Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA ARAB

“ISTI’ARAH, TASYBIH, MAJAZ”

Di tulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Arab Minat

Oleh:
Taufaeil al-Hamid

Guru Mata Pelajaran:


Tri Utari, S.PdI

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SUNGAI PENUH

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Penciptakan, Alam Semesta dan
isinya. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad Saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Makalah penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
pelajaran Bahasa Arab Minat dengan judul “Isti’arah, Tasybih, Majaz” Penulis
menyusun makalah ini secara sistematis dan sesuai dengan kaidah ilmiah, dengan
maksud agar bisa dijadikan refrensi tanbahan bagi pembaca. Dalam penulisan makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati, penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca, karena masih dalam tahap pembelajaran. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sungai Penuh, Oktober 2023

Taufaeil al-Hamid

ii
DAFTAR ISI
Halaman

Sampul
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
C. Manfaat Penelitian .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Isti’arah .................................................................................... 3
B. Tasybih...................................................................................... 4
C. Majaz ........................................................................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 7
B. Saran ......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang paling kaya akan
ekspresi dan retorika dalam dunia sastra. Keindahan bahasa Arab,
khususnya dalam karya-karya sastra klasik dan dalam teks-teks suci seperti
Al-Quran, telah menginspirasi generasi setelah generasi. Salah satu unsur
yang memperkaya bahasa Arab adalah penggunaan majaz, atau makna
kiasan, yang mencakup berbagai bentuk ekspresi figuratif.
Isti'arah, Tasybih, dan Majaz adalah konsep yang sangat penting
dalam memahami bahasa Arab dan sastra Arab. Mereka memberikan
dimensi tambahan pada bahasa yang melampaui makna harfiah,
menciptakan kekayaan dalam bahasa yang sangat dihargai dalam puisi,
prosa, dan teks-teks keagamaan. Khususnya, pemahaman yang mendalam
tentang Isti'arah, Tasybih, dan Majaz sangat relevan dalam konteks
pemahaman Al-Quran, yang dianggap sebagai karya sastra terbesar dalam
bahasa Arab.
Makalah ini akan membahas secara rinci Isti'arah, Tasybih, dan
Majaz, menyediakan contoh-contoh yang relevan dari Al-Quran dan sastra
Arab klasik, serta menjelaskan peran dan fungsi mereka dalam bahasa Arab.
Pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini tidak hanya akan
membantu pembaca dalam mengapresiasi kekayaan bahasa Arab, tetapi
juga dalam memahami lebih baik pesan-pesan yang terkandung dalam teks-
teks sastra dan keagamaan.
Dalam konteks dunia yang semakin terglobalisasi, pemahaman
tentang bahasa Arab dan sastra Arab menjadi semakin penting untuk
mempertahankan warisan budaya yang berharga. Melalui eksplorasi konsep
Isti'arah, Tasybih, dan Majaz, kita dapat lebih mendalam memahami
kekayaan bahasa Arab dan memelihara warisan sastra yang berharga dalam
budaya Arab.

1
B. Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan dengan rinci bagaimana Isti'arah, Tasybih, dan
Majaz digunakan dalam bahasa Arab, termasuk pengertian, jenis, dan
contoh-contohnya.
2. Untuk menganalisis peran dan fungsi Isti'arah, Tasybih, dan Majaz
dalam sastra Arab klasik, mengidentifikasi cara mereka digunakan
untuk menciptakan daya tarik, kekayaan makna, dan estetika dalam
karya-karya sastra.
3. Untuk menyelidiki pengaruh penggunaan Isti'arah, Tasybih, dan Majaz
dalam pemahaman terhadap teks Al-Quran, dengan menyoroti contoh-
contoh yang signifikan dan menggambarkan bagaimana figuratif
digunakan dalam teks suci.

C. Rumusan Masalah
Masalah utama yang akan dijelaskan dalam makalah Anda,
misalnya:
1. Bagaimana Isti'arah, Tasybih, dan Majaz digunakan dalam bahasa
Arab?
2. Apa peran dan fungsi Isti'arah, Tasybih, dan Majaz dalam sastra Arab
klasik?
3. Bagaimana Isti'arah, Tasybih, dan Majaz mempengaruhi pemahaman
terhadap teks Al-Quran?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isti'arah
1. Pengertian Isti'arah
Isti'arah adalah sebuah bentuk majaz (figuratif) dalam bahasa
Arab yang digunakan untuk menyampaikan makna tertentu dengan cara
yang berbeda dari makna harfiahnya. Isti'arah sering digunakan untuk
menunjukkan perbandingan, perumpamaan, atau penggantian makna
kata.
2. Jenis-jenis Isti'arah
Isti'arah dalam bahasa Arab memiliki beberapa jenis, di
antaranya:
a. Isti'arah Haqiqi: Isti'arah yang tetap memiliki hubungan yang kuat
dengan makna harfiahnya, contohnya "lisan al-hajar" untuk
menggambarkan sebuah bebatuan yang memiliki sifat keras.
b. Isti'arah Mantuq: Isti'arah yang diucapkan secara lisan atau tertulis,
seperti perumpamaan dalam bahasa sehari-hari.
c. Isti'arah Mahsus: Isti'arah yang hanya dimengerti oleh sekelompok
tertentu, seperti istilah-istilah khusus dalam ilmu agama.
3. Contoh-contoh Isti'arah dalam Al-Quran
Sejumlah contoh isti'arah dalam Al-Quran, misalnya:
a. "Mathalu allatheena yunfiqoona amwala hum fee sabeeli Allahi
kamathali habbatin anbatat sabAAa sanabil fee kulli sumbulatin
m’atuhabah" (Al-Baqarah: 261). Dalam ayat ini, isti'arah
digunakan untuk menjelaskan besar dan keberkahan dalam
bersedekah.
b. "Yukallibu Allahu allayla waalnnahara inna fee thalika
laAAibratan li-olee al-absari" (An-Nur: 44). Isti'arah digunakan

3
untuk menggambarkan perubahan siang dan malam sebagai bukti
kekuasaan Allah.
4. Fungsi Isti'arah dalam Bahasa Arab
Isti'arah memiliki beberapa fungsi dalam bahasa Arab,
termasuk:
a. Memudahkan pemahaman dan komunikasi dengan cara yang
menarik dan kreatif.
b. Memperkaya bahasa dengan makna-makna yang lebih dalam dan
bermakna.
c. Menciptakan daya tarik dan estetika dalam karya sastra, termasuk
dalam Al-Quran.

B. Tasybih
1. Pengertian Tasybih
Tasybih adalah suatu bentuk majaz (figuratif) dalam bahasa
Arab yang digunakan untuk menyampaikan makna dengan cara
membandingkan atau menyerupai sesuatu yang sudah dikenal.
Tasybih sering digunakan untuk memperjelas makna,
memberikan ilustrasi, atau menggambarkan sesuatu agar lebih
dipahami.
2. Jenis-jenis Tasybih
Tasybih dalam bahasa Arab memiliki beberapa jenis, di
antaranya:
a. Tasybih Mithli: Tasybih yang menggunakan perbandingan
langsung antara dua objek yang serupa atau mirip. Contohnya, "ka-
annama yunallifu alhubbahu ala al-ashjar" (Ibrahim: 24) yang
menggambarkan kasih sayang seorang ibu seperti burung yang
merawat anak-anaknya di pohon.
b. Tasybih 'Ursli: Tasybih yang menggunakan ungkapan seperti "ka"
atau "ka-anna" untuk menunjukkan perbandingan. Contohnya,

4
"kama yuriyka rabbuka" (Al-Qalam: 3), yang menggambarkan
Allah seperti yang dilihat oleh individu dalam mimpi.
3. Contoh-contoh Tasybih dalam Al-Quran
Beberapa contoh tasybih dalam Al-Quran, misalnya:
a. "ka-anna hunna buqratun khawiyatun" (An-Naba: 32), yang
menggambarkan bidadari-bidadari surga seperti telaga.
b. "ka-anna humayyinun mursun" (Al-Insan: 7), yang
menggambarkan minuman surga sebagai minuman yang enak dan
segar.
4. Perbandingan antara Isti'arah dan Tasybih
Isti'arah dan Tasybih adalah kedua bentuk majaz (figuratif)
dalam bahasa Arab, tetapi mereka berbeda dalam penggunaan dan
maksud:
a. Isti'arah lebih sering digunakan untuk menggantikan makna harfiah
dengan makna yang lebih umum atau lebih khusus, sementara
tasybih digunakan untuk membandingkan atau menyerupai
sesuatu.
b. Isti'arah biasanya lebih abstrak dan kompleks, sedangkan tasybih
lebih sederhana dan langsung.
c. Isti'arah biasanya digunakan dalam konteks sastra dan retorika
yang lebih dalam, sementara tasybih lebih umum digunakan dalam
komunikasi sehari-hari.

C. Majaz
1. Pengertian Majaz
Majaz adalah istilah dalam bahasa Arab yang mengacu pada
figuratif atau majas, yang digunakan untuk mengungkapkan makna
kiasan atau makna yang berbeda dari makna harfiah dalam bahasa Arab.
Majaz digunakan dalam sastra Arab klasik untuk menciptakan
daya tarik, keindahan, dan kekayaan dalam puisi dan prosa.
2. Jenis-jenis Majaz

5
Majaz memiliki beberapa jenis, di antaranya:
a. Majaz al-Mursal: Majaz yang tidak menggunakan kata-kata
tambahan atau partikel tambahan dalam perumpamaannya, seperti
"fi qalbi" (di dalam hatiku).
b. Majaz al-Murad: Majaz yang mengandung tambahan kata atau
frasa untuk memberikan makna kiasan yang lebih jelas, seperti "fi
qalbi ka-annahu narun" (di dalam hatiku seakan-akan ada api).
c. Majaz al-Istearah: Majaz yang menggunakan isti'arah
(perbandingan) dalam kiasannya, seperti "ka-annahu narun"
(seakan-akan ada api).
3. Contoh-contoh Majaz dalam Puisi Arab Klasik
Beberapa contoh majaz dalam puisi Arab klasik, seperti puisi-
puisi Al-Mutanabbi dan Al-Ma'arri, di mana kiasan dan majaz
digunakan secara luas untuk menciptakan keindahan sastra dan
kompleksitas makna.
4. Kaitan antara Isti'arah, Tasybih, dan Majaz
Isti'arah, Tasybih, dan Majaz adalah semua bentuk majaz dalam
bahasa Arab yang digunakan untuk mengungkapkan makna kiasan.
Mereka memiliki perbedaan dalam cara penggunaan dan intensitas
kiasannya, dengan Isti'arah cenderung lebih kompleks, Tasybih lebih
langsung, dan Majaz mencakup berbagai bentuk kiasan dalam puisi dan
sastra.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Isti'arah, Tasybih, dan Majaz adalah bentuk majaz (figuratif) dalam
bahasa Arab yang digunakan untuk menyampaikan makna kiasan
dalam bahasa Arab. Isti'arah lebih cenderung menggantikan makna
harfiah dengan makna lain yang bisa lebih umum atau lebih khusus.
2. Tasybih digunakan untuk membandingkan atau menyerupai sesuatu
yang sudah dikenal.
3. Majaz mencakup berbagai bentuk kiasan dalam puisi dan sastra Arab
klasik, menciptakan keindahan dan kompleksitas dalam karya sastra.

B. Saran
1. Untuk memahami dan menghargai sastra Arab klasik lebih dalam,
disarankan untuk mempelajari lebih banyak tentang Isti'arah, Tasybih,
dan Majaz serta membaca karya-karya sastra klasik yang menggunakan
majaz ini.
2. Penggunaan Isti'arah, Tasybih, dan Majaz dapat memperkaya dan
memperindah bahasa Arab sehari-hari, sehingga disarankan untuk
memahami cara mereka digunakan dalam berkomunikasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Al-Saleh, M. H. (2007). Makna Kiasan dalam Al-Quran. Pustaka Imam Syafi'i.

Artikel dan Jurnal


Asnawi, I. (2013). Pemahaman Al-Qur'an dengan Pendekatan Al-Balaghah.
Jurnal Linguistik dan Sastra, 13(2), 198-211.
Musthafa, A. (2015). Peran Bahasa dalam Eksistensi Metafora di dalam Al-
Qur'an. Jurnal Kajian Tafsir, 3(2), 195-214.

Tesis dan Disertasi


Fadhilah, S. (2018). Isti'arah dalam Al-Qur'an: Analisis Tafsir At-Tafsir Al-
Mazhari. Tesis Magister, Universitas Gadjah Mada.
Fauzi, A. (2016). Tasybih dalam Bahasa Al-Qur'an (Studi Semantik Terhadap
Ayat-Ayat Al-Qur'an di Dalam Surat Al-Qashash). Tesis Magister,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai