Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STUDY KELAYAKAN BISNIS


“Aspek Keuangan Dan Study Kelayakan Bisnis Serta Aspek Resiko
Ekonomi,Sosial, Politik Dalam Study Kelayakan Bisni “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Study Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Qoriah Restu Mitovia (21100009)
2. Yudi Pratama Harahap (21100025)

Mata Kuliah : Study Kelayakan Bisnis


Dosen Pengampuh : Dinda vebrina S.P,d , M.P,d .E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Aspek Keuangan Dan Study Kelayakan
Bisnis Serta Aspek Resiko Ekonomi,Sosial, Politik Dalam Study Kelayakan Bisni "
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Namun
berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari dosen mata kuliah Study
Kelayakan Bisnis serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Saya berharap
dengan penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
sendiri dan bagi para pembaca umumnya.
Dalam kesempatan ini kami dengan ikhlas menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu
Dinda vebrina S.P,d , M.P,d .E.. selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis yang telah
membimbing penyusun dengan penuh tanggung jawab sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.

Padangsidimpuan, Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Sistematika Aspek Financial..........................................................................2
B. Analisa Kebutuhan Dan Sumber Dana.....................................................4
C. Aspek Resiko...............................................................................................5
D. Macam Macam Resiko...............................................................................6
E. Upaya Penanggulangan Resiko..................................................................7
F. Resiko Yang Di Hadapi Pengusaha...........................................................8
G. Risiko Teknis..........................................................................................10
H. Aspek ekonomi.......................................................................................11
I. Aspek Sosial...............................................................................................11
J. Aspek Politik..............................................................................................13
K. Implikasi Pada Skb...............................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya.
Untuk itu Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui
tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui
tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih melihat manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Maksud Sistematika Aspek Financial ?
2. Apa Maksud Analisa Kebutuhan Dan Sumber Dana ?
3. Apa Maksud Aspek Resiko ?
4. Apa Maksud Macam Macam Resiko ?
5. Apa Maksud Upaya Penanggulangan Resiko?
6. Apa Maksud Resiko Yang Di Hadapi Pengusaha ?
7. Apa Maksud Aspek Sosial ?
8. Apa Maksud Aspek Ekonomi ?
9. Apa Maksud Aspek Politik ?
10. Apa Maksud Implikasi Dalam Study Kelayakan Bisnis ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistematika Aspek Financial


Konvesional yang dilakukan adalah dengan menganalisis perkiraan
aliran kas keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi, yaitu menguji
dengan memakai kriteria seleksi. Aliran kas terbentuk dari perkiraan biaya
pertama, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan revenue. Sistematika
analisis aspek finansial di atas mengikuti urutan sebagai berikut:
1. Menentukan Parameter Dasar
Sebagai titik tolak analisis finansial, di sini dianggap telah
diselesaikan studi-studi terdahulu yang menghasilkan parameter dasar
untuk landasan membuat perkiraan biaya investasi. Parameter dasar
memberikan ketentuan, antara lain mengenai kapasitas produksi,
teknologi yang dipakai, pilihan peralatan utama, fasilitas pendukung,
jumlah produksi, pangsa pasar, proyeksi harga produk, dan lain-lain.
Dengan demikian, telah ada batasan lingkup proyek yang memungkinkan
pembuatan perkiraan biaya pertama. Parameter dasar disusun
berdasarkan masukan dari pengkajian dan penelitian aspek-aspek yang
terkait terutama pemasaran dan teknik-teknik engineering.
2. Membuat Perkiraan Biaya Investasi
Tiga komponen utama biaya investasi, yaitu biaya pertama atau
biaya pembangunan, modal kerja (working capital), dan biaya
operasi/produksi.
3. Proyeksi Pendapatan
Bila komponen biaya pada butir 2 tersebut adalah biaya yang
diperlukan (dikeluarkan) untuk merealisir proyek atau investasi menjadi
suatu unit usaha yang diinginkan, maka perkiraan atau proyeksi
pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang masuk sebagai hasil
penjualan produksi dari unit usaha yang bersangkutan. Dalam pada itu,
analisis titik impas (break even point analysis) akan menunjukkan

2
hubungan antara jumlah produksi, harga satuan, dan profitabilitas suatu
usaha unit.
4. Membuat Model
Sebagai model untuk dianalisis dalam rangka mengkaji kelayakan
finansial adalah aliran kas (cash-flow) selama umur investasi dan
bukannnya neraca atau laporan rugi-laba. Aliran kas tersebut
dikelompokkan menjadi aliran kas awal, operasional, dan terminal.
Selanjutnya, dihitung diskonto aliran kas tersebut. Di sini diteliti pula
penyusutan serta pengaruh inflasi terhadap perkiraan aliran kas.
5. Kriteria Penilaian
Pembahasan mengenai kriteria penilaian (figure of merit) diawali
dengan konsep equivalent yang mencoba memberikan bobot kuantitatif
faktor waktu terhadap nilai uang seperti bunga rendemen (rate of return).
Ini selanjutnya dipakai sebagai kaidah pokok dalam perhitungan serta
analisis masalah finansial dan ekonomi. Pembahasan konsep equivalent
dimasudkan sebagai persiapan menyusun kriteria penilaian dan
mengadakan analisis biaya. Kriteria penilaian atau kriteria profitabilitas
merupakan alat bantu bagi manajemen untuk membandingkan dan
memilih alternatif investasi yang tersedia. Terdapat bermacam-macam
kriteria penilaian yang dianggap baku. Beberapa diantaranya
memperhitungkan konsep equivalent seperti NPV, IRR, benefit-cost
ratio, indeks profitabilitas, dan lain-lain. Adapun yang tidak
memperhitungkan konsep tersebut adalah periode pengembalian dan
return on investmen (ROI).
6. Melakukan Penilaian dan Menyusun Rangking Alternatif
Penilaian menghasilkan mana usulan yang mempunyai prospek
baik dan tidak baik, untuk selanjutnya ditolak atau diterima. Ini dikenal
dengan pendekatan accept-reject decision. Dalam situasi tertentu sering
pula diperlukan adanya “rangking” untuk proyek-proyek yang diusulkan.
7. Analisis Risiko
Langkah-langkah evaluasi di atas sampai pada menyusun
alternatif rangking, dilakukan terhadap suatu asumsi tertentu, baik

3
mengenai biaya yang dikeluarkan untuk investasi maupun pemasukan
dari pendapatan yang akan diperoleh atau faktor-faktor lain. Suatu
asumsi tidak akan tepat, selalu memiliki risiko berbeda atau meleset dari
kenyataan sesungguhnya berada jauh diluar batas rentang maka hasill-
hasil rangking alternatif pun akan berada.
Pendekatan yang dilakukan pada butir-butir di atas adalah
memisahkan analisis keputusan investasi dengan keputusan pendanaan
(financing decision). Prosedur tersebut merupakan pendekatan yang
umumnya ditempuh untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
mengkaji aspek finansial kelayakan proyek. Keputusan investasi
mencoba menentukan proyek atau aset apa yang akan dipilih dan berapa
besar biayanya, sedangkan keputusan pendanaan beurusan dengan
bagaimana dan dari mana proyek itu di biayai. Jadi, setelah pemilihan
usulan investasi dianalisis dengan berbagai kriteria (misalnya, NPV atau
IRR), maka langkah selanjutnya adalah mencoba mengaitkan dengan
keputusan pendanaan dan melihat bagaimana kemungkinan interaksi
yang terjadi.
B. Analisa Kebutuhan Dan Sumber Dana
Siklus proyek dimulai dari permulaan kegiatan proyek sampai sampai
pembangunan fisik selesai, sedangkan umur proyek atau investasi
berlangsung sejak awal siklus proyek sampai instalasi atau produk hasil
pembangunan fisik tidak lagi beroperasi atau tidak lagi berfungsi secara
ekonomis. Jadi, umur proyek jauh lebih panjang dari siklus proyek.
Umur suatu proyek bergantung pada bermacam faktor, seperti faktor
teknis, misalnya umur peralatan utama telah tua sehingga biaya pemeliharaan
menjadi terlalu tinggi.
Atau proses produksi yang dipakai telah ketinggalan teknologi
sehingga mengakibatkan ongkos produksi tidak dapat bersaing. Selain itu
disebabkan faktor permintaan pasar produk yang dihasilkan terlalu lemah. Ini
semua penyebab diambilnya keputusan bahwa unit usaha investasi tidak
ekonomis untuk dioperasikan lebih lanjut.
1. Biaya Pertama

4
Biaya pembangunan fisik serta pengeluaran lainnya yang
berkaitan sering disebut sebagai biaya pertama (first cost), yang meliputi
modal tetap untuk membangun proyek dan modal kerja.

a. Modal Tetap Untuk Membangun Proyek


 Pengeluaran untuk studi kelayakan, penelitian, dan pengembangan.
 Pengeluaran untuk membiayai desain-engineering dan pembelian.
 Pembiayaan untuk membangun instalasi atau produksi.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah pengeluaran untuk membiayai keperluan
operasi dan produksi pada waktu pertama kali dijalankan.
2. Biaya Operasi atau Produksi
Biaya operasi, produksi atau munafaktur, dan pemeliharaan adalah
pengeluaran yang diperlukan agar kegiatan operasi dan produksi berjalan
lancar sehingga dapat menghasilkan produk sesuai dengan rencana.

C. Aspek Resiko
Menurut Silalahi, manajemen risiko adalah system pengawasan risiko
dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau
perorangan terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu risiko,
dimana dalam usaha ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan
perusahaan, arus keluar masuk uang, dan harta benda yang telah ada atau
yang dibutuhkan di masa datang.
Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe. Tipe pertama dan
yang lebih tradisional adalah risiko yang sulit dikendalikan manajemen
perusahaan, seperti risiko kebakaran karena hubungan pendek arus listrik dan
penipuan pihak-pihak tertentu. Perusahaan biasanya melindungi dirinya
misalnya dengan cara membeli asuransi. Tipe kedua adalah risiko yang dapat
dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Risiko ini dapat terjadi misalnya
pada saat perusahaan membangun pabrik baru, meluncurkan produk baru,
atau membeli perusahaan lain.

5
D. Macam Macam Resiko
1. Pure Risk atau Risiko Murni
Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka kamu akan
mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak
terjadi, maka kamu akan memperoleh keuntungan.
Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan, gempa bumi, tanah longsor,
gunung meletus, kecelakaan, dan lain-lain. Jika tidak terjadi, kamu tentu
bisa tinggal dengan nyaman, bukan?

2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif


Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu mengalami risiko
spekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even. Adapun
yang dimaksud dengan break even adalah titik impas.
Kondisi di mana tidak terjadi keuntungan maupun kerugian, jadi biasa
saja. Contoh paling nyata dari risiko spekulatif ialah undian berhadiah,
bursa efek, risiko kurs, dan lain-lain.

3. Particular Risk atau Risiko Khusus


Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga dampaknya
masih bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal.
Misalnya, ledakan turbin, kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan.
Bagaimana cara mengantisipasinya (contoh untuk risiko tabrakan)? Kamu
bisa mengikuti asuransi untuk memberikan jaminan atau proteksi, baik
terhadap kendaraan maupun diri sendiri.

4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental


Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa
menimbulkan dampak cukup besar, karena manusia tidak mampu
mengendalikannya. Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan,
dan lain-lain. Jika peristiwa tersebut melanda wilayah yang luas, maka
risiko fundamental akan semakin besar.

6
E. Upaya Penanggulangan Resiko
Cara Mengatasi Resiko Usaha Berikut langkah-langkah yang perlu
Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko:
1. Sebelum memulai usaha, Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai
hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan
usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin,
untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja
resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2. Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki,
Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang
ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya
Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan
mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari
peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak
kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3. Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut
bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang
bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak
perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak
diinginkan.
4. Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang
Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang
usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga
masih terbatas.
5. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang
didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan
serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka
segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
6. Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil
sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming,
namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam

7
hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya
trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu,
karena resikonya cukup besar.
7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka
akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam
memasarkan produk.

F. Resiko Yang Di Hadapi Pengusaha


1. Risiko Pada Aspek Sdm
Mengapa risiko SDM menjadi pemaparan awal kita? karena SDM,
yang menggerakkan roda perekonomian dan bisnis termasuk dalam
pemanfaatan sumber daya yang ada, memiliki banyak permasalahan yang
sudah tentu memiliki risiko.

2. Risiko Pada Aspek Keuangan


Di dalam perusahaan, risiko dalam aspek keuangan cukup tinggi, seperti:
a. Biaya produksi yang berlebihan
b. Biaya perusahaan
c. Utang
d. Pinjaman yang berlebihan

3. Risiko Pada Aspek Pemasaran


Masalah-masalah di bidang pemasaran dapat mengakibatkan
turunnya penjualan serta rusaknya citra perusahaan. Sales yang menurun,
market share yang menegcil, kurangnya distribusi barang merupakan
sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan pemasaran
tidak lepas dari banyak permasalah yang ada.

8
4. Risiko Pada Aspek Produksi/Operasi
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup
banyak risiko yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut antara lain
adalah mengenai:
a. Masalah pemasok. Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan
pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah
mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan
ternyata terlambat dikirim ataupun rusak.
b. Kerusakan kualitas. Risiko karena penarikan kembali barang-
barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai,
misalnya ada barang yang hilang dan mutu produk yang rendah.
Kedua, karena barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-
produk yang tidak aman dikonsumsi.
c. Berkurangnya daya saing. Risiko karena berkurangnya daya saing
produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain yang
dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.

5. Risiko Pada Aspek Sistem Informasi


Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan adalah:
a. Berapa nilai data di dalam komputer
b. Risiko komputerisasi
c. Minimalisasi risiko komputerisasi
d. Menetapkan kebijakan

6. Risiko aspek alam


Resiko ini terjadi diluar pengetahuan dan kemampuan manusia,
misalnya gempa bumi,banjir,anginputing beliung, kemarau panjang dsb.
Karena peristiwa ini kemungkinan sangat kecil resikonya dapat dianggap
tidak ada, tetapi bila takut menghadapi resiko tersebut,ada perusahaan
asuransi yang berani menanggung resiko tersebut.

9
G. Risiko Teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer/wirausaha dalam
mengambil keputusan. Resiko yang sering terjadi adalah :
1. Biaya produksi yang tinggi (inefisien),
2. Pemakaian sumber-sumber daya yang tidak seimbang, misal terlalu
banyak tenaga kerja.
3. Sering terjadi pencurian, akibat pengawasan/penjagaan yang kurang baik.
4. Sering terjadi kebakaran, target produksi tak tercapai, penempatan tenaga
tidak tepat/tidak sesuai, perencanaan dan desain produk salah dsb.
Upaya mengatasi/menanggulangi resiko teknis:
1. Menajer/wirausaha harus menambah pengetahuan tentang:
a. Ketrampilan teknis /technological skill,
b. terutama yang berkaitan dengan proses produksi. Diupayakan dengan
memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi, misal
dengan teknologi tepat guna /modern.
2. Ketrampilan mengorganisasi /organization skill , yaitu kemampuan
meramu yang tepat dari faktor-faktor produksi dalam melakukan usahanya
3. Ketrampilan memimpin/managerial skill, yaitu kemampuan untuk
mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh
semua orang yang ada pada organisasi tsb. Untuk ini setiap pimpinan
dituntut membuat konsep kerja yang baik/conceptional skill.
4. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya(SDA dan SDM),
strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitia dan
pengembangan. Tujuan strategi ini ada tiga yaitu ; tetap memperoleh
keuntungan, hari depan tetap lebih baik dari sekarang (usaha berkembang)
dan tetap bertahan (survive). Upaya yang dilakukan adalah keandalan
menganalisis dan memprognosa keadaan didalam dan diluar lingkup
organisasi.

10
5. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi
setiap saat harus membayar premi asuransi yang akan menjadi pengeluaran
biaya.
H. Aspek ekonomi
Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan
perusahaan.Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat di jadikan
sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting
dalam rangka studi kelayakan bisnis ,misalnya: PDB, Investasi,Kurs Valuta
Asing, Kredit Perbankan, Anggaran Pemerintah, Penganggaran
Pembangunan, Perdagangan Luar Negeri, Dan Neraca Pembayaran.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja
4. Hambatan di Bidang ekonomi.
5. Dukungan Pemerintah

I. Aspek Sosial
Tujuan uatama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar
besarnya.Nmaun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian.
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada
dalam kesimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adlaah lebaga
sisial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial.
1. Perusahaan sebagai lebaga sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam- macam
kegiatan dalam waktu yang bersamaan, misalnya perusahaan
masnufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang
jadi, kemudian mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan
kegiatan-kegiatan seperti :
 Penelitian

11
 Penyediaan lapangan pekerjaan baru
 Dan sebaginya
Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah. Disana
sering timbul ancaman – ancaman sekaligus peluang – peluang, yang
datang terutama dari lingkungan eksternal perusahaan, seperti :
 Kondisi politik
 Ekonomi
 Dan Sosial

2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks


Pemecatan karyawan karena berbagai alasan seperti misalnya
karyawan mabuk-mabukan atau karena perusahaan mengalami
kemerosotan keuntungan, merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Hal
ini disebabkan diantaranya oleh makin baiknya peraturan – peraturan
pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan dibidang teknologi
dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani
oleh banyak perusahaan dan adanya system sosial yang bersifat
pluralistic dimana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-
lembaga yang besar.
3. Perusahaan dalam masayarakat yang pluralistic
Masyarakat pluralistic adalah sebiuah kehidupan berbagai kelompok
yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan
harapan-harapan sosial, ekonomi, atau politik.
Bisnis hendaknya memiliki manfaat – manfaat sosial yang hendak
diterima oleh masyarakay, sebagai berikut :
a. Membuka lapangan kerja baru
Dibukanya proyek bisnis akan menggairahkan masayrakat sekitar
untuk turut serta membuka lapangan kerja baru.
b. Melaksanakan alih teknologi
Dengan dilakukannya alih teknologi kepada pekerja dengan berbagai
cara pelatihan yang terprogram dengan baik, maka diharapkan

12
tidakhanya meningkatkan “Skill” pekerja tetapi juga sikap mental
sebagai tenaga kerja yang andal semakin kokoh.
c. Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya proyek bisnis turut serta mengurangi angka
pengangguran.Dengan demikian pekerja yang sudah mempunyai
penghasilan mandiri dapat meningkatkan mutu hidup mereka.
d. Pengaruh positif’
Sebuah proyek bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada
masyarakat sekitar, tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau
semakin baiknya kondisi lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan,
dan telepon tetapi juga kondisi lingkungan psikis mereka.

J. Aspek Politik
Adanya rumor yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan
pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk,
baik itu produk barang maupun jasa. Situasi politik dapat diketahui
melalui berita – berita dimedia masa. Berita – berita tersebut dapat terbagi
atas dua bagian , yaitu :
1. Good News
Didalam good news dimaknai sebagai berita –berita yang dapat
diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu
Negara yang berhubungan dengan dunia investasi, yang dinilai
mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi
dunia investasi
2. Bad news
Dimaknai debagai berita yang diterima pelaku pasar tentang berbagai
factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia
investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi
mendatangkan kerugian bagi dunia investasi.
Jadi, jelasa bahwa aspek politik pemerintah secara lansung ataupun
tidak lansung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi

13
poilitik suatu daerah atau Negara akan berdampak makin kacau pula dunia
bisnis di daerah atau Negara tersebut, begitu pula sebaliknya
Sebagai contoh dibawah ini beberapa good news dan bad news
mengenai peristiwa politik dan sosial di Indonesia saat mana terjadi krisis
multidimensi serta kondisi bisnis, misalnya mengenai kurs meta uang yang
terjadi bersamaan dengan peristiwa-peristiwa tersebut. Kiranya,
berdasarkan fakta tersebut dapat dipahami bahwa sedikit-sedikit situasi
politik berperan terhadap kondisi bisnis.

K. Implikasi Pada Skb


Hasil studi aspek ekonomi, sosial, dan politik, hendaknya memberikan
informasi perihal :
1. Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang
rencana bisnis, selain bagaimana peran bisnis setelah di
implimentasikan dapat sedikit – sedikit mendukung peemrintah untuk
memajukan ekonomi masyarakat. Aspek ekonomi yang dikaji di
antaranya mencakup :
- Rencana pembangunan nasional
- Distribusi nilai tambah
- Nilai investasi pertenaga kerja
- Keuntungan ekonomi nasional
- Hambatan-hambatan di bidang ekonomi
- Dan dukungan pemerintah.
2. Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis,
misalnya informasi mengenai :
- Perusahaan sebagai lebaga sosial
- Perubahan kondisi sosial yang komplek
- Dan peran perusahaan dalam masayarakat yang pluralistic.
3. Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis.
Hasil Analisis

14
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas nanti akan berupa
suatu pernyataan yang mendukukng apakan rencana bisnis dianggap layak
atau tidak layak. Jika, dari aspek lingkungan luar ini merekomendasikan
agar rencana bisnis diteruskan, makas tudi akan dilanjutkan ke aspek yang
lain. Jika sebalinya rencana nbisnis dinyatakan tidak layak, dapat
dilakukan kajian ulang yang lebih reaslistis dan positif sehingga kajian
menjadi layak.Apabila memang sulit untuk menjadi layak, sebaiknya
rencana bisnis ini di akhiri saja.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang
terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain yaitu :
I. Aspek Ekonomi :
- Sisi Rencana Pembangunan Nasional
- Sisi Distribusi Nilai Tambah
- Sisi Nilai investasi pertenaga kerja
- Hambatan di Bidang Ekonomi
- Dukungan Pemerintah
II. Sosial :
- Interaksi Sosial
- Perubahan kondisi social yang kompleks
- Perubahan dalam masyarakat pluralistics
III. Politik :
- Isu strategis
- Penyelengaraan Pemerintahan
- Kerjasama Pemerintah

16
DAFTAR PUSTAKA

Hussen Umar “ Studi Kelayakan Bisnis” Jakarta PT Gramedia Utama, november


2009, cetakan kesepuluh.
Fuad Husnan dan Sumarsono “ Studi Kelayakan Bisnis”Jogyakarta UPP AMP
YKPN 2010.
Suswanto Sutojo “Studi Kelayakan Bisnis” jakarta PT Pustaka Binawan Presindo
1999
Behrwans dan PM Hawrank “ manual For The Preparation of Indonesia
Feasibility Student”Viena United Nation 2011.
Dr. Kasmir,S.E.,M.M dan Jakfar, S.E.,M.M “Studi Kelayakan Bisnis” Jakarta
Kencana Prenada Media Group, April 2013, cetakan kesembilan edisi
revisi
Handaru Yuliati,”Studi Kelayakan Bisnis” Tangerang Selatan, Universitas
Terbuka, edisi kedua cetakan pertama.

17

Anda mungkin juga menyukai