Anda di halaman 1dari 2

Uji Normalitas Data

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model variabel mempunyai

distribusi data yang normal atau mendekati (Ghozali, 2011).Pengujian terhadap normalitas data

menggunakan uji Shapiro-wilk. rumus dari perhitungan uji shapiro wilk sebagai berikut.

[∑ ]
k 2
1
T 3= ai ( X n−i+1− X i )
D i=1

Keterangan:

X n−i +1 = Observasi n−i+1

Xi = Observasi ke i pada data

n
D=∑ ( X i− X ) , X i = Observasi ke i pada data, X = Rata-rata data
2

i=1

Dengan mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka kemudian dapat

ditentukan alat uji untuk menguji hipotesis yang telah dikembangkan sebelumnya. Jika data

tersebut berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t paired

samples. Tetapi jika data yang diteliti tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis

dilakukan dengan uji Wilcoxon paired samples. Langkah-langkah yang digunakan dalam uji

Shapiro-wilk adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

H 0 : data berdistribusi normal

H 1 : data tidak berdistribusi normal

b. Menetukan level siknifikan (α )

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian adalah 5%

c. Menentukan kriteria pengujian


Pengujian normalitas data menggunakan uji Shapiro-wilk, dengan kriteria:

H 0 diterima jika p- value>¿ α

H 1 diterima jika p- value<α

d. Menarik kesimpulan dari hipotesis yang diajukan

1) Jika p- value>¿ α , maka data berdistribusi normal

2) Jika p- value>¿ α , maka data tidak berdistribusi normal

Ghizali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai