1. HTML
1.1. Pengertian
HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language. HTML merupakan bahasa
markup yang dijadikan sebagai standar dalam pembuatan halaman web. Dengan
HTML kita dapat membuat halaman web yang tersusun sebagai blok menggunakan
elemen-elemen HTML seperti tag dan atribut.
Pada gambar di atas HTML non semantic (kanan) akan terlihat lebih panjang dan
kurang mudah dibaca daripada HTML semantic (kiri).
Terdapat kurang lebih 100 elemen semantic, namun umunya yang dipakai adalah:
• <article>
• <aside>
• <details>
• <figcaption>
• <figure>
• <footer>
• <header>
• <main>
• <mark>
• <section>
• <summary>
• <time>
2. Paragraf
Untuk membuat sebuah paragraf bisa menggunakn tag <p></p>. Sebuah
paragraf selalu dimulai dari baris baru dan di browser akan otomatis
menambahkan jarak atas dan bawah antara paragraf.
3. Line Breaking
Jika kita biasa menggunakan tombol Enter untuk ganti baris, maka hal itu
tidak berlaku dalam penulisan dokumen HTML. Seberapa banyak kita
memencet tombol Enter, maka tidak akan dianggap sebagai enter. Dalam
HTML tag line break dapat digunakan untuk membuat baris baru layaknya
fungsi tombol enter pada keyboard. Line break menggunakan tag <br>
tanpa pasangan.
b. Text Formating
Jika kita akan membuat sebuah website, dapat dipastikan kita juga kan
menyajikan informasi-informasi yang diperlukan. HTML juga
mendefinisikan elemen khusus, untuk mendefinisikan teks dengan makna
khusus. HTML menggunakan unsur-unsur seperti dan untuk memformat
output, seperti teks tebal atau miring. Beberapa tag yang dapat digunakan
unutk melakukan formatting text:
d. Table
Tabel merupakan struktur yang digunakan untuk menampilkan informasi
dalam bentuk baris dan kolom. pada HTML, untuk pembuatan tabel
menggunakan tag <table>, dan menggunakan tag <tr> untuk membuat baris
dan <td> untuk membuat kolom.
Untuk lebih mudah memahami dalam pembuatan table pada HTML, berikut
saya sajikan penjelasan tag yang terlibat dalam pembuatan table pada
HTML.
Tag <table> merupakan tag pembuka dalam membuat sebuah table pada
html, tanpa <table> ini, penggunaan <tr> dan <td> tidak bisa difungsikan
dengan baik. <tr> atau dikenal dengan table row merupakan tag yang
digunakan untuk membuat baris dalam table HTML. <td> atau dikenal
dengan table data merupakan tag yang digunakan untuk membuat kolom
dalam baris. Dan tag <th> untuk membuat table head atau bagian kepala pada
table.
e. Tautan/ Link/ Hyperlink
Atribut Fungsi
href Menuju url suatu page html
name Memberikan nama pada bagian tertentu pada dokumen
Selain digunakan untuk berpindah antar halaman html, tag link juga bisa
digunakan untuk menuju section dari sebuah halaman html. Jika digunakan
untuk menuju halaman lain atribut href pada link diisi nama halaman yang
dituju, untuk menuju section dari satu halaman atribut href diisi dengan nama
halaman yang sama dan ditambahkan ‘#nama_section’. Berikut ini contoh
penulisan sintag link untuk sebuah section.
f. Gambar
Untuk menampilkan gambar dapat digunakan tag <img>. Secara teknis
gambar tidak dimasukkan ke dalam sebuah halaman web, tetapi ditautkan ke
dalam halaman web. Tag <img> meneyimpan referensi dari URL/ lokasi file
gambar. Tag <img> tidak bisa terpisahkan dari atribut src dan alt. Atribut src
(source) untuk menentukan URL/ lokasi gambar. Atribut alt (alternative)
digunakan untuk menampilkan text label jika gambar gagal dimuat di
halaman web.
g. Tombol
Untuk membuat sebuah tombol dalam sebuah halaman web dapat
menggunakan tag <button></button>. Sebuah tombol adalah elemen yang
dapat diklik untuk menjalankan aksi tertentu.
2. Text Area
Jika <input type="text"> digunakan unutk melakukan input tipe text satu baris
maka untuk melakukan input multi baris dapat digunakan <textarea>. Input
jenis ini dapat menampung jumlah karakter yang tidak terbatas panjangnya.
3. Select
Merupakan jenis input yang menampilkan daftar pilihan ke bawah. Tag
<select> memerlukan child elemen <option> untuk menampilkan pilihannya.
4. Label
Tag <label> sebenarnya bukan merupakan elemen unutk menambil input dari
pengguna. Tag label digunakan unutk memberikan label nama field input agar
mempermudah pengguna dalam memahami field input.
1.4.2. Atribut
Penggunaan atribut bergantung pada jenis tag HTML yang digunakan. Secara
umum ada beberapa atribut yang biasa digunakan:
accept <input> Menentukan jenis file apa yang bisa diterima oleh
server (hanya untuk type="file")
alt <area>, <img>, <i Menentukan label text jika elemen gagal ditampilkan
nput>
disabled <button>, <fields Mematikan sebuah elemen/ input agar tidak bisa
et>, <input>, digunakan
<optgroup>, <opt
ion>, <select>, <t
extarea>
1. Metadata deskriptif
2. Metadata administratif
Data yang tidak hanya dapat mengidentifikasi sumber informasi tapi juga cara
pengelolaanya. Cakupan dari data ini adalah sama dengan data deskriptif hanya saja
ditambah dengan pembuat data, waktu pembuatan, tipe file, data teknis lain. Selain
itu data ini juga mengandung informasi tentang hak akses, hak kekayaan intelektual,
penyimpanan dan pelestarian sumber informasi.
3. Metadata stuktural
Data yang dapat membuat antara data yang berkaitan dapat saling berhubungan satu
sama lain. Secara lebih jelas, Metadata ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antara berkas fisik dan halaman, halaman dan bab dan bab dengan buku sebagai
produk akhir.
Ada beberapa skema metadata file diantaranya sebagai berikut ini.
1. Semantic
Dalam kaitannya dengan metadata, semantik dapat diartikan sebagai makna kata.
Lebih jelasnya adalah kesepakatan untuk membuat istilah yang digunakan untuk
mewakili suatu makna. Selain itu, terkadang juga diberi keterangaan tentang status
pada istilah tersebut.
2. Content
Dalam hal ini, konten bisa diartikan sebagai cara mengisi semantic. content tersebut
bisa berupa peraturan untuk kriteria pengisian unsur skema atau peraturan untuk
nilai-nilai unsur.
3. Sintaksis
Sintaksis dalam skema metadata dapat berarti sebagai machine readible (dapat
dibaca mesin) atau dengan kata lain bahasa pemrogaman. Sehingga semantic dan
content yang telah dibuat dapat dibaca oleh mesin.
1. CDWA (Categories for Descriptions of Works of Art), skema untuk deskripsi karya
seni.
2. DCMES (Dublin Core Metadata Element Set), skema umum untuk deskripsi
berbagai macam sumber digital.
8. MPEG (Moving Pictures Experts Group) MPEG-7 dan MPEG-21, skema untuk
rekaman audio dan video dalam bentuk digital.
9. ONIX (Online Information Exchange), skema untuk data bibliografi pada penerbit
dan pedagang buku.
10. TEI (Text Encoding Initiative), skema untuk encoding teks dalam bentuk
elektronik menggunakan SGML dan XML, khususnya untuk peneliti teks di bidang
humaniora.
11. VRA (Visual Resources Association), skema untuk deskripsi karya visual dan
representasinya.
2. CSS
2.1. Pengertian
Setelah Anda memahami dasar-dasar HTML, langkah selanjutnya disarankan untuk
mempelajari lebih lanjut HTML dan CSS pada saat yang bersamaan. Ini karena HTML
jauh lebih menarik dan menyenangkan untuk dipelajari ketika Anda menerapkan CSS,
dan Anda tidak dapat mempelajari CSS tanpa mengetahui HTML. Jika HTML
digunakan untuk mendefinisikan stuktur dan semantik konten anda. CSS digunakan
untuk mengatur style tampilan. Contohnya, kita bisa memberikan warna, mengatur
font, ukuran, jarak dari konten membagi kanvas tampilan menjadi beberapa kolom,
menambahkan animasi dan memberikan dekorasi lainnya.
Pada Gambar 2 baris 1 merupakan contoh penulisan selektor CSS menggunakan class.
Penulisan CSS dimulai dengan simbol titik (.) dan diikuti nama kelas. Baris 8
merupakan selektor CSS menggunakan ID.
2.3. CSS Selector
CSS selektor merupakan komponen pertama dari aturan penulisan CSS. Selektor akan
mengalamatkan nilai properti dan aturan dari CSS pada elemen yang telah ditentukan.
Contoh penulisan selektor sudah dijelaskan pada Gambar 2. Pada pembahasan
sebelumnya kita sudah belajar bagaimana mengalamatkan selektor dengan beberapa
cara. Sebagai contoh kita bisa memasangkan tag elemen HTML sebagai selektor,
menggunakan kelas atau ID.
Pada Gambar 3 baik selektor h1 dan .special memiliki nilai properti yang sama.
Karena memiliki nilai properti yang sama, penulisan CSS tersebut bisa diringkas
dalam satu baris seperti gambar berikut.
Type, class dan ID selector merupakan penulisan CSS dengan cara memberikan
nilai properti pada tag HTML secara langsung. Sebagai contoh memberikan nilai
properti CSS pada tag h1, atau pada kelas .article, dan pada id #unique.
Perhatikan contoh berikut ini :
Gambar 6 Type, .article dan ID selector
Attribute selector digunakan untuk memilih elemen atribut yang spesifik. Atribut
selector akan memilih elemen berdasarkan keberadaan atribut tertentu pada
HTML. Sebagai contoh penulisan CSS attribute selecktor.
Dalam selector, terdapat berapa jenis deklarasi selektor. Adapun jenis deklarasi
tersebut meliputi :
1. Attribute Selector dengan nilai spesifik, merupakan attribute selector yang
digunakan untuk memberikan properti CSS pada atribut dan nilai yang
spesifik. Sebagai contoh, kita akan memberikan background kuning pada
setiap tag link dengan atribute target blank. Perhatikan contoh berikut.
Apabila skrip diatas dijalankan, maka setiap elemen yang mempunyai awalan
(prefix) top dan diikuti karater – akan memiliki warna latar belakang kuning.
4. Attribute selector dengan simbol ^. Selektor yang diikuti simbol ^ digunakan
untuk memilih elemen HTML tertentu yang dimulai dengan nilai spesifik
yang telah ditentukan. Berbeda dengan simbol -, semua elemen dengan nilai
yang telah ditentukan akan memiliki properti yang sama. Perhatikan contoh
berikut ini.
Apabila skrip diatas dijalankan, semua element yang spesifik dengan awalan
“top” akan memiliki latar belakang kuning.
2.4.1. Numbers
Ada beberapa jenis nilai angka yang sering kita gunakan dalam CSS. Perhatikan
tabel berikut untuk memahami jenis nilai angka dalam CSS.
2.4.2. Lengths
Dalam CSS ukuran dua jenis ukuran panjang, relative dan absolute.
a. Absolute
Panjang jenis absolute memiliki nilai yang selalu sama dan tidak bergantung
pada nilai lainnya.
b. Relative
Panjang jenis relative merupakan nilai CSS yang bergantung dengan lainnya.
Seperti ukuran font elemen parent atau ukuran viewport.
Penjelasan:
• Content
Konten adalah dimana teks atau media ditampilkan
• Padding
Merupakan area sekitar konten dan transparan
• Border
Garis tepi yang mengelilingi padding dan konten
• Margin
Area di luar garis tepi dan transparan
• Struktur CSS yang berubah karena perubahan DOM (Document Object Model)
Terjadi ketika terdapat perubahan dalam DOM sehingga style atau class CSS
Ketika dijumpai masalah pada CSS kita dapat menggunakan DevTools maupun
inspect elemen bawaan browser. Secara default browser seperti Chrome, Edge,
Firefox, dsb.