Anda di halaman 1dari 34

Forum Konsultasi Publik Rancangan

Awal RPJPD Kab Deli Serdang

Deli Serdang, 12 Desember 2023


KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Perkembangan
01. Ekonomi Terkini
Dinamika Kondisi Global 3
Perekonomian Global Melambat dengan Ketidakpastian yang Masih Tinggi

Pertumbuhan PDB Dunia


Bank Indonesia masih memprakirakan pertumbuhan ekonomi
global tahun 2023 sebesar 2,9% dan melambat menjadi 2,8%
pada 2024.
• Ekonomi Amerika Serikat (AS) masih tumbuh kuat didorong oleh
konsumsi rumah tangga dan sektor jasa yang berorientasi
domestik.
• Sementara itu, ekonomi Tiongkok membaik didukung oleh
konsumsi dan dampak stimulus kebijakan fiskal.

PMI Global Penjualan Eceran Global


Dinamika Kondisi Global 4
Tekanan Inflasi Global Tetap Tinggi

Inflasi Global
Inflasi di negara maju masih di atas target dengan tekanan yang
mulai mereda
• Dengan perkembangan inflasi ini, suku bunga kebijakan moneter
termasuk Federal Funds Rate (FFR) diprakirakan bertahan tinggi
dalam jangka waktu yang lama (higher for longer).
• Yield obligasi Pemerintah negara maju, khususnya AS (US
Treasury), naik tinggi karena premi risiko jangka panjang (term-
premia) terkait tingginya kebutuhan untuk pembiayaan fiskal.

Suku Bunga Kebijakan Global Yield US Treasury dan Premi Resiko


Perkembangan Ekonomi Nasional 5
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan (%, yoy)


Kinerja ekonomi triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,94% (yoy)
• Sumber pertumbuhan terutama berasal dari kuatnya konsumsi
rumah tangga dan meningkatnya investasi di tengah turunnya
konsumsi Pemerintah dan kinerja ekspor.
• Pertumbuhan juga didukung oleh kinerja positif sebagian besar
Lapangan Usaha (LU), terutama LU Industri Pengolahan,
Perdagangan Besar dan Eceran, serta Konstruksi.
• Secara spasial, seluruh wilayah masih tumbuh kuat, tertinggi di
wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2023 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha (%, yoy)
2022 2023
Komponen 2020 2021 2022
I II III IV I
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1.77 1.87 1.16 1.68 1.95 4.51 2.25 0.34
Pertambangan dan
-1.95 4.00 3.82 4.01 3.22 6.46 4.38 4.92
Penggalian
Industri Pengolahan -2.93 3.39 5.07 4.01 4.83 5.64 4.89 4.43
Pengadaan Listrik dan Gas -2.34 5.55 7.04 9.33 8.05 2.31 6.61 2.67
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
4.94 Limbah
4.97
dan Daur1.35
Ulang 4.46 4.26 2.84 3.23 5.69
Konstruksi -3.26 2.81 4.83 1.02 0.63 1.61 2.01 0.32
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
-3.79 Mobil
4.63dan Sepeda
5.73 Motor
4.43 5.37 6.55 5.52 4.89
Transportasi dan Pergudangan -15.05 3.24 15.79 21.27 25.8 16.99 19.87 15.93
Penyediaan Akomodasi dan Makan -10.26
Minum 3.89 6.58 9.8 17.83 13.81 11.97 11.55
Informasi dan Komunikasi 10.61 6.82 7.15 8.06 6.95 8.75 7.74 7.19
Jasa Keuangan dan Asuransi 3.25 1.56 1.64 1.5 0.87 3.76 1.93 4.48
Real Estat 2.32 2.78 3.78 2.16 0.63 0.39 1.72 0.37
Jasa Perusahaan -5.44 0.73 5.96 7.92 10.79 10.42 8.77 6.37
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
-0.03 dan
-0.33
Jaminan Sosial
-1.29 Wajib
-1.52 12.48 1.78 2.52 2.09
Jasa Pendidikan 2.61 0.11 -1.41 -1.06 4.46 0.42 0.59 1.02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
11.56 10.45 4.52 6.5 -1.71 2.47 2.00 4.77
Jasa Lainnya -4.1 2.12 8.25 9.26 9.13 11.14 9.47 8.9
PDB -2.07 3.7 5.02 5.46 5.73 5.01 5.3 5.03

Sumber: BPS, diolah


Perkembangan Ekonomi Nasional 6
Pertumbuhan Ekonomi Yang Kuat Diprakirakan Berlanjut pada 2023

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan tetap berada dalam kisaran 4,5-5,3% (yoy) pada tahun 2023.
• Pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan meningkat didorong oleh tetap baiknya keyakinan konsumen, positifnya pengaruh pelaksanaan
Pemilu, dan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
• Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.

Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Ekspektasi Penghasilan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur
Perkembangan Inflasi Nasional 7
Tekanan Inflasi Terus Terjaga dan Mendukung Stabilitas Perekonomian

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2023 tetap terjaga dan berada pada kisaran sasaran 3,0±1%. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik, IHK November 2023 tercatat inflasi sebesar 0,38% (mtm) sehingga inflasi IHK secara tahunan menjadi 2,86% (yoy),
meningkat dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,56% (yoy). Sepanjang tahun berjalan, inflasi IHK tercatat sebesar 2,19%
(ytd). Perkembangan ini tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia
dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran
3,0±1% pada sisa tahun 2023.

Perkembangan Inflasi IHK dan Komponen Inflasi Gabungan Kota di Provinsi (yoy)
Perkembangan Ekonomi Sumatera Utara 8
Ekonomi Sumut Triwulan III-2023 Masih Tumbuh Cukup Baik
Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III-2023 tumbuh 4,94% (yoy),
sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan Sumut pada Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Sumut Tahunan (%,yoy)
periode laporan ini juga sama dibandingkan pertumbuhan nasional (4,94%, yoy) dan
5,45 5,72
lebih tinggi dari Sumatera (4,5%, yoy) pada periode yang sama. 5,01 4,704,95 4,974,71 5,015,264,98 5,044,87 5,175,194,90 4,944,94
4,79 4,5
3,95 4,04
• Dari sisi pengeluaran, termoderasinya pertumbuhan utamanya berasal dari
melemahnya kinerja ekspor seiring dengan menurunnya harga komoditas global
dan menurunnya konsumsi pemerintah akibat kontraksi pada komponen belanja
pegawai.
Q1'22 Q2'22 Q3'22 Q4'22 Q1'23 Q2'23 Q3'23
• Dari sisi lapangan usaha, secara tahunan, sektor perdagangan dan konstruksi Nasional
menopang pertumbuhan ekonomi Sumut di tengah termoderasinya
pertumbuhan sektor pertanian dan industri.

SUMATERA Provinsi Pangsa Andil


Sumut 23,35 1,14

4,50 Riau
Sumsel
Lampung
22,34
14,25
10,15
0,86
0,71
0,42
Kep. Riau 7,17 0,36
Sumbar 6,86 0,31
Jambi 6,53 0,32
Aceh 4,99 0,21
Kep. Babel 2,28 0,09
Bengkulu 2,08 0,08
Pertumbuhan triwulan III-2023 lebih
rendah dibandingkan triwulan II-2023

Pertumbuhan triwulan III-2023 lebih


Sumber: BPS, diolah tinggi dibandingkan triwulan II-2023
Perkembangan Inflasi Gabungan Kota IHK Sumatera Utara 9
Gabungan 5 Kota IHK Sumut Mencatat Inflasi, Namun Secara Tahunan Berada dalam Sasaran Inflasi Nasional
Pada November 2023, Gabungan 5 Kota IHK Sumut secara tahunan mengalami inflasi 3,20% (yoy), meningkat dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar 2,60%
(yoy). Adapun jika dilihat secara tahun kalender, inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumut mencatatkan inflasi 1,67% (ytd). Dengan perkembangan ytd s.d November,
diprakirakan inflasi akhir tahun mendekati batas bawah target sasaran 3 ±1%.
Secara umum, inflasi gabungan 5 kota IHK Sumut mengalami peningkatan namun masih
Inflasi tahunan gabungan 5 kota IHK Sumut berada di bawah Sumatera
terjaga dalam sasaran inflasi Nasional
namun di atas Nasional
September 2023 Oktober 2023 November 2023
mtm yoy ytd
Okt'23 Nov'23 Okt'23 Nov'23 Okt'23 Nov'23
Nasional 0.17 0.34 2.56 2.86 1.80 2.19
Sumatera 0.18 0.61 2.65 3.40 1.80 2.42
CI 0.08 0.13 1.81 1.80 1.50 1.64
VF -0.05 2.42 5.16 8.76 2.47 4.95
AP 0.74 0.12 2.64 2.78 1.99 2.11
mtm yoy ytd
Provinsi
Okt'23 Nov'23 Okt'23 Nov'23 Okt'23 Nov'23
Aceh -0.14 0.30 1.95 2.38 1.14 1.44
Sumut -0.07 0.45 2.60 3.20 1.22 1.67
Sumbar 0.10 0.58 2.27 3.14 1.60 2.18 Perkembangan Inflasi Kota IHK di Sumatera Utara Per November 2023
Riau -0.03 0.71 2.65 3.25 1.60 2.32
Kepri 0.33 0.75 2.46 3.44 1.54 2.32
Bengkulu 0.28 0.30 2.83 3.08 2.54 2.84
Jambi 0.44 0.79 2.43 3.75 2.14 2.95
Sumsel 0.50 0.54 2.90 3.52 2.47 3.02
Babel -0.31 -0.04 3.80 3.87 2.74 2.70
Lampung 0.30 1.02 3.06 4.10 2.41 3.45

Sumber: BPS, diolah


Outlook Perekonomian Sumatera Utara 10
Ekonomi Sumatera Utara Diprakirakan Tetap Kuat Pada 2023
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2023 diprakirakan tetap kuat bias atas dalam kisaran 4,3-5,1% (yoy). Namun demikian, terdapat
beberapa potensi risiko yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumut seperti: perlambatan ekonomi global
yang diiringi dengan tertahannya permintaan ekspor dan koreksi harga komoditas unggulan Sumut; pengetatan kebijakan moneter negara maju
sebagai respon dari ketatnya pasar tenaga kerja; serta ketidakpastian pasar keuangan global yang merambat pada perekonomian domestik.

Sisi Lapangan Usaha Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Sumut Sisi Pengeluaran


Konsumsi Rumah Tangga (50,95%)
Pertanian (23,47%)
2021 2022 2023*
2022 → 2023 2022 → 2023
• Perlambatan tecermin dari penurunan Nilai Tukar Petani, harga
2,61% 4,73% 4,3 – 5,1% • Meningkatnya Upah Minimum Provinsi (UMP) sebanyak 7,45%
Tandan Buah Segar, dan harga gabah pada Tw II 2023 (yoy) (yoy) (yoy) •
menjadi Rp2.710.493
Berlanjutnya insentif Pemerintah seperti BLT, kartu sembako, PKH
• Kenaikan biaya bahan baku produksi
• Dampak El Nino pada Sem II-2023
= Arah dibanding tahun sebelumnya Konsumsi Pemerintah (6,33%)
*) Angka Proyeksi
Industri Pengolahan (18,6%) 2022 → 2023
2022 → 2023 • Proyek pemerintah yang sempat tertunda kembali berjalan
Risiko yang Menahan Pertumbuhan
• Optimisme permintaan domestik yang tetap kuat Ekonomi Sumut Investasi PMTB (29,03%)
• Program hilirisasi industri B35 dan B40
Ketidakpastian berakhirnya konflik geopolitik 2022 → 2023
Perdagangan Besar & Eceran (18,91%) 1 Rusia-Ukraina dan Timur Tengah. • Moderasi dampak ketidakpastian ekonomi global
2022 → 2023 Kenaikan harga energi global sebagai dampak Ekspor (37,20%)
2 spillover konflik geopolitik global
• Moderasi akibat koreksi harga komoditas utama yang berpotensi 2022 → 2023
menahan perdagangan besar Rebound ekonomi China yang lebih lambat dari
3 perkiraan • Koreksi harga komoditas unggulan Sumut di pasar internasional
Konstruksi (12,93%) Pengetatan kebijakan moneter negara maju
4 Impor (26,28%)
sebagai respon dari ketatnya pasar tenaga kerja
2022 → 2023
Ketidakpastian pasar keuangan global yang 2022 → 2023
• Berlanjutnya proyek PSN dan infrastruktur daerah 5 merambat pada perekonomian domestik • Meningkatnya harga bahan baku berpotensi menahan vol impor

Sumber: BPS, Proyeksi BI, diolah Ket : Angka di dalam kurung menerangkan besar pangsa terhadap PDRB Sumut
Outlook Inflasi Sumatera Utara Tahun 2023 11
Tekanan Inflasi Sumatera Utara Diprakirakan Menurun Pada Tahun 2023, Namun Masih Terdapat
Beberapa Risiko Pendorong Inflasi Kedepan
Laju inflasi Sumatera Utara pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan prasyarat perlunya peningkatan produksi bahan pangan
strategis. Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi
pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional 3%±1% lebih awal
dari prakiraan sebelumnya. Namun demikian, masih terdapat beberapa risiko pendorong inflasi Sumatera Utara sebagai berikut…
Faktor Penahan Inflasi Sumatera Utara Tahun 2023 Faktor Pendorong Inflasi Sumatera Utara Tahun 2023
Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan
1 Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan Berlanjutnya fragmentasi politik dan ekonomi
implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran
pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan. 1 dunia meskipun akan berangsur berkurang dengan
pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral.
Penerapan kebijakan subsidi domestik yang lebih stabil sepanjang
2
tahun 2023.

2 Potensi kenaikan tarif listrik, LPG, dan BBM non


3 Ekspektasi inflasi yang terus terjaga subsidi lebih lanjut.

Penetapan Harga Acuan Pembelian dan Penjualan (HAP) dalam


Peraturan Badan Pangan Nasional No 11 Tahun 2022 untuk
4 Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk
komoditas kedelai, bawang merah, cabai rawit merah, cabai merah 3
keriting, daging sapi atau kerbau, dan gula konsumsi. rokok sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024.
Peningkatan produksi pangan strategis melalui optimalisasi KAD,
5 pemanfaatan SRG, CAS, food estate, dan perluasan Potensi gangguan produksi hortikultura seiring dengan
pengembangan produk olahan hortikultura yang lebih tahan lama.
4 prakiraan keberlangsungan fenomena El Nino yang
Pemahaman yang baik terhadap potensi gangguan pasokan
diperkirakan terjadi pada semester II 2023.
6 pangan yang disebabkan oleh El Nino melalui sekolah lapang
terkait iklim dan penyusunan pola tanam.
Komunikasi efektif melalui iklan layanan masyarakat belanja bijak 5 Potensi inflasi yang berasal dari barang impor
7 dan sidak pasar menjelang HBKN yang diprakirakan mampu melalui transmisi depresiasi nilai tukar.
menjaga ekspektasi masyarakat terhadap inflasi.
Tantangan
02. Ekonomi Spasial
Tantangan Perekonomian Sumatera Utara 13
Disparitas Ekonomi Sumatera Utara : Perekonomian Berpusat di Pantai Timur
Ketimpangan antar wilayah di Sumatera Utara masih cukup tinggi. Pantai Timur tergolong memiliki kapasitas ekonomi yang sangat tinggi
dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini terlihat dari size ekonomi wilayah Pantai Timur yang mencapai 75% dari perekonomian Sumatera Utara. Di
sisi lain, indikator kemiskinan di wilayah Kepulauan relatif lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya.

BINJAI
PANTAI TIMUR PANTAI BARAT DATARAN TINGGI KEPULAUAN
MEDAN (12 Kab/Kota) (7 Kab/Kota) (9 Kab/Kota) (5 Kab/Kota)
LANGKAT
TEBING

Jumlah Penduduk SERDANG


TINGGI
PANGSA PDRB PANGSA PDRB PANGSA PDRB PANGSA PDRB
DELI BEDAGAI
Sumut: SERDANG
TANJUNG (ADHB) (ADHB) (ADHB) (ADHB)
BALAI

14,93 Juta KARO

SIMALUNGUN
PEMATANG SIANTAR

DAIRI

75% 9% 14% 3%
ASAHAN

PAKPAK
SAMOSIR
Jumlah Penduduk BHARAT
TOBA
LABUHAN
LABUHAN
BATU UTARA
Miskin Sumut: HUMBANG
SAMOSIR BATU

HASUNDUTAN
PANGSA PANGSA PANGSA PANGSA
1,34 Juta SIBOLGA
TAPANULI
UTARA LABUHAN BATU
SELATAN PENDUDUK MISKIN PENDUDUK MISKIN PENDUDUK MISKIN PENDUDUK MISKIN
PADANG
TAPANULI
LAWAS UTARA
SELATAN
GUNUNG

55% 15% 18% 12%


NIAS SITOLI
UTARA

NIAS PADANG
LAWAS
PADANG
SIDEMPUAN

NIAS
BARAT MANDAILING JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NATAL
PENDUDUK (JUTA) PENDUDUK (JUTA) PENDUDUK (JUTA) PENDUDUK (JUTA)

NIAS
SELATAN
Sumber : BPS, diolah 9,14 1,99 2,91 0,89
Tantangan Perekonomian Sumatera Utara 14
Kualitas Sumber Daya Manusia Masih Perlu Ditingkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara pada 2022 sebesar 75,13, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 74,51 dan berada di atas
nasional sebesar 74,39. Peningkatan IPM didorong perbaikan seluruh komponen. Secara spasial, rata-rata IPM di setiap Kab/Kota di Sumatera Utara berada
dalam kategori sedang hingga tinggi. Peningkatan kualitas SDM tentunya diperlukan dalam rangka mendorong daya saing industri dan dunia usaha di
Sumatera Utara.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023 : IPM Provinsi Sumut > IPM Nasional

Pengeluaran per
Angka Harapan Harapan Lama Rata-rata Lama
Kapita Disesuaikan IPM
Hidup (AHH) Sekolah (HLS) Sekolah (RLS)
(Rp.000,-)

INDONESIA 73,93 13,15 8,77 11.899 74,39

SUMUT 73,67 13,48 9,82 11.049 75,13

60<IPM≤70 IPM>80
DELI SERDANG* 72,07 13,38 10,27 12.657 76,19
*) Tahun 2022 Sumber: BPS, diolah
IPM<60 70<IPM≤80
Perkembangan Ekonomi Spasial 15
Industri Pengolahan menjadi Penggerak Ekonomi Utama Pantai Timur dan Deli Serdang
LU Industri Pengolahan menjadi penggerak ekonomi utama terbesar di Pantai Timur dengan pangsa sebesar 22,92%. Di Kab Deli Serdang, LU
Industri Pengolahan juga menjadi penggerak ekonomi utama dengan pangsa sebesar 30,6%. LU Penggerak ekonomi utama Kab Deli Serdang
kemudian dilanjutkan dengan LU PBE sebesar 17,7% dan LU Konstruksi sebesar 16,2%.
Struktur Ekonomi Pantai Timur Tahun 2022

Struktur Ekonomi Kab. Deli Serdang Tahun 2022


Industri Pengolahan 30,6%
17,7%
Konstruksi 16,2%
10,7%
Transportasi dan Pergudangan 8,8%
4,0%
Jasa Keuangan dan Asuransi 2,7%
2,4%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,7%
1,4%
Informasi dan Komunikasi 1,3%
0,9%
Pertambangan dan Penggalian 0,7%
0,5%
Jasa lainnya 0,3%
0,1%
Sumber: BPS, diolah Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,0%
Tantangan Perekonomian Daerah 16
Deli Serdang termasuk dalam Daerah Maju yang Pertumbuhan Ekonominya Masih Dapat Dioptimalkan
Kesejahteraan penduduk Deli Serdang relatif tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari Prov Sumut. Jika ditinjau dari sisi pengeluaran (PDRB per kapita), masing-
masing penduduk di Deli Serdang memiliki tingkat pengeluaran per kapita yang lebih tinggi dari keseluruhan Prov. Sumut. Akan tetapi, jika ditinjau dari sisi pertumbuhan ekonomi, laju
ekonomi di Deli Serdang belum setinggi keseluruhan Provinsi Sumut. Artinya pemulihan ekonomi Deli Serdang masih berada di bawah rata-rata Sumut.

Tipologi Klassen 2022


Daerah Cepat Maju dan Cepat Daerah Relatif
Tumbuh Tertinggal 1
6 Labuhanbatu 3 Langkat 20 Simalungun 8
8 Labuhanbatu Selatan 4 Asahan 21 K a r o
7 Serdang Bedagai 22 Pematangsiantar 5
Daerah Berkembang Cepat
10 B i n j a i 23 D a i r i
18 Padangsidimpuan 11 Tanjungbalai 24 Tapanuli Utara
6
Daerah Maju
12 Tebing Tinggi 25 Toba Samosir 9
Tapi Tertekan
1 M e d a n 13 Tapanuli Selatan 26 Humbang Hasundutan
19
2 Deli Serdang 14 Mandailing Natal 27 Samosir 2
5 Batubara 15 Padang Lawas Utara 28 Pakpak Bharat 4
11 21
9 Labuhanbatu Utara 16 Padang Lawas 29 Nias Selatan 22 16
15
19 Sibolga 17 Tapanuli Tengah 30 N i a s 7 3
31 13 10 20
Syarat Klasifikasi Klasifikasi daerah 31 Gunungsitoli 25
32 Nias Utara 12
y1 > Y dan r1 > r1 Daerah cepat maju dan cepat tumbuh 23 27
14
y1 < y dan r1 > r Daerah berkembang cepat 33 Nias Barat 18
30 24
32 17
y1 < y dan r1 < r Daerah relatif tertinggal 28
y1 > y dan r1 < r Daerah Maju tapi tertekan
Pantai Timur 33
29

y1 = PDRB per Kapita Kab/Kota Pantai Barat


r1 = Laju Pertumbuhan Kab/Kota Tahun 2022 Dataran Tinggi
Y = PDRB per kapita Prov. Sumatera Utara Tahun 2022
r = Laju Pertumbuhan Prov. Sumatera Utara Tahun 2022 Kepulauan Nias
3,00 3,20 3,40 3,60 3,80 4,00 4,20 4,40 4,60 4,80 5,00
Perkembangan Ekonomi Spasial 17
Demografi Kabupaten Deli Serdang
Deli Serdang memiliki penduduk usia produktif sebesar 68,88%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Deli Serdang sebesar 75,53, sementara Gini Rasio sebesar 0,270 dan diikuti
tingkat kemiskinan yang berada di bawah Sumut maupun Nasional yaitu sebesar 3,44% pada tahun 2023. Kondisi perekonomian Kab. Deli Serdang yang cukup baik juga
tercermin dari tingkat pengangguran yang semakin menurun hingga berada di angka 8,79%. Penurunan persentase tersebut mengindikasi bahwa program pengentasan
kemiskinan Kabupaten Deli Serdang yang dijalankan selama ini telah memberikan dampak positif untuk menurunkan jumlah penduduk miskin.
Demografi Kab Deli Serdang IPM, Gini Rasio, dan Tingkat Kemiskinan

TAHUN 2022 IPM GINI RASIO KEMISKINAN

Usia Produktif INDONESIA 72,91 0,381 9,36%


68,88%
SUMUT 72,71 0,326 8,15%

Dependency Ratio DELI SERDANG 75,53 0,270 3,44%


45,19%
Aspek Tenaga Kerja
2020 2021 2022
1 Pengangguran 9,50 9,13 8,79
Tingkat Partisipasi
2 67,23 66,78 66,84
Angkatan Kerja
3 UMR Rp3.188.592 Rp3.188.592 Rp3.188.592
Sumber: BPS, diolah
Proyeksi
Pertumbuhan
03. Ekonomi
Sumatera Utara
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara 19
Pada Tahun 2024, Perekonomian Sumatera Utara Diprakirakan Terakselerasi Dengan Inflasi yang Terjaga

2022 2023p 2024p 2022 2023* 2024*

4,73% (yoy) 4,3-5,1% (yoy) 4,5 – 5,3% (yoy) 6,12% 3±1% 2,5±1 %
p) Angka Proyeksi *) Sasaran Inflasi

Faktor Pendorong Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2024 Faktor Penahan Inflasi Sumatera Utara Tahun 2024

Sinergi kebijakan pengendalian inflasi antara Pemerintah


1
1 Optimisme permintaan domestik yang tetap kuat Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia melalui
GNPIP dan kerangka 4K
Penerapan kebijakan subsidi domestik (a.l. minyak
2 goreng dan BBM) yang lebih stabil sepanjang tahun
Berlanjutnya program perlindungan sosial seperti 2024
2 Bantuan Langsung Tunai (BLT), kartu sembako, Ekspektasi inflasi yang terus terjaga seiring dengan
Program Keluarga Harapan (PKH), dsb 3 pelaksanaan komunikasi efektif melalui ILM belanja bijak
dan sidak pasar menjelang HBKN

4 Optimalisasi pemanfaatan anggaran pengendalian inflasi


3 Berlanjutnya proyek PSN dan infrastruktur daerah yang tepat guna
Peningkatan produksi pangan strategis melalui
5 optimalisasi KAD, pemanfaatan cold storage, dan
4 Penyelenggaraan Pemilu 2024 perluasan pengembangan produk olahan hortikultura
yang lebih tahan lama

Permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring Pemahaman yang baik terhadap potensi gangguan
5 6 pasokan pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim
berlanjutnya program hilirisasi industri B35 dan B40 melalui sekolah lapang terkait iklim dan penyusunan pola
tanam
Strategi
Pengembangan
04. Potensi Unggulan
Daerah
Pengembangan Potensi Unggulan Sumatera Utara 21
UMKM di Sektor Industri, Perdagangan dan Pertanian Berpotensi Dikembangkan di Pantai Timur
Sebagaimana struktur ekonomi di Kawasan Pantai Timur, UMKM di sektor Industri Pengolahan, Perdagangan dan Pertanian menjadi
sektor UMKM Unggulan dan berpotensi untuk terus dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian KPJU, tiap-tiap daerah di Kawasan Pantai
Timur memiliki KPJU unggulannya masing-masing.
Pantai Timur

Pangsa
22,92%
Industri
Pengolahan

Pangsa
20,69%

Perdagangan

Pangsa
15,75%
Pertanian,
Peternakan
dan Perikanan
Sumber: BPS, Hasil Penelitian KPJU, diolah Ket.: Pangsa merupakan pangsa pertumbuhan ekonomi tahun 2022
Pengembangan Potensi Pertanian di Deli Serdang 22
Menjaga Nilai Tukar Petani dengan Mengurangi Disparitas Harga Melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD)
Intervensi atau campur tangan Pemerintah dibutuhkan seiring adanya indikasi kegagalan mekanisme pasar yang mana petani menjual dengan harga yang rendah
sedangkan harga di tingkat konsumen terlalu tinggi akibat margin keuntungan yang diambil oleh “Middle Man”. Pemerintah Daerah perlu melibatkan BUMD pangan
sebagai offtaker komoditas pangan sekaligus memotong rantai pasokan “Middle Man” melalui KAD secara langsung dengan Koperasi/Gapoktan/Poktan/Peternak (dapat
berbentuk contract farming).
Pola Distribusi Perdagangan Konvensional
Hulu Middle Man Hilir

Petani Pengepul Pedagang Besar Pedagang Eceran Konsumen


Pola Distribusi KAD Terintegrasi Konsumen Akhir

Pedagang/Pasar/ Asosiasi/ UMKM / Pengrajin Konsumen


E-commerce Pangan

Gapoktan / Poktan / Peternak


Offtaker
Cold Storage Controlled Atmosphere Storage Freezer Truck
Hulu : Optimalisasi Dukugan Saprodi/Alsintan Optimalisasi Biaya Distribusi Hilir : Optimalisasi Dukungan Teknologi

KAD Saat ini

KAD Terintegrasi

Memperkuat Cadangan Pangan Memperpendek Rantai Distribusi Menurunkan Biaya Ongkos Angkut Mengurangi Disparitas Harga Stabilisasi Harga Pangan

Inflasi Terkendali
Pengembangan Potensi Pertanian di Deli Serdang 23
Integrasi Penguatan Klaster UMKM untuk Mendukung Ketahanan Pangan Sumatera Utara
Pengembangan Klaster UMKM ketahanan pangan oleh Bank Indonesia yang terintegrasi dapat mendukung pengendalian inflasi. Salah satunya yang
telah dikembangkan di Klaster Juli Tani di Kab. Deli Serdang yang telah berhasil melakukan pemenuhan pasokan hingga luar wilayah Sumatera Utara.

HULU HILIR
ON-FARM OFF-FARM
Pendampingan budidaya, Digitalisasi penjualan melalui Pasar Konvensional
Platform Digital Hulu Shorting, grading, packaging
e-commerce
inovasi teknologi • Pedagang Besar di Sumut,
• MSMB – Digital Farming (Alat Pengolahan produk turunan (chili Warung Segar (Sumatera)
• Dinas Pertanian (Kab & Prov) sensor tanah & cuaca) Riau, Jambi, Sumsel.
• Balai Pengkajian Teknologi flakes, cabai bubuk, saus sambal, Inang-Inang.id (Lokal Sumut -
• ANSA School – Integrated WUBI)
Pertanian (BPTP) Sumut sambal tabur)
Farming dgn MA-11 Pak Tani Digital (Lokal Sumut) PEMASARAN PORSI PEMASARAN (ton)
• Balai Pengawasan & Sertifikasi • Packaging: Indonesian Packaging
(penerapan pupuk organik Sumut 60% 449
Benih (BPSB) Sumut Federation, Seniman Pangan -
kompos lahan) Riau 20% 150
Jakarta (Design dan cetak kemasan)
• Hilirisasi : Balai Besar Jambi 10% 75
Produktivitas ▲ 58%
Penelitian, Pengabdian Masy. Pengembangan Mekanisasi Sumsel 10% 75
Pertanian (BBP Mektan), Disperindag TOTAL 100% 749
• Univ. Sumatera Utara
& UMKM Kab. Deli Serdang
• Univ. Muhammadiah Sumut Sub Terminal Agribisnis
• Produk hilirisasi ke industri
• Univ Nahdatul Ulama Sumut (STA)
Learning Center Peningkatan bargaining
rumah tangga, restoran
Pelatihan on farm & • Penjajakan dgn Indofood
Penyediaan Saprotan power petani & memotong
untuk bumbu mie instan.
off farm rantai distribusi.
Pembiayaan
KLASTER JULI TANI
Anggota 105 petani
Pertamina : Program Kemitraan & Luas lahan 38 ha
Bina Lingkungan Produksi 1x masa tanam 749 ton

Digitalisasi Pembayaran (QRIS)


1. Optimalisasi Learning Center utk perluasan replikasi 2. Terdapat STA utk meningkatkan bargaining
ADDED
VALUE

• Uji coba implementasi teknologi baru. • Lokasi pengembangan varietas unggul cabai merah kerjasama dgn IPB. power petani & memotong rantai distribusi
• [REPLIKASI] Pelatihan & pendampingan kelompok tani lain khusus • Lokasi pengembangan varietas lokal unggul Kab. Deli Serdang (Jusiber) • Pemasaran di wilayah Sumut, Riau, Jambi, Sumsel.
komoditas hortikultura (petani & pesantren di Sumut, NTB, Sulut, Kalbar) • Penelitian & praktek kerja lapangan mahasiswa • Pengelolaan dengan prinsip bagi hasil.
Pengembangan Potensi Perdagangan di Deli Serdang 24
Mendorong UMKM Siap Ekspor Terutama untuk Komoditas Unggulan
Tenun dan Batik merupakan salah satu komoditas unggulan Deli Serdang dan memiliki peminat tidak hanya domestik, namun juga mancanegara. Bank
Indonesia turut mendukung pengembangan UMKM siap ekspor dan UMKM binaan KPw BI Sumut tersebar di seluruh kab/kota. Adapun terdapat 3 UMKM
komoditas tenun dan batik yang siap dibina untuk diekspor.

Sumber : Mapping UMKM Potensi Ekspor Binaan KPw BI Prov Sumut


Pengembangan Potensi Unggulan di Sumatera Utara 25
Proyek Infrastruktur Tahun Jamak dan Program Nasional Dapat Terus Didorong untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata
Investasi Pemerintah akan terus berjalan pada tahun 2023 dan beberapa proyek berlangsung multiyears. Sebagian besar proyek infrastruktur mendukung penguatan
konektivitas antar daerah yang berpotensi memberikan multiplier effect dan mendorong Perekonomian. Adapun total investasi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumut
yang masih berlangsung pada tahun 2023 dan tahun jamak diperkirakan mencapai Rp218,55 triliun.

Investasi 2019-2021 2022 2023

Rp 2,50 T Jalan Tol Medan – Binjai Fully Operated


Progress Seksi 1 + Junction : pembebasan lahan 100%, konstruksi selesai pd Maret 2023
Rp 6,05 T Jalan Tol Indrapura - Kisaran Progress Seksi 2 : pembebasan lahan 97,26%, target konstruksi selesai pada Juni 2023
Progress Binjai – Pangkalan Brandan 64,6% target operasional tahun 2023.
Rp 23,40 T Jalan Tol Binjai - Langsa Progress Pangkalan Brandan – Langsa di atas tahun 2023.

Rp 33,73 T Jalan Tol Kisaran - Rantauprapat Rencana konstruksi di atas tahun 2023
Progress Tebing Tinggi – Pms : target konstruksi selesai pada Maret 2023
Rp 19,78 T Jalan Tol Tebing Tinggi – Pms- Sibolga
Rencana konstruksi Pms – Sibolga di atas tahun 2023
Rp 49,32 T Jalan Tol Rantauprapat - Dumai Rencana konstruksi di atas tahun 2023

Kereta Api Rantauprapat - Duri - Rute Rantau Prapat - Pondok S5 telah beroperasi (panjang rel 35 km) sejak tahun 2021
Rp 10,30 T
Pekanbaru Rute Pondok S5 – Kota Pinang : proses pembebasan lahan 80%
Rute Tebing Tinggi – Lalang sudah beroperasi per Desember 2022.
Rp 750 M Kereta Api Tebing Tinggi – Kuala Tanjung Progress Bandar Tinggi – Kuala Tanjung : 85,80%
Pengembangan Pelabuhan Hub Tahap I Pengembangan berupa Kuala Tanjung Multipurpose Terminal telah beroperasi. Namun belum ada rencana pengembangan
Rp 30,0 T th 2023 untuk perluasan gudang maupun international port karena menunggu progress tenant di KEK Sei Mangkei.
Internasional Kuala Tanjung

Rp 28,87 T KI Kuala Tanjung Sedang dalam proses pembebasan lahan sebesar 36,9Ha dari total target 300Ha dalam 1 hamparan pada 2022 (12,3%)

Progress Paket 1 : Pekerjaan jalan masuk, galian material dan timbunan bendungan : 29,8%
Rp 1,30 T Bendungan Lau Simeme
Progress Paket 2 : Pekerjaan terowongan pengelak, bangunan pelimpah dan pengambilan : 71,9%
Rp 14,89 T Pipa Gas KEK Sei Mangkei - Dumai Rencana konstruksi di atas tahun 2023

Rp 161 M KSPN Danau Toba Total 16 proyek di KSPN Danau Toba dengan target selesai pembangunan September 2023
Sumber: KPPIP, BPJT, PT HK, dan berbagai sumber, diolah update 20 Jan 2023
Pengembangan Potensi Pariwisata di Deli Serdang 26
Konsep Pengembangan Pariwisata Deli Serdang melalui Wisata Alam dan Desa Wisata perlu terus Didorong
Terdapat peluang besar untuk terus mengembangkan destinasi wisata, khususnya wisata alam dan desa wisata di Deli Serdang. Hasil Travel Sentiment
Toward Sumut 2020 menyebut bahwa wisata alam merupakan kegiatan pariwisata yang paling diminati, khususnya selama pandemi Covid-19. Wilayah Deli Serdang
sendiri kaya akan budaya maupun panorama alamnya. Beberapa upaya perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi pariwisata ini.
Upaya Pengembangan
Kegiatan Wisata Favorit: Destinasi Pariwisata Potensial
Wisata alam menjadi kegiatan wisata paling diminati responden
selama pandemi Covid-19. Peluang besar bagi Desa Wisata… 1. Pengadaan community development
di Kawasan wisata

Pengembangan aplikasi smart tourism


2. berbasis digital yang terintegrasi sbg
pintu masuk bagi wisatawan
Air Terjun Pelangi Danau Linting

Penyusunan konsep atraksi,paket


3. wisata,serta perbaikan infrastruktur
dan pembangunan Balkondes

Pengembangan UMKM
Wisata Mangrove
4. pendukung di kawasan wisata
Desa Wisata Kampoeng Lama Percut Sei Tuan

Persepsi Daerah/Provinsi Wisata Alam: Sumatera Utara paling unggul… UMKM Pendukung Pariwisata

1. Capacity building UMKM sektor 3. Memfasilitasi QRIS pada UMKM


84,6% 79,8% 75,1% pariwisata sektor pariwisata
68,1% 67,5% 60,9% 56,9%
56,4% 56,0% 55,0% 52,4% 47,3%

2. Mendukung proses digitalisasi 4. Promosi produk UMKM sektor


Sumut Bali Sumbar NTB NTT Sulut Jateng Sulsel Jabar Jatim Kepri Banten UMKM dengan e-commerce pariwisata ke pasar
Sumber : Travel Sentiment Towards Sumatera Utara 2020 diselenggarakan pada Nov’20, hasil kerja sama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Utara dan Markplus Inc., FGD dengan Biro Perekonomian Prov Sumut (Des, 2021)
Peluang Investasi Pariwisata Deli Serdang 27
Deli Serdang Juga Memiliki Sejumlah Potensi Investasi yang Dapat Dikembangkan Lebih Lanjut
Berdasarkan hasil penjaringan tim North Sumatra Invest (NSI)
melalui beberapa program yang dijalankan sejak tahun 2021,
telah berhasil memetakan persebaran peluang investasi di
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Khusus Kabupaten Deli
Serdang terdapat beberapa potensi investasi yang berpeluang
untuk ditindaklanjuti lebih dalam. Oleh karena itu, diperlukan
koordinasi dan upaya dalam penyusunan kelengkapan
dokumen serta legalitas potensi tersebut agar layak dapat
ditawarkan kepada calon investor potensial baik asing
maupun domestik.
Pengembangan Potensi Industri di Deli Serdang 28
Potensi Industri Alat Kesehatan dari Alam dan Potensi Pengembangan Kawasan Industri Melalui Investasi Hijau
Karet sebagai salah satu komoditas unggulan Tanah Sumatera Utara dirasa mampu menjawab tantangan transformasi ketahanan sistem kesehatan di
Indonesia dan siap memproduksi alat kesehatan produksi dalam negeri yang berkualitas dunia dalam mendukung program prioritas nasional. Deli
Serdang yang memiliki struktur Perekonomian terbesar Industri Pengolahan telah memiliki proyek investasi ready to offer dan didukung oleh Kementerian Investasi
berupa pengembangan industri alata kesehatan dari karet alam. Di sisi lain, Pemerintah dapat mengoptimalkan peran Kawasan Industri agar dapat menjadi salah
satu garda utama pembangunan kawasan hijau dengan menyediakan proyek investasi hijau.

Potensi Proyek IPRO : Industri Alat Kesehatan dari Karet Alam Investasi Hijau di Kawasan Industri
Kondisi Pasar : Indonesia masih harus Medan (KIM)
mengimpor sarung tangan medis sebesar PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
33% dan alat kontrasepsi pria (kondom) - Di bangunan (Usulan : Bangunan Model Kerjasama :
sebesar 60%. KIM, WWTP) • Kerjasama Investasi
- Di Kavling atau Bangunan Privat - KSO
Tenant • Kerjasama Penggunaan
- Di Sepanjang Jalan / PJU - Sewa jangka panjang
pembayaran dimuka
- Di Area Solar Farming : Area
• Kerjasama Pembangunan :
Utilitas, RTH - Turnkey
Biaya : Rp 7 M / 500 KWP - Investor / Operator
Deskripsi :
• Market :
- Tenant KIM (Business To Business)

Sumber : Kementerian Investasi/BKPM (https://regionallinvestment.bkpm.go.id/pir/)


Peluang Investasi Deli Serdang 29
Deli Serdang memiliki 3 dari 7 proyek investasi strategis yang dipromosikan melalui NSI
North Sumatra Invest (NSI) berhasil menjaring 9 (sembilan) proyek investasi strategis untuk dipromosikan kepada investor potensial asing dan domestik, dimana
3 dari 9 proyek investasi strategis berlokasi di Deli Serdang. Proyek tersebut di antaranya Kawasan Industri Medan, Sport Center (persiapan PON 2024), dan
kawasan komersil Airport City.

• Lokasi: Desa Sena,


Batangkuis, Kab. Deli
Serdang
• Nilai investasi: ±Rp10 T (di luar
commercial area) • Lokasi: Wisma Kawasan Industri
• Skema investasi: KPBU, DI Medan Jalan Pulau Batam No.1 Deli
• Luas area: 300 Ha Serdang
• Nilai investasi: ±Rp937,7 M
• Skema investasi: Investasi langsung
• Lokasi: Kawasan oleh tenant
Kualanamu • Luas area: 300 Ha
International Airport • Proyek yang ditawarkan:
Kab. Deli Serdang 1. Jaringan air limbah
2. Sistem keamanan cluster
• Nilai investasi: ±Rp3,67 T
3. Sistem pengendalian banjir
• Skema investasi: Investasi langsung
4. Gatepass
• Luas area: 91,66 Ha
5. Jaringan telekomunikasi
• Proyek yang ditawarkan:
6. Pembangkit listrik tenaga surya
1.Hotel market 5.Golf park
7. Dryport alternatif
2.Theme park 6.E-commerce center
8. Lingkungan industri kecil
3.Hospital warehouse
9. Research center
4.Retail 7.Integrated
commercial area
Peluang Pembiayaan Non Tunai Deli Serdang 30
Jumlah Merchant QRIS di Deli Serdang Terbesar Kedua Setelah Medan
Ketersediaan infrastruktur pembayaran nontunai di Sumatera Utara terus dilakukan dan tercermin dari jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara yang
terus mengalami peningkatan. Hingga bulan Oktober 2023, telah terdapat sekitar 943 ribu merchant QRIS di Sumatera Utara. Adapun penyebaran merchant
QRIS berpusat pada kota besar yang telah memiliki jaringan infrastruktur yang memadai seperti Kota Medan dan Kab. Deli Serdang.

JUMLAH MERCHANT QRIS SUMUT SPASIAL*


No Daerah Jml Merchant No Daerah Jml Merchant
1 Kota Medan 445,227 18 Kota Padang Sidempuan 8,721
2 Kab. Deli Serdang 126,626 19 Kab. Humbang Hasundutan 8,497
3 Kota Pematang Siantar 60,713 20 Kab. Labuhanbatu Selatan 8,281
4 Kab. Asahan 28,437 21 Kota Sibolga 8,058
5 Kab. Langkat 26,752 22 Kab. Labuhanbatu Utara 7,157
6 Kota Binjai 25,909 23 Kab. Mandailing Natal 6,591
7 Kab. Simalungun 23,872 24 Kab. Padang Lawas 6,118
8 Kab. Labuhanbatu 20,007 25 Kab. Padang Lawas Utara 3,967
9 Kab. Karo 18,528
26 Kota Gunung Sitoli 3,897
10 Kab. Serdang Bedagai 14,342
11 27 Kab. Tapanuli Selatan 3,727
Kab. Tapanuli Utara 13,479
12 28 Kab. Nias Selatan 3,577
Kota Tebing Tinggi 13,412
13 29 Kab. Samosir 3,447
Kab. Toba Samosir 10,368
14 Kab. Dairi 10,207 30 Kab. Nias Barat 2,822
15 Kab. Tapanuli Tengah 9,554 31 Kab. Nias 1,649
16 Kab. Batubara 9,530 32 Kab. Nias Utara 926
17 Kota Tanjung Balai 8,725 33 Kab. Pakpak Bharat 637
*) Jumlah merchant per 13 Oktober 2023 Sumber: DKSP Bank Indonesia, diolah
Peluang Pembiayaan Non Tunai Deli Serdang 31
Indeks ETPD Deli Serdang Sem I-2023 berada pada Tahap Digital
Hasil Indeks ETPD Kabupaten Deli Serdang pada semester I-2023 menunjukkan angka 94,3% atau berada di tahap digital dengan peningkatan skor dibandingkan periode
sebelumnya. Berdasarkan hasil asesmen Indeks ETPD Sem I- 2023, terdapat 29 Pemda yang berada pada Kategori Digital dan 5 Pemda yang berada pada Kategori Maju. Hal ini
menunjukkan bahwa Pemda di Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui perluasan ETPD.

Perkembangan Indeks ETPD Sumut Hasil Indeks ETPD Wilker KPwBI Prov. Sumut
35
30
30 29

25
25

20 19

15 13

10 9

5
5 4
2
0
Sem II Sem I Sem II Sem I
2021 2022 2023
Digital Maju Berkembang

Sumber: Satgas P2DD (diolah) Sumber: Satgas P2DD (diolah)


Rekomendasi
05. Pembangunan
33
Rekomendasi
Kab. Deli Serdang memiliki sejumlah potensi yang besar dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Beberapa rekomendasi yang dapat diperkuat diantaranya mendorong
peningkatan konsumsi rumah tangga dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi Deli Serdang. Dalam rangka mendorong pengeluaran konsumsi masyarakat dan
menarik minat pariwisata perlu mendorong penyediaan wahana rekreasi dan pariwisata, serta pemanfaatan alih fungsi lahan yang terstruktur sesuai dengan RT/RW Kab. Deli
Serdang. Serta penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kab. Deli Serdang karena tahun depan Deli Serdang aakan menjadi salah satu daerah perhitungan angka
inflasi Provinsi Sumatera Utara.

Peningkatan konsumsi rumah tangga dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi


#1 yang lebih terakselerasi

#2
Peningkatan penyediaan wahana rekreasi dalam rangka menghimpun pengeluaran
masyarakatnya yang memiliki tantangan dekat dengan pusat rekreasi yaitu Kota Medan

#3
Pemanfaatan alih fungsi lahan yang terstruktur berdasarkan RT/RW Kab. Deli Serdang agar
dapat termanfaatkan dengan baik

Persiapan Deli Serdang sebagai daerah perhitungan inflasi Provinsi Sumatera Utara,

#4 TPID sehingga perlu penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kab. Deli Serdang serta
terus berkoordinasi intens bersama TPID Provinsi Sumatera Utara dalam pengendalian inflasi
daerah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai