Anda di halaman 1dari 8

PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS PADA PERUSAHAAN ALGIKULTUR DI

INDONESIA SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Hesty Erviani Zulaecha1*,Dewi Rachmania2, Aeling Setya Amami3


123
Universitas Muhammadiyah Tangerang
1Hestyerviani2005@gmail.com, 2dewi.rachmania78@gmail.com, 3Aelingsetya@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Biological Asset Intensity, Ukuran
Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Pengungkapan Aset Biologis Pada Perusahaan
Agrikultur Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu
penelitian yaitu 2015-2019. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan
agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data kuantitatif dari laporan keuangan
perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Sampel
penelitian terpilih sebanyak 8 perusahaan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi
data panel dengan menggunakan program E-Views 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
biological asset intensity dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan aset
biologis, sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis.

Kata Kunci : Aset Biologis, Biological Asset Intensity, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan
Manajerial, Pengungkapan Aset Biologis.

PENDAHULUAN Di Indonesia saat ini ada beberapa


Kawasan Asia Tenggara merupakan perusahaan agrikultur mulai berkembang
kawasan tropis yang memiliki banyak sumber tetapi belum banyak yang dapat
daya alam yang melimpah. Indonesia termasuk mengungkapkan aset biologisnya sesuai
ke dalam kawasan tropis dan sebagian PSAK 69. Merujuk pada hasil penelitian
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai Hariyanti, dkk (2018) ada tiga kasus
petani atau bekerja dibidang agrikultur. perusahaan agrikultur tahun 2018 pada akhir
Indonesia menghasilkan komoditas ekspor periode telah mengukur asset biologisnya dari
dibidang pertanian dan perkebunan. Jika harga perolehan menjadi harga wajar dan telah
dilihat dari potensi sumber daya alamnya, mengungkapkan deskripsi asset biologis.
Indonesia seharusnya mampu untuk memenuhi Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Eagle
kebutuhan pangan bangsanya dan mengurangi High Plantation, Tbk, PT Dharma Satya
kegiatan impor hasil pertanian. Oleh sebab itu, Nusantara, Tbk., dan PT Gozco Plantation,
sektor agrikultur harus terus dikembangkan Tbk. Namun dari ketiga perusahaan tersebut,
karena sektor tersebut sangat penting dalam hanya satu perusahaan yaitu PT Gozco
menunjang perekonomian di Indonesia. Pada Plantation, Tbk yang pada akhir periode telah
Sektor agrikultur berupa tanaman perkebunan mengukur asset biologisnya dari harga
dan peternakan memiliki karakteristik khusus perolehan menjadi harga wajar dan telah
yang membedakan dengan sektor lainnya, mengungkapkan mengapa nilai wajar dapat
yang ditunjukkan dengan adanya aktivitas diukur secara andal serta telah
pengelolaan dan transformasi biologis atas mengungkapkan dampak dari perubahan
tanaman untuk menghasilkan produk yang tersebut. Sedangkan dua perusahaan lainnya
akan dikonsumsi atau diproses lebih. yaitu PT Eagle High Plantation,Tbk, PT

122
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 (No.1),E-ISSN 2549-79IX
Dharma Satya Nusantara,Tbk., tidak biologis. Sedangkan pada penelitian
mengungkapkannya. Kasus lain adalah pada Sa’diyah,dkk (2019), menunjukkan hasil yang
penelitian Kirana (2019), PT Perkebunan berbeda bahwa biological asset intensity
Nusantara X di Surabaya pada bulan berpengaruh negatif signifikan terhadap
September 2018 tidak mengukur nilai pengungkapan aset biologis. Pengujian
wajarnya karena kebijakan yang ditetapkan pengaruh ukuran perusahaan terhadap
adalah menggunakan konsep biaya perolehan. pengngkapan aset biologis pada penelitian
Sehingga perusahaan harus memberikan sebelumnya oleh (Goncalves & Patricia, 2015;
pengungkapkan-pengungkapan tambahan Yurniwati dkk., 2018) memperoleh hasil
tersebut. Perusahaan sudah memberikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
deskripsi atas aset biologis yang dimiliki signifikan terhadap pengungkapan aset
dalam suatu naratif atau deskripsi, namun biologis. Namun demikian hasil penelitian
mereka tidak menjelaskan penjelasan tentang Alfiani & Rahmawati (2019) dan Putri (2019)
mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur menyatakan sebaliknya bahwa ukuran
secara andal. Perusahaan hanya perusahaan tidak berpengaruh terhadap
mengungkapkan bahwa dalam pengukurannya pengungkapan aset biologis. Hasil penelitian
menggunakan konsep biaya perolehan dan Alfiani & Rahmawati (2019) menunjukkan
mengungkapkan bahwa nilai tanaman hasil bahwa kepemilikan manajerial pada
semusim merupakan beban produksi. berpengaruh positif terhadap pengungkapan
Perusahaan tidak mengungkapkan keuntungan aset biologis. Sedangkan penelitian Duwu,
atau kerugian atas tanaman karena perusahaan dkk (2018) dan Putri, dkk (2019)
tidak melakukan pencatatan atas keuntungan menunjukkan hasil yang belawanan yaitu tidak
atau kerugian tanaman, serta tidak melakukan berpengaruh terhadap pengungkapan aset
penyusutan terhadap tanaman sehingga tidak biologis.
mengungkapkannya.
Apabila sebuah perusahaan memiliki KAJIAN PUSTAKA DAN
nilai aset biologis yang tinggi, maka tingkat PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pengungkapan asset biologisnya akan Pengaruh Biological Asset Intensity
meningkat hal ini akan menarik perhatian terhadap Pengungkapan Aset Biologis
investor untuk menanamkan modalnya. Menurut PSAK (69) biological asset
Ukuran perusahaan, menunjukkan bahwa intensity (intensitas aset biologis) merupakan
semakin besar perusahaan maka semakin jumlah proporsi investasi pada aset biologis
tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan perusahaan agrikultur yang disajikan dalam
informasi dalam pengungkapan aset catatan atas laporan keuangan. Biological asset
biologisnya dibanding dengan ukuran intensity pada perusahaan agrikultur
perusahaan yang lebih kecil. Kepemilikan menggambarkan besaran proporsi investasi
manajerial dapat menjadikan perusahaan yang dimiliki perusahaan terhadap aset
berkembang dan memiliki kinerja yang baik. biologisnya. Menurut Duwu (2018) dalam
Dengan adanya kepemilikan manajerial kecil penelitiannya, biological asset intensity
kemungkinan terjadi konflik kepentingan (intensitas aset biologis) menggambarkan
antara manajer dengan pemegang saham. seberapa besar proporsi investasi perusahaan
Perusahaan yang berkembang dan memiliki terhadap aset biologis yang dimiliki. Intensitas
kinerja yang baik akan semakin banyak aset biologis juga mampu menggambarkan
mengungkapkan informasi aset biologisnya, ekpektasi kas yang akan diterima jika aset
dengan begitu akan mengundang investor tersebut kemudian dijual. Artinya semakin
untuk menanamkan modalnya. Penelitian tinggi intensitas aset biologis perusahaan,
sebelumnya oleh (Goncalves & Patricia, 2014; maka semakin besar juga dorongan untuk
Yurniwati et al., 2018) memperoleh hasil mengungkapkan informasi yang lebih lengkap
bahwa intensitas aset biologis berpengaruh dan rinci terkait aset biologis yang
positif signifikan terhadap pengungkapan aset dimilikinya. Hal ini merupakan bentuk

123
pelaporan perusahaan agrikultur atas aset perusahaan besar umumnya mempunyai total
utama yang dimiliki dan dikelola serta aktiva yang besar pula dan sebaliknya apabila
merupakan sumber laba bagi perusahaan kecil umumnya memiliki total
perusahaanperusahaan pada sektor agrikultur. aktiva yang kecil.
Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
diatas mengenai pengaruh biological asset Amelia (2017) memperoleh hasil bahwa
intensity terhadap pengungkapan aset biologi ukuran perusahaan berpengaruh positif
dapat disimpulkan bahwa intensitas aset terhadap pengungkapan aset biologis. Sejalan
biologis merupakan besarnya tingkat investasi dengan hasil penelitian Amelia hasil penelitian
suatu perusahaan dan memberikan gambaran Duwu, dkk (2018) menunjukkan bahwa
mengenai nilai aset biologis pada saat ukuran perusahaan berpengaruh positif
pengungkapannya dalam laporan keuangan. terhadap pengungkapan aset biologis.
Hasil penelitian Yurniwati,dkk (2018) H2 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif
menunjukkan hasil bahwa biological asset Terhadap Pengungkapan Aset Biologis
intensity berpengaruh positif terhadap
pengungkapan aset biologis, sejalan dengan Pengaruh Kepemilikan Manajerial
hasil penelitian Amelia, penelitian Duwu, dkk terhadap Pengungkapan Aset Biologis
(2018) juga memperoleh hasil bahwa Sonya dan Majid (2016) menyatakan
biological asset intensity berpengaruh positif bahwa kepemilikan manajerial adalah
terhadap pengungkapan aset biologis. pemegang saham dari pihak manajemen yang
H1 : Biological Asset Intensity berpengaruh secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
positif terhadap Pengungkapan Aset Biologis di dalam perusahaan, msalnya direktur dan
komisaris. Riski, dkk (2019) dalam jurnalnya
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap menyimpulkan bahwa konsentrasi
Pengungkapan Aset Biologis kepemilikan merupakan sekelompok
Ukuran Perusahaan adalah suatu skala pengendali atas aktivitas bisnis perusahaan.
dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan menurut berbagai cara antara lain kepemilikan manajerial berpengaruh positif
dengan total aset, nilai pasar saham, penjualan terhadap pengungkapan aset biologis.
dan lain lain (Hery 2017). Putri & Siregar Sedangkan menurut Duwu, dkk (2018) dalam
(2019) semakin besar perusahaan semkain penelitiannya menyatakan bahwa konsentrasi
dituntut untuk lebih banyak mengungkapkan kepemilikan/kepemilikan manajerial adalah
aset biologis yang ada di dalam suatu ukuran atas distribusi kekuasaan
perusahaannya. Artinya, semakin besar ukuran pengambilan keputusan (voting power
perusahaan maka perusahaan cenderung akan distribution) baik untuk para pemilik atau para
lebih banyak mengungkapkan aset biologis manajer.
yang ada di dalamnya. Sehingga Dari uraian diatas menyimpulkan
pengungkapan informasi yang lengkap dan bahwa kepemilikan manajerial adalah kondisi
rinci diperlukan oleh para pemangku dimana manajer selaku pengendali perusahaan
kepentingan karena dengan mengungkapkan memiliki saham atau dengan kata lain
banyak informasi perusahaan telah sekaligus berperan sebagai pemegang saham.
menerapkan prinsip-prinsip manajemen Alfiani & Rahmawati (2019) dalam
perusahaan yang baik. Dari uraian diatas penelitiannya memperoleh hasil bahwa
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan kepemilikan manajerial berpengaruh positif
merupakan besarnya jumlah aset yang dimiliki terhadap pengungkapan aset biologis. Sejalan
oleh sebuah perusahaan yang menggambarkan dengan penelitian Alfiani, hasil penelitian
tinggi rendahnya kegiatan operasional Duwu, dkk (2018) juga memperoleh hasil
perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
berarti semakin banyak jumlah aset yang positif terhadap pengungkapan aset biologis.
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Jadi

124
H3 : Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Menurut (Sugiyono, 2017) Statistik
Positif Terhadap Pengungkapan Aset Biologis deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara
METODE PENELITIAN mendeskripsikan atau menggambarkan data
Populasi dan Sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya
Objek penelitian ini menggunakan tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
Perusahaan Sektor Agrikultur sub sektor berlaku untuk umum atau generalisasi.
perkebunan yang terdaftar di Busa Efek Analisis statistik deskriptif diatas
Indonesia Periode 2015-2019. Teknik dihitung dari masing-masing sampel yang ada
penentuan sampel yang digunakan dalam dan digunakan untuk mengetahui gambaran
penelitian ini adalah purposive sampling. umum tentang apa saja yang mempengaruhi
Jumlah perusahaan perkebunan yang perusahaan yang melakukan pengungkapan
berjumlah 18 perusahaan dikurangi dengan aset biologis. Dalam mengestimasi model
tidak adanya laporan keangan yang lengkap regresi dengan menggunakan data panel
sebanyak 7 perusahaan dan tidak adanya data terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan
kepemilikan manajerial sebanyak 3 yaitu ordinary least square (OLS) atau
perusahaan maka jumlah perusahaan yang common effect model, model efek tetap (fixed
menjadi sampel penelitian ini adalah 8 effect model) dan metode efek random
perusahaan. Periode pengamatan yang (random effect model) (Basuki, 2016)
digunakan adalah dari tahun 2015 sampai
dengan 2019 atau selama 5 (lima) tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga jumlah data yang digunakan adalah Analisis Statistik Deskriptif
sebanyak 40 data. Menururt (Eksandy, 2018) Sebelum menganalisis lebih lanjut
penelitian asosiatif adalah penelitian yang estimasi pengaruh Biological Asset Intensity,
berusaha mencari hubungan antara satu Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial
variabel dengan variabel lain. Teknik sampling dan Tingkat Internasionalisasi terhadap
merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk Pengungkapan Aset Biologis. Maka perlu
menentukan sampel yang akan digunakan diuraikan terlebih dahulu deskripsi data
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik masing-masing variabel yang digunakan
sampling yang digunakan. Teknik penentuan dalam penelitian ini. Deskripsi data statistik
sampel yang digunakan dalam penelitian seluruh variabel yang digunakan dalam
ini adalah purposive sampling. Data yang penelitian ini sebagai berikut:
digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data-data yang digunakan dalam Tabel 1 Statistik Deskriptif Perusahaan
penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan PAB BAI SIZE KM
perusahaan perkebunan listing di Bursa Efek Mean 0.325010 0.340050 29.91625 0.211380
Indonesia selama periode 2015-2019, yang Maximum 0.555600 0.869100 31.19000 0.875300
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. Minimum 0.111100 0.001600 28.30000 0.003600
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini Std. Dev. 0.115354 0.220658 0.772229 0.285350
adalah menggunakan metode dokumenter Jarque-Bera 0.520133 1.445323 1.383347 16.98922
yaitu dengan cara pengumpulan data-data Probability 0.771000 0.485459 0.500737 0.000205
dokumen berupa laporan keuangan perusahaan Observations 40 40 40 40
perkebunan yang dimuat dalam IDX. Selain Sumber: Output Eviews 9.0
metode dokumenter, penelitian ini
menggunakan penelitian kepustakaan (library Pada tabel 1 diatas, dapat dijelaskan
research), yaitu dengan mengumpulkan data- bahwa jumlah data (observations) yang
data dari sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mendukung penelitian ini. sebanyak 40 data. Mean adalah rata-rata data,
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data
Metode Analisis Data dan membaginya dengan cacah data (Eksandy,

125
2018)). Nilai mean terbesar dialami oleh (n-k) = 35 didapat nilai t Tabel sebesar
variabel ukuran perusahaan (size) yaitu 2.03011. Dengan demikian t-statistic BAI
sebesar 29.91625, sementara nilai mean 3.152166 > t Tabel 2.03011 dan nilai Prob.
terkecil dialami oleh variabel Kepemilikan 0.0033 < 0.05. Hasil ini mengidentifikasikan
Manajerial yaitu sebesar 0.211380. Maximum bahwa Biological Asset Intensity secara
adalah nilai paling besar dari data (Eksandy, empiris berpengaruh positif terhadap
2018). Nilai maximum terbesar dialami oleh Pengungkapan Aset Biologis.
variabel Ukuran Perusahaan (size) yaitu Menurut Duwu (2018) dalam
sebesar 31.19000, sementara nilai maximum penelitiannya, biological asset intensity
terkecil dialami variabel Pengungkapan Aset (intensitas aset biologis) menggambarkan
Biologis yaitu sebesar 0.555600. Minimum seberapa besar proporsi investasi perusahaan
adalah nilai paling kecil dari data (Eksandy, terhadap aset biologis yang dimiliki. Intensitas
2018). Nilai minimum terbesar dialami oleh aset biologis juga mampu menggambarkan
variabel Ukuran Perusahaan (size) yaitu ekpektasi kas yang akan diterima jika aset
sebesar 28.30000, sedangkan nilai minimum tersebut kemudian dijual. Artinya semakin
terkecil dialami variabel Kepemilikan tinggi intensitas aset biologis perusahaan,
Manajerial yaitu sebesar 0.003600. maka semakin besar juga dorongan untuk
Pengujian terhadap hipotesis penelitian mengungkapkan informasi yang lebih lengkap
menggunakan analisis regresi data panel. Uji dan rinci terkait aset biologis yang
regresi data panel berfungsi untuk dimilikinya. Hal ini merupakan bentuk
menjelaskan hubungan antara variabel bebas pelaporan perusahaan agrikultur atas aset
dan terikat yang di interprestasikan melalui utama yang dimiliki dan dikelola serta
suatu persamaan yang telah dibuat. Hasil merupakan sumber laba bagi perusahaan-
perhitungan analisis regresi data panel perusahaan pada sektor agrikultur. Hasil
dilakukan dengan program eviews 9,2020. penelitian Yurniwati,dkk (2018) menunjukkan
Seperti yang ditampilakan pada tabel 1. hasil bahwa biological asset intensity
berpengaruh positif terhadap pengungkapan
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi aset biologis, sedangkan pada penelitian
Data Panel Sa’diyah,dkk (2019), menunjukkan hasil yang
berbeda bahwa biological asset intensity
Hipotesis Nilai (t- Sign. Ket berpengaruh negatif signifikan terhadap
statistik) pengungkapan aset biologis.
Constant -2.407170 0.0213 -
Biological Asset Intensity 3.152166 0.0033 Diterima Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
(H1) PAB
Ukuran Perusahaan 2.772290 0.0088 Diterima
(H2) Hasil analisis untuk variabel Ukuran
Perusahaan memiliki t-statistic sebesar
Kepemilikan Manajerial -1.055051 0.2984 Ditolak 2.772290 sementara t Tabel dengan tingkat α =
(H3)
Adjusted R- 0.222822
5%, df (n-k) = 35 didapat nilai t Tabel sebesar
2.03011. Dengan demikian t-statistic Ukuran
Squared
F 4.727182
Perusahaan 2.772290 > t Tabel 2.03011 dan
nilai Prob 0.0088 < 0.05. Hasil ini
Statistik
mengidentifikasikan bahwa Ukuran
Sumber: Data diolah Eviews 9, 2020
Perusahaan secara empiris berpengaruh positif
Pengaruh Biological Asset Intensity terhadap Pengungkapan Aset Biologis.
Terhadap PAB Putri & Siregar (2019) semakin besar
Hasil analisis untuk variabel Biological perusahaan semkain dituntut untuk lebih
Asset Intensity memiliki nilai t-statistic banyak mengungkapkan aset biologis yang
Biological Asset Intensity sebesar 3.152166, ada di dalam perusahaannya. Artinya, semakin
sementara t Tabel dengan tingkat α = 5%, df besar ukuran perusahaan maka perusahaan

126
cenderung akan lebih banyak mengungkapkan terbukti secara empiris berpengaruh positif
aset biologis yang ada di dalamnya. Sehingga terhadap Pengungkapan Aset Biologis. Hal ini
pengungkapan informasi yang lengkap dan dibuktikan dengan hasil uji t, yang
rinci diperlukan oleh para pemangku menunjukkan nilai t Tabel sebesar 2.03011.
kepentingan karena dengan mengungkapkan Dengan demikian t-statistic BAI 3.152166 > t
banyak informasi perusahaan telah Tabel 2.03011 dan nilai Prob. 0.0033 < 0.05.
menerapkan prinsip-prinsip manajemen Maka berdasarkan hasil tersebut dapat
perusahaan yang baik. Hasil penelitian yang disimpulkan bahwa Ha diterima, yang artinya
dilakukan oleh Amelia (2017) memperoleh H1 memiliki pengaruh. Ukuran Perusahaan
hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh yang diukur dengan Rasio terbukti secara
positif terhadap pengungkapan aset biologis. empiris berpengaruh positif terhadap
Namun hasil penelitian Sa’diyah,dkk (2019) Pengungkapan Aset Biologis. Hal ini
memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan dibuktikan dengan hasil uji t, yang
tidak berengaruh terhadap pengungkapan aset menunjukkan nilai t Tabel sebesar 2.03011.
biologis. Dengan demikian t-statistic Ukuran
Perusahaan 2.772290 > t Tabel 2.03011 dan
Pengaruh Kepemilikan Manajerial nilai Prob 0.0088 < 0.05. Maka berdasarkan
Terhadap PAB hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
Hasil analisis untuk variabel Ha diterima, yang artinya H2 memiliki
Kepemilikan Manajerial memiliki t-statistic pengaruh. Kepemilikan Manajerial yang
sebesar -1.055051 < t Tabel 2.05954 dan nilai diukur dengan Rasio terbukti secara empiris
Prob. 0.2984 > 0.05. Hasil ini tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan
mengidentifikasikan bahwa Kepemilikan Aset Biologis. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Manajerial secara empiris tidak berpengaruh uji t, yang menunjukkan nilai t Tabel sebesar
positif terhadap Pengungkapan Aset Biologis. 2.03011. Dengan demikian t-statistic sebesar -
Menurut Duwu, dkk (2018) dalam 1.055051 < t Tabel 2.05954 dan nilai Prob.
penelitiannya menyatakan bahwa konsentrasi 0.2984 > 0.05. Maka berdasarkan hasil
kepemilikan/kepemilikan manajerial adalah tersebut dapat disimpulkan bahwa
suatu ukuran atas distribusi kekuasaan HO diterima, yang artinya H3 tidak
pengambilan keputusan (voting power berpengaruh.
distribution) baik untuk para pemilik atau para Penelitian ini memiliki banyak
manajer. Alfiani & Rahmawati (2019) dalam kekurangan dan keterbatasan. Periode
penelitiannya memperoleh hasil bahwa penelitian ini relatif singkat hanya 5 (lima)
kepemilikan manajerial berpengaruh positif tahun pengamatan, yaitu selama periode 2015-
terhadap pengungkapan aset biologis. 2019 dan sampel yang terpilih hanya 8
Sedangkan penelitian Duwu, dkk (2018) dan perusahaan dari 16 populasi perusahaan
Putri, dkk (2019) menunjukkan hasil yang perkebunan yang menjadi sampel penelitian.
belawanan yaitu tidak berpengaruh terhadap Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.22
pengungkapan aset biologis. hasil Adjusted R-squared menunjukkan bahwa
KESIMPULAN nilai koefisien determinasi R2 sebesar
Penelitian ini bertujuan untuk 0.222822, artinya bahwa variasi perubahan
membuktikan secara empiris pengaruh naik turunnya Pengungkapan Aset Biologis
Biological Asset Intensity, Ukuran Perusahaan dapat dijelaskan oleh Biological Asset
dan Kepemilikan Manajerial terhadap Intensity, Ukuran Perusahaan dan
Pengungkapan Aset Biologis. Sampel yang Kepemilikan Manajerial hanya sebesar
digunakan dalam penelitian ini adalah 22,28% sementara sisanya yaitu (100%-
sebanyak 8 perusahaan sektor Agrikultur sub 22,28%) sebesar 77,72% dijelaskan oleh
sektor Perkebunan yang terdaftar di Bursa variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
Efek Indonesia periode 2015-2019. Biological penelitian ini.
Asset Intensity yang diukur dengan Rasio

127
DAFTAR PUSTAKA Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan,
Alfiani, Linda Kurnia & Evi Rahmawati. Jenis Kap, Dan Profitabilitas Terhadap
(2019).Pengaruh Biological Asset Biological Asset Disclosure .Jurnal
Intensity, Ukuran Perusahaan, Akuntansi & Keuangan Daerah Volume
Pertumbuhan Perusahaan, Konsentrasi 13, Nomor 2, 56-75.
Kepemilikan Manajerial, dan Jenis KAP Eksandy, Arry. (2018). Metode Penelitian
Terhadap Pengungkpan Aset Biologis Akuntansi dan Manajemen. Tangerang:
(Pada Perusahaan Agrikultur yang FEB UMT.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete
2014-2017) ." Reviu Akuntansi dan Bisnis dengan Program IBM SPSS 23 (VIII).
Indonesia, Vol. 3 No. 2, 163-178. Semarang: Universitas Diponegoro.
Amelia, Frida. (2017). Pengaruh Biological Asset Hariyanti, Anies Indah & Nur Wijayanti. (2018).
Intensity, Ukuran Perusahaan, Analisis Perbandingan Perlakuan
Kepemilikan Manajerial dan Jenis KAP Akuntansi Aset Biologis Berdasarkan
Terhadap Pengungkapan Aset International Accounting Standard 41 Dan
Biologis(Pada Perusahaan Perkebunan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
yang Terdaftar Di BEI Periode 2012- 69 Pada Perusahaan Perkebunan Yang
2015). Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia .
Amelia, Frida. (2017). Pengaruh Biological Asset Prosiding Seminar Nasional dan Call for
Intensity, Ukuran Perusahaan, Papers Pengembangan Sumber Daya
Kepemilikan Manajerial dan Jenis KAP Perdesaan dan Kearifan Lokal
Terhadap Pengungkapan Aset Berkelanjutan VIII 1 4 - 1 5 November 201
Biologis(Pada Perusahaan Perkebunan 8 Purwokerto No. ISBN: 978 - 602 - 1643
yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015) - 617.
. Hartono, Jogiyanto. (2015). Teori Portofolio dan
Andriyani, Riyan & Rina Mudjiyanti. (2017). Analisis Investasi Edisi Kelima . Jakarta:
Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Leverage, Rajawali Pers.
Jumlah Dewan Komisaris Independen dan Kirana, Talia Sandra. (2019). Accounting
Kepemiikan Institusional Terhadap Treatment Of Biological Assets Sugarcane
Pebgungkapan Internet Financial Based On Psak 69 At Pt Perkebunan
Reporting (IFR) di Bursa Efek Indonesia. Nusantara X Surabaya. Artikel Ilmiah.
Kompartemen, Vol XV No. 1. Kurniahayati, Vanica Serly. (2020). Pengaruh
Basuki, Agus Tri & Nano Prawoto. (2016). biological asset
Analisis Regresi dalam Penelitian intensity,Growth,Leverage, Dan tingkat
Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi internasional terhadap pengungkapan aset
SPSS & EVIEWS. Depok: PT Rajagrafindo Biologis . Jurnal Eksplorasi Akuntansi
Persada. Vol.2, No 2, Seri A, 2638-2658.
—. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian Munsaidah, Siti, Rita Andini, Agus Supriyanto.
Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi (2016). Analisis Pengaruh Firm Size,
SPSS & EVIEWS. Depok: PT Rajagrafindo Profitabilitas, Leverage, dan Growth
Persada. Perusahaan Terhadap Corporate Social
Dirvi Surya Abbas, Arry Eksandy. (2020). The Responsibility ." Journal of Accounting,
Effect Of Effective Tax Rate, Tunneling Vol 2.
Incentive, And Exchange Rate On Putri, Monica Okri & Nolita Yeni Siregar. (2019).
Company Decisions To Transfer Pricing : Pengaruh Biological Asset Intensity,
Food And Consumption Sub-Sector Ukuran Perusahaan, Kepemilikan
Companies Listed On The Indonesia Manajerial, Dan Jenis Kap Terhadap
Evidence. Palarch’s Journal Of Pengungkapan Aset Biologis." Jurnal
Archaeology Of Egypt / Egyptology, Akuntansi & Keuangan Vol. 10, No. 2, 44-
17(7), 14430-14442. Retrieved From 70.
Https://Archives.Palarch.Nl/Index.Php/Jae Pracihara, Sonya Majid. (2016). Pengaruh
/Article/View/5486 Kebijakan Hutang, Kepemilikan
Duwu, Marselina Inggrid, Sylvia Christina Daat, & Manajerial, Kebijakan Dividen, dan
Hastutie N. Andriati. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Biological Asset Intensity, Ukuran Perusahaan (Studi pada Sektor

128
Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Periode 2011-2014). Jurnal Ilmu
Manajemen E-ISSN : 2549-192X, Vol 4 No
2.
Pramitasari, Ratih Koes Dwi. (2018). Pengaruh
Faktor Firm Level Terhadap
Pengungkapan Aset Biologis Pada
Perusahaan Perkebunan Terdaftar di BEI
Tahun 2012-2016.
Riski, Tiara, Diyah Probowulan, Retno Murwanti.
(2019). Dampak Ukuran Perusahaan,
Konsentrasi Kepemilikan Dan
Profitabilitas Terhadap Pengungkapan
Aset Biologis, Vol 8 No 1.
Rokhlinasari, Sri. (2016). Teori-Teori dalam
Pengungkapan Informasi Corporate Social
Responsibility Perbankan. Al-Amwal :
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah.
Sa’diyah, Lentina Diah Jamilatus, Muhaimin
Dimyati, & Wahyuning Murniati. (2019).
Pengaruh Biological Asset Intensity,
Ukuran Perusahaan, dan Tingkat
Internasionalisasi Terhadap Pengungkapan
Aset Biologis (Pada Perusahaan
Agrikultur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017), 2622-3031.
Sebrina, Usi Gustria & Nurzi. (2020). Pengaruh
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan
Jenis KAP Terhadap Pengungkapan Aset
Biologis. Journal Eksplorasi Akuntansi
Vol 2, No 1, 2362-2372.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
—. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Yurniwati, Amsal Djunid,Frida Amelia. (2018).
Effect Of Biological Asset Intensity,
Company Size, Ownership Concentration,
and Type Firm against Biological Assets.
The Indonesian Journal Of Accounting
Research 21 (1).

129

Anda mungkin juga menyukai