(UNINDRA)
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
SOAL UJIAN PENGENDALI MUTU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah : Jaringan Komputer Hari/
Tanggal :
Waktu : 120 Menit
Sifat Ujian : Catatan Terbuka
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! Tidak membuka HP atau Laptop!
1. Diketahui IP Address sebagai berikut :
a. 88.0.0.0/1X c. 192.188.1.0/27
b. 172.10.0.0/2X
(Nilai X diambil dari digit terakhir NPM saudara)
Dari ketiga IP address diatas, maka tentukanlah :
a. Subnetmask d. Jumlah host per subnet
b. Jumlah Subnet e. Tabel subnet, host pertama, host terakhir
c. Jumlah blok subnet dan broadcast
(Bobot : 30)
3. Jelaskan cara kerja Internet & DNS Server dimulai dari urutan client menuliskan nama
alamat website di web browser hingga halaman website tujuan tersebut tampil layar web
browser ! (Bobot : 15)
4. Jelaskan secara lengkap perbedaan mendasar antara static routing, default routing dan
dynamic routing (disertai dengan contoh) ! (Bobot : 15)
Jawaban :
1. Mari kita analisis setiap pilihan IP address:
a. 88.0.0.0/11
- Subnet maksimum: 2^(32-11) = 2^21 = 2097152
- Jumlah subnet: 1
- Jumlah blok subnet: 2097152
- Jumlah host per subnet: 2^(32-11) - 2 = 2097150
- Table subnet:
- Subnet 1: 88.0.0.0 - 88.7.255.255, Host pertama: 88.0.0.1, Host terakhir:
88.7.255.254, Broadcast: 88.7.255.255
b. 172.10.0.0/21
- Subnet maksimum: 2^(32-21) = 2^11 = 2048
- Jumlah subnet: 1
- Jumlah blok subnet: 2048
- Jumlah host per subnet: 2^(32-21) - 2 = 2046
- Table subnet:
- Subnet 1: 172.10.0.0 - 172.10.7.255, Host pertama: 172.10.0.1, Host terakhir:
172.10.7.254, Broadcast: 172.10.7.255
c. 129.188.1.0/21
- Subnet maksimum: 2^(32-21) = 2^11 = 2048
- Jumlah subnet: 1
- Jumlah blok subnet: 2048
- Jumlah host per subnet: 2^(32-21) - 2 = 2046
- Table subnet:
- Subnet 1: 129.188.1.0 - 129.188.8.255, Host pertama: 129.188.1.1, Host
terakhir: 129.188.8.254, Broadcast: 129.188.8.255
Demikianlah analisis untuk ketiga pilihan IP address tersebut. Jika ada pertanyaan
lebih lanjut, beri tahu saya.
2. *Desain Jaringan:*
- Rencanakan arsitektur jaringan, termasuk lokasi perangkat, konektivitas, dan
kebutuhan subnetting.
3. *Pengadaan Perangkat:*
- Beli perangkat jaringan seperti switch, router, dan access points sesuai dengan
desain.
4. *Instalasi Fisik:*
- Tempatkan perangkat di lokasi yang telah direncanakan.
- Hubungkan perangkat secara fisik menggunakan kabel.
5. *Konfigurasi Perangkat:*
- Konfigurasikan perangkat jaringan, termasuk router, switch, dan access points.
- Atur alamat IP dan subnetting.
6. *Uji Coba:*
- Lakukan uji coba untuk memastikan koneksi antar PC, akses internet, dan
fungsionalitas jaringan lainnya.
7. *Implementasi:*
- Terapkan jaringan ke seluruh kantor.
- Pastikan pelatihan bagi pengguna atau staf yang membutuhkannya.
b. *Arsitektur Jaringan:*
- Saya tidak dapat membuat gambar arsitektur jaringan secara langsung di sini,
tetapi saya dapat memberikan deskripsi untuk membantu Anda membuatnya atau
memberikan panduan yang lebih rinci.
1. *Router:*
- Sambungkan ke ISP untuk mendapatkan koneksi internet.
- Mungkin diperlukan routing internal untuk menghubungkan antar divisi.
2. *Switch:*
- Setiap divisi memerlukan switch sendiri untuk mengelola koneksi lokal di dalam
divisi.
- Gunakan switch dengan kapasitas yang sesuai dengan jumlah PC di setiap divisi.
4. *Subnetting:*
- Terapkan subnetting sesuai dengan jumlah PC di setiap divisi untuk efisiensi dan
manajemen jaringan yang lebih baik.
5. *Security Measures:*
- Pertimbangkan penggunaan firewall dan keamanan jaringan lainnya untuk
melindungi data dan akses jaringan.
Berikut adalah contoh representasi teks dari arsitektur jaringan:
ISP
|
|
Router
|
--------------------------------------------------------
| | | |
Switch Switch Switch Switch
| | | |
------------------ ------------------ ------------------ ------------------
| | | | |
PC 1-271 PC 1-571 PC 2-1,071 PC 3-2,071
Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Divisi 4
Anda dapat menggunakan alat desain grafis atau perangkat lunak untuk membuat
diagram yang lebih terinci. Pastikan untuk menyertakan detail konfigurasi,
subnetting, dan pengaturan keamanan yang relevan.
- *Divisi 1:*
- Jumlah PC: 271 (butuh lebih dari 8-bit untuk host)
- Subnet: 168.192.1.0/24
- Hosts: 168.192.1.1 - 168.192.1.254
- *Divisi 2:*
- Jumlah PC: 571 (butuh lebih dari 9-bit untuk host)
- Subnet: 168.192.2.0/23
- Hosts: 168.192.2.1 - 168.192.3.254
- *Divisi 3:*
- Jumlah PC: 1071 (butuh lebih dari 10-bit untuk host)
- Subnet: 168.192.4.0/22
- Hosts: 168.192.4.1 - 168.192.7.254
- *Divisi 4:*
- Jumlah PC: 2071 (butuh lebih dari 11-bit untuk host)
- Subnet: 168.192.8.0/21
- Hosts: 168.192.8.1 - 168.192.15.254
Dengan penggunaan VLSM, kita dapat mengoptimalkan penggunaan alamat IP dan
memenuhi kebutuhan masing-masing divisi.
3. Tentu, berikut adalah urutan peristiwa dari klien menuliskan nama alamat website
hingga halaman website tujuan ditampilkan di layar web browser:
2. *DNS Resolution:*
- Web browser mengirimkan permintaan DNS (Domain Name System) untuk
menerjemahkan nama domain ke alamat IP yang sesuai.
Inilah urutan umum peristiwa yang terjadi ketika pengguna menuliskan nama alamat
website hingga halaman web ditampilkan di layar web browser. Proses ini melibatkan
kerja sama antara perangkat klien, DNS server, dan server web.
\
4. *Static Routing:*
- *Definisi:* Static routing adalah metode di mana administrator jaringan secara manual
mengonfigurasi tabel routing pada router untuk menentukan rute jaringan tertentu.
- *Contoh:* Jika terdapat dua jaringan yang terhubung oleh dua router, administrator
dapat menetapkan jalur tertentu untuk mengarahkan lalu lintas dari satu jaringan ke
jaringan lain.
*Default Routing:*
- *Definisi:* Default routing adalah bentuk static routing yang digunakan untuk
mengarahkan semua lalu lintas yang tidak memiliki rute spesifik ke destinasi tertentu,
biasanya ke router lain.
- *Contoh:* Jika router tidak memiliki informasi rute spesifik untuk tujuan tertentu,
default route akan mengarahkan lalu lintas tersebut ke router yang ditentukan sebagai
default gateway.
*Dynamic Routing:*
- *Definisi:* Dynamic routing adalah metode di mana router dapat berkomunikasi
dengan router lain untuk secara otomatis memahami topologi jaringan dan memperbarui
tabel routing.
- *Contoh:* Protokol routing dinamis seperti OSPF (Open Shortest Path First) atau RIP
(Routing Information Protocol) memungkinkan router untuk bertukar informasi dan
mengoptimalkan rute secara otomatis berdasarkan perubahan dalam topologi jaringan.
*Perbedaan Mendasar:*
1. *Konfigurasi:*
- Static Routing: Konfigurasi manual oleh administrator.
- Default Routing: Bentuk khusus dari static routing untuk mengatasi rute default.
- Dynamic Routing: Konfigurasi otomatis oleh protokol routing dinamis.
2. *Fleksibilitas:*
- Static Routing: Kurang fleksibel karena perlu konfigurasi manual setiap kali ada
perubahan dalam topologi jaringan.
- Default Routing: Dapat memberikan fleksibilitas ketika tidak ada rute spesifik.
- Dynamic Routing: Lebih fleksibel karena dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
dalam topologi jaringan.
3. *Skalabilitas:*
- Static Routing: Kurang skalabel untuk jaringan yang besar atau kompleks.
- Default Routing: Berguna dalam beberapa situasi, tetapi tidak selalu cukup untuk
jaringan besar.
- Dynamic Routing: Lebih skalabel untuk jaringan yang besar dan dinamis.