Anda di halaman 1dari 8

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SISO
Jln. L. MELLA- SISO Telp.081325642928
email :sisopuskesmas@gmail.com

TAHAPAN ATAU ALUR KEGIATAN PROGRAM


UKM

No Program Kegiatan Alur


1 PROMKES Pembinaan dan pendaftaran pelaku UKK  Mendatangi tempat pelaku UKK
 Membina dan mendata pelaku UKK
 Meminta cap dan tanda tangan pelaku UKK di surat tugas
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan program apabila ada kesalahan
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan program apabila ada kesalahan
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan program apabila ada kesalahan

2 KESLING Penyehatan air Metode Rapid Rural Apraissal (RRA) atau penilaian desa /kelurahan
Secara partisiatif merupakan teknik penilaian yang relatif terbuka,cepat,dan
bersih yang terdiri dari:
 Review data sekunder termasuk peta wilayah dan pengamatan
 Observasi secara langsung
 Wawancara dengan pemilik/pengelola
 Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik
 Lokakarya
 Membuat laporan
Metode partisipatory Rapid Apressial (PRA)
Merupakan metode pengkajian penyehatan lingkungan yang lebih banyak
melibatkan pihak dalam yang terdiri dari stakeholder(pemangku kepentingan
kegiatan)dengan difasilitasi pihak luar yang berfungsi sebagai fasilisator.PRA
merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang dilakukan pada tahap
awal perncanaan kegiatan.adapun langkah-langkah metode PRA meliputi:
 Penelusuran sejarah di wilayah
 Pembuatan Bagan kecenderungan dan perubahan
 Analisis penggunaan waktu
 observasi langsung terhadap dinamika sosial
 Transect (Penelusuran wilayah Desa )dan pembuatan gambar
lingkungan(pemetaan presarana,bangunan,ruangan,sumber daya alam dan
lokasi)
 Pembangunan bagan alur input dan output
 Mengkaji mata pencaharian di masyarakat
 Membuat matrik dan peringkat permasalahan yang dihadapi dan
ditemukan masyarakat
 Pengurutan potensi
 Pengorganisasian masalah

LANGKAH-LANGKAH
 Persiapan
a. Desiminasi informasi penyehatan lingkuangan bidang kesehatan
di tingkat kecamatan dan pihak lainnya yang terkait
b. Perencanaan
1. Merencanakan teknis kegiatan penyehatan lingkungan
dengan lintas sektor terkait
2. Anggaran untuk kegiatan penyehatan lingkungan dari
masing- masing sektor untuk kegiatan terintegrasi
3. Pelaksanaan
Menentukan ekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan
leading sektor dari puskesmas (penanggung jawab penyehatan
lingkungan)
 Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan sesuai dengan jadwal yang
telah disusun
 Monitoring Evaluasi
 Monitoring pelaksanaan kegiatan peyehatan lingkungan
 Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan
3 KIA/KB Kelas ibu hamil  Melakukan identifikasi /mendaftar semua ibu hamil yang ada di wilayah binaan
 Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil
 Mempersiapkan materi ,alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas
ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan
 Mepersiapkan peserta ibu hamil,mengundang ibu hamil dengan umur
kehamilan 4-36 minggu
 Mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil

4 Pertemuan promosi ASI eksklusif dan MP- 1. Membuat surat pemberitahuan ke kades,mengundang ketua kelompok
ASI kader posyandu untuk mengikuti pertemuan
2. Mempersiapkan alat audio visual dan tempat pertemuan
3. Melaksanakan pertemuan kegiatan di puskesmas Pamatang Sidamanik
4. Meminta bukti stempel pada surat tugas
5. Mengevaluasi kegiatan
6. Menyusun dan membuat laporan
7. Merencanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
8. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
9. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
Kunjungan balita gizi kurang 1. Mengunjungi balita Gizi kurang
2. Melakukan pengukuran antropometri pada Balita Gizi kurang/buruk
3. Mengisi kuesioner Balita Gizi kurang
4. Mengevaluasi kegiatan program
5. Meyusun dan membuat laporan
6. Merencanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
7. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
8. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan apabila ada masalah
5 P2P Penjaringan TB Paru  Persiapan
1. Koordinasi dengan dokter Balai Pengobatan umum,bidan desa
untuk dapat menjaring suspek TB paru dengan gejala batuk > 2
minggu
2. Pengobatan OAT pada pasien yang positif TB paru selama 6-7 bulan
3. Koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor lainnya
dalam kegiatan sosialisasi dan penjaringan suspek TB paru
 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penjaringan TB paru
1. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan di dalam gedung
bekerjasama dengan kader,bidan desa dan dokter
2. Pelaksanaan penjaringan suspek TB paru dapat dilakukan di
Balai pengobatan umum dan juga di desa-desa
3. Penjaringan suspek TB paru dapat dilakukan dengan cara
screning sesuai dengan format yang ada
4. Penjaringan TB paru dapat dilakukan Bidan desa ,kader dan
petugas pengendalian penyakit
Imunisasi Pemberian imunisasi HB unijeck
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menjelaskan kepada ibu anak tersebut,umur anak (0-7
hari) mendapatkan imunisasi hepatitis dosis 0,5 ml dalam
kemasaan PID
3. Petugas mengambil vaksin Hepatitis B dalam kemasan dalam Previl
Injection Device (PID)
4. Petugas membuka Kantong alumunium /plastic dan keluarkan Uniject
5. Petugas memegang Uniject pada leher dan tutup jarum
dengan memegang keduanya diantara jari telunjuk dan
jempol
6. Petugas mendorong tutup kearah leher
7. Petugas meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup
dan leher
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menyuntikkan jarum ke pasien,untuk imunisasi ini
aspirasi tidak perlu dilakukan
10. Petugas memijit reservoir dengan kuat untuk menyuntik
.setelah reservoir kempis mencabut uniject
11. Petugas membuang Uniject yang telah dipakai kedalam wadah alat
suntik bekas sesuai persyaratan yang berlaku
12. Petugas menerangkan kepada ibu anak tersebut ,tentang reaksi
local seperti rasa sakit,kemerahan dan pembengkakan disekitar
tempat penyuntikan
13. Petugas merapikan alat-alat
14. Petugas mencatat dalam buku KIA /KMS anak dan buku kunjungan
/ Register
15. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi BCG
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan anak belum pernah di BCG dengan
menanyakan pada orang tua anak tersebut
3. Petugas menyiapkan vaksin dan spuit yang akan digunakan
4. Petugas melarutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul atau
1 vial dengan pelarut BCG
5. Petugas mengambil 0,05 cc vaksin BCG yang telah dilarutkan tadi
6. Petugas membersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi
air bersih
7. Petugas menyuntikkan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan
kanan atas (tepatnya pada insertio musculus deltoideus)secara
intrakutan / dibawah kulit
8. Petugas merapikan alat-alat
9. Petugas mencatat dalam buku
10. Petugas mencuci tangan

Pemberian imunisasi polio


1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksi polio dalam keadaan baik
(perhatikan nomor,kadaluarsadan vaksin vial monitor
3. Petugas membuka tutup vaksin dengan menggunakan pinset/ gunting
kecil
4. Petugasmemasang pipet diatas botol vaksin
5. Petugas mengatur anak pada posisi yang senyaman mungkin
6. Petugas membuka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak
2 tetes
7. Petugas memastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh
anak yang di imunisasi
8. Petugas mengulangi lagi penetesan polio jika dimuntahkan
atau dikeluarkan oleh anak
9. Petugas menjaga agar vaksin tetap steril saat meneteskan vaksin
ke mulut
10. Petugas merapikan alat
11. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi DPT/ HB/ HIB
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin akan digunakan
3. Petugas menjelaskan kepada ibu dan anak tersebut, umur anak ( 2-
11 bulan ) jumlah suntikan 3x untuk imunisasi DPT-HB-Hib ini
4. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin DPT-HB-Hib
5. Petugas membersihkan 1/3 paha bagian luar denagan kapas yang
telah dibasahi air bersih
6. Petugas menyuntikkan secara intra muskuler atau sub kutan
7. Petugas menerangkan kepada ibu anak tersebut tentang panas akibat
DPT-HB-Hib
8. Petugas memberikanresep obat penurun panas/ antipiretik kepada ibu
anak tersebut bilaanak panas tinggi
9. Petugas merapikan alat- alat
10. Petugas mencatat dalam buku KIA dan buku kunjungan / register
11. Petugas mencucian tangan
Pemberian imunisasi campak
1. petugas mencuci tangan
2. petugas melakukan identifikasi dan anamnese dengan menanyakan
pada pasien
3. petugas membuka tutup botol vaksin dengan pinset
4. petugas melarutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (
5 cc )
5. petugas memastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak
(9 bulan )
6. petugas mengambil 0,5 ccvaksin campak yang telah dilarutkan tadi
7. petugas membersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang
telah di basahi air bersih
8. petugas menyuntikkan secara subcutan
9. petugas merapikan alat
10. petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi Td
1. petugas cuci tangan
2. petugas melakukan identifikasi dan anamnese dengan menanyakan
pada pasien
pada;nama, umur dan alamat, apakah ada alergi obat-obatan
3. petugas memastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
4. petugas menyiapkan alat suntik
5. petugas mengambil vaksin dengan jarum dan spuit disposible
sebanyak 0,5 cc
6. petugas mempersilahkan pasien duduk
7. petugas mengoleskan kapas basah pada lengan kiri bagian atas
8. petugas menyuntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
9. petugas mengolesi bekas suntikan dengan kapas
10. petugas membuang jarum bekas suntikan ke dalam kotak/ safety box
11. petugas mempersilakan pasien menunggu 15 menit dan jika
tidak terjadiefek samping pasien boleh pulang
12. petugas mencatat pada kartu TT atau buku ibu hamil/ buku KIA
13. petugas cuci tangan
BIAS ( bulan imunisasi anak sekolah )
1. petugas memastikan jumlah sasaran bias
2. petugas mengambil vaksin ,logestic imunisasi sesuai sasaran bias
3. petugas membawa surat tugas
4. petugas membawa buku register bias, safety box dan alat kipi set
5. petugas melaksanakan prosedur imunisasi sesuai jenis vaksinnya
6. petugas menunggu 2 jam post imunisasi uks sekolah
Pemberian imunisasi DT/Td
1. petugas mencuci tangan
2. petugasmelakukan identifikasi dan anamnese dengan
menanyakan nama,umur dan alamat,apakah ada alergi obat-
obatan
3. petugas memastikan kondisi anak dalam keadaan sehat
4. petugas menyiapkan bahan dan alat suntik
5. petugas mengambil vaksin dengan jarum semprit disposible 0,5 m
6. petugas mempersilahkan anak duduk
7. petugas mengoleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas
8. petugas menyuntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
9. petugas mengolesi bekas suntikan dengan kapas steril
10. petugas membuang jarum bekas suntikan kedalam kotak /safety box
11. petugas mempersilahkan anak menunggu 15 menit
12. petugas mencatat pada buku register BIAS
13. petugas cuci tangan
Pendistribusian vaksin ke puskesmas / posyandu
1. petugas mengisi formulir permintaan vaksin sesuai sasaran imunisasi
2. petugas menyiapkan cold box/ vaksin carier beri 2 buahcool pack
3. petugas memastikan jenis vaksin dan jumlah vaksin
dengan menggunakan vaksin vial monitor
4. petugas mencatat jenis dan jumlah,no batch,tanggal kadaluarsa
vaksin yang diterima
5. petugas memasukkan vaksin kedalam cool box
6. petugas tanda tangan SBBK vaksin
7. petugas mendistribusikan keposyandu

6 Penjaringan kesehatan Pemeriksaan berkala peserta didik ( SD dan SMP ) dilakukan 1 tahun sekali
awal tahun
Pelajaran :
1. pemeriksaan keadaan umum
2. pemeriksaan gigi dan mulut
3. pemeriksaan indra ( penglihatan, pendengaran )
4. deteksi dini penyimpangan mental

7 Lansia Posyandu lansia 1. kegiatan posyandu lansia dilaksanakan 1 x dalam sebulan


2. pemeriksaan status kesehatan lansia meliputi : berat badan,tekan darah
3. konsultasi kesehatan dilakukan untuk memberikan konseling tentang
penyakit yang diderita oleh lansia

Anda mungkin juga menyukai