Waris BW
Waris BW
Waris BW
Pendahuluan
Inteface
1. Pewaris ialah orang yang meninggal dunia, dan meninggalkan harta kekayaan kepada orang
lain
2. Ahli waris : orang yang berhak atas harta kekayaan/warisan
3. Harta warisan : kekayaan yang ditinggalkan berupa aktiva dan passive (boedel)
4. Pewarisan : proses beralihnya harta kekayaan (hak dan kewajiban) seseorang kepada para
ahli waris.
a. Syarat umum :
b. Syarat mutlak
Harus ada orang yang meninggal dunia, kecuali dapat terjadi dalam keadaan tidak hadir (Pasal 467 jo
470 KUHPerdata) bahwa pewaris belum meninggal
Demi hukum (van rechtswege) seketika itu pula, dikenal dengan asas le mort saisit levif. Asas ini
terkandung dalam Pasal 833 ayat (1) KUHPerdata, disingkay dengan asas hak saisine Karena itu
seketika itu pula para ahli waris yang ditinggalkan dapat menuntut kepada pihak III yang menhuasai
harta warisan agar harta warisan itu dikembalikan kepada boedel warisan. Hak ini disebut dengan
istilah hereditatis petitio (Pasal 834 KUHPerdata)
Harta kekayaan apa saja yang beralih ?
Harta kekayaan dalam lapangan hukum harta kekayaan yang terdapat dalam buku II dan buku III
KUHPerdata, walupun ada kekecualian. Sedangkan hak dan kewajiban yang ada dalam buku I
KUHPerdata tidak beralih, juga ada kekecualian.
Harta kekayaan (hak dan kewajiban) yang tidak beralih dari buku II dan buku III KUHPerdata adalah :
a. Hak dan kewajiban dari perjanjian pemberian kuasa (Pasal 1792 KUHPerdata))
b. Hak dan kewajiban dari perjanjian kerja atau perjanjian perburuhan (Pasal 1601 a
KUHPerdata
c. Keanggotaan suatu persekutuan/perseroan (Pasal 1646 KUHPerdata)
d. Hak bunga cagak hidup (Pasal 1776 KUHPerdata)
e. Hak pakai hasil (Pasal 756 KUHPerdata)
f. Ada dengan pembatasan, yaitu hak pengarang selama 70 tahun (Pasal 58 ayat (1) jo
Penjelasan butir a UU No.28 Tahun 2014 tentang hak cipta)
Adapun hak dan kewajiban yang beralih dari buku I KUHPerdata adalah hak mengingkari keabsahan
seorang anak Pasal 257 KUHPerdata). Ada hak dan kewajiban dari buku I KUHPerdata yang
mempunyai nilai uang tetapi tidak beralih, sepertin hak nikmat hasil (Pasal 311 KUHPerdata ) dan
hak alimentasi (Pasal 225 KUHPerdata)
Inti
1. Pewaris
2. Ahli Waris
3. Harta Waris
Pewaris :
orang yang meninggal dan meninggalkan harta benda/kekayaan. Inilah adalah merupakan syarat
sebagai pewaris yaitu adanya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pada pihak ketiga, yang
dapat dinilai dengan uang
Pewaris(orang yang meninggal dunia, mati secara hukum dan mati secara alamiah)
Dalam pasal 467 kalo tidak pernah kembali secara 5 tahun ahli waris lainnya boleh meminta
penetapan pengadilan bahwa yg bersangkutan tidak hadir
Pewarisan hanya dapat berlangsung pada saat kematian pasal 830
Ahli waris
Orang yang menerima harta waris
- Ada hubungna darah
- Ada hubungan perkawinan
- Ada testamen
a) Ahli waris berdasarkan kedudukan sendiri (uit eigen hoofed) atau mewaris secara
langsung,misalnya jika ayah meninggal, maka sekalian anak-anaknya tampil sebagai ahli
waris. Menurut KUHPerdata penggolongan ahli waris ini, adalah :
1.1 Golongan pertama, yaitu anak-anak beserta keturunannya dalam garis lurus
kebawah. Mulai tahun 1935 hak mewaris suami atau istri yang hidup terlama
disamakan dengan seorang anak yang sah (Pasal 852a KUHPerdata)
2.1 Golongan kedua, orang tua dan saudara-saudara pewaris; pada asasnya bagian
orang tua disamakan dengan bagian saudara-saudara pewaris, tetapi ada jaminan
di mana bagian orang tua tidak boleh kurang dari seperempat hartapeninggalan
3.1 Golongan ketiga, Pasal 853 dan Pasal 854 KUHPerdata, dalam hal tidak ada gol.
Pertama dan gol. Kedua, maka harta peninggalan harus dibagi menjadi dua
(kloving), setengah bagian untuk kakek-nenek pihak ayah, dan setelah lagi untuk
kakek-nenek dari pihak ibu
4.1 Golongan ke empat, sanak keluarga si pewaris dalam garis menyimpang sampai
derajat ke enam.
Anak angkat tidak mempunyai hak mewaris tapi dapet jika ada wasiat
b) Ahli waris berdasarkan penggantian (bij plaatsvervulling), disebut juga sabagai ahli waris
tidak langsung (cucu-cucu pewaris)
1.1 Penggantian dalam garis lurus ke bawah, Pasal 848 KUHPerdata : hanya orang-
orang yang telah mati saja yang dapat digantikan
2.1 Penggantian dalam garis ke samping, tiap saudara kandung/tiri yang meninggal
lebih dulu digantikan oleh sekalian anaknya
3.1 Penggantian dalam garis samping, juga melibatkan penggantian anggotaanggota
keluarga yang lebih jauh, misalnya paman/keponakan, jika meninggal lebih dulu
digantikan oleh turunannya
c) Pihak ketiga yang bukan ahli waris dapat menikmati harta peninggalan, dalam hal ini
kemungkinan timbul karena KUHPerdata terdapat ketentuan tentang pihak ketiga yang
bukan ahli waris, tetapi dapat menikmati harta peninggalan pewaris berdasarkan suatu
testament/wasiat
Harta Warisan
Ada harta asal dan harta bersama , karena ada aturan baru di uu 1 tahun 1974
Harta warisan: sudah siapa dibagi ke ahli waris
Harta penginggalan: harta yng belom siap dibagi karena masih ada hak hak dari orang
lain (masih ada utang dll)
Terdiri dari
1. Aktiva, sejumlah bnda yang nyata ada dan/atau berupa tagihan/piutang kepda pihak
ketiga. Selain itu aktiva dapat berupa hak immaterial seperti hak cipta, hak paten
dsbnya
2. Pasiva, sejumlah hutang pewaris yang harus dilunasi pada pihak ketiga, maupun
kewajiban lainnya (menyimpan benda orang lain) Jadi obyek hukum waris adalah harta
kekayaan yang dapat berupa benda berwjud dan tidak berwujud, yang berarti hak dan
kewajiban pewaris yang lahir dari hubungan hukum kekeluargaan tidak dapat
diwariskan, kecuali hak suami/ayah untuk menyangkal anaknya
Macam Pewarisan
Dalam sistem pewarisan BW dikenal dua cara untuk memperoleh suaut warisan yaitu:
1. Golongan 1
Penggantian tempat untuk golongan 1 boleh berlangsung terus menerus dalam garis
lurus ke bawah tanpa batas
2. Golongan 2
Penggantian tempat untuk golongan 2 boleh berlangsung terus menerus dalam garis
lurus ke samping (845 BW)
3. Golongan 4
Penggantian tempat untuk golongan IV boleh berlangsung terus menerus dalam
garis lurus ke bawah sampai derajat ke 6 (844 BW jo 846 BW)
Onwardeg
Onwaardighheid adalah ketidakpantasan mewaris, dalam pasal 838 BW menyebutkan bahwa ada 4
hal yang menyebabkan sesorang ahli waris tidak patut menjadi ahli waris karena:
Sifat
Fakultatif (salah satu unsur saja terpenuhi maka dapat dikatakan sebagai onwardeg
Kewajiban
Dalam pasal 839 BW yang tidak patut menjadi pewaris harus mengembalikan harta
Misal d tidak dapat menjadi pewaris, sehingga warisan dibagi untuk b dan d masing masing ½
sedangkan e dan f tidak dapat warisan juga
Ada pengecualian jika b dan c mati , e dan f dapat mewaris secara langsung dengna bagian masing
masing ½ (pasal 840) kalo onwardeg dasarnay pasal 840
Penolakan Warisan
Sesorang yang telah menolak warisan , maka ia bukanlah waris, dengan demikian seseorang yang
menolak warisan tidak berhak atas harta warisan dari pewaris
Syarat
Penolakan harus dilakukan dengan suatu pernyataan yang disampaikan ke panitiera pengaidlan
negeri setempat dimana warisan itu terbuka
Permohonan penolakan tersebut nantinya akan diterbitkan penetapan pengadilan yang isinya
bahwa ahli waris menolak suatu warisan dari pewaris
Dasar Hukum
Jika b dan c mati , maka e dan f dapet karena seakan akan anak dari a atas dasar pasal 1060 BW kalo
penolakan dasarnya 1060
Ada Kasus
Kalo mislanya anak tunggal apakah boleh menolak warisan ? terus gimana nasib utang pewarisnya?
Ini kalo mengantikan , jadi karena c bagiannya ½ dan d bagiannya ½ dan mereka mati oleh karena itu
digantikan oleh anak anaknya
Meonolak warisan dan tidak ada ahli waris lainnya, sehingga anak anak tsb mewaris atas kedudukan
sendiri sendiri
Ini kalo mix onwardeg dan menolak warisan
Masing masing memperoleh 1/5 bagian ( kalo mereka kepenginin atau menunut sebgai ahli waris
dengan catatan tidka ada ahli waris lain yang tampil sebagia ahli waris)
C1 dan c2 merupakan ahli waris yang layak 9 (diutamakan) sehingga d1,d2, dan d3 tidak dapat
Bagian janda dibagi ½ dulu lalu dapet lagi sama dengna bagian anak anaknya (kaya hukum adat)
Anak luar kawin
Misal a dan b punya anak sebelum nikasah maka anakanya berubah statuas dari luar kawin ke anak
dalam perkawinan
Bedasarkan pasal 1023 Ada waktu bagi ahli waris untuk berfikir menentukan piihan sikap ini 4 bulan
jangka waktu
Mewaris tidka langusng= bukan bagian dia namun orang tsb mengantikan ahli waris yang utama
Golongan 1
- Ayah
- Ibu
- Saudara saudara serta keturunan saudara saudaranya
- Kakek
- Nenek
- Paman
- Bibi
Ada kloving
- B paman
- C bibi
1. Golongan pertama,
Yang mendapat :
- yaitu anak-anak beserta keturunannya dalam garis lurus kebawah.
- suami atau istri yang hidup terlama dari si pewaris
- Mulai tahun 1935 hak mewaris suami atau istri yang hidup terlama disamakan dengan
seorang anak yang sah (Pasal 852a KUHPerdata)
Bagian janda perkawinan kedua dan seterusnya tidak boleh lebih dari ¼ , syarat kumulatifnya
adalah:
Walaupun b adaalah janda kedua karena dari perkawinan sebelumnya tidak ada anak maka
perhitungannya tetap tidak mengikuti pasal 852 a
Kalo begini tidak pake pasal 852 a karena yang didapat oleh b tidak lebih dari 1/4
Pasal 852 a BW jo pasal 842 BW (pengantian tempat)
Macamnya:
Pasal 854 : jika pewaris tidak punya istri anak maka turun ke bapak ibu
Catatan :
Pasal 855: jika pewaris tidak punya anak suami/istri ,bapak atau ibunya mati (salah satu)
Catatan:
Pasal 856 : jika tidak punya anak dan istri kemudian Orang tuanya dua dua sudah mati hanya
saudaranya saja
Catatan:
Pasal 857 Orang tuanya mati dua duanya tidak punya anak atau istri tapi punya saudara tiri dan
saudara kandung
Catatan:
PR
4. Golongan ke empat,
sanak keluarga si pewaris dalam garis menyimpang sampai derajat ke enam.
Kalo hartanya di ibu sudah lebih derajat ke 6 maka bergeser kesebelahnya , jika telah digeser ke
ayah juga sudah sampe derajat ke 6 maka berlkau pasal 832
Tanya :
Khusus golongan 3 dna 4 boleh mewaris bersamaan , dasarnya pasal 850 jo 858, jika sudah
dkloving dengan catetan tidka ada ahli waris golongan ketiga di gars 1
Kasus 855 jo 857
Kloving setenagah bagian diakali jumlah ahli waris digaris ayah atau ibu dikali sisa harta
Anak Luar Kawin
Oversepell
Incest
Bedasarkan ketentuan tersebut , apabila anak luar kawin diakui didalam perkawinan, maka bagian
istri atau suami serta anak anak yang ada didalam perkawinan tersebut tidak boleh dikurangi,
dengan kata lain dalam memperhitungkan bagian harta warisan suami atau istri dan anak anak
tersebut(anak yang dilahirkan dalam perkawinan) maka anak luar kawin dianggap tidak ada
Golongan 1
Golongan 2
Golongan 3
Golongna IV
B gak dapet karena c dan b masih hidup atau haris terdekat dulu
Kalo disoal tidak ada wasiat , maka tidak usah menggunakan legitemie protie
Dasar Hukum
Pasal 875
Prinsipnya
- Isinya
Pengankatan waris (954)(erfstellling)
Hanya menyebutkan bagian yang ia terima
Contoh : ½.100 %
Konseskuensi : bertanggung gugat terhadap utang utang pewaris/sama tnaggung jawabnya
dengan ahli waris laiinya
- Bentuknya
1. Wasiat olografis
Pasal 932 BW
Wasiat yang seluruhnya ditulis oleh pewaris
Wasiat ini punya daya kerja kalo didaftarkan ke notaris
3. Wasiat rahasia
Pasal 940
Dibuat oleh pewaris ,ditanda tangani, diberi tnaggal ,
Tidka diketahui notarisnya, jadi saat diserahkan ke notaris , notaris tidak bisa membaca
Sehingga notaris harus membuat acta van depot= akta penyimpanan
Semua ini harus dijalankan ahli waris dulu selama bisaa dijalankan
Legitime Portie
Dasar Hukum
Pasal 913
Merupakan salah satu bentu bahwa hukum perdata tidak semua bersifat regelend tapi ini
dwingen
Kalo wasiat nya melebihi legtime protie maka legetime protie dikeluarkan lebih dahulu lalu sisianya
buat wasiat
Dibagi
Ontferd
Karena c dan d pecat karena c dan d mempunyai bagian LP maka dapat menuntut LP, tapi kalo b
tidak punya hanya punya hak 1/2 dari harta peninggalan,
Kemudian dikelompokan ke tiga macam ahli waris (didasarkan pada pasal 916 a)
Kalsifikasinya
Ab instentato b, yang dapet cuman b karena ini golongan 2 nya masih hidup
C,d, e nol