Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

METODOLOGI PENULISAN

3.1 Rancangan studi kasus

Laporan studi kasus ini menggunakan metode observasional

deskriptif dengan rancangan studi kasus yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara

objektif (Notoatmojo, 2012). Penyusun studi kasus ini, penulis menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari

pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

3.2 Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus yang akan di lakukan adalah dua pasien dengan

diagnosa medis Diabetes Melitus yang mengalami masalah keperawatan

perfusi perifer tidak efektif dengan kriteria:

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu:

a) Pasien DM tipe II

b) Bersedia menjadi responden

c) Pasien DM dengan luka diabetes grade I

d) Pengisian kapiler >3 detik

e) Nadi perifer menurun atau tidak teraba

f) Akral teraba dingin

g) Warna kulit pucat

h) Turgor kulit menurun

Kriteria Eksklusi

35
36

Kriteria ekslusi dari penelitian ini yaitu:

a) Pasien mengalami penurunan kesadaran

b) Pasien yang mengalami komplikasi lain seperti ginjal dan jantung.

3.3 Fokus Studi

Penerapan Buerger Allen exercise  pada pasien dengan perfusi

perifer tidak efektif.

3.4 Definisi Operasional

Definisi Operasional Intervensi Waktu Alat & Bahan


Buerger Allen Penerapan 2 kali sehari selama 3 1. Bolpoint
exercise merupakan Buerger minggu 2. Papan
suatu latihan aktivitas Allen 3. Selimut
yang memanfaatkan exercise  Dilakukan selama 20 4. Kertas evaluasi
gaya gravitasi dan menit
gerakan-gerakan
sederhana dari kaki
yang bertujuan untuk
meningkatkan dan
melancarkan
peredaran darah pada
daerah kaki, serta
merangsang
pemakaian glukosa
oleh otot-otot yang
aktif.

Perfusi Perifer Tidak - - -


Efektif adalah
penurunan sirkulasi
darah pada level kapiler
yang dapat mengganggu
metabolisme tubuh.
37

3.5 Tempat dan waktu

3.5.1 Tempat penelitian

Tempat penelitian yang akan di gunakan adalah Puskesmas

Torjun Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang Tahun 2021.

3.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan dari bulan Januari sampai

Maret 2021.

3.6 Cara mengumpulkan data

3.6.1 Tahap Administrasi

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan ijin

penelitian dari Puskesmas Torjun. Data pasien dikumpulkan oleh

peneliti sendiri bekerjasma dengan keluarga pasien.

3.6.2 Tahap Pemilihan Pasien

Pemilihan pasien ini dengan cara peneliti wawancara untuk

menanyakan berapa pasien DM yang ada di Torjun Kabupaten

Sampang dengan keluhan penurunan sirkulasi darah ke perifer untuk

pengambilan subjek penelitian. Responden yang memenuhi kriteria

inklusi dilakukan pendekatan dan menjelaskan kepada calon

responden tentang prosedur penelitian, tujuan dan manfaat penelitian

serta kerugian penelitian. Responden yang bersedia atau menyetujui

untuk mengikuti penelitian diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan responden.
38

3.6.3 Tahap Pelaksanaan

Mengkaji pasien dan melakukan analisa data, menentukan

diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil analisa data,

merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa

keperawatan yang muncul, setelah diagnose keperawatan muncul

maka peneliti melakukan implementasi Buerger Allen exercise  2

x sehari selama 3 minggu, mengevaluasi tindakan Buerger Allen

exercise setiap 3 minggu 2x untuk mengetahui adakah peningkatan

perfusi perifer tidak efektif setelah diberikan terapi Buerger Allen

exercise.

3.7 Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini adalah dengan cara tekstular/narasi

dimana sebelumnya dilakuka kegiatan pengumpulan data, menganalisis data

melakukan pengkajian dan melakukan diagnosa menyusun rencana tindakan,

melakukan tindakan dan mengevalusi tindakan dan menguraikan data serta

hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1 ysitu

tentang pengaruh kompres hangat pada pasien nyeri akut lalu data disajikan

dengan bentuk tekstular/narasi

3.8 Etika Studi kasus

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan peneltian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti

(subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil

peneliti tersebut (Notoadmojo, 2012). Sebelum melakukan penelitian, peniliti

terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari institusi untuk mengajukan


39

pemohon ijin kepada institusi/lembaga tempat pnelitian. Menurut (Nursalam,

2013) setelah mendapat persetujuan, penelitian dengan menekankan masalah

etik peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika

penelitian yang meliputi:

3.8.1 Lembar Persetujuan

Sebelum menjadi responden peneliti menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian. Setelah responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian, responden atau keluarga yang bertanggung jawab

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk

menjadi respoden maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap

menghormati keputusannya.

3.8.2 Tanpa Pencantuman Nama Responden (anominity)

Untuk menjaga kerahasiaan subjek, peneliti tidak boleh

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data

(observasi) yang diisi oleh subjek. Lembar hanya diberi nomer kode

tertentu (Nursalam, 2018).

3.8.3 Kerahasian dan Respondent (confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh responden

dijamin oleh peneliti. Data hanya akan disajikan kepada kelompok

tertentu yang berhubungan dengan penelitian (Nursalam, 2018).


40

DAFTAR PUSTAKA

Alfaro. 2017. Tujuan Intervensi Keperawatan, file :///C: /User s/ASUS %20X 4
53M/Downloads/EVALUASI%20KEPERAWATAN%20SEBAGAI
%20INDIKATOR%20KEBERHASILAN%20DALAM%20PROSES
%20KEPERAWATAN.pdf. 11 November 2020 (12.00)
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC
Cheng, et al. 2015. Pengertian Buerger Allen Excericise, https ://media.neliti.
com/media/publications/272611-none-dedd2bbb.pdf. 11 November 2020
(12.00)
Christine. 2018. Standart operasional prosedure buergen allen exercise,
https://id.scribd.com/document/383880204/Standard-Operational-
Procedure. 21 Desember 2020 (15;36)
International Diabetes Federation. 2015. IDF Diabetes Atlas Saventh Edition
2015. Dunia : IDF
Hassan, S., & Mehani, M. (2012). Comparison between two vascular
rehabilitation training programs for patients with intermittent claudication as
a result of diabetic atherosclerosis. International JournalFaculty of Physical
Therapy, Cairo, 17 (1), 7±16.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesi 2017. Jakarta:
Kemenkes Ri. Diaskes Pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
Indonesia.pdf
Lorensi Silalahi, Elny, dkk. 2015. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas
Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Medan Tuntungan
Tahun 2015. Medan: Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan, dalam
http://pannmed.poltekkesmedan.ac.id/files/2015/pannmed%20vol.
%2010%20no.2%20SeptemberDesember%202015%20Final.pdf. 11
November 2020 (12.00)
Mellisha. 2015.Pengaruh Buerger Allen Excericise, file :///C:/ Users/ ASUS %20
X453M/Downloads/2710-6692-1-PB%20(1).pdf. 11November 2020 (12.00)
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2015. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiyah: studi kasus program
studi D-III Keperawatan. Surabaya, Asosiasi Institusi Pendidikan D-III
Keperawatan Indonesia (AIPDiKI) Regional 6-Jawa Timur.
Salindeho, A., Mulyadi, M., & Rottie, J., (2016). Pengaruh senam diabetes
melitus terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2. ejournal
Keperawatan, 4 (1), 1±7. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/ arti cle/
view/10856.
Turan. 2015. Latar belakang Diabetes Melitus, http://eprints.aiska-university .ac
.id/1029/5/5.%20BAB%20I.pdf. 11 November 2020 (12.00)
Waspadji. 2014. Pengertian Perfusi Perifer Tidak Efektif, file: ///C:/ Users /ASUS
%20X453M/Downloads/519-2420-3-PB.pdf. 11 November 2020 (12.00)
Wahyuni. 2016. Pengertian Kaki Diabetes, https ://www. Researchgate .net/
publication/312387539_Senam_Kaki_Diabetik_Efektif_Meningkatkan_Ank
le_Brachial_Index_Pasien_Diabetes_Melitus_Tipe_2. 11 November 2020
(12.00)
41

Yunita. 2011. Pengertian Diabetes Melitus, http://lib.unnes.ac.id/2623 6/1/64114


12138.pdf. 11 November 2020 (12.00)
42

Lampiran 1

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN


(PSP)
1. Kami adalah peneliti berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut
Thullab Sampang dengan ini memminta anda untuk berpartisipasi dengan
sukarela dalam penelitian yang berjudul Penerapan Prosedur Terapi
Buerger Allen Exercise Terhadap Perfusi Perifer Tidak Efektif di
Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk meningkatkan perfusi
perifer tidak efektif , penelitian ini berlangsung selama 2 kali sehari
selama 3 minggu.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung selama 15
menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyaman tetapi tidak perlu
khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan
/pelayanan keperawatan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian
ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau
tindakan yang diberikan
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan
6. Jika saudara informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan
menghubungi peneliti pada nomor HP: 089529859278

Faisal Affandi
43

Lampiran 2

INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan
dilakukan oleh Faisal Affandi dengan judul Penerapan Prosedur Terapi Buerger
Allen Exercise Terhadap Perfusi Perifer Tidak Efektif di Kecamatan Torjun
Kabupaten Sampang.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpatisipasi pada penelitian ini sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri,
maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Sampang, ..…..…………..2020

Yang memberikan persetujuan

……………….

Sanksi

………………………..

Sampang, ……………2020

Faisa Affandi

……………………
44

Lampiran 3

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Identitas

1) Identitas Klien

a) Initial :

b) Umur :

c) Agama :

d) Alamat :

e) Pendidikan :

f) Pekerjaan :

g) Tanggal MRS :

h) Diagnosa :

i) Nomor RM :

j) Tanggal Pengkajian :

2) Identitas Penanggung Jawab

a) Initial :

b) Umur :

c) Agama :

d) Alamat :

e) Pendidikan :

f) Pekerjaan :

g) Hubungan dengan klien :

2. Keluhan Utama
...................................................................................................................
...................................................................................................................
45

3. Riwayat Penyakit Sekarang


...................................................................................................................
...................................................................................................................
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
...................................................................................................................
...................................................................................................................
5. Riwayat Keseatan Keluarga
...................................................................................................................
..............................................................................................
6. Riwayat Psikologis
...................................................................................................................
...................................................................................................................
7. Riwayat Sosial
...................................................................................................................
...................................................................................................................
8. Riwayat Spiritual
...................................................................................................................
...................................................................................................................
9. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
No Pola Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Pola persepsi dan tatalaksana kesehatan
2 Pola nutrisi dan metabolism
3 Pola aktivitas
4 Pola eliminasi
5 Pola tidur dan istirahat
6 Pola sensori dan konitif
7 Pola persepsi diri dan konsep diri
8 Pola hubungan peran
9 Pola reproduksi dan seksual
10 Pola penanggulangan stress
11 Pola tata nilai dan kepercayaan

10. Pemerikasaan Fisik

a) Keadaan Umum

..................................................................................................................
46

b) TTV TD : ..............................................

S : ...............................................

N : ..............................................

RR: ..............................................

c) Pemeriksaan Integumen

..................................................................................................................

..................................................................................................................

d) Pemeriksaan Kepala dan Leher

..................................................................................................................

..................................................................................................................

e) Pemeriksaan Mata dan Penglihatan

..................................................................................................................

..................................................................................................................

f) Pemeriksaan Telinga dan Pendengaran

..................................................................................................................

..................................................................................................................

g) Pemeriksaan Hidung dan Sinus

..................................................................................................................

h) Pemeriksaan Mulut

..................................................................................................................

..................................................................................................................

i) Pemeriksaan Thorax, Paru dan Payudara

Inspeksi : ..................................................................................................

..................................................................................................................
47

Palpasi : ...................................................................................................

..................................................................................................................

Perkusi : ...................................................................................................

..................................................................................................................

Auskulatsi : ..............................................................................................

..................................................................................................................

j) Pemeriksaan Jantung dan Sistem Vaskuler

Inspeksi : ...................................................................................................

...................................................................................................................

Palpasi : .....................................................................................................

...................................................................................................................

Perkusi : ....................................................................................................

...................................................................................................................

Auskulatsi : ...............................................................................................

...................................................................................................................

k) Pemeriksaan Abdoment

Inspeksi : ...................................................................................................

...................................................................................................................

Palpasi : .....................................................................................................

...................................................................................................................

Perkusi : ....................................................................................................

...................................................................................................................

Auskulatsi : ...............................................................................................

...................................................................................................................
48

l) Pemeriksaan Rektum dan Anus

..................................................................................................................

..................................................................................................................

m) Pemeriksaan Genetal dan Sistem Reproduksi

..................................................................................................................

..................................................................................................................

n) Pemeriksaan Muskuloskeletal

..................................................................................................................

..................................................................................................................

o) Pemeriksaan Neurologi

..................................................................................................................

..................................................................................................................

11. Pemeriksaan Penunjang

...................................................................................................................

...................................................................................................................

12. Penatalaksanaan dan Terapi

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Sampang, …… /................/20.......

Mahasiswa

(Faisal Affandi)
49

ANALISA DATA

Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................

No. Register : ....................................... Ruangan : ...........................................

No Kelompok Data Kemungkinan Penyebab Masalah


50
51

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................

No. Register : ....................................... Ruangan : ...........................................

No PRIORITAS MASALAH
52

PERENCANAAN

Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................

No. Register : ....................................... Ruangan : ...........................................


DIAGNOSA
KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
(Tujuan, Kriteria Hasil)

IMPLEMENTASI
53

Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................

No. Register : ....................................... Ruangan : ...........................................

TG JAM TINDAKA RESPON KLIEN DAN


L KEPERAWATAN KELUARGA

EVALUASI

Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................


54

No. Register : ....................................... Ruangan : ...........................................

HARI/TLG/JAM DX KEPERAWATAN EVALUASI

Lampiran 4

INSTRUMEN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF

Evaluasi Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


Menurun Meningkat
55

Denyut nadi perifer


Penyembuhan luka
Sensasi
Evaluasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Warna kulit
Edema perifer
Nyeri ekstremitas
Parastesia
Kelemahan otot
Kran otot
Bruit fernoralis
Nekrosis
Evaluasi Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Pengisian kapiler
Akral
Turgor kulit
Tekanan darah
sistolik
Tekanan darah
diastolik
Tekanan arteri rata
rata
Indeks ankle-
brachial

Lampiran 5

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TERAPI BUERGER ALLEN EXERCISE
Topik Penerapan terapi Buerger Allen exercise pada pasien DM Tipe 2.
Pengetian Buerger Allen exercise merupakan suatu latihan aktivitas yang
56

memanfaatkan gaya gravitasi dan gerakan-gerakan sederhana


dari kaki yang bertujuan untuk meningkatkan dan melancarkan
peredaran darah pada daerah kaki, serta merangsang pemakaian
glukosa oleh otot-otot yang aktif.
Tujuan 1.Efektif meningkatkan perfusi pada ekstremitas bawah dan
mengurangi rasa nyeri ekstremitas bawah pada penderita
diabetes melitus tipe 2
2. Latihan ini dapat meningkatkan suplai darah ke
ekstremitas dan berpotensi menyebabkan terjadinya
pembentukan struktur vascular baru
3. Membantu meningkatkan vaskularisasi dan suplai darah ke
daerah yang terkena luka pada penderita diabetes melitus
tipe 2, sehingga dapat membantu proses penyembuhan
luka.
Indikasi dan 1. Indikasi dari senam kaki yaitu dapat diberikan kepada
kontra seluruh penderita diabetes melitus baik tipe 1 dan tipe 2.
indikasi 2. Kontraindikasi dari senam kaki yaitu pada penderita yang
mengalami nperubahan fungsi fisiologis seperti dipsnea atau
nyeri dada, orang yang depresi, khawatir atau cemas.
Keadaan-keadaan tersebut perlu diperhatikan sebelum
dilakukan tindakan senam kaki.
Prosedur Latihan  Buerger Allen exercise  dilakukan sebanyak 2 kali
sehari dengan waktu latihan.
Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam latihan
diantaranya sebagai berikut :
1. Saat melakukan latihan  Buerger  Allen, penderita harus
berbaring dalam posisi terlentang selama ± 3 menit.
2. Kemudian angkat kaki ke tempat yang lebih tinggi dengan
sudut ± 45 o selama ± 3 menit.
3. Selanjutnya silahkan bangun dan duduk dipinggir tempat
tidur dengan posisi kaki menggantung. Kemudian tekuk kaki
anda ke atas semaksimal mungkin dan regangkan kaki anda
ke arah bawah, lakukan gerakan tersebut selama kurang lebih
3 menit.
4. Gerakan selanjutnya yaitu, gerakkan kaki anda selama 3
menit kearah samping luar dan kearah samping dalam.
5. Kemudian tekuk jari-jari kaki anda ke bawah dan tarik jari-
jari kaki anda ke atas, lakukan gerakan tersebut selama
kurang lebih 3 menit.
6. Setelah anda melakukan gerakan-gerakan tersebut, silahkan
berbaring di tempat tidur dengan menyelimuti seluruh kaki
menggunakan selimut selama kurang lebih 3 menit.

Anda mungkin juga menyukai