Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER 7

OPTICS INSTRUMENTS
ALAT-ALAT OPTIK

I. REFRACTION OF LIGHT IN LENSES


PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA

Pada lensa dikenal tiga berkas sinar istimewa.

Lensa positif tiga sinar istimewa tersebut adalah:

Figure 1.

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus utama.
2. Sinar datang melalui fokus utama dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.

Lensa negatif tiga sinar istimewa tersebut adalah:

Figuru 2.

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah sinar bias itu berasal
dari fokus utama F1.
2. Sinar datang menuju fokus utama F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan
Menentukan letak bayangan suatu benda yang dibentuk oleh lensa positip.

a. Benda di ruang dua b. Benda di ruang tiga

Figure 3. Figure 4

c. Benda di ruang satu

Figure 5.

Menentukan letak bayangan suatu benda yang dibentuk oleh lensa negatip.

Menggeser posisi benda mendekati atau menjauhi pusat optik hanya merubah ukuran
bayangan, namun tidak akan merubah sifat-sifat bayangan

Figure 6.
Jarak benda jarak bayangan dan sifat bayangan pada lensa.

Jenis lensa Jarak benda (s) Sifat bayangan


Positif Antara pusat optik dan fokus utama (F) Maya, tegak, diperbesar
Positif Tepat di fokus utama Bayangan di jauh tak terhingga
Positif Antara F dan 2F Nyata, terbalik, diperbesar
Positif Tepat di 2F Nyata, terbalik, sama besar
Positif Antara 2F dan jauh tak terhingga Nyata, terbalik, diperkecil
Positif Di jauh tak terhingga Nyata, terbalik, diperkecil
Negatif Antara pusat optik dan jauh tak terhingga Maya, tegak, diperkecil

II. Lensa Gabungan

Suatu lensa gabungan merupakan gabungan dari dua atau lebih lensa dengan sumbu
utamanya berhimpit dan disusun berdekatan satu sama lain sehingga tidak jarak
antara lensa yang satu dengan lensa yang lain (d = 0).

Figure 7.

Lensa (1) dan lensa (2) pada Figure digabung dengan sumbu utama berhimpittanpa
ada jarak antara keduanya d = 0. Maka persamaan yang didapat:

karena maka

1 1 1 1
atau + = +
f1 f 2 s1 s2

Dua buah lensa di atas dapat dianggap sebagai sebuah lensa yang merupakan
gabungan kedua lensa itu dengan s1 = s merupakan jarak benda lensa gabungan dan
s'2 = s' merupakan jarak bayangan pada lensa tersebut seperti tampak pada Figure.
Figure 8.

Karenanya persamaan lensa gabungan berdasarkan Figure 8 ini adalah:

maka bila dikaitkan dengan persamaan sebelumnya diperoleh,

Akhirnya kita dapatkan persamaan lensa gabungan dengan sumbu utama berhimpit,

Untuk lensa gabungan dari 3 lensa atau lebih persamaan terakhir di atas dapat
diubah menjadi,

1 1 1 1
= + + + .....
f gabunagan f1 f 2 f3
Persamaan fokus lensa gabungan

Harus diingat bahwa dalam menggunakan persamaan ini jenis lensa perlu
diperhatikan. Untuk lensa positif (lensa cembung), jarak fokus (f) bertanda plus,
sedangkan untuk lensa negatif (lensa cekung), jarak fokus bertanda minus.
Perhatikan contoh soal berikut ini!

Contoh 1:
Antara dua lensa positif yang jarak fokusnya 6 cm dan 10 cm disisipkan sebuah
lensa negatif dengan fokus 8 cm. Tentukan jarak fokus lensa gabungan dan kuat
lensa gabungan tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui : f1 = +6 cm
f2 = -8 cm
f3 = +10 cm

Ditanya : fgab dan Pgab = ?


Jawab:

fgab = = 7,06 cm
Jadi, fokus lensa gabungan sama dengan 7,06 cm atau 7,06 x 10–2
m.
Kuat lensa gabungan adalah,

P=

= 14,17 dioptri.
II. INSTRUMENT OPTICS
(ALAT-ALAT OPTIK)

A. Mata dan Kaca Mata

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang
sangat penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata alat optik :

Figure 9.
1. Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain
dalam mata yang halus dan lunak.
2. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea berfungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung
berfungsi membentuk bayangan.
4. Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil
diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata.
5. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
6. Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya,
sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada
retina terdapat bintik kuning. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif,
ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang
berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.
7. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh
sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak
diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.

Daya Akomodasi Mata


Perlu diketahui bahwa perubahan kelengkungan lensa mata disebut daya akomodasi
mata. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan
atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau
jauhnya jarak benda yang dilihat. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih
cembung dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih

Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :


Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya
berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk
dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang
masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah "tak
terhingga".

Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain :

Rabun jauh (miopi)


Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut
juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).
Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Tugas dari lensa
cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh
Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari
persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si

si adalah jarak titik jauh mata miopi.


so adalah jarak benda ke mata
f adalah fokus lensa kaca mata

Rabun dekat (hipermetropi)


Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan
jauh (terang jauh/mata jauh).
Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Bayangan yang
dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata. Karena bayangan yang
dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari
persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si

si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi.


so adalah jarak benda ke mata
f adalah fokus lensa kaca mata

Mata tua (presbiopi)


Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-
benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat
lanjut usia (tua). Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata
berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa
negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja
seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

Astigmatisma (mata silindris)


Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola),
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya
benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga
memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada
bidang horisontal.
Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris

Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu
penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata
tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah
kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.
Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai,
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina dan dapat melihat dekat pad abaca normal
25 cm
B. Lup (kaca pembesar)

Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek).
Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak
dan diperbesar. Ada dua cara memakai lup, yaitu :

Mata berakomodasi maksimum


Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus
terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa (O<so<F). Kelemahannya untuk
pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran
bertambah.

Figure 10. Figure 11.

Perbandimgan antara sudut pandang dengan lup dan sudut pandang tanpa lup disebut
perbesaran anguler (Ms)
Karena benda yang diamati kecil maka sudut α dan β juga kecil.
Perbesaran anguler menjadi :
t
β
Ms = = s
α t
sn
sn
Ms =
s
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah:

Mata tidak berakomodasi


Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.

Figure 12. Figure 13.


Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan
kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya,
tegak dan diperbesar. Perhatikan gambar.

Dari gambar terlihat bahwa


Karena untuk melihat tanpa berakomodasi maka perbesaran sudut (perbesaran
anguler) yang didapat adalah
t
β
Ms = = F
α t
sn
sn
Ms =
f

C. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang
menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera
video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film.
Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa.
Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses
pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer.

Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :


Ö lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
Ö diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
Ö aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
Ö shutter pembuka/penutup "dengan cepat" jalan cahaya yang menuju ke pelat film
Ö pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan

Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak
fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki
sifat nyata, terbalik dan diperkecil.

Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-
beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.
D. Mikroskop

Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran
yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan
mikroskop. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya
memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.

Pembentukan bayangan pada mikroskop

Benda yang diamati dengan mikroskop diletakkan di ruang II lensa objektif sehingga
bayangan yang terbentuk di ruang III, nyata dan diperbesar.

Perbesaran bayangan pada mikroskop


a. Perbesaran linear
Perbesaran linear atau perbesaran panjang adalah perbandigan tinggi bayangan akhir
denagn tinggi benda.
h'
M total = = M ob .M ok
h

h' s 'ob h' s 'ok


M ob = = dan M ok = = maka :
h sok h sob

s'ob s'ok
Mtotal = x
sob sok
b. Perbesaran anguler
Perbesaran anguler dinyatakan dengan :
β tan β
Ma = =
α tan α

s'ob sn
h' s '
karena = ob maka :
Ma = x
h sob sob sok
1. Mata berakomudasi maksimum
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi sebagai lup maka untuk mata berkomudasi
maksimum, perbesaran lensa okuler dapat dinyatakan :

sn
M ok = + 1 sehingga perbesaran anguler menjadi :
f ok

s'ob  sn 
Mok =  + 1
sob  fok 
2. Mata tidak berakomudasi
Bayangan benda oleh objektif tepat difokus okuler sehingga bayangan yang dibentuk
okuler di tempat tak terhingga.

Untuk mata tidak berakomudasi perbesaran anguler pada okuler yang berfungsi
sebagai lup dinyatakan :
s
M ok = n
f ok
Sehingga perbesaran menjadi :
s'ob sn
Ma = x
sob f ok
c. Panjang Mikroskop
Lensa objektif dan okuler berada pada ujung tabung mikroskop maka panjang
mikroskop dirumuskan :
d = s'ob +sok

E. Teropong (Teleskop)
Teropng adalah alat untuk mengamati benda-benda yang jauh letaknya sehingga
terlihat lebih dekat dan jelas. Ada beberapa jenis teropong :

1. Teropong Bintang
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi atau teloskop yang kegunaanya
untuk mengamati benda-benda luar angkasa.
Ada dua jenis teropong bintang, yaitu :

a. Teropong Bias

Teropong bias menggunakan dua lensa positif, yaitu


lensa objektif dan lensa okuler.

Mata tidak berakomudasi


Perbesaran anguler teropong biasa,
yaitu :
h
β tan β f
M a = = = ok
α tan α h
f ob

f ob
Ma =
f ok
Bayangan yang terbentuk terbalik, sedangkan panjang teropong adalah :

d = fob + fok
Mata berakomudasi
Bila mata berakomudasi maka
bayangan dari lensa objektif jatuh di
titik focus dan titik pusat optic lensa
okuler. Bayangan yang terbentuk :
maya, terbalik, diperbesar.
h
β tan β s
M a = = = ok
α tan α h
f ob

f ob
Ma =
s ok
Panjang teropong yaitu :

d = fob + sok

b. Teropong Pantul

Teropong pantul disebut juga teleskop refleksi dan digunakan untuk mata tidak
berakomudasi. Pada teropong ini objektif menggunakan cermin sedangkan okuler
menggunakan lensa positif.

Perbesaran untuk teropong pantul, yaitu :

f ob
Ma =
f ok
2. Teropong Bumi

Teropong bumi disebut juga teropong yojana atau teropong medan. Teropong ini
digunakan untuk mengetahui benda-benda di bumi.

Mata Tidak berakomudasi


Jika mata tidak berakomudasi,
bayangan dari lensa pembalik
terletak di titik focus lensa
okuler

Perbesaran anguler :
h
β tan β f ok
M = = =
α tan α
a
h
s ' ob

f ob
Ma =
sok
Jika benda yag diamati di ∞ maka bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
kedudukannya tepat dititik focus : s’ob = fob
f ob
Ma =
f ok
Sedangkan panjang teropong :
d = s 'ob +4 f p + f ok atau d = f ob + 4 f p + f ok
fp = jarak focus lensa pembalik

Mata berakomudasi
Bayangan dari lensa pembalik
terletak diantara titik focus dan
pusat optic lensa okuler. Sifat
baying yang dibentuk oleh
lensa okuler : nyata, diperbesar
dan tegak.

Perbesarn anguler yaitu :


h
β tan β s ok
M = = =
α tan α
a
h
s ' ob
s 'ob
Ma =
sok

Jika benda yang diamati di ∞ maka persamaannya, yaitu :

f ob
Ma =
s ok
Panjang teropong :

d = s 'ob +4 f p + sok atau d = f ob + 4 f p + sok

3. Teropong Panggung

Teropong panggung disebut juga teropong sandiwara atau teropong belanda atau
teropong Galileo. Lensa positip sebagai objektif dan lensa negatip sebagai okuler,
sedangkan bayangan nyata dari lensa objektif merupakan benda maya untuk lensa
okuler.

Mata Tidak berakomudasi


Mata tidak berakomudasi,
bayangan nyata yang dibentuk
lensa objektif terletak difokus
lensa okuler.
Perbesaran anguler :
h
β tan β f ok
M a = = =
α tan α h
s '0 k

s 'ob
Ma =
f ok
Jika benda yang diamati di ∞ maka s’ok = f0k , persamaannya, yaitu

f ob
Ma =
f ok
Panjang teropong :

d = s 'ob − f ok atau d = f ob − f ok
Mata Berakomudasi
Bayangan dari lensa objektif
terletak diantara focus dan pusat
optic lensa okuler dan bersifat :
nyata, tegak , diperbesar.
Perbesaran anguler dirumuskan :
h
β tan β s
M a = = = ok
α tan α h
s '0 b

s 'ob
Ma =
s ok
Jika benda yang diamati di ∞ maka s’obk = f0bk , persamaannya, yaitu

f ob
Ma =
s ok
Panjang teropong :

d = s 'ob − sok atau d = f ob − sok


4. Teropong Prisma (Binokuler)

Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan
lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang
diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan
bayangan.

Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik.
Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat
dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga
bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang
diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.
Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna
oleh bidang-bidang prisma.
Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang
sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir
bersifat maya, diperbesar dan tegak.
COMPREHENSION EXERCISE AND EVALUATION
CHAPTER 7
78
OPTICS INSTRUMENTS
ALAT-ALAT OPTIK

1. An object is placed at distance of 4 cm, in form of a concave lens, and form the
upright and magnified 5 times image. The focal length of the lens is…………….
1,25 cm b. 3,3 cm c. 5,00 cm d. 6,00 cm e. 9,00 cm

2. Sebuah lensa cekung mepunyai jarak fokus 15 cm. Sebuah benda yang berada di
depan lensa, ternyata membentuk bayangan berjarak 10 cm dari lensa. Jika diketahui
tinggi bayangan 4 cm, maka jarak benda dan tinggi benda adalah ……………………
a. 10 cm, 12 cm b. 20 cm, 12 cm c. 30 cm, 12 cm d. 30 cm, 10 cm e. 30 cm,
20 cm

3. A positive lens (P = + 1,5 diopters) forms a virtual image at distance of 100 cm. The
object distance is…………….
a. 0,4 m b. 1,0 m c. 1,5 m d. 2,0 m e. 2,5 m

4. A loop has focal length 6 cm is used to observe the objects by the eye in maximum
accommodation , then the object distance from the loop is ……………
a. 4,84 cm b. 8,82 cm c. 25 cm d. 6 cm e. 6,5 cm

5. Jarak focus lensa objektif sebuah mikroskop 2 cm dan okuler 2,5 cm. Sebuah objek
diletakkan sejauh 2,5 cm deadpan lensa objektif. Apabila mikroskop digunakan
dengan mata tidak berakomudasi maka perbesaran mikroskop adalah : …………….
a. 4 kali b. 10 kali c. 30 kali d. 40 kali e. 70 kali

6. Lensa cembung dengan fokus 9 cm dan lensa cekung dengan fokus 6 cm disusun
saling berhimpit, jarak titik fokus susunan lensa adalah …..........
a. –18 cm b. 3 cm c. 3,6 cm d. 15 cm e. 18 cm

7. Untuk mendapatkan bayangan yang terletak pada jarak 15 cm di belakang lensa


positip yang jarak titik apinya 7,5 cm maka benda harus diletakkan di depan lensa
tersebut pada jarak …............
a. 2,5 cm b. 7,5 cm c. 15 cm d. 22,5 cm e. 30,0 cm

8. Seberkas cahaya sejajar dijatuhkan pada sebuah lensa cekung. Pada lensa berkas
cahaya itu mengalami ….....
a. pembiasan sehingga sinar menyebar
b. pemantulan sehingga sinar menyebar
c. pembiasan sehingga sinar mengumpul
d. pemantulan sehingga sinar mengumpul
e. pembiasan tetapi sinar tetap sejajar

9. Seseorang yang miopi titik dekatnya 20 cm sedang titik jauhnya 50 cm. Agar ia dapat
melihat jelas benda yang jauh, ia harus memakai kacamata yang kekuatannya …
a. - 0,5 dioptri d. -5,0 dioptri
b. -0,2 dioptri e. +2,0 dioptri
c -2,0 dioptri

10. Seorang kakek dapat membaca bila obyek ditempatkan pada jarak 50 cm di depan
matanya. Ia akan dapat membaca normal bila memakai kaca mata yang berukuran …
a. 6 dioptri d. 1,5 dioptri
b. 2,5 dioptri e. 0,6 dioptri
c. 2 dioptri

11. Sebuah lensa di udara mempunyai jarak fokus 15 cm. Indeks bias bahan lensa 1,5.
Pada saat lensa berada di dalam air yang indeks biasnya 4 /3, jarak fokus lensa
menjadi …...
a. 10 cm b. 15 cm c. 22,5 cm d. 60 cm e. 120 cm

12. Sebuah mikroskop mempunyai lensa obyektif dan okuler yang jarak fokusnya
masing-masing 0,9 cm dan 5 cm. Seseorang memasang preparat 10 mm di depan
lensa obyektif untuk diamati melalui lensa okuler tanpa akomodasi. Bila obyek
preparat mempunyai panjang 0,5 mm dan jarak baca normal orang tersebut 25 cm,
maka panjang obyek tersebut akan terlihat menjadi ….........
a. 7,5 mm b. 10 mm c. 12,5 mm d. 15 mm e. 20 mm

13. Sebuah lensa berjarak fokus 5 cm digunakan sebagai lup. Jika mata normal
menggunakan lup tersebut dengan berakomodasi maksimum, maka perbesaran
anguler lup adalah ….............
a. 3 kali b. 4 kali c. 5 kali d. 6 kali e. 8 kali

14. Seberkas cahaya sejajar dijatuhkan pada sebuah lensa cekung. Pada lensa berkas
cahaya tersebut mengalami ........…
a. pembiasan sehingga sinar menyebar
b. pemantulan sehingga sinar menyebar
c. pembiasan sehingga sinar mengumpul
d. pemantulan sehingga sinar mengumpul
e. pembiasan tetapi sinarnya tetap sejajar

15. Seorang penderita presbiopi memiliki titik dekat 50 cm, hendak membaca pada jarak
baca normal, maka ia memerlukan kaca mata berkekuatan ….....
a. – 2 dioptri d. +2 dioptri
b. -1/2 dioptri e. +4 dioptri
c. 1/2 dioptri

16. Pengamat bermata normal menggunakan mikroskop. Preparat diletakan 2,5 cm di


depan lensa obyektif yang mempunyai jarak fokus 2 cm, jika jarak fokus lensa okuler
yang digunakan 25 cm, maka perbesaran mikroskop saat pengamat berakomodasi
maksimum (fok = 25 cm) adalah ….............
a. 80 kali b. 60 kali c. 50 kali d. 40 kali e. 20 kali

17. Sebuah teropong dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran
anguler 6 kali. Jarak focus lensa obyektif 30 cm, jarak fokus okulernya (mata tak
berakomodasi) adalah ...............
a. 3,5 cm b. 5 cm c. 7 cm d. 10 cm e. 30 cm

18. Sebuah mikroskop jarak fokus obyektifnya 20 mm dan jarak fokus okuler 5 cm.
Sebuah bayangan nyata terbentuk dari lensa obyektif pada jarak 12 cm di
belakangnya. Bila mata berakomodasi maksimum pada 25 cm, tentukan panjang
mikroskop !

19. Sebuah lup memiliki fokus 2,5 cm. Berapakah perbesaran sudut lup untuk mata tak
berakomodasi?

20. Seseorang yang memakai kacamata - 0,25 dioptri dapat melihat benda yang sangat
jauh dengan jelas. Jika orang tersebut melepas kacamatanya, berapakah jarak paling
jauh yang masih dapat dilihatnya ?

21. Seseorang yang titik dekatnya 50 cm hendak membaca buku yang diletakkan pada
jarak 25 cm. Hitung kekuatan kaca mata yang dipakai.

22. Seorang rabun dekat dapat melihat benda dengan jelas pada jarak kurang dari 75 cm.
Jika ia menggunakan kacamata yang mempunyai kuat lensa 2,5 dioptri, berapa titik
dekatnya setelah ia memakai kacamata ?

23. Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa obyektif 2 cm dan jarak fokus lensa
okuler 5 cm. Panjang mikroskop 25 cm. Jika mata normal melihat benda renik tanpa
berakomodasi, hitung perbesaran total mikroskop.

24. Sebuah teropong bumi memiliki lensa obyektif berfokus 16 cm dan lensa okuler
berfokus 10 cm dan lensa pembalik berfokus 2 cm. Jitung berapa panjang teropong.

25. Sebuah teropong bintang mempunyai daya perbesaran 20 X dan memberikan


bayangan di tempat yang jauhnya tak terhingga. Jarak fokus lensa obyektif 100 cm.
Hitung panjang teropong.

Anda mungkin juga menyukai