0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan12 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spa kaki diabetes terhadap indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan 39 sampel intervensi dan 30 kontrol, diukur sebelum dan sesudah perlakuan spa kaki selama 4 minggu. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan signifikan indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada kelompok intervensi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spa kaki diabetes terhadap indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan 39 sampel intervensi dan 30 kontrol, diukur sebelum dan sesudah perlakuan spa kaki selama 4 minggu. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan signifikan indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada kelompok intervensi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spa kaki diabetes terhadap indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan 39 sampel intervensi dan 30 kontrol, diukur sebelum dan sesudah perlakuan spa kaki selama 4 minggu. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan signifikan indeks ankle brachial dan sensitivitas kaki pada kelompok intervensi.
THE EFFECT OF DIABETIC FOOT SPA ON ANKLE BRACHIAL INDEX
AND FOOT SENSITIVITY OF DIABETES MELLITUS TYPE 2
DISUSUN OLEH :
Janet Berlian Maharani
2111102412115
PRGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2022 TELAAH JURNAL A. DESKRIPSI UMUM 1. Judul Jurnal The Effect Of Diabetic Foot Spa On Ankle Brachial Index And Foot Sensitivity Of Diabetes Mellitus Type 2 Pengaruh Spa Kaki Diabetes Terhadap Indeks Ankle Brachial Dan Sensitivitas Kaki Pada Diabetes Melitus Tipe 2 2. Penulis Jurnal a) Erika Martining Wardani b) Lono Wijayanti c) Nur Ainiyah 3. Nama Jurnal / Dipublikasikan Oleh Jurnal Keperawatan Respati 4. Penelaah Jurnal Janet Berlian Maharani 5. Sistematika Penulisan IMRAD 6. Referensi Daftar Pustaka Untuk daftar referensi, peneliti mecari beberapa jurnal penelitian dari rentang tahun antara 2017 – 2022 dengan menggunakan kata kunci Diabetes Melitus, ABI B. DESKRIPSI KONTEN No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “
1. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?
Masalah pada penilitian ini adalah resiko tinggi terjadinya masalah pada kaki akibat gangguan pembuluh darah yang terjadi pada penderita DM yang menyebabkan sirkulasi darah dari kaki menurun.
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Secara kritis kadar glukosa darah yang tinggi dan berlangsung lama dapat menyeabkan komplikasi dan gangguan metabolism lainnya, DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi akut maupun kronik. Komplikasi kronik yang paling banyak terjadi adalah penyakit pembuluh darah perofer dan neuropati sensori dan motorik
3. Dampak masalah jika tidak di atasi?
Jika tidak diatasi maka akan menyebabkan kerusakan jaringan dan organ seperti mata, ginjal, saraf dan sistem pembuluh darah ulkus diabetikum. Gangguan gangguan tersebut bisa menurunkan sirkulasi darah dari kaki ke kaki, hal tersebut menjadi faktor penyebab utama meningkatnya kasus gangrene dan juga amputasi pada pasien dengan DM
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan
antara masalah yang ada/kenyataan dengan harapan/target? Peniliti tidak menjelaskan secara spesifik tentang kesenjangan yang ada
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan
hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti ? Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menganalisis pengaruh spa kaki diabetic terhadap indeks brakialis pergelangan kaki dan menganalisis pengaruh spa kaki diabetic terhadap sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2
2. Methode
1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
penelitian Pada penilitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Desain Group Control Pra Pasca Quasy Experiment
Untuk desain eksperimen:
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk
menentukan efektifitas suatu intervensi? Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kelompok control sebanyak 30 sampel
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi
(randomisasi)? Peneliti tidak menjelaskan apakah melakukan random alokasi
c. Jika peneliti melakukan randomisasi,
bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi? Peneliti tidak menjelaskan masalah randomisasi, blok, ataupun stratifikasinya.
d. Jika ternyata pada data dasar (base line)
terdapat perbedaan karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate? tidak ada variable perancu pada penelitian ini.
e. Apakah peneliti melakukan masking atau
penyamaran dalam memberikan perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang diuji cobakan? Pada jurnal ini peneliti tidak melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan perlakuan pada responden.
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah
peneliti melakukan blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau control ). Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan masalah blinding.
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?
sampel 170 penderita Diabetes Melitus tipe 2 dengan rentang usia 41 sampai 50 tahun
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan
eksklusi sampel? Kriteria inklusi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penderita DM yang tidak memiliki kelainan eksterimitas bawah sepeti ulkus diabetikum, tidak dapat berjalan karena patah tulang kaki, usia 40-61 tahun, kadar gula darah kurang dari 600mg% saat dilakukan pemilihan sampel, menderita DM kurang lebih 5 tahun dan tidak memiliki penyakit kronis.
3. Bagaimana metode sampling yang digunakan
untuk memilih sampel dari populasi target? Penelitian ini menggunakan simple random sampling
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian? Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel? Jumlah sampel yang digunakan adalah 39 intervensi dan 30 kontrol
3. Pengukuran 1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
atau Variable yang diukur dalam penelitian yaitu pengumpulan Variable bebas dengan SPA kaki diabetic data sedangkan variable terkait dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah dan sensitivitas kaki
2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan
data? Menggunakan lembar observasi
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data? Alat yang digunakan untuk menilai kadar glukosa darah adalah Glukometer sedangkan alat yang digunakan untuk menilai sensitivitas kaki adalah kapas, sikat dan jarum
1. 4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat
ukur/instrument yang digunakan? Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hassilnya? Tidak dijelaskan pada jurnal tersebut cara peneliti mengumpulkan datanya seperti apa. 5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran? Pada jurnal tidak dijelaskan siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data. 4. Analisis data 1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data? Data pada penelitian diuji menggunakan Uji-t, tetapi peneliti tidak menjelaskan secara terperinci uji t seperti apa yang digunakan.
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti
menggunakan metode intention to treat atau on treatment analysis? Intention to treat dengan 170 pasien
a. Intention to treat adalah menganalisis semua
sampel yang megikuti penelitian, baik yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out dianggap hasil intervensi yang gagal. Ada 170 pasien pada populasi intention to treat
b. On treatment analysis hanya menganalisis
sampel yang mengikuti penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis. Terdapat 60 pasien yang dibagi menjadi 2 kelompok, 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol
3. Program atau software statistic apa yang
digunakan peneliti untuk menganalisis data? Peneliti tidak menjelaskan program atau software statistic apa yang digunakan untuk menganalisis data
3. Hasil penelitian
1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang
dan data base menggambarkan responden yang mengikuti line penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up? Pada penelitian ini, peneliti tidak menjelaskan alur penelitiannya.
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline
data? Pada penelitian ini tidak dijelaskan bagaimana karakteristik responden dan baseline datanya. 3. Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable) dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu? Di dalam jurnal tidak menggunakan variabel perancu dan peneliti tidak menjelaskan apakah data base line tersebar seimbang atau tidak seimbang.
2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti
melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti ( bermakna atau tidak secara statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis? Hasil penelitian menunjukkan bahwa ankle brachial index pada penderita diabetes mellitus cenderung dikontrol atau ditingkatkan dengan melakukan aktivitas yang terutama berpusat pada penggunaan anggota badan. indeks brakialis setelah SPA kaki diabetik diberikan pada kelompok intervensi dengan indeks brakialis pergelangan kaki setelah SPA kaki diabetik diberikan pada kelompok kontrol (t = 12,34, p value = 0,000). 2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR). Penelitian tidak menjelaskan secara rinci tentang nilai kepentingan klinis seperti number need to treat, relative risk reduction dan absolute risk reduction.
4. Diskusi (discuss) Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil
penelitian? Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti. Peneliti tidak menjelaskan interpretasi terhadap penelitian
1. Bagaimana peneliti membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian-penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya relevansi? Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan hasil penelitiannya sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan sebeumnya oleh Calle, Pascual, Duran (2001). Esensi kesamaan yang dilakukan dengan penelitian ini menunjukkan adanya resiko gangguan ekstremitas bawah atau kaki pada penderita DM. Sedangkan perbedaan penelitiannya adalah efek positif penelitian yang dilakukan Calle adalah melancarkan peredaran darah, sedangkan yang dilakuakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sensitivitas kaki. 2. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah? Resiko terjadinya ulkus diabetikum pada penderita DM dapat di turunkan menggunakan terapi nonfarmakologi ABI dan sensitivitas kaki. 3. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian? Peniliti tidak menjelaskan secara spesifik
4. Bagaimana applicability hasil penelitan menurut
peneliti ? Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal? Untuk penerapan tidak di jelaskan secara spesifik oleh peneliti
5. Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada
setting pratik klinik lainnya? Tidak dijelaskan secara spesifik di dalam jurnal
6. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan
kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian? Peneliti tidak menjelaskan adanya kekuatan dan kelemahan di dalam penelitiannya.