Anda di halaman 1dari 2

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

SEMESTER GASAL TAHUN 2023/2024


STIKOSA - AWS

Mata Kuliah : Komunikasi Politik


Kelas : S1 - Reguler Malam / C
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Januari 2023
Nama/NIM : Oktavian Alfa Saputra (22010046)

ANALISA KOMUNIKASI POLITIK CAPRES DAN CAWAPRES 2024

Tiga kandidat calon presiden dan calon wakil presiden 2024 memiliki gaya berbeda di
panggung debat. Sejumlah pakar menilai Prabowo Subianto dan Gibran cenderung
memposisikan diri sebagai petahana karena selain berada dari bagian pemerintahan Prabowo
memperoleh elektabilitas paling tinggi dalam berbagai survei. Dua kandidat lain, Anies
Baswedan dan Muhaimin, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD silih berganti menyerang untuk
mengejar ketertinggalan elektabilitas.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo, menilai Prabowo
dan Gibran memposisikan diri sebagai incumbent karena memang merupakan bagian dari
pemerintahan, Anies dan Muhaimin memposisikan sebagai agen perubahan, sementara
Ganjar dan Mahfud MD di antara keduanya. Pada debat pertama Suko melihat ketiga calon
sama-sama berani membongkar konsep calon lainnya.

Senada dengan Suko Widodo, Ahmad Khoirul Umam Pengajar Ilmu Politik dan
International Studies Universitas Paramadina, Jakarta, menyebut Prabowo memiliki tingkat
elektabilitas relatif lebih solid sehingga tampil bertahan. Umar memaparkan, serangan kepada
lawan sangat penting dalam debat untuk menciptakan poin politik guna mendelegitimasi
kredibilitas lawan.Walau serangan dalam debat memiliki poin penting, jika disampaikan
berlebihan justru bisa menjadi bumerang. Umar mengingatkan serangan berlebihan
berpeluang memunculkan simpati publik terhadap pihak yang dibombardir. Maka, kandidat
perlu mencari momentum untuk digunakan pada saat yang tepat.

Dari sisi komunikasi politik, Saya menilai ada benang merah dalam gaya komunikasi
ketiga capres dan cawapres dari pengamatan empat debat. Gaya Anies Muhaimin lebih
terstruktur dengan kekuatan retorika yang sistematis dan diksi yang retoris, di debat Calon
Wakil Presiden ke 2, Cak Imin tampil impresif dan bisa menyerang balik Gibran. Prabowo
Gibran bergaya dinamis cenderung asertif, langsung ke tujuan, banyak gimmick, dan
menyerang , di debat Cawapres terakhir performa Gibran turun drastis. Sementara Ganjar
Mahfud berusaha menjadi sosok tengah yang peka dan berpengaruh bagi dua kandidat, Debat
Terakhir, Mahfud MD tampil berkelas dengan pengalaman dan pengetahuan yang beliau
miliki, namun sangat disayangkan Mahfud didebat yang terakhir terpancing emosinya karena
pertanyaan “receh” yang dilontarkan oleh Gibran saat disinggung greenflasion.

Terlepas dari penilaian tersebut, keberadaan debat capres dan cawapres sangat
membantu dalam komunikasi politik antara kandidat dengan masyarakat. Selain menjadi
instrumen sosialisasi program-program, debat capres dan cawapres berperan besar untuk
mengenalkan sosok kandidat dan kemampuan komunikasinya. Dalam proses politik terdapat
empat hal yang mendapat perhatian besar dari partai politik dan kandidat presiden yakni
kedekatan dengan pemilih , program kampanye, kepuasan pemilih, dan loyalitas pemilih.
Untuk mewujudkan hal itu komunikasi politik memiliki peran strategis dan penting untuk
merebut suara pemilih terutama pemilih labil dan yang belum menentukan pilihan.

Anda mungkin juga menyukai