1 Contoh Laporan Karya Seni Lukis
1 Contoh Laporan Karya Seni Lukis
KATEGORI SEDERHANA
PEMERINTAH KOTA
YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI
58
YOGYAKARTA
2018
Catatan: Tulisan ini hanya sebagai contoh untuk kepentingan pelatihan, bukan laporan
sebenarnya
IDENTITAS PENCIPTA
ttd.
ttd/cap
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta dengan selesainya serangkaian proses
penciptaan hingga kegiatan pameran karya seni lukis bertema “Fantasi Dunia Anak.”
Tema tersebut sebenarnya merupakan subtema dari tema induk dari suatu kegiatan
penciptaan dan pameran b e r s a m a 3 perupa Yogyakarta dengan 30 karyanya.
Kegiatan pameran diselenggarakan di Museum Benteng Vredenburg Yogyakarta tanggal 2
—7 Desember 2017.
Penciptaan ketiga lukisan untuk dinilai dalam perhitungan angka kredit jabatan
fungsional guru ini, tidak lepas dari dukungan dan bantuan sejumlah nama seperti Subroto
(Banjarmasin), Hajar Pamadhi (Yogyakarta), M. Rachmat Hidayat, M.Pd (Plh. Kepala
SMP Negeri 5 8 Yogyakarta), serta rekan-rekan guru dan siswa SMP Negeri 58
Yogyakarta. Untuk itu, ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus patus saya sam-
paikan kepada mereka. Ucapan serupa juga patut saya sampaikan kepada pihak-pihak
lain, yang tidak sempat saya sebut namanya satu demi satu, yang telah mendukung kegi-
atan tersebut.
Mudah-mudahan karya lukisan yang telah saya hasilkan dan pameran yang
mengiringinya dapat memberi nuansa baru bagi kehidupan berkesenian di tanah air,
khususnya di Yogyakarta. Selain itu, karya-karya tersebut juga diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi berapresiasi seni di kalangan guru dan peserta didik.
Semoga.
2
DAFTAR ISI
hlm.
3
BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lukisan bertema “Fantasi Dunia Anak” dalam portofolio ini terdiri atas 3
(tiga) lukisan di atas kanvas dalam berbagai ukuran dengan cat minyak. Lukisan-
lukisan itu merupakan bagian dari sejumlah lukisan yang disertakan dalam Pemeran
Lukisan bersama yang diselenggarakan pada tanggal 2—7 Desember 2017 di
Musem Benteng Vredenburg Kota Yogyakarta.
Khusus tiga lukisan Drs. Danubroto, M.Pd yang dideskripsikan dalam protofolio
ini terdiri atas lukisan (1) Kucingku belang beranak belang, 90x90 cm, kanvas, cat
minyak, (2) Aku dan temanku gajah 1, 90x90 cm, kanvas, cat minyak, (3) Aku dan
temanku gajah 2, 120 x 90 cm, kanvas, cat minyak.
Penciptaan ketiga lukisan tersebut dilatarberlakangi oleh persepsi personal saya
pada kehidupan anak-anak. Anak-anak dalam kehidupan sehari-hari senantiasa
mengisi dengan kegiatan bermain. Bermain dengan diri sendiri maupun bersama
teman dekatnya, orang tua, saudara dalam rumah atau tempat lainnya. Dunia
bermain anak juga dilakukan dengan makhluk lain selain manusia, utamanya adalah
binatang. Kucing merupakan binatang yang populer menjadi mainan anak, di
samping binatang piaraan yang lain. Kucing sangat mudah dan dekat dengan
kehidupan anak. Namun tidak senantiasa anak dapat bermain dengan binatang yang
dibayangkan atau diinginkannya.
Sebagaimana telah dinyatakan bahwa anak dapat bermain dengan fantasinya.
Anak yang di rumahnya tidak ada kucing, dapat membayangkan atau memfantasikan
kucing yang menjadi dambaannya. Misalnya membayangkan atau mengkhayalkan
memiliki kucing yang beranak dan kebetulan berwarna belang. Inilah yang ide atau
konsep dasar dari lukisan 1.
Dunia anak juga terkadang berfantasi berteman tidak hanya dengan sebayanya,
akan tetapi juga berteman dengan binatang, bahkan dengan binatang yang secara
rasional bagi orang dewasa mengkhawatirkan, misalnya dengan gajah. Gajah yang
4
dari segi ukuran dan keganasannya sangat mengkhawatirkan bagi anak, bisa jadi
dicitakan, dibayangkan, atau difantasikan bagi anak untuk menjadi temannya. Karena
itu, lukisan saya yang kedua dan ketiga berkaitan dengan fantasi anak berteman
dengan gajah.
B. MAKNA
C. TUJUAN
Karya lukisan yang tercipta dan dipamerkan ini pun bersumber dari dunia
fantasi anak-anak tersebut. Tidak sedikit orang tua yang terobsesi kepada masa
kanak-kanaknya sehingga pengaruhnya abadi melekat pada dirinya. Tidak
terkecuali diri saya. Selain tujuan pameran, setidaknya lukisan tersebut merupakan
ekspresi kreatif dan estetik diri saya.
Berkenaan dengan itu tujuan penciptaan ketiga lukisan ini adalah sebagai
berikut.
1. Menyalurkan ekspresi estetis dalam bentuk lukisan tentang dunia fantasi anak
tentang kucing dan gajah.
2. Membuka ruang apresiasi bagi masyarakat tentang dunia fantasi anak
5
BAB III
REFLEKSI PROSES PENCIPTAAN FANTASI DUNIA ANAK
A. PROSES PENCIPTAAN
Dunia anak-anak penuh dengan fantasi, tampak lucu, lugu, dan
menyenangkan. Fan- tasi mereka mampu mengungkapkan perasaan dan jiwa
mereka yang merdeka tanpa takut salah atau dipersalahkan. Kondisi tersebut bagi
seorang seniman merupakan sumber ilham yang tak pernah kering.
Cinta dan kasih sayang sayang mereka perlukan dari kita. Upaya untuk
memahami mereka, melindunginya, dan mengembangkan potensinya merupakan
tugas orang tua se- bagaimana diamahkan oleh Tuhan Sang Maha pencipta.
Ketiga lukisan yang tercipta dan dipamerkan ini pun bersumber dari dunia
fantasi anak-anak tersebut. Tidak sedikit orang tua yang terobsesi kepada masa
kanak-kanaknya sehingga pengaruhnya abadi melekat pada dirinya. Tidak
terkecuali diri saya.
Lukisan bertema “Fantasi Dunia Anak” dalam portofolio ini terdiri atas 3
lukisan di atas kanvas dalam berbagai ukuran dengan cat minyak. Ketiga lukisan
ini diawali dengan pengembangan konsep atau ide yang dituangkan dalam sket-sket,
visualisasi melalui pemanfaatan media, dan proses finishing.Pengembangan sket,
awalnya saya lakukan di atas kertas berukuran A4. Setelah menghasilkan sket yang
tepat dari segi komposisi, digunakan sebagai sket terpilih untuk divisualisasi di atas
kanvas.
Objek-objek yang dieksplorasi dalam sket, selanjutnya dituangkan dalam
kanvas dengan memanfaatkan cat minyak menggunakan kuas sebagai alat
pelumurnya (lihat Gambar 1). Proses ini dilakukan juga dalam rangka menghasilkan
warna yang sesuai dengan mencampurkan warna di atas palet.
6
Gambar 1
Pengolahan warna pada palet
Teknik yang digunakan adalah plakat, dan tampilan karya dekoratif naif.
Dengan tampilan corak karya ini menunjukkan proses pewarnaan setahap-demi
setahap menunggu proses pewarnaan menunggu kering.
Setelah proses pewarnaan selesai, dan dipandang secara komposisi telah
memenuhi prinsip-prinsp estetis, lukisan tersebut saya anggap telah final, untuk
saya bubuhi identitas diri, dan selanjutnya dilakukan pembingkaian.
B. Hasil Karya
Berikut ini ditampilkan dokumentasi ketiga karya yang dihasilkan (1) Kucingku
beranak belang, (2) Aku dan Temanku Gajah 1, dan (3) Aku dan Temanku Gajah 2.
Setiap karya yang ditampilkan dikuti deskripsi singkat atas karya tersebut.
7
GAMBAR 1:
8
GAMBAR 3:
Karya kedua, Aku dan temanku gajah 1, menggambarkan dunia anak bermain
dengan gajah dengan cara mengendarainya. Lukisan ini menggambarkan dunia
kegembiraan anak ketika bermain. Objek utama lukisan ini adalah dua orang anak dan
gajah. Unsur atau penunjang adalah imajinasi buaya, burung, dan unsur floratif untuk
mengisi bidang kosong. Unsur atau objek tersebut seolah menempel pada ruang
kosong (langit dan bumi) dengan pewarnaan gelap. Garis dan warna ditampilkan dan
dipilih dengan kekanak-kanakan agar terkesan dekoratif dan naif. Objek utama
menjadi dominasi dari lukisan ini, sehingga ketika apresiator mengamati lukisan ini
akan tertuju pandangan utamanya ke arah kedua anak yang mengendarai gajah.
Keseimbangan yang saya pilih untuk menampilkan lukisan tersebut adalah
asimetris, artinya bobot antara kanan kiri seimbang akan tetapi unsur yang
dimanfaatkan berbeda. Proporsi objek sengaja dibuat tidak proporsional disesuaikan
dengan dunia pemahaman anak-anak tentang objek. Secara keseluruhan, dengan
objek-objek yang berkesatuan dalam tema, garis, warna, raut, tekstur, dan gelap
terang karya tersebut tampak serasi, dan memenuhi kaidah-kaidah estetik.
9
GAMBAR 3:
Karya ketiga ini berjudul Aku dan temanku gajah 2. Karya ini menggambarkan
aktivitas anak bermain dengan gajah, bersenda gurau, yang ditampilkan bagaimana
gajah menjulurkan belalai, sementara anak jatuh merebah di tanah. Ini bukan
perkelaian tapi permainan. Unsur atau objek utama yang ditampilkan adalah seorang
anak, dan seekor gajah. Objek pendukung adalah pepohonan, bangunan, tanah dan
langit. Pengaturan komposisi diatur secara horisontal. Garis-garis yang ditampilkan
berkesan geometris, tegas, dan kaku agar berkesan naif atau kekanak-kanakan.
Sementara itu pemanfaatan warna dipilih warna-warna yang analogus, agar
menunjukkan karya yang dekoratif sekaligus memenuhi prinsip keserasian. Dominasi
ditunjukkan dengan objek gajah dan anak dalam satu kesatuan. Penampilan kepala
gajah senagaja dibuat dengan multiperspektif yang harapannya dapat mewakili dunia
anak. Bidang-bidang kosong diisi dengan raut-raut geometris sebagai ornamen agar
lukisan lebih memiliki bobot dekoratifnya.
Sebagai persyaratan paripurnanya lukisan yang saya buat tersebut, untuk
selanjutnya saya pamerkan bersama guru yang lain. Tempat yang dipilih untuk
pameran adalah Gedung Museum Benteng Vredenburg Yogyakarta. Pameran
telah berlangsung pada tanggal tanggal 2—7 Desember 2017. Ratusan orang telah
mengunjungi pameran ini dan memberikan apresiasi yangh positif bagi para pelukis.
10
GAMBAR 5:
11
BAGIAN III
PENUTUP
12
LAMPIRAN:
1. BROSUR/PUBLIKASI PAMERAN
13
3. PENGAKUAN MASYARAKAT
14
3. Surat Pernyataan Kepala Sekolah
PEMERINTAH KOTA
YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 58 YOGYAKARTA
Jalan Kaliurang No. 70 Yogyakarta. Telepon 0274-511865
ttd/cap
15
BIODATA PENCIPTA
16