Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS POLA JARINGAN KOMUNIKASI FANPAGE FACEBOOK CALON

PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN PADA PEMILU 2019

Nadhifah Agmilia S.

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya

Abstrak
Memasuki masa Pemilihan Presiden 2019 di Indonesia, cara berkampanye politik saat
ini telah berkembang melalui media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan oleh
politikus sebagai media untuk berkampanye adalah Facebook, seperti penggunaan fitur
fanpage untuk menyebarkan informasi, kegiatan dan segala aktifitas politikus untuk menarik
minat khalayak. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pola jaringan
komunikasi yang terbentuk dan membandingkan kualitas jaringan antar pasangan calon 01
dan 02 melalui fanpage Facebook masing-masing kandidat. Penelitian ini menggunakan
metode analisis jaringan komunikasi dengan teknik pengumpulan data berupa crawling data
dan analisis data dengan bantuan software NodeXl. Analisis dilakukan pada masa kampanye
terbuka yakni sejak tanggal 24 Maret – 13 April 2019. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan, didapati bahwa pada jaringan Jokowi, Prabowo dan Sandiaga menunjukkan
adanya tingkat kepercayaan yang tinggi pada masing-masing akun, sehingga menyebabkan
pengendalian dan fungsi opinion leader tetap dikendalikan oleh pemilik akun. Pada
berbandingan kualitas jaringan ditemukan bahwa perhitungan nilai yang terbentuk pada
paslon 02 (Prabowo Subianto & Sandiaga uno) memiliki kualitas jaringan yang lebih baik
dari paslon 01 (Joko Widodo & K. H. Ma’ruf Amin). Kata kunci: social network analysis,
pilpres 2019, facebook
PENDAHULUAN

Dalam setiap kontestasi pemilihan umum, akan selalu diikuti oleh proses kampanye. Secara
teoretik, kampanye adalah kegiatan yang terorganisir dan sistematis dalam rangka mendorong
masyarakat melakukan sesuatu yang diinginkan dengan memanfaatkan metode dan media
tertentu. Dengan demikian, dalam konteks pemilu, kampanye adalah kegiatan peserta pemilu
untuk mendorong masyarakat agar berpihak kepada peserta pemilu yang melakukan
kampanye (Yusardi, 2019 : detik.com).

Kemajuan teknologi membuat proses penyebaran informasi menjadi sangat cepat. Hal ini
juga mempengaruhi era baru dalam proses kampanye. Penggunaan media sosial sebagai salah
satu media kampanye politik merupakan pertanda masuknya proses kampanye politik ke era
yang lebih modern. Kampanye di media sosial dapat dikatakan mulai mencapai puncaknya
pada masa pemilihan umum di tahun 2014. Calon anggota legislatif banyak memanfaatkan
keberadaan media sosial untuk menjaring suara dari pemilih.

Pemanfaatan media sosial dalam kampanye politik di Indonesia bahkan lebih semarak pada
saat masa kampaye pemilihan presiden pada tahun 2014 (Nuari & Yustisiana, 2015).
Pada tahun 2019 ini, Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden yang dipilih
langsung oleh rakyat untuk yang ke-4 kalinya. Sama seperti pemilihan umum sebelumnya,
akan ada dua kandidat yang maju dalam pemilu presiden 2019. Kandidat tersebut yakni Joko
Widodo – Ma’aruf Amin dan Prabowo – Sandiaga Uno. Pemilu Presiden 2019 ini adalah
pertandingan ulang yang kembali membawa persaingan antara Jokowi dan Prabowo. Pada
pemilu presiden 2014, Jokowi unggul dengan mendapatkan 53,15% suara sedangkan
Prabowo mendapatkan 46,85% suara. Berdasarkan pada pemilu 2014 dapat disimpulkan
bahwa pemilu 2019 akan sangat kompetitif dikarenakan selisih dari hasil pemilu sebelumnya
yang sangat tipis yakni sebesar 7%. (Maharani, 2014 : kompas.com)

Kepopuleran penggunaan media sosial di kalangan masyarakat Indonesia dapat dimanfaatkan


bagi politisi yang ingin menyampaikan program-program dan gagasan mereka dengan
mudah. Melakukan kampanye melalui media sosial juga dianggap lebih efisien dibandingkan
jika melakukan kampanye konvensional yang menggunakan atribut partai politik dan berorasi
di ruangan terbuka (Hutabarat, 2018 : kominfo.go.id).

Dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki media sosial, tidak aneh jika metode
kampanye melalui media sosial kembali menjadi pilihan bagi tim pemenangan calon Presiden
dan Wakil Presiden dalam Pilpres 2019. (Hidayat, 2018 : mediaindonesia.com)

Sebagai langkah mempermudah proses kampanye di media sosial, khususnya Facebook,


masing-masing kandidat calon presiden dan wakil presiden mempunyai fanpage Facebook
resmi yang digunakan untuk berkampanye dan berusaha menarik suara masyarakat.

Setiap postingan yang diunggah selama masa kampanye tentunya bertujuan agar kandidat
calon presiden dan wakil presiden bisa lebih dekat dan menjangkau masyarakat. Setiap
postingan yang diunggah oleh masing-masing kandidat, selalu mendapatkan ribuan likes dan
comment dari masyarakat pengguna Facebook. Hal tersebut menarik untuk diteliti lebih
dalam, tentang bagaimana relasi yang terbentuk dimasing-masing fanpage.

Social Network Analysist (SNA) menjadi salah satu cara yang bisa diterapkan untuk
menganalisis bagaimana jaringan yang terbentuk pada masing-maasing fanpage paslon 01
dan 02. Analisis tersebut dilakukan dengan analisis media, aktor dan sistem.

TINJAUAN PUSTAKA

Kampanye Politik

Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan
politik dari masyarakat (Arifin: 2003). Lebih lanjut menurut Arifin, kampanye politik adalah
bentuk komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang atau organisasi
politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat
(Hiplunudin, 2017: 52)
Analisis Jaringan Sosial dan Analisis Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi berlandaskan pada dua hal utama yaitu aktor dan relasi. Analisis
jaringan komunikasi melihat fenomena mikro bukan makro serta bertujuan untuk
menggambarkan struktur komunikasi dan posisi seorang aktor dalam struktur komunikasi
tersebut (Utami, 2018). Salah satu tujuan dari penelitian komunikasi menggunakan analisis
jaringan yaitu untuk mengidentifikasi struktur komunikasi ini, dan dengan demikian untuk
memahami gambaran besar dari interaksi manusia dalam sistem.

Teori Jaringan

Gagasan struktural dasar dari teori jaringan adalah keterkaitan (connectedness)


gagasan bahwa ada pola komunikasi yang cukup stabil antarindividu. Individu-individu yang
saling berkomunikasi saling terhubung ke dalam kelompok-kelompok yang selanjutnya
saling terhubung ke dalam seluruh jaringan.Analisis jaringan dapat melihat pada kualitas
bagian-bagian tersebut atau benar-benar menjelaskan beragam fungsi yang dapat dipenuhi
oleh mata rantai- mata rantai yang sama dalam sebuah jaringan, seperti pertemanan,
pembagian informasi, atau pengaruh. Aspek jaringan ini disebut kemajemukan (multiplexity).
Teori jaringan memiliki gagasan adanya struktur organisasi yang terdiri dari pola interaksi
antar anggotanya (Littlejohn, 2014: 372).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kuantitatif dengan pendekatan


deskriptif. Jenis penelitian dengan tipe deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menggambarkan secara detail struktur dan aktor-aktor dalam jaringan. Penelitian deskriptif
ini akan menggambarkan siapa saja aktor-aktor dalam jaringan, dan bagaimana posisi dari
masing-masing aktor yang menjadi pemuka pendapat dari jaringan tersebut dan seterusnya
(Eriyanto, 2014: 59).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui social network analysis,


dimana visualisasi jaringan dimodelkan dengan menggunakan metode graph tipe directed dan
penggambaran alogaritma menggunakan layout Harel-Koren. Kemudian dilakukan
penghitungan nilai atribut jaringan dilakukan dengan cara menghitung nilai yang terdapat
pada menu graph metrics pada sofware nodeXL yang terdiri network, description, author
description, overall metrics, top influencers.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh unggahan akun ke-dua pasangan calon
(Jokowi-K.H. Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga) berupa post dan komentar yang ada di
masing-masing akun fanpage Facebook. Adapun yang menjadi sampel adalah pembatasan
limit koment pada masing-masing post, pembatasan tersebut dilakukan karena sebagaimana
kemampuan hardware yang dimiliki penulis.

Hasil dan Pembahasan


Perhitungan Nilai Struktur dan Karakteristik Jaringan

Data di bawah merupakan hasil penggabungan yang dilakukan pada analisis media
dan analisis sistem, digunakan untuk membandingkan kualitas jaringan pada masing-masing
akun fanpage :

K. H.
N Joko Prabowo Sandiaga
Perolehan Ma’ruf
o Widodo Subianto Uno
data Amin

1. Followers 9,801,790 109,565 9,870,351 2,262,297

2. Post 121 183 34 140


3. Commente 12100 7947 3400 14000
d Post
4. Vertices 14253 8190 2442 23894
5. Edges 14687 9360 2494 25168
6. Density 7.17 0.00014 0,00042 4,28.
7. Jarak 2.25 1.95 3.18 2.85
8. Diameter 4 4 4 4
9. Modularity 0.99 0.98 0.94 0.99

Dari data yang didapatkan kualitas jaringan pada pasangan calon 02 (Prabowo-
Sandiaga) memiliki kualitas jaringan yang lebih baik. Jaringan pada akun paslon 02 memiliki
lebih banyak pengikut dan juga diimbangi dengan banyaknya edges (relasi) yang membentuk
sebuah interaksi antar masing-masing vertices (aktor) pada jaringan.

Perhitungan Nilai Sentralitas

Data sentralitas diperoleh dengan melakukan perhitungan graph matrics dengan cara
memasukkan rumus yang telah disiapkan dari luar software yang kemudian dimasukkan
dengan melalui mode insert dan menjalankan mode automate. Data yang dituliskan dalam
tabel adalah data dari nilai aktor yang memiliki nilai tertinggi di masing-masing sentralitas.
Dari cara tersebut diperoleh data sebagai berikut :

Kesimpulan

Pada analisis aktor hasil yang didapat yakni, aktor yang menjadi top betweeness centrality
pada keempat jaringan tersebut adalah masing-masing Aktor yang diteliti pada jaringan.
Hanya jaringan K. H. Ma’ruf Amin saja yang top betweeness centrality pada akunnya berupa
akun pribadi aktor lain. Hasil pada nilai perhitungan sentralitas eigenvektor juga
menunjukkan hasil yang sebanding dengan perhitungan top betweeness centrality. Masing-
masing jaringan tersebut menghasilkan bahwa masing-masing aktor yang diteliti menjadi top
eigenvector centrality dan hanya jaringan K. H. Ma’ruf Amin saja yang hasil top eigenvector
centrality-nya akun pribadi aktor lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan
pengikut pada jaringan Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tinggi, sehingga
menyebabkan pengendalian dan fungsi opninion leader tetap dikendalikan oleh pemilik akun.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat dilihat perbandingan kualitas jaringan pada
masing-masing fanpage 01 dan 02. Hasil perbandingan kualitas jaringan tersebut dapat dilihat
melalui analisis media dan analisis sistem, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
yang terbentuk pada jaringan paslon 02 lebih baik jika dibandingkan paslon 01. Hal tersebut
dikarenakan nilai yang terbentuk pada jaringan paslon 02 unggul dalam empat perhitungan
yaitu pada reach (top influencer), virality, size dan modularity. Sedangkan paslon 02 unggul
di tiga perhitungan yaitu pada engagement, density dan distance.

Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa
Rekatama Media.

Dumbill, Edd. (2012). “Big Data Now: 2012 Edition. “What Is Big Data?” O’Reilly. USA:
O’Reilly Media, Inc.

Faiza, Arum & Firda, Sabila J. 2018. Arus Metamorfosa Milenial. Kendal: Penerbit Ernest

Flew, Terry. 2008. New Media: An Introduction (3rd Edition). South Melbourne: Oxford
University Press

Ida, Rachmah & Henry Subiakto. 2012. Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 2005. Theories of Human Communication, (terj.).
Jakarta: Salemba Humanika.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putra, Afdal Makkuraga & Diah Wardhani. 2012. The Repotition of Communication in The
Dynamic of Convergence : Reposisi Komunikasi dalam Dinamika Konvergensi.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sayuti, S. D. 2014. Komunikasi Pemasaran Politik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saydam, Gouzali. 2005 Teknologi Telekomunikasi, Perkembangan dan Aplikasi. Bandung:


Alfabeka.
Smith, M., Ceni A., Milic-Frayling, N., Shneiderman, B., Mendes Rodrigues, E., Leskovec,
J., Dunne, C., (2010). NodeXL: a free and open network overview, discovery and
exploration add-in for Excel 2007/2010/2013/2016, from the Social Media Research
Foundation, https://www.smrfoundation.org

Jurnal

Gea, Fikar Damai Setia. 2018. JARINGAN KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM INOVASI
PROGRAM PEMBANGUNAN. Program Magister Ilmu Komunikasi, FISIP,
Universitas Andalas Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No. 1, Juli 2018

Mudjiyanto, Bambang. Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi Exploratory Research In


Communication Study. 2018. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media

Oktaviani, Karina Mako. 2014. PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK di


KALANGAN MASYARAKAT PEDESAAN MALAYSIA.

Prasetyanti, Retnayu. 2017. Generasi Milenial dan Inovasi Jejaring Demokrasi Teman Ahok.
Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta Vol. 3 No. 1 (Maret-Agustus
2017)

Pratama, Bayu Indra. 2017. DISCOURSE NETWORKING ANALYSIS SEBAGAI METODE


PENELITIAN ALTERNATIF DALAM KAJIAN ILMU KOMUNIKASI. Universitas
Brawijaya.

Purnama, Fincensius Yuli. 2015. Nodexl Dalam Penelitian Jaringan Komunikasi Berbasis
Internet. Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Vol. 12 No. 1

Suratnoadji, Catur, Arianto, Irwan Dwi & Yudiana Insriastuti. LITERASI MEDIA INTERNET
DI KALANGAN MAHASISWA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR. Ilmu Komunikasi,
FISIP, Universitas Pembanguna Nasional “Veteran” Jawa Timur No 1 Vol. 1 / 2018

Suratnoadji, Catur, Arianto, Irwan Dwi & Sumardjijati. 2018. Strength Map of Presidential
Candidates 2019 in Indonesia Based on NodeXl Analysis of Big Data from Twitter.
Asian Journal for Public Opinion Research Vol. 6 No. 1, November 2018

Utami, Atika Budhi. 2018. ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI KELOMPOK.

Wahjudi, Sugeng. 2018. RELASI DAN PERAN AKTOR DALAM PEMANFAATAN RPTRA
KELURAHAN PEJAGALAN JAKARTA UTARA. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.4 (No.
1 ) : 1 - 94. Th. 2018

Zamroni, Mohammad. 2009. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN


DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN. JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 2, Juli-
Desember 2009
Website

https://nasional.kompas.com/read/2014/07/22/20574751/Ini.Hasil.Resmi.Rekapitulasi.Suara.
Pilpres.2014 (diakses 28 Februari 2019)

https://tirto.id/hasil-survei-lipi-40-persen-suara-di-pemilu-didominasi-milenial-dbGF (diakses
28 Februari 2019)

https://www.ayobandung.com/read/2018/09/26/38541/strategi-berebut-hati-milenial-di-
pilpres-2019 (diakses 28 Februari 2019)

www.bbc.com/indonesia/trensosial-45950792 (diakses 2 Maret 2019)

http://mediaindonesia.com/read/detail/203785-kampanye-di-medsos-jokowi-amin-unggul-di-
facebook-dan-prabowo-sandi-unggul-di-instagram (diakses 9 Maret 2019)

https://infopemilu.kpu.go.id/pileg2019 (diakses 11 Maret 2019)

https://www.slideshare.net/wearesocial/digital-in-2018-in-southeast-asia-part-2-southeast-
86866464 (diakses 30 Maret 2019)

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/30/19462201/peserta-pemilu-diizinkan-kampanye-
lewat-sosial-media-tapi-harus-hati-hati (diakses 2 April 2019)

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Al-Khitabah/article/viewFile/2579/2418 (diakses 2
April 2019)

https://mediaindonesia.com/read/detail/186323-kampanye-pilpres-di-era-media-sosial
(diakses 4 April 2019)

https://kabar24.bisnis.com/read/20190219/15/890576/pilpres-2019-media-sosial-dan-
pengaruh-dukungan-capres-cawapres (diakses 15 April 2019)

https://kominfo.go.id/content/detail/14795/mengatur-kampanye-di-media-
sosial/0/sorotan_media (diakses 22 April 2019)

https://nasional.tempo.co/read/1162097/jokowi-dan-2019gantipresiden-paling-banyak-dicuit-
di-twitter/full&view=ok (diakses 22 April 2019)

https://www.academia.edu/31834985/Media_Sosial_sebagai_Media_Komunikasi_Politik_Pr
esiden_Analisis_Isi_dan_Karakteristik_terhadap_Akun_Twitter_at_jokowi_ (diakses
25 April 2019)

Anda mungkin juga menyukai