3. Balasan kebaikan adalah kebaikan dan begitu sebaliknya ( tidak ada yang sia-sia)
﴾٨﴿ ﴾ َو َم ن َيْع َمْل ِم ْثَق اَل َذَّر ٍة َش ّر ًا َيَر ُه٧﴿ َفَم ن َيْع َمْل ِم ْثَق اَل َذَّر ٍة َخرْي ًا َيَر ُه
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Az-Zalzalah(99) : 7-8)
َم ن َج اء ِباَحْلَس َنِة َفَلُه َعْش ُر َأْم َثاَهِلا َو َم ن َج اء ِبالَّس ِّيَئِة َفَال ْجُيَز ى ِإَّال ِم ْثَلَه ا َو ُه ْم َال ُيْظَلُم وَن
“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;
dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan).” ( QS. Al-An’am(6) : 160)
1
﴾٣٦﴿................ ِإَمَّنا اَحلَياُة الُّد ْنَيا َلِعٌب َو ْهَلٌو
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.” (QS.
Muhammad(47):36)
﴾٦٤﴿ َو َم ا َه ِذِه اَحْلَياُة الُّد ْنَيا ِإاَّل ْهَلٌو َو َلِعٌب َو ِإَّن الَّداَر اآْل ِخ َر َة ِهَلَي اَحْلَيَو اُن َلْو َك اُنوا َيْع َلُم وَن
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
( QS. Al-Ankabut (29) : 64)
2
اَّلِذ ي َيْس َتِح ُّبوَن اَحْلَياَة الُّد ْنَيا َعَلى اآلِخ ِة َو َيُصُّدوَن َعن َس ِبيِل الّلِه َو َيْبُغوَنَه ا ِع جًا ُأْو َلـِئَك يِف
َو َر َن
ٍد ِع
﴾٣﴿ َض َالٍل َب ي
“Orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu
bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”(QS. Ibrahim (14) : 3)
ِإ ِح ِه
﴾ َو َأَّم ا َمْن٣٩﴿ ﴾ َف َّن اَجْل يَم َي اْلَم ْأَو ى٣٨﴿ ﴾ َو آَثَر اَحْلَياَة الُّد ْنَيا٣٧﴿ َفَأَّم ا َم ن َطَغى
﴾٤١﴿ ﴾ َفِإَّن اَجْلَّنَة ِه َي اْلَم ْأَو ى٤٠﴿ َخ اَف َم َق اَم َر ِّبِه َو َنَه ى الَّنْف َس َعِن اَهْلَو ى
“Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).
( Bersambung ..... )