PALESTINA*
َٰٓي
َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإن َت نُصُر و۟ا ٱَهَّلل َي نُصْر ُك ْم َو ُيَث ِّب ْت َأْق َداَم ُك ْم
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
ُط وَب ى ِللَّش اِم َف ُقْلَن ا َأِلٍّي َذ ِلَك َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َق اَل َأِلَّن َم اَل ِئَك َة الَّر ْح َم ِن َباِس َط ٌة َأْج ِنَح َت َه ا َع َلْي َه ا
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” Kami bertanya, “Karena apa, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan
sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam).” (HR at-Tirmidzi).
Jadi, solusi untuk Palestina adalah jihad dan Khilafah. Bukan perundingan,
bukan konferensi, bukan membagi Palestina menjadi dua negara.
Ingat, Yahudi adalah penjajah, perampas, dan perampok tanah kita. Tidak ada
yang pantas bagi mereka kecuali diusir dari bumi Palestina. Tentu ini bisa
dilakukan jika militer umat ini bergerak. Bukankah Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman: