Makalah
Makalah
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Gina Sonia
(233110439)
Tk.1C
JURUSAN KEPERAWATAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Gina Sonia
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Kesehatan Dalam Sosial Budaya..................................................................................................2
2.2 Bagaimana Perubahan Sosial Dapat Mempengaruhi Kondisi Kesehatan.....................................3
2.3 Dampak Positif Dan Negatif Sosial Budaya Terhadap Kesehatan.................................................5
2.4 Aspek Yang Perlu Diperhatikan Terhadap Pengaruh Sosial Budaya Pada Kondisi Kesahatan......5
2.5 Aspek Sosial Budaya Dalam Status Kesehatan.............................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak membawa
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang berhubungan
langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang bermukim dalam suatu
tempat tertentu. Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu
perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif
maupun negatif. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai
salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan
tertentu sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan
respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang
tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan
kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan
bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
membangun kerjasama riset dengan Earth System Science Partnership dalam menyongsong
tantangan permasalahan kesehatan dan dampak dari perubahan sosial dan budaya. Pengaruh
perubahan iklim global terhadap kesehatan umat manusia bukan pekerjaan mudah dibutuhkan
kerja keras dan pendekatan inter-disiplin diantaranya dari studi evolusi, bio-geografi, ekologi
dan ilmu sosial. Di sisi lain kemajuan teknik penginderaan jauh (remote sensing) dan
aplikasi-aplikasi sistem informasi geografis akan memberikan sumbangan berarti dalam
melakukan monitoring lingkungan secara multi-temporal dan multi-spatial resolutionDua
faktor ini sangat relevan dengan tantangan studi dampak perubahan sosial dan budaya
terhadap kesehatan. lingkungan yang memerlukan analisa historis keterkaitan dampak
perubahan sosial dan budaya dan kesehatan serta analisa pengaruh perubahan sosial dan
budaya di tingkat lokalregional hingga global.
Ada tiga alur tingkatan pengaruh perubahan sosial dan budaya terhadap kesehatan.
Pengaruh ini dari urutan atas ke bawah menunjukkan peningkatan kompleksitas dan
pengaruhnya bersifat semakin tidak langsung pada kesehatan. Pada alur paling atas, terlihat
bagaimana perubahan pada kondisi mendasar lingkungan fisik (contohnya: suhu ekstrim atau
tingkat radiasi ultraviolet) dapat mempengaruhi biologi manusia dan kesehatan secara
langsung (misalnya sejenis kanker kulit). Alur pada dua tingkatan lain, di tengah dan bawah,
mengilustrasikan proses-proses dengan kompleksitas lebih tinggi, termasuk hubungan antara
kondisi lingkungan, fungsi-fungsi ekosistem, dan kondisi sosial-ekonomi.
Alur tengah dan bawah menunjukkan tidak mudahnya menemukan korelasi langsung
antara perubahan lingkungan dan kondisi kesehatan. Akan tetapi dapat ditarik benang merah
bahwa perubahan-perubahan lingkungan ini secara langsung atau tidak langsung bertanggung
jawab atas faktor-faktor penyangga utama kesehatan dan kehidupan manusia, seperti
produksi bahan makanan, air bersih, kondisi iklim, keamanan fisik, kesejahteraan manusia,
dan jaminan keselamatan dan kualitas sosialPara praktisi kesehatan dan lingkungan pun akan
menemukan banyak domain permasalahan baru di sini, menambah deretan permasalahan
pemunculan toksi- ekologi lokal, sirkulasi lokal penyebab infeksi, sampai ke pengaruh
lingkungan dalam skala besar yang bekerja pada gangguan kondisi ekologi dan proses
penyangga kehidupan ini. Jelaslah bahwa resiko terbesar dari dampak perubahan sosial dan
budaya atas kesehatan dialami mereka yang paling rentan lokasi geografisnya atau paling
3
rentan tingkat sumber daya sosial dan ekonominya.Sebagaimana disinggung di atas,
masyarakat manusia sangat bervariasi dalam tingkat kerentanan terhadap serangan kesehatan.
Kerentanan ini merupakan fungsi dari kemampuan masyarakat dalam beradaptasi terhadap
perubahan iklim dan lingkungan. Kerentanan juga bergantung pada beberapa faktor seperti
kepadatan penduduk, tingkat ekonomi, ketersediaan makanan, kondisi lingkungan lokal,
kondisi kesehatannya itu sendiri, dan kualitas serta ketersediaan fasilitas kesehatan
publik.Wabah demam berdarah yang melanda negeri kita menyiratkan betapa rentannya
kondisi kesehatan-lingkungan di Indonesia saat ini, baik dilihat dari sisi antisipasi terhadap
wabah,kesigapan peanggulangannya sampai pada penanganan para penderita yang kurang
mampu.
4
2.3 Dampak Positif Dan Negatif Sosial Budaya Terhadap Kesehatan
osial budaya memainkan peran penting dalam kesehatan kita. Berikut beberapa
dampak positif dan negatifnya:
1. Dampak Positif
- Kebersamaan dan Dukungan Sosial : Budaya yang menghargai hubungan sosial dapat
meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas
dapat membantu mengatasi stres dan masalah kesehatan.
- Kebiasaan Makan : Budaya mempengaruhi apa yang kita makan. Beberapa budaya
memiliki pola makan yang sehat, seperti banyak sayuran dan makanan alami.
2. Dampak Negatif:
- Norma dan Stigma : Beberapa norma budaya dapat membatasi akses ke layanan
kesehatan. Misalnya, stigma terhadap masalah kesehatan mental dapat menghambat
pencarian bantuan.
- Praktik Berbahaya : Beberapa tradisi atau kebiasaan budaya mungkin berisiko bagi
kesehatan. Contohnya, praktik pengobatan yang tidak terbukti atau kebiasaan merokok.
- Peran Gender : Budaya patriarki atau dominasi laki-laki dalam keluarga dapat
memengaruhi kesehatan ibu. Keputusan terlambat dalam mencari perawatan kesehatan dapat
berdampak negatif pada kesejahteraan ibu.
2.4 Aspek Yang Perlu Diperhatikan Terhadap Pengaruh Sosial Budaya Pada Kondisi
Kesahatan
Pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan merupakan hal yang kompleks dan
memerlukan pemahaman yang mendalam. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu
diperhatikan terkait pengaruh sosial budaya pada kondisi kesehatan:
5
1. Tradisi dan Kebiasaan Pengobatan : Tradisi pengobatan yang diwariskan secara turun-
temurun dapat memengaruhi perilaku kesehatan. Beberapa masyarakat mempercayai
pengobatan tradisional yang menggunakan bahan alami dan pengetahuan lokal.
2. Dukungan Sosial : Hubungan sosial dan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas
dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik. Dukungan ini membantu mengatasi stres
dan masalah kesehatan.
3. Norma dan Stigma : Norma budaya dapat membatasi akses ke layanan kesehatan. Stigma
terhadap masalah kesehatan mental, misalnya, dapat menghambat pencarian bantuan.
4. Peran Gender : Budaya patriarki atau dominasi laki-laki dalam keluarga dapat
memengaruhi kesehatan ibu. Keputusan terlambat dalam mencari perawatan kesehatan dapat
berdampak negatif pada kesejahteraan ibu.
Penting bagi tenaga kesehatan untuk memahami dan menghormati budaya serta norma
masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dengan demikian, kita dapat
memaksimalkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dari faktor sosial budaya
terhadap kesehatan kita.
Menurut Hendrik L. Blum, status kesehatan individu atau masyarakat di- tentukan oleh
beberapa faktor, seperti lingkungan dan perilaku. Lingkungan ini termasuk lingkungan sosial
budaya, sementara perilaku adalah yang ber- asal dari dalam individu itu sendiri. Sosial
budaya di sini termasuk bagaimana sistem pendidikan (formal maupun non-formal), sistem
religius, sistem pemerintahan, sistem norma, sistem ekonomi/mata pencarian, dan lain-lain.
Perilaku sendiri sebenarnya juga sangat dipengaruhi oleh sosial-budaya tem- pat ia
dibesarkan. Oleh karena itu, perilaku dan lingkungan sosial-budaya adalah satu hal yang erat
kaitannya dan saling memengaruhi. Dari berbagai aspek sosial-budaya tersebut, tentunya
akan berdampak pada status kesehat- an, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Coba Anda perhatikan beberapa contoh berikut. Pada daerah tertentu, seorang ibu yang
menyusui dilarang memakan ikan atau daging karena dikhawatirkan ASI-nya berbau amis
sehingga bayi tidak mau menyusu atau dapat menyebabkan bayi muntah. Mereka sangat
percaya akan hal itu dan pengetahuan serta sikap ini didapat secara turun menurun sehingga
mereka tidak berani melanggarnya. Bagaimana mutu ASI dan kesehatan ibu menyusui baik,
sementara mutu makanan yang dimakan ibu sangat terbatas atau kurang asupan nutrisinya?
6
Contoh yang lain adalah mencuci tangan sebelum makan yang belum membudaya. Hal ini
terjadi karena belum tentu setiap tidak mencuci tangan akan mengakibatkan diare, sementara
diare masih dianggap bukan penyakit bahkan dipercaya bahwa diare akan membuat anak
menjadi lebih ringan dan dapat meningkatkan keterampilan yang lain. Ketika menyadari
bahwa diare- nya tidak sembuh, kondisi anak sudah sangat lemah, dehidrasi, dan kemung-
kinan terlambat untuk mendapat pertolongan.Contoh di atas berkaitan langsung dengan status
kesehatan, sedangkan yang berkaitan secara tidak langsung, misalnya sistem pendidikan yang
tidak merata sampai ke desa-desa atau wanita tidak mendapat prioritas pendidikan sehingga
sulit mengadakan pendidikan kesehatan bagi warga yang pendidikannya rendah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu tingkah laku
yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan yang merupakan bagian dari
budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial
budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan
yang dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan
kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang
bersangkutan. Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan mempengaruhi
tindakan atau kegiatan individu- individu suatu kelompok sosial dalam memenuhi berbagai
kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan
diri dari penyakit. Oleh karena itu dalam memahami suatu masalah perilaku kesehatan harus
dilihat dalam hubungannya dengan kebudayaan, organisasi sosial, dan kepribadian individu-
individunya.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Menkes Soroti Faktor Perilaku, Lingkungan dan Budaya dalam Pecahkan ....
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/3525162/menkes-soroti-faktor-
perilaku-lingkungan-budaya/.
https://books.google.co.id/books?id=LWQF-
z493bsC&pg=PA47&dq=l+pengaruh+sosial+budaya+terhadap+kondisi+kesehatan&hl=id&n
ewbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjT
9Km5nI-EAxUZQ2cHHcHlAcEQ6AF6BAgFEAM