Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN KE-44

KETIKA SUNNATULLAH BERBICARA :


BAGAIMANA HANCURNYA SEBUAH KEBANGGAAN
Oleh: Drs. HN. Taufiq, M.Ag

1. Sunnatullah
a. Perolehan sesuai usaha
﴾٣٩﴿ ‫َو َأن َّلْيَس ِلِإْل نَس اِن ِإاَّل َم ا َسَعى‬
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.” (QS. An-Najm(53): 39)

b. Nilai amal sesuai pilihan


﴾٨﴿ ‫﴾ َو َم ن َيْع َمْل ِم ْثَق اَل َذَّر ٍة َش ّر ًا َيَر ُه‬٧﴿ ‫َفَم ن َيْع َمْل ِم ْثَق اَل َذَّر ٍة َخرْي ًا َيَر ُه‬
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Az-Zalzalah(99): 7-8)

c. Pilihan sikap terhadap karunia Allah


﴾٧﴿ ‫َو ِإْذ َتَأَّذَن َر ُّبُك ْم َلِئن َش َك ْر ْمُت َألِز يَد َّنُك ْم َو َلِئن َك َف ْر ْمُت ِإَّن َعَذ ايِب َلَش ِد يٌد‬
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim(14): 7)

2. Kebanggaan umat manusia


a. Kekayaan harta dan banyaknya pengikut
﴾٣٤﴿ ‫َو َك اَن َلُه َمَثٌر َفَق اَل ِلَص اِح ِبِه َو ُه َو َحُياِو ُر ُه َأَنا َأْك َثُر ِم نَك َم اًال َو َأَعُّز َنَف رًا‬
“dan dia (yang kafir) mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang
mukmin) ketika ia bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu
dan pengikut-pengikutku lebih kuat".(QS. Maryam(19): 34)
﴾٣٥﴿ ‫َو َقاُلوا ْحَنُن َأْك َثُر َأْم َو اًال َو َأْو اَل دًا َو َم ا ْحَنُن ُمِبَعَّذ ِبَني‬
“Dan mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu)
dan kami sekali-kali tidak akan diazab.( QS. Saba’(34): 35)

b. Kemewahan fasilitas hidup


‫َو ِإَذا ُتْتَلى َعَلْيِه ْم آَياُتَنا َبِّيَناٍت َقاَل اَّلِذ يَن َك َف ُر وا ِلَّلِذ يَن آَم ُنوا َأُّي اْلَف ِر يَق ِنْي َخ ْيٌر َّم َق امًا َو َأْح َسُن َنِد ّيًا‬
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya
orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Manakah di antara kedua
golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat
pertemuan (nya)?" (QS. Maryam(19): 73)

c. Fanatisme golongan

1
﴾٣٢﴿ ‫ِم َن اَّلِذ يَن َفَّرُقوا ِد يَنُه ْم َو َك اُنوا ِش َيعًا ُك ُّل ِح ْز ٍب َمِبا َلَد ْيِه ْم َفِر ُح وَن‬
“(kaum musyrikin) yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka
menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka.” (QS. Ar-Ruum(30): 32)

2. Sejarah kehancuran sebuah kebanggaan dari umat terdahulu


a. Kasus Qarun yang sombong dan tidak bersyukur ( QS. Al-Qashash(28): 76-81 )
(1) Qarun mendapat anugerah Allah berupa kekayaan yang luar biasa
‫ِإَّن َق ا وَن َك اَن ِم ن ِم و ى َغى َل ِه آ َن ا ِم اْلُك ُن وِز ا ِإَّن َف ا َل ُن و ِباْل ِة‬
‫َم َم َحِتُه َت ُء ُعْص َب‬ ‫َقْو ُم َس َفَب َع ْي ْم َو َتْي ُه َن‬ ‫ُر‬
‫ِة‬
﴾٧٦﴿ ‫ُأويِل اْلُقَّو ِإْذ َقاَل َلُه َقْو ُمُه اَل َتْف َر ْح ِإَّن الَّلَه اَل ِحُيُّب اْلَف ِر ِح َني‬
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap
mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang
kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah)
ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".(QS. Al-
Qashash(28): 76)

(2) Qarun mengingkari karunia Allah


‫َق اَل ِإَمَّنا ُأوِتيُت ُه َعَلى ِعْلٍم ِعن ِدي َأَو ْمَل َيْع َلْم َأَّن الَّل َه َقْد َأْه َل َك ِم ن َقْبِلِه ِم َن الُق ُر وِن َمْن ُه َو َأَش ُّد‬
﴾٧٨﴿ ‫ِم ْنُه ُقَّوًة َو َأْك َثُر ْمَجعًا َو اَل ُيْس َأُل َعن ُذُنوِهِبُم اْلُم ْج ِر ُموَن‬
“Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka.” (QS. Al-Qashash(28): 78)

(3) Kemegahan Qarun mengundang iri banyak orang


‫ِم‬ ‫ِذ‬ ‫ِتِه‬ ‫ِم ِه‬
‫َفَخ َرَج َعَلى َقْو يِف ِز يَن َق اَل اَّل يَن ُيِر يُد وَن اَحْلَي اَة الُّدنَيا َيا َلْيَت َلَن ا ْث َل َم ا ُأوَيِت َق اُر وُن ِإَّنُه‬
﴾٧٩﴿ ‫َلُذ و َح ٍّظ َعِظ يٍم‬
“Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-
orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai
seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar
mempunyai keberuntungan yang besar".(QS. Al-Qashash(28): 79)

(4) Qarun mendapatkan azab Allah


‫ِص‬ ‫ِم‬ ‫ِم ِن ِه‬ ‫ِم ِف ٍة‬ ‫ِبِه ِرِه‬
‫َفَخ َس ْف َنا َو ِبَد ا اَأْلْر َض َفَم ا َك اَن َلُه ن َئ َينُصُر وَنُه ن ُدو الَّل َو َم ا َك اَن َن اُملنَت ِر يَن‬
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS. Al-Qashash(28): 81)

)...... Bersambung(

Anda mungkin juga menyukai