(TUGAS 1,2,3,4)
Disusun oleh :
1
ANALISIS SWOT
TUGAS 1. PT. HEROES
Strenght (Kekuatan) -S Weakness (Kelemahan) - W
1. Letak usaha strategis 1. Kualitas tenaga penjual
2. Modal cukup kurang
3. Jumlah SDM Cukup 2. Sistem kompensasi kurang
4. Produk telah dikenal di baik
pasar 3. Masih terjadi pemborosan
5. Harga murah biaya
6. Sistem pelayanan baik
7. Armada penjualan cukup
Opportunity (Peluang) - O Interaksi SO Interaksi WO
1. Penduduk angkatan Strategi Pertumbuhan
kerja meningkat Penetrasi pasar 1. Meningkatkan Kualitas
2. Lembaga training 1. Penetrasi Pasar dengan tenaga penjual dengan
tersedia meningkatkan pelatihan (W1,O1,O2)
3. Tarif PPH turun Pemasaran (S1, S2, 2. Perbaikan sistem
4. Program pameran oleh S3,S6,O1, O4) kompensasi (W2,O3)
Pemkot 2. Perluasan Pasar dengan
meningkatkan penjualan
(S2,S3,S4,S5,S6,S7, O1)
Treath (Ancaman) -T Interaksi ST Interaksi WT
1. Perusahaan baru Strategi Diferensiasi: Strategi Defensif:
bertambah 5 1. Pembukaan perusahaan 1. Pendekatan dengan
2. Kebijakan harga eceran baru (S2,T1) kebijakan pemerintah
tertinggi 2. Meningkatkan Pelayanan untuk penghematan biaya
(S6, T1) (W1,W2,W3,T2)
3. Persaingan harga (S5,
T2)
4. Meningkatkan kualitas
produk (S2,S5,S6,T1,T2)
2
2. Strategi Weakness- Opportunity
Strategi yang digunakan dengan memiliki sebuah kelemahan yang ada tetapi
memiliki sebuah peluang baiknya adalah memanfaatkan peluang yang ada
untuk meng-upgrade kekurangan yang dimiliki. Jadi kelemahan yang ada
yaitu tentang kualitas tenaga penjual dapat dilakukan peningkatan kualitas
tenaga penjual dengan memberikan sebuah pelatihan kepada tenaga penjual
agar meningkatkan knowledge, skill, ability agar mampu meningkatkan
kinerja penjualannya. Selain itu masalah kompensasi yang kurang baik
dengan adanya peluang yaitu tarif PPh yang turun dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kompensasi kepada pegawai yang dimiliki.
3. Strategi Strenght- Treath
Strategi yang digunakan adalah Differensiasi dimana Perusahaan yang
menggunakan strategi diferensial (differentiation strategy) berusaha
mendapatkan keuntungan kompetitif melalui keunikannya. Mereka
berusaha mengembangkan barang dan jasa yang jelas berbeda dalam
persaingan. Sasarannya adalah untuk menarik pelanggan yang loyal
terhadap produk perusahaan dan kehilangan rasa tertariknya pada produk
pesaing. Strategi ini mengehndaki adanya kekuatan pemasaran perusahaan,
penelitian dan pengembangan, kepemimpinan teknologi dan kreativitas.
Kesuksesan strategi ini sangat tergantung pada persepsi konsumen tentang
kualitas dan keunikan produk
4. Strategi Weakness-Treath
Strategi yang digunakan adalah strategi defensif dimana perusahaan dapat
mempertahankan pasar dengan mengikuti kebijhakan pemerintah untuk
menentukan harga eceran tertinggi harapannya pasar masih bisa bertahan
dalam situasi dimana harga dikendalikan oleh pemerintah. Harga yang
dikendalikan bisa jadi sebuah ancaman perusahaan dalam menentukan
profit bagi perusahaan yang berhubungan dengan bahan baku, distribusi dan
lainnya
3
TUGAS 2.
PERLUASAN BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
Laporan Kegiatan Sosio Ekonomi
4
3) Kerusakan dan penetralan air tambak Rp 250.000.000
4) Penetralan polusi udara Rp 200.000.000
5) Penyusutan sumber hayati tambak Rp 300.000.000
Total Pengorbanan Rp 1.100.000.000
Benefit bersih untuk lingkungan Rp 1.250.000.000
Dapat diartikan bahwa perluasan Bandara ahmad Yani membawa dampak terhadap perubahan
ekonomi masyarakat sekitar dengan penambahan keuntungan pendapatan bagi masyarakat
sekitarnya.
5
TUGAS 3.
CSR dan Implementasinya
Pengertian CSR sendiri sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis
yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara
holistik, melembaga dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki
kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving,
corporate philanthropy, corporate community relations, dan community
development. Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai
dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity,
corporate philanthropy bermotif kemanusiaan, dan corporate community relations
bernafaskan tebar pesona, maka community development lebih bernuansa
pemberdayaan.
Kini di berbagai belahan dunia, perusahaan-perusahaan besar seolah
berlomba melaksanakan Corporate Social Responsibilty (CSR). Yaitu, semacam
program kegiatan yang sifatnya sukarela dan bukan bertujuan komersil dengan
menyisihkan sejumlah dana untuk kemanusiaan dan kemasyarakatan. Ini ada
berkaitan erat dengan kebijakan pajak di negara barat. Ada semacam kebijakan
pajak kepada perusahaan apabila menyisihkan dana untuk kegiatan sosial
kemasyarakat berupa potongan pajak. Melalui kebijakan ini, perusahaan
memperoleh insentif pajak sekaligus memperoleh keuntungan lain berupa penilaian
positif dari pasar dan juga publik.
Dalam konteks pemberdayaan, CSR merupakan bagian dari policy
perusahaan yang dijalankan secara profesional dan melembaga. CSR kemudian
identik dengan CSP (corporate social policy), yakni strategi dan roadmap
perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi dengan
tanggung jawab legal, etis, dan sosial. Dalam literatur pekerjaan sosial (social
work), CSR termasuk dalam gugus Pekerjaan Sosial Industri, industrial social work
atau occupational social work. Pekerjaan Sosial Industri mencakup pelayanan sosial
internal dan eksternal. Pengembangan sumberdaya manusia, pelayanan konseling,
terapi sosial, dan jaminan sosial bagi pegawai serta keluarganya adalah beberapa
6
bentuk pelayanan sosial internal. CSR yang di dalamnya mencakup penerapan
ComDev, pengembangan program sosial, dan advokasi sosial merupakan strategi
pelayanan sosial yang bermatra eksternal.
Kini, telah beragam cara dilakukan perusahaan untuk menjalankan CSR. Ada
perusahaan yang melaksanakan CSR sendiri, mulai dari perencanaan hingga
implementasinya. Ada pula perusahaan yang mendirikan yayasan, bermitra dengan
pihak lain atau bergabung dalam konsorsium. Model mana yang dipilih sangat
tergantung pada visi dan misi perusahaan, sumberdaya yang dimiliki, serta tuntutan
eksternal (misalnya kondisi masyarakat lokal, tekanan pemerintah atau LSM).
Idealnya memang sebuah perusahaan perlu dengan cermat memastikan
bagaimana pola dan metode yang akan dilakukannya bisa sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Terutama dalam konteks ini bila menyangkut hal yang berkaitan
dengan pemberdayaan masyarakat. Ada baiknya memang, perusahaan yang ingin
mengimplementasikan CSR mereka bisa mengajak pihak lain untuk melakukan
agenda ini. Pihak lain ini setidaknya merupakan para professional dalam hal
implementasi program CSR yang biasanya selama ini mereka berorientasi non
profit. Dengan menggandeng pihak profesional, perusahaan bisa fokus pada
pengawasan program serta evaluasinya. Dengan fokus pada evaluasi yang ada,
perusahaan bisa dengan cepat mengambil keputusan, apakah dinilai berhasil atau
gagal. Dengan demikian para pengambil kebijakan akan dengan mudah dan cepat
pula mengambil kebijakan programnya akan diperbesar skalanya atau malah
dihentikan sama sekali.
Banyak cara yang dapat dilakukan suatu perusahaan untuk mensejahterakan
masyarakat disekitarnya yaitu dengan cara, Memberikan beasiswa untuk anak tidak
mampu di daerah tersebut, memberikan dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
sumbangan untuk membangaun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat social dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan berada dan kepedulian terhadap limbah perusahaan tersebut. Dengan
melakukan hal tersebut atau meningkatkan kepedulian terhadap hal tersebut maka
perusahaan tersebut juga akan mendapatkan hal yang baik pula seperti :
1. Meningkatkan citra perusahaan
7
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain
3. Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat
4. Membedakan perusahaan tersebut dengan para pesaingnya
5. Memberikan inovasi bagi perusahaan
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program CSR, itu
merupakan keputusan yang sangat rasional, karena program csr akan menimbulkan
efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan tersebut, dengan melalui
csr ini kesejahteraan dan kehidupan social ekonomi masyarakat lokal maupun
masyarakat jauh akan tebih terjamin, karena dalam kondisi ini akan mejamin
kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-
hasil produksi perusahaan dan dapat kita tegaskan bahwa dalam pengeluaran biaya
untuk program csr merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal sosial.
8
Tugas 4
Saudara adalah top manajemen suatu perusahaan nasional, dihadapkan pada
kasus pandemi corana virus yang terdampak kelangsungan usaha bisnis anda,
bagaimana anda akan mengendalikan perusahaan anda ?
9
dan penggunaan hepa filter untuk memastikan udara yang ada di dalam
pesawat bersih dari segala jenis virus dan bakteri
c. Maskapai Garuda indonesia mendapatkan penghargaan dari OAG sebagai
maskapai paling tepat waktu di dunia, serta meraih predikat
Travelers’Choice Airlines Awards dari TripAdvisor
d. Garuda Indonesia berikan layanan “Priorty Access” bagi tenaga medis
Indonesia yang akan bertugas
e. Melakukan kerjasama dengann Citi Indonesia untuk memperkuat kerjasama
Loyalty Program melalui berbagai fitur dan benefit terkini dalam Garuda
Indonesia Citi Card (Garuda Indonesia,2020).
2. Kelemahan
a. Manajemen mengatakan kondisi operasional dan keuangan perusahaan
yang terdampak besar dari Pandemi Covid 19
b. Pendapatan yang menurun karena Penerbangan berjadwal Garuda yang
merupakan kontribusi terbesar pendapatan mengalami penurunan yang
signifikan (Aldin,2020)
c. Kehilangan momentum Peak Season (Mudik, Umroh, Musim haji dan
liburan) yang merupakan sumber kontribusi besar dari pendapatan Garuda
Indonesia
Eksternal
2. Peluang
a. Terjadinya peningkatan charter logistik dan sejalan juga dengan dukungan
regulator demi keberlangsungan usaha penerbangan, Garuda
mengoptimalkan pengangkutan kargo pada kompartemen penumpang
dengan tetap mengacu dan memenuhi aturan keselematan penerbangan.
3. Ancaman
a. Masyarakat yang takut untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan
berbagai transportasi lainnya, dikarenakan dampak dari virus covid 19. Hal
tersebut adalah hasil riset dari internal perusahaan.
10
b. Manajamen Garuda Indonesia menyampaikan bahwa pandemi Covid 19
telah menciptakan lingkungan bisnis yang menantang untuk bisnis
maskapai secara global. Kebijakan Pemerintah, yang menerapkan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). PSBB ini membatasi perjalanan
menggunakan pesawat yang menyebabkan turunnya jumlah penerbangan
dari PT Garuda Indonesia dan penerbangan lainnya.
Setelah melakukan analisa SWOT, selanjutnya saya akan menetukan
langkah – langkah yang harus diambil guna mempertahankan perusahaan. Adapun
langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pemograman.
a. Negosiasi dengan lessor untuk pendanaan pembayaran sewa pesawat
(lease holiday). Untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi, Garuda
Indonesia memilih strategi defensif dengan melakukan negosiasi dengan
pihak lessor untuk memperoleh keringanan terkait sewa pembiayaan
pesawat. Strategi ini dianggap efektif dalam menurunkan biaya
operasional mengingat operasional utama Garuda Indonesia dijalankan
dengan armada pesawat yang beberapa diantaranya disewa dari pihak
lessor.
b. Pengembangan layanan kargo dengan meluncurkan aplikasi ‘KirimAja’
Aplikasi digital „KirimAja‟ merupakan e-commerce sekaligus bentuk
strategi yang dipilih dengan mengembangkan pelayanan jasa kargo udara
Garuda Indonesia. Aplikasi ini juga merupakan strategi bersaing dari
Garuda Indonesia di tengah masa pandemi dengan memfokuskan pada lini
usaha pengiriman barangnya dimana di tengah kondisi saat ini
memberikan peluang pertumbuhan dalam lini usaha pengiriman barang,
sebab untuk menyalurkan kebutuhan dengan keterbatasan pergerakan
diperlukan layanan pengiriman yang cepat, fleksibel, dan efisien.
c. Akan meningkatkan pendapatan dari penerbangan charter yang
berkelanjutan. Hal ini akan melibatkan kerja sama kemitraan jangka
pendek dan jangka panjang.
11
2) Melakukan Penganggaran
a. melakukan sejumlah langkah untuk menjaga likuiditas dengan cara
mengganti cadangan pemeliharaan dengan jaminan pembayaran dari
perbankan.
b. Tetap aktif mencari alternatif pendanaan guna melunasi kewajiban yang
akan jatuh tempo.
3) Melakukan Pelaksanaan dan Pengukuran
a. Mengoptimalisasi pendapatan penumpang berjadwal baik rute domestic
maupun internasional, dengan diiringi optimalisasi produksi dan strategi
dynamic pricing.
b. Optimalisasi pendapatan juga dilakukan melalui penerbangan kargo
berjadwal. Upaya ini dilakukan dengan melakukan penerbangan cargo only
selama pandemi untuk mengkompensasi penurunan pendapatan.
c. keselarasan rute dan penetapan jadwal penerbangan. Hal ini akan dilakukan
sesuai dengan permintaan pasar.
4) Melakukan Pelaporan dan Evaluasi
a. melakukan efisiensi dengan menutup rute yang tidak menghasilkan profit.
b. melakukan rightsizing untuk meningkatkan margin pendapatan dari rute-
rute potensial.
c. Pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap karyawan kontrak, sebagai
tanggapan dari kondisi pandemic yang semakin memburuk.
12