Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

HTML dan CSS

1. HTML
1.1. Pengertian
HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language. HTML merupakan bahasa
markup yang dijadikan sebagai standar dalam pembuatan halaman web. Dengan
HTML kita dapat membuat halaman web yang tersusun sebagai blok menggunakan
elemen-elemen HTML seperti tag dan atribut.

1.2. Struktur HTML


Sebuah halaman HTML memiliki ekstensi file .html. Dalam sebuah dokumen
HTML terdiri dari blok-blok elemen HTML. Sebuah elemen HTML terdiri dari tag
dan atribut HTML. Tag adalah individu dari struktur html, kita harus membuka dan
menutup tag dengan garis miring seperti ini <h1> </h1>. Ada beberapa variasi dengan
tag beberapa di antaranya adalah tag self-closing yang tidak perlu ditutup dan ada juga
tag kosong yang bisa kita tambahkan atribut apa saja di dalamnya. Atribut adalah
properti tambahan dari tag html yang mendefinisikan properti dari setiap tag html
seperti width, height, control, loop, input, dan autoplay. Atribut ini juga membantu
menyimpan informasi dalam meta tag dengan menggunakan atribut name, content, dan
type attributes.

Secara lengkap sebuah dokumen HTML memiliki struktur sebagai berikut:


1. <!DOCUMENT html> : merupakan tag yang digunakan untuk menyimpan informasi
versi dari HTML yang dibuat. Secara default versi html yang dimuat adalah versi 5.
2. <html></html> : tag ini merupakan dasar dari elemen html. Tag <html> merupakan
parent tag dari semua element dan tag html, bahkan tag <head> dan <body> juga
merupakan child dari tag <html>.
3. <head> : tag head digunakan untuk menyimpan informasi meta data, judul sebuah
halaman, halaman CSS dan lain-lain. Atribut yang dimuat dalam tag ini tidak akan
ditampilkan kepada pengguna. Hal tersebut karena tag yang ditulis dalam tag <head>
digunakan sebagai referensi dan watermark dari penyusun dokumen html.
4. <body> : tag body digunakan menampilkan semua data yang meliputi teks, gambar
hingga hyperlink. Semua konten yang ada dan ditampilkan pada halaman html akan
dimuat di dalam tag ini.

1.3. Semantic Element


Semantic element adalah sebuah cara untuk mendeskripsikan suatu struktur
HTML agar mudah dibaca oleh manusia. Elemen HTML seperti <header>, <footer>
dan <article>. Elemen-elemen termasuk semantic elemen karena mendiskripsikan
tujuan dari beuah elemen dan jenis konten yang ada di dalamnya. Tujuan awal adanya
semantic elemen adalah untuk membantu menata elemen karena pada awal
perkembangan HTML banyak programmer yang menggunakan tabel dan div.
Meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya salah namun kurang mudah dibaca oleh
programmer lain. Selain itu HTML semantic juga sangat bagus untuk SEO (Search
Engine Optimize). Berikut perbandingan antara HTML non semantic dan HTML
semantic.

Pada gambar di atas HTML non semantic (kanan) akan terlihat lebih panjang dan
kurang mudah dibaca daripada HTML semantic (kiri).
Terdapat kurang lebih 100 elemen semantic, namun umunya yang dipakai adalah:
• <article>
• <aside>
• <details>
• <figcaption>
• <figure>
• <footer>
• <header>
• <main>
• <mark>
• <section>
• <summary>
• <time>

1.4. Tag dan Atribut


1.4.1. Tag
a. Tag Dasar HTML
1. Heading
Heading merupakan tag yang digunakan untuk membungkus kalimat yang
menjadi judul atau sub judul dalam dokumen HTML, dengan berbagai
ukuran yang berbeda. Pada dasarnya untuk menyatakan suatu Heading,
digunakan tag <hx> dimana x adalah level 1 sampai 6. Tag heading
merupakan tag yang berpasangan atau tag yang memerlukan tag pembuka
dan penutup.

2. Paragraf
Untuk membuat sebuah paragraf bisa menggunakn tag <p></p>. Sebuah
paragraf selalu dimulai dari baris baru dan di browser akan otomatis
menambahkan jarak atas dan bawah antara paragraf.
3. Line Breaking
Jika kita biasa menggunakan tombol Enter untuk ganti baris, maka hal itu
tidak berlaku dalam penulisan dokumen HTML. Seberapa banyak kita
memencet tombol Enter, maka tidak akan dianggap sebagai enter. Dalam
HTML tag line break dapat digunakan untuk membuat baris baru layaknya
fungsi tombol enter pada keyboard. Line break menggunakan tag <br>
tanpa pasangan.
b. Text Formating
Jika kita akan membuat sebuah website, dapat dipastikan kita juga kan
menyajikan informasi-informasi yang diperlukan. HTML juga
mendefinisikan elemen khusus, untuk mendefinisikan teks dengan makna
khusus. HTML menggunakan unsur-unsur seperti dan untuk memformat
output, seperti teks tebal atau miring. Beberapa tag yang dapat digunakan
unutk melakukan formatting text:

• teks tebal (bold) : menggunakan tag <b></b>


• teks penting (strong): menggunakan tag <strong></strong>
• teks miring (italic) : menggunakan tag <i></i>
• teks menekankan (emphasis) : menggunakan tag <em></em>
• teks menandai (mark) : menggunakan tag <mark>
• teks kecil (small) : menggunakan tag <small>
• teks mencoret (delete) : menggunakan tag <del>
• teks sisipan (insert) : menggunakan tag <ins>
• pangkat dibawah (subscript) : menggunakan tag <sub>
• pangkat di atas (superscript) : menggunakan tag <sup>
c. List
List/ daftar merupakan bentuk umum yang biasa kita gunakan untuk
menampilkan daftar dengan urutan tertentu. Dalam HTML, dikenal dua
istilah list : ordered list dan unordered list.
1. Ordered List (daftar berurutan)
Ordered list adalah suatu metode mengurutkan daftar dengan
menggunakan angka, abjad dan angka romawi pada HTML. Dalam
ordered list ini akan ada dua jenis elemen yang dibutuhkan yaitu <ol> yang
merupakan singkatan ordered list dan <li> yang merupakan singkatan list
item.

2. Unordered List (daftar tidak berurutan)


Unordered list adalah metode mengurutkan daftar dengan menggunakan
symbol atau karakter spesial pada HTML. Nama lain dari unordered list
sendiri adalah bullet list. Bullet atau onordered list ini umumnya
digunakan apabila kita ingin membuat suatu daftar yang terlepas dari suatu
urutan-urutan tertentu. Untuk list jenis ini, pembuatannya sangat mirip
dengan Ordered list, hanya saja ada perbedaan pada jenis syntax yang
digunakan dimana unordered list akan menggunakan <ul>.

d. Table
Tabel merupakan struktur yang digunakan untuk menampilkan informasi
dalam bentuk baris dan kolom. pada HTML, untuk pembuatan tabel
menggunakan tag <table>, dan menggunakan tag <tr> untuk membuat baris
dan <td> untuk membuat kolom.
Untuk lebih mudah memahami dalam pembuatan table pada HTML, berikut
saya sajikan penjelasan tag yang terlibat dalam pembuatan table pada
HTML.
Tag <table> merupakan tag pembuka dalam membuat sebuah table pada
html, tanpa <table> ini, penggunaan <tr> dan <td> tidak bisa difungsikan
dengan baik. <tr> atau dikenal dengan table row merupakan tag yang
digunakan untuk membuat baris dalam table HTML. <td> atau dikenal
dengan table data merupakan tag yang digunakan untuk membuat kolom
dalam baris. Dan tag <th> untuk membuat table head atau bagian kepala pada
table.
e. Tautan/ Link/ Hyperlink

Link atau hyperlink merupakan komponen utama dari HTML yang


digunakan untuk menghubungkan antar elemen atau antar halaman. Link
bisa diletakkan pada teks maupun gambar. Tag link memiliki ciri khusus
akan merubah tag child-nya menjadi berwarna biru dan memiliki garis
bawah jika digunakan untuk membungkus elemen teks. Umumnya tag link
tidak bisa dipisahkan dari atribut berikut:

Atribut Fungsi
href Menuju url suatu page html
name Memberikan nama pada bagian tertentu pada dokumen

target Menunjukkan target ditampilkannya link


title Menampilkan judul dari link ketika tag link disorot
menggunakan kursor

Selain digunakan untuk berpindah antar halaman html, tag link juga bisa
digunakan untuk menuju section dari sebuah halaman html. Jika digunakan
untuk menuju halaman lain atribut href pada link diisi nama halaman yang
dituju, untuk menuju section dari satu halaman atribut href diisi dengan nama
halaman yang sama dan ditambahkan ‘#nama_section’. Berikut ini contoh
penulisan sintag link untuk sebuah section.

f. Gambar
Untuk menampilkan gambar dapat digunakan tag <img>. Secara teknis
gambar tidak dimasukkan ke dalam sebuah halaman web, tetapi ditautkan ke
dalam halaman web. Tag <img> meneyimpan referensi dari URL/ lokasi file
gambar. Tag <img> tidak bisa terpisahkan dari atribut src dan alt. Atribut src
(source) untuk menentukan URL/ lokasi gambar. Atribut alt (alternative)
digunakan untuk menampilkan text label jika gambar gagal dimuat di
halaman web.
g. Tombol
Untuk membuat sebuah tombol dalam sebuah halaman web dapat
menggunakan tag <button></button>. Sebuah tombol adalah elemen yang
dapat diklik untuk menjalankan aksi tertentu.

h. Form dan Input


Untuk membuat form/ formulir dalam sebuah halaman web digunakan tag
<form></form>. Namun untuk membuat form yang fungsional dibutuhkan
elemen lain seperti input, text area, select, radio, check box, maupun button.
1. Input
Tag <input> digunakan untuk membuat inputan pengguna yang
interaktif. Input tag memiliki banyak jenis dan wajib menyertakan atribute
type untuk menentukan jenis input. Terdapat berbagai jenis type input:
Type Keterangan
<input type="button"> Membuat input dengan tampilan seperti tombol
<input type="checkbox"> Membuat input dengan tampilan checkbox/
centang
<input type="color"> Membuat input yang menampilkan color picker/
pemilihan warna
<input type="date"> Membuat input tanggal (thun, bulan, hari)
<input type="email"> Membuat input dengan format email
<input type="file"> Membuat input unutk memilih file
<input type="hidden"> Membuat input yang tersembunyi/ tidak tampil di
browser
<input type="image"> Membuat input dengan gambar sebagai tombol
submit/ mengirimkan form
<input type="month"> Membuat input untuk bulan
<input type="number"> Membuat input dengan format hanya angka
<input type="password"> Membuat input yang dapat menyembunyikan nilai
inputnya
<input type="radio"> Membuat input dengan tampilan radio/ pilih salah
satu
<input type="range"> Membuat input untuk memilih rentang nilai
<input type="reset"> Membuat tombol unutk melakukan reset/
mengkosongkan form
<input type="search"> Membuat text field yang digunakan unutk
melakukan pencarian
<input type="submit"> Membuat tombol untuk mengirimkan form
<input type="tel"> Membuat input khusus format nomor telepon
<input type="text"> Membuat inputan berupa text satu baris
<input type="time"> Membuat input waktu
<input type="url"> Membuat input dengan fromat URL/ Link
<input type="week"> Membuat input memilih minggu dalam satu bulan

2. Text Area
Jika <input type="text"> digunakan unutk melakukan input tipe text satu baris
maka untuk melakukan input multi baris dapat digunakan <textarea>. Input
jenis ini dapat menampung jumlah karakter yang tidak terbatas panjangnya.

3. Select
Merupakan jenis input yang menampilkan daftar pilihan ke bawah. Tag
<select> memerlukan child elemen <option> untuk menampilkan pilihannya.

4. Label
Tag <label> sebenarnya bukan merupakan elemen unutk menambil input dari
pengguna. Tag label digunakan unutk memberikan label nama field input agar
mempermudah pengguna dalam memahami field input.
1.4.2. Atribut
Penggunaan atribut bergantung pada jenis tag HTML yang digunakan. Secara
umum ada beberapa atribut yang biasa digunakan:

Atribut Tag Keterangan

accept <input> Menentukan jenis file apa yang bisa diterima oleh
server (hanya untuk type="file")

action <form> Menentukan kemana form akan dikirmkan saat klik


submit

alt <area>, <img>, <i Menentukan label text jika elemen gagal ditampilkan
nput>

checked <input> Menentukan apakah <input> otomatis dipilih saat


memuat pertama kali (untuk type="checkbox" or
type="radio")

class Global Attributes Menentukan nama class sebuah elemen

colspan <td>, <th> Menntukan banyak kolom yang digabungkan

data-* Global Attributes Digunakan unutk menyimpan suatu nilai khusus

datetime <del>, <ins>, <ti Menentukan tanggal dan waktu


me>

disabled <button>, <fields Mematikan sebuah elemen/ input agar tidak bisa
et>, <input>, digunakan
<optgroup>, <opt
ion>, <select>, <t
extarea>

for <label>, <output> Menentukan hubungkan antara label dan input

height <canvas>, <embe Mennetukan tinggi susatu elemen


d>, <iframe>, <i
mg>, <input>, <o
bject>, <video>

hidden Global Attributes Menyembunyikan suatu elemen

href <a>, <area>, <bas Menentukan URL suatu elemen


e>, <link>
id Global Attributes Menentukan id unik dari sebuah elemen

max <input>, <meter> Menentukan nilai maksimal suatu elemen


, <progress>

maxlength <input>, <textare Menentukan panjang karakter maksimal sebuah elemen


a>

method <form> Menentukan jenis HTTP method sebuah form

min <input>, <meter> Menentukan nilai minimal suatu elemen

multiple <input>, <select> Menentukan apakah pengguna dapat memasukkan dua


nilai atau lebih

name <button>, <fields Menentukan nama elemen


et>, <form>, <ifra
me>, <input>, <m
ap>, <meta>, <ob
ject>, <output>, <
param>, <select>,
<textarea>

placeholder <input>, <textare Menentukan deskripsi singkat


a>

readonly <input>, <textare Menentukan elemen hanya dapat dilihat


a>

required <input>, <select> Menentukan bahwa elemen form wajib diisi


, <textarea>

rowspan <td>, <th> Menentukan bentang baris pada tabel

selected <option> Menentukan sebuah pilihan dipilih

src <audio>, <embed Menentukan URL sebuah media


>, <iframe>, <im
g>, <input>, <scri
pt>, <source>, <tr
ack>, <video>

style Global Attributes Menentukan iniline CSS sebuah elemen

type <a>, <button>, <e Menentukan type elemen


mbed>, <input>,
<link>, <menu>,
<object>, <script
>, <source>, <styl
e>

value <button>, <input Menentukan nilai sebuah elemen


>, <li>, <option>,
<meter>, <progr
ess>, <param>

width <canvas>, <embe MEnentukan lebar sebuah elemen


d>, <iframe>, <i
mg>, <input>, <o
bject>, <video>

1.5. Meta Data


Definisi metadata secara sederhana dapat diartikan sebagai data tentang data
(data about data). Namun definisi tersebut masih belum lengkap karena metadata tidak
sesederhana itu. Salah satu ciri dari metadata adalah data tersebut harus terstruktur.
Jadi definisi yang tepat untuk menggambarkan metadata adalah data terstruktur
tentang data (structured data about data). Definisi tersebut masih sederhana dan belum
sepenuhnya menjelaskan lebih detail tentang metadata. Task Force on Metadata
CC:DA (committee on cataloguing: description and access) dari ALA (American
library association) menjelaskan secara lebih detail tentang metadata yaitu data yang
terstruktur, ditandai dengan kode agar dapat diproses oleh komputer, mendeskripsikan
ciri-ciri satuan-satuan pembawa informasi, dan membantu identifikasi, penemuan,
penilaian dan pengelolaan satuan pembawa informasi tersebut.
Metadata adalah informasi yang ditanam pada sebuah file yang isinya berupa
penjelasan tetang file tersebut. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari
suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file atau data itu nantinya dalam
suatu basis data (Putu Laxman Pendit 2007). Jika data tersebut dalam bentuk document
docx metadatanya berupa keterangan mengenai name file, content created, date last
saved, content type, pages, word count, character count, line count, paragraph count,
size, date created, date modified, date accessed, computer dan masih banya lagi. Jika
dalam bentuk pdf metadatanya berupa name, type, foder path, size, date created, date
modified, attributes, owner dan computer. Untuk jenis data gambar jpg, metadata
mengandung informasi mengenai siapa pemotretnya, kapan pemotretannya, dan
setting kamera pada saat dilakukan pemotretan. Untuk audio jenis mp3 bisa tambahan
metadatanya berupa album, year, genre, length, bit rate dan rekaman yang dipakai
lainnya. Untuk jenis video mp4 metadatanya bisa berupa seperti mp3 dengan tambahan
frame width, frame height, date rate, total bitrate, frame rate, channels dan jenis
perekam video lainnya. Metadata direkam komputer secara otomatis saat sebuah file
dibuat, sehingga bisa diketahui kapan file dibuat, siapa user pembuatnya, berapa
ukuran filenya, demikian juga ekstensinya. Namun demikian, metadata juga dapat
disusun secara manual. Untuk mengedit dan membaca metadata sebuah file, digunakan
software pengolah metadata.

Adapun jenis metadata file antara lain :

1. Metadata deskriptif

Data yang dapat mengidentifikasi sumber informasi sehingga dapat digunakan


untuk memperlancar proses penemuan dan seleksi. Cakupan yang ada pada data ini
adalah pengarang, judul, tahun terbit, tajuk subjek atau kata kunci dan informasi
lain yang proses pengisian datanya sama dengan katalog tradisional.

2. Metadata administratif

Data yang tidak hanya dapat mengidentifikasi sumber informasi tapi juga cara
pengelolaanya. Cakupan dari data ini adalah sama dengan data deskriptif hanya saja
ditambah dengan pembuat data, waktu pembuatan, tipe file, data teknis lain. Selain
itu data ini juga mengandung informasi tentang hak akses, hak kekayaan intelektual,
penyimpanan dan pelestarian sumber informasi.

3. Metadata stuktural

Data yang dapat membuat antara data yang berkaitan dapat saling berhubungan satu
sama lain. Secara lebih jelas, Metadata ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antara berkas fisik dan halaman, halaman dan bab dan bab dengan buku sebagai
produk akhir.
Ada beberapa skema metadata file diantaranya sebagai berikut ini.

1. Semantic

Dalam kaitannya dengan metadata, semantik dapat diartikan sebagai makna kata.
Lebih jelasnya adalah kesepakatan untuk membuat istilah yang digunakan untuk
mewakili suatu makna. Selain itu, terkadang juga diberi keterangaan tentang status
pada istilah tersebut.

2. Content

Dalam hal ini, konten bisa diartikan sebagai cara mengisi semantic. content tersebut
bisa berupa peraturan untuk kriteria pengisian unsur skema atau peraturan untuk
nilai-nilai unsur.

3. Sintaksis

Sintaksis dalam skema metadata dapat berarti sebagai machine readible (dapat
dibaca mesin) atau dengan kata lain bahasa pemrogaman. Sehingga semantic dan
content yang telah dibuat dapat dibaca oleh mesin.

Berikut ini contoh metadata berdasarkan skema metadata :

1. CDWA (Categories for Descriptions of Works of Art), skema untuk deskripsi karya
seni.

2. DCMES (Dublin Core Metadata Element Set), skema umum untuk deskripsi
berbagai macam sumber digital.

3. EAD (Encoded Archival Description), skema untuk menciptakan sarana temu


kembali pada bahan kearsipan (archival finding aids) dalam bentuk elektronik.

4. GEM (Gateway to Educational Materials), skema untuk bahan pendidikan dan


pengajaran.

5. MARC (Machine Readable Cataloguing), skema yang digunakan di perpustakaan


sejak tahun 1960-an untuk membuat standar cantuman bibliografi elektronik.
6. METS (Metadata Encoding and Transmission Standard), skema metadata untuk
obyek digital yang kompleks dalam koleksi perpustakaan.

7. MODS (Metadata Object Description Standard), skema untuk deskripsi rinci


sumber-sumber elektronik.

8. MPEG (Moving Pictures Experts Group) MPEG-7 dan MPEG-21, skema untuk
rekaman audio dan video dalam bentuk digital.

9. ONIX (Online Information Exchange), skema untuk data bibliografi pada penerbit
dan pedagang buku.

10. TEI (Text Encoding Initiative), skema untuk encoding teks dalam bentuk
elektronik menggunakan SGML dan XML, khususnya untuk peneliti teks di bidang
humaniora.

11. VRA (Visual Resources Association), skema untuk deskripsi karya visual dan
representasinya.

2. CSS
2.1. Pengertian
Setelah Anda memahami dasar-dasar HTML, langkah selanjutnya disarankan untuk
mempelajari lebih lanjut HTML dan CSS pada saat yang bersamaan. Ini karena HTML
jauh lebih menarik dan menyenangkan untuk dipelajari ketika Anda menerapkan CSS,
dan Anda tidak dapat mempelajari CSS tanpa mengetahui HTML. Jika HTML
digunakan untuk mendefinisikan stuktur dan semantik konten anda. CSS digunakan
untuk mengatur style tampilan. Contohnya, kita bisa memberikan warna, mengatur
font, ukuran, jarak dari konten membagi kanvas tampilan menjadi beberapa kolom,
menambahkan animasi dan memberikan dekorasi lainnya.

2.2. CSS Syntax


Untuk memahami contoh penulisan syntax CSS perhatikan gambar berikut.
Gambar 1 Contoh Kode CSS

Gambar 1 merupakan contoh penulisan sederhana CSS. Berdasarkan Gambar 1,


struktur CSS setidaknya terdiri dari komponen selektor, property dan value.
Selector adalah elemen/tag HTML yang ingin diberi style. Anda dapat menuliskan
langsung nama tag yang ingin diberi style tanpa perlu menambahkan tanda <>. Pada
contoh kode CSS di atas, kita akan memberi style pada seluruh tag h1 yang terdapat
dalam file HTML. jJika tag HTML yang ingin diberi style memiliki ID, anda dapat
menuliskan nama ID tersebut dengan diawali tanda kress (#). Jika tag yang diberikan
style memiliki kelas, maka penulisan selektor dilakukan dengan menambahkan
karakter titik (.) dan diikuti nama kelas. Perhatikan contoh berikut ini.

Gambar 2 Contoh Selektor dengan class dan ID Pada CSS

Pada Gambar 2 baris 1 merupakan contoh penulisan selektor CSS menggunakan class.
Penulisan CSS dimulai dengan simbol titik (.) dan diikuti nama kelas. Baris 8
merupakan selektor CSS menggunakan ID.
2.3. CSS Selector
CSS selektor merupakan komponen pertama dari aturan penulisan CSS. Selektor akan
mengalamatkan nilai properti dan aturan dari CSS pada elemen yang telah ditentukan.
Contoh penulisan selektor sudah dijelaskan pada Gambar 2. Pada pembahasan
sebelumnya kita sudah belajar bagaimana mengalamatkan selektor dengan beberapa
cara. Sebagai contoh kita bisa memasangkan tag elemen HTML sebagai selektor,
menggunakan kelas atau ID.

2.3.1. Selector Lists


Selektor list adalah cara menggabungkan komponen CSS yang sama dalam satu
baris kode sehingga aturan bisa diterapkan dalam semua selektor. Perhatikan
contoh berikut :

Gambar 3 Contoh selektor Lists

Pada Gambar 3 baik selektor h1 dan .special memiliki nilai properti yang sama.
Karena memiliki nilai properti yang sama, penulisan CSS tersebut bisa diringkas
dalam satu baris seperti gambar berikut.

Gambar 4 Penulisan Selektor List


Selain menggunakan pola penulisan pada Gambar 4, untuk memudahkan dalam
pembacaan kode penulisan selektor list juga bisa dilakukan seperti contoh
berikut.

Gambar 5 Penulisan Selektor List

2.3.2. Jenis-jenis selector


Ada beberapa jenis selektor CSS yang biasa digunakan untuk melakukan
penulisan CSS.
1. Type, class dan ID selector
2. Attribute selector
3. pseudo-classes dan pseudo-element selector

Type, class dan ID selector merupakan penulisan CSS dengan cara memberikan
nilai properti pada tag HTML secara langsung. Sebagai contoh memberikan nilai
properti CSS pada tag h1, atau pada kelas .article, dan pada id #unique.
Perhatikan contoh berikut ini :
Gambar 6 Type, .article dan ID selector

Attribute selector digunakan untuk memilih elemen atribut yang spesifik. Atribut
selector akan memilih elemen berdasarkan keberadaan atribut tertentu pada
HTML. Sebagai contoh penulisan CSS attribute selecktor.

Gambar 7 Attribute selector

Dalam selector, terdapat berapa jenis deklarasi selektor. Adapun jenis deklarasi
tersebut meliputi :
1. Attribute Selector dengan nilai spesifik, merupakan attribute selector yang
digunakan untuk memberikan properti CSS pada atribut dan nilai yang
spesifik. Sebagai contoh, kita akan memberikan background kuning pada
setiap tag link dengan atribute target blank. Perhatikan contoh berikut.

2. Attribute selector menggunakan simbol ~. Attribute selector dengan simbol ~


akan memberikan properti CSS pada attribut yang memuat value yang telah
ditentukan. Sebagai contoh, kita akan memberikan border/garis pada elemen
apapun yang memuat value “flower”.
Apabila kita menjalankan skrip diatas, maka elemen yang memuat nilai “flower”
akan mempunyai garis tepi, sedangkan elemen yang tidak memuat nilai “flower”
tidak akan memiliki garis tepi.

3. Attribute selector menggunakan simbol =. Dengan menambahkan simbol =


pada attribute selector, kita bisa memberikan properti CSS yang sama pada
elemen yang berbeda dengan spesifik nilai yang ditentukan dan diikuti
karakter -. Perhatikan contoh berikut.

Apabila skrip diatas dijalankan, maka setiap elemen yang mempunyai awalan
(prefix) top dan diikuti karater – akan memiliki warna latar belakang kuning.
4. Attribute selector dengan simbol ^. Selektor yang diikuti simbol ^ digunakan
untuk memilih elemen HTML tertentu yang dimulai dengan nilai spesifik
yang telah ditentukan. Berbeda dengan simbol -, semua elemen dengan nilai
yang telah ditentukan akan memiliki properti yang sama. Perhatikan contoh
berikut ini.

Apabila skrip diatas dijalankan, semua element yang spesifik dengan awalan
“top” akan memiliki latar belakang kuning.

5. Attribute selector dengan simbol $. Apabila simbol – dan ~ digunakan untuk


memberikan properti CSS dengan awalan yang sama. Simbol digunakan
untuk memberikan properti CSS yang sama dengan akhiran nilai yang
spesifik. Perhatikan contoh skrip berikut.
Apabila skrip diatas dijalankan, setiap elemen HTML yang mempunyai nilai
akhiran test akan mempunyai latar belakang kuning.

6. Attribute selector dengan simbol *. Apabila simbol ~ digunakan untuk


memberikan properti CSS dengan awalan yang sama. Simbol digunakan
untuk memberikan properti CSS yang sama dengan akhiran nilai yang
memuat nilai yang ditentukan. Perhatikan contoh skrip berikut.
Apabila skrip diatas dijalankan maka setiap elemen yang memuat nilai “te”
akan mempunyai latar belakang yang sama berwarna kuning.

2.4. CSS Value dan unit


Setiap properti yang digunakan dalam CSS memiliki tipe nilai yang mendefinisikan
kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk properti tersebut. Dalam spesifikasi CSS
dan halaman properti, kita bisa melihat nilai dari masing-masing type CSS yang
dikelompokkan dalam kurung kurawal seperti <color> atau <length>. Kita juga bisa
menyebut CSS value dengan nama tipe data. Jenis nilai dalam CSS digunakan untuk
mendefinisikan kelompok nilai yang diperbolehkan untuk mengisi sebuah tipe data.
Sebagai contoh, untuk mengisi tipe data <color> dalam CSS kita bisa menggunakan
fungsi rgb() atau nilai hex dan kode warna. Hal yang perlu kita garis bawahi dalam
menentukan nilai CSS adalah, setiap nilai yang kita gunakan untuk mengisi tipe data
<color> memiliki kompabilitas pada masing-masing browser. Berikut ini akan dibahas
mengenai beberapa jenis value dan unit yang biasa digunakan dalam CSS.

2.4.1. Numbers
Ada beberapa jenis nilai angka yang sering kita gunakan dalam CSS. Perhatikan
tabel berikut untuk memahami jenis nilai angka dalam CSS.

Tipe data Deskripsi


<integer> Semua bilangan seperti 1926 atau -55
Tipe data <number> digunakan untuk merepresentasikan nilai desimal.
<number> Tetapi tidak menutup kemungkinan tipedata <number> juga digunakan
untuk untuk bilangan non desimal seperti 0.255, 128, atau -1.2.
Tipe data <dimension> adalah tipe data bilangan yang diikuti oleh unit
yang melekat pada nilai. Sebagai contoh 45deg, 5s, atau 10px. Tipe
<dimension>
data <dimension> terdiri dari <length>, <angle>, <time>, dan
<resolution>.
Tipe data <percentage> digunakan untuk mengisi nilai dengan
mengambil pecahan nilai elemen lain. Sebagai contoh 50%. Nilai
<percentage>
percentage relatif terhadap kuantitas nilai komponen lainnya. Sebagai
contoh , panjang sebuah elemen selalu relatif dengan nilai parent-nya.

2.4.2. Lengths
Dalam CSS ukuran dua jenis ukuran panjang, relative dan absolute.
a. Absolute
Panjang jenis absolute memiliki nilai yang selalu sama dan tidak bergantung
pada nilai lainnya.

Unit Nama Setara dengan


cm Centimeters 1cm = 37.8px = 25.2/64in
mm Millimeters 1mm = 1/10th of 1cm
Q Quarter-millimeters 1Q = 1/40th of 1cm
in Inches 1in = 2.54cm = 96px
pc Picas 1pc = 1/6th of 1in
pt Points 1pt = 1/72nd of 1in
px Pixels 1px = 1/96th of 1in

b. Relative
Panjang jenis relative merupakan nilai CSS yang bergantung dengan lainnya.
Seperti ukuran font elemen parent atau ukuran viewport.

Unit Relative dengan


em Font size of the parent, in the case of typographical properties
like font-size, and font size of the element itself, in the case of
other properties like width.
ex x-height of the element's font.
ch The advance measure (width) of the glyph "0" of the element's
font.
rem Font size of the root element.
lh Line height of the element.
rlh Line height of the root element. When used on the font-
size or line-height properties of the root element, it refers to the
properties' initial value.
vw 1% of the viewport's width.
vh 1% of the viewport's height.
vmin 1% of the viewport's smaller dimension.
vmax 1% of the viewport's larger dimension.
vb 1% of the size of the initial containing block in the direction of
the root element's block axis.
vi 1% of the size of the initial containing block in the direction of
the root element's inline axis.
svw, svh 1% of the small viewport's width and height, respectively.
lvw, lvh 1% of the large viewport's width and height, respectively.
dvw, dvh 1% of the dynamic viewport's width and height, respectively.
2.4.3. Percentages
Dalam beberapa kasus, sebuah persentase diperlakukan sama dengan sebuah
panjang. Bedanya sebuah persentase selalu bergantung pada nilai lainnya.
Sebagai contoh jika kita memberikan nilai persentase pada width, akan
menghasilkan lebar persentase dari parent-nya.

2.5. The Box Models


Segala yang ada di CSS memiliki kotak di sekelilingnya. Pemahaman mengenai
permodelan merupakan kunci untuk membuat tata letak CSS yang kompleks.
Pemodelan kotak pada dasarnya adalah kotak yang membungkus setiap elemen
HTML. Hal tersebut meliputi margin, border, padding, dan konten itu sendiri. Berikut
ilustrasi dari pemodelan kotak.

Penjelasan:
• Content
Konten adalah dimana teks atau media ditampilkan

• Padding
Merupakan area sekitar konten dan transparan
• Border
Garis tepi yang mengelilingi padding dan konten

• Margin
Area di luar garis tepi dan transparan

2.6. CSS Debugging


Debugging pada CSS merupakan kegiatan untuk mencari tahu penyebab sebuah layout
memiliki tampilan yang tidak sesuai. Langkah pertama dalam debugging CSS adalah
dengan cara mengidentifikasi permasalahan utama. Secara umum terdapat beberapa
masalah yang sering dijumpai:
• Ukuran konten yang melebihi parent elemen/ overflow
Hal ini bisanya terlihat dengan adanya scrollbar dan konten terdorong keluar
dari viewport

• Style bawaan browser yang tidak konsisten


Bisa dilihat jika terdapat perbedaan/ perubahan tampilan unutk pernagkat dan
browser berbeda

• Style yang saling timpang tindih


Terjadi jika bebrapa style saling menimpa satu sama lain yang menyebabkan
tampilan menjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan

• Struktur CSS yang berubah karena perubahan DOM (Document Object Model)
Terjadi ketika terdapat perubahan dalam DOM sehingga style atau class CSS

Ketika dijumpai masalah pada CSS kita dapat menggunakan DevTools maupun
inspect elemen bawaan browser. Secara default browser seperti Chrome, Edge,
Firefox, dsb.

Anda mungkin juga menyukai