Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN TEKNIS CRUSHING PLANT UNTUK MEMENUHI TARGET

PRODUKSI 4.602 M³/BULAN PADA UNIT PENGOLAHAN BATU


GRANODIORIT DI PT. GILGAL BATU ALAM LESTARI DESA BUKIT
BATU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Istanyia Yensella Siahaan1), Syahrudin2), Yoga Herlambang3)
1. Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura
2. Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Tanjungpura Pontianak
Email : istanyiays@gmail.com

ABSTRAK
PT.Gilgal Batu Alam Lestari merupakan perusahaan pertambangan batu granodiorit yang terletak di
Desa Bukit Batu. Produksi yang dihasilkan saat ini sebesar 3.161m³ per bulan belum memenuhi target
produksi perusahaan sebesar 4.602m³ per bulan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui produksi aktual
dan faktor penyebab tidak tercapainya target produksi serta melakukan upaya untuk meningkatkan hasil
produksi berdasarkan pengkajian teknis terhadap kinerja alat peremuk. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode analisis kuantitatif. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui faktor penyebab
ketidaktercapaian target produksi diakibatkan hambatan saat produksi berlangsung. Usaha perbaikan
yang dilakukan adalah menambah jumlah umpan, perubahan setting crusher I menjadi 150 mm, setting
crusher II menjadi 50 mm dan crusher III menjadi 25 mm serta meningkatkan waktu kerja efektif dari 4,85
jam/hari menjadi 5,62 jam/hari. Peningkatkan manajemen pengawasan, melakukan pemeliharan alat dan
menambah tenaga teknis dilapangan. Produksi harian yang dihasilkan setelah dilakukan usaha perbaikan
adalah sebesar 573,63 ton/hari. Hal ini menunjukan tejadinya peningkatan produksi harian sebesar 70%
dari produksi aktual dan sebesar 16% dari target produksi perusahaan. Pengecilan ukuran material
memberikan peningkatan produksi sebesar 158% dari produksi aktual dan sebesar 6,7% dari target
produksi. Pengurangan waktu hambatan kerja dapat memberikan peningkatan 53% terhadap produksi
aktual.
Kata kunci: aktual produksi; target produksi; unit peremukan

ABSTRACT
[Title: Technical Study of Crushing Plant to Meet The Production Target of 4.602 m³/month in
Granodiorite Stone Processing Units in PT.Gilgal Batu Alam Lestari, Desa Bukit Batu, Provinsi
Kalimantan Barat] PT. Gilgal Batu Alam Lestari is a granodiorite mining company located in Bukit Batu
Village. The current production is 3,161m³ per month, it has not met the company's production target of
4,602mulan per month. This study aims to determine the actual facts and factors causing the production
target not to be achieved and to make efforts to increase the yield based on a technical assessment of the
performance of the crusher. The research method used is quantitative analysis method. The data obtained
were processed and analyzed to get conclusions. Based on the research results, it is known that the factors
causing the inadequate production target were caused by obstacles during production. Improvement
efforts made are increasing the number of feeds, changing the setting of crusher I to 150 mm, setting
crusher II to 50 mm and crusher III to 25 mm and increasing the effective working time from 4.85 hours /
day to 5.62 hours / day. Improve supervisory management, maintain equipment and add field technical
personnel. The daily production produced after repairs was 573.63 tons / day. This shows an increase in
daily production by 70% of actual and 16% of the company's target production. Reducing the size of the
material provided a 158% increase in production from actual production and 6.7% of the production
target. Reducing the time constraint to work can provide a 53% increase in actual production.
Keywords: actual target; crushing plant; production target;

1
1. PENDAHULUAN 1. Pengumpan (Feeding) : Hopper dan Feeder
PT. Gilgal Batu Alam Lestari yang selanjutnya 2. Pemecah (Crushing) : Jaw Crusher
disebut PT. Gilgal merupakan perusahaan yang bergerak 3 Pemindah Material (Conveying):Belt Conveyor
dibidang pertambangan komoditas batuan Granodiorit di 4. Pemisah/Pengayak Material (Screening):
Desa Bukit Batu Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Vibrating Screen
empawah Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai Hopper
perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan Hopper adalah suatu alat yang berfungsi untuk
batuan PT. Gilgal menerapkan system penambangan menampung material umpan yang kemudian akan diatur
terbuka dengan metode kuari. Adapun kegiatan oleh feeder dan diteruskan ke unit pemecah batuan.
penambangan PT. Gilgal mencankup penggalian dengan Kapasitas hopper dihitung berdasarkan volume
sistem peledakan, pemuatan, pengangkutan dan trapesium, yaitu :
pengolahan. Semua jenis produk batu granodiorit yang
diolah ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan pasar
domestic khususnya wilayah Kabupaten Mempawah Setelah volume hopper diketahui, maka
serta untuk kabupaten dan kota lain disekitar Kabupaten kapasitas hopper tersebut adalah :
Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. (Gilgal,2018) K = Vh x Bi
Upaya memenuhi permintaan konsumen, Keterangan :
perusahaan mengoperasikan unit pengolahan dengan K = Kapasitas hopper (ton)
crushing plant tipe Shanbao PE 600-900 untuk La = Luas atas, dimana sisi panjang atas dikali sisi
mereduksi ukuran butir batuan. Saat ini PT. Gilgal lebar atas (m²)
menerima permintaan produk batuan granodiorit dengan Lb = Luas bawah, dimana sisi panjang bawah dikali
berbagai ukuran seperti 1x2 cm, 1x1 cm, 1x0,5 cm dan sisi lebar bawah (m²)
<0,5 cm (abu batu). Produksi nyata yang dihasilkan unit D = tinggi (m)
crushing plant adalah 3.161 m³ pada bulan November. Vh = Volume hopper (m²)
Sedangkan sasaran produksi bisa mencapai 4.602 ton Bi = Bobot isi material (ton/m³)
per bulan atau setara dengan 55.225 m³ per tahun. Vibrating Grizzly Feeder
Masalah dominan yang terjadi pada kegiatan pengolahan Vibrating Grizzly Feeder adalah alat yang
batu atau crushing plant PT. Gilgal ini adalah kemacetan digunakan sebagai pengumpan yang berfungsi untuk
saat peremukan berlangsung. Sehingga target produksi membantu dan mengatur keluarnya material umpan dari
yang diinginkan tidak dapat terpenuhi. hopper yang akan masuk alat peremuk.
Berdasarkan keadaan tersebut perlu dilakukan K = T x L x V x Bi
upaya-upaya peningkatan produksi dengan melakukan Keterangan :
pengkajian teknis terhadap kinerja unit crushing plant K = Produksi teoritis feeder (ton/jam)
supaya sasaran produksi PT. Gilgal dapat tercapai. T = Tebal pada material umpan feeder (m)
L = Lebar feeder (m)
2. METODOLOGI DAN PUSTAKA V = Kecepatan feeder (m/jam)
PT. Gilgal Batu Alam Lestari ialah perusahaan Bi = Bobot isi material (ton/ m³)
swasta yang bergerak dibidang pertambangan batu Jaw Crusher
granodiorit yang berada di Desa Bukit Batu, Kecamatan Jaw crusher adalah alat pemecah batuan yang
Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. memiliki dua plat/lempengan biasanya terbuat dari baja,
Unit pengolahan batuan granodiorit atau crushing terdiri dari dua rahang (jaw) yang mana salah satu
plant unit adalah gabungan dari beberapa peralatan rahang dapat digerakkan (swing) dan yang lainnya tidak
dalam proses mereduksi batuan pecah, dimana terdiri dapat digerakkan (fixed). Material yang masuk diantara
dari pengumpan (feed), pemecah (crushing), pemindah dua rahang tersebut akan dijepit kemudian dilepaskan
material (conveying) dan pemisah atau pengayak sehingga material jatuh ke proses selanjutnya.
material (screening) yang saling berhubungan dan saling TR = Ta x Kc x Km x Kf
mendukung untuk melaksanakan proses produksi guna Keterangan :
menghasilkan suatu output berupa produk jadi berupa TR = ton per jam batuan yang diremuk pada kondisi
batu pecah dengan ukuran yang sudah ditetapkan Kc, Km, Kf
sebagai bahan baku pembangunan infrastruktur. Inti dari Km = Faktor kandungan air
kegiatan produksi pada crushing plant adalah crushing Kf = Faktor pengumpan material
dan screening. Unit crushing plant dalam proses Kc = Faktor kekerasan batuan
pengolahan dilakukan untuk mendapatkan ukuran Belt Conveyor
batuan yang diinginkan dengan gabungan dari beberapa Belt Conveyor digunakan untuk mengangkut
alat yaitu : material baik berupa unit load atau bulk material secara
mendatar maupun miring. Unit load adalah benda yang
2
biasanya dihitung jumlahnya satu persatu, misalnya
kotak, kantong, balok dan lainnya. Sedangkan bulk
material adalah material yang berupa butir-butir bubuk - Use of Avaibility (UA) cara untuk menunjukkan
atau serbuk, misalnya pasir, batubara, semen dan seberapa efektif suatu alat yang sedang tidak rusak
sebagainya. Perhitungan Luas Penampang Belt untuk dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat dijadikan
Conveyor, yaitu : suatu ukuran seberapa baik pengelolaan pemakaian
A = K (0,9 B – 0,05)² peralatan.
Keterangan :
A = luas penampang melintang muatan di atas belt - Effective Utilization (EU) merupakan cara untuk
conveyor (m²) menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu
K = koefisien dari luas penampang melintang kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja
muatan di atas belt conveyor, dimana nilainya produktif
tergantung dari harga throught of angle (β) dan
harga subcharge angle (α)
B = lebar belt conveyor (m) - Efektivitas Penggunaan Peralatan (Ep)
Kapasitas teoritis belt conveyor dapat dihitung
menggunakan rumus (Kurimoto, 1990)
Qt = 3600 x A x V x Bi Keterangan :
Keterangan : W = jam kerja alat
Qt = Kapasitas teoritis belt (ton/jam) R = jam perbaikan alat
V = Kecepatan belt (m/s) S = jam siap tunggu alat
A = Luas penampang belt (m²)
Bi = Bobot isi batu (ton/m³) Waktu Kerja Efektif
Perhitungan Kapasitas Nyata Belt Conveyor, yaitu : Jam kerja efektif dapat dihitung menggunakan rumus :
We = Wt – (Wn + Wu)
Keterangan :
Keterangan : Wt = Waktu kerja yang tersedia (jam)
P = Kapasitas nyata belt (ton/jam) Wn = Waktu hambatan karena faktor alat (jam)
V = Kecepatan belt (m/menit) Wu = Waktu hambatan karena faktor manusia (jam)
G = Berat conto yang diambil (kg) Sehingga efisiensi waktu kerja adalah :
L = Panjang pengambilan conto (m)
Vibrating Screen
Vibrating Screen adalah alat yang digunakan Keterangan :
untuk memisahkan ukuran material hasil proses We = Waktu produksi efektif (jam)
peremukan berdasarkan besarnya ukuran dari lubang Wt = Waktu kerja yang tersedia per hari (jam)
bukaan (opening) pada ayakan yang dinyatakan yang Metode Penelitian
dinyatakan dengan satuan milimeter (mm) atau dapat Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah
juga dinyatakan dengan satuan mesh (#). metode kuantitatif. Tahapan-tahapan penelitian akan
Reduction Ratio dilakukan sebagai berikut :
Reduction Ratio adalah perbandingan ukuran - Studi literatur ini dilakukan dengan mencari bahan-
terbesar umpan dengan ukuran tersebar produk. bahan pustaka yang menunjang berupa, jurnal
Besarnya reduction ratio merupakan batasan agar kerja ilmiah, skripsi, internet dan laporan penelitian
alat efektif (Currie, 1973), nilai nya dapat dihitung terdahulu dengan perhitungan pada rangkaian
menggunakan persamaan peralatan unit peremukan
Ketersediaan alat - Pengambilan data primer dan sekunder. Data
Ketersediaan alat menunjukkan keadaan primer berupa produksi actual, dimensi rrangkaian
peralatan sesungguhnya dan efektivitas pengoperasiannya peralatan, distribusi ukuran, efektifitas penggunaan
(Partanto, 1993) antara lain : alat dan waktu kerja efektif. Data sekunder berupa
- Mechanical Avaibility adalah faktor availability target produksi perusahaan, hari dan jam kerja
yang menunjukkan kesiapan (available) suatu alat perusahaan, spesifikasi peralatan.
dari waktu yang hilang dikarenakan kerusakan atau
gangguan alat (mechanical reason) Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan
data-data yang diperoleh baik data primer maupun data
- Physical Availability adalah ketersediaan mengenai sekunder, dengan mengacu kepada teori yang diperoleh
keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan melalui literatur, kemudian dianalisa sehingga diperoleh
hasil sesuai dengan tujuan penelitian
Analisa data dilakukan secara teoritis yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh berdasarkan pengamatan secara langsung di Pemuatan Batu Granodiorit ke Hopper
unit peremuk yang digunakan dengan tujuan Batuan yang masuk dari hasil peledakan
memperoleh hasil sesuai dengan tujuan penelitian, dengan fraksi ≤ 800 mm diangkut menggunakan dump
antara lain : truck tipe 120 PS menuju hopper
1. Analisa perhitungan dilakukan untuk menghitung Hopper
faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas unit Penampung umpan atau hopper merupakan
peremuk dan serta distribusi umpan dan produk yang bagian dari rangkaian perlatan unit peremuk yang
diharapkan dapat diketahui faktor penghambat pada berfungsi sebagai tempat penerima material umpan yang
proses produksi berlangsung. Data tersebut berasal dari lokasi peledakan. Hopper yang digunakan
ditampilkan dalam bentuk tabel. PT. Gilgal Batu Alam Lestari berbentuk trapesium
2. Data hasil perhitungan produksi actual dan kapasitas dengan ukuran luas bagian atas sebesar 12,3 m², luas
teoritis pada rangkaian unit peremuk, selanjutnya bagian bawah sebesai 0,7 m² dan tinggi sebesar 3,5
dilakukan perbandingan untuk mengetahui nilai meter. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa volume
efektivitas penggunaan peralatan dan mengetahui hopper sebesar 18,64 m³, sehingga kapasitas hopper
kondisi dari peralatan agar dapat ditingkatkan. dapat menampung material umpan sebesar 49,77 ton.
3. Ketersediaan alat pada unit peremuk agar dapat Vibrating Grizzly Feeder
memenuhi target produksi yang telah ditetapkan Proses kerja alat vibrating grizzly feeder adalah
kemudian dibandingkan dengan jam kerja yang mengirimkan umpan menuju jaw crusher primer. Posisi
tersedia. Kemudian data tersebut ditampilkan dalam kegiatan feeding terletak di bawah hopper dengan
bentuk tabel. Data hasil pengolahan kemudian dimensi (1,7 x 1,0) m. Perhitungan kapasitas vibrating
dilakukan analisis perhitungan dengan mengurangi grizzly feeder didasarkan dari jumlah material umpan
waktu hilang, sehingga dapat meningkatkanproduksi yang ditumpahkan ke hopper. Penumpahan material
yang ada. umpan dilakukan oleh dumptruck, karena kenyataannya
bucket dumptruck tidak terisi penuh dan tidak ada
Mulai
penutup. Maka material umpan yang ditumpahkan ke
hopper terhitung dari jumlah curah excavator tipe 320D
batuan hasil peledakan yang dimasukkan ke dumptruck
Studi Literatur dalam kurun waktu 1 jam.
Kapasitas bucket excavator adalah 1,19 m³ dan
Pengambilan
rata-rata jumlah curah excavator dalam satu jam
Data sebanyak 33 kali curah. Maka produksi nyata per jam
adalah 39,27 m³/jam atau 103,96 ton/jam. Undersize dari
Data Primer : Data Sekunder : feeder ini adalah limbah yang diangkut menggunakan
- Jumlah Umpanke Hopper - Target Produksi
- Dimensi perlatan pada - Hari Kerja dan BC I.
- Rangkaian Unit Peremuk - Jam Kerja
- Peralatan Unit Peremukan - Spesifikasi Crushing plant Primary Jaw Crusher
- Distribusi Ukuran material -
- Waktu Kerja Efektif Alat
Spesifikasi Alat Angkut
dan alat muat
Batuan dari hasil vibrating grizzly feeder
- Efektivitas peralatan
- Kapasitas Nyata Crushing kemudian dihancurkan oleh jaw crusher I dengan close
plant
side setting 160 mm adalah 58,50 ton/jam. Hasil dari
peremukan pada primary crusher akan diangkut
menggunakan belt conveyor menuju Jaw crusher II.
Perhitungan kapasitas nyata produk jaw crusher I
berdasarkan pengambilan sampel pada BC II yaitu 58,50
Pengolahan Data ton/jam.
Secondary Jaw Crusher
Jaw Crusher II bekerja bersama batuan yang
Verifikasi
Tida berasal dari hasil peremukan pertama yang diangkut
k
menggunakan belt conveyor. Produk dari jaw crusher II
Ya
diangkut menuju triple dek vibrating screen untuk
dilakukan pemisahan ukuran. Pengangkutan produk jaw
Kesimpulan
crusher II menggunakan BC III.Kapasitas nyata dari
secondary jaw crusher yaitu 28,36 ton/jam
Selesai Triple Deck Vibrating Screen
Vibrating Screen atau ayakan getar PT. Gilgal
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian dengan triple deck memiliki ukuran lubang bukaan 20
mm untuk deck I, 10 mm untuk deck II dan 5 mm untuk menit pada pukul 12.00 – 13.00 WIB. Hasil perhitungan
deck III waktu kerja yang tersedia adalah 480 menit/hari atau 8
Tertiary Jaw Crusher jam.
Batuan yang masuk sebagai umpan tertiary jaw Tabel 3. Waktu Produksi Efektif dan Efisiensi Waktu
crusher adalah oversize dari screen I yang berukuran Kerja (Sumber : Survei Lapangan, 2018)
+20 mm. Closed side setting yang digunakan yaitu 50 No. Waktu Hambatan Kerja Waktu (menit)
mm. Produksi nyata dari tertiary crusher sebesar 13,10 1 Terlambat awal kerja 13
ton/jam 2 Istirahat lebih awal 14
Belt Conveyor 3 Istirahat terlalu lama 9
Pengambilan sampel pada ban berjalan 4 Pulang awal 12
5 Pemanasan mesin 8
bertujuan untuk mengetahui produksi nyata pada ban 6 Kendala hujan 31
berjalan serta untuk mengetahui kapasitas nyata pada 7 Kendala/Service Feeder 4
tiap sabuk berjalan. Pengambilan sampel pada ban 8 Kendala/Service Primary Crusher 14
berjalan dilakukan pada saat ban berjalan berhenti 9 Kendala/Service Secondary Crusher 17
dengan mengambil sampel sepanjang 1 meter kemudian 10 Kendala/Service Tertiary Crusher 19
dimasukkan ke dalam ember dan ditimbang (kg). 11 Kendala/Service Belt Conveyor 8
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan 12 Kendala/Service Screen 41
yang dilakukan, maka hasil kapasitas teoritis, kapasitas Jumlah (menit) 189
nyata dan efektifitas kinerja alat sebagai berikut :
Tabel 1. Perhitungan kapasitas nyata belt conveyor Nilai Ketersediaan Alat
(Sumber : Analisa Data, 2019) Tingkat penilaian suatu alat menyatakan
Peralatan Kapasitas Kapasitas Efektivitas apakah alat tersebut dalam kondisi baik sekali apabila
Nyata Teoritis (%) persen kesediaan alat berkisar lebih dari 83%,
(ton/jam) (ton/jam) diakatakan sedang apabila berkisar antara 75-82%,
Feeder 103,96 210,00 49,51 dikatakan kurang apabila berkisar 65-74% dan dikatakan
Crusher I 58,50 180,00 32,50 buruk apabila kurang dari 64% (Partanto,1995).
Crusher II 28,36 82,00 34,59 Tabel 4. Nilai Ketersediaan Alat ( Sumber : Analisa
CrusherIII 13,10 48,57 26,96 Data, 2019)
BCI 2,09 48,91 4,27
Alat MA(%) PA(%) UA(%) EU(%)
BCII 58,50 645,85 9,06
BCIII 28,36 539,15 5,26 feeder 98,75% 99,23% 61,08% 60,62%
BCIV 43,41 516,68 8,40
crusher primer 95,48% 97,13% 62,41% 60,62%
BCV 13,36 403,55 3,31
BCVI 13,10 64,19 20,40 crher sekunder 94,43% 96,43% 62,86% 60,62%
BCVII 10,34 57,06 18,12
crusher tersier 93,93% 96,08% 63,09% 60,62%
BCVIII 6,15 51,87 11,86
BCIX 5,29 50,34 10,52 screen 87,73% 91,53% 66,23% 60,62%
BCX 3,79 45,04 8,41
conveyor 97,29% 98,31% 61,66% 60,00%
Reduction Ratio
Perhitungan nilai reduction ratio menggunakan Analisa Data dan Upaya Peningkatan Produksi
pengamatan distribusi material umpan dan distribusi Unit peremukan batu granodiorit di PT. Gilgal
material produk untuk mengetahui kinerja peremuk yang Batu Alam Lestari memiliki beberapa faktor yang
ada. mempengaruhi tidak terpenuhinya target produksi. Besar
Tabel 2. Nilai Reduction ratio (Sumber : Analisa Data, sasaran produksi yang ditentukan adalah 491,49 ton/hari
2019) yang memiliki waktu kerja efektif 8 jam/hari sedangkan
Alat Tebal umpan Tebal produk hasil produksi aktual adalah 337,59 ton/hari dengan
Nilai RR
(mm) (mm) waktu kerja efektif 4,85 jam/hari.
JCI 800 150 5,33 Untuk mengatasi permasalahan belum
JCII 150 75 2,00 terpenuhinya target produksi, dapat dilakukan alternatif
JCIII 40 20 2,00 yang dapat menjadi pilihan untuk unit peremuk, yaitu :
Seluruh 40,00
800 20 - Penambahan jumlah umpan
rangkaian
Penambahan pengumpanan sebanyak 13,6 ton/jam
dengan asumsi faktor kehilangan yang di hasilkan di
Waktu Kerja
jaw crusher I dan BC II masing masing sebesar 1%,
Waktu kerja produksi pada unit pengolahan
dan maka dapat melampaui target produksi 61,44
batu granodiorit PT. Gilgal Batu Alam Lestari yaitu
ton/jam atau 491,49 ton/hari atau 12.287,34
diawali pukul 08.00 – 17.00 WIB setiap hari Senin
ton/bulan atau 4.602 m³/bulan. Hasil produksi unit
sampai Sabtu, dengan waktu istirahat 1 kali atau 60
peremuk menjadi 102,07 ton/jam
- Mengurangi waktu hambatan memberikan peningkatan produksi unit pengolahan batu
Dari data waktu hambatan, diperoleh rata-rata waktu sebesar 573,63 ton/hari atau 14.340,75 ton/bulan atau
tunda atau standby hours sebesar 46 menit perhari 5.371,08 m3/bulan.
atau 0,77 jam per hari. Toleransi waktu tunda atau
standby hour diperuntukkan pada persiapan awal Kesimpulan
kerja dan pemanasan mesin sebesar 10 menit. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
Peningkatan pengawasan di lapangan dapat pembahasan produksi pada rangkaian peralatan unit
mengurangi waktu hambatan sehingga waktu efektif peremuk PT. Gilgal Batu Alam Lestari adalah :
kerja menjadi 337 menit/hari atau 5,62 jam/hari dan 1. Produksi nyata unit pengolahan batu (crushing plant)
efisiensi waktu kerja rata-rata perhari sebesar PT. Gilgal Batu Alam Lestari saat ini sebesar 3.161
70,20% m³ per bulan atau sebesar 25,28 ton per jam.
- Nilai kesediaan dan penggunaan alat setelah Produksi yang dihasilkan belum mencapai target
perbaikan menyatakan alat tersebut dalam kondisi produksi yang telah ditetapkan perusahaan sebesar
baik sekali dengan persen kesediaan alat berkisar 4.602 m³ per bulan atau sebesar 61,80 ton per
lebih dari 83%, jam. Produksi yang dihasilkan hanya 69% dari target
produksi.
Tabel 5. Nilai Ketersediaan Alat Setelah Perbaikan 2. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya
(Sumber : Analisa Data, 2019) target produksi pada unit pengolahan batu antara
Alat MA(%) PA(%) UA(%) EU(%) lain :
feeder 100,00% 100,0% 87,67% 87,67% a.Kehilangan waktu kerja efektif peralatan sebesar
3,15 jam perhari dari target waktu kerja efektif 8 jam
crusher primer 97,77% 98,00% 89,46% 87,67% per hari. Hal ini dapat ditangani dengan menekan
crher sekunder 98,25% 98,44% 89,06% 87,67% kehilangan waktu pada hambatan yang dapat
dihindari seperti keterlambatan masuk kerja, istirahat
crusher tersier 98,59% 98,75% 88,78% 87,67%
lebih awal, istirahat terlalu lama serta pulang awal.
screen 98,04% 98,25% 89,23% 87,67% Sedangkan kehilangan waktu akibat perbaikan tidak
conveyor 97,50% 97,50% 89,68% 87,67% dapat ditekan.
b.Kondisi jaw crusher, screen dan belt conveyor
- Memperkecilkan ukuran umpan yang masuk ke jaw yang buruk sehingga menyebabkan berkurangnya
crusher berdasarkan spesifikasi alat jaw crusher tipe produktivitas unit peremukan dengan nilai
PE600x900 yaitu 500 mm. Sehingga proses ketersediaan alat 60,52%
peremukan berlangsung lancar tanpa adanya batuan c.Ukuran material umpan melebihi batas maksimum
yang tersangkut. batuan untuk masuk ke jaw crusher I yang
- Perubahan closed side setting jaw crusher I dari 160 menyebabkan kemacetan keetika proses peremukan
mm menjadi 150 mm. Closed side setting jaw berlangsung, sehingga produktivitas tidak berjalan
crusher II dari 80 mm menjadi 50 mm. Closed side efektif.
setting jaw crusher III dari 50 mm menjadi 25 mm. 3. Upaya-upaya perbaikan yang dapat dilakukan guna
tercapainya target produksi antara lain :
Tabel 6. Produksi Sebelum dan Sesudah Perbaikan a.Alternatif I (pengubahan secara kesluruhan)
(Sumber : Analisa Data, 2019) menambah pengumpanan sebanyak 13,6 ton/jam dari
Peralatan Kapasitas Kapasitas Target Kapasitas Produksi Setelah
Nyata Teoritis Produksi Nyata Perbaikan 103,96 ton/jam menjadi 117,56 ton/jam, serta
(ton/jam) (ton/jam) (ton/hari) (ton/hari) (ton/hari)
Feeder 103,96 210,00 mengubah closed side setting pada jaw crusher I
Crusher I
Crusher II
58,50
28,36
180,00
82,00
dari 160 mm menjadi 150 mm, closed side setting
CrusherIII 13,10 48,57 pada jaw crusher II dari 80 mm menjadi 50 mm dan
BCI 2,09 48,91
BCII 58,50 645,85 closed side setting pada jaw crusher III dari 50 mm
BCIII
BCIV
28,36
43,41
539,15
516,68
494,38 337,59 573,63 menjadi 25 mm. Produski 102,07 ton batu per jam
BCV 13,36 403,55 akan memberikan peningkatan sebesar 70% terhadap
BCVI 13,10 64,19
BCVII 10,34 57,06 produksi aktual dan 16 % terhadap target produksi.
BCVIII
BCIX
6,15
5,29
51,87
50,34
b.Alternatif II memperkecil ukuran material umpan
BCX 3,79 45,04 yang masuk ke hopper menggunakan breaker
Berdasarkan tabel diatas target produksi PT. menjadi produk ukuran 500 mm untuk mengurangi
Gilgal Batu Alam Lestari sebesar 494,38 ton/hari atau kemacetan pada mesin jaw crusher. Hal ini akan
12.359,43 ton/bulan atau 4.602 m3/bulan dengan mempengaruhi faktor kehilangan dari kerja alat
produksi yang dicapai sebesar 337,59 ton/hari atau feeder dan jaw crusher I. Produksi yang dihasilkan
8.439,87 ton/bulan atau 3.161 m3/bulan. Sehingga crushing plant adalah 65,99 ton per jam, sehingga
dengan dilakukan upaya-upaya perbaikan dapat akan memberikan peningkatan sebesar 158% dari
produksi aktual dan sebesar 6,7% dari target Daftar Pustaka
produksi. Arifin M., Sudarjad, Adjat. 1997. “Bahan Galian
c.Alternatif III. Mengupayakan pengurangan waktu Industri” Pusat Penelitian dan Pengembangan
hambatan kerja pada standbye hours dan dilakukan Teknologi Mineral, Bandung. ISBN:979-8641-
penilaian ketersediaan alat vibrating grizzly feeder, 04-3.
jaw crusher I, jaw crusher II, jaw crusher III, screen Badan Pusat Statistik Kabupaten mempawah. 2017.
dan belt conveyor. Produksi yang dihasilkan “Kecamatan Sungai Kunyit Dalam Angka 2017”
crushing plant sebesar 49,39 ton per jam, sehingga Kabupaten mempawah. Katalog : 1102001.
produksi hanya memberikan peningkatan sebesar 6104110
53% terhadap produksi aktual dan belum Bayu,Dhanan.,Linda,Pulungan.,DonoGuntoro.2018.”Ev
memberikan peningkatan terhadap target produksi. aluasi Kinerja Crushing Plant Pengolahan Batu
Alternatif ini belum bisa dijadikan acuan perbaikan Gamping untuk meningkatkan Target Produksi”
bagi perusahaan. Prosiding Teknik Pertambangan Unisba Vol.4
No.1 ISSN:2460-6499
UCAPAN TERIMA KASIH Prodjosumarto,P.1993. Pemindahan Tanah Mekanis.
Ucapan terima kasih banyak kepada Bapak Jurusan teknik pertambangan ITB Bandung.
Ir.Syahrudin M.T., dan Bapak Yoga Herlambang Sukamto,Untung.,Sudaryanto.2017.”Buku Petunjuk
S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing yang telah Praktikum Pengolahan Mineral”.FTM-UPN
memberikan arahan dan masukan, serta PT. Gilgal Batu Veteran Yogyakarta.ISBN:978-602-8206-549
Alam Lestari baik Kepala Teknik Tambang (KTT) Susanto, Denna P.R.2019.Kajian Teknis Produktivitas
maupun staff perusahaan yang telah memberikan Unit Peremuk Batu Andesit di PT. Gawi Maju
kesempatan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan. Karsa Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa
Tengah (Skripsi). Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Taggart,F.Arthur.1954.”Handbook of Mineral
Dressing”.NewYork:John Willey & Sons Inc.
Wills,B.A.2006.Mineral Processing Technology.
Elsivier Science & Technology Books.
ISBN:0750644508
Yudantara,I.,Pulungan,L.,dan Pramusanto.2018.Evaluasi
Kerja Unit Alat Peremuk (Crusher) Batu Andesit
di PT.Mitra Multi Sejahtera, Desa Mekarsari,
Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur,
provinsi Jawa Barat. Prosiding Teknik
Pertambangan UNISBA:Bandung

Pembimbing Utama,

Ir. Syahrudin, M.T.


NIP.196809081997021001

Anda mungkin juga menyukai