1 Erfiannanda Putri Eka Mawardi 2Yesy Diah Rosita 3Yanuarini Nur Sukmaningtyas Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Islam Majapahit E-Mail : erfiannanda222@gmail.com
ABSTRAK Penyakit ini juga terjadi karena kurangnya
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan respon tubuh terhadap insulin, atau dapat juga salah satu penyakit yang penderitanya cukup akibat dari adanya pengaruh hormon lain yang tinggi, kebanyakan penderita penyakit ini menghambat kinerja insulin (Iqfadilah, 2015). tidak sadar bahwa dirinya telah mengidap Penyakit diabetes mellitus terjadi ketika diabetes mellitus. Diagnosis membutuhkan pankreas tidak bisa lagi memproduksi insulin waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal dalam jumlah yang cukup dalam tubuh dikarenakan penderita harus melakukan cek manusia, atau tubuh menjadi kurang sensitif darah untuk mengetahui penderita mengidap terhadap insulin yang dihasilkan tubuh. penyakit ini atau tidak. Diabetes mellitus juga Fungsi dari hormon insulin yaitu untuk disebut sebagai suatu penyakit menahun yang mengubah glukosa menjadi energi. Jika ditandai dengan kadar glukosa darah (gula produksi insulin berkurang atau tidak efektif darah) yang melebihi batas normal. Menurut maka kadar glukosa darah menjadi tidak Badan Kesehatan Dunia (WHO). Indonesia terkendali dengan optimal. Hal ini dapat kini disebut-sebut telah bergeser naik dari berujung pada terjadinya penyakit diabetes peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas mellitus. diantara negara-negara dengan penderita Diabetes mellitus masih menjadi penyakit deiebetes mellitus terbanyak didunia. persoalan kesehatan yang serius didunia, Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang termasuk salah satunya Indonesia. Menurut memiliki kemampuan layaknya seorang data dari Federasi Diabetes Internasional IDF dokter dalam mendiagnosis penyakit diabetes Diabates Atlas, jumlah penderita diabetes mellitus. Sistem yang dimaksud adalah sistem mellitus di Indonesia telah mencapai pakar yang dirancang untuk mengapdopsi 8.544.155 orang ditahun 2013. Data terbaru pengetahuan manusia ke dalam komputer agar tahun 2015 ditunjukkan oleh Perkumpulan dapat menyelesaikan masalah seperti yang Endokrinologi (PERKENI) menyatakan biasa dilakukan oleh pakar atau dokter. bahwa jumlah penderita diabetes mellitus di Penelitian ini bertujan untuk menerapkan Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Kali metode dempster shafer pada diagnosis ini Indonesia disebut-sebut telah bergeser penyakit diabetes mellitus beserta nilai naik, dari peringkat ke-7 menjadi peringkat akurasinya. Metode ini memberikan ruang ke-5 teratas diantara negara-negara dengan pada pakar dengan data uji dari pakar. Hasil jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak pengujian menunjukkan uji akurasi sebesar didunia. Organisasi Kesehatan Dunia WHO 80% dan contoh uji presentase dengan (World health Organisation) memperkirakan memilih 4 gejala dengan bobot yang berbeda- jumlah penderita diabetes mellitus di beda memiliki tingkat nilai keakurasian Indonesia akan terus melonjak dari 8,5 juta sebesar 59% menggunakan metode dempster penderita ditahun 2013 menjadi sekitar 21,3 shafer. juta di tahun 2030 mendatang. Kata kunci : Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Lebih dari 60 persen pengidap diabetes Dempster Shafer mellitus tidak menyadari bahwa dirinya terkena penyakit diabetes mellitus dan PENDAHULUAN kebanyakan pengidap diabetes mellitus datang Diabetes mellitus atau kencing manis ke dokter dalam kondisi sudah komplikasi. merupakan kategori penyakit kronis yang Ketidaktahuan ini disebabkan karena ditandai dengan kelainan metabolik akibat minimnya informasi mengenai diabetes kurangnya produksi insulin oleh pankreas. mellitus dan sosialisasi terhadap gejala, upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus Raya Jetis No. 28, Jetis, Mojokerto, Jawa sangat dibutuhkan untuk menekan penyakit Timur Kode Pos 61352. diabetes mellitus secara nasional (Ristekdikti, 2. Studi Putaka 2016). Dalam melakukan perancangan aplikasi Metode Dempster Shafer pertama kali sistem pakar diagnosis penyakit diabetes diperkenalkan oleh Dempster yang melakukan mellitus dengan metode Dempster Shafer percobaan model ketidakpastian dengan range dibutuhkan beberapa literatur. Adapun probabilitas sebagai probabilitas tunggal. literatur yang perlu dipelajari mempelajari Kemudian pada tahun 1976 Shafer buku, artikel dan situs yang terkait. mempublikasikan teori Dempster tersebut 3. Pengumpulan Data pada sebuah buku yang berjudul Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Mathematical Theory of Evident. Metode Mei 2018 - tanggal 29 Juni 2018. Data yang Dempster Shafer merupakan metode yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua sumber berdasarkan fungsi kepercayaan dan data yaitu: penalaran yang masuk akal yang digunakan a. Data Sekunder untuk mengkombinasikan potongan informasi Data sekunder diperoleh dari pencarian, yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasikan pembelajaran berbagai macam jurnal kemungkinan dari suatu peristiwa (Arthur P. yang menunjang pengerjaan Tugas Dempster dan Glenn Shafer) Akhir ini khususnya yang berkaitan Pada penelitian yang dilakukan dengan penyakit diabetes mellitus dan sebelumnya metode Dempster Shafer dapat metode Dempster Shafer. menyelesaikan permasalahan secara lengkap b. Data Primer dan bisa mengatasi timbulnya ketidakpastian Disini peneliti melakukan pengamatan hasil apabila ada penambahan fakta baru terhadap data yang diteliti dan (Sulistyohati dan Hidayat, 2008). melakukan interview dengan para pakar Oleh karena itu, penulis bermaksud (dokter) yang berkaitan dalam untuk mengangkat judul penelitian “Sistem pembuatan aplikasi. Sumber data Pakar Diagnosis Penyakit Diabetes Mellitus diperoleh dari hasil wawancara dan Menggunakan Metode Dempster Shafer” observasi dilakukan dengan dokter dari Puskesmas Jetis Kabupaten Mojokerto METODE PENELITIAN yaitu Eka Yulisetyawan, S.KM, hasil Metode penelitian yang digunakan interview diperoleh data pengetahuan dalam penelitian ini adalah menggunakan tentang penyakit diabetes mellitus serta model waterfall seperti pada gambar di bawah meminta nilai densitas/bobot pada tiap ini: gejala untuk perhitungan menggunakan Lokasi Lokasi Penelitian Penelitian metode Dempster Shafer. 4. Perancangan Sistem Studi Studi Pustaka Pustaka Sistem pakar pada penelitian ini Pengumpulan Pengumpulan Data Data digunakan untuk mendiagnosis penyakit diabetes mellitus. Metode yang diterapkan Pembuatan Pembuatan Laporan Laporan yaitu metode Dempster Shafer yang digunakan untuk proses pengambilan Perancangan Perancangan Sistem Sistem kesimpulan. Sistem dimulai dari masukan Implementasi Implementasi Metode Metode sampai keluaran yang dihasilkan. Merancang desain dari sistem yang akan dibangun atau Pengujian Pengujian Sistem Sistem alur sistem. Yaitu dilakukan penyesuaian Analisa Analisa Hasil Hasil dengan metode yang digunakan. 5. Pembuatan Laporan Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan berisi jawaban yang ada Gambar 1 Model Waterfall pada rumusan masalah penelitian ini. Apakah 1. Lokasi Penelitian aplikasi ini berhasil atau tidak, dan Penelitian ini dilakukan pada menggunakan saran-saran yang di dapat pada Puskesmas Jetis yang beralamatkan di Jl. waktu pembuatan tugas akhir. 6. Implementasi Metode Pada bagian ini dilakukan perancangan Tabel 2 Gejala-Gejala Penyakit Diabetes Mellitus sistem pakar diagnosis penyakit diabetes Kode Nama Gejala mellitus dengan metode dempster shafer. G001 Banyak makan (polifagia) langkah pertama adalah melakukan instalasi G002 Banyak minum (polodipsia) XAMPP. Kemudian melakukan coding G003 Sering merasa buang air kecil program. (polliuria) 7. Pengujian Sistem G004 Berat badan turun dengan cepat Pada bagian ini adalah untuk tanpa alasan yang jelas mengamati kinerja dari sistem pakar diagnosis G005 Umur dibawah 20 tahun penyakit diabetes mellitus dengan metode G006 Faktor keturunan Dempster Shafer. G007 Mulut kering 8. Analisa Hasil G008 Mudah kelelahan Pada analisis sistem ini, membahas G009 Mudah mengantuk tentang temuan apa yang sudah dilakukan G010 Timbulnya rasa kesemutan (mati dengan penelitian ini, mulai dari hasil running rasa) atau sakit pada tangan atau program sampai didapatkan hasil akurasi kaki sistem menggunakan metode Dempster G011 Timbulnya rasa borok (luka) yang Shafer. Analisa sistem ini mengacu pada hasil tak kunjung sembuh perhitungan metode Dempster Shafer Apakah G012 Mengalami gatal-gatal pada tubuh aplikasi yang kita buat sudah sama dengan G013 Disfungsi eraksi pada pria perhitungan manualnya. 9. Kesimpulan G014 Obesitas sebesar 20% dari berat Kesimpulan berisi jawaban yang ada badan normal pada rumusan masalah penelitian ini. Apakah G015 Pruritus vulvae pada wanita aplikasi ini berhasil atau tidak, dan (gangguan gatal parah pada wanita menggunakan saran-saran yang di dapat pada yang sedang hamil) waktu pembuatan tugas akhir. G016 Kadar glukosa darah lebih dari 140 mg/dl PERANCANGAN SISTEM G017 Kadar glukosa darah lebih dari 140 Salah satu bagian penting dalam mg/dl(sewaktu hamil) pembuatan aplikasi adalah tahap perancangan. G018 Infeksi kulit Pengetahuan yang diperoleh dari hasil G019 Mengalami batuk dan pilek yang tak wawancara dan analisa dari buku dikonversi kunjung sembuh ke dalam sebuah tabel jenis penyakit dan G020 Air seni dikerubuti oleh semut gejala guna mempermudah proses pencarian G021 Penglihatan menjadi rabun solusi. G022 Merasa pusing dan mual Tabel jenis penyakit dan gejala ini G023 Mati rasa atau kehilangan indra digunakan sebagai pola pencocokan informasi perasa (umumnya didahului oleh yang dimasukan oleh pemakai dan basis bagian kaki lalu tangan) pengetahuan. G024 Nyeri pada tubuh seperti tertusuk benda tajam dan berlangsung lama G025 Tekanan darah rendah (pasien Tabel 1 Jenis-Jenis Penyakit Diabetes Mellitus umumnya mengeluhkan pusing saat Kode Nama Penyakit merubah posisi dengan cepat dari P001 Diabetes Mellitus Tipe 1 duduk atau berbaring G026 Detak jantung cepat atau tidak P002 Diabetes Mellitus Tipe 2 teratur P003 Diabetes Gestasional G027 Kebas atau penurunan kemampuan P004 Diabetes Neuropati merasakan sakit G028 Refleks pada saat P005 Diabetes Retinopati memegang/menyentuh benda mulai P006 Diabetes Nefropati berkurang G029 Kehilangan keseimbangan Kode Nama Gejala Aturan Gejala G030 Masalah serius pada kaki, seperti G028 AND G029 AND G030 infeksi pada tukak, nyeri sendi dan THEN P004 tulang atau perubahan bentuk R5 IF G006 AND G031 AND G032 (deformitas) AND G033 AND G034 AND G031 Melihat floaters atau titik hitam G035 AND G036 AND G037 G032 Kesulitan melihat dimalam hari AND G038 THEN P005 G033 Kesulitan membedakan warna R6 IF G006 AND G039 AND G040 G034 Pembengkangkan pada tubuh AND G041 AND G042 AND G035 Kerusakan jaringan syaraf mata G043 THEN P006 G036 Perubahan pada lensa mata G037 Pasien sering melihat bintik-bintik DIAGRAM ALIR SISTEM yang melayang-layang Untuk mendiagnosis jenis penyakit G038 Pembuluh darah abnormal diabetes mellitus, maka sistem akan G039 Urine berwarna lebih gelap melakukan langkah-langkah sebagai berikut: disebabkan oleh darah dalam urine G040 Mudah merasa sesak nafas Gambar 2 Diagram Alir Sistem Diagnosis Penyakit G041 Pembengkangkan pada pergelangan Mulai Mulai
kaki disebabkan oleh retensi air
G042 Kelelahan akibat kekurangan Input Input data data pasien pasien
oksigen dalam darah
G043 Tubuh membengkak karena tb_pasien tb_pasien tumpukan cairan Gejala Gejala Penyakit Penyakit Diabetes Diabetes Mellitus Mellitus Dalam kaidah produksi (rule base) baiasanya dituliskan dalam bentuk jika maka Proses Proses Diagnosis Diagnosis Metode Metode (IF-Then). Pada perancangan basis Dempster Dempster shafer shafer
pengetahuan sistem pakar ini premis gejala
adalah gejala yang konklusi dari jenis Menampilkan Menampilkan hasil hasil diagnosis diagnosis penyakit diabetes mellitus, sehingga bentuk peryataannya adalah JIKA [gejala] MAKA [jenis penyakit diabetes mellitus]. Cetak Cetak hasil hasil diagnosis diagnosis
Tabel 3 Pembentuk Aturan Gejala dan Penyakit Selesai
Selesai Aturan Gejala IF G003 AND G004 AND G005 HASIL DAN PEMBAHASAN AND G006 AND G008 AND G010 AND G011 AND G012 Dalam sub bab ini akan menjelaskan R1 AND G016 AND G0018 AND langkah-langkah penggunaan aplikasi G019 AND G020 AND G022 diagnosis penyakit Diabetes mellitus THEN P001 Puskesmas jetis ini. Aplikasi diagnosis ini R2 IF G001 AND G002 AND G003 hanya terdapat dua user yaitu pasien yang AND G004 AND G006 AND hanya bisa melakukan konsultasi dan admin G007 AND G009 AND G010 untuk petugas atau dokter sebagai pengoperasi AND G011 AND G012 AND aplikasi ini. Pada aplikasi ini dapat G013 AND G014 AND G016 menghasilkan atau output yaitu hasil AND G018 AND G020 AND diagnosis pasien. G021 AND G022 THEN P002 a. Form Tampilan Home R3 IF G012 AND G015 AND G017 Pada form tampilan home akan AND G018 AND G020 AND membahas tentang tampilan awal sistem G021 AND G022 THEN P003 penyakit diebetes mellitus. Tampilan home R4 IF G006 AND G024 AND G025 dapat di lihat pada gambar 3. AND G026 AND G027 AND Gambar 6 Form Data Penyakit Gambar 3 Form Tampilan Home e. Form Basis Pengetahuan Pada halaman tampilan home terdapat Pada form ini gabungan antara form beberapa menu yaitu menu yang saling gejala dan form penyakit admin dapat menghubungkan antara menu satu dan yang melakukan input data basis pengetahuan baru, lainnya. hapus data basis pengetahuan, mencari data b. Form Login Admin basis pengetahuan dan melakukan edit Pada saat mengisi form login, pengguna data.Tampilan form basis pengetahuan dapat harus mengisi field yang ada dengan benar. dilihat pada gambar 7. Jika username dan password yang dimasukkan tidak sesuai dengan data yang ada dalam database, maka akan muncul peringatan. Tampilan form login admin dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 7 Form Basis Pengetahuan
f. Form Data Pasien Pada form ini admin hanya dapat mencari data pasien dan menghapus data Gambar 4 Form Login Admin pasien.Tampilan form data pasien dapat c. Form Data Gejala dilihat pada gambar 8. Pada form ini admin atau dokter dapat melakukan input data gejala baru, hapus data gejala, mencari data gejala dan melakukan edit data. Tampilan form data gejala dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 8 Form Data Pasien
g. Form Konsultasi Pasien Dibawah ini adalah tampilan registrasi pasien yang ingin melakukan konsultasi. Tampilan form konsultasi pasien dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 5 Form Gejala d. Form Data Penyakit Pada form ini admin atau dokter dapat melakukan input data penyakit baru, hapus data penyakit, mencari data penyakit dan melakukan edit data.Tampilan form data penyakit dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 9 Konsultasi Pasien h. Form Diagnosis Gambar-gambar dibawah ini adalah tampilan form proses diagnosis pasien penyakit diabetes mellitus menggunakan metode dempster shafer. Gambar 11 Cetak Hasil Diagnosis Pada gambar 11 adalah tampilan cetak hasil diagnosis yang bisa didownload oleh pasien.
PERHITUNGAN NILAI AKURASI
Untuk menganalisis output sistem, penulis melakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari Gambar 9 Halaman Pilih Gejala sistem pakar untuk memberikan hasil Selanjutnya yaitu pasien memilih gejala diagnosa kesimpulan jenis penyakit Diabetes yang sedang dialami lali menekan tombol Mellitus yang diderita. Data yang diuji konsultasi untuk melakukan proses berjumlah 21 sampel data analisa pakar. Hasil selanjutnya. rekomendasi yang diperoleh dari perhitungan di sistem pakar, dicocokan dengan hasil analisa dari pakar. Hasil pengujian akurasi sistem pakar dari 21 sampel yang telah diuji. Nilai keakuratan sistem memiliki dua level yaitu 0 dan 1. Bernilai 0 apabila diagnosa akhir sistem tidak sesuai dengan pakar, dan bernilai 1 jika diagnosa akhir sesuai dengan pakar. Tabel 4 Tabel Perbandingan Hasil Diagnosis Sistem Dan Pakar
Kode Diagnosis Nilai
Gejala Pakar Sistem Akurasi G001, G003, Tipe 1 Tipe 1 1 G005 (42%) G002, G004, Tipe 1 G003, G007, Tipe 2 0 (40%) G012 G001, G005, Tipe 1 Tipe 2 0 G007, G009 (47%) Gambar 10 Halaman Diagnosis G004, G001, Tipe 2 Tipe 2 1 G008, G009 (44%) Otomatis pada tampilan ini akan keluar G003, G008, Tipe 2 nama penyakit, prentase, definisi, Tipe 1 0 G010, G023 (59%) pencegahan, pengobatan dan Perhitungan G003, G005, Tipe 1 1 manual metode dempster shafer, hasil Tipe 1 G011, G016 (55%) perhitungan diambil dari nilai yang paling G012, G004, Tipe 2 1 tinggi. Tipe 2 G013, G016 (40%) Kode Diagnosis Nilai kemungkinan antara lain kesalahan dalam Gejala Pakar Sistem Akurasi pemberian nilai kepercayaan gejala untuk G001, G010, Tipe 2 1 setiap penyakit, kesalahan menerapkan Tipe 2 perhitungan metode atau kesalahan G014, G016 (53%) G001, G004, Tipe 2 1 memasukkan informasi gejala di setiap Tipe 2 penyakit. G012 (40%) G001, G002, 1 Tipe 2 KESIMPULAN G004, G007, Tipe 2 (55%) 1. Hasil pengujian validasi fungsionalitas G014 G001, G004, 1 sistem diperoleh dari pembagian data Tipe 2 yang valid sebanyak 8 dari 8 daftar G009, G007, Tipe 2 (56%) kebutuhan. Sehingga fungsional sistem G010, G011 G001, G007, Tipe 2 1 sudah memenuhi kebutuhan yang Tipe 2 diperlukan pada sistem. Hasil pengujian G009, G010 (59%) G002, G004, 1 akurasi dari 21 kasus uji menggunakan Tipe densitas gejala yang berasal dari pakar G007, G013, Tipe 2 (54%) dan disamakan dengan sistem. G014, G016 G002, G001, 1 2. Dari tabel hasil pengujian akurasi hasil Tipe 2 sistem diagnosis penyakit diabetes G007, G015, Tipe 2 (59%) mellitus mempunyai kemiripan dengan G012 G015, G012, Gestasi 1 pakar hanya saja untuk metode Gestasi dempster shafer memiliki tingkat G008, G016 onal onal presentase dalam perhitungan setiap (54%) gejala contoh dengan mengambil 4 G023, G024, Neorop 1 Neorop macam gejala dengan bobot yang G025, G026 ati ati berbeda memiliki tingkat keakuraisan (58%) sebesar 59%, pengujian akurasi hasil G031, G032, Retino 1 Retino diagnosis diabetes mellitus dari pakar G033 pati pati sebanyak 21 data menunjukkan (59%) kemiripan dengan sistem sebesar 80%. G039, G040, Nefrop 1 Nefrop G041 ati ati DAFTAR PUSTAKA (53%) Giarratono, J. & Riley, G. (2005). Expert G012, G015, Gestasi 1 Gestsio Sistem: Principles and G018, G020 onal nal Programming, 4th Edition. (38%) Boston:Company. G001, G003 Tipe 2 1 Iqfadilah. (2015). Pengertian Diabetes Tipe 2 (40%) Mellitus, Gejala DM, Tipe DM, G010, G011, Tipe 1 0 Kompilkasi DM, dan Cara Tipe 2 G012 (52%) Pencegahan Kencing Manis. Disitasi 18 Mei 2018, dari web Jika dihitung probabilitasnya : resmi ID Medis, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑡 https://www.idmedis.com/2015 Nilai akurasi = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎x100% /09/pengertian- 17 = 21 x 100% diabetesmelitus-gejala-dm- komplikasi-dm-tipe-dm-cara- = 80% mencegah-kencing-penyakit- Jadi, dapat disimpulkan bahwa akurasi manis.html. sistem pakar berdasarkan 21 data yang diuji Sulistyohati, Aprilia dan Hidayat, Taufiq. adalah 80% yang menunjukkan bahwa sistem (2008). Aplikasi Sistem Pakar pakar ini dapat berfungsi dengan lumayan Diagnosa Penyakit Ginjal baik sesuai dengan diagnosa pakar. Dengan Metode Dempster Ketidakakurasian sistem pakar adalah 20% Shafer. Seminar Nasional yang disebabkan karena beberapa Aplikasi Teknologi Informasi, 19(07), E1-E5. Ristekdikti. (2016). Persen Masyarakat Indonesia Tidak Sadar Mengidap Diabetes . Disitasi 18 Mei 2018, dari web resmi Dikti, https://www.dikti.go.id/60- persen-masyarakat-indonesia- tidak-sadar-mengidap-diabetes.