Anda di halaman 1dari 14

INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT

HASANUDDIN UNIVERSITY

Presented by:
PRODUCTIVITY MEASUREMENT
AT THE INDUSTRIAL LEVEL
ASTRINA
NIM. D071201021
Main Topics

01 02 03 04 05

Submateri 1 Submateri 2 Submateri 3 Submateri 4 Submateri 5


Manfaat Pendekatan Masalah Keterbatasan Perbandingan
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Ukuran Antarindustri
Produktivitas Produktivitas Produktivitas Produktivitas
pada Tingkat pada Tingkat pada Tingkat Tenaga Kerja
Industri Industri Industri Saat Ini untuk
Industri
Manfaat Pengukuran
Produktivitas
Pengukuran produktivitas berdasarkan industri memiliki setidaknya
Pada Tingkat Industri empat manfaat, yaitu:

Indikator Ekonomi
Membantu indikator ekonomi dalam menelusuri kinerja ekonomi suatu
daerah/negara.

Indikator
Analisis Tenaga Analisis Tenaga Kerja
Ekonomi
Kerja
Perubahan kebutuhan tenaga kerja, proyeksi di masa mendatang,
serta tren biaya karyawan

Analisis Kinerja Perusahaan


Membandingkan kinerja masing-masing perusahaan dengan industri
khusus di bidang mereka.
Analisis Kinerja Peramalan
Perusahaan Perusahaan &
Asosiasi
Peramalan Perusahaan & Asosiasi Perdagangan
Perdagangan
Membantu perusahaan dan asosisasi perdagangan untuk
meramalkan pola pertumbuhan industri, kondisi di masa depan, dan
lainnya.
Pendekatan Pengukuran
Produktivitas
Pada Tingkat Industri

Terbagi menjadi 11 berdasarkan divisi, yakni:


 Industri secara Umum
 Industri Manufaktur
 Pelayanan/Jasa
 Pemerintah Federal
 Pemerintah Lokal dan Kota
 Transportasi dan Distribusi
 Perdagangan Eceran
 Pertahanan
 Industri Konstruksi
 Industri Energi
 Kantor dan Administrasi
Pengukuran Produktivitas
Industri Secara Umum
(Industry in General)

2. Fungsi Produksi 3. Input-Output


1. Indeks
Solow mengembangkan fungsi produksi Elliot-Jones mengaplikasikan analisis I-O
Beberapa peneliti dan organisasi telah untuk menentukan total Output dan Input
mencoba mengembangkan pengukuran agregat.
Lave, Salter, Aigner dan Chu melakukan dari industri.
berdasarkan indeks untuk industri secara Blackett mengilustrasikan aplikasi analisis
umum seperti Mills, Magdoff, dan BLS pengukuran terhadap perubahan teknologi
dengan menggunakan fungsi produksi. I-O untuk menentukan persyaratan input
suatu industri.

 Mills Productivity Index  BLS Productivity Index

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 • Unit man-hours index • Deflated-value index


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 Rasio 2 periode dari total jam kerja yang Indeks keluaran fisik yang menggunakan
dihabiskan pada produksi campuran. bobot nilai satuan pengganti.

 Magdoff Productivity Index


𝑀𝑎𝑛 h𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
Pengukuran Produktivitas
Industri Manufaktur
(Manufacturing Industry) Pendekatan Indeks

Siegel (1940) menunjukkan bahwa penggunaan


pendapatan rata-rata per jam dari tenaga kerja
adalah suatu kekeliruan.
Mills (1938) mengemukakan bahwa pengukuran
Ia beranggapan bahwa tenaga kerja merupakan
produktivitas industri manufaktur didasarkan pada
bagian dari biaya produksi atau elemen dalam
indeks produksi output.
struktur harga. Sehingga biaya tenaga kerja unit
Pada saat itu, belum ditemukan metode pengukuran
dapat diturunkan baik dengan membagi secara
untuk industri jasa.
langsung terhadap output maupun dengan deflasi
pendapatan rata-rata per jam dengan produktivitas.
Produktivitas industri manufaktur diukur melalui
produktivitas tenaga kerjanya dengan rumus berikut:
Metoe pengukuran yang diusulkan oleh Siegel
adalah:

Indeks biaya tenaga kerja unit =


Produktivitas Tenaga Kerja =

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑈𝑝𝑎h
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 =
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑔h𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
=
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
Pengukuran Produktivitas
Pelayanan/Jasa
(Service)
Ketika diuji pada 10 kelompok industri besar,
tampaknya tidak ada krelasi antara pertumbuhan
output dan produktivitas, dan ada korelasi negatif
antara produktivitas dan perubahan lapangan kerja.

Fabricant (1942) melakukan studi terhadap


produktivitas pelayanan dimana salah satu Namun deminikian, ada hubungan positif yang
kesimpulannya menyatakan bahwa signifikan antara pertumbuhan dan produktivitas
“Peningkatan produktivitas tenaga kerja tidak dalam jenis industri tertentu seperti jasa.
berarti lebih sedikit pekerjaan di industri ketika
output tumbuh secara substansial.”

Selain itu, Fabricant juga menyatakan bahwa Berkenaan dengan produktivitas jasa, konsumen
“produktivitas di bidang manufaktur meghasilkan memainkan peran yang lebih signifikan karena
pertumbuhan di bidang non manufaktur dan merupakan input.
sebaliknya.”

Sayangnya, tidak ada Teknik atau metode untuk


mengukur input ini.
Pengukuran Produktivitas
Pemerintah Federal
(Federal Government)

 Post Office Department  Veteran’s Administration


 Veteran’s Benefits Department
¿𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛 ¿ 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛
¿ 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑖𝑡𝑒𝑚h𝑎𝑛𝑑𝑙𝑒𝑑
¿ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑎𝑖𝑑𝑚𝑎𝑛 − 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑠 ¿ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 ¿
 Commodity Stabilization Services
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

¿𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛  Internal Revenue Service  Federal Civilian Agencies

𝑊𝑜𝑟𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡


¿ ¿
𝑝𝑎𝑖𝑑 𝑚𝑎𝑛− 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑠 ¿ 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
 Social Security Administration 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
¿
¿𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 /𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑊𝑜𝑟𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑
¿
𝑝𝑎𝑖𝑑 𝑚𝑎𝑛− 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑠
Pengukuran Produktivitas Pengukuran Produktivitas
Pemerintah Lokal dan Kota Transportasi dan Distribusi
(Local Government and City) (Transportation and Distribution)
• Hatry (1972) membahas beberapa masalah produktivitas.
• Hatry dan Fisk (1971) membahas cara mengukur dan
• Barger (1951) melakukan studi yang cukup
meningkatkan produtivitas dalam pengukuran pemerintah
mendalam tentang industri transportasi untuk
daerah.
periode 57 tahun 1889-1946.
• Hamilton (1972) menjelaskan pendekatan pengukuran
produktivtas, khususnya untuk Kota New York. • Barger (1955) melakukan studi serupa untuk
industri distribusi yakni ukuran produktivitas dalam
industri transportasi.

• Hall dan Knapp (1957) mengikuti studi Barger


Pengukuran Produktivitas tentang distribusi, dengan penekanan pada
metode pengukuran output.
Perdagangan Eceran • Deakin dan George (1965) mempelajari tren
(Retail Trade) produktivitas dalam industri jasa, termasuk
transportasi.
• Salah satu studi paling awal yang melibatkan pengukuran • Legris (1971) mencurahkan Sebagian besar
produktivitas adalah Kaiser pada perdagangan ritel Swedia perhatiannya pada studi pengukuran dan
(1957). peningkatan produktivitas dalam satu jenis
• P.M Von Nieuwenhuyzen (1957) melakukan studi serupa transportasi.
tentang perdagangan eceran dan kerajinan Belanda.
• Fuchs (1969) melaporkan sebuah studi oleh Swarzman, yang • Tomazinis (1975) mencakup pengukuran
menganalisis pertumbuhan penjualan dalam dolar konstan produktivitas untuk system transportasi perkotaan
per jam orang. secara mendalam.
• Dia menggunakan analisis regresi untuk memperkirakan
permintaan layanan ritel.
Pengukuran Produktivitas Pengukuran Produktivitas

Pertahanan Industri Energi


(Defense) (Energy Industry)

Baker (1972) melaporkan beberapa aspek


Du Boff (1966) mempelajari hubungan antara
pengukuran produktivitas di Defense Supply Agency.
bangkitnya tenaga listrik dan perubahan
produktivitas dalam industri manufaktur Amerika.

Dia juga membangun kerangka teoritis untuk


mengukurpengaruh teknologi listrik pada factor
biaya, yaitu tenaga kerja, modal, dan bahan.

Pengukuran Produktivitas Pengukuran Produktivitas

Industri Konstruksi Kantor dan Administrasi


(Construction Industry) (Office and Administration)

Dacy (1964) mengembangkan formula untuk indeks Richman (1958) berurusan dengan subjek
harga dan produktivitas untuk bagian industri pengukuran produktivitas pegawai kantor dan
konstruksi yang terlibat dengan struktur kelompok administrasi.
yang tidak homogen.
Sedangkan Lytton (1960) melaporkan pengukuran
Yoshihara dkk (1971) mempertimbangkan masalah output dalam administrasi publik.
akuntansi untuk perubahan produktivitas dalam
indeks harga.
Permasalahan Pengukuran
Produktivitas
Pada Tingkat Industri
Terkadang, pengukuran produktivitas pada tingkat industri lebih besar daripada
tingkat nasional karena adanya kecenderugan terjadi kesalahan untuk saling
mengimbangi.

Adapun beberapa kesalahan tersebut seringkali disebabkan oleh tiga hal berikut:

01 02 03
Data produk rinci yang Perubahan kualitas yang Bobot yang sesuai
relevan tidak tersedia dihasilkan dari seringkali tidak tersedia.
untuk banyak industri. pengembangan produk
baru dan perubahan
spesifikasi yang sudah
ada.
Keterbatasan Ukuran
Produktivitas Tenaga Kerja Saat
Productivity Measurement

Ini untuk Industri

Meskipun produktivitas tenaga kerja dari berbagai industri atau bahkan


negara biasanya dibandingkan, proses ini tidak segera mengungkapkan
banyak factor untuk menyebabkan perbedaan tersebut. Sehinga perlu
dilakukan studi terpisah untuk mendapatkan informasi tersebut.

Misalnya, peningkatan produktivitas dalam perekonomian secara


keseluruhan berarti bahwa semua sumber daya produktif digunakan lebih
efisien, meskipun hal ini mungkin benar dalam jangka waktu yang lama.
Ini dikembangkan oleh Biro Statistik Tenaga
Kerja Amerika Serikat (BLS).

Produktivitas tenaga kerja dalam perbandingan


ini didefinisikan sebagai output per jam pekerja
produksi. Sehingga tidak untuk semua
karyawan.

Perbandigan industri tersebut membantu


perusahaan dalam industri tertentu untuk
membandingkan diri mereka denga rata-rata
industri mereka.

Perbandingan
Antarindustri
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai