WAWASAN KEBANGSAAN
KEWAJIBAN BERBANGSA DAN BERTANAH AIR
Rangkuman ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
Disusun Oleh :
Adhitia Rian Permana (D112311012)
1. Pancasila ............................................................................................... 3
2. Pengadilan............................................................................................. 5
i
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara ditinjau dari Unsur-Unsur Dasar
Negara ............................................................................................................ 5
F. Demokratis ................................................................................................ 9
2. Ciri Demokrasi...................................................................................... 9
ii
4. Kesatuan Sosial Budaya...................................................................... 13
2. Asas..................................................................................................... 19
1. Primordialisme .................................................................................... 21
iii
2. Kesenjangan Sosial Ekonomi ............................................................. 22
2. Keadilan .............................................................................................. 23
3. Keberadaban ....................................................................................... 23
4. Persatuan ............................................................................................. 24
5. Mufakat ............................................................................................... 24
6. Kesejahteraan ...................................................................................... 24
7. Kebebasan ........................................................................................... 24
iv
BAB I
BANGSA DAN NEGARA
• Bangsa dalam arti etnis. Dalam arti etis bangsa merupakan kelompok manusia
yang berasal usul tunggal, baik dalam arti keturunan maupun kewilayahan,
yang menunjukkan ciri-ciri jasmani yang sama.
• Bangsa dalam arti politis. Dalam arti politis, bangsa merupakan kelompok
manusia yang mendukung suatu organisasi kekuasaan tanpa menyelidiki asal-
usul keturunannya yang disebut.
• Hans Kohn: Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.
• Jalobsen dan Lipman: Bangsa adalah kesatuan budaya dan kesatuan politik.
Istilah “negara” yang dipergunakan dalam ilmu kenegaraan pada saat ini di
Indonesia, merupakan terjemahan dari istilah state (inggris), istilah tersebut
sebenarnya sudah dikenal sejak abad ke-15 yang mengambil terjemahan dari istilah
latin klasik Status yang mengandung arti sesuatu yang memiliki sifat tetap dan
tegak.
1
1. Definisi Negara
• Prof. Dr. J.H.A Logemann Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau
kewibaan
2. Pengertian Negara
Menurut Prof. Mr. L.J. van Apeldoorn Istilah negara dipakai dalam arti
“penguasa”, yakni untuk menyatakan orang-orang yang melakukan kekuasaan
tertinggi atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal di suatu daerah.
• Istilah negara dipakai dalam arti “suatu wilayah tertentu, yakni menyatakan
suatu daerah yang di dalamnya tinggal suatu bangsa di bawah kekuasaan
tertinggi.
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suat Negara. Rakyat
terdiri dari penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah semua orang yang
telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan undang-undang dan bertujuan
menetap di dalam wilayah suatu Negara tertentu.
3.2 Wilayah
• Wilayah daratan
• Wilayah lautan/maritim
• Wilayah udara/dirgantara
2
C. Bentuk Negara, Sistem Kekuasaan dan Pemerintahan
1. Pancasila
Perwujudan Pancasila dalam segala bentuk perbuatan atau tingkah laku, dan
sikap mental bangsa Indonesia di segala bidang kehidupan dan penghidupan.
2. Proklamasi 17 Agustus
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan titik puncak tekad
bangsa untuk merdeka, yang merupakan pencetusan jiwa/semangat yang telah
berabad-abad lamanya tertindas oleh penjajah.
3. UUD 1945
Tujuan dan cita-cita proklamasi terwujud dan tercermin di dalam UUD 1945
yang terbagi dalam pembukaan dan batang tubuh UUD.
3
BAB II
HAK ASASI MANUSIA, HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Musthafa Kemal Pasha
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusia ialah hak-hak dan
yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada insanya sebagai anugerah Allah
SWT.
Isi pokok deklarasi itu tertuang dalam Pasal 1 yang menyatakan "Sekalian
orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
persaudaraan".
4
3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
1. Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dibentuk berdasarkan Keppres Nomor 5
Tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM).
2. Pengadilan
Hak Asasi manusia dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Pengadilan Hak Asasi Manusia
merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan Pengadilan Umum dan
berkedudukan di daerah Kabupaten atau Kota Pengadilan HAM.
5
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai insan
hamba Tuhan.
6
BAB III
DEMOKRASI DAN DEMOKRATIS
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu
Demokrasi Langsung dan Demokrasi Tidak Langsung.
7
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjaminnya politik.
Unsur pokok dalam pemerintahan demokrasi ada dua, yaitu Pengakuan atas
HAM dan Partisipasi Rakyat dalam Pemerintahan.
• Setiap warga negara berhak mendapatkan hak dan kewajiban yang sama.
8
• Setiap warga negara berhak mendapatkan pencerahan yang sama.
F. Demokratis
2. Ciri Demokrasi
Demokratisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Demokrasi Pancasila
Sebagai ideologi nasional, pancasila berfungsi sebagai :
9
• Cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam membuat dan
menilai keputusan politik.
• Alat pemersatu masyarakat yang mampu menjadi sumber nilai bagi prosedur
penyelesaian konflik yang terjadi.
• Republik. konstitusional.
Ada kesamaan pandangan dan konsensus politik dari para peserta sidang
BPUPKI bahwa kenegaraan Indonesia harus berdasarkan kerakyatan/kedaulatan
rakyat atau demokrasi. Cita-cita atau ide demokrasi ada pada para founding fathers
bangsa. Para pendiri bangsa bersepakat bahwa Negara Indonesia merdeka haruslah
Negara demokrasi.
10
BAB IV
WAWASAN KEBANGSAAN DAN INTEGRITAS NASIONAL
• Secara ideologis-konstitusional.
• Secara kewilayahan.
11
• Secara sosial-budaya.
• Secara Kesejarahan.
• Satu Nusa
• Satu Bangsa
• Satu Bahasa
1. Kesatuan Politik
Masyarakat Indonesia merasa sebagai sebuah kesatuan sebang dan setanah
air, memiliki rasa senasib sepenanggungan, serta memiliki suatu tekad bulat dalam
mencapai perwujudan cita-cita bangsa.
12
3. Kesatuan Ekonomi
Seluruh masyarakat Indonesia meyakini dan berusaha mewujudkan tingkat
perkembangan ekonomi yang sesuai dan seimbang di seluruh daerah di Indonesia,
tanpa meninggalkan ciri khas kehidupan ekonomi daerah.
Pada dasar nya tujuan wawasan nusantara terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan Nasional, tujuan nasional yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia
tercantum pada Pembukaan UUD 1945
Faktor ini didasarkan pada wilayah Indonesia yang terdiri atas kepulauan
yang tersebar dari sabang (Aceh) sampai Merauke (Irian Jaya) serta lautan
yang berada diantara pulau-pulau merupakan penghubung antara satu pulau
dengan lainnya, bukan sebagai pemisah.
Faktor ini menjadi dasar pertimbangan politik dan strategi negara pada aspek
geografis Indonesia.
14
mempunyai rumusan dalam konsep pandangan nasional yang komprehensif dan
integral dalam bentuk wawasan nusantara.
Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik
tentang visi ke depan bangsa Indonesia, sehingga akan menghasilkan integritas
nasional. Menurut Drake integrasi nasional adalah suatu konsep yang
multidimensional, kompleks dan dinamis.
1. Faktor Pendorong :
2. Faktor Penghambat :
15
BAB V
WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI SUMBER KEKUATAN
NASIONAL
Nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan
tertentu yang menyebabkan orang dapat berpegang, berkelahi, melawan dan
berlaga, untuk meraih kemenangan.
Pembentukan karakter bangsa adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus untuk membentuk atau memperbaiki, dan membina tabiat, watak, sifat
kejiwaan, serta akhlak masyarakat Indonesia sehingga menunjukkan nilai dan
tingkah laku yang baik dan berdasarkan nilai Pancasila.
Ada delapan nilai karakter utama yang dinilai penting guna terciptanya
karakter manusia Indonesia yang ideal, diantaranya :
16
C. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
1. Manunggal.
2. Mawas ke dalam.
3. Dinamis.
4. Kewibawaan.
5. Percaya kepada diri sendiri dan tidak bergantung kepada pihak lain.
17
BAB VI
KETAHANAN BANGSA
Sebagai acuan untuk pemahaman dan ada beberapa istilah dalam Ketahanan
Nasional:
18
• Ketahanan nasional bidang Pertahanan, memelihara stabilitas pertahanan
keamanan yang dinamis.
2. Asas
a. Kesejahteraan dan Keamanan.
c. Kekeluargaan.
d. Mawas diri dalam interaksi dengan lingkungan baik ke dalam maupun keluar.
19
BAB VII
POTENSI DAN TANTANGAN WAWASAN KEBANGSAAN
Wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini dipenuhi dengan
berbagai macam sumber daya alam yang merupakan modal utama dalam
terciptanya pembangunan Indonesia yang berkesinambungan. Tugas utama
masyarakat Indonesia adalah menyadari anugerah ini, merawat, melindungi dan
mengembangkan potensi ini.
1. Keanekaragaman Budaya
Keanekaragaman budaya merupakan salah satu potensi Negara Indonesia,
Tercermin dari semboyan nasional Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”. Ditambah
dengan banyaknya suku bangsa yang terdiri dari 1.000 lebih, menjadikan Indonesia
memiliki banyak budaya, Bahasa daerah, dan adat istiadat yang memperkaya
khasanah bangsa menjadi keunggulan atau potensi negara yang harus dilestarikan
bersama.
20
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar
negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Piagam Jakarta
inilah yang menjadi cikal bakal pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi jiwa yang
menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
b. UUD 1945
Ditinjau dari sistematika, UUD Tahun 1945 sebelum perubahan terdiri atas
tiga bagian, yaitu :
1) Pembukaan.
2) Batang Tubuh.
3) Penjelasan.
1) Pembukaan .
1. Primordialisme
Primordialisme sebagai identitas sebuah kelompok atau golongan sosial
merupakan faktor penting dalam memperkuat ikatan kelompok atau golongan yang
bersangkutan dalam menghadapi ancaman dari luar, namun sisi negatifnya yaitu
21
dapat membangkitkan prasangka buruk dan permusuhan terhadap kelompok atau
golongan lainnya.
b) Adanya suatu hal yang dianggap istimewa dalam sebuah golongan atau
kelompok sosial.
3. Pemerataan Pembangunan
Saat ini pemerintah berusaha untuk mempersempit jurang kesenjangan
pembangunan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah
otonomi daerah, dimana daerah dapat mengelola dan meningkatkan pembangunan
daerah itu sendiri dengan segala potensi dan kekuasaan yang ada di daerah tersebut.
22
BAB VIII
SASARAN PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN
2. Keadilan
Dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, manusia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, yang sama dalam hak dan kewajiban asasinya tanpa membeda-bedakan
dalam hal apapun.
3. Keberadaban
Manusia beradab, apabila dalam berhubungan dengan manusia ia bersikap
dan berperilaku dengan menggunakan kemapuan-kemapuan kodratnya, cipta, rasa
dan karsanya sehingga dalam hidup bersama dengan sesamanya dengan sadar
melaksanakan kewajiban-kewajiban esensial dan kewajiban sosialnya, sesuai
dengan tuntunan kodrat-Nya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
23
4. Persatuan
Dari pengalaman hidup bangsa Indonesia diperlukan suatu keyakinan bahwa
dalam menghadapi berbagai permasalahan, khususnya dalam menjaga eksistensi
bangsa diperlukan persatuan.
a) Kesatuan Politik.
c) Kesatuan Ekonomi.
5. Mufakat
Pancasila mengandung pula nilai dasar mufakat. Bahwa kehidupan bersama
bangsa Indonesia menjunjung tinggi mufakat yang dicapai dengan musyawarah,
yang tiada lain merupakan penerapan kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam
segala segi kehidupan.
6. Kesejahteraan
Yang dimaksud dengan kesejahteraan adalah kesejahteraan lahir dan batin.
Kesejahteraan lahir adalah terpenuhinya kebutuhan dan keperluan lahiriah yang di
antaranya meliputi sandang, pangan, papan dan kesehatan; sedangkan
kesejahteraan batin adalah terpenuhinya aspirasi dan keinginan seperti :
d. dan sebagainya.
7. Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan manusia untuk menentukan sendiri apa yang
ingin dilakukan.
24
a. Kebebasan asasi/esensial, dan
b. Kebebasan sosial.
25
BAB IX
IMPLEMENTASI PANCASILA
Dalam dunia Ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, hal ini
mengarahkan pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas
kemanusiaan. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja,
melainkan demi seluruh elemen kesejahteraan manusia.
Dalam aspek Sosial dan Budaya kita harus mengangkat nilai-nilai yang
dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri,
termasuk hal mendasar yang bersumber harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk berbudaya.
26
BAB X
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
P sebagai dasar negara, jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila juga sangat
sarat akan nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan. Oleh karena itu, Pancasila secara normative dapat dijadikan sebagai
suatu acuan atas tindakan baik, dan secara filosofis dapat dijadikan perspektif kajian
atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
27