Anda di halaman 1dari 37

MODUL AJAR INFORMATIKA

“JARINGAN KOMPUTER DAN INTERNET”

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 1


A. INFORMASI UMUM

1. Identifikasi Sekolah

Penyusun : Ferdyanto Handoyo, S.Kom


Sekolah : SMA Marsudirini Sedes Sapientiae Semarang
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas/Semester : 11/Genap
Materi Pokok : Jaringan Komputer dan Internet (JKI)
Alokasi Waktu : 2 x 5 jam pelajaran @ 45 Menit
Jumlah Peserta didik : Siswa
Target Peserta didik : Peserta didik pada fase F
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

2. Kompetensi Awal

Peserta didik sebaiknya telah memiliki pengetahuan mengenai Teknologi


Informasi dan Komunikasi (TIK).

3. Profil Pelajar Pancasila

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama
untuk menjalankan ajaran agama
2. Berakhlak mulia sebagai pribadi yang baik dan senantiasa berempati,
mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
3. Berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis informasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri
4. Mandiri memiliki inisiatif, mengendalikan emosi, percaya diri dan adaptif terhadap
situasi/kondisi
5. Kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam berkarya.
6. Mencintai sesama dan alam ciptaan nya

4. Sarana dan Prasarana

Sarana : Laptop, PC, Handphone, Alat tulis, Buku tulis, Jaringan Internet
Prasarana : Modul Ajar, Slide Presentasi/video

5. Elemen Capaian Pembelajaran

Jaringan Komputer dan Internet (JKI)


● Menjelaskan topologi jaringan komputer.
● Menentukan dan merancang topologi jaringan sesuai kebutuhan
● Menggunakan informasi topologi jaringan untuk troubleshooting
● Menjelaskan model jaringan komputer dalam bentuk lapisan OSI
● Menggunakan konsep model lapisan OSI dalam melakukan troubleshooting
● Menjelaskan mekanisme pengiriman data dengan packet switching

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 2


● Mengaplikasikan proses pendeteksian dan perbaikan kesalahan pada
pengiriman data
● Menjelaskan mekanisme transmisi data

6. Model Pembelajaran
● Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran materi Sistem
Komputer (SK) adalah Problem Based Learning.

7. Materi Pembelajaran
● Komputer dan Komponen Penyusunnya (input, proses, output)

8. Indikator Keberhasilan
Peserta didik mampu:
● Mengidentifikasi topologi jaringan komputer dan merancangnya
● Menjelaskan model jaringan komputer dalam bentuk lapisan OSI dan dapat
memperbaikinya
● Mengaplikasikan proses pendeteksian, perbaikan kesalahan pada pengiriman
data dan menjelaskan mekanisme data.

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PERTEMUAN 1 & 2

Pendahuluan (15 menit)


● Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta
didik)
● Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan
● Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
● Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
● Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti (110 menit)
● Guru menjelaskan materi tentang topologi jaringan, merancang dan
menganalisa tentang troubleshooting dari topologi
● Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
● Guru memberikan waktu siswa untuk berdiskusi dan memaparkan hasil
aktivitas.
● Guru dan siswa merangkum kegiatan yang telah dilakukan selama
pembelajaran.
Penutup (10 menit)
● Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi
● Guru memberikan materi sebagai penguatan
● Guru memberikan refleksi
● Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya
● Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 3


Materi Ajar 1

Topologi jaringan adalah suatu metode untuk membuat sejumlah komputer agar
saling terhubung satu sama lain dengan atau tanpa kabel sebagai media transmisi
data. Sehingga sangat memudahkan untuk mengirimkan informasi paket data dan
lain-lain. Topologi terdiri dari aspek fisik dan logika dari jaringan. Dalam jaringan yang
sama, jaringan komputer bisa memiliki baik topologi logika maupun fisik yang sama
atau berbeda.

Topologi jaringan mengacu pada bagaimana berbagai perangkat dan koneksi di


jaringan diatur secara fisik atau logika dalam kaitannya satu sama lain.

Ada beberapa cara untuk mengatur jaringan yang masing-masing memiliki kelebihan
dan kekurangan serta tergantung pada kebutuhan. Ada dua pendekatan untuk
topologi jaringan, yaitu fisik dan logika.

● Topologi jaringan fisik, seperti namanya, mengacu pada koneksi fisik dan
interkoneksi antara node dan jaringan (jalur, kabel, dan sebagainya).
● Topologi jaringan logika sedikit lebih abstrak dan strategis, mengacu pada
pemahaman konseptual tentang bagaimana dan mengapa jaringan diatur
seperti itu, dan bagaimana data bergerak di dalamnya.

Membangun topologi dalam konteks jaringan komputer atau sistem komunikasi


biasanya melibatkan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk memastikan kinerja
dan keamanan yang optimal. Berikut adalah beberapa syarat umum yang perlu
dipertimbangkan:

➔ Tujuan Jaringan:
◆ Tentukan tujuan utama dari jaringan yang akan dibangun. Apakah itu
untuk menghubungkan komputer di rumah, kantor kecil, atau jaringan
besar di sebuah perusahaan? Kejelasan tujuan akan membantu dalam
perancangan topologi yang sesuai.
➔ Jumlah dan Jenis Perangkat:
◆ Tentukan jumlah dan jenis perangkat yang akan terhubung ke jaringan,
seperti komputer, printer, server, dan perangkat jaringan lainnya. Ini
akan mempengaruhi pemilihan topologi yang paling cocok.
➔ Kapasitas Jaringan:
◆ Tentukan kebutuhan kapasitas jaringan, termasuk bandwidth yang
diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan perangkat keras dan
infrastruktur jaringan yang diperlukan.
➔ Skalabilitas:
◆ Pertimbangkan kemampuan jaringan untuk dapat diperluas atau
dikurangi seiring waktu sesuai dengan kebutuhan. Topologi yang

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 4


scalable dapat memudahkan penyesuaian ketika jumlah perangkat atau
beban jaringan berubah.
➔ Keamanan:
◆ Pertimbangkan aspek keamanan jaringan, termasuk perlindungan data
dan akses terhadap informasi yang sensitif. Pemilihan topologi dan
teknologi keamanan harus memenuhi kebutuhan keamanan yang ada.
➔ Biaya
◆ Tentukan anggaran yang tersedia untuk membangun dan menjaga
jaringan. Biaya termasuk perangkat keras, perangkat lunak, pelatihan,
dan pemeliharaan.
➔ Topologi Fisik dan Logis:
◆ Pilih topologi fisik (susunan perangkat keras) dan logis (arus data) yang
sesuai dengan kebutuhan. Beberapa topologi umum meliputi topologi
bintang, topologi bus, topologi cincin, dan topologi mesh.
➔ Pemeliharaan dan Manajemen:
◆ Pertimbangkan kebutuhan pemeliharaan dan manajemen jaringan. Ini
mencakup perangkat lunak manajemen jaringan, kebijakan
pemeliharaan, dll.
➔ Kompatibilitas dan Standar:
◆ Pastikan bahwa semua perangkat yang akan terhubung ke jaringan
mematuhi standar yang berlaku dan kompatibel satu sama lain.
➔ Redundansi:
◆ Pertimbangkan tingkat redundansi yang diperlukan untuk menghindari
kerusakan atau kegagalan jaringan. Ini dapat mencakup jalur ganda,
sumber daya ganda, dan mekanisme pemulihan.

Sebelum membangun topologi, sangat penting untuk melakukan perencanaan yang


matang untuk memastikan bahwa jaringan dapat memenuhi kebutuhan sekarang dan
di masa depan.

Membentuk sebuah topologi jaringan memerlukan berbagai perangkat keras


(hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat mendukung pengaturan dan
fungsionalitas jaringan. Berikut adalah beberapa alat dan perangkat yang umumnya
disiapkan untuk membentuk sebuah topologi jaringan:

Perangkat Keras (Hardware):


❖ Router :
➢ Berfungsi mengarahkan lalu lintas data antar jaringan dan
memastikan pengiriman data yang efisien.
❖ Switch:
➢ Digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam
satu jaringan lokal (LAN) dan memberikan akses ke sumber daya
jaringan.
❖ Hub:

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 5


➢ Meskipun tidak seefisien switch, hub dapat digunakan untuk
menghubungkan perangkat dalam jaringan lokal.
❖ Access Point (AP):
➢ Diperlukan untuk mengaktifkan konektivitas nirkabel dalam
topologi jaringan, biasanya dalam jaringan Wi-Fi.
❖ Firewall:
➢ Menyediakan perlindungan terhadap serangan dari luar dan
mengontrol akses ke jaringan.
❖ Server:
➢ Memberikan layanan dan sumber daya seperti penyimpanan data,
aplikasi, atau layanan jaringan lainnya.
❖ Komputer atau Perangkat End-User:
➢ Termasuk perangkat seperti komputer pribadi, laptop, dan
perangkat lain yang terhubung ke jaringan.
❖ Kabel dan Konektor:
➢ Untuk menyambungkan perangkat-perangkat dalam jaringan. Ini
dapat melibatkan kabel Ethernet, kabel koaksial, atau kabel serat
optik.

Perangkat Lunak (Software):

❖ Sistem Operasi Jaringan :


➢ Seperti Windows Server, Linux, atau sistem operasi jaringan lainnya,
terutama di server.
❖ Perangkat Lunak Konfigurasi Router dan Switch:
➢ Untuk mengkonfigurasi pengaturan dan rute pada perangkat jaringan.
❖ Firewall Software:
➢ Perangkat lunak firewall yang diinstal pada server atau perangkat
jaringan lainnya.
❖ Perangkat Lunak Manajemen Jaringan:
➢ Untuk memantau dan mengelola kesehatan jaringan, misalnya SNMP
(Simple Network Management Protocol) atau perangkat manajemen
jaringan lainnya.
Penting untuk diingat bahwa alat dan perangkat yang diperlukan akan bervariasi
tergantung pada jenis topologi yang akan dibangun dan kebutuhan spesifik jaringan.
Sebuah topologi jaringan dapat mencakup kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak ini untuk mencapai fungsi yang diinginkan.

Jenis-jenis Topologi :

1. Topologi Point to Point : Point to Point atau yang sering disebut PTP adalah
sebuah jaringan yang menggunakan 2 perangkat yang terhubung secara
wireless/tanpa kabel.
Kelebihan jaringan Point to Point :

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 6


– Murah dan mudah
– Tidak banyak kabel/kabel yang terlalu panjang
– Tidak memerlukan software administrasi khusus
– Tidak membutuhkan administrator jaringan

Kekurangan jaringan Point to Point


– Jika kabel utama pada jaringan terputus semua jaringan point to point akan
mati
– Sulit mencari kerusakan yang terjadi pada jaringan
– Tingkat keamanan yang rendah
– Semakin banyak data yang dikirim beban pada perangkat akan semakin
bertambah.

Minimal alat yang dipakai : 2 buah Komputer (1 sebagai Server, 1 sebagai Client, 1
buah Mikrotik RB411, dan 1 buah Access Point

2. Topologi Bus : jenis topologi jaringan yang digunakan untuk menghubungkan


beberapa perangkat secara bersamaan. Dalam topologi bus, semua perangkat
terhubung ke satu kabel pusat, yang dikenal sebagai bus atau backbone. Salah
satu penggunaan topologi bus adalah pada Local Area Network (LAN), di mana
beberapa komputer atau perangkat dihubungkan ke satu kabel pusat yang
berfungsi sebagai medium untuk transmisi data.

Karakteristik Topologi Bu
● Memiliki kabel bus utama : Layout jaringan menggunakan kabel pusat
yang sering disebut sebagai bus utama atau bus linier, yang terhubung
dengan semua perangkat dalam jaringan.
● Memiliki terminator : Di kedua ujung kabel utama, terminator dipasang
untuk mencegah sinyal memantul kembali di sepanjang saluran. Hal ini
dapat mengurangi distorsi dan gangguan sinyal.
● Rawan benturan sinyal: Karena semua perangkat di jaringan berbagi
media komunikasi yang sama, ada kemungkinan terjadi benturan sinyal.
Ketika beberapa perangkat mencoba mengirimkan data secara
bersamaan, sinyalnya dapat saling mengganggu sehingga menyebabkan
penurunan efisiensi jaringan.
● Komunikasi dengan cara siaran : Perangkat berkomunikasi dengan
menyebarkan pesan ke bus linier, sementara perangkat tujuan menerima
pesan yang disiarkan dari bus dan memprosesnya.

Kelebihan Topologi Bus


● Konektivitas mudah: Topologi bus adalah cara paling sederhana untuk
menghubungkan periferal atau komputer secara linier. Perangkat
terhubung ke kabel pusat, membuat penyiapan menjadi mudah dan
mudah dikelola.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 7


● Efisien dalam jaringan kecil: Topologi ini bekerja secara efisien untuk
jaringan kecil dengan jumlah perangkat terbatas. Dalam kasus seperti
itu, transmisi data relatif lancar dan tidak terlalu rentan terhadap
kemacetan.
● Mengurangi panjang kabel: Dibandingkan dengan topologi bintang,
topologi bus memerlukan lebih sedikit kabel karena semua perangkat
terhubung langsung ke bus utama. Ini dapat menghasilkan penghematan
biaya dan manajemen kabel yang lebih mudah.
● Manajemen perangkat fleksibel: Perangkat dapat dengan mudah
ditambahkan atau dihapus dari jaringan tanpa menyebabkan gangguan
pada perangkat lain yang terhubung. Fleksibilitas ini menyederhanakan
pemeliharaan dan modifikasi jaringan.
● Hemat biaya: Topologi bus lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan
topologi kompleks seperti mesh atau bintang. Ini membutuhkan
perangkat keras dan kabel minimal, menjadikannya pilihan ramah
anggaran untuk jaringan yang lebih kecil.
● Mudah dipahami: Konsep perangkat penghubung kabel tunggal secara
linier mudah dipahami, menjadikannya topologi yang ramah pengguna
bagi mereka yang baru mengenal jaringan.
● Ekspansi mudah: Memperluas jaringan sangatlah mudah; perangkat
tambahan dapat digabungkan hanya dengan menggabungkannya ke
kabel utama yang ada, yang merampingkan pertumbuhan jaringan.

Kekurangan Topologi Bus


● Skalabilitas terbatas: Topologi bus tidak cocok untuk jaringan besar
karena menjadi kurang efisien dan lebih rentan terhadap tabrakan data
dan masalah kinerja karena jumlah perangkat meningkat.
● Masalah sulit diidentifikasi dan dipecahkan: Ketika seluruh jaringan mati
lokasi masalah bisa jadi sulit diidentifikasi dan ditemukan solusinya, Hal
ini disebabkan karena masalah pada satu perangkat dapat
mempengaruhi kinerja seluruh jaringan.
● Penurunan kinerja: Semakin banyak perangkat yang ditambahkan ke bus,
kinerja keseluruhan jaringan dapat menurun karena meningkatnya
benturan data dan penggunaan bandwidth.
● Kegagalan jaringan: Jika kabel utama rusak atau terputus di suatu titik,
seluruh jaringan gagal atau bahkan mungkin terbagi menjadi dua
segmen yang terisolasi sehingga mengakibatkan gangguan jaringan
sebagian atau seluruhnya.
● Packet loss yang tinggi: Topologi bus dapat mengalami packet loss atau
kehilangan paket yang lebih tinggi karena gangguan sinyal dan tabrakan
sehingga menyebabkan transmisi ulang dan mengurangi reliabilitas
data.
● Kecepatan rendah: Dibandingkan dengan topologi lain seperti star atau
ring, topologi bus cenderung lebih lambat karena memakai saluran

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 8


komunikasi yang sama, yang dapat menyebabkan keterlambatan
transmisi data.

Dalam topologi bus, proses komunikasi jaringan mengikuti langkah-langkah


berikut:

● Komputer memulai transmisi data dan mengirimkan sinyal ke network


interface card (NIC).
● NIC mengubah sinyal data menjadi format yang sesuai untuk transmisi
melalui kabel bus.
● Sinyal yang dikonversi disiarkan ke kabel bus utama, yang berjalan
secara linier dan menghubungkan semua perangkat.
● Semua perangkat yang terhubung ke kabel bus menerima sinyal yang
disiarkan secara bersamaan.
● Setiap perangkat penerima memeriksa alamat tujuan sinyal dan
membandingkannya dengan alamatnya sendiri.
● Hanya perangkat dengan alamat tujuan yang cocok yang menerima dan
memproses sinyal, sementara perangkat lain mengabaikannya.
● Sinyal yang diterima kemudian diubah kembali menjadi bentuk yang
dapat dipahami dan ditafsirkan oleh komputer.
3. Topologi ring atau topologi cincin adalah sebuah model topologi jaringan yang
berbentuk melingkar seperti cincin. Setiap perangkat komputer akan terhubung
dalam rangkaian lingkaran tersebut. Setiap perangkat akan terhubung dengan
dua perangkat lain, yakni yang berada di kanan dan kirinya hingga membentuk
sebuah cincin. Tiap perangkat atau titik tersebut berfungsi sebagai repeater,
yakni yang dapat memperkuat sinyal sepanjang jaringan tersebut. Sehingga
setiap titik atau node tersebut bekerja sama agar mendapatkan sinyal dari
perangkat sebelumnya dan diteruskan ke perangkat selanjutnya.

Cara kerja topologi jaringan ring sebenarnya sudah sedikit dijelaskan di atas,
yakni setiap perangkat atau node berfungsi sebagai penguat sinyal untuk node
lainnya. Sehingga seluruh perangkat bekerjasama agar mendapatkan sinyal
dan bisa sampai ke komputer tujuan.

Dalam pengiriman data yang dibutuhkan perangkat, topologi jaringan ring


menggunakan sebuah token untuk membawanya. Token tersebut akan
melewati setiap node dan mengecek perangkat mana yang membutuhkan
datanya.

Secara singkat cara kerja topologi cincin seperti ini :

● Setiap perangkat komputer terhubung dengan perangkat sebelum dan


sesudahnya.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 9


● Setiap perangkat akan melakukan transmisi apabila ada token yang
masuk dari perangkat sebelumnya, kemudian untuk diteruskan ke
perangkat berikutnya.
● Token yang berasal dari komputer sumber atau server akan berjalan satu
arah secara bergantian melewati tiap perangkat.
● Yang dapat mengirim pesan ke komputer tujuan hanyalah perangkat
yang memiliki token.
● Token dapat diubah dengan cara menambahkan alamat komputer dan
data kemudian akan dikirimkan sepanjang jaringan ring tersebut.

Karakteristik Topologi Ring


● Setiap perangkat akan terhubung dengan 2 perangkat lain yang berada
di sebelah kanan dan kirinya.
● Topologi ini menggunakan kabel jenis patch cable atau UTP.
● Data dapat dikirim baik melalui jalur kanan maupun kiri perangkat,
sehingga tidak akan mengalami tabrakan.
● Apabila terjadi kerusakan pada satu perangkat, maka tidak akan
berpengaruh ke perangkat lain.
● Proses pengiriman data hanya dapat dilakukan satu waktu oleh satu
node melalui satu jalur.
● Setiap host akan terhubung dengan host lain, sehingga host pertama
nantinya akan terhubung dengan host terakhir.
● Apabila satu host mati, maka jaringan LAN juga akan mengalami
gangguan.
● Ring memiliki fungsi mirip seperti concentrator, yakni sebagai pusat
ujung kabel bertemu dari semua perangkat yang terhubung.
● Setiap terminal pada topologi ring merupakan repeater yang dapat
melakukan 3 fungsi sekaligus, diantaranya penyelipan, pemindahan, dan
penerimaan data.
● Dengan mengerti apa saja karakteristik topologi jaringan ring, maka
kamu bisa lebih mudah membedakannya dengan topologi lain.

Kelebihan Topologi Ring


● Mudah dirancang
● Biaya lebih murah
● Mempunyai performa yang baik
● Mudah melakukan pelacakan

Kekurangan Topologi Ring


● Adanya kesalahan pada 1 node
● Prosesnya lebih kaku
● Pengiriman data tergantung dari jumlah titik
Penggunaan topologi ini bisa kamu temukan pada rumah, kantor, maupun
sekolah yang memiliki skala jaringan tidak terlalu besar.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 10


4. Topologi jaringan berbentuk star atau bintang adalah jaringan dari beberapa
komputer yang memiliki koneksi dengan node yang berada di jaringan pusat.
Jadi, masing-masing perangkat memiliki koneksi dengan node yang berada di
tengah sistem jaringan. Banyak perusahaan yang juga memakai sistem
topologi seperti ini. Sistem kerja topologi jaringan star adalah dengan
menempatkan satu jaringan sebagai pusat segala aktivitas. Segala pertukaran
data dilakukan dengan melewati jaringan di pusat. Istilah yang sering
digunakan dalam teknologi informasi, yakni jaringan pusat disebut stasiun
primer dan node yang terkoneksi disebut sebagai stasiun sekunder.

Ciri-ciri topologi jaringan star :


● Setiap node terkoneksi langsung dengan server pusat, aliran data
mengalir dari node kemudian ke server pusat lalu diarahkan ke node
yang dituju.
● Jika ada kerusakan pada satu di antara node, keseluruhan jaringan
akan tetap baik-baik saja.
● Dirakit dengan kabel lower karena hanya melayani satu lalu lintas,
yakni ke arah pusat server. Seringnya, tipe kabel yang dipakai adalah
UTP dengan konektor RJ 45.
● Switch merupakan satu alat yang penting di antara perangkat di
server pusat yang akan menyimpan semua aliran data dari node
sebagai daftar CAM (Content Addressable Memory) pada memori yang
tersedia. CAM berfungsi untuk menyimpan semua alamat perangkat
yang terhubung dengan switch.

5. Topologi Hybrid bisa diartikan sebagai model topologi baru pada sebuah
jaringan komputer yang tercipta dari gabungan dua atau lebih topologi
jaringan yang berbeda jenis. Dikarenakan merupakan gabungan dari
berbagai jenis topologi, desain topologi hybrid menjadi terlihat lebih rumit
dan tidak menunjukkan ciri khas tertentu. Beda halnya bila Anda
menggabungkan dua jenis topologi yang sama, maka masih akan terlihat
seperti bentuk aslinya. Contoh dari topologi hybrid adalah penggabungan
topologi bus dan star, ring dan star, atau ring dan bus.

Ciri-Ciri Topologi Hybrid :

● Terdapat Dua Jaringan atau Lebih Pertama, ciri-ciri dari topologi


campuran yaitu menghubungkan dua jaringan atau lebih. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, penggabungan dua topologi ini
bertujuan dengan beberapa alasan. Contohnya, untuk meningkatkan
kinerja, mempercepat kecepatan koneksi, dan lainnya.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 11


● Mempunyai Karakteristik Dasar dari Setiap Topologi Berikutnya,
ketika menggunakan topologi campuran maka dalam jaringan
tersebut terbentuk dari karakter dasar setiap topologi yang

Kelebihan Topologi Hybrid :

● Jaringan yang handal dan minimum munculnya kesalahan dalam proses


transfer data. Bahkan, ketika salah satu node dalam jaringan bermasalah
tidak akan mempengaruhi node lainnya. Dengan lain, node lain akan tetap
mengirimkan proses transfer data dengan lancar dan cepat.
● Lebih efektif dikarenakan menggabungkan dua topologi atau lebih sehingga
dalam menjalankan proses transfer data mampu melengkapi kekurangan
dari topologi lainnya yang dijalankan.
● Dapat disesuaikan skalanya sesuai kebutuhan.
● Mentransfer data lebih mudah.

LATIHAN SOAL TOPOLOGI


Aktivitas KELOMPOK 1: Perancangan Jaringan Komputer
Pada aktivitas ini, kalian akan mencoba merancang konfigurasi sebuah
jaringan komputer yang menghubungkan perangkat komputer sehingga bisa
berkomunikasi dengan perangkat
komputer lainnya.

Deskripsi Kasus
Ani berencana memasang jaringan internet baru pada suatu Internet Service
Provider. ISP (INTERNET SERVICE PROVIDER) tersebut menyediakan satu buah
modem secara gratis yang memiliki IP public yang hanya bisa terkoneksi
dengan maksimal dua perangkat lainnya. Adapun Ani sendiri memiliki tiga
buah switch/router yang masing-masing bisa terpasang dengan maksimal tiga
perangkat lainnya. Ani menginginkan agar semua perangkat komputer yang
ada di rumahnya terkoneksi dengan internet. Namun, dia juga menginginkan
agar biaya pasang yang dikeluarkan semurah mungkin. Biaya pasang ini
bergantung pada total panjang kabel yang harus digunakan. Jika diberikan
posisi semua perangkat yang dimiliki oleh Ani seperti pada di bawah ini,
bantulah dia untuk memodelkan konfigurasi jaringan di rumahnya sehingga
biaya yang harus dikeluarkan semurah mungkin. Posisi perangkat tidak boleh
dipindah-pindah dan semua switch/router tidak harus digunakan.

Apa yang siswa perlukan?


1. Kertas kosong untuk mengkonfigurasi jaringan
2. Spidol

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 12


GAMBAR SOAL
(Perancangan Model Konfigurasi Topologi yang akan dipasangkan di rumah ANI )

Gambar Alat
(Ini sebagai pembantu dalam menyusun konfigurasi sesuai konfigurasi rumah ANI)

Apa yang harus siswa lakukan?

1. Buatlah model jaringan komputer pada gambar di atas.


2. Setelah memodelkan konfigurasi jaringan, bandingkan dengan rancangan
milik teman kalian sesama siswa. Apakah sama? Mana yang lebih baik?

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 13


PERTEMUAN ke 3 dan 4
Alokasi waktu : 2x pertemuan ( 5 x 30 menit )

Jumlah siswa : 28-30 peserta didik

Profil pelajar Pancasila yang berkaitan :


● Mandiri
● Kreatif
● Berpikir kritis

Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)


Fase F : Lingkup Materi Jaringan
Komputer, jaringan local,
membangun jaringan LAN
sederhana

Tujuan Pembelajaran :
● Peserta didik mampu
menerapkan konektivitas
jaringan local (LAN)
menggunakan kabel UTP dengan
benar
● Peserta didik mampu membuat
jaringan LAN sederhana
menggunakan kabel UTP dengan
baik

Kata kunci : Jaringan local, konektivitas


jaringan local, jaringan kabel,
jaringan nirkabel, wifi, UTP.

Pengetahuan/keterampilan : Peserta didik sebaiknya telah


memiliki pengetahuan mengenai
hardware, software dan brainware
Materi ajar, alat, dan bahan Media Ajar :
➔ Materi ajar : Komputer dan jaringan internet
➔ Alat dan Bahan : Laptop / Komputer, Kabel RJ45,
Tang Crimping, Kepala kabel, &
Tester Crimping AX41
➔ Media Ajar : Slide Presentasi, Modul, Video

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 14


pembelajaran.

Sarana Prasarana : Laptop/Komputer


Lab. Komputer/Ruang Kelas
Jaringan internet
Target Peserta Didik Reguler :
Kegiatan Pembelajaran Utama
● Pengaturan Siswa : Individu, Berkelompok
● Metode : Diskusi, Presentasi, Demonstrasi.
● Asesmen Penilaian : Asesmen Individu dan Kelompok
● Jenis : Performa, Tertulis, Observasi

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PERTEMUAN 3,4, dan 5

Pendahuluan (15 menit)


● Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta
didik)
● Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan
● Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
● Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
● Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti (110 menit)
● Peserta didik dan guru sama-sama memperhatikan video tentang jaringan local
(LAN)
● Peserta didik diminta untuk menyampaikan pendapat tentang video yang
ditampilkan.
● Peserta didik melakukan langkah pertama dalam membangun jaringan
● yaitu merakit kabel LAN
● Guru memantau keaktifan, kerjasama dan tanggung jawab peserta didik selama
melaksanakan pembuatan proyek
● Peserta didik mendokumentasikan setiap tahapan aktivitas dan mencatat
setiap kendala dan permasalahan yang ditemukan
● Peserta didik melakukan uji coba pada kabel yang selesai dirakit menggunakan
Tester LAN
● Guru melakukan monitoring terhadap proyek yang sedang dilakukan peserta
didik
● Peserta didik memasang kabel pada perangkat LAN lainnya seperti HUB/Switch,
dan komputer.
● Peserta didik melakukan konfigurasi sederhana melalui fitur yang ada pada
komputer
● Peserta didik melakukan tes koneksi antar komputer yang terhubung

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 15


Penutup (10 menit)
● Peserta didik mengerjakan evaluasi secara mandiri yang dikirim melalui google
formulir
● Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi kesimpulan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan:
○ Apa yang anda pelajari hari ini?
○ Apa yang paling anda sukai dari pembelajaran ini?
○ Apa yang belum anda pahami dari kegiatan membangun jaringan LAN
sederhana?
● Guru memberikan materi sebagai penguatan
● Guru memberikan refleksi
● Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya
● Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam

MATERI AJAR 2
Salah satu mengaitkan semua peripheral dalam pembuatan topologi adalah
adanya kabel jaringan. Kabel jaringan merupakan salah satu jenis media
transmisi pada jaringan komputer agar setiap komputer / perangkat di
dalamnya dapat saling terhubung satu sama lain. Salah satu pengaplikasian
sarana dan prasarana dalam media transmisi data dengan lan kabel adalah
penggunaan kabel koaksial. Dalam fase F ini peserta didik diharapkan untuk
dapat menerapkan dan menciptakan kabel koaksial. Salah satunya adalah
kabel rj45 dengan menciptakannya menggunakan metode crimping. Crimping
merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel
jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara membuat
kabel jaringan.

Crimping kabel dibedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :

● Kabel Cross
● Kabel Straight

Kabel Cross : Cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua
PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub.
(misalnya karena colokan di hub-nya kurang).

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 16


Urutan

pemasangan kabel UTP tipe cross :

Ujung kabel A Ujung kabel B


➢ Putih orange Putih hijau
➢ Orange Hijau
➢ Putih hijau Putih orange
➢ Biru Biru
➢ Putih biru Putih biru
➢ Hijau Orange
➢ Putih coklat Putih coklat
➢ Coklat Coklat

Penggunaan Kabel Cross


➔ Menghubungkan komputer dengan komputer
➔ Menghubungkan switch dengan switch
➔ Menghubungkan hub dengan hub

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 17


➔ Menghubungkan router dengan router

Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan komputer
jaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight adalah istilah
untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung
kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel.
Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel
straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya,
pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

Kedua ujung untuk kabel straight memiliki unsur warna yang sama yakni:
Ujung Kabel A dan B
➢ Putih Orange
➢ Orange
➢ Putih Hijau
➢ Biru
➢ Putih Biru

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 18


➢ Hijau
➢ Putih Coklat
➢ Coklat

Penggunaan Kabel Straight :


➔ Menghubungkan komputer dengan switch jaringan
➔ Menghubungkan komputer dengan hub jaringan
➔ Menghubungkan komputer dengan router jaringan
➔ Menghubungkan komputer dengan LAN
➔ Menghubungkan switch dengan hub jaringan
➔ Menghubungkan switch dengan router jaringan

LATIHAN SOAL PRAKTEK CRIMPING KABEL


Sebelum memulai crimping, peserta didik menyiapkan alat-alat crimping kabel
rj45 seperti pada gambar dibawah ini :

Setelah menyiapkan alat dan bahan ikuti langkah-Langkah crimping Kabel Lan :
1. Kupas kulit kabel selebar 2 cm.
2. Susun rapi delapan kabel yang terdapat didalam sesuai dengan gambar
dan penjelasan diatas.
3. Meluruskan kabel yang masih kusut.
4. Ratakan ujung kabel dengan memotong nya menggunakan tang
crimping.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 19


5. Setelah yakin urutan warna benar dan ujung kabel sudah rata, masukan
kabel kedalam konektor RJ-45 , pastikan ujung kabel menyentuh ujung
RJ-45, dan jepitlah menggunakan Tang Crimping.
6. Setelah menyelesaikan kedua ujung kabel, uji menggunakan Lan tester,
jika semua lampu menyala, berarti kabel tersebut telah di crimping
dengan benar dan bisa digunakan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PERTEMUAN 6 dan 7

Pendahuluan (15 menit)


● Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta
didik)
● Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan
● Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
● Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
● Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti (110 menit)
● Guru menerangkan tentang troubleshooting jaringan
● Peserta didik diminta untuk menyampaikan penjelasan yang disampaikan oleh
Guru
● Peserta didik melakukan analisis tentang troubleshooting
● Guru memantau keaktifan, kerjasama dan tanggung jawab peserta didik selama
melaksanakan proses analisis yang terjadi.
● Peserta didik mendokumentasikan setiap tahapan aktivitas dan mencatat
setiap kendala dan permasalahan yang ditemukan.
● Peserta didik menyatakan jawaban dari hasil buah pemikirannya
Penutup (10 menit)
● Peserta didik mengerjakan evaluasi secara mandiri yang dikirim melalui google
formulir.
● Guru memberikan materi sebagai penguatan
● Guru memberikan refleksi
● Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya
● Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam.

Materi Ajar 3

Troubleshooting jaringan adalah prosedur untuk mencari tahu atau


mengidentifikasi masalah (issue) yang berkaitan dengan jaringan melalui
proses yang teliti dan berulang, kemudian berlanjut hingga ke penyelesaian
masalah tersebut menggunakan metode tertentu. Troubleshooting merupakan

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 20


cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada jaringan
karena dimungkinkan untuk mendokumentasikan proses yang dilakukan.
Selain itu, troubleshoot juga merupakan cara logis yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki performa jaringan secara keseluruhan.
Terdapat beberapa permasalahan jaringan yang umum ditemui, di antaranya
yaitu:
● Adanya lonjakan yang muncul secara tiba-tiba dalam penggunaan
bandwidth jaringan
● Terjadinya pelanggaran keamanan pada sistem jaringan
● Adanya perangkat keras yang rusak
● Terjadi perubahan konfigurasi dalam aplikasi

Latihan Soal Pertemuan ke -4

Terdapat dua rumah yang memiliki masalah koneksi internet terputus.


Konektivitas dari rumah ke rumah harus tetap ada bagaimana cara nya agar
jalur tersebut masih dapat dijalankan kembali dengan jalur yang telah ada?

Pemodelan OSI dalam jaringan

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 21


Model OSI (Open System Interconnection)/ diciptakan oleh International
Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika
terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.
Dahulu komunikasi data yang melibatkan komputer-komputer dari vendor yang
berbeda-beda. Masing-masing vendor menggunakan protocol dan format data
yang berbeda-beda. Sehingga ISO membuat suatu arsitektur komunikasi yang
dikenal sebagai model OSI yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dari vendor yang berbeda.

Secara umum, fungsi dan penjelasan masing-masing layer adalah sebagai


berikut :

1. Physical Layer.
Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti Ethernet), topologi jaringan dan
pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau
radio. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi
melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor
yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub
dan network card berada pada layer ini

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 22


2. Data-link layer
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi
format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti
halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menentukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater,
dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini
menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC). Fungsi LLC adalah menyiapkan
sebuah pentransmisian kembali dari kegagalan paket ketika terindikasi.
Sedangkan fungsi lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses
langsung terhadap lapisan fisik dengan tergantung metode media access
control nya, seperti Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection
(CSMA/CD), Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance
(CSMA/CA).
CSMA/CD = Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau
sering disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access
control (MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan
metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node
tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak
dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap
pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan
(collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan
(request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan
secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa
digunakan secara bergantian.
CSMA/CA = Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance, protokol
contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan
untuk menghindari collisions, tidak seperti CSMA/CD yang memakai
pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions. CSMA/CA
mengkonsumsi traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan
mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario
atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua
perangkat untuk tidak broadcast.
3. Network Layer
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP dan menyediakan fungsi routing
sehingga paket dapat dikirim keluar dari segmen network lokal ke suatu
tujuan yang berada pada suatu network lain. Contoh protokol yang
digunakan seperti IP
4. Transport Layer

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 23


Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan
nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali
pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement),
dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah
jalan.
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP dan TCP. Layer
ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik
akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan
pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. Session Layer
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dimulai, dipelihara, atau
diakhiri. Beberapa protokol pada layer ini: NETBIOS: suatu session
interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan
layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS
Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang
digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan
LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access
Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk.
Presentation Layer
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga
Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP)).

6. Application Layer
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan
ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 24


Meskipun dalam praktiknya kita tidak berhubungan langsung dengan model
OSI, dan hanya berhubungan dengan protocol, namun model ini selalu
digunakan network engineer dalam melakukan analisis dan troubleshooting
jaringan komputer.

Fungsi OSI secara singkat :


1. Physical : Menentukan tegangan, kecepatan, besaran fisik, dan
mengalirkan bit-bit antar device
2. Data Link : Menyediakan akses ke media menggunakan MAC Address dan
melakukan error detection
3. Network : Menyediakan logical addressing dan menentukan rute menuju
tujuan
4. Transport : Menyediakan reliable atau unreliable delivery dan mengecek
error connection sebelum transmisi data
5. Session : Memisahkan data dari berbagai aplikasi
6. Presentation : Menyajikan data dan menangani proses seperti enkripsi
data
7. Application : Menyediakan user interface

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 25


Cara Kerja model OSI :
● Informasi berawal dari layer Application. Informasi kemudian melewati
layer presentation dan layer session. Pada tahap ini biasanya belum
dilakukan transformasi data. Informasi yang melalui ketiga layer ini
disebut PDU (Protocol Data Unit) atau data saja.
● Setelah sampai di layer Transport, data akan mengalami transformasi ke
bentuk lain yang disebut segmen.
● Segmen mengalir ke layer network dan kemudian diubah menjadi packet.
● Packet mengalir ke layer data link dan kemudian diubah menjadi frame.
● Terakhir, frame mengalir ke layer physical dan kemudian diubah menjadi
bits atau bit-bit.
● Pada layer ini, bit-bit diubah menjadi besaran fisik, seperti arus listrik,
gelombang elektromagnetik, dan sebagainya.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 26


Latihan SOAL

1. Routers work at which layer of the OSI Model?


A. Data Link Layer
B. Network Layer
C. Physical Layer
D. Application Layer
E. Transport Layer
2. What is the full form of OSI?
A. Operating Static Internet
B. Open Systems Interconnection
C. Operating System Interface
D. Open Statutory Interface
E. Oppressed System Interactions
3. Layer is responsible for Framing, Error Detection and Physical Addressing.
A. Network
B. Transport
C. Application
D. Data Link
E. Physical

4. Layer defines how data is formatted, presented, encoded, and converted for
use on the network that’s ………
A. Transport
B. Presentation
C. Application
D. Physical
E. Session

5. How many layers are there in the Open Systems Interconnection (OSI) model?
A. Eight
B. Seven
C. Six
D. Five
E. Nine

6. Which is the first layer of the OSI Model?


A. Network Layer
B. Transport Layer
C. Presentation Layer

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 27


D. Physical Layer
E. Data Link Layer

7. ____________ layer converts raw bits to frames and frames to raw bits in the
Open Systems Interconnection Model.
A. Session
B. Physical
C. Data Link
D. Transport
E. Network

8. _________ is the process of detecting and correcting the error. While ______ is a
mechanism to ensure the efficient delivery of Data.
A. Error control, Flow control
B. Process control, Network control
C. Session control, Flow control
D. OSI Control, Data control
E. None of the above

URAIAN KISI-KISI ASTS DAN ULANGAN.

1. Bandingkan antara topologi star dan mesh. Jelaskan kondisi dimana


Anda akan memilih menggunakan topologi mesh dan bilamana anda
memilih topologi star?
2. Apa yang menjadi dasar utama dalam memilih sebuah topologi jaringan?
3. Pada pemodelan OSI, sebut dan jelaskan layer apa saja yang
bertanggung jawab untuk memastikan paket data sampai tujuan dan
bertanggung jawab tidak ada kerusakan pada paket data.
4. Pada model TCP / IP, sebutkan dan jelaskan tujuan protokol yang
dikembangkan dan mengapa lebih handal dengan protokol UDP?
5. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara kabel UTP dan STP. Jika anda
ingin membangun jaringan pada lingkungan rumah kalian.
6. Pada pemodelan TCP/IP jelaskan perbedaan fase transport layer dengan
network layer.
7. Sebutkan masing-masing fungsi OSI secara singkat dan jelas.
8. ‘Sebutkan susunan warna pada kabel UTP tipe straight dan sebutkan
fungsi dari posisi warna tersebut.
9. Ketika membangun sebuah jaringan LAN, kapan anda seharusnya
memilih menggunakan topologi star dan kapan memilih topologi hybrid?

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 28


10. Jelaskan mengapa kabel serat optik memiliki kecepatan pengiriman data
yang lebih tinggi dibandingkan jenis kabel lain. Jika anda ingin
menggunakan jaringan internet, kapan anda menggunakan kabel jenis
ini?
11. Jika seorang administrator jaringan ingin membuat sebuah jaringan
komputer menggunakan topologi mesh dengan jumlah komputer 6.
a. Hitunglah jumlah koneksi dan jumlah port yang diperlukan!
b. Gambar sketsa topologinya yang disertai jalur koneksi

JAWABAN :
1.
TOPOLOGI STAR TOPOLOGI MESH

Struktur: Struktur:
● Setiap perangkat terhubung ● Setiap perangkat terhubung
langsung ke pusat atau simpul langsung ke beberapa
pusat (hub/switch). perangkat lainnya.
● Semua komunikasi antar ● Ada banyak jalur untuk
perangkat harus melalui simpul mentransfer data antar
pusat. perangkat.
Kelebihan: Kelebihan:
● Mudah untuk ● Toleran terhadap kegagalan
diimplementasikan dan dikelola. karena adanya banyak jalur
● Jika satu kabel atau perangkat alternatif.
rusak, tidak akan ● Kinerja tinggi dan dapat
mempengaruhi perangkat mentransfer data dengan
lainnya. cepat.
Kekurangan:
● Identifikasi dan isolasi
● Biaya implementasi dan
kesalahan relatif mudah.
pemeliharaan tinggi karena
Kekurangan: banyaknya kabel dan
● Kinerja dapat terpengaruh jika perangkat yang diperlukan.
terlalu banyak perangkat ● Kompleksitas manajemen dan
terhubung ke simpul pusat. konfigurasi yang tinggi.
● Ketergantungan pada simpul
pusat, jika simpul pusat
mengalami kegagalan, seluruh
jaringan dapat terpengaruh.

Kondisi bilamana menggunakan mesh atau star?


MESH :
➔ Digunakan ketika keandalan dan kinerja tinggi sangat penting.
➔ Cocok untuk jaringan besar atau kritis di mana toleransi terhadap
kegagalan dan kecepatan transfer data sangat diutamakan.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 29


➔ Lingkungan di mana biaya bukan faktor utama.
STAR :
➔ Jaringan kecil hingga menengah dengan kebutuhan manajemen yang
mudah.
➔ Biaya implementasi dan pemeliharaan menjadi faktor penentu.
➔ Keandalan tinggi tidak kritis atau dapat diabaikan.

2. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya,


kinerja, tujuan, toleransi terhadap kegagalan, dan penggunaan.
● Skala Jaringan:
Besar atau kecilnya jaringan dapat mempengaruhi pemilihan
topologi. Jaringan yang besar mungkin lebih membutuhkan
topologi mesh untuk keandalan dan kinerja, sementara jaringan
kecil mungkin dapat menggunakan topologi star yang lebih
sederhana.
● Biaya:
Faktor biaya adalah pertimbangan kritis. Topologi mesh, misalnya,
mungkin lebih mahal karena memerlukan lebih banyak perangkat
dan kabel. Di sisi lain, topologi star dapat lebih hemat biaya karena
menggunakan simpul pusat tunggal.
● Kinerja:
Jika kinerja tinggi dan kecepatan transfer data menjadi prioritas
utama, topologi mesh atau topologi ring dapat lebih sesuai karena
memungkinkan banyak jalur untuk mentransfer data secara
bersamaan.
● Toleransi Terhadap Kegagalan:
Jika toleransi terhadap kegagalan sangat penting, topologi mesh
dapat lebih cocok karena memiliki banyak jalur cadangan. Topologi
star memiliki risiko kegagalan tunggal pada simpul pusat.
● Fleksibilitas:
Sejauh mana jaringan perlu bersifat fleksibel dan mudah
diubah-ubah juga merupakan pertimbangan. Topologi seperti ring
atau mesh lebih fleksibel daripada topologi star dalam hal ini.
● Keamanan:
Aspek keamanan juga perlu diperhitungkan. Beberapa topologi
mungkin lebih rentan terhadap serangan atau pemutusan koneksi
daripada yang lain.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 30


3. Lapisan Transport (Layer 4):
● Tanggung Jawab:
■ Menyediakan koneksi end-to-end antara aplikasi pengirim
dan penerima.
■ Memastikan pengiriman data yang andal, terurut, dan tidak
ada duplikasi.
■ Menangani kontrol kesalahan, pemulihan, dan pengendalian
aliran data.
● Protokol:
■ TCP (Transmission Control Protocol) adalah protokol
transport yang paling umum digunakan. TCP menyediakan
koneksi yang andal dan memastikan bahwa data dikirim
dengan benar dan dalam urutan yang tepat.
■ UDP (User Datagram Protocol) adalah protokol transport
alternatif yang lebih ringan dan tidak memiliki mekanisme
pemulihan kesalahan atau pengendalian aliran. UDP
umumnya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan
pengiriman cepat tanpa keharusan keandalan penuh.
4. Lapisan Data Link (Layer 2):
● Tanggung Jawab:
○ Membagi pesan menjadi bingkai-bingkai data.
○ Menambahkan informasi pengendali untuk mengelola aliran
data antara perangkat tetangga.
○ Deteksi dan koreksi kesalahan di tingkat fisik (bit-level).
● Sublayer:
○ Logical Link Control (LLC): Bertanggung jawab untuk
mengelola aliran data di antara perangkat pada lapisan data
link.
○ Media Access Control (MAC): Menangani akses ke media fisik
dan menentukan cara mengakses saluran transmisi.
● Protokol:
○ Ethernet adalah contoh protokol pada lapisan data link yang
banyak digunakan dalam jaringan lokal (LAN).
○ PPP (Point-to-Point Protocol) adalah protokol yang sering
digunakan untuk menghubungkan dua perangkat secara
langsung melalui saluran komunikasi.

5. Perbedaan antara UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded


Twisted Pair):
Perlindungan:

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 31


● UTP: Tidak memiliki pelindung lapisan tambahan di sekitar
pasangan kabel. Perlindungan utama terletak pada susunan
anyaman kawat tembaga yang melilit setiap pasangan kabel.
● STP: Memiliki lapisan pelindung eksternal yang terbuat dari foil
atau anyaman tembaga yang melingkupi pasangan kabel.
Lapisan pelindung ini membantu melindungi kabel dari
interferensi elektromagnetik (EMI) dan radio frequency
interference (RFI).

Fleksibilitas:
● UTP: Lebih fleksibel dan mudah dipasang. Biasanya lebih ringan
dan lebih mudah diatur.
● STP: Lebih kaku dan mungkin lebih sulit diatur karena lapisan
pelindung tambahan.

Biaya:
● UTP: Umumnya lebih ekonomis dibandingkan STP karena tidak
memerlukan lapisan pelindung eksternal yang mahal.
● STP: Lebih mahal karena adanya lapisan pelindung tambahan.

Ketahanan Terhadap Interferensi:


● UTP: Lebih rentan terhadap interferensi elektromagnetik dan
radio frequency interference dibandingkan dengan STP karena
tidak memiliki lapisan pelindung yang kuat.
● STP: Lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan
radio frequency interference karena lapisan pelindungnya.
Persamaan antara UTP dan STP:
● Pasangan Kabel Twisted Pair:
○ Baik UTP maupun STP menggunakan pasangan kabel
tembaga yang diatur secara berdampingan. Susunan kabel
ini membantu mengurangi crosstalk dan interferensi antar
kabel.
● Konektor RJ-45:
○ Keduanya menggunakan konektor RJ-45 yang umum
digunakan untuk menyambungkan perangkat ke jaringan.
● Aplikasi Jaringan:
○ Keduanya digunakan dalam aplikasi jaringan komputer,
termasuk untuk menghubungkan perangkat ke jaringan
Ethernet. Baik UTP maupun STP mendukung berbagai
kecepatan transmisi data, seperti 10/100/1000 Mbps.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 32


7. Fungsi OSI secara singkat :
● Physical : Menentukan tegangan, kecepatan, besaran fisik, dan
mengalirkan bit-bit antar device
● Data Link : Menyediakan akses ke media menggunakan MAC Address dan
melakukan error detection
● Network : Menyediakan logical addressing dan menentukan rute menuju
tujuan
● Transport : Menyediakan reliable atau unreliable delivery dan mengecek
error connection sebelum transmisi data
● Session : Memisahkan data dari berbagai aplikasi
● Presentation : Menyajikan data dan menangani proses seperti enkripsi
data
● Application : Menyediakan user interface
6. Transport Layer (Lapisan Transport):
Tujuan Utama:
● Menangani koneksi end-to-end antara aplikasi yang berjalan di
perangkat sumber dan tujuan.
● Menyediakan layanan end-to-end yang andal, terurut, dan sesuai
dengan kebutuhan aplikasi.
Protokol Utama:
● TCP (Transmission Control Protocol): Protokol ini menyediakan
koneksi yang andal, terurut, dan error-checked. Cocok untuk
aplikasi yang memerlukan keandalan, seperti transfer file atau
aplikasi web.
● UDP (User Datagram Protocol): Protokol ini menyediakan layanan
yang lebih ringan, tanpa koneksi dan tanpa jaminan keandalan.
Cocok untuk aplikasi yang memerlukan pengiriman data yang
cepat, seperti video streaming atau game online.
Segmentasi dan Pengiriman Data:
● Membagi data dari aplikasi menjadi segmen-segmen (jika
menggunakan TCP) atau datagram (jika menggunakan UDP).
● Menangani proses pengiriman data antara perangkat pengirim
dan penerima.
Pengendalian Aliran dan Pemulihan Kesalahan:
● TCP memiliki mekanisme pengendalian aliran untuk mengatur
kecepatan pengiriman data agar sesuai dengan kemampuan
penerima.
● TCP juga memiliki mekanisme pemulihan kesalahan untuk
mendeteksi dan mengatasi kehilangan atau kerusakan data
selama transmisi.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 33


● Network Layer (Lapisan Jaringan):
Tujuan Utama:
● Bertanggung jawab untuk mengarahkan paket data dari
perangkat pengirim ke perangkat penerima melalui jalur-jalur
yang optimal di dalam jaringan.
● Menangani fungsi-fungsi seperti pengalamatan, routing, dan
fragmentasi.
Protokol Utama:
● IP (Internet Protocol): Protokol ini menangani penugasan alamat
IP untuk perangkat, routing paket antar jaringan, dan
fragmentasi paket jika diperlukan.
● ICMP (Internet Control Message Protocol): Protokol ini digunakan
untuk mengirim pesan kesalahan atau informasi terkait jaringan,
seperti pesan "ping."
Paket Data:
● Membungkus data dalam paket-paket dan menambahkan header
IP yang berisi informasi seperti alamat sumber, alamat tujuan,
dan informasi pengendali lainnya.
Routing dan Pengalamatan:
● Menentukan jalur terbaik (routing) untuk paket data dari sumber
ke tujuan melalui jaringan.
● Menangani proses pengalamatan untuk memastikan bahwa
paket dikirimkan ke perangkat yang benar.
8.
STRAIGHT COLOR :
Ujung Kabel A dan B
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
WARNA :
Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
Putih-Jingga : Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
Hijau : Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 34


Putih-Hijau : Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
Putih-Biru : Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket
suara
Coklat : Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan DC.
Putih-Coklat : Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai penghantar
tegangan DC.

9. Pemilihan antara topologi star dan topologi hybrid akan bergantung pada
kebutuhan khusus jaringan di mana kita memasangnya. Misalnya, jika anda
mengutamakan keamanan dan kemudahan manajemen, topologi star mungkin
merupakan pilihan yang lebih baik. Jaringan LAN tergantung pada kebutuhan
spesifik dari jaringan yang akan dibangun serta faktor-faktor seperti skala,
keandalan, dan keamanan

TOPOLOGI STAR TOPOLOGI HYBRID

Keamanan : Fleksibilitas:
Topologi star cenderung lebih aman Topologi hybrid memungkinkan
karena setiap perangkat terhubung kombinasi dari dua atau lebih
langsung ke switch atau hub pusat. topologi yang berbeda, seperti star
Ini meminimalkan risiko akses tidak dan bus, star dan ring, atau
sah ke data karena data hanya bisa kombinasi lainnya. Hal ini
diakses langsung dari perangkat memberikan fleksibilitas untuk
yang terhubung. menyesuaikan jaringan dengan
Manajemen dan Pemeliharaan : kebutuhan spesifik.
Topologi star memudahkan Redundansi:
manajemen dan pemeliharaan Dengan menggunakan
jaringan karena setiap perangkat elemen-elemen dari beberapa
dapat dihubungkan dan dipantau topologi, topologi hybrid dapat
secara terpisah. meningkatkan redundansi dalam
Skalabilitas : jaringan. Misalnya, dengan
Topologi star lebih mudah untuk menggabungkan star dengan ring,
diperluas karena setiap perangkat jika satu jalur putus, data masih
baru hanya perlu terhubung ke switch dapat mengalir melalui jalur
atau hub pusat. alternatif.
Kinerja :
Dalam beberapa kasus, topologi
hybrid dapat memberikan kinerja
yang lebih baik daripada topologi
tunggal karena dapat

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 35


mengkombinasikan kelebihan dari
masing-masing topologi.

10.
Pemindahan Data Melalui Cahaya: Kabel serat optik menggunakan cahaya
untuk mentransfer data, bukan listrik seperti yang digunakan oleh kabel
tembaga. Cahaya memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada listrik,
sehingga data dapat dipindahkan dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Kapasitas Lebih Tinggi: Serat optik memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk
mentransfer data karena dapat membawa lebih banyak sinyal cahaya secara
bersamaan. Hal ini memungkinkan untuk mentransfer data dengan kecepatan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel tembaga yang memiliki batasan
kapasitas.

Kehilangan Sinyal yang Rendah: Serat optik memiliki kehilangan sinyal yang
sangat rendah selama pemindahan data karena cahaya dapat berkembang
dalam jarak yang lebih jauh tanpa mengalami degradasi sinyal yang signifikan.
Ini memungkinkan untuk mentransfer data pada jarak yang lebih jauh tanpa
kehilangan kualitas atau kecepatan.

11. Dalam topologi mesh, setiap node atau perangkat terhubung langsung ke
setiap node lain dalam jaringan. Oleh karena itu, jumlah koneksi dalam topologi
mesh dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Jumlah koneksi= nx(n-1)/2
Di mana n adalah jumlah node atau perangkat dalam jaringan. Dalam kasus ini,
Jumlah koneksi=6x(6-1)/2 => 15….(15 berati terdpat 15 koneksi..) kalau port
adalah colokan dari koneksi tersebut maka dari itu dikalikan 2 = 30
Jadi, terdapat 15 koneksi dengan 30 port yang diperlukan dalam topologi mesh
untuk 6 komputer.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 36


➔ C1, C2, C3, C4, C5, dan C6 adalah komputer atau node dalam jaringan.
➔ Garis-garis yang menghubungkan setiap komputer menunjukkan koneksi
antara mereka. Dalam topologi mesh, setiap komputer terhubung
langsung ke setiap komputer lainnya. Jumlah jalur koneksi adalah 15
sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya.

SMA Sedes Sapientiae / Ferdyanto Handoyo, S.Kom / XI / Jaringan Komputer 37

Anda mungkin juga menyukai