2016).
akan tetapi lebih hal tersebut. Guru Layanan bimbingan dan konseling di
diidamankan bisa dalam hal pemberian nilai- sekolah juga masih banyak mengalami
nail positif pada siswa, dan kedisplinan yang tantangan terkait masalah pada tingkatan
menjadikan hal tersebut menjadi salah satu praksisnya. Guru BK sebagai konselor di
karakter anak yang bernilai positif (Muslim & sekolah masih menghadapi hambatan dan
Ranam, 2020). Pendidikan bertujuan untuk problem yang bermacam-macam, factor utama
memajukan bakat setiap individu sehingga masalah dapat muncul dari segala bidang,
menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa, sehingga hanya sedikit sekolah yang bisa
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, menjalankan BK dengan baik (S. Anggraini,
mandiri, dan menjadi warga negara yang 2017). Kehadiran konselor dapat meringankan
bertanggungjawab (UU No. 20 tahun 2003: tugas guru. Mereka menyatakan bahwa
pasal 3). Dalam hal itu ada banyak factor yang konselor teryata sangat membantu guru.
mendukung akan kelancaran program Konselor dan guru merupakan suatu tim yang
Pendidikan yang berada di sekolah. Apalagi sangat penting dalam kegiatan Pendidikan,
yang kita ketahui sekolah dijadikan suatu keduanya sebenarnya tidak dipisahkan dalam
tempat yang menampung segalam macam latar proses Pendidikan karena keduanya berupaya
belakang dari setiap individu, dan hal tersebut untuk membantu peserta didik mencapai hasil
yang menjadi salah satu penyebab peserta belajar yang optimal (S.Pd et al., 2021).
didik mengalami problem dalam menjalani Permasalahan siswa yang melanggar
kegiatan belajar (Permana, 2020). tata tertib dalam proses belajar mengajar di
Orang tua menjadi referensi pertama sekolah perlu ditangani dengan bijaksana,
dan pendidik utama bagi anak, baik dari dalam karena menyangkut masa depan peserta didik
kandungan hingga anak menyelesaikan dalam menjalani prroses belajar selanjutnya
studinya. Peran orang tua sangat penting (E. N. Anggraini & Subadi, 2016). Hal
dalam mendidik anak, walaupun mereka tidak tersebut sudah tidak asing kita dapatkan di
mendapatkan Pendidikan dan pelatihan lingkungan sekolah anak yang sudah
bagaimana menjadi orang tua ideal menjadikan pelanggaran sekolah itu hal biasa
sebagaimana dalam menyiapkan gutu atau untuk lakukan, akan tetapi jika hal tersebut
tenaga kependidikan (Ramdan & Fauziah, sering dibiarkan maka akan menjadi
2019). Hal itu sangat diterapkan akan adanya permasalahan yang besar karena hal tersebut
kerja sama antara guru dan orang tua dalam termasuk salah satu Pendidikan untuk
menanggulangi sikap anak yang selalu membentuk karakter anak.
melanggar aturan sehingga anak akan Penelitian yang dilakukan oleh Heni
terkontrol dari dua sisi di sekolah maupun di (2021) menegaskan peran guru BK dalam
rumah agar menghindari periku yang sering satuan Pendidikan sangat urgen, karena
melanggar itu terulang Kembali. merupakan bagian integral dalam system
Bimbingan merupakan suatu proses Pendidikan. Situasi dan kondisi pelaksanaan
pemberian bantuan dan konseling adalah pembelajaran jarak jauh, menimbulkan
hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap berbagai benturan antara peserta didik dengan
muka atau tidak antara dua orang atau lebih, guru. Kehadiaran guru bimbingan dan
jadi bimbingan dan konseling adalah suatu konseling bertugas sebagai penghubung antara
layanan atau bantuan yang diberikan kepada guru kelas dengan siswa yang sedang
individu baik itu secara pribadi maupun mengalami persoalan dalam kegiatan
kelompok agar bisa mandiri dan maju secara pembelajaran (Purwaningsih, 2021). Sejalan
optimal baik dalam bidang pribadi, sosial, dengan hal itu penelitian yang dilakukan oleh
belajar, karir, maupun keluarga (Tanjung et Satya Anggi Permana (2020) peran guru BK

280
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pertimbangan agar permasalahan semua


dilakukan dengan baik melalui pemberian siswa/i bisa di tanggulangi. Adapun teknik
layanan informasi. Sementara terkait akan pengumpulan data yang digunakan ialah
keterampilan belajar perlu adanya peningkatan menggunakan teknik, Observasi, Interview,
dalam pemberian layanan yang lebih intensif Dokumentasi, dan kemudian data yang
dengan menggabungkan layanan penguasaan didapatkan dianalisis sehingga mendapatkan
konten, hal itu karena masih kurangnya akan hasil yang valid (M.Si, n.d.).
pemberian layanan terkait keterampila belajar
yang dirasakan oleh siswa (Permana, 2020). HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan oleh Ahamad Peran Orang Tua dan Guru BK
Yasar dan Puji Yanti (2018) yang mengatakan Orang tua memiliki peran yang sangat
jika terdapat perubahan yang terjadi dengan penting dalam keluarga. Orang tua merupakan
adanya peran guru dan orang tua dalam guru pertama dan utama bagi anak-anaknya
mengembangkan karakter anak sehingga karena dari orang tua lah anak mendapatkan
berpengaruh akan prestasi belajar anak bimbingan dan kasih sayang yang pertama
(Ramdan & Fauziah, 2019). Sejalan dengan kalinya. Orang tua adalah pendidik sejati,
hal tersebut penelitian yang dilakukan oleh pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu
Anis (2016) dengan adanya komunikasi kasih sayang orang tua kepada anaknya adalah
membuat sikap percaya anatara guru dan kasih syang sejati pula, yang berarti orang tua
orang tua, dan perihal itu pun anak memiliki mengutamakan kepentingan dan kebutuhan
kebebasan dalam berkreativiatas guna anak-anak dengan mengesampingkan
pengembangan pontesi dirinya sehingga keinginan dan kesenangan sendiri
meningkatkan kreativitas dan tercapainya (Pusitaningtyas, 2016). Orangtua atau orang
keberhasilan dalam belajar (Pusitaningtyas, desawa yang berada disekitarnya harusnya
2016). memberikan contoh yang baik pada segala
Penelitian ini bertujuan untuk melihat macam aspek perkembangan anak (Wahyuni
bagaimana peran guru Bimbingan Konsling di & Putra, 2020).
lingkungan sekolah dan rumah siswa agar Teori John Locke bahwa anak laksana
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh kertas putih bersih yang di atasnya dapat
siswa dapat dicegah, dan juga bagaimana ditulis apa saja menurut keinginan orang tua
meliat peran orang tua sendiri dalam dan para pendidik, atau laksana lilin lembut
mengontrol anaknya di rumah. Serta yang dapat dibentuk menjadi apa saja sesuai
bagaimana langkah pihak-pihak terkait dalam keinginan pembentuknya. Perihal membentuk
menganggulangi pelanggaran siswa di sekolah anak yang baik dan kreatif di masyarakat, itu
maupun di luar sekolah. Berdasarkan latar tergantung dari hasil didik orang tua. Jika
belakang tersebut, peneliti tertarik untuk orang tua mendidik anak dengan cara yang
melakukan penelitian dengan judul Peran Guru tepat maka anak pun akan memiliki karakter
Bk Dan Orang Tua Dalam Menanggulangi yang baik pula (Zakariyah & Hamid, 2020).
Pelanggaran Siswa Di MTs NW AIK AMPAT Anak akan memiliki karakter yang baik
Desa Suntalangu Kecamatan Selong tergantung cara didik orang tua atau orang
Kabupaten Lombok Timur. disekitarnya, sehingga sangat penting akan
didikan baik untuk perkembangan anak agar
METODE tercipta anak yang memiliki perilaku yang
Jenis Penelitian yang di gunakan dalam baik dan bermamfaat untuk orang yang berada
penelitian ini adalah penelitian lapangan di lingkungannya.
dengan pendekatan kualiatatif, pengambilan Penelitian yang dilakukan oleh Efrianus
data menggunakan teknik observasi, Ruli (2020) mengatakan jika hubungan anak
wawancara dan dokumentasi. Adapun data dengan orang tua, memiliki efek dalam
yang dikumpulkan adalah berbentuk kata-kata kemajuan anak. Anak yang merasakan adanya
atau gambar, bukan angka seperti penelitian hubungan hangat dengan orang tuanya,
kuantitatif (Semiawan, n.d.). Adapun populasi merasakan bahwa anak disayangi dan
dalam peneliti ini adalah semua siswa MTs dilindungi, serta mendapatkan perlakuan yang
NW Aik Ampat dan siswa kelas VII dengan baik sehingga merasa dihargai dan dianggap

281
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

ada. Hal tersebut karena orangtuanya juga kontrol yang tepat agar masalah yang
memiliki kebiasaan yang mengarah pada nilai dilakukan tidak terulang kembali (Fatroni,
positif (Ruli, 2020). Guru BK MTs NW Aik Ampat, 14 April
Pelayanan bimbingan dan konseling 2022).
merupakan sebuah bentuk bantuan yang Pernyataaan lain pun menjelaskan
diberikan terhadap individu guna membantu bahwa pada umumnya orang tua murid akan
dalam mengatasi permasalahan yang merasa senang sekali atas kunjungan itu
dialaminya. Dalam hal ini peran yang harus karena merasa anaknya sungguh-sunggu
dilakukan guru BK sebagai berikut: Layanan diperhatikan. Bagi anak sendiri akan Iebih
informasi merupakan layanan yang diberikan merasa segan untuk melakukan peIanggaran
kepada siswa dengan menyampaikan karena gurunya telah mengenal orang tuanya,
berita/informasi yang bisa digunakan sebagai (Fatroni, Guru BK, wawancara, 14 April
referansi pertimbangan dan pengambilan 2022).
keputusan untuk kepentingan peserta didik; Kunjungan yang dilakukan guru ke
memecahkan masalah; mencegah timbulnya rumah siswa sebagai bentuk upaya agar siswa
masalah, serta untuk mengembangkan dan tidak lagi melanggar aturan sekolah karena
memelihara bakat yang ada (Hidayat et al., telah di awasi guru dengan bantuan orang tua
2013). Guru BK sebagai pelaksana kegiatan di rumahnya. Hal tersebut sangat efektif
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dipakai karena memang mengatasi siswa
diharapkan mampu membantu siswa masalah tanpa adanya bantuan orang tua akan
berkembang secara optimal sehingga tujuan terasa begitu kesulitan dilakukan oleh guru
Pendidikan dapat tercapai. Sehingga siswa BK.
merasa diayomi oleh guru BK di sekolah. 2. Memudahkan guru terkait data masalah
Dan hasil observasi, wawancara dan yang di alami siswa
dokumentasi yang peneliti temukan, dapat Pengumpulan data dilakukan agar guru
dipaparkan bahwa dalam upaya tidak mengalami kesulitan terkait masalah-
memperbaiki keperibadian siswa yang masalah yang dihadapi siswa dengan adanya
menyimpang yang dapat berpengaruh pada kerja sama dengan orang tua. Senada dengan
perkembangan fisik dan mental siswa, maka pernyataan tersebut F selaku konselor merasa
sebagai peranpenting dalam sistem terbantu dengan adanya kontribusi orang tua
pendidikan di MTs NW Aik Ampat, guru karena proses penanganannya terasa mudah
BK dan orang tua siswa telah berupaya karena data-data siswa bermasalah dengan
merancang berbagai peran yang tepat untuk mudah didapatkan karena ikutsertaan orang
penanggulangan tata tertib yang berada di tua dalam menanganinya.
sekolah. Bentuk peran mencakup dalam: 3. Identifikasi Masalah
1. Teguran guru BK dengan alasan Dalam mengidentifikasi masalah
kunjungan kerumah siswa disini kami selaku guru BK berupaya
Bentuk peran kolaborasi yang dilakukan mengenal dan mempelajari data dan
dengan mengunjungi rumah siswa yang keterangan tentang pribadi siswa baik secara
sebagai bentuk teguran dan kerjasama dengan langsung maupun tidak langsung, dan men
orang tua agar pelanggaran yang dilakukan genal kasus serta gejala yang nampak pada
tidak terulang kembali. Hal tersebut sejalan diri siswa dengan mencatat kasus yang
dengan pernyataan dari guru BK yang perlu mendapat bantuan dan bimbingan
mengatakan jika bentuk kunjungan yang kepada siswa yang mempunyai masalah
dilakukan guru kerumah siswa sangat paling besar dan serius atau yang bisa
bermamfaat dan memunculkan perasaan berakibat fatal pada diri siswa, (Fatroni, Guru
bahagia. Karena orang tua merasakan jika itu BK, wawancara, 14 April 2022).
bentuk perhatian pihak sekolah terhadap siswa 4. Mengudang orang tua murid pada
sehingga anak tersebut akan kesulitan untuk perayaan hari-hari besar Islam
melakukan pelanggaran akan adanya kerja Kedatangan orang tua murid ke
sama ini. Orang tua juga merasa diuntungkan sekolah dapat menambah keakraban dan
karena mereka tahu kelakuan anaknya di mempererat tali silaturrahmi antar orang tua
sekolah seperti apa dan bisa melakukan dan guru-guru atau pihak sekolah sehingga
282
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

terjalin ukhwah islamiyah dan kerja sama 1. Suka Membolos


yang baik (salman hadi, Kepala Sekolah Perilaku membolos adalah bentuk
MTs NW Aik Ampat, wawancara, 14 April kejenuhan siswa terhadap kurikulum yang ada
2022). di sekolah, hal tersebut memang suatu
Dengan demikian untuk menjalin fenomena-fenomena yang sering baik di kota
kerjasama yang baik agar hubungan guru maupun perdesaan. Siswa yang sering
BK dengan orang tua siswa berjalan membolos bukan hanya di salah satu sekolah
dengan baik pula maka sudah tentu pihak saja tetapi banyak sekolah yang mengalami hal
sekolah perlu memberikan informasi secara tersebut (Damayanti, n.d.). Pernyataan itu
kontinue tentang aktivitas-aktivitas serta sejalan dengan yang di katakan R salah satu
program sekolah pada orang tua, hal ini siswa di sekolah yang mengatakan jika dirinya
dimaksudkan agar orang tua bersedia gemar membolos karena merasa jika tidak ada
memberikan bantuan dalam usaha motivasi dalam belajar dan hal tersebut juga
penanggulangan Pelanggaran tata tertib siswa. bentuk rasa bosannya sehingga dia nekat
membolos serta guru yang tidak profesional,
Faktor Penghambat dalam melakukan artinya tidak bisa menguasai kelas, sehingga
pelayanan Bimbingan Konseling siswa merasa bosan dan ngantuk di dalam
1. Terkendala di orang tua yang tidak ingin kelas dan akhirnya guru tidak mau
lagi ikut campur persoalan anak karena didengarkan ketika menyampaikan materi
merasa jika pendidikan seutuhnya dalam kelas.
diserahkan kepada sekolah sehingga 2. Suka Merokok
merasa jika tanggung jawabnya hanya Merokok adalah salah satu bentuk
membiayai anak pelanggaran di sekolah yang sering dilakukan
2. Siswa yang hanya tinggal sebatan kara oleh siswa, dan alasan dari ialah sebagai
yang membuat guru BK kesulitan dalam bentuk perangsang dimana efek dari nikotin
mengidentifikasi terkait permasalahannya tersebut digunakan untuk memacu semangat,
karena guru tidak memiliki pendukung dari membantu berfikir dan konsetrasi, mencegah
pihak keluarga siswa sehingga cara kelelahan dan meningkatkan kemampuan
menanganinya pun sulit di temukan. dalam menangani stres. Hal tersebut yang
3. Orang tua yang lebih mendukung anak membuat siswa yang awalnya ingin mencoba-
dibandingkan guru sehingga walaupun coba dan akhirnya kecanduan karena
diberikan nasehat anak akan melakukan merasakan jika rokok adalah solusi dari segala
lagi pelanggaran karena memiliki masalahnya (Amira & Senjaya, 2019).
dukungan dari orang tua terkait hal Tindakan merokok dikategorikan
tersebut. sebagai Pelanggaran tata tertib siswa, karena
pada dasarnya perbuatan tersebut memang
Bentuk-bentuk Pelanggaran Siswa dilarang di lingkungan lembaga pendidikan
Penyampaian komunikasi dakwah jenjang SMP atau MTs, karena dikhawatirkan
Adapun temuan temuan peneliti tentang dapat membuat siswa berbuat seperti
pelanggaran yang dibuat oleh para siswa mencuri, menipu dan sebagainya. Oleh
diantaranya: Dari observasi data yang karena itu tindakan suka merokok dipandang
peneliti lakukan bahwa Pelanggaran tata masalah yang menghambat proses belajar
tertib-Pelanggaran tata tertib yang di lakukan dan dapat juga merusak citra sekolah.
siswa MTs NW Aik Ampat tidak jauh berbeda 3. Kurang Disiplin
dengan Pelanggaran tata tertib kenakaln Siswa yang suka terlambat merupakan
remaja di luar sekolah, namun Pelanggaran sikap nakal yang dilakukan siswa MTs NW
tata tertib tersebut tingkat dan kwantitasnya Aik Ampat dan termasuk hambatan
masih kecil atau sederhana, (buku catatan keberlangsungannya proses belajar dan
guru BK, observasi 11April 2022), akan mengajar, sebab begitu pelajaran berlangsung
tetapi meskipun dicari jalan keluamya serta kemudian ada siswa yang terlambat kemudian
diantisivasi Pelanggaran tata tertib yang ada masuk ke-kelas secara berangsur-angsur
agar tidak berkembang dikalangan siswa yang sejumlah 5 orang siswa saja, maka
lain dan generasi siswa mendatang. konsentrasi belajar akan rusak dan jam
283
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

pelajaran pun terpotong akibat perhatian SIMPULAN


siswa- siswi dan guru berbalik arab terhadap Berdasarkan hasil pengamatan dan
tindakan terlambat yang dilakukan siswa. penelitian tentang “Peran Guru BK dan Orang
4. Berkata Kotor Tua Dalam Menanggulangi Pelanggaran
Perkataan-perkataan kotor yang suka Siswa”, Guru agama yang mempunyai tugas
dilontarkan oleh sebagian kecil siswa di MTs pokok untuk mengajar, tetapi juga
NW Aik Ampat, diduga sebagai aksi repleksi mempunyai tugas untuk memberikan
dan spontanitas sebab terkadang siswa tidak bimbingan dan konseling kepada siswanya.
menyadari apa yang mereka ucapkan ketika Begitu halnya dengan tugas pokok guru
berada dalam kelas, karena pergaulan yang bimbingan dan konseling yang memberikan
bebas sehingga mereka terbiasa mengucapkan bimbingan dan konseling kepada siswa
kata-kata kotor. Hal ini disebabkan juga oleh yang sedang mengalami masalah. Pemberian
faktor tempat tinggalnya yang jatuh dari bantuan bimbingan yang diberikan oleh guru
tempat-tempat pengajaran agama dimana agama adalah bimbingan dari segi keagamaan
mereka hanya bergaul dengan remaja-remaja siswa, sedangkan guru BK pelayanan
nakal, begitu juga dengan orang tua kurang bimbingan dan konseling yang diberikan
kontrol terhadap anaknya, mereka tidak adalah dari segi psikologis siswa. Adapun
menegur anaknya ketika mengucapkan kata- temuan terkait dengan Pelanggaran yang
kata kotor, orang tua hanya diam tanpa dilakukan oleh siswa yaitu, masih tergolong ke
memberikan sebuah peringatan kepada dalam pelanggaran ringan masih dalam
anaknya. batasan melanggar tata tertib sekolah,
5. Berkelahi atau Tawuran diantaranya: membolos, mengganggu proses
Perkelahian yang kadang-kadang kegiatan belajar mengajar, kurangnya
terjadi di antara siswa MTs NW Aik Ampat, kedisiplinan.
dapat merusak citra lembaga, sehingga
tindakan suka tauran ini dipandang masalah DAFTAR RUJUKAN
sosial yang melanda sebagian siswa MTs Amira, I., & Senjaya, S. (2019). Faktor-Faktor
NW Aik Ampat, dengan demikian perbuatan yang Berhubungan Dengan Perilaku
tersebut perlu diatasi atau ditanggulangi, Merokok Pada Siswa SMAN 2 Garut. 1,
Adapun tauran yang sering terjadi pada siswa 12.
MTs NW Aik Ampat disebabkan antara lain, Anggraini, E. N., & Subadi, T. (2016).
saling cemooh antara siswa yang satu Pengelolaan Tata Tertib Sekolah
dengan yang Iainnya dan ada juga yang Menengah Pertama. Jurnal VARIDIKA,
berkelahi disebabkan karena hubungan muda 27(2), 144–151.
mudi. https://doi.org/10.23917/varidika.v27i2.
6. Suka membuat suasana kelas tidak 1726
nyaman atau jahil Anggraini, S. (2017). Peran supervisi BK
Sikap atau perbuatan yang membuat untuk meningkatkan profesionalisme
suasana kelas tidak nyaman dalam proses guru BK. Prosiding Seminar Bimbingan
belajar mengajar merupakan akibat sikap Dan Konseling, 1(1), 332–341.
nakal yang dilakukan sebagian siswa MTs Damayanti, F. A. (n.d.). Studi tentang perilaku
NW Aik Ampat, sikap tersebut kebanyakan membolos pada siswa SMA Swasta di
disebabkan keberutalan siswi-siswi yang Surabaya. 8.
mengalami pubertas, dalam kondisi seperti ini Hidayat, H., Yusri, Y., & Ilyas, A. (2013).
seorang siswa mengalami perubahan yang Profil Siswa Agresif dan Peranan Guru
besar terhadap sikap dan tingkah Iakunya, BK. Konselor, 2(2), Article 2.
hal tersebut didukung oleh kondisi hati yang http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kons
cepat berubah dan sulit dimengerti sebagai elor/article/view/1644
bawaan pubertas yang dialaminya, sehingga Kamaruzzaman. (2016). Bimbingan dan
siswa tersebut sering membuat guru Konseling. Pustaka Rumah Aloy.
tersinggung karena melakukan aktifitas- M.Si, D. R., S. Pd. (n.d.). Metodologi
aktifitas yang merusak konsentrasi belajar Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar
mengajar. Cendekia Indonesia.

284
10.26418/j-psh.v13i2.54549
(J-PSH) JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA
Volume 13 Number 2 Oktober 2022
Page 279-285/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index

Muslim, I. F., & Ranam, S. (2020). Pendidikan Tanjung, R., Cecep, H., Musyadad, V. F.,
kedisiplinan di pondok pesantren El Hayani, H., Iskandar, Y. Z., Simarmata,
Alamia untuk menanggulangi degradasi N. I. P., & Mahatmaharti, R. A. K.
moral. Research and Development (2021). Dasar-Dasar Bimbingan dan
Journal of Education, 1(1), 102. Konseling. Yayasan Kita Menulis.
https://doi.org/10.30998/rdje.v1i1.7325 Wahyuni, I. W., & Putra, A. A. (2020).
Permana, S. A. (2020a). Peran Guru BK dalam Kontribusi Peran Orangtua dan Guru
Meningkatkan Keterampilan Belajar dan dalam Pembentukan Karakter Islami
Motivasi Belajar Siswa. Syifaul Qulub: Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Agama Islam Al-Thariqah, 5(1), 30–37.
1(2), 61–69. https://doi.org/10.25299/al-
https://doi.org/10.32505/syifaulqulub.v1 thariqah.2020.vol5(1).4854
i2.2425 Zakariyah, A., & Hamid, A. (2020).
Permana, S. A. (2020b). Peran Guru BK dalam Kolaborasi Peran Orang Tua dan Guru
Meningkatkan Keterampilan Belajar dan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Motivasi Belajar Siswa. Syifaul Qulub: Islam Berbasis Online di Rumah.
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Intizar, 26(1), 17–26.
1(2), 61–69. https://doi.org/10.19109/intizar.v26i1.58
https://doi.org/10.32505/syifaulqulub.v1 92
i2.2425
Purwaningsih, H. (2021). Peran guru
bimbingan dan konseling dalam
melayani peserta didik di masa pandemi
covid-19. EDUCATIONAL: Jurnal
Inovasi Pendidikan & Pengajaran, 1(1),
36–44.
https://doi.org/10.51878/educational.v1i
1.53
Pusitaningtyas, A. (2016). Pengaruh
komunikasi orang tua dan guru terhadap
kreativitas siswa. Proceedings of the
ICECRS, 1(1).
https://doi.org/10.21070/picecrs.v1i1.63
2
Ramdan, A. Y., & Fauziah, P. Y. (2019).
Peran orang tua dan guru dalam
mengembangkan nilai-nilai karakter
anak usia sekolah dasar. Premiere
Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar
dan Pembelajaran, 9(2), 100.
https://doi.org/10.25273/pe.v9i2.4501
Ruli, E. (2020). Tugas dan peran orang tua
dalam mendidk anak. Jurnal Edukasi
Nonformal, 1(1), 143–146.
Semiawan, P. D. C. R. (n.d.). Metode
Penelitian Kualitatif. Grasindo.
S.Pd, N. S. H., SI, D. H. H. R., M., M.KES, D.
A. S., & BIOMED, I., DTN, SKM ,. M.
Kes. (2021). Mengenal bimbingan dan
konseling dalam institusi pendidikan.
Media Nusa Creative (MNC
Publishing).

285
10.26418/j-psh.v13i2.54549

Anda mungkin juga menyukai