SKRIPSI
TUGAS SARJANA
NAMA : ION RISWAN SINAGA
Nusantara IV
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana
dengan baik dan tepat waktu.
Adapun yang menjadi pembahasan dalam tugas sarjana ini adalah mengenai
“Analisa Aliran pada Hydrocyclone dengan Metode Numerik menggunakan
Program Komputer CFD” .Berbagai ilmu yang berkaitan dengan sub program
studi konversi energi seperti mesin fluida dan mekanika fluida diaplikasikan
dalam menganalisa aliran pada Hydrocyclone.
Dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini, penulis banyak mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis
ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, (Ayah) Alm. H Sinaga dan (Ibu) N
Samosir yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi,
dan nasihat yang tak ternilai harganya.
2. Bapak Terang USHG Manik,ST, MT selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya membimbing, memotivasi, dan membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
3. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik USU.
4. Rekan satu tim riset, Maycold Manurung , atas kerja sama yang baik untuk
menyelesaikan penelitian ini.
5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Mesin, teristimewa
kepada teman-teman seperjuangan Angkatan 2005. Kepada Eben Haezar L
Tobing,ST, Fransdolin Hutabarat,ST, Zulfirman,ST, Alfred Telaumbanua,
ST, Pandapotan, ST, M Roland, Marthin E Harianja,ST dan lainnya yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan
memberi masukan, motivasi yang berguna demi kelengkapan Tugas
Sarjana ini, "Solidarity Forever".
6. Jenny I P Sagala, Amd dan T Ulina L Tobimg yang juga telah banyak
membantu dan memberi perhatian, masukan serta motivasi.
7. Kepada seluruh keluarga dimana pun berada yang telah banyak membantu
baik dalam doa maupun dana.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun penyajian Tugas Sarjana ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
saran-saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas
Sarjana ini dikemudian hari.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan doa
kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat untuk kita
semua.
Penulis
ABSTRACT
Hydrocyclone can be interpreted as a device that able to separate particles or
materials, such as liquid with solid or liquid with liquid, from a mixed
composition. The working principal of hydrocyclone is the implementation of
centrifugal force when the rotating flow inside hydrocyclone caused a separation
between any particles or materials in mixture due to density differences.
Hydrocyclone is known used in palm oil processing industries, usually in the main
station in order to separate the shell from the nucleus.
The objectives of this research are to analyze both of flow characteristics and
performance of hydrocyclone by conducting simulation assisted by a computer
program. So that the behavior of flow distribution in general (General Flow
Behavior) which consist of tangential flow, axial flow, and radial flow , can be
obtained.
Keywords: hydrocyclone, separator, centrifugal force, the flow distribution
HALAMAN JUDUL i
LEMBARAN PENGESAHAN ii
SPESIFIKASI TUGAS iv
LEMBARAN EVALUASI vi
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK x
DAFTAR ISI xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Batasan Masalah 2
1.3 Maksud dan tujuan 2
1.4 Metode Penulisan 3
1.5 Sistematika Penulisan 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRACT
Hydrocyclone can be interpreted as a device that able to separate particles or
materials, such as liquid with solid or liquid with liquid, from a mixed
composition. The working principal of hydrocyclone is the implementation of
centrifugal force when the rotating flow inside hydrocyclone caused a separation
between any particles or materials in mixture due to density differences.
Hydrocyclone is known used in palm oil processing industries, usually in the main
station in order to separate the shell from the nucleus.
The objectives of this research are to analyze both of flow characteristics and
performance of hydrocyclone by conducting simulation assisted by a computer
program. So that the behavior of flow distribution in general (General Flow
Behavior) which consist of tangential flow, axial flow, and radial flow , can be
obtained.
Keywords: hydrocyclone, separator, centrifugal force, the flow distribution
Lubang Keluar
Feed Chamber
Lubang Masuk
Vortex Finder
Lubang Keluar
Fresh Friut
Bunch
Sterilization
Digestion
Pressing Depericarper
Silo Drier
Nut
Cracker
Cracked
Nut Blower
Hydrocyclone
Kernel
Drier
Kernel
Storage
Q=
v
( 2.5.2-1)
A
dimana: Q = kapasitas aliran (kg/s)
v = kecepatan aliran (m/s)
A = luas penampang (m2)
v=
π ⋅ ds2
4Q
( 2.5.2-2)
aC = percepatan sudut
ω=
v
Jika : (2.5.2-5)
r
FC r ⋅ ω 2 r 2 ⋅ π ⋅ N
= = = 0,001118rN
2
g 60
2
Perbandingan:
Fg g
= 0,001118rN 2
aC
g
b. Bak penampung
Bak penampung campuran hasil pemisahan yang dilakukan oleh tabung
pemisah (hydrocylone), yang dilengkapi dengan dewatering drum. Hasil
pemisahan yang dikeluarkan hydrocylone melalui pipa bawah akan masuk
ke dalam bak ini yang selanjutnya akan dibawa keluar oleh shall transport
fan untuk dibawa ke proses selanjutnya untuk direbus ke shall hopper
sebagai bahan bakar ketel[4].
vgt = vT
2
vt
(2.6-1)
gr
vr ⋅ g ⋅ d out
Maka, v gt = 2
(2.6-2)
vt
vr =
2 ⋅π ⋅ r
v
Dimana: (2.6-3)
π ⋅ din ⋅ v
(2.6-4)
Γ
2πr
v= (2.7.1-1)
dimana :
(wl ⋅ dr )v 2
sentrifugal air.
dp ⋅ xl =
gr
=
dp v 2 dr
(2.7.1-2)
w gr
E= +
P v2
(2.7.1-3)
w gh
Didefenisikan maka:
v 2 dr vdv dP v 2 dr
= + =
gr dr w gr
dE v v dv
= + +
dr g r dr
(2.7.1-4)
Dalam vortex bebas, tidak ada perubahan energi melintas pada aliran lurus,
jadi persamaan diatas sama dengan nol.
v v dv
+ + =0
g r dr
+ =0
v dv
r dr
+ =0
dv dr
v r
v=
C
(2.7.1-6)
r
Jika C sama dengan konstan maka dapat diketahui kekuatan dari vortex,
nampak jelas bahwa kecepatan partikel berbanding terbalik dengan jarak dari
pusat vortex.
v =ω ⋅r (2.7.2-1)
dimana :
ω = kecepatan sudut
r = jari-jari putaran (m)
Air dalam tabung diputar dengan gaya torsi, partikel P pada permukaan
air, berjarak x pada sumbu putaran, bekerja gaya-gaya:
1. Berat partikel, arah ke bawah (W)
2. Gaya sentrifugal dengan arah menjauhi pusat putaran (FC)
3. Gaya reaksi zat cair yang mendesak partikel (R)
Bekerjanya gaya selain gaya gravitasi pada air dalam tabung menghasilkan
gaya vortex yang dikenal sebagai aliran vortex paksa. Pada putaran silinder, N
dan kecepatan sudut ψ , partikel P mempunyai sudut tangen ψ , berat partikel
W dan gaya sentrifugal FC.
Gaya sentrifugal didefenisikan sebagai berikut (Ridwan dan Siswantara,2002):
FC =
W
g
(
ωX 2 ) (2.7.2-2)
dimana:
dan
vθ = r > r0
K
(2.7.3-2)
r
dimana K dan ω adalah konstanta dan r0 adalah jari-jari inti pusat.
Sebuah konsep matematika yang biasanya berhubungan dengan gerakan
vortex adalah sirkulasi. Sirkulasi didefenisikan sebagai sebuah integral garis
dari komponen tangensial kecepatan yang diambil dari sekeliling kurva
tertutup di medan aliran. Konsep sirkulasi sering digunakan untuk
mengevaluasi gaya-gaya pada terbentuk pada benda-benda yang terendam
dalam fluida yang bergerak.
V4
W 2 2 + 1
Gaya pemisah : FS =
g R (2.8-1)
2
S= =
FC V 2
Faktor pemisah : (2.8-2)
W gR
3.2.1 Bahan
Pompa :
- Merk : Warmen
- Tipe : RC 150
- Kapasitas : 50 m3/h
- Putaran : 1263
- Hub.penggerak : Fan belt
- Diameter puli : 190 mm
Motor penggerak :
- Merk : NEC
- Tipe : DPI 180 L/4
- Daya : 30 KW
- Volt/amp : 380/41,7
- Putaran : 1455 rpm
- Diameter puli : 230 mm
Keterangan gambar :
1. Hydrocyclone
2. Pipa saluran masuk
3. Pipa saluran keluar
4. Pompa
5. Dewatering Drum
6. Pipa saluran dari vortex finder
3.2.2 Metode penelitian
yang berkenaan dengan bahan yang akan diteliti. Pengumpulan literatur dilakukan
sebagai awal pengenalanan seluruh variabel yang berkaitan. Alat yang diteliti
dan jurnal-jurnal yang terdapat diperpustakaan dan sebagian lagi didapat dari hasil
data inspeksi rutin perawatan dan perbaikan dari hydrocyclone. Data-data tersebut
sangat diperlukan untuk melakukan analisa data dan perhitungan dari segala
proses kerja yang terjadi pada hydrocyclone seperti analisa aliran vortex, kerja
terhadap material yang akan dipisahkan (inti dan cangkang) dan juga efisiensi
Tekanan
hydrocyclone
START
STUDI AWAL:
Studi literatur
SURVEY:
- Kunjungan langsung ke pabrik
- Pencarian data-data yang dibutuhkan
PENGUMPULAN DATA:
- Spesifikasi teknik
- Kapasitas aliran yang masuk (m3/s)
- Tekanan pada lubang masuk (kgf/cm2)
- Besar penurunan tekanan (pressure drop)
- Besar faktor pemisahan
- Perbandingan antara inti,cangkang dan air.
Proses Diskritisasi
PENGOLAHAN DATA:
Simulasi data statistik (komputer)
ANALISA DATA
KESIMPULAN
SELESAI
S
T Pembuatan Geometri dan
A Meshing
R
T
Pengecekan mesh
Mesh baik?
Tidak
Ya
Data sifat
fisik
Proses Numerik
Iterasi Eror?
Plot distribusi
kecepatan dan
tekanan
0 0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
Radial Position (m) Radial Position (m)
2 2
1.5 1.5
1
1
0.5
0.5
0
0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
Radial Position (m)
Radial position (m)
3.5 3.5
3 3
2.5 2.5
2 2
1.5 1.5
1 1
0.5 0.5
0 0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
3 3
2 2
1 1
0 0
-0.4 -0.2 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
0.3 0.3
Aksial Velocity (m/s)
0.2
Axial Velocity (m/s)
0.2
Axial Velocity (m/s)
0.15 0.15
0.1 0.1
0.05 0.05
0 0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
2.5 2.5
2 2
1.5 1.5
1 1
0.5 0.5
0 0
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0 0.1 0.2 0.3 0.4
Radial Velocity (mm) Radial Position (mm)
0.1 0.1
0.05 0.05
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0
Radial Position (mm) Radial Position (mm)
Gambar 4.4 Predicted axial velocity profiles pada ketinggian 0.25m, 0.5m, 0.75m
dan 1m
Ketinggian 1 m
20
18
Centrifugal Force (N)
16
14
12
10
8
6
4
2
0
-0.4 -0.2 0 0.2 0.4
Radial Position (mm)
(a)
Ketinggian 0.5 m
13
11
Centrifugal Force (N)
7
5
(b)
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.16 -0.08 0 0.08 0.16
(c)
Gambar 4.7 (a),(b) dan (c) Predicted Centrifugal Force profile pada
ketinggian 1 m, 0.5 m dan 0.3 m
Pada gambar 4.7 (c) masih menunjukan pola distribusi dari gaya
sentrifugal. Hanya saja pola ditribusi gaya sentrifugal yang berbeda dari
gambar 4.7 (a) dan (b). Penurunan gaya sentrifugal terjadi akibat perbedaan
luasan di mana pengamatan yang dilakukan pada ketinggian 0.3 m ini berada
pada daerah conical section (kerucut). Bagian dimana semakin ke bawah
maka diameternya semakin kecil. Sehingga menyebabkan penurunan gaya
sentrifugal yang cukup besar pada daerah ini.
Sedangkan untuk tingkat efektivitas pemisahan dapat dilihat berdasarkan
besar faktor pemisahannya. Dari persamaan 2.8-2 diketahui bahwa besar
0.5
0
-0.2 -0.1 0 0.1 0.2
Radial poisiton (m )
2
Y-Velocity (m/s)
1.5
0.5
0
-0.015 -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 0.015
-0.5
2.5
Ketinggian 0.75 m
2
Tangential Velocity (m/s)
1.5
0.5
0
-0.015 -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 0.015
-0.5
-1
Radial Position (m)
2.5
Ketinggian 0.75 m
Static Pressure (kPa)
1.5
0.5
0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15
Radial Position (m)
1.5
0.5
0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15
Radial Position (m)
3
2.5
Tangential Velocity (m/s)
2
1.5
1
0.5
0
-0.02 -0.01 -0.5 0 0.01 0.02
-1
-1.5 Ketinggian 0.75 m
-2
Radial Position (m)
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil simulasi dapat dilihat bagaimana pola dari aliran yang terbentuk,
perubahan kecepatan aliran baik itu kecepatan aliran tangensial ataupun
kecepatan aliran aksial dan daerah konsentrasi perubahannya.
2. Dapat dilihat proses terjadinya vortex dimana adanya pusaran yang
merupakan efek dari putaran rotasional. Sebuah vortex mewakili sebuah
aliran yang garis-garis arusnya adalah lingkaran-lingkaran sepusat
(konsentris).
3. Terjadi perbedaan besar dari gaya sentrifugal di setiap level ketinggian pada
hydrocyclone. Dimana pada ketinggian 1 m besar gaya sentrifugal 17 N,
pada ketinggian 0.5 m sebesar 12 N dan terendah pada ketinggian 0.3 m
sebesar 8.7 N. Namun efektivitas pemisahan paling baik terjadi pada daerah
kerucut (conical section) di ketinggian 0.3 m karena pada bagian ini terjadi
penurunan gaya sentrifugal yang cukup besar hingga 3 N.
4. Static Pressure terbesar terjadi pada hydrocyclone yang memiliki diameter
spigot paling besar hingga 1,8 kPa karena pada bagian ini kuantitas dan
massa material paling besar dipisahkan di hydrocyclone I. Dan sebaliknya
static pressure terkecil hanya 1,02 kPa berada pada hydrocyclone terakhir
yang berdiameter spigot terkecil.
5. Kecepatan tangensial terbesar 2.78 m/s terjadi pada hydrocyclone
berdiameter vortex finder paling kecil yaitu pada hydrocyclone III karena
jumlah material dan massa material yang akan dipisahkan tidak terlalu
banyak.