Anda di halaman 1dari 5

Journal Economy And Currency Study (JECS)

Volume 5, Issue 2, July 2023


Page 95-104

Journal Economy And Currency Study


(JECS) Volume 5, Issue 2, July 2023
Journal Homepage:
https://pusdikra-publishing.com/index.php/jecs

Analisis Pengaruh Perkembangan Industri Sektor Manufaktur


Terhadap PDRB Provinsi Riau

M Wira Almustaqim1, Sri Endang Kornita 2, Selly Prima Desweni3


Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
1,2,3

Corresponding Author : mwiraa04@gmail.com


ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel jumlah
industri, tenaga kerja sektor manufaktur terhadap PDRB Provinsi Riau.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang
data time series tahun 2004-2021 yang bersumber dari Badan Pusat
Statistik. Penelitian ini menggunakan analisis trend linear dan regresi
linear berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis data dalam penelitian ini
ARTICLE INFO menggunakan estimasi model regresi linear berganda dengan uji statistik
Article history: (uji t, uji f, koefisien determinasi R2, koefisien relasi) dan uji asumsi
Received klasik. Hasil penelitian dengan uji terhadap koefisien regresi secara
parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel bebas jumlah industri dengan
12 December 2023
probabilitas sebesar (0.000 < 0,05) artinya jumlah industri sektor
Revised manufaktur berpengaruh secara signfikan terhadap PDRB Provinsi Riau
Accepted dan variabel tenaga kerja dengan probabilitas sebesar (0,33 < 0,05)
artinya tenaga kerja sektor manufaktur berpengaruh secara signifikan
terhadap PDRB Provinsi Riau,. Uji F menunjukkan bahwa secara
bersama-sama kedua variabel jumlah industri, dan tenaga kerja sektor
manufaktur berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB Provinsi Riau.

Key Word PDRB, Sektor Manufaktur, Industri

PENDAHULUAN
Revolusi industri 4.0 yang masuk Indonesia tahun 2011 berdampak pada
tingginya investasi sektor industri di Indonesia yang terus meningkat. Menurut
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dengan revolusi industri 4.0 salah
satu strategi Indonesia memasuki Industri 4.0 adalah menyiapkan lima sektor
manufaktur untuk memperkuat elemen dasar struktur industri. Hal tersebut,
mendorong industri manufaktur dalam memicu produktivitas dan kualitas
produk yang dihasilkan lebih inovatif dan berdaya saing. Sektor industri
memiliki fungsi sebagai sektor utama di dalam sebuah perekonomian, berarti
adanya pembangunan di sektor industri akan dapat memicu pembangunan
pada sektor lainnya, yang tentunya hal ini juga akan mendukung pertumbuhan
sektor industri (Leganing Adistia Putri, 2020). Berbagai jenis industri
manufaktur sudah menyebar di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Riau.
Menurut teori pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan oleh Robert
Solow, pertumbuhan ekonomi adalah sebuah rangkaian kejadian yang bisa

1
Journal Economy And Currency Study (JECS)
Volume 5, Issue 2, July 2023
Page 95-104
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi
modern dan hasil (output). Indikator yang dapat melihat faktor manusia adalah
tingkat tenaga kerja yang terserap di di suatu sektor ekonomi. Dan faktor
akumulasi modal bisa dilihat pada perkembangan jumlah industri yang berdiri.
Di Provinsi Riau industri manufaktur adalah salah satu sektor penggerak
perekonomian. Perkembangan pada sektor ini mampu menaikkan tingkat
kesejahteraan rakyat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga
tidak dapat dipungkiri sektor industri bisa menjadi motor penggerak
perekonomian dan merupakan salah satu sektor yang diperlukan untuk
meningkatkan perekonomian (Ariska et al, 2016)
Setiap jenis industri baik itu skala besar ataupun kecil diharapkan
dapat memberikan keuntungan, karena tingkat keuntungan ini bisa menjadi
cerminan keberhasilan industri tersebut apakah mampu untuk berkembang
dan memenuhi kewajibannya (Hermansyah et al., 2021). Sektor ini dipandang
memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, sehingga bisa memperoleh nilai
tambah yang tinggi sebagai keunggulannya (Irmawati, 2015). Di Provinsi Riau
sendiri sektor ini memberikan kontribusi yang tinggi pada PDRB, yaitu sebesar
27,36% pada tahun 2022 (BPS Provinsi Riau, 2023).
Diseluruh dunia, sektor ini berkembang dengan sangat pesat yang bisa
dilihat pada bertambah besarnya kapasitas modal yang tertanam, serta tenaga
kerja yang terserap. Pada negara berkembang pun sektor ini juga memiliki
kontribusi yang tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi dari sektor manufaktur
akan menyebabkan perubahan struktur pada perekonomian negara yang
terkait yang secara cepat atau perlahan akan beralih dari sektor pertanian ke
sektor manufaktur.
Perkembangan pada sektor ini akan mampu meningkatkan PDRB.
Peningkatan pada PDRB akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang
terjadi pada daerah tersebut, yang akan menjadi salah satu indikator suksesnya
pembangunan di suatu daerah. Dengan demikian semakin tinggi tingkat PDRB
yang meningkat biasanya semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat.
Dipercaya bahwa apabila terjadi kenaikan pada jumlah industri yang berdiri
akan mampu untuk meningkatkan PDRB suatu daerah. Meningkatnya jumlah
industri yang berdiri akan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia sehingga akan mampu menampung lebih banyak tenaga kerja. Tenaga
kerja yang berfungsi sebagai salah satu faktor produksi merupakan unsur yang
penting dan paling berpengaruh terhadap system ekonomi, seperti produksi,
distribusi, konsumsi maupun investasi. Dengan berkembangnya kedua faktor
tersebut industri manufaktur secara kumulatif dapat dipercaya akan mampu
memberikan kontribusi pada PDRB di suatu daerah.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru,
2
Journal Economy And Currency Study (JECS)
Volume 5, Issue 2, July 2023
Page 95-104
metode penelitian kuantitatif yang mengangkat fakta dan fenomena dari
variable yang digunakan (Sugiyono, 2016). Penelitian dilakukan dengan
menggunakan data sekunder yang bersifat derat waktu (time series) yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi melalui angka.
Objek Penelitian ini adalah jumlah industri dan tenaga kerja industri
sektor manufaktur sebagai variabel independen dan PDRB sebagai variabel
dependen.
Analisis statistic yang digunakan untuk pengujuan hipotesis dalam
penelitian ini adalah trend kuadrat terkecil dan analisis regresi linear
berganda. Berikut persamaan dari regresi linear berganda
LnY = a + b1LnX1 + b2LnX2 + e
Keterangan :
Y : PDRB
X1 : jumlah industri
X2 : tenaga kerja
a : konstanta
b : koefisien regresi
e : faktor error

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian atas hipotesis 1 dan 2 untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, dapat dihitung dengan
menggunakan uji statistik t. Berikut ini tabel hasil uji t :

Tabel 1.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.393 2.989 .801 .436
Unit Industri 1.440 .245 .716 5.874 .000
Tenaga Kerja .820 .349 .286 2.346 .033
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Hasil uji t tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Jumlah industri
Variabel jumlah industri memiliki nilai signifkansi sebesar 0,000 pada
signifikansi 0,05. Hal ini berarti 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
3
Journal Economy And Currency Study (JECS)
Volume 5, Issue 2, July 2023
Page 95-104
Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabe jumlah industri
sektor manufaktur berpengaruh secara signifkan terhadap PDRB
b. Tenaga kerja
Variabel tenaga kerja memiliki nilai signifikansi 0,033 pada signifikansi
0,05. Hal ini berarti 0,033 < 0,05. Hal ini berarti 0,033 < 0,05 dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel
tenaga kerja industri sektor manufaktur berpengaruh secara signfikan
terhadap PDRB.
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh jumlah industri dan tenaga
kerja industri sektor manufaktur secara simultan terhadap PDRB.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS, maka
diperoleh hasil seperti tabel dibawah
Tabel 2.
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 5.287 2 2.643 72.132 .000b
Residual .550 15 .037
Total 5.836 17
a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), Unit Industri, Tenaga Kerja


Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel uji F dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk
pengaruh X1 dan X2 secara simultan adalah 0,000 < 0,05 berarti keputusan
yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa jumlah industri dan tenaga kerja industri sektor manufaktur secara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB.
Analisis trend kuadrat terkecil (least square method) linear dilakukan
untuk melihat proyeksi kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau dalam lima tahun kedepan
dari dari data Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Riau tahun 2004-
2021. Dengan menggunakan rumus analisis pertumbuhan dengan metode
trend kuadrat terkecil, diperoleh hasil pada tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 3.
Tahun a b (X) Y=a+b(x) Proyeksi
2023 22,98 1,14 10 -170,68 34,38
2024 22,98 1,14 11 -150,75 35,52

4
Journal Economy And Currency Study (JECS)
Volume 5, Issue 2, July 2023
Page 95-104
2025 22,98 1,14 12 -132,73 36,66
2026 22,98 1,14 13 -118,03 37,8
2027 22,98 1,14 14 -97,92 38,94
Sumber : Badan Pusat Statistik, Data Olahan 2023
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat proyeksi kontribusi sektor
manufaktur pada PDRB Provinsi Riau dalam 5 tahun kedepan mulai dari
tahun 2023 hingga tahun 2027. Pada tahun 2023 diproyeksikan kontribusi
sektor manufaktur terhadap PDRB adalah sebesar 34,38%, dan terus
meningkat hingga menjadi 38,94% pada tahun 2027.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah
dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Jumlah industri dan tenaga kerja sektor manufaktur secara parsial
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap PDRB Provinsi
Riau.
2. Jumlah industri dan tenaga kerja sektor manufaktur secara
simultan berpengaruh secara positif dan signifkan terhadap PDRB
Provinsi Riau.
Dengan demikian, maka disarankan kepada pemerintah daerah
Provinsi Riau untuk terus mengembangkan sektor ini. Karena sektor ini
termasuk salah satu sektor yang paling berpotensi di Provinsi Riau dan
mampu mengangkat perekonomian di Riau.

DAFTAR PUSTAKA
Ariska, N., Hanim, A., Adenan, M., Ilmu, J., Pembangunan, S., Ekonomi, F.,
Unej, U. J., & Kalimantan, J. (2016). Dampak Investasi Sektor Industri
Pengolahan Terhadap Perekonomian Jawa Timur ( Pendekatan
Analisis Input–Output). Artikel Ilmiah Mahasiswa, 6
BPS Riau (2023). Provinsi Riau dalam Angka (2022).
Hermansyah, R., Delis, A., & Umiyati, E. (2021). Analisis Penyerapan Tenaga
Kerja Sektor Industri dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di Provinsi
Jambi. E- Journal Perdagangan Industri Dan Moneter, (9)1, 13-22
https://doi.org/10.22437/pim.v9i1.7735
Irmawati, S. (2015). Analisis Industri Unggulan di Provinsi Jawa Tengah.
Journal of Economics and Policy, 8(2), 224-237
Leganing Adistia Putri, R. R. S. (2020). Pengaruh Industri Kecil, Tenaga Kerja,
dan Kredit Terhadap PDRB di Karesidenan Kedu Tahun 2014-2018
Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Cv.Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai