Waris BW

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 39

Waris BW

Pendahuluan

Inteface

 Hukum Waris merupakan familie recht + Vermogen Recht = efrecht


 Hukum waris Barat, bagi mereka yang tunduk pada Hukum Perdata Barat, berlaku ketentua
dalam KUHPerdata (BW). Hukum waris diatur bersama-sama dengan hukum benda,
alasannya:
a. Hukum waris dianggap sebagai suatu hak kebendaan (Pasal 528 KUHPerdata)
b. Hukum waris merupakan salah satu cara yang ditentukan secara limitative oleh UU untuk
memperoleh hak milik (Pasal 584 KUHPerdatta))

1. Pewaris ialah orang yang meninggal dunia, dan meninggalkan harta kekayaan kepada orang
lain
2. Ahli waris : orang yang berhak atas harta kekayaan/warisan
3. Harta warisan : kekayaan yang ditinggalkan berupa aktiva dan passive (boedel)
4. Pewarisan : proses beralihnya harta kekayaan (hak dan kewajiban) seseorang kepada para
ahli waris.

Harta kekayaan beralih, harus memenuhi 2 syarat, yaitu :

a. Syarat umum :

1. Ada orang yang meninggal dunia (Pasal 830 KUHPerdata)


2. Ada ahli waris yang ditinggalkan (Pasal 836 KUHPerdata)
3. Ada harta kekayaan yang ditinggalkan (Pasal 1100)

b. Syarat mutlak

Harus ada orang yang meninggal dunia, kecuali dapat terjadi dalam keadaan tidak hadir (Pasal 467 jo
470 KUHPerdata) bahwa pewaris belum meninggal

Kapan harta kekayaan itu beralih ?

Demi hukum (van rechtswege) seketika itu pula, dikenal dengan asas le mort saisit levif. Asas ini
terkandung dalam Pasal 833 ayat (1) KUHPerdata, disingkay dengan asas hak saisine Karena itu
seketika itu pula para ahli waris yang ditinggalkan dapat menuntut kepada pihak III yang menhuasai
harta warisan agar harta warisan itu dikembalikan kepada boedel warisan. Hak ini disebut dengan
istilah hereditatis petitio (Pasal 834 KUHPerdata)
Harta kekayaan apa saja yang beralih ?

Harta kekayaan dalam lapangan hukum harta kekayaan yang terdapat dalam buku II dan buku III
KUHPerdata, walupun ada kekecualian. Sedangkan hak dan kewajiban yang ada dalam buku I
KUHPerdata tidak beralih, juga ada kekecualian.

Harta kekayaan (hak dan kewajiban) yang tidak beralih dari buku II dan buku III KUHPerdata adalah :

a. Hak dan kewajiban dari perjanjian pemberian kuasa (Pasal 1792 KUHPerdata))
b. Hak dan kewajiban dari perjanjian kerja atau perjanjian perburuhan (Pasal 1601 a
KUHPerdata
c. Keanggotaan suatu persekutuan/perseroan (Pasal 1646 KUHPerdata)
d. Hak bunga cagak hidup (Pasal 1776 KUHPerdata)
e. Hak pakai hasil (Pasal 756 KUHPerdata)
f. Ada dengan pembatasan, yaitu hak pengarang selama 70 tahun (Pasal 58 ayat (1) jo
Penjelasan butir a UU No.28 Tahun 2014 tentang hak cipta)

Adapun hak dan kewajiban yang beralih dari buku I KUHPerdata adalah hak mengingkari keabsahan
seorang anak Pasal 257 KUHPerdata). Ada hak dan kewajiban dari buku I KUHPerdata yang
mempunyai nilai uang tetapi tidak beralih, sepertin hak nikmat hasil (Pasal 311 KUHPerdata ) dan
hak alimentasi (Pasal 225 KUHPerdata)

Bagaimana caranya harta kekayaan itu beralih?

a) System pewarisan ab intestate (menurut UU/karena kematian/tanpa wasiat)


b) System pewarisan menurut surat wasiat (testament).

Inti

- Harus mati dulu


- Harus sedarah

Unsur Unsur Waris

1. Pewaris
2. Ahli Waris
3. Harta Waris

 Pewaris :
orang yang meninggal dan meninggalkan harta benda/kekayaan. Inilah adalah merupakan syarat
sebagai pewaris yaitu adanya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pada pihak ketiga, yang
dapat dinilai dengan uang
 Pewaris(orang yang meninggal dunia, mati secara hukum dan mati secara alamiah)
Dalam pasal 467 kalo tidak pernah kembali secara 5 tahun ahli waris lainnya boleh meminta
penetapan pengadilan bahwa yg bersangkutan tidak hadir
 Pewarisan hanya dapat berlangsung pada saat kematian pasal 830
 Ahli waris
Orang yang menerima harta waris
- Ada hubungna darah
- Ada hubungan perkawinan
- Ada testamen
a) Ahli waris berdasarkan kedudukan sendiri (uit eigen hoofed) atau mewaris secara
langsung,misalnya jika ayah meninggal, maka sekalian anak-anaknya tampil sebagai ahli
waris. Menurut KUHPerdata penggolongan ahli waris ini, adalah :
1.1 Golongan pertama, yaitu anak-anak beserta keturunannya dalam garis lurus
kebawah. Mulai tahun 1935 hak mewaris suami atau istri yang hidup terlama
disamakan dengan seorang anak yang sah (Pasal 852a KUHPerdata)
2.1 Golongan kedua, orang tua dan saudara-saudara pewaris; pada asasnya bagian
orang tua disamakan dengan bagian saudara-saudara pewaris, tetapi ada jaminan
di mana bagian orang tua tidak boleh kurang dari seperempat hartapeninggalan
3.1 Golongan ketiga, Pasal 853 dan Pasal 854 KUHPerdata, dalam hal tidak ada gol.
Pertama dan gol. Kedua, maka harta peninggalan harus dibagi menjadi dua
(kloving), setengah bagian untuk kakek-nenek pihak ayah, dan setelah lagi untuk
kakek-nenek dari pihak ibu
4.1 Golongan ke empat, sanak keluarga si pewaris dalam garis menyimpang sampai
derajat ke enam.

Anak angkat tidak mempunyai hak mewaris tapi dapet jika ada wasiat

b) Ahli waris berdasarkan penggantian (bij plaatsvervulling), disebut juga sabagai ahli waris
tidak langsung (cucu-cucu pewaris)
1.1 Penggantian dalam garis lurus ke bawah, Pasal 848 KUHPerdata : hanya orang-
orang yang telah mati saja yang dapat digantikan
2.1 Penggantian dalam garis ke samping, tiap saudara kandung/tiri yang meninggal
lebih dulu digantikan oleh sekalian anaknya
3.1 Penggantian dalam garis samping, juga melibatkan penggantian anggotaanggota
keluarga yang lebih jauh, misalnya paman/keponakan, jika meninggal lebih dulu
digantikan oleh turunannya

c) Pihak ketiga yang bukan ahli waris dapat menikmati harta peninggalan, dalam hal ini
kemungkinan timbul karena KUHPerdata terdapat ketentuan tentang pihak ketiga yang
bukan ahli waris, tetapi dapat menikmati harta peninggalan pewaris berdasarkan suatu
testament/wasiat

 Pasal 838 BW merupakan orang yang tidak dapat mewaris


 Pasal 841 pengantian hak karena pewaris utama sudah mati , misal c merupakan
ahli waris utama dari a namun karena sudah meninggal digantikan oleh
anaknya(kaya waris adat)
Pihak ketiga yang tersangkut dalam warisan
Selain ahli waris dan pewaris dalam KUHPerdata, juga dikenal adanya :
1. Suatu fidei comis, ialah suatu pemberian warisan kepada seseorang ahli waris
dengan ketentuan bahwa ia berkewajiban menyimpan warisan itu dan setelah
lewatnya waktu, warisan itu harus diserahkan pad orang lain. Cara pemberian
warisan semacam ini oleh UU disebut sebagai pemberian warisan secara
melangkah
2. Executeur testamentair, pelaksanaan wasiat yang ditunjuk oleh pewaris, yang
bertugas mengawasi pelaksanaan surat wasiat secara sungguh-sungguh sesuai
dengan kehendak pewaris
3. Bewindvoerder/pengelola, seseorang yang ditentukan dalam wasiat untuk
mengurus kekayaan, sehingga para ahli waris/legataris hanya menerima
penghasilan dari harta peninggalan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar jangan
sampai kekayaan tersebut dihabiskan dalam waktu singkat oleh para ahli
waris/legataris

Hak dan kewjiban pewaris dan ahli waris


a. Hak dan kewajiban pewaris
1. Hak pewaris, timbul sebelum terbukanya harta peninggalan dalam arti sebelum pewaris
meninggal dunia berhak menyatakan kehendaknya dalam sebuah testament/wasiat, yang
berupa :
a. Erfstelling, suatu penunjukan satu/beberapa orang menjadi ahli waris untuk
mendapatkan sebagian atau seluruh harta peninggalan (testamentair erfgenaam : ahli
waris menurut wasiat)
b. Legaat, pemberian hak kepada seseorang atas dasar testament/wasiat yang khusus,
yang berupa :
*. Hak atas satu/atau beberapa benda tertentu
*. Hak atas seluruh dari satu macam benda tertentu
*. Hak vruchtgebruik, atas sebagian/seluruh warisan (Pasal 957 KUHPerdata) Orang
yang menerima legaat disebit legataris
Bentuk testament :
1. Openbaar testament, testament yang dibuat oleh seorang notaries dengan dihadiri
oleh dua orang saksi
2. Olographis testament, testament yang ditulis oleh si calon pewaris sendiri,
kemudian diserahkan kepada seorang notaries untuk disimpan dengan disaksikan
oleh dua orang saksi
3. Testament rahasia, dibuat oleh calon pewaris tidak harus ditulis tangan, kemudian
testament tersebut disegel dan diserahkan kepada seorang notaries dengan
disaksikan oleh empat orang saksi
2. Kewajiban pewaris
Merupakan pembatasan terhadap haknya yang ditentukan UU. Ia harus mengindahkan
adanya legitieme portie, yaitu suatu bagian tertentu dari harta peninggalan yang tidak
dapat dihapuskan oleh orang yang meninggalkan warisan (Pasal 913 KUHPerdata).

b. Hak dan kewajiban ahli waris


1. Hak Ahli Waris Hak ahli waris, setelah terbuka warisan, ahli waris diberikan hak untuk
menentukan sikap :
(1) Menerima secara penuh, yang dapat dilakukan secara tegas atau secara lain. Secara
tegas , jika penerimaan tersebut dituangkan dalam suatu akta yang memuat
penerimaannya sebagai ahli waris. Secara diam-diam , jika ahli waris tersebut
melakukan perbuatan penerimaannya sebagai ahli waris dan perbuatan tersebut
harus mencerminkan penerimaan terhadap warisan yang meluang, yaitu dengan
mengambil, menjual atau melunasi hutanghutang pewaris
(2) Menerima dengan reserve, (hak untuk menukar). Voorrecht van boedel beschijving
atau beneficiare annvaarding.Hal ini harus dinyatakan pada Panitera Pengadilan
Negeri di tempat warisan terbuka.akibat yang terpenting dari warisan secara
beneficiare ini adalah kewajiban untuk melunasi hutang-hutang danbeban lain si
pewaris dibatasi sedemikian rupa sehingga pelunasannya dibatasi menurut kekuatan
warisan, dalam hal ini berarti si ahli waris tersebut tidak usah menanggung
pembayaran hutang dengan kekayaan sendiri, jika hutang pewaris lebih besar dari
harta bendanya
(3) Menolak warisan, ini mungkin, jika jumlah harta kekayaan yang berupa kewajiban
membayar hutang lebih besar daripada hak untuk menikmati harta peninggalan.
Penolakan wajib dilakukan dengan suatu pernyataan kepada Panitera Pengadilan
Negeri setempat.Dalam waris BW ada lembaga penolakan waris Pasal 1057 (ahli waris
boleh menolak warisan karena di waris bw boleh menolak warisan)

2. Kewajiban ahli waris


(1) Memelihara keutuhan harta peninggalan sebelum harta peninggalan dibagi
(2) Menguburkan
(3) Mempublikasikan ( untuk mengumumkan ke orang yang pernah melakukan
perikatan dengan pewaris)
(4) Mencari cara pembagian yang sesuai dengan ketentuan dll
(5) Melunasi hutang pewaris jika pewaris meninggalkan hutang
(6) Melaksanakan wasiat jika ada

 Harta Warisan
Ada harta asal dan harta bersama , karena ada aturan baru di uu 1 tahun 1974
 Harta warisan: sudah siapa dibagi ke ahli waris
 Harta penginggalan: harta yng belom siap dibagi karena masih ada hak hak dari orang
lain (masih ada utang dll)

Terdiri dari

1. Aktiva, sejumlah bnda yang nyata ada dan/atau berupa tagihan/piutang kepda pihak
ketiga. Selain itu aktiva dapat berupa hak immaterial seperti hak cipta, hak paten
dsbnya
2. Pasiva, sejumlah hutang pewaris yang harus dilunasi pada pihak ketiga, maupun
kewajiban lainnya (menyimpan benda orang lain) Jadi obyek hukum waris adalah harta
kekayaan yang dapat berupa benda berwjud dan tidak berwujud, yang berarti hak dan
kewajiban pewaris yang lahir dari hubungan hukum kekeluargaan tidak dapat
diwariskan, kecuali hak suami/ayah untuk menyangkal anaknya
Macam Pewarisan

Dalam sistem pewarisan BW dikenal dua cara untuk memperoleh suaut warisan yaitu:

1. (Langung) Ahli waris yang memperoleh warisan bedasarkan kedudukannya sendiri


terhadap pewaris
Contoh: anak ,istri,atau suami yang hidup terlama dari pewaris
2. Ahli waris pengganti (tidka langsung), yaitu yang berhubungna dengan orang yang
berhak mewaris yang telah meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris
Contoh : misalnya seorang ayah meninggal lebih dahulu daripada kakek , maka anak
anak ayah yang meninggal itu mengantikan kedudukan ayahnya sebagai ahli waris
Dasar Hukum pengantian waris: pasal 841 BW

Pengantian tempat waris

1. Golongan 1
Penggantian tempat untuk golongan 1 boleh berlangsung terus menerus dalam garis
lurus ke bawah tanpa batas
2. Golongan 2
Penggantian tempat untuk golongan 2 boleh berlangsung terus menerus dalam garis
lurus ke samping (845 BW)
3. Golongan 4
Penggantian tempat untuk golongan IV boleh berlangsung terus menerus dalam
garis lurus ke bawah sampai derajat ke 6 (844 BW jo 846 BW)
Onwardeg

Dasar Hukum: Pasal 838 BW

Onwaardighheid adalah ketidakpantasan mewaris, dalam pasal 838 BW menyebutkan bahwa ada 4
hal yang menyebabkan sesorang ahli waris tidak patut menjadi ahli waris karena:

Sifat

Fakultatif (salah satu unsur saja terpenuhi maka dapat dikatakan sebagai onwardeg

Kewajiban

Dalam pasal 839 BW yang tidak patut menjadi pewaris harus mengembalikan harta

Akibat hukum bagi anak ahli waris ondwardeg

Ketidaktakcakapan mewaris bedasarakn surat wasiat (pasal 912 BW)

1. Orang yang telah dihukum karena membunuh pewaris


2. Orang yang telah menggelapkan ,membinasakan dan memalsukan surat wasiat
3. Orang yang dengan paksa atau kekerasan mencegah pewaris mencabu atau menggubah
surat wasiat
Contoh

Misal d tidak dapat menjadi pewaris, sehingga warisan dibagi untuk b dan d masing masing ½
sedangkan e dan f tidak dapat warisan juga

Ada pengecualian jika b dan c mati , e dan f dapat mewaris secara langsung dengna bagian masing
masing ½ (pasal 840) kalo onwardeg dasarnay pasal 840
Penolakan Warisan

Sesorang yang telah menolak warisan , maka ia bukanlah waris, dengan demikian seseorang yang
menolak warisan tidak berhak atas harta warisan dari pewaris

Syarat

Penolakan harus dilakukan dengan suatu pernyataan yang disampaikan ke panitiera pengaidlan
negeri setempat dimana warisan itu terbuka

Permohonan penolakan tersebut nantinya akan diterbitkan penetapan pengadilan yang isinya
bahwa ahli waris menolak suatu warisan dari pewaris

Dasar Hukum

Pasal 1057 – 1060 BW

jika si d menolak warisan e dan f juga tidak dapat warisan

Jika b dan c mati , maka e dan f dapet karena seakan akan anak dari a atas dasar pasal 1060 BW kalo
penolakan dasarnya 1060

Ada Kasus

Kalo mislanya anak tunggal apakah boleh menolak warisan ? terus gimana nasib utang pewarisnya?

- Boleh menolak warisan


- Maka negara yang mengolala harta warisan, namun negara tidak membyar utang si pewaris
itu jadi itu risiko si kreditor
Bagiannya 1/5 karena anak anak tsb mewaris secara langusng bukan mengantikan

Ini kalo mengantikan , jadi karena c bagiannya ½ dan d bagiannya ½ dan mereka mati oleh karena itu
digantikan oleh anak anaknya

Contoh pasal 1060

Meonolak warisan dan tidak ada ahli waris lainnya, sehingga anak anak tsb mewaris atas kedudukan
sendiri sendiri
Ini kalo mix onwardeg dan menolak warisan

Masing masing memperoleh 1/5 bagian ( kalo mereka kepenginin atau menunut sebgai ahli waris
dengan catatan tidka ada ahli waris lain yang tampil sebagia ahli waris)

Ini kalo mix meninggal sama onwardeg

C1 dan c2 merupakan ahli waris yang layak 9 (diutamakan) sehingga d1,d2, dan d3 tidak dapat

Bagian janda dibagi ½ dulu lalu dapet lagi sama dengna bagian anak anaknya (kaya hukum adat)
Anak luar kawin

Misal a dan b punya anak sebelum nikasah maka anakanya berubah statuas dari luar kawin ke anak
dalam perkawinan

Sikap Ahli Waris

Bedasarkan pasal 1023 Ada waktu bagi ahli waris untuk berfikir menentukan piihan sikap ini 4 bulan
jangka waktu

1. Menerima warisan (1044 BW)


- Segala hak dan segala kewajiban diterima oleh yg bersangkutan
- Utang dan piutang diterima oleh ahli waris
- Tidak berlaku secara mutlak asas privity of contract (pasal 1318 bw )o
- Contoh jika ada kekurangna utang 2 juta maka diambilka dari harta pribadi pewaris

2. Menerima warisan secara beneficiare/secara keuntungan (1032-1033 BW)


- Menerima warisan dengan syarat tertetu
- Misal: andaikata pewaris mempnuayi warisan yang utangnya lebih banyak maka ia akan
membayar sebasar harta yang dipunya pewaris
- Harus dimintakan penetapan ke pengadilan

3. Menolak warisan (pasal 1058-1060 BW)


- Harus dinyatakan di kepaniteraan pengadilan negeri dimana harta tsb diluang
- Dialihkan ke ahli waris lain
- Dengan demikian jika ada utang tidak bertanggung gugat

Hak hak ahli waris

1. Hak saisini (pasal 838 ayat 1 BW)


Ahli waris karena hukum memiliki barang barang , hak hak dan segala piutang dari orang
yang meninggal dunia. Hal ini disebut mereka ahli waris memiliki hak sasisi, dengan
demikian, segala aktiva dan pasiva dari pewaris beralih secara otomatis keapad segenap ahli
waris
2. Hak heriditais petito (pasal 834 -835)
Yaitu setiap ahli waris berhak melakukan penuntutan hukum untuk memperjuangkan hak
warisnya , terhadap segala mereka yang baik atas dasar hak yang sama , baik tanpa dasar
sesuatu hak pun menguasai seluruh atau sebagian harta peninggalan , seperti pun terhadap
mereka yang secara melanggar hukum telah menghentikan penguasaanya
3. Hak untuk menuntut pembagian warisan (1066)
- Jadi hari ini mati hari ini dibagi ngak masalah, tidak nunggu seperti di hukum adat
4. Hak untuk berpikir (1023)
- Apakah menerima,menolak,menerima secara benificiary
5. Hak untuk menolak warisan (pasal 1045, jo pasal 1051)

Macam Macam pewarisan Menurut BW (dasar terjadinya pewarisan)

1. Warisan ab-intestato  832 BW


- Adalah dia menerima warisan dengan cara sudah ditentukan porsinya dan siapa yg menriam
bedasarkan peraturan perundang undangan
- Memperoleh warisan karena jalur uu
- Karena hubungan daerah dan hubungan perkawinan
- Dibagi 4 golongan
1. golongan 1 (suami atau istri, anak anak, atau keturunan dari anak anak sampe
turunannya)
2. golognan 2 (ayah , ibu, saudara kandung/tiri, dan anak anak dari saudara/keponakan
(845 BW pengantian tempat)
3. golongan 3 (kakek , nenek ) 843 BW tidak boleh ada pengantian tempat
4. golongna 4 (paman, bibi, sepupu ada batasannya di pasal 861 sampe derajat ke 6)
- Kalo 4 golongan tsb tidak ada maka jatuh kepada negara (844 BW pengantian tempat)

2. Ab testamento/Warisan Testamenter  874 -875 BW


- Dibagi menjadi 2 yaitu
- Oranngya yang ngasi harus mati / beda dengan hibah kalo hibah hari ini dibuat harini ini
dikasi
Golongan golongan waris

Mewaris langusng+ harta tersebut memang untuk dia

Mewaris tidka langusng= bukan bagian dia namun orang tsb mengantikan ahli waris yang utama

Golongan 1

- Yang c dan b mewaris langsung


- Yang e dan f mewaris tidak langsung

G tidak dapat warisan karena c masih hidup (pasal 847 BW)


Golongna 2 (854 BW)

- Ayah
- Ibu
- Saudara saudara serta keturunan saudara saudaranya

Penggantian tempat golongna 2 dasarnya pasal 845 BW


Golongna ketiga (853 BW)

- Kakek
- Nenek

Cara membaginya dengan melakukan kloving (dibelah)

Karena kakek dari ayah dan ibu bisa mewaris

Misalnya e mati duluan d dapet ½ karena sudah dilakukan cloving

Jika d dan e mati (ini yang belum jelas)apakah setengahnya berpindah?


Golongan 4 (858 BW)

- Paman
- Bibi

Ada kloving

- B paman
- C bibi

 Pengantian waris ada samapai derajat keenam 861 BW


 Untuk menentukan derajat adalah setiap pancang
 Bukan diitung jumlahnya tapi naik turunnya

Jika sampai derajat keeenam gaada maka turun ke negara


Soal

Harta peninggalan tadi gimana dibagi dua dulu ta?

Pr: Sesuai soal


Perhitungna dan Pembagian Penggolongan ahli waris

1. Golongan pertama,
Yang mendapat :
- yaitu anak-anak beserta keturunannya dalam garis lurus kebawah.
- suami atau istri yang hidup terlama dari si pewaris
- Mulai tahun 1935 hak mewaris suami atau istri yang hidup terlama disamakan dengan
seorang anak yang sah (Pasal 852a KUHPerdata)

Janda perkawinan kedua Pasal 852 a BW

Bagian janda perkawinan kedua dan seterusnya tidak boleh lebih dari ¼ , syarat kumulatifnya
adalah:

- Jika ada anak anak dari perkawinan terdahulu


- Bagian janda tidak boleh lebih besar daripada bagian terkecil anak kandung
- Tidak boleh lebih dari ¼

Walaupun b adaalah janda kedua karena dari perkawinan sebelumnya tidak ada anak maka
perhitungannya tetap tidak mengikuti pasal 852 a

Kalo begini tidak pake pasal 852 a karena yang didapat oleh b tidak lebih dari 1/4
Pasal 852 a BW jo pasal 842 BW (pengantian tempat)

Dasar Hukum harus lengkap


2. Golongan kedua,
Yang dapat
- orang tua
- saudara-saudara pewaris; pada asasnya bagian orang tua disamakan dengan bagian saudara-
saudara pewaris, tetapi ada jaminan di mana bagian orang tua tidak boleh kurang dari
seperempat harta peninggalan

Macamnya:

Pasal 854 : jika pewaris tidak punya istri anak maka turun ke bapak ibu

Catatan :

- Bagian ayah dan ibu tidak boleh kurang dari 1/4


- Kalo dicontoh terkahir ayah dan ibu dikeluarin dulu terus sisanya baru dibagi
- Bila saudaranya lebih dari satu maka bagian ayah tetapminimal ¼ , sisanya 2/4 bagian
menjadi bagian semua saudara saudarannya tidak peduli berapa jumlah mereka itu

Pasal 855: jika pewaris tidak punya anak suami/istri ,bapak atau ibunya mati (salah satu)

Catatan:

- Jika anaknya 1 maka ibu atau ayah dapet ½


- Jika anaknya dua maka ibu atau ayah dapet 1/3 kemudian sisanya 2/3 dibagi ke anaknya
- Bagian ayah atau ibu tidak boleh kurang dari ¼ jadi jika punya anak lebih dari dua, bagian ibu
atau ayah tetap ¼ kemudian sisanya ¾ dibagi ke anak anaknya
- 0 saudara tiri juga terkikat
Pasal 859: Jika tidak punya saudara , anak dan istri cuman bapak ibu

Pasal 856 : jika tidak punya anak dan istri kemudian Orang tuanya dua dua sudah mati hanya
saudaranya saja

Catatan:

- Cuma dibagi ke saudara saja


- Dibaginya sama rata per kepala

Pasal 857 Orang tuanya mati dua duanya tidak punya anak atau istri tapi punya saudara tiri dan
saudara kandung

Catatan:

- Harus dilakukan kloving

Tidak boleh langusng dibagi 3


Dasar hukum pasal 857

Disamakan penyebutnya karena ada perbedaan penyebut

PR

Dasar hukum pasal 857 bw


3. Golongan ketiga,
Pasal 853 dan Pasal 854 KUHPerdata, dalam hal tidak ada gol. Pertama dan gol. Kedua, maka harta
peninggalan harus dibagi menjadi dua (kloving), setengah bagian untuk kakek-nenek pihak ayah, dan
setelah lagi untuk kakek-nenek dari pihak ibu

Jika e mati maka d dapet ½


Jika d dan e mati maka ½ berpindah ke sebelahnya
Misal d meninggal a masih punya buyut f , f itu sebenrya ahli waris ketiga namun karena ada e yg
derajatnya lebih dekat maka f gadapet

Jika e mati baru f dapet ½ bagian


Kalo gaada baru pindah ke sebeleahnya

4. Golongan ke empat,
sanak keluarga si pewaris dalam garis menyimpang sampai derajat ke enam.

Dasar hukum 858jo pasal 861 BW

- Harus ditentukan dulu dia masuk derajat keberapa


Jadi initinya di kloving dulu lalu dibagi bagi ke penerusnya

Kalo hartanya di ibu sudah lebih derajat ke 6 maka bergeser kesebelahnya , jika telah digeser ke
ayah juga sudah sampe derajat ke 6 maka berlkau pasal 832

Tanya :

Khusus golongan 3 dna 4 boleh mewaris bersamaan , dasarnya pasal 850 jo 858, jika sudah
dkloving dengan catetan tidka ada ahli waris golongan ketiga di gars 1
Kasus 855 jo 857

- Pewaris meninggalkan ayah


- Dan meninggalkan suadara suadara

Kloving setenagah bagian diakali jumlah ahli waris digaris ayah atau ibu dikali sisa harta
Anak Luar Kawin

Oversepell

Incest

Pasal 285 tentag tidka boleh merugikan

Bedasarkan ketentuan tersebut , apabila anak luar kawin diakui didalam perkawinan, maka bagian
istri atau suami serta anak anak yang ada didalam perkawinan tersebut tidak boleh dikurangi,
dengan kata lain dalam memperhitungkan bagian harta warisan suami atau istri dan anak anak
tersebut(anak yang dilahirkan dalam perkawinan) maka anak luar kawin dianggap tidak ada

1. HAK WARIS AKTIF/ anak luar kawin yang memperoleh warisan

Golongan 1
Golongan 2

Ketika sudah dikeluarkan lalu dkalikansisanya

Golongan 3

Golongna IV

Ini dikali ¼ bukan ½


Golongna 3 dan 4

B gak dapet karena c dan b masih hidup atau haris terdekat dulu

Anak luar kawin dalam perkawinan

X tidak bolehmerugikan c namun boleh merugikan b

- Tentukan bagian x dulu


- Bgaian c keluarkan
- Kemudian x memperloeh bagian sisanya
Anak Luar kawin punya anak luar kawin

2. HAK WARIS PASIF/ yang menjadi pewaris


Testament/Wasiat

Kalo disoal tidak ada wasiat , maka tidak usah menggunakan legitemie protie

Dasar Hukum

Pasal 875

Prinsipnya

Pemberian ke sesoarang yang daya kerjanya berlaku saat pewaris meninggal

Dibedakan jadi dua

- Isinya
 Pengankatan waris (954)(erfstellling)
Hanya menyebutkan bagian yang ia terima
Contoh : ½.100 %
Konseskuensi : bertanggung gugat terhadap utang utang pewaris/sama tnaggung jawabnya
dengan ahli waris laiinya

 Hubah wasiat (957)’


Ada benda tertentu yang disebutkan
Contoh: jika saya meninggal dunia saya akan memberikan mobil kepada...
Konsekuensi: tidak bertanggung ggugat terhadap utang utang pewaris

- Bentuknya
1. Wasiat olografis
Pasal 932 BW
Wasiat yang seluruhnya ditulis oleh pewaris
Wasiat ini punya daya kerja kalo didaftarkan ke notaris

2. Wasiat Umum / openbaar acta


Pasal 938
Waisat yang dibuat oleh notaris
Wasiat yang dibuat tidka harus di tempat tinggal pewaris

3. Wasiat rahasia
Pasal 940
Dibuat oleh pewaris ,ditanda tangani, diberi tnaggal ,
Tidka diketahui notarisnya, jadi saat diserahkan ke notaris , notaris tidak bisa membaca
Sehingga notaris harus membuat acta van depot= akta penyimpanan

4. Wasiat luar biasa /wasiat darurat


Pasal 946,947,948
Ada tiga kondisi
1. Dalam keadaan perang
2. Perjalanan laut,
3. Penyakit menular
Ada jangka waktunya yaitu 6 bulan , kalo 6 bulan ngak mati mati maka gugur

Semua ini harus dijalankan ahli waris dulu selama bisaa dijalankan

Surat keterangan waris

Legitime Portie

Dasar Hukum

Pasal 913

 Merupakan salah satu bentu bahwa hukum perdata tidak semua bersifat regelend tapi ini
dwingen

Kalo wasiat nya melebihi legtime protie maka legetime protie dikeluarkan lebih dahulu lalu sisianya
buat wasiat

Dibagi

- Adcedentent (pasal 915) keatas


- Decedentent (anak di pasal 914 ) dan (alk di pasal 916)

1/ lp baru sisanya di kasi ke anak luar


Halaman 97

Anak luar kawin

Ontferd

Pemecatan sebagai ahli waris

Karena c dan d pecat karena c dan d mempunyai bagian LP maka dapat menuntut LP, tapi kalo b
tidak punya hanya punya hak 1/2 dari harta peninggalan,

A dalam suart wasiat mengakt y sebagai satu satunya ahli waris

Secara ridak langsung mengonterft bcd

Harus ditulis ont


Ini contoh yang kesamping

Dacari waris golongan berapa dulu yaitu pasal 852

Kemudian legitme portienya termasuk pasal 914

Kemudian dikelompokan ke tiga macam ahli waris (didasarkan pada pasal 916 a)

Karena b bukan ahli waris ab intentato maka b dianggap tidak ada

Kemudian bedasarkan pasal 852 c,d,e,f adalah ¼


Kemudian lp untuk tiga anak atau lebih adalah ¾ sehingga lpnya masing masing adalah ¾ dikali ¼

Kemduian bagiannya Y adalah BB bersikbardil

Baginnya y adalah 4/16 karena cdef menuntut LPNYA

Sehingga b hanya dapat ½ harta peninggalan

Contoh pemabgian waris yang keatas

Waris golongan : 859 BW

Untuk Lpnya : 915 bw

Kalsifikasinya

Ab instentato b, yang dapet cuman b karena ini golongan 2 nya masih hidup

Non inintonya: c,d,e


Legitamarits: x

Maka lp dari b adalah yang biru

C,d, e nol

Kalo menentuyng lp maka lpnya didahuukan

Ini kalo bagian yagn diberikan adalah 3/8

Testeramen dijalankan dahulu maka sisianya adalah 9/10

Anda mungkin juga menyukai