Anda di halaman 1dari 15

MENELADANI KEPEMIMPINAN

RASULULLAH SAW
Adam Permana,S.T
• Menurut Al-‘Allamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani
rahimahulLâh Maulid Nabi saw. bukanlah hari raya. Maulid Nabi saw.
sesungguhnya jauh lebih agung dan lebih mulia daripada dua hari raya
umat Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
• Pasalnya, kata beliau, “Andai tak ada kelahiran Nabi Muhammad saw.,
tentu tidak akan pernah ada bi’tsah (pengutusan Muhammad saw.
sebagai rasul kepada manusia); tidak akan turun al-Quran; tidak akan
ada Peristiwa Isra’ Mikraj tidak akan ada Hijrah: tidak akan ada
kemenangan dalam Perang Badar; juga tak akan ada Penaklukan Kota
Makkah. Sebabnya, semua itu berkaitan dengan kelahiran (maulid)
Nabi Muhammad saw. Artinya, Maulid Nabi Muhammad saw. adalah
sumber segala kebaikan yang sangat besar.
Memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah
saw.
• Memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah saw. Sebagai wujud rasa
cinta kepada Nabi Muhammad saw., sepantasnya pada bulan Rabiul
Awwal ini kita lebih banyak lagi bershalawat untuk beliau. Apalagi
bershalawat kepada beliau diperintahkan oleh Allah SWT, sebag
• Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepada dia (TQS alAhzab [33]:
56).aimana firman-Nya:
Meneladani Kepemimpinan Rasulullah saw
• Sebagaimana dimaklumi, selama kurang-lebih 23 tahun sejak diutus
(bi’tsah), periode dakwah Rasulullah saw. terbagi menjadi dua bagian:
(1) Periode Makkah; (2) Periode Madinah. Selama 13 tahun dakwah di
Makkah, Rasulullah saw. murni hanya berperan sebagai pengemban
dakwah. Namun berikutnya, pasca hijrah ke Madinah, dan mendirikan
Negara Islam untuk pertama kalinya, beliau sekaligus menjadi
penguasa (kepala negara) yang memerankan seluruh fungsi
kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan syariah Islam,
bahkan mengemban risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan
jihad. Hal ini berlangsung sekitar 10 tahun hingga beliau wafat.
• Karena itu di antara hal penting dari Rasulullah saw. yang wajib dan
layak dicontoh adalah teladan kepemimpinan beliau sebagai
penguasa, yakni sebagai kepala negara. Kepemimpinan beliau sebagai
kepala negara ini telah banyak dijelaskan dalam banyak kitab Sirah
Nabi saw., juga kitab-kitab fiqh siyâsah. Bagaimana, misalnya,
dijelaskan bahwa beliau saw. mengurus dan melayani dengan baik
berbagai keperluan rakyat yang beliau pimpin, baik Muslim maupun
non-Muslim. Beliau memimpin rakyat dengan adil dan penuh kasih-
sayang. Ini karena hakikat kepemimpinan—khususnya dalam konteks
pemimpin negara—ditegaskan oleh sabda beliau sendiri.:laskan
bahwa Rasulullah.
• Sebagai kepala negara, yakni Negara Islam, Nabi saw. mengadili banyak
perkara di masyarakat hanya dengan syariah Islam. Bukan dengan
hukum-hukum yang lain. Syariah Islam pasti adil karena bersumber dari
Allah Yang Mahaadil. Sebagai kepala Negara Islam, Nabi saw. pun
mengangkat para wali (gubernur) sekaligus para qâdhi (hakim), juga
para ‘âmil. Beliau juga mengutus para utusan (duta) untuk mengajak
para pemimpin di seluruh Jazirah Arab saat itu untuk masuk Islam.
Beliau pun mengangkat para panglima perang. Bahkan beliau sendiri
sering secara langsung memimpin sejumlah perang (jihad). Jelas,
kepemimpinan Rasulullah saw. selaku kepala negara ini layak dan wajib
diteladani. Inilah pula yang dicontoh dan diteladani dengan sangat baik
oleh para khalifah setelah beliau, yakni Khulafaur Rasyidin.
BRIDGING KE DZIKIR
• ٰ‫ش ُرهُۥ يَ ْو ََ ْلل ِِيَ َم ِة أ َ ْع َم‬ َ ً ‫شة‬
ُ ‫ضن ًكا َون َْح‬ َ ‫َو َم ْن أَع َْر‬
َ ‫ض َعن ِذ ْك ِرى فَإِ َّن لَهُۥ َم ِعي‬
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta
‫يرا‬
ً ‫ص‬ِ َ‫نت ب‬ ُ ‫ب ِل ََ َحش َْرت َ ِن ٰٓ أ َ ْع َمٰ َوقَ ْد ُك‬ ِ ‫قَا َل َر‬
Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang
melihat?"
• JELASKAN MAKNA DZIKRI DIDINYA
• DZIKRI/ELING/DZIKIR/ RIADOH
• KASIH “RASUL MAH ANU KAKUPING TEH SUANTEN PARA NABI,ANU
KATINGGAL PADAMELAN PARA MALAIKAT”
• SAMBUNGKEUN KANA KEJADIAN SAKARATUL MAOT/ PANGALAMAN
NALKIKAN MAYIT
• KASIH ANNISA 103
َّ ‫لط َمأْنَنت ُ َْ فَأ َ ِقي ُمو ۟ا لل‬
• ‫صلَوة َ ۚ ِإ َّن‬ ْ ‫لَّلل ِقيَ ًما َوقُعُودًا َو َعلَٰ ُجنُو ِب ُك َْ ۚ فَإِذَا‬ ۟ ‫صلَوة َ فَٱ ْذ ُك ُر‬
َ َّ ‫وا‬ َّ ‫ض ْيت ُ َُ لل‬
َ َ‫فَإِذَا ق‬
َ ِ‫َت َعلَٰ ْلل ُمؤْ ِمن‬
‫ين ِكت َبًا َّم ْوقُوتًا‬ ْ ‫صلَوة َ َكان‬َّ ‫لل‬
• Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
• KASIH ARRAD 28
ُ ُ‫ط َم ِئ ُّن ْللُِل‬
• ‫وب‬ ْ َ ‫لَّلل ت‬
ِ َّ ‫لَّلل ۗ أ َ ََل ِب ِذ ْك ِر‬
ِ َّ ‫ط َم ِئ ُّن قُلُوبُ ُهَ ِب ِذ ْك ِر‬ ۟ ُ‫ِين َءا َمن‬
ْ َ ‫وا َوت‬ َ ‫لَّذ‬
• (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram. ar-rad-ayat-28.html
۟ ُ ‫ين أُوت‬
• ‫وا‬ ۟ ُ‫ق َو ََل يَ ُكون‬
َ ‫وا َكٱلَّ ِذ‬ ِ ‫ح‬
َ ْ
‫لل‬ ‫ن‬َ ‫م‬
ِ ‫ل‬َ َ‫َز‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫و‬ َ ِ
‫لَّلل‬
َّ ‫ر‬
ِ ْ
‫ك‬ ‫ذ‬
ِ ‫ل‬
ِ َ
ْ ‫ه‬
ُ ُ ‫ب‬‫و‬ُ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ‫ع‬
َ ‫ش‬
َ ‫خ‬ ْ َ ‫ت‬ ‫ن‬َ ‫أ‬ ۟
‫ا‬ ‫و‬ُ
ٓ َ‫ن‬‫م‬َ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫ِين‬
َ ‫ذ‬ َّ ‫ل‬ ‫ل‬
ِ ‫ن‬ ْ
ِ ‫لَ َْ يَأ‬
َ ُِ‫ت قُلُوبُ ُه َْ َو َكِِير ِم ْن ُه َْ فَ ِس‬
‫ون‬ ْ ‫س‬ َ ََِ‫طا َل َعلَ ْي ِه َُ ْلْل َ َم ُد ف‬ َ َ‫ب ِمن قَ ْب ُل ف‬ َ َ ‫ْلل ِكت‬
• Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk
tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang
telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-
orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang
yang fasik.surat-al-hadid-ayat-16.html
• DZIKIR KU LISAN KU HATE
• DZIKIR KU HATE
• DZIKIR KU PAGAWEAN/SYARIAT/ATURAN
surat-al-araf-ayat-179

• ‫ون ِب َها‬
َ ‫ْص ُر‬ ِ ‫ون ِب َها َولَ ُه َْ أ َ ْعيُن ََّل ٓ يُب‬
َ ‫نس لَ ُه َْ قُلُوب ٓ ََّل يَ ْفَِ ُه‬ ِ ‫لْل‬ ِ ْ ‫يرا ِم َن ْلل ِج ِن َو‬ً ِِ‫لََِ ْد ذَ َرأْنَا ِل َج َهنَّ ََ َك‬
َ ُ‫ض ُّل ۚ أ ُ ۟ولَئِ َك ُه َُ ْللغَ ِفل‬
‫ون‬ َ َ ‫ون ِب َها ٓ ۚ أ ُ ۟ولَئِ َك َك ْٱْل َ ْنعَ َِ بَ ْل ُه َْ أ‬
َ ُ‫َولَ ُه َْ َءاذَان ََّل يَ ْس َمع‬
• Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
TUTUP DENGAN DOA

Anda mungkin juga menyukai