Laporan Kegiatan Karang Pamitran
Laporan Kegiatan Karang Pamitran
Laporan Kegiatan :
Pendahuluan
Tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak dan
pemuda-pemuda Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diserahkan dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Fungsi pokok itu akan dapat terwujud jika komponen dalam Gerakan Pramuka mampu
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Pembina pramuka sebagai tenaga
pendidik memegang peran strategi untuk mencapai tugas pokok tersebut karena di tangan
para Pembina ;Pramuka itulah peserta didik (Siag, Penggalang, Penegak, dan Pandega)
sebagai kader bangsa akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan moral yang mulia,
untuk ini maka para Pembina Pramuka harus meningkatkan diri dengan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang mutakhir sesuai perkembangan bangsa.
Salah satu bentuk untuk meningkatkan diri yang dimaksud adalah melalui pertemuan
sesama pembina pramuka melalui Karang Pamitran. Kegiatan Karang Pamitran diatur
berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 056 Tahun 1982
tentang Petunju Penyelenggaraan Karang Pamitran.
Karang Pamitran adalah salah satu usaha penyegaran, tukar pengalaman, penambahan
pengetahuan dan keterampilan yang tidak merupakan jenis dan jenjang kursus, melainkan
merupakan salah satu pendidikan informal untuk orang dewasa.
Tujuan Kegiatan
1. Siaga
Siaga adalah tingkatan paling pertama dalam pramuka yakni anggota yang berusia
7-10 tahun. Nama siaga sendiri diambil dari istilah perjuangan bangsa Indonesia
saat seluruh rakyat bersiaga untuk mencapai kemerdekaan dengan membentuk
organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908. Satuan paling kecil dalam tingkatan ini
disebut barung yang beranggotakan 5-10 orang. Tingkatan dari pramuka siaga ini
yakni mula, bantu, dan tata.
2. Penggalang
Tingkatan penggalang ini memiliki anggota yang berusia 11-15 tahun. Istilah
penggalang berasal dari penggalangan perjuangan rakyat Indonesia dalam
menyatukan diri agar mencapai kemerdekaan dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
Satuan paling kecil dalam tingkatan penggalang ini dinamakan regu. Ada tiga
tingkatan lagi dalam penggalang yakni ramu, rakit, dan terap.
3. Penegak
Penegak merupakan tingkatan pramuka dengan anggotanya yang berusia 16-19
tahun. Istilah penegak ini muncul dari proses penegakan kemerdekaan Indonesia
dengan satuan terkecilnya yang disebut sangga. Sedangkan satuan dari beberapa
sangga disebut sebagai ambalan. Tingkatan penegak dibedakan menjadi dua yakni
penegak bantara dan penegak laksana.
4. Pandega
Pandega merupakan tingkatan terakhir pramuka yang berisikan anggota yang
usianya mulai dari 21 hingga 25 tahun. Tingkatan pandega ini disebut sebagai
Senior Rover.
Nama pandega diambil dari nama remaja madya yang sedang berproses ke arah
kematangan jiwa dan kesadaran diri yang memiliki tujuan memperjuangkan serta
meraih cita-cita. Biasanya tingkatan pandega ini terdapat di universitas.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Sabtu-Minggu
Peserta,